Faktor faktor yang mempengaruhi proses d

Strategi Belajar Pembelajaran

Faktor-faktor yang
mempengaruhi proses dan hasil
belajar
Gaya belajar dan motivasi
belajar

Dosen Pengajar:
Bapak Mohammad Ramadona, S.E., M.PD
Disusun oleh:

Aghnia Nur Octaviani Hafisa

201614500604

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
Universitas Indraprasta PGRI
Jl. Raya Tengah, Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Telp. (021) 87797409
Website: http//www.unindra.ac.id Email: University@unindra ac.id


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat-Nya
maka saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini .
Penulisan makalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Strategi Belajar Pembelajaran Universitas Indra
Prasta Fakultas Pendidikan Ekonomi Jakarta. Harapan kami semoga makalah ini
membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga
kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya
dapat lebih baik.
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang
tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah
ini, khususnya kepada :
1. Bapak Mohammad Ramadona, S.E., M.PD selaku dosen pengajar mata
kuliah Strategi Belajar Pembelajaran yang telah meluangkan waktu, tenaga dan
pkiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka
penyelesaian penyusunan makalah ini.
2. Rekan-rekan semua di kelas Pendidikan Ekonomi kelas sore.
3. Secara khusus kami menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang
telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada kami.
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan

bantuan dalam penulisan makalah ini.

Akhirnya kami berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal
pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua
bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.

BAB I
Pembahasan
A. Gaya belajar
Gaya belajar atau learning style adalah suatu karakteristik kognitif, afektif dan prilaku
psikomotorik sebagai indikator yang bertindak relatif stabil untuk pembelajar merasa
saling berhubungan dan bereaksi terhadap lingkungan belajar (Gobai, 2005:1). Gaya
belajar adalah cara yang lebih kita sukai dalam melakukan kegiatan berfikir, memproses
dan mengerti suatu informasi (Gunawan, 2006: 139).
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa gaya belajar adalah ciri khas yang dimiliki
oleh setiap orang dalam memberikan respon terhadap pembelajaran yang diterimanya.
Menurut modalitasnya, gaya belajar dapat dibedakan menjadi tiga yaitu gaya belajar
visual, auditorial dan kinestetik (De Porter, 2000: 85).
1. Gaya Belajar Visual
Gaya belajar visual mengakses citra visual, yang diciptakan maupun diingat. Warna,

hubungan ruang, potret mental dan gambar menonjol dalam modalitas ini. Seseorang
yang sangat visual mungkin dicirikan sebagai berikut:
1. Teratur, memperhatikan segala sesuatu dan menjaga penampilan.
2. Mengingat dengan gambar dan lebih suka membaca dari pada dibacakan.
3. Membutuhkan gambaran dan tujuan menyeluruh dan menangkap detail,
mengingat apa yang dilihat.
Strategi yang dapat digunakan oleh orang tua/ guru untuk mempermudah proses belajar
anak visual, antara lain.
1. Menyampaikan materi menggunakan media visual seperti, gambar-gambar,
diagram dan peta.
2. Menggunakan media dengan beberapa warna untuk memberikan penekanan pada
konsep.
3. Konsep pentingGunakan warna untuk menghilite hal-hal penting.
4. Memilihkan buku-buku berilustrasi.

5. Menggunakan multi-media (contohnya: komputer dan video).
6. Memberi kesempatan anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam
gambar.

2. Gaya Belajar Auditorial

Gaya belajar auditorial mengakses segala jenis bunyi dan kata, diciptakan maupun
diingat. Musik, nada, irama, rima, dialog internal dan suara menonjol disini. Seseorang
yang sangat auditorial dapat dicirikan sebagai berikut:
1. Perhatiannya mudah terpecah.
2. Berbicara dengan pola berirama.
3. Belajar dengan cara mendengarkan, menggerakkan bibir/ bersuara saat membaca.
Strategi untuk membantu proses belajar anak auditorial :
1. Gunakan metode yang melibatkan percakapan secara aktif, misal berdiskusi baik
di dalam kelas maupun di dalam keluarga.
2. Memberi kesempatan kepada anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras.
3. Menggunakan musik dalam menyajikan pembelajaran pada anak.
4. Mendiskusikan ide dengan anak secara verbal.
5. Beri kesempatan anak untuk merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan
ingatkan dia untuk mendengarkannya sebelum tidur.
3. Gaya Belajar Kinestetik
Gaya belajar kinestetik mengakses segala jenis gerak dan emosi diciptakan maupun
diingat. Gerakan, koordinasi, irama, tanggapan, emosional dan kenyamanan fisik
menonjol disini. Seseorang yang sangat kinestetik sering:
1. Menyentuh orang dan berdiri berdekatan, banyak bergerak.
2. Belajar dengan melakukan, menunjuk tulisan saat membaca dan menanggapi

secara fisik.
3. Mengingat sambil berjalan dan melihat.
Strategi untuk membantu proses belajar anak kinestetik:

1. Jangan paksa anak untuk belajar sampai berjam-jam dengan hanya menggunakan
satu media, misalnya hanya buku.
2. Ajak anak untuk mengeksplorasi lingkungannya sebagai media belajar
(contohnya: ajak dia baca sambal menggunakan gunakan obyek sesungguhnya
untuk belajar konsep baru).
3. Izinkan anak untuk mengunyah makan pada saat belajar.
4. Gunakan warna terang untuk memberi penekanan pada hal hal penting hal-hal
penting saat membaca..
5. Fasilitasi anak saat belajar dengan beberapa media, misal musik, tv atau hal
lainnya yang dapat membuat anak betah belajar.
Menurut Bendler dan Grinder, 1981 (dalam De Porter, 2000: 85): “Meskipun kebanyakan
orang memiliki akses ketiga modalitas visual, auditorial dan kinestetik hampir semua
orang cenderung pada satu modalitas belajar yang berperan sebagai saringan untuk
pembelajaran, pemerosesan dan komunikasi”. Sedangkan Markova tahun 1992 (dalam
De Porter, 2000: 85) mengatakan “Orang tidak hanya cenderung pada satu modalitas,
mereka juga memanfaatkan kombinasi modalitas tertentu yang memberi mereka bakat

dan kekurangan alami tertentu”.
Setiap orang memiliki kecenderungan pada satu modalitas. Guru juga memiliki
kecenderungan modalitas mengajar yang sama dengan gaya belajarnya. Seorang siswa
secara harfiah akan mudah menyerap informasi sesuai dengan gaya belajarnya.

B. Motivasi Belajar
Motivasi dalam pembelajaran adalah sesuatu yang menggerakkan atau mendorong siswa untuk
belajar atau menguasai matri pelajaran yang sedang diikutinya. Dengan motivasi dimaksud
usaha-usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi sehingga anak mau dan ingin belajar. Menurut
Sardiman ( 1988:75 ) mengatakan bahwa : definisi atau pengertian Motivasi belajar adalah
keseluruhan daya penggerak di daam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar, sehingga
tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu tercapai.
1. Jenis-jenis Motivasi Belajar
Berbicara tentang jenis dan macam motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Sardiman
mengatakan bahwa motivasi itu sangat bervariasi yaitu:
1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya.

2. Motivasi menurut pembagiaan dari woodworth dan marquis dalam sardiman:
3. Motivasi jasmani dan rohani


2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
1. Dalam pendapat lain, faktor lain yang dapat mempengaruhi belajar yakni:
Faktor-faktor intern: jasmaniah, psikologis, kelelahan
2. Faktor ekstern: keluarga, sekolah, masyarakat
Dimyanti dan Mudjiono mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
belajar antara lain:
1. Cita-cita / aspirasi siswa
2. Kemampuan siswa
3. Kondisi siswa dan lingkungan
4. Unsur-unsur dinamis dalam belajar
5. Upaya guru dalam membelajarkan siswa. (Dimyati dan Mudjiono, 1999 : 100)

3. Fungsi Motivasi Belajar:
1. Mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motif untuk berfungsi sebagai
penggerak atau sebagai motor penggerak melepaskan energi.
2. Menentukan arah perbuatan yaitu petunjuk suatu tujuan yang hendak dicapai
3. Menyelesaikan perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang akan
dikerjakan ynag serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan
yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. (Purwanto, 2002 : 70).

Disamping itu ada juga fungsi lain dari motivasi yaitu “motivasi adalah sebagai pendorong usaha
dan pencapaian prestasi” (Sardiman, 2001 : 83). Jelaslah bahwa fungsi motivasi itu memberikan
suatu nilai atau itensitas tersendiri dari seorang siswa dalam meningkatkan motivasi belajar
dan prestasi belajarnya.

Daftar Rujukan
DePorter, Bobbi dan Heenacki, Mike. 2000. Quantum Teaching. Bandung:
Kaifa
Dimyati dan Mudjiono.2006. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: PT Rineka
Cipta
Suryono dan Hariyanto. 2015. Belajar dan Pembelajaran. Surabaya: PT
Remaja Rosdakarya
W.S. Winkel. (1996). Psikologi Pengajaran, Jakarta: Grasindo.