METODE PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI pri
METODE PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
Metode System Development Life Cycle (SDLC)
SDLC adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan
programmer dalam membangun sistem informasi. Langkah yang digunakan
meliputi :
1. Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem
informasi
2. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan
3. Menentukan permintaan pemakai sistem informasi
4. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik
5. Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
6. Merancang sistem informasi baru
7. Membangun sistem informasi baru
8. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru
9. Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru
bila diperlukan
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
-
Mudah diaplikasikan.
-
Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean,
pengujian, dan pemeliharaan.
Kekurangan
-
Jarang sekali proyek riil mengikuti aliran sekuensial yang dianjurkan
model karena model ini bisa melakukan itersi tidak langsung.
-
Pelanggan sulit untuk menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga
sulit untuk megakomodasi ketidakpastian pada saat awal proyek.
-
Pelanggan harus bersikap sabar karena harus menunggu sampai akhir
proyrk dilalui. Sebuah kesalahan jika tidak diketahui dari awal akan
menjadi masalah besar karena harus mengulang dari awal.
-
Pengembang sering malakukan penundaan yang tidak perlu karena
anggota tim proyek harus menunggu tim lain untuk melengkapi tugas
karena memiliki ketergantungan hal ini menyebabkan penggunaan
waktu tidak efesien.
-
Waterfall
waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan
atau secara linear. Jadi jika langkah satu belum dikerjakan maka tidak akan
bisa melakukan pengerjaan langkah 2, 3 dan seterusnya. Secara otomatis
tahapan ke-3 akan bisa dilakukan jika tahap ke-1 dan ke-2 sudah dilakukan.
Secara garis besar metode waterfall mempunyai langkah-langkah sebagai
berikut : Analisa, Design, Code dan Testing, Penerapan dan Pemeliharaan.
1. Analisa
Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan
data dalam tahap ini bisa malakukan sebuah penelitian, wawancara atau
study literature.Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirment
atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user
dalam pembuatan sistem. Dokumen ini lah yang akan menjadi acuan sistem
analis untuk menterjemahkan ke dalam bahasa pemprogram.
2. Design
Proses
desain
akan
menerjemahkan
syarat
kebutuhan
ke
sebuah
perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat
coding. Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak,
representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan
menghasilkan dokumen yang disebut software requirment. Dokumen inilah
yang akan digunakan proggrammer untuk melakukan aktivitas pembuatan
sistemnya.
3. Coding & Testing
Coding merupan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh
komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan meterjemahkan transaksi
yang diminta oleh user. Tujuan testing adalah menemukan kesalahankesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki.
4. Penerapan
Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah sistem. Setelah
melakukan analisa, design dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi
akan digunakan oleh user.
5. Pemeliharaan
Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan
mengalami
perubahan.
Perubahan
tersebut
bisa
karena
mengalami
kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan
(periperal
atau
sistem
operasi
baru)
baru,
atau
karena
pelanggan
membutuhkan perkembangan fungsional.
Keuntungan Metode Waterfall
Kualitas dari sistem yang dihasilkan akan baik. Ini dikarenakan oleh
pelaksanaannya secara bertahap. Sehingga tidak terfokus pada tahapan
tertentu.
Document pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap fase
harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya.
Jadi setiap fase atau tahapan akan mempunyai dokumen tertentu.
Kelemahan waterfall
Diperlukan majemen yang baik, karena proses pengembangan tidak dapat
dilakukan secara berulang sebelum terjadinya suatu produk.
Kesalahan kecil akan menjadi masalah besar jika tidak diketahui sejak awal
pengembangan.
Pelanggan sulit menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga tidak dapat
mengakomodasi ketidakpastian pada saat awal pengembangan.
2.
Model RAD (Rapid Application Development)
RAD adalah penggabungan beberapa metode atau teknik terstruktur. RAD
menggunakan metode prototyping dan teknik terstruktur lainnya untuk
menentukan kebutuhan user dan perancangan sistem informasi selain itu
RAD menekankan siklus perkembangan dalam waktu yang singkat (60
sampai 90 hari) dengan pendekatan konstruksi berbasis komponen.
Model Prototyping
Prototyping adalah proses iterative dalam pengembangan sistem dimana
requirement diubah ke dalam sistem yang bekerja (working system) yang
secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara user dan analis.
Prototype juga bisa dibangun melalui beberapa tool pengembangan untuk
menyederhanakan proses.
Tahapan-tahapan Model Prototyping
Pengumpulan Kebutuhan
Pelanggan
dan
pengembang
bersama-sama
mendefinisikan
format
seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis
besar sistem yang akan dibuat.
Membangun Prototyping
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang
berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat
input dan format output).
Menggunakan Sistem
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah
dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan.
Mengkodekan Sistem
Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke
dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
Menguji Sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai,
harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White
Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.
Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai
dengan yang diharapkan.
Evaluasi Protoptyping
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk
digunakan.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
-
Prototype melibatkan user dalam analisa dan desain.
-
Punya kemampuan menangkap requirement secara konkret.
-
Digunakan untuk memperluas SDLC.
Kekurangan
-
Proses analisis dan perancangan terlalu singkat.
-
Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah.
-
Bisanya kurang fleksible dalam mengahdapi perubahan.
-
Protitype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah dan cepat
selesai.
3. Tahap pengembangan sistem dengan Agile Develoment
Agile Development Methods
adalah sekelompok metodologi pengembangan perangkat lunak yang
didasarkan pada prinsip-prinsip yang sama atau pengembangan sistem
jangka pendek yang memerlukan adaptasi cepat dari pengembang terhadap
perubahan dalam bentuk apapun. Agile development methods merupakan
salah satu dari Metodologi pengembangan perangkat lunak yang digunakan
dalam pengembangan perangkat lunak. Agile memiliki pengertian bersifat
cepat, ringan, bebas bergerak, dan waspada. [ Sehingga saat membuat
perangkat
lunak
dengan
menggunakan agile
development
methods diperlukan inovasi dan responsibiliti yang baik antara tim
pengembang dan klien agar kualitas dari perangkat lunak yang dihasilkan
bagus dan kelincahan dari tim seimbang.
Kelebihan dari agile
Meningkatkan kepuasan kepada klien.
Dapat melakukan review pelanggan mengenai software yang dibuat
lebih awal.
Pembangunan system dibuat lebih cepat.
Mengurangi resiko kegagalan implementasi software dari segi nonteknis.
Jika pada saat pembangunan system terjadi kegagalan kerugian dari
segi materi relatif kecil.
Kekurangan dari agile
Developer harus selalu siap dengan perubahan karena perubahan akan
selalu diterima.
Agile tidak akan berjalan dengan baik jika komitmen tim kurang.
Tidak cocok dalam skala tim yang besar (>20 orang).
Perkiraan waktu release dan harga perangkat lunak sulit ditentukan.
Scrum
Scrum adalah iteratif dan pengembangan perangkat lunak kerangka kerja tambahan tangkas
untuk proyek-proyek perangkat lunak dan mengelola produk atau pengembangan aplikasi.
Fokusnya adalah pada "strategi, pengembangan produk fleksibel holistik di mana tim
pengembangan bekerja sebagai sebuah unit untuk mencapai tujuan bersama" sebagai lawan
dari "pendekatan tradisional, berurutan".
karakteristik
ukuran tim yang kecil melancarkan komunikasi, mengurangi biaya, dan
memberdayakan satu
sama lain
proses dapat beradaptasi terhadap perubahan teknis dan bisnis
proses menghasilkan beberapa software increment
pembangunan dan orang yang membangun dibagi dalam tim yang
kecil
dokumentasi dan pengujian terus menerus dilakukan setelah software
dibangun
proses scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai kapanpun
diperlukan
Scrum memiliki aktifitas yang meliputi
1). Backlog
Backlog adalah daftar kebutuhan yang jadi prioritas klien, dan daftar yang
dibuat dapat bertambah
2). Sprints
Aktifitas Sprints merupakanunit pekerjaan yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan yang ditetapkan dalam backlog sesuai dengan waktu
yang ditetapkan dalam time-box (biasanya 30hari). Selama proses ini
berlangsung backlog tidak ada penambahan.
3). Scrum Meetings
Aktifitas Scrum Meeting merupakan pertemuan yang rutin dilakukan
perhari untuk evaluasi apa yang dikerjakan, hambatan yang ada, dan target
penyelesaian untuk bahan meeting selanjutnya.
4). Demo
Aktifitas Demo adalah penyerahan software increment ke klien
didemonstrasikan dan dievaluasi oleh klien.
Kelebihan
Keperluan berubah dengan cepat
Tim berukuran kecil sehingga melancarkan komunikasi, mengurangi
biaya dan memberdayakan satu sama lain
Pekerjaan terbagi-bagi sehingga dapat diselesaikan dengan cepat
Dokumentasi dan pengujian terus menerus dilakukan setelah software
dibangun
Proses Scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai kapanpun
diperlukan
Kekurangan
Developer harus selalu siap dengan perubahan karena perubahan akan selalu diterima.
Perbandingan Metode antara Waterfall, RAD, Agile
Structured
RAD
AGILE
Ability to
Develop systems
Waterfall
With unclear user
Paralle
l
Phased
Prototypin
Throwaway
g
Prototyping
Extremen
Programmi
SCRUM
ng
Excellen
Poor
Poor
Good
Excellent
Excellent
Excellent
Poor
Poor
Good
Poor
Excellent
Good
Good
That are complex
Good
Good
Good
Poor
Excellent
Good
Good
That are reliable
Good
Good
Good
Poor
Excellent
Excellent
Excellen
requirement
With unfamiliar
technology
t
t
With short time
schedule
With schedule
visibility
Poor
Good
Poor
Poor
Excellen
t
Excellen
t
Excellent
Good
Excellent
Excellent
Good
Excellent
Excellen
t
Excellen
t
Pendekatan yang dapat dilakukan dalam pengembangan sistem untuk
mengimplementasikan konsep SDLC terdiri dari :
1.
Pengembangan Aplikasi Terstruktur (Structure Design)
Waterfall Development
Pengembangan Aplikasi RAPID (RAPID Application Development)
Prototyping Development
Pengembangan Aplikasi AGILE (Agile Development)
Scrum
2.
3.
Metode System Development Life Cycle (SDLC)
SDLC adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan
programmer dalam membangun sistem informasi. Langkah yang digunakan
meliputi :
1. Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem
informasi
2. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan
3. Menentukan permintaan pemakai sistem informasi
4. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik
5. Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
6. Merancang sistem informasi baru
7. Membangun sistem informasi baru
8. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru
9. Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru
bila diperlukan
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
-
Mudah diaplikasikan.
-
Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean,
pengujian, dan pemeliharaan.
Kekurangan
-
Jarang sekali proyek riil mengikuti aliran sekuensial yang dianjurkan
model karena model ini bisa melakukan itersi tidak langsung.
-
Pelanggan sulit untuk menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga
sulit untuk megakomodasi ketidakpastian pada saat awal proyek.
-
Pelanggan harus bersikap sabar karena harus menunggu sampai akhir
proyrk dilalui. Sebuah kesalahan jika tidak diketahui dari awal akan
menjadi masalah besar karena harus mengulang dari awal.
-
Pengembang sering malakukan penundaan yang tidak perlu karena
anggota tim proyek harus menunggu tim lain untuk melengkapi tugas
karena memiliki ketergantungan hal ini menyebabkan penggunaan
waktu tidak efesien.
-
Waterfall
waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan
atau secara linear. Jadi jika langkah satu belum dikerjakan maka tidak akan
bisa melakukan pengerjaan langkah 2, 3 dan seterusnya. Secara otomatis
tahapan ke-3 akan bisa dilakukan jika tahap ke-1 dan ke-2 sudah dilakukan.
Secara garis besar metode waterfall mempunyai langkah-langkah sebagai
berikut : Analisa, Design, Code dan Testing, Penerapan dan Pemeliharaan.
1. Analisa
Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan
data dalam tahap ini bisa malakukan sebuah penelitian, wawancara atau
study literature.Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirment
atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user
dalam pembuatan sistem. Dokumen ini lah yang akan menjadi acuan sistem
analis untuk menterjemahkan ke dalam bahasa pemprogram.
2. Design
Proses
desain
akan
menerjemahkan
syarat
kebutuhan
ke
sebuah
perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat
coding. Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak,
representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan
menghasilkan dokumen yang disebut software requirment. Dokumen inilah
yang akan digunakan proggrammer untuk melakukan aktivitas pembuatan
sistemnya.
3. Coding & Testing
Coding merupan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh
komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan meterjemahkan transaksi
yang diminta oleh user. Tujuan testing adalah menemukan kesalahankesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki.
4. Penerapan
Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah sistem. Setelah
melakukan analisa, design dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi
akan digunakan oleh user.
5. Pemeliharaan
Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan
mengalami
perubahan.
Perubahan
tersebut
bisa
karena
mengalami
kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan
(periperal
atau
sistem
operasi
baru)
baru,
atau
karena
pelanggan
membutuhkan perkembangan fungsional.
Keuntungan Metode Waterfall
Kualitas dari sistem yang dihasilkan akan baik. Ini dikarenakan oleh
pelaksanaannya secara bertahap. Sehingga tidak terfokus pada tahapan
tertentu.
Document pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap fase
harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya.
Jadi setiap fase atau tahapan akan mempunyai dokumen tertentu.
Kelemahan waterfall
Diperlukan majemen yang baik, karena proses pengembangan tidak dapat
dilakukan secara berulang sebelum terjadinya suatu produk.
Kesalahan kecil akan menjadi masalah besar jika tidak diketahui sejak awal
pengembangan.
Pelanggan sulit menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga tidak dapat
mengakomodasi ketidakpastian pada saat awal pengembangan.
2.
Model RAD (Rapid Application Development)
RAD adalah penggabungan beberapa metode atau teknik terstruktur. RAD
menggunakan metode prototyping dan teknik terstruktur lainnya untuk
menentukan kebutuhan user dan perancangan sistem informasi selain itu
RAD menekankan siklus perkembangan dalam waktu yang singkat (60
sampai 90 hari) dengan pendekatan konstruksi berbasis komponen.
Model Prototyping
Prototyping adalah proses iterative dalam pengembangan sistem dimana
requirement diubah ke dalam sistem yang bekerja (working system) yang
secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara user dan analis.
Prototype juga bisa dibangun melalui beberapa tool pengembangan untuk
menyederhanakan proses.
Tahapan-tahapan Model Prototyping
Pengumpulan Kebutuhan
Pelanggan
dan
pengembang
bersama-sama
mendefinisikan
format
seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis
besar sistem yang akan dibuat.
Membangun Prototyping
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang
berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat
input dan format output).
Menggunakan Sistem
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah
dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan.
Mengkodekan Sistem
Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke
dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
Menguji Sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai,
harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White
Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.
Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai
dengan yang diharapkan.
Evaluasi Protoptyping
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk
digunakan.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
-
Prototype melibatkan user dalam analisa dan desain.
-
Punya kemampuan menangkap requirement secara konkret.
-
Digunakan untuk memperluas SDLC.
Kekurangan
-
Proses analisis dan perancangan terlalu singkat.
-
Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah.
-
Bisanya kurang fleksible dalam mengahdapi perubahan.
-
Protitype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah dan cepat
selesai.
3. Tahap pengembangan sistem dengan Agile Develoment
Agile Development Methods
adalah sekelompok metodologi pengembangan perangkat lunak yang
didasarkan pada prinsip-prinsip yang sama atau pengembangan sistem
jangka pendek yang memerlukan adaptasi cepat dari pengembang terhadap
perubahan dalam bentuk apapun. Agile development methods merupakan
salah satu dari Metodologi pengembangan perangkat lunak yang digunakan
dalam pengembangan perangkat lunak. Agile memiliki pengertian bersifat
cepat, ringan, bebas bergerak, dan waspada. [ Sehingga saat membuat
perangkat
lunak
dengan
menggunakan agile
development
methods diperlukan inovasi dan responsibiliti yang baik antara tim
pengembang dan klien agar kualitas dari perangkat lunak yang dihasilkan
bagus dan kelincahan dari tim seimbang.
Kelebihan dari agile
Meningkatkan kepuasan kepada klien.
Dapat melakukan review pelanggan mengenai software yang dibuat
lebih awal.
Pembangunan system dibuat lebih cepat.
Mengurangi resiko kegagalan implementasi software dari segi nonteknis.
Jika pada saat pembangunan system terjadi kegagalan kerugian dari
segi materi relatif kecil.
Kekurangan dari agile
Developer harus selalu siap dengan perubahan karena perubahan akan
selalu diterima.
Agile tidak akan berjalan dengan baik jika komitmen tim kurang.
Tidak cocok dalam skala tim yang besar (>20 orang).
Perkiraan waktu release dan harga perangkat lunak sulit ditentukan.
Scrum
Scrum adalah iteratif dan pengembangan perangkat lunak kerangka kerja tambahan tangkas
untuk proyek-proyek perangkat lunak dan mengelola produk atau pengembangan aplikasi.
Fokusnya adalah pada "strategi, pengembangan produk fleksibel holistik di mana tim
pengembangan bekerja sebagai sebuah unit untuk mencapai tujuan bersama" sebagai lawan
dari "pendekatan tradisional, berurutan".
karakteristik
ukuran tim yang kecil melancarkan komunikasi, mengurangi biaya, dan
memberdayakan satu
sama lain
proses dapat beradaptasi terhadap perubahan teknis dan bisnis
proses menghasilkan beberapa software increment
pembangunan dan orang yang membangun dibagi dalam tim yang
kecil
dokumentasi dan pengujian terus menerus dilakukan setelah software
dibangun
proses scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai kapanpun
diperlukan
Scrum memiliki aktifitas yang meliputi
1). Backlog
Backlog adalah daftar kebutuhan yang jadi prioritas klien, dan daftar yang
dibuat dapat bertambah
2). Sprints
Aktifitas Sprints merupakanunit pekerjaan yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan yang ditetapkan dalam backlog sesuai dengan waktu
yang ditetapkan dalam time-box (biasanya 30hari). Selama proses ini
berlangsung backlog tidak ada penambahan.
3). Scrum Meetings
Aktifitas Scrum Meeting merupakan pertemuan yang rutin dilakukan
perhari untuk evaluasi apa yang dikerjakan, hambatan yang ada, dan target
penyelesaian untuk bahan meeting selanjutnya.
4). Demo
Aktifitas Demo adalah penyerahan software increment ke klien
didemonstrasikan dan dievaluasi oleh klien.
Kelebihan
Keperluan berubah dengan cepat
Tim berukuran kecil sehingga melancarkan komunikasi, mengurangi
biaya dan memberdayakan satu sama lain
Pekerjaan terbagi-bagi sehingga dapat diselesaikan dengan cepat
Dokumentasi dan pengujian terus menerus dilakukan setelah software
dibangun
Proses Scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai kapanpun
diperlukan
Kekurangan
Developer harus selalu siap dengan perubahan karena perubahan akan selalu diterima.
Perbandingan Metode antara Waterfall, RAD, Agile
Structured
RAD
AGILE
Ability to
Develop systems
Waterfall
With unclear user
Paralle
l
Phased
Prototypin
Throwaway
g
Prototyping
Extremen
Programmi
SCRUM
ng
Excellen
Poor
Poor
Good
Excellent
Excellent
Excellent
Poor
Poor
Good
Poor
Excellent
Good
Good
That are complex
Good
Good
Good
Poor
Excellent
Good
Good
That are reliable
Good
Good
Good
Poor
Excellent
Excellent
Excellen
requirement
With unfamiliar
technology
t
t
With short time
schedule
With schedule
visibility
Poor
Good
Poor
Poor
Excellen
t
Excellen
t
Excellent
Good
Excellent
Excellent
Good
Excellent
Excellen
t
Excellen
t
Pendekatan yang dapat dilakukan dalam pengembangan sistem untuk
mengimplementasikan konsep SDLC terdiri dari :
1.
Pengembangan Aplikasi Terstruktur (Structure Design)
Waterfall Development
Pengembangan Aplikasi RAPID (RAPID Application Development)
Prototyping Development
Pengembangan Aplikasi AGILE (Agile Development)
Scrum
2.
3.