MEMAKSIMALKAN HASIL PROSES PEMBELAJARAN. pdf

MEMAKSIMALKAN HASIL PROSES PEMBELAJARAN
DENGAN HYPNO TEACHING (SUATU PENGANTAR)
(Urip Tisngati)

A. Sejarah Perkembangan Hipnotis
Hipnotis tidak selalu berkonotasi negatif. Hipnotis adalah sesuatu yang bisa
dibuktikan secara ilmiah, bahkan secara logis. Hipnotis mempunyai manfaat besar dalam
kehidupan ini, baik bagi kesehatan fisik, psikologis dan hal-hal yang menyangkut patologi
sosial. Di negara-negara maju, hipnotis berkembang pesat dan dimanfaatkan secara
positif. Untuk itu, disana, hipnotis sudah sejak lama digunakan untuk mengatasi masalahmasalah psikis dan fisik. Sedangkan masyarakat Indonesia umumnya menganggap hipnotis
sebagai sesuatu yang magis dan mistik.
1.

Hipnotis Tradisional
Tidak ada data yang pasti mengenai kapan pertama kali hipnotis muncul, karena
hipnotis ada sebelum sejarah tercatat. Hipnotis sama tuanya dengan sihir, ilmu tabib,
ilmu perbintangan ( astronomi ) dan beberapa ilmu mistis lainnya.
Pada beberapa kitab menyebutkan bahwa ternyata beribu-ribu tahun lamanya
masyarakat India,Mesir, yunani dan Arab sudah mengenal semacam ilmu hipnotis.
Mereka juga telah mengenal teknik-teknik untuk melakukan hipnotis, seperti
memusatkan pandangan, memberi pesan ke dalam hati, dan lain sebagainya.

Seorang raja Mesir yang bernama Papyrus, Kaisar Vespasian, Francis I dari
Prancis, dan para bangsawan Prancis lainnya, sampai Charles X, ternyata juga
mempraktikkan cara pengobatan yang intinya memberi sugesti kepada pasien untuk
sembuh. Pada sebuah dinding kuil India, juga digambarkan suatu proses pengobatan
saat pasien dalam keadaan trance, yang dicapai melalui tarian atau gerakan- gerakan
monoton dalam acara ritual penyembuhan.
Adapun sejarah hipnotis pada zaman tradisional adalah sebagai berikut :
1)

Zaman 4000 SM
Di Assyo Babylonia, data arkeologis menujukkan adanya praktik pengobatan
oleh pendeta dengan memanfaatkan pembakaran dupa dan pembacaan doa.
Api digunakan agar pasien dapat berkonsentrasi.

2)

Zaman 2000 SM
Wang Tai, seorang tokoh peletak dasar pengobatan Cina, mengajarkan
bagaimana memanfaatkan pikiran pasien untuk membantu menghilangkan
penyakit, baik fisik maupun psikis.


3)

Zaman 1552 SM
Pada sebuah manuskrip di Mesir, dilaporkan bahwa ada praktik dokter yang
menyembuhkan pasiennya dengan cara tangan sang dokter memegang kepala
pasien, kemudian pasien menutup mata dan konsentrasi pada bagian tubuh
yang sakit.

4)

Zaman 1200 SM
Aesclepius ( dokter Yunani ) melakukan ritual penyembuhan dengan membuat
bangunan suci tidur.

5)

Zaman 1000 SM
Di Mesir terdapat bangunan suci yang dipergunakan khusus untuk ritual
penyembuhan. Saat itu, pendeta akan melakukan penyembuhan dengan

kekuatan sentuhan dan kata-kata kepada pasiennya.

6)

Zaman 928 SM
Chiron melalukan operasi dengan membuat pasien terlebih dahulu masuk
dalam keadaan trance yang diperoleh melalui hirupan aroma wewangan dan
mendengarkan lantunan doa.

7)

Zaman 400 – 377 SM
Hippocrates, memperkenalkan keadaan Trance yang merupakan proses
penyembuhan sekaligus sebagai bagian dari upacara kelulusan. Ia mempercayai
bahwa karakter, kepribadian, dan sikap mental pasien berkaitan erat dengan
tipe penyakit yang diderita.

8)

Zaman 300 – 270 SM

Phirus menyiapkan tempat untuk berdoa sekaligus tempat penyembuhan
(bangunan suci tidur).

9)

Zaman 70 SM
Kaisar Roma, Vespassian, mengatakan bahwa bisa melakukan penyembuhan
hanya dengan menggunakan sentuhan.

10)

Zaman 1060 M

Raja Edward dari Inggris menyatakan bahwa ia dapat melakukan penyembuhan
penyakit melalui sentuhan kepada pasiennya.

2.

Magnetisme dan Mesmerisme
Setelah masa tradisional, hipnotis berkembang dan mulai memasuki era yang

disebut dengan magnetisme dan mesmerisme. Mesmer meyakini bahwa terdapat
kekuatan magnetik dan cairan universal yang berfungsi menjaga keseimbangan tubuh
manusia. Ia mengklaim bahwa dirinya memeiliki kekuatan magnetis yang mampu
melepaskan sumbatan dan memperlancar aliran cairan dalam tubuh dan
meyembuhkan penyakit manusia. Ia juga memperkenalkan keadaan trance kepada
pasien, metode tersebut kemudian dinamakan sebagai animal magnetism.
Pada tahun 1784, raja Louis XVI membentuk komite khusus untuk menyelidiki
metode pengobatan Mesmer. Komite tersebut menyimpilkan bahwa kesembuhan
yang dialami pasien adalah akibat dari kepercayaan dan imajinasinya, serta tidak
terjadi karena transfer energi yang tidak tampak ( animal mesmerisme ) dari Mesmer
kepada Pasiennya.
Sebenarnya orang yang pertama kali menggunakan media magnet dalam
pengobatan adalah Paracelsus ( 1493-1541 ). Setelah itu, nama Abbe Faria seorang
pendeta Portugis yang mengklaim bahwa fenomena magnetisme terjadi karena
kekuatan pengharapan dan kerja sama dari dalam pikiran pasien. Teori Faria ini
dikembangkan oleh penerusnya dan memberikan kontribusi besar terhadap teknik
autosugesti.

3.


Hipnotis Konvensional
James Braid membuktikan bahwa hipnotis bersifat psikologis. Ia pun kemudian
disebut sebagai Bapak Hipnotis. Orang pertama yang mencoba menjelaskan
fenomena mesmerisme dari sudut pandang ilmu psikologi. Dari hasil penelitian yang
ia lakukan, akhirnya hipnois dapat dijelaskan dalam kerangka ilmiah dan dierima
sebagai suatu teknik pengobatan oleh dunia kedokteran Inggris.
James Braid mempercayai bahwa keadaan hypnosadalah suatu bentuk nervous
sleep ( saraf tertidur ) yang diakibatkan oleh perhatian terus-menerus (fokus) pada
suatu objek tertentu. Braid mengembangkan teori tentang perhatian mata pada
tahun 1847. Ia meminta subjek untuk menatap berbagai objek dari berbaga posisi,

termasuk memandang matanya dan api lilin, sehingga berhasil membawa subjek
masuk kekondisi trance.
Selain james Braid, tokoh yang juga berjasa dalam mengembangkan hipnotis
adalah dr. Ambroise Auguste Liebault (1864-1904), Hippolyte Bernheim. Akan tetapi
Jean Martin Charcot, seorang ahli saraf dari Prancis, tidak setuju terhadap ide Liebault
dan Bernheim yang mengatakan bahwa sugesti adalah faktor penting dari hipnotis. Ia
berpendapat hipnotis hanyalah manifestasi lain dari suatu histeria. Namun
pendapatnya salah, sementara pendapat Liebault dan Bernheim lah yang benar.
Setelah mendengar tentang Liebault dan Bernheim pada tahun 1890 Freud

berkunjung ke Nancy. Pada awalnya Freud adalah seorang pendukung antusias
hipnoterapi dan menekankan regresi hipnotis dan abreaction (katarsis) sebagai
metode terapi. Bersama dengan Joseph Breuer kemudian mengembangkan teknik
abreaction therapy menggunakan hipnotis. Namun, ia mulai meninggalkan
hipnotisme secara bertahap dan menggunakan metode baru tersebut, sebab saat
menggunakan psikoanalisis ia sering gagal melakukan proses hipnotis terhadap
pasien.
4.

Hipnotis Modern
Pada era modern, mulai diyakini bahwa fenomena hipnotis diakibatkan oleh
kekuatan dari sugesti. Sedangkan berdasarkan bentuknya, hinotis dianggap sebagai
ilmu pengetahuan. Adapun beberapa nama besar yang sangat berjasa dalam
pengembangan pengetahuan hipnotis apada abad ke 20 sebagai berikut :
1.

Milton H. Ericson
Seorang psikiater Amerika Serikat yang mengkhususkan diri pada medical
hypnosist dan


family therapy. Ia sanga t dikenal dengan

Ericsonian

hypnoterapy.
2.

Dave Elman dan Ormond McGill
Ia mengembangkan teknik induksi cepat yang sangat berguna untuk dokter dan
dokter gigi. Darinya kemudian dikenal adanya teknik induksi yang diberi nama
Dave Elman Induction. Disamping Dave Elamn, ada pula seorang spesialis stage
hypnotist bernama Ormond McGill.

B. Tinjauan tentang Hipnotis

1. Pengertian Hipnotis
Menurut Indra Majid, semua orang setuju terhadap adanya sesuatu yang dinamakan
hipnotis. Hipnotis adalah suatu kondisi menyerupai tidur yang dapat secara sengaja
dilakukan pada seseorang, dimana orang yang dihipnotis tersebut bisa menjawab
pertanyaan yang diajukan dan lebih mudah menerima sugesti.

Suatu prosedur hipnotis biasanya digunakan untuk memberikan dukungan dan
mengevaluasi respons sugesti. Ketika menggunakan hipnotis, seseorang (subjek) akan
dipimpin oleh (hypnotist) agar memberikan respons terhadap sugesti untuk berubah
pada pengalaman subjektifnya, persepsi,sensasi, emosi, pikiran, ataupun tingkah
lakunya.
Sedangkan menurut kamus katolik modern, hipnotis merupakan suatu
fenomena yang menyebabkan seseorang tidur secara buatan, yang mengakibatkan
sang korban secara tidak normal dapat terbuka untuk mengikuti saran / sugesti.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa hipnotis adalah suatu kondisi
diberlakukannya peran

imajinatif. Hipnotis

juga merupakan teknik untuk

mempengaruhi orang lain agarmasuk ke dalam kondisi bawah sadar (trance).
penggunaan hipnotis untuk terapi disebut hipnoterapi, sedangkan hipnotis yang
digunakan sebagai bentuk hiburan di depan penonton disebut stage hipnotis.
2. Teknis Hipnotis
a. Induksi

Menurut sebuah sumber, hipnotis biasanya dimunculkan dengan teknik induksi
hipnotis.ada banyak variasi teknik induksi yang membedakan sau dengan lainnya
dalam menggunakan hipnotis. Namun demikian, metode yang paling berpengaruh
adalah metode fiksasi mata (eye fixation) Braid dikenal juga dengan sebutan
braidisme.
b. Sugesti
Sugesti adalah kalimat-kalimat yang disampaikan dengan cara dan dalam situasi
tertentu. Kalimat-kalimat yang disampaikan ini dapat mempengaruhi pikiran
bawah sadar suyet sesuai dengan maksud dan tujuan sugesti tersebut. Dengan
begitu sugesti berarti proses psikologis, dimana seseorang membimbing pikiran,
perasaan atau perilaku orang lain melalui kata-kata.
c. Pikiran bawah sadar

Beberapa praktisi memahami sugesti sebagai suatu bentuk komunikasi primer
langsung pada pikiran sadar subjek. Sementara, praktisi lain memandang sugesti
sebagai sarana untuk berkomunikasi denganpikiran bawah sadar atau pikiran
sadar. Praktisi hipnotis yang mempercayai bahwa respon yang dimediasi terutama
oleh pikiran bawah sadar, seperti Milton H. Ericson, menciptakan berbagai macam
kegunaan sugesti tidak langsung.


3. Kondisi gelombang otak saat dihipnotis
Gelombang otak terdiri atas empat macam, yaitu gelombang beta, alpha, theta, dan
delta. Dalam satu waktu, otak manusia terkadang menghasilkan berbagai gelombang
otak secara bersamaan.
-

Gelombang beta adalah gelombang yang dominan saat kita dalam kondisi terjaga
dan menjalani aktifitas sehari-hari yang menuntut logika atau analisis tinggi.

-

Gelombang alpha, berada pada posisi khusyuk, rileks, meditatif, nyaman dan ikhlas.
Kondisi dimana seluruh proses hipnotis dan sugesti dilakukan.

-

Gelombang Theta, ketika seseorang sangat kusyuk dan merasakan keheningan
yang mendalam (deep meditation), serta mampu mendengar nurani bawah
sadarnya.

-

Gelombang delta merupakan gelombang terendah terdeteksi ketika orang tengah
tidur pulas tanpa mimpi.

4. Cara kerja hipnotis
a. Otak
Saatdihipnotis, jika anda sebagai objek, maka anda bisa berkonsetrasi sepenuhnya
terhadap satu pikiran, ingatan, perasaan, atau sensasi tertentu, serta bisa
mengabaikan segala gangguan dari luar.hipnotis menghasilkan perubahan di area
yang melibatkan konsentrasi dan mengubah hubungan antara lapisan luar motorik
otak dengan area-area lainnya. Hipnotis juga bisa memodiikasi hubungan
fungsional yang merupakan suatu proses penting yang berlangsung dalam otak. Di
sisi lain korteks atau lapisan luar otak terlihat mengabaikan bagia-bagian otak yang
biasanya berkomunikasi dengan korteks yang digunakan untuk mengontrol
gerakan.
b. Pikiran

Pikiran manusia tersebut mempunyai dua jenis pikiran yang bekerja secara
simultan dan saling mempengaruhi, yaitu pikiran sadar dan pikiran bawah
sadar.pikiran sadar adalah proses mental yang anda sadari dan bisa anda
kendalikan, sedangkan pikiran bawah sadar adalah proses mental yang berfungsi
secara otomatis sehingga anda tidak menyadarinya.
Dalam pikiran manusia, ada yang disebut sebagai critical factor. Bagian critical
factor berperan dalam menganalisa setiap informasi yang masuk ke dalam
otak.untuk menembus critical factor , perlu dilakukan suatu teknik yang dinamakan
induksi.
5. Manfaat hipnotis
Hipnotis adalah sarana kebaikan bagi diri sendiri, karena pada dasarnya hipnotis
memang merupakan ilmu positif. Untuk itu, hipnotis bisa digunakan untuk berbagai
macam kebutuhan, seperti meningkatkan kepercayaan diri dan kepekaan batin,
melancarkan usaha atau bisnis, serta berbagai hal positif lainnya. Selain itu, hipnotis
juga bisa dijadikan sebagai media pengobatan berbagai penyakit, seperti fobia,
membantu meredakan sakit akibat kondisi kronis, meredakan gejala-gejala asma,
bahkan membantu menghentikan kebiasaan merokok.

C. Hypnoteaching
Hipnotis tidak hanya berguna dalam mengatasi permasalahan yang menyangkut
kondisi fisik ataupun psikis, melainkan juga bisa dimanfaatkan dalam upaya optimalisasi
kegiatan belajar mengajar. Hipnotis jenis yang satu ini biasa disebut dengan istilah
hypnoteaching.Hypnoteaching adalah seni berkomunikasi dengan jalan memberikan
sugesti agar para siswa menjadi lebih cerdas.
1. Pengantar
Hypnoteachingmerupakan gabungan dari lima metode belajar mengajar, yaitu
quantum learning, accerate learning, power teaching, Neuro Linguistic Programming (
NLP ) dan Hypnosis. Hypnoteachingmenekankan pada komunikasi alam bawah sadar
siswa, baik yang dilakukan dalam kelas maupun luar kelas. Hal ini bisa dilakukan dengan
berbagai cara, seperti sugesti dan imajinasi.
Pelaksaan hipnotis atau Hypnoteachingharus diarahkan pada tujuan-tujuan positif yang
membangun, yakni dengan memasukkan kesan-kesan positif di alam bawah sadar siswa.

2. Peranan guru dalam proses pembelajaran
Guru berada pada posisi pelaksana terdepan dalam usaha membangun manusia
seutuhnya. Seorang guru dalam proses belajar mengajar memiliki beberapa peranan,
yaitu sebagai :
a. Demonstrator
Salah satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah bahwa ia sendiri adalah
pelajar. Ini berarti, ia harus belajar terus menerus . dengan cara demikian, ia akan
memperkaya dirinya dengan ilmu pengetahuan untuk bekal dalam melaksanakan
tugasnya sebagai pengajar dan demonstrator, sehingga ia mampu memperagakan
apa yang diajarkannya kepada para siswa secara diktatik.
b. Pengelola kelas
Dalam menjalankan peranannya, guru hendaknya mampu mengelola kelas sebagai
lingkungan belajar dan merupakan aspek dari lingkungan sekolah yang perlu
diorganisasikan. Lingkungan ini datur dan diawasi agar kegiatan-kegiatan belajar
terarah pada tujuan pendidikan.
c. Manajer
Sebagai manajer, guru wajib membimbing pengalaman-pengalaman siswa seharihari ke arah self directed behaviori.
d. Mediator
Guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang
media pendidikan. Sebab, media pendidikan merupakan alat komunikasi untuk
lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.
e. Fasilitator
Guru harus mampu mengusahakan sumber belajar yang berguna dan dapat
menunjang pencapaian tujuan dalam psoses belajar mengajar.
f. Evaluator
Kegiatan evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan dan
kurikulum yang telah ditetapkan dan dirumuskan sudah tercapai atau belum.
3. Teknik dasar menguasai hypnoteaching
Menyajikan materi pelajaran dalam metode Hypnoteaching haruslah menggunakan
bahasa-bahasa bawah sadar.hal ini dilakukan agar perhatian siswa tersedot penuh

terhadap materi yang disampaikan. Langkah –langkah dasar yang wajib dilakukan agar
dapat menguasai jurus menjadi guru yang menguasai Hypnoteaching :
1. Niat dan motivasi dalam diri sendiri
2. Pacing ( menyamakan posisi, gerak tubuh, bahasa serta gelombang otak dengan orang
lain atau siswa )
3. Leading ( memimpin atau mengarahkan sesuatu )
4. Gunakan kata positif
5. Berikan pujian
6. Modeling ( proses memberi teladan melalui ucapan dan perilaku yang konsisten )

4. Teknik pembelajaran dengan hipnoterapi ( hypnoteaching )
Hipnotis dapat diaplikasikan untuk meningkatkan daya ingat, kreativitas, fokus,
menembus batasan mental, dan lain sebagainya dalam diri siswa. Adapun cara melakukan
Hypnoteaching ini, yaitu gelombang otak siswa harus diturunkan dari kondisi beta
menjadi alpha, bahkan theta. Hal ini bertujuan agar ia lebih mudah menerima informasi
secara efektif dalam pikiran bawah sadarnya.
Selain itu, dalam proses Hypnoteaching, juga diperlukan teknik improvisasi yang
bagus, intonasi suara diatur, bersifat persuasif/penuh bujukan, kualitas vokal, dan
pemilihan kata. Latihan hipnotis untuk guru :
a. Biasakan mengucapkan lafal-lafal dengan fasih
b. Belajar menggunakan intonasi yang bervariasi
c. Hilangkan penggunaan kata jeda
d. Biasakan mengatakan ide yang terlintas dalam pikiran kita, meskipun tidak
nyambung
e. Biasakan menatap tajam objek yang diajak bicara
f. Gerakan anggota badan kita secara dinamis
g. Gunakan media yang efektif
h. Biasakan menggunakan kata-kata yang memotifasi
i.

Biasakan menyampaikan pesan dengan sepenuh hati

Metode pembelajaran Hypnoteaching

Salah satu unsur hipnotis dalam proses pembelajaran adalah menggunakan alat peraga
atau mengeluarkan ekspresi diri. Adapun salah satu keberhasilan metode
Hypnoteachingadalah menggunakan teknik cerita dan kisah tentang orang-orang
sukses sebagai upaya untuk memotivasi diri. Adapun beberapa metode dalam
pembelajaran Hypnoteaching :
a. Semua siswa dipersilahkan duduk dengan rileks
b. Kosongkan pikiran untuk sesaat
c. Tarik napas panjang melalui hidung, lalu hembuskan lewat mulut
d. Lakukan terus secara berulang dengan pernapasan yang teratur
e. Berikan sugesti pada setiap tarikan napas supaya bada terasa rileks
f. Lakukan terus menerus dan berulang, kata-kata sugesti yang akan membuat suyet
nyenyak dan tertidur.
g. Perhatikan posisi kepala dari semua suyet.
h. Selanjutnya, berikan sugesti positif, seperti fokus pada pikiran, serta kenyamanan
pada seluruh badan.
i.

Jika dirasa sudah cukup, bangunkan suyet secara bertahap dengan melakukan
hitungan 1-10.

Hypnoteaching hanyalah salah satu dari beberapa metode tang dapat dilaksanakan
dalam proses pembelajaran yang efektivitas dan efisiensinya sangat tergantung kepada
pelaku, objek, situasi, dan kondisi pembelajaran.

5. Kelebihan dan Hambatan hipnoteaching
a. Adapun beberapa kelebihan Hypnoteaching dalam kegiatan belajar mengajar adalah :
1. Proses belajar mengajar lebih dinamis dan ada interaksi yang baik antara guru dan
siswanya.
2. Siswa dapat berkembang sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing
3. Proses pemberian ketrampian banyak diberikan dalam Hypnoteaching
4. Proses pembelajaran dalam Hypnoteaching lebih beragam
5. Siswa dapat dengan mudah menguasai materi karena lebih termotivasi untuk belajar
6. Pembelajaran bersifat aktif
7. Pemantauan terhadap siswa lebih intensif
8. Siswa lebih dapat berimajinasi dan berpikir kreatif

9. Siswa akan melakukan pembelajaran dengan senang hati
10. Daya serap lebih cepat dan bertahan lama karena siswa tidak menghafal pelajaran
11. Siswa akan berkonsentrasi penuh terhadap materi pelajaran yang diberikan oleh guru.
Manfaat Hypnoteaching
1. Proses pembelajaran terasa lebih mengasyikan dan menyenangkan
2. Menghadirkan pendekatan hati sanubari dalam proses KBM dan diluar kelas (menjalin
hubungan harmonis antara guru & siswa)
3. Menarik perhatian siswa dengan berbagai permainan kreasi
4. Mengatasi anak-anak yang malas belajar dengan komunikasi diri
5. Membantu persoalan psikologis mentalitas siswa dengan The Power of Mind (kekuatan
pikiran manusia).
6. Menyembuhkan kecanduan rokok, minuman keras dalam 20 menit
7. Mengobati sakit hati dan problem pikiran siswa dan guru, dalam waktu 15 menit.
8. Mengungkit semangat belajar siswa dengan permainan hipnosis.
9. Menyembuhkan penyakit spikosomatik siswa dan guru melalui program Subcuoncius
Mind.
10. Me atahka kekuata

ego siswa ya g sok kuat, sok berkuasa, sok jago da sok

hebat melalui trik-trik ringan hipnosis dan lain-lain.
b. Hambatan dalam pelaksaan Hypnoteaching
1. Metode Hypnoteachingb elum banyak digunakan oleh para pendidik di Indonesia,
sehingga penggunaan metode ini justru dipandang aneh oleh sebagian kalangan,
terutama orang-orang yang belum sepenuhnya menyadari akan pentingnya peran
Hypnoteaching.
2. Banyaknya siswa yang ada dalam sebuah kelas
3. Hypnoteaching

tidak

memandang

kuantitas,

namun

kualitas,

sehingga

menyebabkan terjadinya kekacauan, terutama dalam masalah pembagian dan
evektifitas ruangan.
4. Meskipun Hypnoteaching mempunyai manfaat besar, namun tidak bisa dipungkiri
bahwa hal ini bukanlah sesuatu yang instan
5. Perlu pembelajaran agar pendidik bisa melakukan hypnoteaching.

6. Biaya yang tidak sedikit
7. Peminat pelatihan hypnteaching msh belum banyak
8. Kurangnya sarana dan prasarana
9. Jarang sekali siswa menggunakan penalaran yang lebih tinggi selain itu siswa juga
masih pasif

6. Optimalisasi hypnoteaching
Adapun beberapa tips dalam memaksimalkan hypnoteaching adalah sebagai berikut :
1. Kuasai materi secara komprehensif
2. Libatkan siswa secara aktif
3. Upayakan untuk melakukan interaksi informal dengan siswa
4. Berikan siswa kewenangan dan tanggungjawab atas belajarnya
5. Yakinkan bahwa setiap siswa memiliki cara belajar yang berbeda-beda
6. Yakinlah siswa bahwa mereka mampu berhasil dalam pelajaran
7. Beri kesempatan kepada siswa untuk melakukan sesuatu secara kolaboratif atau
kooperatif
8. Upayakan materi yang disampaikan kontekstual
9. Berikan umpan balik dengan cepat dan bersifat deskriptif
10. Tingkatkan jam terbang

Kesimpulan
Hypnoteaching merupakan improvisasi dari sebuah metode pembelajaran dan pendidikan
Hypnoteaching hanya bermain dalam tataran kekuatan pikiran alam bawah sadar. Sebuah
kekuatan pikiran yang secara fitroh kodrati telah diberikan Allah kepada setiap manusia.
Dengan menguasai hypnoteaching, maka para pendidik akan memahami pola kerja pikiran
yang sebenarnya. Adanya kapasitas otak, otak kanan, otak kiri, otak tengah, gelombang otak,
pikiran sadar dan bawah sadar, hormon yang diproduksi oleh otak dan terkait dengan
kesehatan tubuh. Hypnoteaching murni bermain dalam tataran eksplorasi alam pikiran saja,
tidak ada unsur-unsur magis. Dengan hypnoteaching diharapkan dapat tercipta pembelajaran
yang menyenangkan, rileks, kreatif, dan interaktif.

DAFTAR PUSTAKA

Hajar, Ibnu. 2011. Hynoteaching, Memaksimalkan Proses Belajar Mengajar dengan
Hipnoterapi. Jogjakarta : Diva Press
http://davehard.wordpress.com/pembelajaran-hypnoteaching/
http://edukasi.kompasiana.com/2012/03/31/hypnoteaching-rahasia-melipatgandakan-dayamagnetisme-guru/
http://edukasi.kompasiana.com/2012/10/21/hypno-teaching-metode-pengajaranterdahsyat/

Dokumen yang terkait

HASIL PENELITIAN KETERKAITAN ASUPAN KALORI DENGAN PENURUNAN STATUS GIZI PADA PASIEN RAWAT INAP DI BANGSAL PENYAKIT DALAM RSU DR SAIFUL ANWAR MALANG PERIODE NOVEMBER 2010

7 171 21

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

ANALISIS PROSES PENYUSUNAN PLAN OF ACTION (POA) PADA TINGKAT PUSKESMAS DI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2007

6 120 23

EVALUASI IN VITRO ANTIOKSIDAN SENYAWA FENOL BIJI MELINJO (Gnetum gnemon L.) SELAMA PROSES PENGOLAHAN EMPING MELINJO BERDASARKAN SNI 01-3712-1995

4 111 16

KADAR TOTAL NITROGEN TERLARUT HASIL HIDROLISIS DAGING UDANG MENGGUNAKAN CRUDE EKSTRAK ENZIM PROTEASE DARI LAMBUNG IKAN TUNA YELLOWFIN (Thunnus albacares)

5 114 11

KAJIAN MUTU FISIK TEPUNG WORTEL (Daucus carota L.) HASIL PENGERINGAN MENGGUNAKAN OVEN

17 218 83

KARAKTERISASI DAN PENENTUAN KOMPOSISI ASAM LEMAK DARI HASIL PEMURNIAN LIMBAH PENGALENGAN IKAN DENGAN VARIASI ALKALI PADA ROSES NETRALISASI

9 139 85

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 WAY

18 108 89