Pengantar Ilmu Pertanian PENGERTIAN PERTANIAN
II. PENGERTIAN DAN SEJARAH PEMBANGUNAN PERTANIAN
2. 1.
Kompetensi Dasar
Setelah
mengikuti
mata
kuliah,
diharapkan
mahasiswa
mampu
menjelaskan tentang:
1. Pengertian Pertanian
2. Sejarah Pertanian
3. Pembagian Pertanian
4. Kelebihan dan Kekurangan Pertanian
5. Paket Teknologi Pertanian
6. Pertanian Tangguh
2.2.
Pengertian Pertanian
Pertanian adalah segala jenis kegiatan yang berdasarkan dari
pertumbuhan tumbuhan dan hewan yang dimanfaatkan manusia untuk
menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi. Kegiatan
pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian dapat meliputi
budidaya tanaman (bercocok tanam) ataupun pembesaran hewan ternak seperti
pemanfaatan mikroorganisme. Pertanian juga merupakan mata pencaharian
sebagian besar penduduk dunia.
Dalam arti sempit, pertanian yaitu kegiatan pemanfaatan sebidang lahan untuk
membudidayakan jenis tanaman tertentu dengan kata lain hanya mempelajari
pengolahan tanaman. Sedangkan dalam arti luas, yaitu kegiatan yang melibatkan
pemanfaatan makhluk hidup seperti pengolahan tanaman ataupun ternak agar
memberikan suatu produk yang nantinya digunakan untuk kepentingan manusia.
2.3.
Sejarah Pertanian
2.3.1. Perkembangan Pertanian
Pertanian muncul ketika suatu masyarakat mampu menjaga ketersediaan
kebutuhan pangan bagi mereka sendiri. Pertanian menganjurkan suatu kelompok
orang untuk menetap sehingga terjadilah kemunculan peradaban. Seiring dengan
perkembangan zaman, terjadilah perubahan dalam sistem kepercayaan, teknologi
pertanian. Sebagai bagian dari kebudayaan manusia, pertanian telah membawa
perubahan besar dalam kehidupan manusia. Bahkan pertanian dikatakan sebagai
revolusi kebudayaan pertama yang dialami manusia.
Ketika berakhirnya zaman es sekitar 11.000 SM, menjadikan bumi lebih hangat
dan mengalami musim kering yang lebih panjang. Hal tersebut dapat
menguntungkan perkembangan tanaman semusim, yang dalam waktu relatif
singkat memberikan produk alam yang dapat disimpan. Ketersediaan produkproduk alam tersebut, untuk pertama kalinya memunculkan perkampungan, sebab
kegiatan pemburuan dan peramuan tidak perlu dilakukan setiap saat.
Pada zaman romawi pertanian berkembang disertai budaya seni,
diantaranya tanaman bergantung di Babylonia, pada zaman tersebut orang-orang
romawi juga mengkompilasi dan mengembangkan tulisan- tulisan tentang
pertanian dari bahasa yunani ke dalam bahasa latin. Orang-orang tersebut
diantaranya Cato (234-149 SM), Varro (116-27 SM), Columella (abad pertama
M), Peter crescentius(1240), Palissy (1563), francis home (1750-1800).
Berdasarkan
bukti-butkti
peninggalan
artefak,
para
ahli
sejarah
menyatakan bahwa praktik pertanian berawal di daerah “bulan sabit yang subur”
di Mesopotamia sekitar 8000 SM sebab saat itu daerah tersebut masih lebih hijau
daripada keadaan pada masa sekarang. Menurut Valvilov, daerah ini juga
merupakan satu dari pusat keanekaragaman tanaman budidaya. Tanaman-tanaman
yang dibudidayakan pertama kali yaitu gandum, buncis, kacang arab, flax (Linum
usitatissimum), dan jelai (barley). Di lokasi lain, dikembangkan jenis tanaman lain
yang sesuai dengan keadaan topografi dan iklim. Di daerah Tiongkok, padi
(Oryza sativa) mulai dibudidayakan sejak 7500 SM kemudian diikuti dengan
kedelai, kacang hiaju, dan kacang azuki. Di daerah Sahel, Afrika, padi (Oryza
glaberrima) mulai dikembangkan pada 5000 SM. Tiga daerah di Amerika yaitu,
Amerika Tengah, Peru-Bolivia, dan hulu Amazon mulai membudidayakan jagung,
labu, kentang, dan bunga matahari.
Perkembangan kegiatan pertanian secara anthropologi diantaranya sebagai
berikut :
Kegiatan bercocok tanam (Dilembah mesopotamia sekitar 12.000 tahun SM )
Pengolahan tanah ( Di Palestina pada 2500-3000 tahun SM )
o Pengairan / Irigasi (4000 tahun SM di mesir dan cina, lembah
mesopotamia, cina)
o Pada kondisi tropik di daerah Afrika dan Asia termasuk Nusantara,
lebih cenderung dengan mempertahankan perburuan dan peramuan
karena relatif mudah untuk memperoleh makanan. Teknologi budidaya
padi serta perladangan mulai dikenal pada saat migrasi masyarakat
Austronesia ke wilayah Nusantara.
2.3.2. Perkembangan Usaha Tani
Perkembangan pertanian dan usaha tani di Indonesia pada zaman
penjajahan hingga sekarang telah mengalami perkembangan yang cukup pesat.
Pertanian di Indonesia diawali dengan sistem ladang berpindah-pindah, dimana
masyarakat menanam apa saja, namun hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Ladang berpindah adalah kegiatan pertanian yang dilakukan dengan cara
berpindah-pindah tempat. Ladang di buat dengan cara membuka hutan atau semak
belukar pohon atau semak belukar yang sudah di tebang / di babat setelah kering
kemudian di bakar. Setelah hujan tiba ladang kemudian ditanami dan di tunggu
hingga panen tiba. Setelah ditanami 3 – 4 kali, lahan kemudian di tinggalkan
karena sudah tidak subur lagi. Kejadian ini berlangsung terus menerus, setelah
jangka waktu 10 – 20 tahun, para petani ladang kembali ke ladang yang pertama
kalimereka
buka.
Selanjutnya, setelah beberapa tahun kemudian sistem bersawah pun di
mulai ditemukan oleh penduduk Indonesia. Dalam periode ini orang mulai
bermukim di tempat yang tetap. Selain itu, tanaman padi yang berasal dari daerah
padang rumput kemudian diusahakan di daerah-daerah hutan dengan cara
berladang yang berpindah di atas tanah kering. Dengan timbulnya persawahan,
orang mulai tetap disuatu lokasi yang di kenal dengan nama “ kampong “
walaupun usaha tani persawahan sudah dimula , namun usaha tani secara “
berladang
yang
berpindah-pindah
“
belum
di
tinggalkan.
Pada zaman Hindia-Belanda sekitar tahun 1620, sejak VOC menguasai di
Batavia kebijakan pertanian bukan untuk tujuan memajukan pertanian di
Indonesia, melainkan hanya utuk -memperoleh keuntungan sebesar-besarnya bagi
VOC. Sedangkan, pada tahun 1830, Van Den Bosch sebagai gubernur jendral
Hindia Belanda mendapatkan tugas rahasia untuk meningkatkan ekspor dan
munculah yang disebut tanam paksa. Sebenernya undang-undang Pokok Agraria
mengenai pembagian tanah telah muncul
sejak 1870, namun kenyataannya
tanam paksa baru berakhir tahun 1921. Dalam sistem tanam paksa ( culturstelsel )
ini, , Van den Bosch mewajibkan setiap desa harus menyisihkan sebagian sebagian
tanahnya
(20%)
untuk
ditanami
komoditi
ekspor
khusunyakopi,tebu,niladantembakau.
Setelah Indonesia merdeka, maka kebijakan pemerintah terhadap pertanian
tidak banyak mengalami perubahan. Pemerintah tetap mencurahkan perhatian
khusus pada produksi padi dengan berbagai peraturan seperti wajib jual padi
kepada pemerintah. Namun masih banyak tanah yang dikuasai oleh penguasa dan
pemilik modal besar, sehingga petani penggarap atau petani bagi hasil tidak
dengan mudah menentukan tanaman yang akan ditanam dan budidaya terhadap
tanamannya puntak
berkembang.
Pada permulaan tahun 1970-an pemerintah Indonesia meluncurkan suatu
program pembangunan pertanian yang dikenal secara luas dengan program
Revolusi Hijau yang di masyarakat petani dikenal dengan program BIMAS
(Bimbingan Massal). Tujuan utama dari program tersebut adalah meningkatkan
produktivitas
sektor
pertanian.
Pada tahun 1979 pemerintah meluncurkan program INSUS (Intensifikasi
Khusus), yang meningkatkan efektifitas penerapan teknologi Pasca Usaha Tani
melalui kelompok-kelompok tani dengan luas areal per kelompok rata-rata 50
hektar,setiap kelompok diberi bantuan kredit modal dalam menjalankan usaha
pertaniannya (Lokollo, 2002). Kemudian pada tahun 1980-an pemerintah
meluncurkan
program
SUPRAINSUS
(SI).
Program
ini
merupakan
pengembangan dari Panca Usaha Tani untuk mewujudkan peningkatan
produktivitas
tanaman
padi.
Pada tahun 1998 usaha tani di Indonesia mengalami keterpurukan karena
adanya krisis multi dimensi. Pada waktu itu telah terjadi perubahan yang
mendadak bahkan kacau balau dalam pertanian kita. Kredit pertanian dicabut,
suku bunga kredit membumbung tinggi sehingga tidak ada kredit yang tersedia ke
pertanian. Keterpurukan pertanian Indonesia akibat krisis moneter membuat
pemerintah dalam hal ini departemen pertanian sebagai stake holder
pembangunan pertanian mengambil suatu keputusan untuk melindungi sektor
agribisnis yaitu “pembangunan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing,
berkerakyatan,
berkelanjutan
dan
terdesentralisasi.”
Untuk sistem pertanian dan usahatani yang ada sekarang ini masih belum
efektif dan efisien dari mulai proses awal sampai pada saat panen dan pasca panen
sehingga masih perlu diintensifkan sehingga dapat memberikan hasil yang
optimum. Untuk itu, pemerin mensosialisasikan sistem agrobisnis, diferensiasi
pertanian, diversifikasi pertanian dengan membuka lahan peranian baru, sistem
pertanian organik, berbagai kebijakan harga dan subsidi tah berusaha untuk
mendongkrak kontribusi sektor pertanian Indonesia terhadap perekonomian
dengan membuka lahan peranian baru, sistem pertanian organik, berbagai
kebijakan harga dan subsidi organik khususnya, telah dicanangkan pemerintah
sejak akhir tahun 1990-an dan mengusung Indonesia go organik pada tahun 2010,
sistem ini pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
produk pertanian mengingat rusaknya kesuburan tanah akibat penggunaan pupuk
kimia yang berlebihan dan dalam waktu lama serta pencemaran lingkungan oleh
penggunaan pestisida kimia. Semua upaya pemerintah tersebut bertujuan untuk
meningkatkan distribusi pendapatan petani sehingga dengan ini diharapkan dapat
meningkatkan kontribusi sektor pertanian dalam perekonomian.
2.4.1
Pembagian Pertanian
2.4.2
Pertanian Berburu
Pada zaman dahulu manusia bertahan hidup dengan berburu dan
mengumpulkan makanan dari alam. Alam menjadi sumberdaya tunggal pada masa
ini. Setelah itu, mereka mulai melakukan kegiatan pertanian berpindah,
menggunakan alat pertanian dari batu dan bercocok tanam dngan beberapa jenis
tanaman saja dan kemudian mereka melakukan pertanian menetap, pada jaman ini
manusia mulai menjinakan hewan serta di ternakan, eksentifikasi pertanian, dan
tenaga kerja berharga.
2.4.2
Pertanian pengumpul
Manusia pengumpul makanan dan pemburu di asia tenggara dalam hal ini
berarti mereka tidak menetap lama pada suatu tempat. Tempat hidup mereka
umumnya di gua atau lubang-lubang di kaki tebing batu. Biasanya mereka makan
dedaunan, bunga, biji, buah, kulit, umbi, dan akar tanaman. Pengetahuan untuk
menghilangkan racun dari bahan makanan serta secara mengawetkan juga banyak
dimiliki oleh para pengembara tersebut
2.4.3
Ladang Berpindah
Ladang berpindah merupakan kegiatan pertanian yang dilakukan dengan cara
berpindah-pindah tempat dengan cara membuka hutan atau semak belukar untuk
membuat lahan. Biasanya setelah pohon-pohon ditebang atau dibabat dibiarkan
kering lalu dibakar. Setelah hujan tiba, ladang kemudian ditanami dan tunggu
sampai panen tiba. Barulah kemudian, ladang ditinggalkan karena sudah tidak
subur lagi setelah ditanami 3-4 kali. Hal tersebut berlangsung terus-menerus
setelah jangka waktu 10-20 tahun. Namun kemudian, mereka kembali lagi ke
ladang yang telah mereka buka sebelumnya.
Sistem ini memiliki dampak negatif, diantaranya sebagai berikut.
Mengurangi luas lahan
Terjadinya kerusakan hutan
Tanah menjadi tandus sehingga menyebabkan lahan kritis
Tanah menjadi mudah erosi
Terjadinya kebakaran hutan
Pencemaran udara
Banjir
2.4.4
Pertanian Primitif
Dalam arti yang sempit pertanianadalah suatu kegiatan bercocok tanam.Dalam
arti yang luas pertanian adalah segalakegiatan manusia yang meliputi
kegiatanbercocok tanam, perikanan, peternakan dankehutanan. Kata primitif dapat
berarti kuno,belum maju, atau sangat sederhana. Maka,pertanian primitf adalah
pertanian yangsifatnya masih sangat sederhana.Kesederhanaan ini nampak dalam
tujuan,peralatan,
cara,
dan
hasil
pertanian.Tujuan
pertanian
primitif
dikatakansangat sederhana karena para petanibercocok tanam hanya untuk
memenuhikebutuhan mempertahankan hidup (pangan),berorientasi memenuhi
kebutuhan sesaat,atau tidak berfikir untuk kebutuhan jangkapanjang.Cara bertani
pertanian primitif dilaksa-nakan dengan membakar lahan liaruntuk dibuat ladang.
Lahan tersebutkemudian diolah dengan cangkul danditanami bibit tanaman seperti
ubi kayu,talas, jagung, dan lain-lain. Pengolahan tanahdikerjakan dengan langsu
ng
membuatlubang-lubang
tanam
atau
denganmembalikkan
tanah
dan
barumembuatlubang-lubang tanam. Setelah musim panen,lahan ini akan
ditinggalkan begitu saja danmencari tempat atau lahan baru. Para petaniprimitif
membuat tempat tinggal di dekatladang baik yang berupa rumah ladangmaupun
rumah tinggal.Alat pertanian primitif berupa pacul,tajak, parang, sabit, dan
tombak. EduardHahn (dalam Pelzer, K.J., 1948) menamaipertanian primitif
sebagai Hackbau (hoeculture ataulow tillage = pertanian pacul atautajak).Hasil
ladang atau sawah pada lahanyang baru saja dibuka hasilnya rendah.Karena
sebenar-nya diperlukan sekitar 10-15tahun untuk menjadikan lahan tersebut
2.4.5
Pertanian Tradisional
Pertanian tradisional yaitu kegiatan pengolahan tanaman dan lingkungan
dengan menggunakan alat-alat sederhana. Pola bertani secara tradisional
sesungguhnya sangatlah bersahabat dengan alam, dan dapat mendukung
ekosistem, sebab dengan tanaman yang berbagai jenis, petani akan memelihara
berbagai macam hewan agar tetap hidup karena rantai makanan untuk flora dan
fauna yang hidup didalamnya tetap terjaga. Sebenarnya, pertanian tradisional
dapat dikembangkan lebih baik dari sebelumnya asalkan terdapat komitmen antara
pemerintah pusat dan daerah.
Pada sistem ini, petani lebih menerima keadaan tanah, curah hujan, dan
varietas tanaman sebagaiamana adanya yang diberikan oleh alam. Bantuan
terhadap pertumbuhan tanaman hanya sekedarnya, seperti pengairan, penyiangan,
serta melindungi tanaman dari gangguan binatang liar berdasarkan cara yang
diturunkan oleh nenek moyang. Dalam pertanian tradisional, produksi dan
produktivitas rendah karena hanya menggunakan alat yang sangat sederhana
(teknologi yang dipakai
rendah).
2.5
Kelebihan Dan Kekurangan Pertanian Tradisional
2.5.1
Kelebihan
Kelebihan pertanian tradisional yaitu :
Lebih ramah lingkungan
Dapat melestarikan budaya asli pedesaan yang umumnya sering berkaitan
dengan ritual dalam pertanian
2.5.2
Kelemahan
Kelemahan pertanian tradisional yaitu :
Membutuhkan tenaga kerja yang banyak
Sangat tergantung pada iklim.
Selalu berpindah-pindah tempat budidaya tanaman
2.6
Pertanian Modern
Pertanian modern yaitu dimana kegiatan-kegiatan mengolah hasil alam
dibantu dengan alat-alat teknologi masa kini, seperti petani membajak sawah
dengan mesin traktor, tidak lagi menggunakan bantuan kerbau seperti dulu dan
sebagainya.
Pertanian
modern
meliputi
pertanian
organik,
hidroponik,
holtikultura, dll.
Pada pertanian modern ini, manusia menggunakan otaknya untuk
meningkatkan penguasaan untuk mempengaruhi pertumbahan tanaman ataupun
hewan. Masalah-masalah pertanian dihadapi dengan melakukan penelitianpenelitian, fasilitas-fasilitas irigasi dibangun guna mendapatkan hasil yang
maksimum, pemuliaan tanaman dilakukan untuk mendapatkan varietas unggul
yang berproduksi tinggi, tahan terhadap hama dan penyakit, serta masak lebih
cepat. Kemudian, cara pengawetan hasil pertanian dikembangkan untuk
menghindari kerusakan.
2.6
Paket Teknologi Pertanian
2.6.1
Paket Teknologi
Terdapat dua jenis paket teknologi pertanian yang biasa di gunakan yaitu
1. Intensifikasi khusus ( insus ) yaitu kegiatan intensifikasi berdasarkan kelompok
tani dalam satu hampar usaha tani yang luasnya 15-50 ha.
2. Suprainsus adalah insus yang disertai kerjasama antara kelompok tani
pelaksanaan insus dalam hamparan usaha tani yang lebih luas yaitu minimum
dalam satu unit petak persier yang didukung dengan kerja sama antara kelompok
tani WKPP dan WKBPP antara 1500s/d30.000 ha.
Supra insus merupakan rekayasa teknik produksi, sosial dan ekonomi.
a. Rekayasa teknik produksi bertujuan untuk meningkatkan produktifitas
yang lebih tinggi yaitu dengan menerapkan unsur teknologi padi yang di
sebut dengan teknologi produksi suprainsus
b. Rekayasa sosial bertujuan untuk mengembangkan kemampuan kerja sama
antar kelompok tani dalam proses pengambilan keputusan dan
kerjasamanya.
c. Rekayasa ekonomi bertujuan untuk memninggkatkan efisiensi manajemen
usaha tani,pemasaran, dan pemupukan dan pengembangan modal usaha
tani.
2.6.2 Tujuan Supra Insus
Tujuan Supra insus adalah sebagai berikut :
1.Melestarikan suasembada pangan khususnya beras dengan meninggkatkan
produktifitas persatuan luas lahan menjadi lebih tinggi.
2. Meninggkatkan pendapatan petani beserta keluargnya.
3. Meningkatkan kerja sama antar kelompok tani.
Sepuluh (10) jurus kemampuan yang dimiliki setiap kelompok tani. Terdapat
sepuluh jenis kemampuan dasar yang harus dimiliki setiap kelompok tani, :
a.Mencari,menyampaikan,merencanakan,dan memanfaatkan informasi.
b.Merencakan kegiatan untuk mencapai suatau tujuan.
c.Melaksankan rencana kerja.
d.Mengadakan dan mengembangkan fasilitas dan sarana.
e.Memupuk modal.
f.Mentaati perjanjian.
g.Mengatasi keadaan darurat.
h.Mengembangkan dan membina kader
i.Membina hubungan melembaga dengan KUD.
j.Mencapai produktivitas yang tinggi
2.6.3 Panca usaha tani
Komponen usaha tani adalah sebagai berikut:
1. Penggunaan mencapain benih unggul yang berkualitas
2. Perbaikan cara bercocok tanam
3. Pemupukan
4. Perairan
5. Pengendalian jasad pengganggu ( hama,penyakit, dan gulma )
6. Panen dan pasca tani
7. Pemasaran
2.6.4
Tabel Paket
N
Komiditas
Nama Paket
o
1
2
Padi
Kentang
Teknologi pengolahan beras berodium
Pengendalian hama pengorok daun pada
Bawang merah
Kubis
kentang
Budidaya bawang merah dengan biji
Pengendalian
hama
terpadu
pada
5
Jeruk
tanaman pada sayuran
Bibit jeruk bebas penyakit
6
Jeruk
Indeksing penyakit sistemik jeruk
7
Jeruk
Okucang : pembibitan jeruk di lahan
3
4
pasang surut
8
Jeruk
Pegendalian penyakit blendok dengan
bubur califonia
9
Jeruk
Penguningan kulit buah jeruk
10
Mawar
Stenting pada pembibitan bunga mawar
11
Krisan
Budidaya bunga krisan hemat energy
12
Apokat
Penyeragaman Veriatas apokat
13
Bunga-bungaan
Ekstraksi minyak atsiri bunga melati
14
Bunga-bungaan
Formula
untuk
memperpanjang
keseragaman Bunga potong
15
Bunga-bungaan
Pembuatan bunga kering
16
Bunga-bungaan
Penawaran bunga sedap malam
17
kelapa
Pabrik kelapa sawit supermini
18
Sagu
Teknologi Perbanyakan In Vitro Tanaman
Sagu
2.7.
Pertanian Tangguh
Pertanian Tangguh adalah proses menghasilkan bahan pangan, ternak,
serta produk-produk agroindustri dengan cara memanfaatkan sumber daya
tumbuhan dan hewan secara alami dan mandiri. Pemanfaatan sumber alam
terutama berarti budi daya secara organik dan berkesinambungan serta mandiri
dan tangguh. Usaha pertanian tangguh memiliki ciri-ciri penting:
1. Pertanian Tangguh-berani dan optimis terhadap kegiatan pertanian yang sedang
dilakukan
2. Pertanian Tangguh-mau belajar tentang cara-cara pertanian yang efektif
3. Pertanian Tangguh-slengean dan cuek terhadap apa kata orang
4. Pertanian Tangguh-menjalin kerjasama dengan berbagai orang (yang positif
tentunya)
5. Pertanian Tangguh-punya komunitas untuk bertani bersama-sama dalam
mewujudkan pertanian
terpadu
6. Pertanian Tangguh-berkomunikasi secara baik dan santun
7. Pertanian Tangguh-bekerja sangat keras dan cerdas
Terkait dengan pertanian tangguh, usaha pertanian tangguh adalah sekumpulan
kegiatan pertanian yang dilakukan dalam budi daya (tumbuhan maupun hewan).
Petani tanguh adalah sebutan bagi mereka yang menyelenggarakan usaha tani
secara tangguh. Khusus untuk pembudidaya hewan ternak disebut sebagai
peternak tangguh. Ilmuwan tangguh serta pihak-pihak lain yang tangguh yang
terlibat dalam perbaikan metode pertanian tangguh dan aplikasinya juga dianggap
terlibat dalam pertanian tanguh.
Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang-bidang di
lingkup pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4% dari PDB dunia.
Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan
dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor - sektor ini memiliki arti yang
sangat penting dalam menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi dan
sosial masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Sebagian besar mata
pencaharian masyarakat di Indonesia adalah sebagai petani dan perkebunan,
sehingga sektor - sektor ini sangat penting untuk dikembangkan di negara kita.
Berdasarkan data BPS tahun 2002, bidang pertanian di Indonesia menyediakan
lapangan kerja bagi sekitar 44,3% penduduk meskipun hanya menyumbang
sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto.
Cakupan obyek pertanian yang dianut di Indonesia meliputi budidaya tanaman
(termasuk tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan), kehutanan, peternakan,
dan perikanan. Sebagaimana dapat dilihat, penggolongan ini dilakukan
berdasarkan objek budidayanya:
* budidaya tanaman, dengan obyek tumbuhan dan diusahakan pada lahan yang
diolah secara intensif,
* kehutanan, dengan obyek tumbuhan (biasanya pohon) dan diusahakan pada
lahan yang setengah liar,
* peternakan, dengan obyek hewan darat kering (khususnya semua vertebrata
kecuali ikan dan amfibia),
* perikanan, dengan obyek hewan perairan (ikan, amfibia dan semua nonvertebrata).
Pembagian dalam pendidikan tinggi sedikit banyak mengikuti pembagian ini,
meskipun dalam kenyataan suatu usaha pertanian dapat melibatkan berbagai objek
ini bersama-sama sebagai bentuk efisiensi dan peningkatan keuntungan.
Pertimbangan akan kelestarian lingkungan mengakibatkan aspek-aspek konservasi
sumber
daya
alam
juga
dipelajari
dalam
ilmu-ilmu
pertanian.
Dari sudut keilmuan, semua objek pertanian sebenarnya memiliki dasardasar yang sama karena pada dasarnya usaha pertanian adalah kegiatan ekonomi:
* pengelolaan tempat usaha,
* pemilihan bibit,
* metode budidaya,
* pengumpulan hasil,
* distribusi,
* pengolahan dan pengemasan,
* pemasaran.
Sebagai kegiatan ekonomi, pertanian dapat dipandang sebagai suatu sistem
yang dinamakan agribisnis. Dalam kerangka berpikir sistem ini, pengelolaan
tempat usaha dan pemilihan bibit (varietas, galur, dan sebagainya) biasa
diistilahkan sebagai aspek "hulu" dari pertanian, sementara distribusi, pengolahan,
dan pemasaran dimasukkan dalam aspek "hilir". Budidaya dan pengumpulan hasil
merupakan bagian dari aspek proses produksi. Semua aspek ini penting dan
bagaimana investasi diarahkan ke setiap aspek menjadi pertimbangan strategis.
Bentuk - Bentuk Pertanian di Indonesia
1. Sawah adalah suatu bentuk pertanian yang dilakukan di lahan basah dan
memerlukan banyak air baik sawah irigasi, sawah lebak, sawah tadah hujan
maupun sawah pasang surut.
2. Tegalan adalah suatu daerah dengan lahan kering yang bergantung pada
pengairan air hujan,ditanami tanaman musiman atau tahunan dan terpisah dari
lingkungan dalam sekitar rumah.
Lahan tegalan tanahnya sulit untuk dibuat
pengairan irigasi karena permukaan yang tidak rata. Pada saat musim kemarau
lahan tegalan akan kering dan sulit untuk ditubuhi tanaman pertanian.
3. PekaranganPekarangan adalah suatu lahan yang berada di lingkungan dalam
rumah (biasanyadipagari dan masuk ke wilayah rumah) yang dimanfaatkan untuk
ditanami tanaman pertanian.
Upaya meningkatkan hasil pertanian dapat dilakukan dengan cara:
* Ekstensifikasi
* Intensifikasi
* Diversifikasi
* Rehabilitasi
2.8 Bahan Bacaan
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Farming-on-Indonesia.jpg
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Sejarah_pertanian
http://putra-albert.bogspot.com/2011/06/definisi-dan-sejarahpertanian.html
http://marutosuka.blogspot.com/2011/05/modernisasi-pertanian.html
http://culensatu.blogspot.com/2009/09/suatu-pola-pertanian-tradisionaldi.html
http://ayy1507.blogspot.com/2009/11/sejarah%20pertanian
2.9 Latihan
1. Perbedaan diferensiasi dan diversifikasi
2. Apa yang dimaksud dengan ladang berpindah?
3. Apa yang dimaksud dengan perjinakan tumbuhan?
4. Sebutkan beberapa macam pembagian pertanian!
5. Menurut pendapatmu apa yang dimaksud dengan pertanian?
III. UNSUR-UNSUR PERTANIAN
3.1 Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti mata kuliah,diharapkan mahasiswa akan mampu menjelaskan
tentang :
1. Proses Produksi
2. Petani
3 Usahatani
4. Perusahaan Pertania
3.2 Produksi Pertanian
Tumbuh-tumbuhan
merupakan
pabrik
pertanian
primer.Tumbuh-
tumbuhanmengambil CO2 dari udara melalui daun dan mengambil air dan unsur
hara daritanah melalui akar.Dari sini tumbuhan menggunakan energi sinar
matahari yang kemudian dihasilkan biji, buah, serat, minyak, kayu dan
sebagainya.Secara singkat dapat dinyatakan bahwa pertumbuhan tanaman
ditentukan oleh faktor genetik (Q)dan faktor lingkungan (X). Faktor-faktor
lingkungan yang menentukan tanaman terutama adalah air, energi, radiasi
matahari, susunan atmosfir, kandungan udara dalam tanah, reaksi tanah, faktor
bibit dan kandungan unsur hara tanaman yangsecara umum dapat dinyatakan
sebagai berikut :
(X1, X2, X3, X4, X5, ........Xn)Q =
Keterangan :
Q = pertumbuhan tanaman
X = faktor lingkungan
Ternak dan ikan merupakan pabrik pertanian yang kedua.Tergantung
jenisnya mereka makan berbagai jenis tumbuhan dan bagian tumbuhan-tumbuhan.
Pabrik kedua merubah tumbuh-tumbuhan menjadi produk lain yang berguna
bagikehidupan manusia misal : daging, susu, telur, kulit dan wool. Pertanian mulai
terjadi ketika manusia mulai mengambil peranan dalam pertumbuhantanaman atau
hewan serta mengatur bagi pemenuhan kebutuhan manusia.Besarperanan manusia
dalam hal ini menentukan tingkat kemajuan pertanian.Dalam pertanian primitip
dan tradisional manusia menerima keadaan tanah, air danvarietas tanaman seperti
apa adanya. Hewan tertentu dijinakan dan dipeliharakemudian diambil
hasilnya.Dalam pertanian modern manusia menggunakan otakuntuk lebih
menguasai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Meskipun
banyak faktor-faktor dalam proses produksi biologi yang tidak dapatdikusai oleh
manusia, tetapi melalui pengembangan ilmu dan teknologi telah banyaksekali
kemajuan yang dicapai manusia dalam usahanya memanfaatkan faktor-faktoryang
mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Sifat-sifat proses produksi biologi dalam pertanian mempunyai banyak
implikasi bagipengembangan pertanian itu sendiri, antara lain :
a. Pertanian memerlukan tempat yang tersebar luas
Sumber energi bagi pertumbuhan setiap individu tumbuh-tumbuhan adalah
mataharimaka pertanian tidak dapat dikonsentrasikan seperti pabrik yang
sumber energinyadapat disediakan dalam bentuk listrik atau bahan-bahan
lainnya.Pertanian memerlukan areal yang luas di atas permukaan bumi ini.
Implikasinya adalah :
-Produksi per satuan luas tanah harus diusahakan sebesar-besarnya.
-Diperlukan transport yang juga tersebar untuk mengakut hasilnya dan
menyediakan sarana produksi.
- Lingkungan hidup petani tidak dapat dikonsentrasikan dalam satu tempat
seperti
kota, tetapi tersebar juga dalam satuan- satuan kecil.
b. Jenis usahatani dan potensi produksi pertanian berbeda dari satu tempat kelain.
Tempat(sawah,
kebun,
hutan,
peternakan
dan
sebagainya)
serta
potensiproduksi pertanian ditentukan oleh faktor-faktor lingkungan yang dapat
kitakelompokan kedalam iklim, sifat-sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Faktor
iklim belumdapat dikuasai oleh manusia, kecuali dalam bentuk pembuatan
fasilitas irigasi untuk memberikan air sebagai suplai air hujan.Oleh karena itu
maka jenis usahatani (jenistanaman dan jenis pengusahaannya) bervariasi
disesuaikan dengan keadaan danirama perubahan iklim.
Sifat-sifat fisik tanah (dalam arti luas) termasuk keadaan topografi,
drainase kedalamtanah, permeabilitas, tekstur dan struktur tanah sampai batasbatas tertentu sudah dapat dikuasai oleh manusia.
Sifat kimia dan biologi tanah (derajad keasaman, kandungan unusur hara
dansebagainya) relatif lebih mudah dapat dikuasai oleh manusia dari pada sifatsifat fisik.Kekurangan unsur hara dapat dengan mudah diatasi dengan
pemupukan. Tetapi sifat kimia bervariasi dari tempat ketempat lain, mungkin
dari jarak yang dekat,sehingga memerlukan pengetahuan yang agak detail
mengenai keadaannya.
Faktor-faktor iklim dan sifat-sifat tanah secara keseluruhan menentukan
potensi produksi suatu tanaman. Perbedaan faktor-faktor tersebut di Indonesia
dari suatu tempat ke tempat lain cukup banyak.
Implikasi dari pengaruh faktor-faktor tersebut bagi pengembangan
pertanian adalah :
(1) pengembangan usaha pertanian haruslah didasarkan atas faktor-faktor tersebut;
(2) kegiatan-kegiatan produksi dan jumlah serta jenis input yang diperlukan
disesuaikan dengan keadaan tempat faktor-faktor tesebut.
c. Kegiatan dan produksi pertanian bersifat musiman
Proses produksi di pabrik (industri) dilakukan dalam keadaan yang diatur
sehingga setiap operasi dapat dilakukan setiap waktu yang dikehendaki. Proses
produksi pertanian sifatnya lain, yaitu dipengaruhi oleh faktor iklim dan faktorfaktor biotik lainnya seperti musim, serangan hama penyakit, yang berbeda dari
waktu ke waktu dan dari satu tempat ke tempat lainnya. Pelaksanaan pekerjaan
(operasi) tertentu misalnya membajak dan menanam hanya dapat dilakukan
jika keadaan iklim dan tanah memungkinkan.Tanaman pertanian mempunyai
pola pertumbuhan musiman, mulai dari saat menanam sampai panen. Hanya
pada waktu-waktu tertentu saja dalam masa ini tenaga manusia diperlukan di
luar saat itu tidak ada lain kecuali menunggu. Keadaan ini mengharuskan
petani dan buruh tani perlu mempunyai ketrampilan yang luas untuk dapat
melakukan diversifikasi usaha.
d. Suatu perubahan dalam suatu tindakan memerlukan perubahan juga dalamhal
lain
Penambahan pupuk diperlukan untuk meningkatkan produksi.Tetapi hal ini dapat
terjadi jika varietas tanaman yang diperlukan dirubah dengan varietas yang
berespon terhadap pemupukan.
e. Pertanian modern selalu berubah
Pertanian modern adalah pertanian yang berubah sesuai dengan kebutuhan
manusia.Perubahan tersebut baik dalam volume produksi maupun dalam jenis
produksi. Penggunakan ilmu dan teknologi yang berkembang dalam pertanian
modern memungkinkan tercapainya volume produk dan jenis produk yang
disesuaikan dengan apa yang dibutuhkan.
3.3 Petani
Perbedaan utama antara tumbuh-tumbuhan dan binatang liar dengan
pertanian adalah adanya manusia.Tidak pernah ada manusia apabila sinar matahari
tidak menerpa permukaan bumi ini.Manusia yang berusaha mengatur atau
mengusahakan tumbuh-tumbuhan dan hewan dan menggunakan hasilnya,
merubah tempat tumbuhan dan hewan serta lingkungannya agar dapat memenuhi
kebutuhan manusia, manusia ini disebut petani atau pengusaha pertanian. Dalam
kegiatan usahatani, petani mempunyai beberapa peranan, yaitu:
a. Petani sebagai penggarap
Peranan pertama petani adalah memelihara tanaman dan hewannya agar
mendapatkan hasil yang diperlukan. Dalam hal tanaman termasuk penyiapan
tempat
pembibitan,pengolahan
tanah,penanaman,pemupukan,penyiangan
tumbuhan pengganggu, pengaturan air, pemberantasan hama dan penyakit serta
panen.Dalam hal hewan termasuk mengembala atau memberikan makanan
sampai dengan perkembangbiakan.Beberapa pekerjaan tersebut juga dilakukan
oleh pertanian primitif, sedangkan tambahannya pengetahuan didapat dalam
perkembangannya.
b. Petani sebagai manajer
Peranan lain seorang petani dalam usahatani adalah sebagai manajer. Di
mana ketrampilan sebagai penggarap umumnya adalah ketrampilan tangan,
otot dan mata,maka ketrampilan sebagai manajer dalam menjalankan usahanya
menyangkut kegiatan otak yang didorong oleh keinginan yang tercakup di
dalam perencanaan sebagai manajer adalah pengambilan keputusan atau
pemilihan alternatif tanaman atau ternak.Keputusan-keputusan yang harus
diambil oleh petani mencakup jenis tanaman atau varietas yang akan diterima,
menggunakan pupuk atau tidak, memilih jenis ternak yang akan dipelihara,
penentuan pembagian kerja yang tersedia untuk berbagai kegiatan terutama
pada saat dimana berbagai kegiatan harus dilakukan pada saat yang
sama.Dengan makin majunya pertanian, maka petani dalam melaksanakan
kegiatan pertanian harus lebih memusatkan pada aspek pembelian dan
penjualan.Ia harus memutuskan:
(1) Apakah membeli benih unggul, pupuk, insektisida atau alat-alatbaru;
(2)Harus memutuskan apakah akan mempergunakan tenaga tambahan
untuk mengerjakan sawahnya;
(3) Berapa banyak hasil pertaniannya dijual, kapan menjual dan kepada
siapa menjualnya?
Tugas petani sebagai manajer menjadi lebih sulit dengan adanya perbedaanperbedaan yang cukup besar dalam keadaan tanah di antara berbagai tempat
seperti dikemukakan di depan. Perbedaan-perbedaan ini yang menyebabkan
berbedanya respon tanaman dan yang diperlukan termasuk harga input dan
hasil pertanian, disebabkan tidak mungkin dibuat satu macam input bagi
pengusahaan usahatani itu sendiri.Oleh karena itu adalah penting bagi
perkembangan pertanian untuk mengembangkan petani sebagai manajer
sehingga
dapat
memungkinkan
memanfaatkan
mereka
setiap
membuat
kesempatan
usahataninya
yang
lebih
ada,
yang
produktif
dan
meningkatkan manfaat antara biaya dan penerimaan dari usahataninya.
c. Petani sebagi manusia
Seorang petani adalah tidak lebih hanya sebagai penggarap dan
manajer.Ia adalah seorang manusia dan anggota dari dua kelompok manusia
yang penting baginya,yaitu keluarga dan masyarakat atau tetangga. Keadaan
petani sebagai perorangan banyak ditentukan oleh keanggotaannya didalam
kedua kelompok tadi.Banyak hal-hal yang dapat dilakukan olehnya ditentukan
oleh kedua kelompok tadi.
Selain itu ada sifat-sifat yang dimiliki oleh petani, yakni:
a. Sebagai perorangan petani berbeda satu sama lain
Kebanyakan dari mereka bekerja keras.Mereka belajar dari tahun ketahun,
dan
jarang
mengembangkan
metode
baru.Pada
umumnya
mereka
menggunakan cara-cara yang biasa dipakai oleh orang tua mereka dan
sekali-sekali
meniru
sesuatu
yang
baru
dari
tetangganya.Mereka
mengharapkan sedikit perubahan dalam kehidupan atau sekedar terhindar
dari
kelaparan,
sakit
dan
kematian
anak-anak.Mereka
dapat
mempertahankan tanah yang dimiliki atau memperluas.Sementara itu
terdapat beberapa petani (biasanya dalam jumlah kecil) yang secara aktif
mencari metode-metode baru mengenai penanaman agar supaya hasil yang
diperoleh meningkat. Disamping itu terdapat juga petani-petani yang
nampaknya tidak dapat bertahan.Mereka membiarkan rumput-rumputan
tumbuh merajalela dan ternak berkeliaran.Mereka terjerumus semakin
dalam ke jurang hutang. Mereka kehilangan harapan mungkin tanahanyapun
akan hilang.
b. Petani hidup dibawah kemampuan
Sebenarnya petani dapat belajar dan menambah pengetahuan lebih banyak
jika mereka ada kesempatan dan dorongan.Mereka dapat mencoba lebih
banyak cara-cara dari yang mereka pergunakan.Umumnya petani hidup
menurut kebiasaan.Mereka mengenal suatu cara dan belajar terus menerus
tidak terlihat pada cara itu.Ada tiga macam kebiasaan mental petani yang
penting bagi perkembangan pembangunan pertanian yaitu :
1. Kebiasaan mengukur, yaitu berpikir dalam mengukur penggunaan
sarana produksi yang akan dipergunakan termasuk juga jumlah bendabenda. Dengan kebiasaan ini janganlah puas dengan menyatakan panen
baik atau hasil cukup tetapi seharusnya dalam jumlah ton atau kilogram
per hektar.
2. Kebiasaan bertanya, biasanya dilakukan dengan pertanyaan, mengapa
tanaman ini lebih baik dari tanaman itu ? Kenapa hasil disini lebih
buruk dari hasil yang disana ?
3. Kebiasaan melihat atau mencari alternatif. Melihat dan mencari
alternatif dari cara yang sudah dikenal dan dilakukan terhadap cara baru
yang lebih baik.Banyak kebiasaan yang menjadi pengganggu dan
penghambat dalam penerapan metode-metode baru. Kebiasaan tersebut
dapat menyebabkan kesukaran dalam mempelajari cara-cara baru dari
suatu pekerjaan, dan menghambat penerapan metode-metode baru yang
lebih baik. Orang menganggap kebiasaannya sebagai bagian yang tak
terpisahkan dari kehidupan dan merasa sebagai menghianati dirinya
sendiri jika merubah kebiasaan itu dengan cara baru yang disarankan
orang lain.Kebiasaan tersebut seperti rendahnya kemampuan dalam
fisik. Apakah akan merupakan hal yang berguna atau suatu yang
merugikan tergantung dari masalah yang dihadapi. Dalam pertanian
kebiasaan, merupakan hal berguna dalam melaksanakan kegiatankegiatan yang telah dipelajari tetapi dapat juga merupakan penghambat
dalam mempelajari teknologi baru.
Oleh karena itu petani sebagai manusia, sesungguhnya hidup jauh di bawah
kemampuan, maka tujuan dari pembangunan pertanian adalah membantu
mereka dalam mempermudah terbentuknya petani-petani sedemikian rupa
sehingga secara teratur menggunakan kemampuan mereka lebih besar.
c. Petani merupakan sekelompok konklusi
1.
Tidaklah
mendapatkan
benar
bahwa
petani
mengusahakan
usahatani
untuk
bagiannya sendiri dan keluarganya, barang-barang atau
kepuasan pribadi ?Sangat sedikit petani yang mempunyai dorongan
sentimentil bahwa menggaraptanah hanya untuk memenuhi kebutuhannya
sendiri (menggarap saja).Beberapa petani mencintai tanahnya tetapi mereka
mengharapkan lebih dari pada hanya kesenangan untuk melakukan
hobinya.Apa yang mereka inginkan adalah makanan, dan uang untuk
memenuhi kebutuhan petani dan keluarganya. Selanjutnya mereka ingin
merasa bangga dan puas bahwa telah menyelesaikan pekerjaan dengan baik
dan bahkan lebih berhasil dari tetangga-tetangganya. Mereka akan lebih
puas apabila hasil pekerjaannya diketahui oleh anggota-anggota lain dan
masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.
2. Tidaklah benar bahwa petani demikian sadarnya akan ketidaktentuan
cuaca dan harga sehingga mereka mencoba dengan metode baru kecuali jika
mereka yakin metode tersebut akan berhasil ?Banyak dari kekolotan petanipetani itu adalah sebenarnya kecerdikan. Mereka terlalu cerdik untuk
mengambil risiko, terutama jika mereka hanya memiliki sejumlah uang
simpanan yang sedikit, memiliki tanah yang sempit dan hidup dekat pada
batas minimum.Untuk mengatasi kekolotan ini maka metode atau teknologi
yang diajarkan/dipakai haruslah memberikan harapan kenaikan penerimaan
yang cukup besar.
3. Tidaklah benar bahwa petani pada umumnya memberikan nilai yang
tinggi terhadap kemauan baik dalam persetujuan keluarganya dan
tetangganya. Uang bukanlah segala-galanya. Persahabatan dan persetujuan
masyarakat adalah penting bagi kita pada umumnya.Kita tidak ingin
dicemooh orang dan tidak ingin diasingkan dari pergaulan, petani-petani
memiliki perasaan ini.Sebagian dari tugas pengembangan pertanian adalah
mengusahakan agar merubah pandangan social dari menghormati orangorang yang menunjukan produktivitas tinggi dengan merubah cara-cara
usahataninya meskipun banyak menghadapi percobaan yang mengandung
risiko.
4. Tidaklah benar bahwa petani-petani yang paling maju adalah petani yang
paling yakin akan peniliannya sendiri dan yang merasa kurang kurang
memerlukan persetujuan dari orang-orang lain ?Petani-petani demikian
tidak begitu kuatir akan cemoohan orang karena merekayakin, meskipun
mereka membuat kesalahan, kesalahan tersebut dapat diperbaikidan berhasil
pada suatu waktu nanti. Orang demikian ini adalah pionir, merupakan
inovator dalam masyarakat. Meskipun mereka kurang menghargai
persetujuan atau permufakatan dari kerabatnya, tetapi mereka tidaklah tidak
menyadari hal itu. Mereka bersikap demikian disebabkan karena keyakinan
mereka bahwa pada akhirnya mereka akan berhasil mendapatkan
persetujuan itu.
5. Tidaklah benar bahwa para petani tidak suka didesak-desak dan
diintruksikan untuk melakukan sesuatu semua petani kita tidak suka
diperlakukan secara tidak manusiawi. Petani lebih menghargai diperlakukan
sebagai manusia, sebagai orang yang cerdas dan bertanggung jawab, mereka
akan menerima suatu pertolongan atau nasehat dari orang lain jika hal itu
tidak melanggar harga diri dan integritas sebagai manusia.
d. Pengaruh Keluarga
Telah dikemukakan di atas bahwa petani sebagai penggarap dan manajer
yang mengambil keputusan tentang apa yang akan ditanam dan sebagainya.
Mungkin lebih tepat jika dikatakan bahwa keputusan dibuat oleh keluarga
petani, oleh karena berbagai macam kegiatan berusahatani dilakukan oleh
keluarga sehingga berbagi pekerjaan dibagi antara keluarga, dimana
berbeda-beda menurut adat kebiasaan suatu tempat. Di dalam suatu daerah
pria menanam tanaman, sedangkan di daerah lain pekerjaan ini adalah tugas
istri. Kadang-kadang pria yang membawa barang kepasar, sedangkan di
tempat lain hal ini dilakukan oleh wanita. Pada banyak masyarakat desa pria
yang melakukan pekerjaan di sawah, sedangkan istri yang mengatur
anggaran belanja. Dalam keadaan demikian ini maka wanita memegang
peranan yang cukup penting dalam menentukan berapa besarnya biaya yang
akan dikeluarkan untuk pupuk, obat-obatan dan alat-alat kerja.
Anak laki-laki mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap
bapaknya. Orang muda lebih cenderung tertarik pada ide baru atau cara
baru. Sementara itu kasih yang para suami/bapak terhadap keluarganya
menyebabkan mereka berhasrat agar keluarga mereka dapat mengeyam
kehidupan yang lebih baik, yang mulai mereka sadari.Sekarang berjuta-juta
orang tua di pedesaan menginginkan pendidikan yang lebih baik bagi anakanak mereka dan bersedia bekerja keras serta menerapkan teknologi baru
untuk menginginkan hal tersebut.Mereka juga menginginkan fasilitas
kesehatan yang baik dapat dipergunakan oleh keluarganya.Demikian juga
dengan perusahaan dan produk-produk baru seperti sepeda, sepedamotor,
mobil bahkan alat-alat kosmetik telah merupakan perangsang bagi keluarga
petani untuk meningkatkan produksi agar dapat meningkatkan kemampuan
(daya)beli mereka.
Kebanyakan keputusan-keputusan tentang pertanian masih dibuat petani
sebagai perorangan. Tetapi ia membuat keputusan-keputusan tersebut adalah
dalam rangka memenuhi hasrat untuk memberikan sesuatu yang lebih bagi
keluarganya dan dipengaruhi oleh anggota-anggota keluarganya. Oleh
karena itu mereka tergantung pada hasil yang didapat dari usahatani, maka
anggota-anggota keluarganya mungkin memberikan tekanan kepada petani
dalam mengambil keputusan ini atau itu. Dipihak lain hasrat petani untuk
memberikan kehidupan yang lebih baik bagi keluarganya adalah merupakan
dorongan yang efektif dalam banyak hal untuk meningkatkan produktivitas
usahatani.
e. Pengaruh Masyarakat
Keputusan-keputusan yang diambil oleh petani juga dapat dipengaruhi
oleh sikap dan perilaku serta hubungan-hubungan dalam masyarakat
setempat dimana mereka hidup.Bagi petani, masyarakat disekitarnya
mempunyai
arti
yang
penting.Masyarakat
tersebut
adalah
sumber
keamanan.Ia mengharapkan bantuan dalam keadaan mendesak dari temanteman dan tetangganya atau membantu keluarganya jika terjadi sesuatu
terhadap dirinya.Anggota masyarakat pedesaan selalu hidup bergotong
royong dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sulit atau yang tak
mungkin dilakukan oleh seorang saja,seperti memperbaiki saluran,
mengolah tanah dan sebagainya. Oleh karena saling berkepentingan ini
maka petani pada umumnya enggan berbuat sesuatu yang dapat
mengganggu atau merusak struktur masyarakat atau melanggar tradisi
gotong royong. Terhadap masyarakat di mana ia hidup, terutama petani
memerlukan persetujuan masyarakat. Tradisi masyarakat menentukan
bagaimana tingkah laku yang wajar bagi seseorang. Ada hal yang dapat
dilakukan sebagai tindakan seseorang, apa yang memerlukan persetujuan
masyarakat.Kepercayaan masyarakat terhadap nilai-nilai dan tradisi
diketahui dan dihormati.Tetapi nilai-nilai dan tradisi itu sendiri tidaklah
boleh dianggap suatu pengahambat pembangunan.
f. Tradisi Besar dan Agama
Selain dari kebiasaan dan nilai-nilai setempat yang mempengaruhi petani,
maka adahal lain yang juga perlu diperhatikan dalam pembanguan pertanian
yaitu tradisi besar dan agama.
2.3 Usahatani (farm)
Usahatani adalah kegiatan usaha manusia untuk mengusahakan tanahnya
dengan maksud untuk memperoleh hasil tanaman atau hewan tanpa
mengakibatkan berkurangnya kemampuan tanah yang bersangkutan untuk
memperoleh hasil selanjutnya (Adiwilaga, 1992).
Menurut Mubyarto (1986) dan Soekartawi (1987), biaya usahatani
dibedakan menjadi: Biaya tetap (fixed cost): biaya yang relatif tetap
jumlahnya, dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak
atau sedikit. Yang termasuk biaya tetap adalah sewa tanah, pajak, alat
pertanian, dan iuran irigas; Biaya tidak tetap (variable cost): biaya yang besar
kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh, seperti biaya saprodi
(tenaga kerja, pupuk, pestisida,dan bibit).
Pendapatan kotor usahatani atau penerimaan usahatani sebagai nilai
produksi total usahatani dalam jangka waktu tertentu baik yang dijual maupun
yang tidak dijual. Untuk menaksir komoditi atau produk yang tidak
dijual,digunakan nilai berdasarkan harga pasar yaitu dengan cara mengalikan
produksi dengan harga pasar (Soekartawi,dkk,1986).
Soeharjo dan Patong (1973) dan Hernanto (1989) menyatakan penerimaan
usahatani dapat berupa: (1) hasil penjualan tanaman, ternak, ikan, atau produk
yang akan dijual; (2) produk yang dikonsumsi pengusaha dan keluarganya
selama melakukan kegiatan; dan 3)kenaikan nilai investasi. Soeharjo dan
Patong (1973) dan Mubyarto (1986) mengatakan bahwa berusahatani sebagai
suatu kegiatan untuk memperoleh produksi di lapangan akan dinilai dari
penerimaan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan. Selisih antara
penerimaan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan merupakan pendapatan
usahatani.
Dinas Pertanian menyatakan perkebunan rakyat merupakan usaha tanaman
perkebunan yang dimiliki dan diselenggarakan atau dikelola oleh perorangan
atau tidak berbadan hukum.Luasan maksimal adalah 25 hektar, atau pengelola
tanaman perkebunan yang mempunyai jumlah pohon yang dipelihara lebih dari
batas minimum asaha (BMU).Berdasarkan besar kecilnya, usaha perkebunan
rakyat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengelola tanaman perkebunan
dan pemelihara tanaman perkebunan.Pengelola Tanaman Perkebunan adalah
perkebunan rakyat yang diselenggarakan secara komersial dan mempunyai
jumlah pohon yang dipelihara lebih besar dari BMU. Sedangkan,pemelihara
tanaman perkebunan adalah perkebunan rakyat yang diselenggarakan atas
dasar hobi atau belum diusahakan secara komersial dan mempunyai jumlah
pohon lebih kecil dari BMU.
Petani Pekebun adalah petani yang membudidayakan/mengusahakan
tanaman perkebunan dengan tujuan sebagian/seluruh hasilnya untuk dijual atau
memperoleh pendapatan/keuntungan atas resiko sendiri, dan mempunyai
jumlah 13pohon lebih besar dari BMU. Jumlah Petani Pekebun adalah
banyaknya
rumah
tangga
petani
pekebun
di
membudidayakan/mengusahakan tanaman perkebunan
desa
tersebut
yang
2.4 Perusahaan Usahatani (Farm Business)
Setiap petani, di atas usahataninya melakukan kegiatan perusahan
usahatani.Kegiatan itu adalah perusahaan oleh karena tujuan setiap petani
bersifat ekonomi (mempertimbangkan perbandingan antara input yan diberikan
dengan bsarnya output yang diterima / diperoleh), menghasilkan produkproduk yang laku di pasaran maupun sebagian digunakan untuk memenuhi
kebutuhan keluarganya. Dalam kegiatan perusahaan pertanian “bertani
bukanlah cara hidup, melainkan merupakan suatu perusahaan” (farming is
business, it is not a way of life). Hal-hal penting dalam Perusahaan Usahatani
diantaranya:
a) Input dan Output
Input adalah semua yang dimasukkan kedalam proses produksi misalnya
tanah yang dipergunakan, tenaga kerja, kegiatan perencanaan manajemen
yang dilakukanan lain-lain. Sedangkan output adalah hasil dari tanaman
dan atau ternak/ikan yang dihasilkan dari kegiatan usahataninya.
b) Biaya dan Penerimaan
Input dan output menyangkut biaya (cost) dan penerimaan (returns).
Dalam pertanian primitive, biaya utama adalah kegiatan petani dan
keluarganya, sedangkan penerimaan utama adalah nilai dari asil-hasil yang
digunakan untuk kehidupan keluarga petani itu sendiri.Dengan bertambah
majunya pertanian maka lebih banyak penerimaan berbentuk uang
daripada yang berbentuk natural.
Setiap petani memperhitungkan biaya dan penerimaan.Pertimbangan
mengenai biaya selalu mencakup jerih payah yang harus dikeluarkan,
biaya untuk tenaga kerja, biaya panen, dan pasca panen, dan biaya
pemasaran produknya. Penerimaan yang diperkirakan meliputi bahan
makanan dan hasil lain yang digunakan keluarganya, uang yang diterima
dari penjualan hasil, dan nilai-nilai barang dan jasa yang mungkin diterima
melalui pertukaran dari tetanga, serta hasil yang diperoleh dari pertukaran
dengan petani lain atau pihak lain.
2.5 Bahan Bacaan
http://muhammad-alqamari.blogspot.com/2011/12/unsur-unsur-
pertanian.html (diakses 15 desember 2014)
https://sayangpetani.wordpress.com/tag/proses-produksi-pertanian/
(diakses 15 desember 2014)
http://justkie.wordpress.com/2012/05/04/unsur-unsur-pokok-usaha-tani/
(diakses 15 desember 2014)
Latihan
1. Jelaskan bagaiamana terjadinya proses produksi pada tumbuhan!
2. Apa peranan petani atau pengusaha dalam pertanian?
3. Apa tujuan usahatani?
4. Jelaskan yang dimaksud input,output,biaya dan penerimaan dalam
perusaahan usahatani!
IV.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUK PANEN DAN
PASCA PANEN
4.2 KOMPETENSI DASAR
Setelah mengikuti mata kuliah diharapkan mahasiswa akan mampu
menjelaskan tentang :
1.Faktor-faktor Pra-Panen
2.Faktor-faktor Pasca Panen
3.Faktor Sosial Ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan, hasil, dan
pendapatan pertanian.
4.3 FAKTOR PRA-PANEN
Kelompok faktor bahan tumbuhan/ bahan tanaman. Bahan tanaman yang
berasal dari benih dipengaruhi oleh :
a. Sifat keturunan (hereditas). Sifat ini diturunkan atau diwariskan pada
keturunannya.
b. Kemurnian benih, yaitu benih tidak tercampur dengan benih yang berasal
dari kultivar lain.
c. Daya kecambah benih menunjukkan kemampuan benih untuk berkembah
dan tumbuh untuk itu diperlukan keahlian untuk mencari, menentukan dan
menggunakan benih yang baik yaitu benih unggul yang berkualitas atau
bermutu.
Pemilihan benih juga tidak lepas dari penglihatan juga terhadap varietas
suatu tanaman. Benih yang bagus dapat diperoleh dari varietas unggul
tanaman. Suatu varietas unggul dapat diciptakan dengan hibridisasi
(perkawinan silang), mutasi, poliploidisasi, heteros
2. 1.
Kompetensi Dasar
Setelah
mengikuti
mata
kuliah,
diharapkan
mahasiswa
mampu
menjelaskan tentang:
1. Pengertian Pertanian
2. Sejarah Pertanian
3. Pembagian Pertanian
4. Kelebihan dan Kekurangan Pertanian
5. Paket Teknologi Pertanian
6. Pertanian Tangguh
2.2.
Pengertian Pertanian
Pertanian adalah segala jenis kegiatan yang berdasarkan dari
pertumbuhan tumbuhan dan hewan yang dimanfaatkan manusia untuk
menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi. Kegiatan
pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian dapat meliputi
budidaya tanaman (bercocok tanam) ataupun pembesaran hewan ternak seperti
pemanfaatan mikroorganisme. Pertanian juga merupakan mata pencaharian
sebagian besar penduduk dunia.
Dalam arti sempit, pertanian yaitu kegiatan pemanfaatan sebidang lahan untuk
membudidayakan jenis tanaman tertentu dengan kata lain hanya mempelajari
pengolahan tanaman. Sedangkan dalam arti luas, yaitu kegiatan yang melibatkan
pemanfaatan makhluk hidup seperti pengolahan tanaman ataupun ternak agar
memberikan suatu produk yang nantinya digunakan untuk kepentingan manusia.
2.3.
Sejarah Pertanian
2.3.1. Perkembangan Pertanian
Pertanian muncul ketika suatu masyarakat mampu menjaga ketersediaan
kebutuhan pangan bagi mereka sendiri. Pertanian menganjurkan suatu kelompok
orang untuk menetap sehingga terjadilah kemunculan peradaban. Seiring dengan
perkembangan zaman, terjadilah perubahan dalam sistem kepercayaan, teknologi
pertanian. Sebagai bagian dari kebudayaan manusia, pertanian telah membawa
perubahan besar dalam kehidupan manusia. Bahkan pertanian dikatakan sebagai
revolusi kebudayaan pertama yang dialami manusia.
Ketika berakhirnya zaman es sekitar 11.000 SM, menjadikan bumi lebih hangat
dan mengalami musim kering yang lebih panjang. Hal tersebut dapat
menguntungkan perkembangan tanaman semusim, yang dalam waktu relatif
singkat memberikan produk alam yang dapat disimpan. Ketersediaan produkproduk alam tersebut, untuk pertama kalinya memunculkan perkampungan, sebab
kegiatan pemburuan dan peramuan tidak perlu dilakukan setiap saat.
Pada zaman romawi pertanian berkembang disertai budaya seni,
diantaranya tanaman bergantung di Babylonia, pada zaman tersebut orang-orang
romawi juga mengkompilasi dan mengembangkan tulisan- tulisan tentang
pertanian dari bahasa yunani ke dalam bahasa latin. Orang-orang tersebut
diantaranya Cato (234-149 SM), Varro (116-27 SM), Columella (abad pertama
M), Peter crescentius(1240), Palissy (1563), francis home (1750-1800).
Berdasarkan
bukti-butkti
peninggalan
artefak,
para
ahli
sejarah
menyatakan bahwa praktik pertanian berawal di daerah “bulan sabit yang subur”
di Mesopotamia sekitar 8000 SM sebab saat itu daerah tersebut masih lebih hijau
daripada keadaan pada masa sekarang. Menurut Valvilov, daerah ini juga
merupakan satu dari pusat keanekaragaman tanaman budidaya. Tanaman-tanaman
yang dibudidayakan pertama kali yaitu gandum, buncis, kacang arab, flax (Linum
usitatissimum), dan jelai (barley). Di lokasi lain, dikembangkan jenis tanaman lain
yang sesuai dengan keadaan topografi dan iklim. Di daerah Tiongkok, padi
(Oryza sativa) mulai dibudidayakan sejak 7500 SM kemudian diikuti dengan
kedelai, kacang hiaju, dan kacang azuki. Di daerah Sahel, Afrika, padi (Oryza
glaberrima) mulai dikembangkan pada 5000 SM. Tiga daerah di Amerika yaitu,
Amerika Tengah, Peru-Bolivia, dan hulu Amazon mulai membudidayakan jagung,
labu, kentang, dan bunga matahari.
Perkembangan kegiatan pertanian secara anthropologi diantaranya sebagai
berikut :
Kegiatan bercocok tanam (Dilembah mesopotamia sekitar 12.000 tahun SM )
Pengolahan tanah ( Di Palestina pada 2500-3000 tahun SM )
o Pengairan / Irigasi (4000 tahun SM di mesir dan cina, lembah
mesopotamia, cina)
o Pada kondisi tropik di daerah Afrika dan Asia termasuk Nusantara,
lebih cenderung dengan mempertahankan perburuan dan peramuan
karena relatif mudah untuk memperoleh makanan. Teknologi budidaya
padi serta perladangan mulai dikenal pada saat migrasi masyarakat
Austronesia ke wilayah Nusantara.
2.3.2. Perkembangan Usaha Tani
Perkembangan pertanian dan usaha tani di Indonesia pada zaman
penjajahan hingga sekarang telah mengalami perkembangan yang cukup pesat.
Pertanian di Indonesia diawali dengan sistem ladang berpindah-pindah, dimana
masyarakat menanam apa saja, namun hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Ladang berpindah adalah kegiatan pertanian yang dilakukan dengan cara
berpindah-pindah tempat. Ladang di buat dengan cara membuka hutan atau semak
belukar pohon atau semak belukar yang sudah di tebang / di babat setelah kering
kemudian di bakar. Setelah hujan tiba ladang kemudian ditanami dan di tunggu
hingga panen tiba. Setelah ditanami 3 – 4 kali, lahan kemudian di tinggalkan
karena sudah tidak subur lagi. Kejadian ini berlangsung terus menerus, setelah
jangka waktu 10 – 20 tahun, para petani ladang kembali ke ladang yang pertama
kalimereka
buka.
Selanjutnya, setelah beberapa tahun kemudian sistem bersawah pun di
mulai ditemukan oleh penduduk Indonesia. Dalam periode ini orang mulai
bermukim di tempat yang tetap. Selain itu, tanaman padi yang berasal dari daerah
padang rumput kemudian diusahakan di daerah-daerah hutan dengan cara
berladang yang berpindah di atas tanah kering. Dengan timbulnya persawahan,
orang mulai tetap disuatu lokasi yang di kenal dengan nama “ kampong “
walaupun usaha tani persawahan sudah dimula , namun usaha tani secara “
berladang
yang
berpindah-pindah
“
belum
di
tinggalkan.
Pada zaman Hindia-Belanda sekitar tahun 1620, sejak VOC menguasai di
Batavia kebijakan pertanian bukan untuk tujuan memajukan pertanian di
Indonesia, melainkan hanya utuk -memperoleh keuntungan sebesar-besarnya bagi
VOC. Sedangkan, pada tahun 1830, Van Den Bosch sebagai gubernur jendral
Hindia Belanda mendapatkan tugas rahasia untuk meningkatkan ekspor dan
munculah yang disebut tanam paksa. Sebenernya undang-undang Pokok Agraria
mengenai pembagian tanah telah muncul
sejak 1870, namun kenyataannya
tanam paksa baru berakhir tahun 1921. Dalam sistem tanam paksa ( culturstelsel )
ini, , Van den Bosch mewajibkan setiap desa harus menyisihkan sebagian sebagian
tanahnya
(20%)
untuk
ditanami
komoditi
ekspor
khusunyakopi,tebu,niladantembakau.
Setelah Indonesia merdeka, maka kebijakan pemerintah terhadap pertanian
tidak banyak mengalami perubahan. Pemerintah tetap mencurahkan perhatian
khusus pada produksi padi dengan berbagai peraturan seperti wajib jual padi
kepada pemerintah. Namun masih banyak tanah yang dikuasai oleh penguasa dan
pemilik modal besar, sehingga petani penggarap atau petani bagi hasil tidak
dengan mudah menentukan tanaman yang akan ditanam dan budidaya terhadap
tanamannya puntak
berkembang.
Pada permulaan tahun 1970-an pemerintah Indonesia meluncurkan suatu
program pembangunan pertanian yang dikenal secara luas dengan program
Revolusi Hijau yang di masyarakat petani dikenal dengan program BIMAS
(Bimbingan Massal). Tujuan utama dari program tersebut adalah meningkatkan
produktivitas
sektor
pertanian.
Pada tahun 1979 pemerintah meluncurkan program INSUS (Intensifikasi
Khusus), yang meningkatkan efektifitas penerapan teknologi Pasca Usaha Tani
melalui kelompok-kelompok tani dengan luas areal per kelompok rata-rata 50
hektar,setiap kelompok diberi bantuan kredit modal dalam menjalankan usaha
pertaniannya (Lokollo, 2002). Kemudian pada tahun 1980-an pemerintah
meluncurkan
program
SUPRAINSUS
(SI).
Program
ini
merupakan
pengembangan dari Panca Usaha Tani untuk mewujudkan peningkatan
produktivitas
tanaman
padi.
Pada tahun 1998 usaha tani di Indonesia mengalami keterpurukan karena
adanya krisis multi dimensi. Pada waktu itu telah terjadi perubahan yang
mendadak bahkan kacau balau dalam pertanian kita. Kredit pertanian dicabut,
suku bunga kredit membumbung tinggi sehingga tidak ada kredit yang tersedia ke
pertanian. Keterpurukan pertanian Indonesia akibat krisis moneter membuat
pemerintah dalam hal ini departemen pertanian sebagai stake holder
pembangunan pertanian mengambil suatu keputusan untuk melindungi sektor
agribisnis yaitu “pembangunan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing,
berkerakyatan,
berkelanjutan
dan
terdesentralisasi.”
Untuk sistem pertanian dan usahatani yang ada sekarang ini masih belum
efektif dan efisien dari mulai proses awal sampai pada saat panen dan pasca panen
sehingga masih perlu diintensifkan sehingga dapat memberikan hasil yang
optimum. Untuk itu, pemerin mensosialisasikan sistem agrobisnis, diferensiasi
pertanian, diversifikasi pertanian dengan membuka lahan peranian baru, sistem
pertanian organik, berbagai kebijakan harga dan subsidi tah berusaha untuk
mendongkrak kontribusi sektor pertanian Indonesia terhadap perekonomian
dengan membuka lahan peranian baru, sistem pertanian organik, berbagai
kebijakan harga dan subsidi organik khususnya, telah dicanangkan pemerintah
sejak akhir tahun 1990-an dan mengusung Indonesia go organik pada tahun 2010,
sistem ini pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
produk pertanian mengingat rusaknya kesuburan tanah akibat penggunaan pupuk
kimia yang berlebihan dan dalam waktu lama serta pencemaran lingkungan oleh
penggunaan pestisida kimia. Semua upaya pemerintah tersebut bertujuan untuk
meningkatkan distribusi pendapatan petani sehingga dengan ini diharapkan dapat
meningkatkan kontribusi sektor pertanian dalam perekonomian.
2.4.1
Pembagian Pertanian
2.4.2
Pertanian Berburu
Pada zaman dahulu manusia bertahan hidup dengan berburu dan
mengumpulkan makanan dari alam. Alam menjadi sumberdaya tunggal pada masa
ini. Setelah itu, mereka mulai melakukan kegiatan pertanian berpindah,
menggunakan alat pertanian dari batu dan bercocok tanam dngan beberapa jenis
tanaman saja dan kemudian mereka melakukan pertanian menetap, pada jaman ini
manusia mulai menjinakan hewan serta di ternakan, eksentifikasi pertanian, dan
tenaga kerja berharga.
2.4.2
Pertanian pengumpul
Manusia pengumpul makanan dan pemburu di asia tenggara dalam hal ini
berarti mereka tidak menetap lama pada suatu tempat. Tempat hidup mereka
umumnya di gua atau lubang-lubang di kaki tebing batu. Biasanya mereka makan
dedaunan, bunga, biji, buah, kulit, umbi, dan akar tanaman. Pengetahuan untuk
menghilangkan racun dari bahan makanan serta secara mengawetkan juga banyak
dimiliki oleh para pengembara tersebut
2.4.3
Ladang Berpindah
Ladang berpindah merupakan kegiatan pertanian yang dilakukan dengan cara
berpindah-pindah tempat dengan cara membuka hutan atau semak belukar untuk
membuat lahan. Biasanya setelah pohon-pohon ditebang atau dibabat dibiarkan
kering lalu dibakar. Setelah hujan tiba, ladang kemudian ditanami dan tunggu
sampai panen tiba. Barulah kemudian, ladang ditinggalkan karena sudah tidak
subur lagi setelah ditanami 3-4 kali. Hal tersebut berlangsung terus-menerus
setelah jangka waktu 10-20 tahun. Namun kemudian, mereka kembali lagi ke
ladang yang telah mereka buka sebelumnya.
Sistem ini memiliki dampak negatif, diantaranya sebagai berikut.
Mengurangi luas lahan
Terjadinya kerusakan hutan
Tanah menjadi tandus sehingga menyebabkan lahan kritis
Tanah menjadi mudah erosi
Terjadinya kebakaran hutan
Pencemaran udara
Banjir
2.4.4
Pertanian Primitif
Dalam arti yang sempit pertanianadalah suatu kegiatan bercocok tanam.Dalam
arti yang luas pertanian adalah segalakegiatan manusia yang meliputi
kegiatanbercocok tanam, perikanan, peternakan dankehutanan. Kata primitif dapat
berarti kuno,belum maju, atau sangat sederhana. Maka,pertanian primitf adalah
pertanian yangsifatnya masih sangat sederhana.Kesederhanaan ini nampak dalam
tujuan,peralatan,
cara,
dan
hasil
pertanian.Tujuan
pertanian
primitif
dikatakansangat sederhana karena para petanibercocok tanam hanya untuk
memenuhikebutuhan mempertahankan hidup (pangan),berorientasi memenuhi
kebutuhan sesaat,atau tidak berfikir untuk kebutuhan jangkapanjang.Cara bertani
pertanian primitif dilaksa-nakan dengan membakar lahan liaruntuk dibuat ladang.
Lahan tersebutkemudian diolah dengan cangkul danditanami bibit tanaman seperti
ubi kayu,talas, jagung, dan lain-lain. Pengolahan tanahdikerjakan dengan langsu
ng
membuatlubang-lubang
tanam
atau
denganmembalikkan
tanah
dan
barumembuatlubang-lubang tanam. Setelah musim panen,lahan ini akan
ditinggalkan begitu saja danmencari tempat atau lahan baru. Para petaniprimitif
membuat tempat tinggal di dekatladang baik yang berupa rumah ladangmaupun
rumah tinggal.Alat pertanian primitif berupa pacul,tajak, parang, sabit, dan
tombak. EduardHahn (dalam Pelzer, K.J., 1948) menamaipertanian primitif
sebagai Hackbau (hoeculture ataulow tillage = pertanian pacul atautajak).Hasil
ladang atau sawah pada lahanyang baru saja dibuka hasilnya rendah.Karena
sebenar-nya diperlukan sekitar 10-15tahun untuk menjadikan lahan tersebut
2.4.5
Pertanian Tradisional
Pertanian tradisional yaitu kegiatan pengolahan tanaman dan lingkungan
dengan menggunakan alat-alat sederhana. Pola bertani secara tradisional
sesungguhnya sangatlah bersahabat dengan alam, dan dapat mendukung
ekosistem, sebab dengan tanaman yang berbagai jenis, petani akan memelihara
berbagai macam hewan agar tetap hidup karena rantai makanan untuk flora dan
fauna yang hidup didalamnya tetap terjaga. Sebenarnya, pertanian tradisional
dapat dikembangkan lebih baik dari sebelumnya asalkan terdapat komitmen antara
pemerintah pusat dan daerah.
Pada sistem ini, petani lebih menerima keadaan tanah, curah hujan, dan
varietas tanaman sebagaiamana adanya yang diberikan oleh alam. Bantuan
terhadap pertumbuhan tanaman hanya sekedarnya, seperti pengairan, penyiangan,
serta melindungi tanaman dari gangguan binatang liar berdasarkan cara yang
diturunkan oleh nenek moyang. Dalam pertanian tradisional, produksi dan
produktivitas rendah karena hanya menggunakan alat yang sangat sederhana
(teknologi yang dipakai
rendah).
2.5
Kelebihan Dan Kekurangan Pertanian Tradisional
2.5.1
Kelebihan
Kelebihan pertanian tradisional yaitu :
Lebih ramah lingkungan
Dapat melestarikan budaya asli pedesaan yang umumnya sering berkaitan
dengan ritual dalam pertanian
2.5.2
Kelemahan
Kelemahan pertanian tradisional yaitu :
Membutuhkan tenaga kerja yang banyak
Sangat tergantung pada iklim.
Selalu berpindah-pindah tempat budidaya tanaman
2.6
Pertanian Modern
Pertanian modern yaitu dimana kegiatan-kegiatan mengolah hasil alam
dibantu dengan alat-alat teknologi masa kini, seperti petani membajak sawah
dengan mesin traktor, tidak lagi menggunakan bantuan kerbau seperti dulu dan
sebagainya.
Pertanian
modern
meliputi
pertanian
organik,
hidroponik,
holtikultura, dll.
Pada pertanian modern ini, manusia menggunakan otaknya untuk
meningkatkan penguasaan untuk mempengaruhi pertumbahan tanaman ataupun
hewan. Masalah-masalah pertanian dihadapi dengan melakukan penelitianpenelitian, fasilitas-fasilitas irigasi dibangun guna mendapatkan hasil yang
maksimum, pemuliaan tanaman dilakukan untuk mendapatkan varietas unggul
yang berproduksi tinggi, tahan terhadap hama dan penyakit, serta masak lebih
cepat. Kemudian, cara pengawetan hasil pertanian dikembangkan untuk
menghindari kerusakan.
2.6
Paket Teknologi Pertanian
2.6.1
Paket Teknologi
Terdapat dua jenis paket teknologi pertanian yang biasa di gunakan yaitu
1. Intensifikasi khusus ( insus ) yaitu kegiatan intensifikasi berdasarkan kelompok
tani dalam satu hampar usaha tani yang luasnya 15-50 ha.
2. Suprainsus adalah insus yang disertai kerjasama antara kelompok tani
pelaksanaan insus dalam hamparan usaha tani yang lebih luas yaitu minimum
dalam satu unit petak persier yang didukung dengan kerja sama antara kelompok
tani WKPP dan WKBPP antara 1500s/d30.000 ha.
Supra insus merupakan rekayasa teknik produksi, sosial dan ekonomi.
a. Rekayasa teknik produksi bertujuan untuk meningkatkan produktifitas
yang lebih tinggi yaitu dengan menerapkan unsur teknologi padi yang di
sebut dengan teknologi produksi suprainsus
b. Rekayasa sosial bertujuan untuk mengembangkan kemampuan kerja sama
antar kelompok tani dalam proses pengambilan keputusan dan
kerjasamanya.
c. Rekayasa ekonomi bertujuan untuk memninggkatkan efisiensi manajemen
usaha tani,pemasaran, dan pemupukan dan pengembangan modal usaha
tani.
2.6.2 Tujuan Supra Insus
Tujuan Supra insus adalah sebagai berikut :
1.Melestarikan suasembada pangan khususnya beras dengan meninggkatkan
produktifitas persatuan luas lahan menjadi lebih tinggi.
2. Meninggkatkan pendapatan petani beserta keluargnya.
3. Meningkatkan kerja sama antar kelompok tani.
Sepuluh (10) jurus kemampuan yang dimiliki setiap kelompok tani. Terdapat
sepuluh jenis kemampuan dasar yang harus dimiliki setiap kelompok tani, :
a.Mencari,menyampaikan,merencanakan,dan memanfaatkan informasi.
b.Merencakan kegiatan untuk mencapai suatau tujuan.
c.Melaksankan rencana kerja.
d.Mengadakan dan mengembangkan fasilitas dan sarana.
e.Memupuk modal.
f.Mentaati perjanjian.
g.Mengatasi keadaan darurat.
h.Mengembangkan dan membina kader
i.Membina hubungan melembaga dengan KUD.
j.Mencapai produktivitas yang tinggi
2.6.3 Panca usaha tani
Komponen usaha tani adalah sebagai berikut:
1. Penggunaan mencapain benih unggul yang berkualitas
2. Perbaikan cara bercocok tanam
3. Pemupukan
4. Perairan
5. Pengendalian jasad pengganggu ( hama,penyakit, dan gulma )
6. Panen dan pasca tani
7. Pemasaran
2.6.4
Tabel Paket
N
Komiditas
Nama Paket
o
1
2
Padi
Kentang
Teknologi pengolahan beras berodium
Pengendalian hama pengorok daun pada
Bawang merah
Kubis
kentang
Budidaya bawang merah dengan biji
Pengendalian
hama
terpadu
pada
5
Jeruk
tanaman pada sayuran
Bibit jeruk bebas penyakit
6
Jeruk
Indeksing penyakit sistemik jeruk
7
Jeruk
Okucang : pembibitan jeruk di lahan
3
4
pasang surut
8
Jeruk
Pegendalian penyakit blendok dengan
bubur califonia
9
Jeruk
Penguningan kulit buah jeruk
10
Mawar
Stenting pada pembibitan bunga mawar
11
Krisan
Budidaya bunga krisan hemat energy
12
Apokat
Penyeragaman Veriatas apokat
13
Bunga-bungaan
Ekstraksi minyak atsiri bunga melati
14
Bunga-bungaan
Formula
untuk
memperpanjang
keseragaman Bunga potong
15
Bunga-bungaan
Pembuatan bunga kering
16
Bunga-bungaan
Penawaran bunga sedap malam
17
kelapa
Pabrik kelapa sawit supermini
18
Sagu
Teknologi Perbanyakan In Vitro Tanaman
Sagu
2.7.
Pertanian Tangguh
Pertanian Tangguh adalah proses menghasilkan bahan pangan, ternak,
serta produk-produk agroindustri dengan cara memanfaatkan sumber daya
tumbuhan dan hewan secara alami dan mandiri. Pemanfaatan sumber alam
terutama berarti budi daya secara organik dan berkesinambungan serta mandiri
dan tangguh. Usaha pertanian tangguh memiliki ciri-ciri penting:
1. Pertanian Tangguh-berani dan optimis terhadap kegiatan pertanian yang sedang
dilakukan
2. Pertanian Tangguh-mau belajar tentang cara-cara pertanian yang efektif
3. Pertanian Tangguh-slengean dan cuek terhadap apa kata orang
4. Pertanian Tangguh-menjalin kerjasama dengan berbagai orang (yang positif
tentunya)
5. Pertanian Tangguh-punya komunitas untuk bertani bersama-sama dalam
mewujudkan pertanian
terpadu
6. Pertanian Tangguh-berkomunikasi secara baik dan santun
7. Pertanian Tangguh-bekerja sangat keras dan cerdas
Terkait dengan pertanian tangguh, usaha pertanian tangguh adalah sekumpulan
kegiatan pertanian yang dilakukan dalam budi daya (tumbuhan maupun hewan).
Petani tanguh adalah sebutan bagi mereka yang menyelenggarakan usaha tani
secara tangguh. Khusus untuk pembudidaya hewan ternak disebut sebagai
peternak tangguh. Ilmuwan tangguh serta pihak-pihak lain yang tangguh yang
terlibat dalam perbaikan metode pertanian tangguh dan aplikasinya juga dianggap
terlibat dalam pertanian tanguh.
Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang-bidang di
lingkup pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4% dari PDB dunia.
Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan
dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor - sektor ini memiliki arti yang
sangat penting dalam menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi dan
sosial masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Sebagian besar mata
pencaharian masyarakat di Indonesia adalah sebagai petani dan perkebunan,
sehingga sektor - sektor ini sangat penting untuk dikembangkan di negara kita.
Berdasarkan data BPS tahun 2002, bidang pertanian di Indonesia menyediakan
lapangan kerja bagi sekitar 44,3% penduduk meskipun hanya menyumbang
sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto.
Cakupan obyek pertanian yang dianut di Indonesia meliputi budidaya tanaman
(termasuk tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan), kehutanan, peternakan,
dan perikanan. Sebagaimana dapat dilihat, penggolongan ini dilakukan
berdasarkan objek budidayanya:
* budidaya tanaman, dengan obyek tumbuhan dan diusahakan pada lahan yang
diolah secara intensif,
* kehutanan, dengan obyek tumbuhan (biasanya pohon) dan diusahakan pada
lahan yang setengah liar,
* peternakan, dengan obyek hewan darat kering (khususnya semua vertebrata
kecuali ikan dan amfibia),
* perikanan, dengan obyek hewan perairan (ikan, amfibia dan semua nonvertebrata).
Pembagian dalam pendidikan tinggi sedikit banyak mengikuti pembagian ini,
meskipun dalam kenyataan suatu usaha pertanian dapat melibatkan berbagai objek
ini bersama-sama sebagai bentuk efisiensi dan peningkatan keuntungan.
Pertimbangan akan kelestarian lingkungan mengakibatkan aspek-aspek konservasi
sumber
daya
alam
juga
dipelajari
dalam
ilmu-ilmu
pertanian.
Dari sudut keilmuan, semua objek pertanian sebenarnya memiliki dasardasar yang sama karena pada dasarnya usaha pertanian adalah kegiatan ekonomi:
* pengelolaan tempat usaha,
* pemilihan bibit,
* metode budidaya,
* pengumpulan hasil,
* distribusi,
* pengolahan dan pengemasan,
* pemasaran.
Sebagai kegiatan ekonomi, pertanian dapat dipandang sebagai suatu sistem
yang dinamakan agribisnis. Dalam kerangka berpikir sistem ini, pengelolaan
tempat usaha dan pemilihan bibit (varietas, galur, dan sebagainya) biasa
diistilahkan sebagai aspek "hulu" dari pertanian, sementara distribusi, pengolahan,
dan pemasaran dimasukkan dalam aspek "hilir". Budidaya dan pengumpulan hasil
merupakan bagian dari aspek proses produksi. Semua aspek ini penting dan
bagaimana investasi diarahkan ke setiap aspek menjadi pertimbangan strategis.
Bentuk - Bentuk Pertanian di Indonesia
1. Sawah adalah suatu bentuk pertanian yang dilakukan di lahan basah dan
memerlukan banyak air baik sawah irigasi, sawah lebak, sawah tadah hujan
maupun sawah pasang surut.
2. Tegalan adalah suatu daerah dengan lahan kering yang bergantung pada
pengairan air hujan,ditanami tanaman musiman atau tahunan dan terpisah dari
lingkungan dalam sekitar rumah.
Lahan tegalan tanahnya sulit untuk dibuat
pengairan irigasi karena permukaan yang tidak rata. Pada saat musim kemarau
lahan tegalan akan kering dan sulit untuk ditubuhi tanaman pertanian.
3. PekaranganPekarangan adalah suatu lahan yang berada di lingkungan dalam
rumah (biasanyadipagari dan masuk ke wilayah rumah) yang dimanfaatkan untuk
ditanami tanaman pertanian.
Upaya meningkatkan hasil pertanian dapat dilakukan dengan cara:
* Ekstensifikasi
* Intensifikasi
* Diversifikasi
* Rehabilitasi
2.8 Bahan Bacaan
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Farming-on-Indonesia.jpg
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Sejarah_pertanian
http://putra-albert.bogspot.com/2011/06/definisi-dan-sejarahpertanian.html
http://marutosuka.blogspot.com/2011/05/modernisasi-pertanian.html
http://culensatu.blogspot.com/2009/09/suatu-pola-pertanian-tradisionaldi.html
http://ayy1507.blogspot.com/2009/11/sejarah%20pertanian
2.9 Latihan
1. Perbedaan diferensiasi dan diversifikasi
2. Apa yang dimaksud dengan ladang berpindah?
3. Apa yang dimaksud dengan perjinakan tumbuhan?
4. Sebutkan beberapa macam pembagian pertanian!
5. Menurut pendapatmu apa yang dimaksud dengan pertanian?
III. UNSUR-UNSUR PERTANIAN
3.1 Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti mata kuliah,diharapkan mahasiswa akan mampu menjelaskan
tentang :
1. Proses Produksi
2. Petani
3 Usahatani
4. Perusahaan Pertania
3.2 Produksi Pertanian
Tumbuh-tumbuhan
merupakan
pabrik
pertanian
primer.Tumbuh-
tumbuhanmengambil CO2 dari udara melalui daun dan mengambil air dan unsur
hara daritanah melalui akar.Dari sini tumbuhan menggunakan energi sinar
matahari yang kemudian dihasilkan biji, buah, serat, minyak, kayu dan
sebagainya.Secara singkat dapat dinyatakan bahwa pertumbuhan tanaman
ditentukan oleh faktor genetik (Q)dan faktor lingkungan (X). Faktor-faktor
lingkungan yang menentukan tanaman terutama adalah air, energi, radiasi
matahari, susunan atmosfir, kandungan udara dalam tanah, reaksi tanah, faktor
bibit dan kandungan unsur hara tanaman yangsecara umum dapat dinyatakan
sebagai berikut :
(X1, X2, X3, X4, X5, ........Xn)Q =
Keterangan :
Q = pertumbuhan tanaman
X = faktor lingkungan
Ternak dan ikan merupakan pabrik pertanian yang kedua.Tergantung
jenisnya mereka makan berbagai jenis tumbuhan dan bagian tumbuhan-tumbuhan.
Pabrik kedua merubah tumbuh-tumbuhan menjadi produk lain yang berguna
bagikehidupan manusia misal : daging, susu, telur, kulit dan wool. Pertanian mulai
terjadi ketika manusia mulai mengambil peranan dalam pertumbuhantanaman atau
hewan serta mengatur bagi pemenuhan kebutuhan manusia.Besarperanan manusia
dalam hal ini menentukan tingkat kemajuan pertanian.Dalam pertanian primitip
dan tradisional manusia menerima keadaan tanah, air danvarietas tanaman seperti
apa adanya. Hewan tertentu dijinakan dan dipeliharakemudian diambil
hasilnya.Dalam pertanian modern manusia menggunakan otakuntuk lebih
menguasai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Meskipun
banyak faktor-faktor dalam proses produksi biologi yang tidak dapatdikusai oleh
manusia, tetapi melalui pengembangan ilmu dan teknologi telah banyaksekali
kemajuan yang dicapai manusia dalam usahanya memanfaatkan faktor-faktoryang
mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Sifat-sifat proses produksi biologi dalam pertanian mempunyai banyak
implikasi bagipengembangan pertanian itu sendiri, antara lain :
a. Pertanian memerlukan tempat yang tersebar luas
Sumber energi bagi pertumbuhan setiap individu tumbuh-tumbuhan adalah
mataharimaka pertanian tidak dapat dikonsentrasikan seperti pabrik yang
sumber energinyadapat disediakan dalam bentuk listrik atau bahan-bahan
lainnya.Pertanian memerlukan areal yang luas di atas permukaan bumi ini.
Implikasinya adalah :
-Produksi per satuan luas tanah harus diusahakan sebesar-besarnya.
-Diperlukan transport yang juga tersebar untuk mengakut hasilnya dan
menyediakan sarana produksi.
- Lingkungan hidup petani tidak dapat dikonsentrasikan dalam satu tempat
seperti
kota, tetapi tersebar juga dalam satuan- satuan kecil.
b. Jenis usahatani dan potensi produksi pertanian berbeda dari satu tempat kelain.
Tempat(sawah,
kebun,
hutan,
peternakan
dan
sebagainya)
serta
potensiproduksi pertanian ditentukan oleh faktor-faktor lingkungan yang dapat
kitakelompokan kedalam iklim, sifat-sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Faktor
iklim belumdapat dikuasai oleh manusia, kecuali dalam bentuk pembuatan
fasilitas irigasi untuk memberikan air sebagai suplai air hujan.Oleh karena itu
maka jenis usahatani (jenistanaman dan jenis pengusahaannya) bervariasi
disesuaikan dengan keadaan danirama perubahan iklim.
Sifat-sifat fisik tanah (dalam arti luas) termasuk keadaan topografi,
drainase kedalamtanah, permeabilitas, tekstur dan struktur tanah sampai batasbatas tertentu sudah dapat dikuasai oleh manusia.
Sifat kimia dan biologi tanah (derajad keasaman, kandungan unusur hara
dansebagainya) relatif lebih mudah dapat dikuasai oleh manusia dari pada sifatsifat fisik.Kekurangan unsur hara dapat dengan mudah diatasi dengan
pemupukan. Tetapi sifat kimia bervariasi dari tempat ketempat lain, mungkin
dari jarak yang dekat,sehingga memerlukan pengetahuan yang agak detail
mengenai keadaannya.
Faktor-faktor iklim dan sifat-sifat tanah secara keseluruhan menentukan
potensi produksi suatu tanaman. Perbedaan faktor-faktor tersebut di Indonesia
dari suatu tempat ke tempat lain cukup banyak.
Implikasi dari pengaruh faktor-faktor tersebut bagi pengembangan
pertanian adalah :
(1) pengembangan usaha pertanian haruslah didasarkan atas faktor-faktor tersebut;
(2) kegiatan-kegiatan produksi dan jumlah serta jenis input yang diperlukan
disesuaikan dengan keadaan tempat faktor-faktor tesebut.
c. Kegiatan dan produksi pertanian bersifat musiman
Proses produksi di pabrik (industri) dilakukan dalam keadaan yang diatur
sehingga setiap operasi dapat dilakukan setiap waktu yang dikehendaki. Proses
produksi pertanian sifatnya lain, yaitu dipengaruhi oleh faktor iklim dan faktorfaktor biotik lainnya seperti musim, serangan hama penyakit, yang berbeda dari
waktu ke waktu dan dari satu tempat ke tempat lainnya. Pelaksanaan pekerjaan
(operasi) tertentu misalnya membajak dan menanam hanya dapat dilakukan
jika keadaan iklim dan tanah memungkinkan.Tanaman pertanian mempunyai
pola pertumbuhan musiman, mulai dari saat menanam sampai panen. Hanya
pada waktu-waktu tertentu saja dalam masa ini tenaga manusia diperlukan di
luar saat itu tidak ada lain kecuali menunggu. Keadaan ini mengharuskan
petani dan buruh tani perlu mempunyai ketrampilan yang luas untuk dapat
melakukan diversifikasi usaha.
d. Suatu perubahan dalam suatu tindakan memerlukan perubahan juga dalamhal
lain
Penambahan pupuk diperlukan untuk meningkatkan produksi.Tetapi hal ini dapat
terjadi jika varietas tanaman yang diperlukan dirubah dengan varietas yang
berespon terhadap pemupukan.
e. Pertanian modern selalu berubah
Pertanian modern adalah pertanian yang berubah sesuai dengan kebutuhan
manusia.Perubahan tersebut baik dalam volume produksi maupun dalam jenis
produksi. Penggunakan ilmu dan teknologi yang berkembang dalam pertanian
modern memungkinkan tercapainya volume produk dan jenis produk yang
disesuaikan dengan apa yang dibutuhkan.
3.3 Petani
Perbedaan utama antara tumbuh-tumbuhan dan binatang liar dengan
pertanian adalah adanya manusia.Tidak pernah ada manusia apabila sinar matahari
tidak menerpa permukaan bumi ini.Manusia yang berusaha mengatur atau
mengusahakan tumbuh-tumbuhan dan hewan dan menggunakan hasilnya,
merubah tempat tumbuhan dan hewan serta lingkungannya agar dapat memenuhi
kebutuhan manusia, manusia ini disebut petani atau pengusaha pertanian. Dalam
kegiatan usahatani, petani mempunyai beberapa peranan, yaitu:
a. Petani sebagai penggarap
Peranan pertama petani adalah memelihara tanaman dan hewannya agar
mendapatkan hasil yang diperlukan. Dalam hal tanaman termasuk penyiapan
tempat
pembibitan,pengolahan
tanah,penanaman,pemupukan,penyiangan
tumbuhan pengganggu, pengaturan air, pemberantasan hama dan penyakit serta
panen.Dalam hal hewan termasuk mengembala atau memberikan makanan
sampai dengan perkembangbiakan.Beberapa pekerjaan tersebut juga dilakukan
oleh pertanian primitif, sedangkan tambahannya pengetahuan didapat dalam
perkembangannya.
b. Petani sebagai manajer
Peranan lain seorang petani dalam usahatani adalah sebagai manajer. Di
mana ketrampilan sebagai penggarap umumnya adalah ketrampilan tangan,
otot dan mata,maka ketrampilan sebagai manajer dalam menjalankan usahanya
menyangkut kegiatan otak yang didorong oleh keinginan yang tercakup di
dalam perencanaan sebagai manajer adalah pengambilan keputusan atau
pemilihan alternatif tanaman atau ternak.Keputusan-keputusan yang harus
diambil oleh petani mencakup jenis tanaman atau varietas yang akan diterima,
menggunakan pupuk atau tidak, memilih jenis ternak yang akan dipelihara,
penentuan pembagian kerja yang tersedia untuk berbagai kegiatan terutama
pada saat dimana berbagai kegiatan harus dilakukan pada saat yang
sama.Dengan makin majunya pertanian, maka petani dalam melaksanakan
kegiatan pertanian harus lebih memusatkan pada aspek pembelian dan
penjualan.Ia harus memutuskan:
(1) Apakah membeli benih unggul, pupuk, insektisida atau alat-alatbaru;
(2)Harus memutuskan apakah akan mempergunakan tenaga tambahan
untuk mengerjakan sawahnya;
(3) Berapa banyak hasil pertaniannya dijual, kapan menjual dan kepada
siapa menjualnya?
Tugas petani sebagai manajer menjadi lebih sulit dengan adanya perbedaanperbedaan yang cukup besar dalam keadaan tanah di antara berbagai tempat
seperti dikemukakan di depan. Perbedaan-perbedaan ini yang menyebabkan
berbedanya respon tanaman dan yang diperlukan termasuk harga input dan
hasil pertanian, disebabkan tidak mungkin dibuat satu macam input bagi
pengusahaan usahatani itu sendiri.Oleh karena itu adalah penting bagi
perkembangan pertanian untuk mengembangkan petani sebagai manajer
sehingga
dapat
memungkinkan
memanfaatkan
mereka
setiap
membuat
kesempatan
usahataninya
yang
lebih
ada,
yang
produktif
dan
meningkatkan manfaat antara biaya dan penerimaan dari usahataninya.
c. Petani sebagi manusia
Seorang petani adalah tidak lebih hanya sebagai penggarap dan
manajer.Ia adalah seorang manusia dan anggota dari dua kelompok manusia
yang penting baginya,yaitu keluarga dan masyarakat atau tetangga. Keadaan
petani sebagai perorangan banyak ditentukan oleh keanggotaannya didalam
kedua kelompok tadi.Banyak hal-hal yang dapat dilakukan olehnya ditentukan
oleh kedua kelompok tadi.
Selain itu ada sifat-sifat yang dimiliki oleh petani, yakni:
a. Sebagai perorangan petani berbeda satu sama lain
Kebanyakan dari mereka bekerja keras.Mereka belajar dari tahun ketahun,
dan
jarang
mengembangkan
metode
baru.Pada
umumnya
mereka
menggunakan cara-cara yang biasa dipakai oleh orang tua mereka dan
sekali-sekali
meniru
sesuatu
yang
baru
dari
tetangganya.Mereka
mengharapkan sedikit perubahan dalam kehidupan atau sekedar terhindar
dari
kelaparan,
sakit
dan
kematian
anak-anak.Mereka
dapat
mempertahankan tanah yang dimiliki atau memperluas.Sementara itu
terdapat beberapa petani (biasanya dalam jumlah kecil) yang secara aktif
mencari metode-metode baru mengenai penanaman agar supaya hasil yang
diperoleh meningkat. Disamping itu terdapat juga petani-petani yang
nampaknya tidak dapat bertahan.Mereka membiarkan rumput-rumputan
tumbuh merajalela dan ternak berkeliaran.Mereka terjerumus semakin
dalam ke jurang hutang. Mereka kehilangan harapan mungkin tanahanyapun
akan hilang.
b. Petani hidup dibawah kemampuan
Sebenarnya petani dapat belajar dan menambah pengetahuan lebih banyak
jika mereka ada kesempatan dan dorongan.Mereka dapat mencoba lebih
banyak cara-cara dari yang mereka pergunakan.Umumnya petani hidup
menurut kebiasaan.Mereka mengenal suatu cara dan belajar terus menerus
tidak terlihat pada cara itu.Ada tiga macam kebiasaan mental petani yang
penting bagi perkembangan pembangunan pertanian yaitu :
1. Kebiasaan mengukur, yaitu berpikir dalam mengukur penggunaan
sarana produksi yang akan dipergunakan termasuk juga jumlah bendabenda. Dengan kebiasaan ini janganlah puas dengan menyatakan panen
baik atau hasil cukup tetapi seharusnya dalam jumlah ton atau kilogram
per hektar.
2. Kebiasaan bertanya, biasanya dilakukan dengan pertanyaan, mengapa
tanaman ini lebih baik dari tanaman itu ? Kenapa hasil disini lebih
buruk dari hasil yang disana ?
3. Kebiasaan melihat atau mencari alternatif. Melihat dan mencari
alternatif dari cara yang sudah dikenal dan dilakukan terhadap cara baru
yang lebih baik.Banyak kebiasaan yang menjadi pengganggu dan
penghambat dalam penerapan metode-metode baru. Kebiasaan tersebut
dapat menyebabkan kesukaran dalam mempelajari cara-cara baru dari
suatu pekerjaan, dan menghambat penerapan metode-metode baru yang
lebih baik. Orang menganggap kebiasaannya sebagai bagian yang tak
terpisahkan dari kehidupan dan merasa sebagai menghianati dirinya
sendiri jika merubah kebiasaan itu dengan cara baru yang disarankan
orang lain.Kebiasaan tersebut seperti rendahnya kemampuan dalam
fisik. Apakah akan merupakan hal yang berguna atau suatu yang
merugikan tergantung dari masalah yang dihadapi. Dalam pertanian
kebiasaan, merupakan hal berguna dalam melaksanakan kegiatankegiatan yang telah dipelajari tetapi dapat juga merupakan penghambat
dalam mempelajari teknologi baru.
Oleh karena itu petani sebagai manusia, sesungguhnya hidup jauh di bawah
kemampuan, maka tujuan dari pembangunan pertanian adalah membantu
mereka dalam mempermudah terbentuknya petani-petani sedemikian rupa
sehingga secara teratur menggunakan kemampuan mereka lebih besar.
c. Petani merupakan sekelompok konklusi
1.
Tidaklah
mendapatkan
benar
bahwa
petani
mengusahakan
usahatani
untuk
bagiannya sendiri dan keluarganya, barang-barang atau
kepuasan pribadi ?Sangat sedikit petani yang mempunyai dorongan
sentimentil bahwa menggaraptanah hanya untuk memenuhi kebutuhannya
sendiri (menggarap saja).Beberapa petani mencintai tanahnya tetapi mereka
mengharapkan lebih dari pada hanya kesenangan untuk melakukan
hobinya.Apa yang mereka inginkan adalah makanan, dan uang untuk
memenuhi kebutuhan petani dan keluarganya. Selanjutnya mereka ingin
merasa bangga dan puas bahwa telah menyelesaikan pekerjaan dengan baik
dan bahkan lebih berhasil dari tetangga-tetangganya. Mereka akan lebih
puas apabila hasil pekerjaannya diketahui oleh anggota-anggota lain dan
masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.
2. Tidaklah benar bahwa petani demikian sadarnya akan ketidaktentuan
cuaca dan harga sehingga mereka mencoba dengan metode baru kecuali jika
mereka yakin metode tersebut akan berhasil ?Banyak dari kekolotan petanipetani itu adalah sebenarnya kecerdikan. Mereka terlalu cerdik untuk
mengambil risiko, terutama jika mereka hanya memiliki sejumlah uang
simpanan yang sedikit, memiliki tanah yang sempit dan hidup dekat pada
batas minimum.Untuk mengatasi kekolotan ini maka metode atau teknologi
yang diajarkan/dipakai haruslah memberikan harapan kenaikan penerimaan
yang cukup besar.
3. Tidaklah benar bahwa petani pada umumnya memberikan nilai yang
tinggi terhadap kemauan baik dalam persetujuan keluarganya dan
tetangganya. Uang bukanlah segala-galanya. Persahabatan dan persetujuan
masyarakat adalah penting bagi kita pada umumnya.Kita tidak ingin
dicemooh orang dan tidak ingin diasingkan dari pergaulan, petani-petani
memiliki perasaan ini.Sebagian dari tugas pengembangan pertanian adalah
mengusahakan agar merubah pandangan social dari menghormati orangorang yang menunjukan produktivitas tinggi dengan merubah cara-cara
usahataninya meskipun banyak menghadapi percobaan yang mengandung
risiko.
4. Tidaklah benar bahwa petani-petani yang paling maju adalah petani yang
paling yakin akan peniliannya sendiri dan yang merasa kurang kurang
memerlukan persetujuan dari orang-orang lain ?Petani-petani demikian
tidak begitu kuatir akan cemoohan orang karena merekayakin, meskipun
mereka membuat kesalahan, kesalahan tersebut dapat diperbaikidan berhasil
pada suatu waktu nanti. Orang demikian ini adalah pionir, merupakan
inovator dalam masyarakat. Meskipun mereka kurang menghargai
persetujuan atau permufakatan dari kerabatnya, tetapi mereka tidaklah tidak
menyadari hal itu. Mereka bersikap demikian disebabkan karena keyakinan
mereka bahwa pada akhirnya mereka akan berhasil mendapatkan
persetujuan itu.
5. Tidaklah benar bahwa para petani tidak suka didesak-desak dan
diintruksikan untuk melakukan sesuatu semua petani kita tidak suka
diperlakukan secara tidak manusiawi. Petani lebih menghargai diperlakukan
sebagai manusia, sebagai orang yang cerdas dan bertanggung jawab, mereka
akan menerima suatu pertolongan atau nasehat dari orang lain jika hal itu
tidak melanggar harga diri dan integritas sebagai manusia.
d. Pengaruh Keluarga
Telah dikemukakan di atas bahwa petani sebagai penggarap dan manajer
yang mengambil keputusan tentang apa yang akan ditanam dan sebagainya.
Mungkin lebih tepat jika dikatakan bahwa keputusan dibuat oleh keluarga
petani, oleh karena berbagai macam kegiatan berusahatani dilakukan oleh
keluarga sehingga berbagi pekerjaan dibagi antara keluarga, dimana
berbeda-beda menurut adat kebiasaan suatu tempat. Di dalam suatu daerah
pria menanam tanaman, sedangkan di daerah lain pekerjaan ini adalah tugas
istri. Kadang-kadang pria yang membawa barang kepasar, sedangkan di
tempat lain hal ini dilakukan oleh wanita. Pada banyak masyarakat desa pria
yang melakukan pekerjaan di sawah, sedangkan istri yang mengatur
anggaran belanja. Dalam keadaan demikian ini maka wanita memegang
peranan yang cukup penting dalam menentukan berapa besarnya biaya yang
akan dikeluarkan untuk pupuk, obat-obatan dan alat-alat kerja.
Anak laki-laki mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap
bapaknya. Orang muda lebih cenderung tertarik pada ide baru atau cara
baru. Sementara itu kasih yang para suami/bapak terhadap keluarganya
menyebabkan mereka berhasrat agar keluarga mereka dapat mengeyam
kehidupan yang lebih baik, yang mulai mereka sadari.Sekarang berjuta-juta
orang tua di pedesaan menginginkan pendidikan yang lebih baik bagi anakanak mereka dan bersedia bekerja keras serta menerapkan teknologi baru
untuk menginginkan hal tersebut.Mereka juga menginginkan fasilitas
kesehatan yang baik dapat dipergunakan oleh keluarganya.Demikian juga
dengan perusahaan dan produk-produk baru seperti sepeda, sepedamotor,
mobil bahkan alat-alat kosmetik telah merupakan perangsang bagi keluarga
petani untuk meningkatkan produksi agar dapat meningkatkan kemampuan
(daya)beli mereka.
Kebanyakan keputusan-keputusan tentang pertanian masih dibuat petani
sebagai perorangan. Tetapi ia membuat keputusan-keputusan tersebut adalah
dalam rangka memenuhi hasrat untuk memberikan sesuatu yang lebih bagi
keluarganya dan dipengaruhi oleh anggota-anggota keluarganya. Oleh
karena itu mereka tergantung pada hasil yang didapat dari usahatani, maka
anggota-anggota keluarganya mungkin memberikan tekanan kepada petani
dalam mengambil keputusan ini atau itu. Dipihak lain hasrat petani untuk
memberikan kehidupan yang lebih baik bagi keluarganya adalah merupakan
dorongan yang efektif dalam banyak hal untuk meningkatkan produktivitas
usahatani.
e. Pengaruh Masyarakat
Keputusan-keputusan yang diambil oleh petani juga dapat dipengaruhi
oleh sikap dan perilaku serta hubungan-hubungan dalam masyarakat
setempat dimana mereka hidup.Bagi petani, masyarakat disekitarnya
mempunyai
arti
yang
penting.Masyarakat
tersebut
adalah
sumber
keamanan.Ia mengharapkan bantuan dalam keadaan mendesak dari temanteman dan tetangganya atau membantu keluarganya jika terjadi sesuatu
terhadap dirinya.Anggota masyarakat pedesaan selalu hidup bergotong
royong dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sulit atau yang tak
mungkin dilakukan oleh seorang saja,seperti memperbaiki saluran,
mengolah tanah dan sebagainya. Oleh karena saling berkepentingan ini
maka petani pada umumnya enggan berbuat sesuatu yang dapat
mengganggu atau merusak struktur masyarakat atau melanggar tradisi
gotong royong. Terhadap masyarakat di mana ia hidup, terutama petani
memerlukan persetujuan masyarakat. Tradisi masyarakat menentukan
bagaimana tingkah laku yang wajar bagi seseorang. Ada hal yang dapat
dilakukan sebagai tindakan seseorang, apa yang memerlukan persetujuan
masyarakat.Kepercayaan masyarakat terhadap nilai-nilai dan tradisi
diketahui dan dihormati.Tetapi nilai-nilai dan tradisi itu sendiri tidaklah
boleh dianggap suatu pengahambat pembangunan.
f. Tradisi Besar dan Agama
Selain dari kebiasaan dan nilai-nilai setempat yang mempengaruhi petani,
maka adahal lain yang juga perlu diperhatikan dalam pembanguan pertanian
yaitu tradisi besar dan agama.
2.3 Usahatani (farm)
Usahatani adalah kegiatan usaha manusia untuk mengusahakan tanahnya
dengan maksud untuk memperoleh hasil tanaman atau hewan tanpa
mengakibatkan berkurangnya kemampuan tanah yang bersangkutan untuk
memperoleh hasil selanjutnya (Adiwilaga, 1992).
Menurut Mubyarto (1986) dan Soekartawi (1987), biaya usahatani
dibedakan menjadi: Biaya tetap (fixed cost): biaya yang relatif tetap
jumlahnya, dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak
atau sedikit. Yang termasuk biaya tetap adalah sewa tanah, pajak, alat
pertanian, dan iuran irigas; Biaya tidak tetap (variable cost): biaya yang besar
kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh, seperti biaya saprodi
(tenaga kerja, pupuk, pestisida,dan bibit).
Pendapatan kotor usahatani atau penerimaan usahatani sebagai nilai
produksi total usahatani dalam jangka waktu tertentu baik yang dijual maupun
yang tidak dijual. Untuk menaksir komoditi atau produk yang tidak
dijual,digunakan nilai berdasarkan harga pasar yaitu dengan cara mengalikan
produksi dengan harga pasar (Soekartawi,dkk,1986).
Soeharjo dan Patong (1973) dan Hernanto (1989) menyatakan penerimaan
usahatani dapat berupa: (1) hasil penjualan tanaman, ternak, ikan, atau produk
yang akan dijual; (2) produk yang dikonsumsi pengusaha dan keluarganya
selama melakukan kegiatan; dan 3)kenaikan nilai investasi. Soeharjo dan
Patong (1973) dan Mubyarto (1986) mengatakan bahwa berusahatani sebagai
suatu kegiatan untuk memperoleh produksi di lapangan akan dinilai dari
penerimaan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan. Selisih antara
penerimaan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan merupakan pendapatan
usahatani.
Dinas Pertanian menyatakan perkebunan rakyat merupakan usaha tanaman
perkebunan yang dimiliki dan diselenggarakan atau dikelola oleh perorangan
atau tidak berbadan hukum.Luasan maksimal adalah 25 hektar, atau pengelola
tanaman perkebunan yang mempunyai jumlah pohon yang dipelihara lebih dari
batas minimum asaha (BMU).Berdasarkan besar kecilnya, usaha perkebunan
rakyat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengelola tanaman perkebunan
dan pemelihara tanaman perkebunan.Pengelola Tanaman Perkebunan adalah
perkebunan rakyat yang diselenggarakan secara komersial dan mempunyai
jumlah pohon yang dipelihara lebih besar dari BMU. Sedangkan,pemelihara
tanaman perkebunan adalah perkebunan rakyat yang diselenggarakan atas
dasar hobi atau belum diusahakan secara komersial dan mempunyai jumlah
pohon lebih kecil dari BMU.
Petani Pekebun adalah petani yang membudidayakan/mengusahakan
tanaman perkebunan dengan tujuan sebagian/seluruh hasilnya untuk dijual atau
memperoleh pendapatan/keuntungan atas resiko sendiri, dan mempunyai
jumlah 13pohon lebih besar dari BMU. Jumlah Petani Pekebun adalah
banyaknya
rumah
tangga
petani
pekebun
di
membudidayakan/mengusahakan tanaman perkebunan
desa
tersebut
yang
2.4 Perusahaan Usahatani (Farm Business)
Setiap petani, di atas usahataninya melakukan kegiatan perusahan
usahatani.Kegiatan itu adalah perusahaan oleh karena tujuan setiap petani
bersifat ekonomi (mempertimbangkan perbandingan antara input yan diberikan
dengan bsarnya output yang diterima / diperoleh), menghasilkan produkproduk yang laku di pasaran maupun sebagian digunakan untuk memenuhi
kebutuhan keluarganya. Dalam kegiatan perusahaan pertanian “bertani
bukanlah cara hidup, melainkan merupakan suatu perusahaan” (farming is
business, it is not a way of life). Hal-hal penting dalam Perusahaan Usahatani
diantaranya:
a) Input dan Output
Input adalah semua yang dimasukkan kedalam proses produksi misalnya
tanah yang dipergunakan, tenaga kerja, kegiatan perencanaan manajemen
yang dilakukanan lain-lain. Sedangkan output adalah hasil dari tanaman
dan atau ternak/ikan yang dihasilkan dari kegiatan usahataninya.
b) Biaya dan Penerimaan
Input dan output menyangkut biaya (cost) dan penerimaan (returns).
Dalam pertanian primitive, biaya utama adalah kegiatan petani dan
keluarganya, sedangkan penerimaan utama adalah nilai dari asil-hasil yang
digunakan untuk kehidupan keluarga petani itu sendiri.Dengan bertambah
majunya pertanian maka lebih banyak penerimaan berbentuk uang
daripada yang berbentuk natural.
Setiap petani memperhitungkan biaya dan penerimaan.Pertimbangan
mengenai biaya selalu mencakup jerih payah yang harus dikeluarkan,
biaya untuk tenaga kerja, biaya panen, dan pasca panen, dan biaya
pemasaran produknya. Penerimaan yang diperkirakan meliputi bahan
makanan dan hasil lain yang digunakan keluarganya, uang yang diterima
dari penjualan hasil, dan nilai-nilai barang dan jasa yang mungkin diterima
melalui pertukaran dari tetanga, serta hasil yang diperoleh dari pertukaran
dengan petani lain atau pihak lain.
2.5 Bahan Bacaan
http://muhammad-alqamari.blogspot.com/2011/12/unsur-unsur-
pertanian.html (diakses 15 desember 2014)
https://sayangpetani.wordpress.com/tag/proses-produksi-pertanian/
(diakses 15 desember 2014)
http://justkie.wordpress.com/2012/05/04/unsur-unsur-pokok-usaha-tani/
(diakses 15 desember 2014)
Latihan
1. Jelaskan bagaiamana terjadinya proses produksi pada tumbuhan!
2. Apa peranan petani atau pengusaha dalam pertanian?
3. Apa tujuan usahatani?
4. Jelaskan yang dimaksud input,output,biaya dan penerimaan dalam
perusaahan usahatani!
IV.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUK PANEN DAN
PASCA PANEN
4.2 KOMPETENSI DASAR
Setelah mengikuti mata kuliah diharapkan mahasiswa akan mampu
menjelaskan tentang :
1.Faktor-faktor Pra-Panen
2.Faktor-faktor Pasca Panen
3.Faktor Sosial Ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan, hasil, dan
pendapatan pertanian.
4.3 FAKTOR PRA-PANEN
Kelompok faktor bahan tumbuhan/ bahan tanaman. Bahan tanaman yang
berasal dari benih dipengaruhi oleh :
a. Sifat keturunan (hereditas). Sifat ini diturunkan atau diwariskan pada
keturunannya.
b. Kemurnian benih, yaitu benih tidak tercampur dengan benih yang berasal
dari kultivar lain.
c. Daya kecambah benih menunjukkan kemampuan benih untuk berkembah
dan tumbuh untuk itu diperlukan keahlian untuk mencari, menentukan dan
menggunakan benih yang baik yaitu benih unggul yang berkualitas atau
bermutu.
Pemilihan benih juga tidak lepas dari penglihatan juga terhadap varietas
suatu tanaman. Benih yang bagus dapat diperoleh dari varietas unggul
tanaman. Suatu varietas unggul dapat diciptakan dengan hibridisasi
(perkawinan silang), mutasi, poliploidisasi, heteros