Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Cahay

Laporan Praktikum Biologi
“Pengaruh Cahaya Matahari dan Air terhadap Pertumbuhan dan
Perkembangan Biji Kacang Hijau”

Disusun Oleh:
Kelompok 7
1.
2.
3.
4.
5.

Siti Hariyanti
Ferri Rante Bawangi
Fadli Paharudin
Siti Asni
Sabela anjelina

Kelas
Guru Pembimbing


: XII IPA 1
: Adam Basrin Saleh S,Si

SMA Negeri 1 Wonggeduku
Tahun Ajaran 2016-2017

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
Laporan ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Laporan praktikum ini kami buat sebagai tugas serta kesimpulan akhir dari
pelaksanaan praktikum mengenai Pengaruh Cahaya dan Air terhadap Pertumbuhan
dan Perkembangan Biji Kacang Hijau.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada guru
pembimbing kami, yaitu yang terhormat Bapak Adam. Atas arahan serta
bimbingan dari beliau lah kami dapat menyelesaikan laporan ini pada waktu yang
telah ditentukan.
Harapan kami semoga Laporan ini dapat membantu menambah pengetahuan

dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Laporan pengamatan ini kami akui masih banyak kekurangan. Oleh karena itu
kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan Laporan ini.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Puday, Agustus 2016

Kelompok 7

Daftar Isi
Kata Pengantar ............................................................................... i
Daftar Isi ...........................................................................................ii
BAB I Pendahuluan ..............................................................................1
A.
B.
C.
D.
E.

Latar Belakang .......................................................................... 1

Rumusan Masalah ..................................................................... 1
Tujuan Penelitian........................................................................ 2
Batasan Masalah………………………………………………. 3
Manfaat Penelitian………………………………………………3

BAB II Tinjauan Pustaka .........................................................................4
A.
B.
C.

Landasan Teori .......................................................................
Hipotesis..................................................................................
Objek Penelitian ......................................................................

BAB III Metode Penelitian ....................................................................
A.
B.
C.
D.
E.


4
5
5
6

Jenis Penelitian ........................................................................6
Variabel Penelitian ..................................................................6
Waktu dan Tempat……………………………………………...6
Alat dan Bahan………………………………………………….7
Langkah Kerja…………………………………………………..7

BAB IV Hasil Pengamatan dan Pembahasan ............................................. 8
A.
B.

Hasill Pengamatan ............................................................. ……..8
Pembahasan ....................................................................... …… 13

BAB V Penutup……………………………………………………………. 15

A.
B.

Kesimpulan…………………………………………………….15
Saran…………………………………………………………....15

Daftar Pustaka ........................................................................... …………...16
Lampiran .................................................................................................17

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Setiap makhluk hidup akan mengalami proses pertumbuhan, begitu pula pada tumbuhan.

Dalam proses pertumbuhan pada tumbuhan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya
dalah intensitas sinar matahari dan air. Kekurangan cahaya matahari dan air akan mengganggu
proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya dan air tergantung pada jenis
tumbuhan.

Selain itu, kekurangan cahaya dan air saat perkembangan berlangsung akan menimbulkan
gejala etiolasi, dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya
berukuran kecil, tipis dan berwarna pucat ( tidak hijau ). Semua ini terjadi dikarenakan tidak
adanya cahaya sehingga dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk penunjang sel – sel
tumbuhan sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh ditempat terang menyebabkan tumbuhan –
tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi relative pendek, daun berkembang, lebih lebar,
lebih hijau, tampak lebih segar dan batang kecambah lebih kokoh.
Banyak sekali teori yang menjelaskan tentang pengaruh cahaya dan air terhadap
pertumbuhan tumbuhan. Namun, teori tersebut belum sepenuhnya dapat dipelajari jika belum
mengetahui kebenarannya pada lingkungan kita.
Untuk mengetahui dan membuktikan kebenaran teori tersebut, Kami melakukan penelitian
pada salah satu tumbuhan yaitu tumbuhan kacang hijau. Tumbuhan ini terpilih atas pemilihan
dari Guru Biologi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan di atas, maka permasalahan yang akan
dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
 Adakah pengaruh cahaya dan air terhadap pertumbuhan kacang hijau?
 Bagaimana perbedaan pertumbuhan pada kacang hijau yang mendapatkan cahaya matahari
dan air dengan pembagian tempat yakni gelap, ternaung, dan terang?


C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab
permasalahan yang dikemukakan di depan, yaitu :

 Untuk mengetahui pengaruh yang diberikan cahaya matahari dan air terhadap pertumbuhan
kacang hijau
 Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan pada kacang hijau terhadap sinar matahari dan air
dalam 3 tempat yakni gelap, ternaung, dan terang
D. Batasan Masalah
Untuk mencegah melebarnya pembahasan masalah dan untuk menjaga agar pembahasan
tetap sesuai dengan tujuan penelitian, maka pembahasan pada penelitian ini dibatasi pada hal-hal
sebagai berikut :
 Pertumbuhan yang diamati terbatas hanya pada tinggi tanaman, lebar daun, dan warna daun .
 Faktor lingkungan yang dianggap mempengaruhi pertumbuhan hanya faktor cahaya sinar
matahari dan air.
 Jenis tumbuhan yang diamati adalah kacang hijau.
E.

Manfaat Penelitian
o Manfaat untuk penyusun

Dengan melakukan penelitian untuk menyusun laporan ini, dapat memberikan pengalaman

khususnya untuk kami sebagai peneliti sekaligus penyusun karya tulis ini serta pengetahuan
tentang pengaruh cahaya matahari dan air terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang
hijau. Serta, tidak lupa perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau yang
diletakan dilingkungan yang berbeda yakni tempat gelap, ternaung, dan terang.
o Manfaat untuk pembaca
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh cahaya terhadap
pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau. Serta, tidak lupa perbedaan pertumbuhan dan
perkembangan biji kacang hijau yang diletakan dilingkungan berbeda dengan pemberian air pada
ketiga wadah tersebut, sehingga dapat menanam kacang hijau dengan intensitas cahaya yang
tepat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan Kacang Hijau

Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara
irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula). Sedangkan perkembangan merupakan
proses terspesialisasi sel menuju ke bentuk dan fungsi tertentu yang mengarah ke tingkat

kedewasaan yang bersifat kualitatif (tidak dapat dihitung) dan irreversible.
Secara umum pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium
zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot
menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi
Pertumbuhan pada tanaman melalui tiga tahap, yaitu perkecambahan, pertumbuhan
primer, dan pertumbuhan sekunder.
1. Perkecambahan
Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi(tidur). Perkecambahan
terjadi karena pertumbuhan radikula (calon batang). Radikula tumbuh ke bawah menjadi akar
sedangkan plumula tumbuh ke atas menjadi batang.
Perkecambahan ditandai dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil dan masih
hidup dari persediaan makanan yang berada dalam biji. Ada empat bagian penting pada biji
yangt berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar embrionik (akar lembaga),
kotiledon (daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula). Kotiledon merupakan cadangan
makanan pada kecambah karena pada saat perkecambahan, tumbuhan belum bisa melakukan
fotosintesis.
Perkecambahan biji ada dua macam yaitu perkecambahan epigeal adalah perkecambahan
yang mengakibatkan kotiledon terangkat ke atas tanah, misalnya pada perkecambahan kacang
hijau (Phaseolus radiatus) dan kacang tanah (Arachis hypogaea). Sedangkan perkecambahan
hipogeal adalah perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di dalam tanah,

misalnya pada perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), jagung (Zea mays), dan padi
(Oryza sativa).
2. Pertumbuhan primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh
primer. Pertumbuhan primer pada tumbuhan hanya terjadi pada bagian tertentu saja yaitu pada
bagian yang aktif membelah dan tumbuh. Bagian tersebut disebut jaringan meristem. Pada
jaringan meristem terdapat bagian titik tumbuh akar dan titik tumbuh batang yang telah mulai
terbentuk sejak tumbuhan masih berupa embrio.
3. Pertumbuhan Sekunder.
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan cambium
yang bersifat meristematik. Pertumbuhan sekunder menyebabkan diameter batang bertambah
besar. Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada dikotil dan gymnospermae.
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah
tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak
manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi.
(anonim, Wikipedia;2008)

B. Hipotesis
Perkecambahan pada biji kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap akan mengalami
kelajuan pertumbuhan yang tinggi dibandingkan perkecambahan kacang hijau yang diletakkan di

tempat ternaung dan di tempat yang terang. Hal ini disebabkan adanya pengaruh hormon auksin
yang dipengaruhi oleh cahaya matahari.
C. Objek Penelitian (Kacang Hijau)
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek(kurang lebih 60
hari). Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut ini:
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom

: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi

: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas

: Rosidae

Ordo

: Fabales

Famili

: Fabaceae (suku polong-polongan)

Genus

: Phaseolus

Spesies

: Phaseolus radiatus L.

Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60
cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat dan
berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu. Daunnya trifoliate
(terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang
dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hiaju tua. Bunga kacang hijau berwarna
kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri.
Polong kacang hijau berebntuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu
pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua berwarna hitam atau coklat.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian

Penyusunan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode eksperimen, metode eksperimen
adalah metode yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta
adanya kontrol (Nazir,2003). Eksperimen ini dilakukan dengan percobaan menggunakan objek
kacang hijau pada media kapas basah dan disimpan di tempat yang berbeda, yaitu pada tempat
terang dan gelap.
B.

Variabel Penelitian

1. Variabel bebas :
Pemberian Intensitas cahaya dan air di tempat terang (terkena matahari secara langsung), tempat
teduh (tidak terkena sinar matahari langsung), dan tempat tertutup (tak terkena cahaya matahari
sama sekali)
2. Variabel terikat :
Morfologi kacang hijau dan pertumbuhan kacang hijau
3. Variabel terkendali:


Tempat penelitian pada Pot kecil berukuran kecil



Pemberian volume air pada 3 pot berbeda beda



Biji kacang hijau yang sebelumnya telah direndam selama +5 jam



Setiap Pot terdapat 5 buah biji kacang hijau

C. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu
Jum’at, 5 Agustus 2016 – Kamis, 18 Agustus 2016 (2 Minggu)
2. Tempat Penelitian
Di Kediaman Siti Hariyanti dengan pembagian 3 tempat, yakni
1) Pada tempat terang (terkena sinar matahari langsung) di luar halaman rumah
2) Pada tempat ternaung (tidak terkena sinar matahari langsung) di halaman rumah tertutup
seng
3) Pada tempat gelap (tidak terkena sinar matahari sama skali) di dalam lemari bekas
D. Alat dan Bahan
1. Alat


3 buah Pot, 1 pot di tempat terang, 1 pot di tempat ternaung dan 1 lagi di tempat gelap



Penggaris, untuk mengukur panjang batang dari hari ke hari

Alat tulis, untuk menuliskan pertumbuhan dan perkembangan pada penelitian yang



berbeda setiap harinya
2. Bahan


15 biji kacang hijau, sebagai objek penelitian (5 biji/pot)



Tanah subur, sebagai media penelitian



Air dan Intensitas Cahaya Matahari, sebagai bahan alam yang menjadi objek penelitian
dalam perkembangan dan pertumbuhan biji kacang hijau

E.

Langkah Kerja
Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan.
Rendamlah biji kacang hijau yang akan ditanam.
Masukkan tanah subur kedalam ketiga pot.
Tanam masing-masing 5 biji kacang hijau pada ketiga pot.
Letakkan 1 pot ditempat terang, 1 pot di tempat ternaung dan 1 pot lagi ditempat gelap.
Siramlah biji kacang hijau dengan air setiap hari. Volume air yang disalurkan brbeda
yakni, tempat terang (50 ml), tempat ternaung (25 ml), dan tempat gelap (10 ml)
 Setelah biji kacang hijau tumbuh, ukurlah tinggi tanaman, warna daun, dan lebar daun
dari ketiga pot tersebut.
 Lakukanlah pengamatan tersebut selama 14 hari.
 Catatlah hasil pengukuran dalam tabel pengamatan.







BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Hasil Pengamatan
A. Tempat Gelap

Hari
Ke1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Hari
Ke1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Pertumbuhan Tinggi Kacang Hijau (cm)
I
2
2,9
3,7
4,3
6
2,3
-

II
2,5
3
3,9
4,7
5,5
3
-

III
2,3
3,5
4,3
5,4
6,1
2
-

IV
2
2,9
3,5
4,7
4,9
1,6
-

V
-

Pertumbuhan Lebar Daun Kacang Hijau (cm)
I
0,5
1,3
1,8
2,4
3,2
1,8
-

II
1
1,5
2,3
2,9
3,7
-

III
0,7
1,4
2,5
2,7
3
0,8
-

IV
0
0,5
1,5
2
2,6
0,5
-

V
-

Warna Daun Kacang Hijau (cm)

Hari
Ke-

I
II
III
IV
V
1
2
3
Kuning
Kuning
Kuning
Kuning
4
Kuning
Kuning
Kuning
Kuning
5
Kuning
Kuning
Kuning
Kuning
6
Kuning
Kuning
Kuning
Kuning
7
Kuning
Kuning
Kuning
Kuning
8
Kuning
Kuning
Kuning
Kuning
9
10
11
12
13
14
Keterangan : Hari ke- 8, tanaman kacang hijau rusak akibat adanya gangguan dari cicak ataupun
tikus

B. Tempat Ternaung

Hari
Ke1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Pertumbuhan Tinggi Kacang Hijau (cm)
I
1
3
6
8,5
13,1
15,1
18,5
19,1

II
0,8
3
5
10,4
15
16,4
17,2
8,5
8,5

III
1,5
9
11,4
14,5
17,8
18,2
19,3
19,7

IV
2
7
13,5
16,1
17
18,4
18,5
18,5

V
3
5,9
11,4
14,6
16
16,7
16,8
17

14

Hari
Ke1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Hari
Ke1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

19,4

8,5

19,8

18,7

17,1

Pertumbuhan Lebar Daun Kacang Hijau (cm)
I
-0,7
-1,4
1,5
2,5
2,5
3,2
3
3,3
3,4

II
-0,1
-1,2
1,5
2
2,1
2,3
2,4
0
0
0

III
-0,1
-0,5
1,4
1,7
2
2,2
2,3
2,5
2,7

IV
-1,5
-2
2,1
2,3
2,5
2,5
2,1
2,5
2,6

V
-1
-1,8
2,3
2,4
2,1
2,8
2,9
3
3,1

Warna Daun Kacang Hijau (cm)
I
Hijau
Hijau Muda
Hijau Tua
Hijau Tua
Hijau Tua
Hijau Tua
Hijau Tua
Hijau Tua
Hijau Tua

II
Kuning
Kuning
Hijau
Hijau Muda
Hijau Tua
Hijau Tua
Hijau Tua
Hijau Tua
Hijau Tua
Hijau Tua

III
Kuning
Hijau
Hijau Muda
Hijau Tua
Hijau Tua
Hijau Tua
Hijau Tua
Hijau Tua
Hijau Tua

IV
Kuning
Hijau
Hijau Muda
Hijau Tua
Hijau Tua
Hijau Tua
Hijau Tua
Hijau Tua
Hijau Tua

V
Kuning
Hijau
Hijau Muda
Hijau Tua
Hijau Tua
Hijau Tua
Hijau Tua
Hijau Tua
Hijau Tua

Keterangan :



Lebar dan tinggi tersusun tidak teratur karena mendapat gangguan dari luar
Penanaman dilakukan ulang disebabkan biji kacang hijau karena biji
sebelumnya dibuang (dikira tdk terpakai)

C. Tempat Terang

Hari
Ke1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Hari
Ke1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Pertumbuhan Tinggi Kacang Hijau (cm)
I
2
4,7
5,1
6,5
7
8,5
9,2
10
10,7
11,2
11,5
12

II
4,5
5
6
8,4
10,1
13
13,5
14,1
14,5
15
15,2

III
4,3
4,3
5
6,5
9
10,1
11
12
12,5
12,9
13,1

IV
3,4
3,5
5,5
7,4
9,7
10
10,5
11
11,3
11,7
12,3

V
2,6
4
6,5
6,5
8
8,7
9,5
10
10,4
10,7
12

Pertumbuhan Lebar Daun Kacang Hijau (cm)
I
2
2,5
3,2
4,5
4,9
5,7
6,2
6,5
6,7
6,9
7,3
7,5

II
2
2,4
4,2
4,7
5,2
5,8
6,1
6,5
6,6
7
7,2

III
1,3
2,5
3,7
4,2
4,9
5,1
5,7
5,8
6
6,2
6,5

IV
1,8
2,6
3,1
3,5
4,5
5,1
5,4
5,8
6,1
6,4
6,5

V
0,5
1,2
2
2,7
3,5
4,1
5
5,7
6
6,2
6,3

Warna Daun Kacang Hijau (cm)

Hari
Ke1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

I
Kuning
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau

II
Kuning
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau

III
Kuning
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau

IV
Kuning
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau

V
Kuning
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau

B. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
pertumbuhan dan perkembangan di tempat terang, ternaung dan gelap. Hal ini menunjukkan
bahwa cahaya dan air mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.
Apabila ditanam di tempat gelap, maka tanaman kecambah akan tumbuh lebih panjang dari
pada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin.
Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan
sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya
matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang
gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang.
Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan
kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak
sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning
(etiolasi). Proses pertumbuhan bertambah buruk ditambah dengan air yang tersimpan di dalam

tanah pot tersebut tidak menguapnya akibat tidak terkena sinar matahari sama sekali, hal ini
menyebabkan tanah akan menjadi rusak dan busuk sehingga tidak subur dan cocok untuk
pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau
. Pada tempat yang ternaung, kacang hijau mendapatkan cahaya matahari secara tidak
langsung, akibatnya hormon auksin yang terdapat pada biji kacang menjadi tidak terlalu aktif dan
juga tidak bekerja secara optimal. Hal itu menyebabkan pertumbuhan kacang hijau menjadi
lebih lambat di banding tempat gelap dan lebih cepat dibanding tempat terang. Pertumbuhan
kacang hijau ditempat ternaung cenderung layu, penyebabnya disebabkan volume air yang tidak
menguap karena tidak terkena sinar matahari secara langsung/terus menerus.
Jika ditanam di tempat terang, maka kecambah akan tumbuh lebih pendek daripada yang
ditanam di tempat gelap dan ternaung. Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh fitohormon,
terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai
dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang
tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang
terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil. Pemberian
air pada tempat terang menambah fisik tanaman semakin subur dan juga batangnya cenderung
tegak.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian pengaruh faktor cahaya dan terhadap pertumbuhan dan perkembangan
biji kacang hijau, dapat disimpulkan bahwa cahaya dapat mempengaruhi proses pertumbuhan
dan perkembangan tanaman. Proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan membutuhkan
cahaya air. Namun, banyak sedikitnya cahaya dan pemberian air yang dibutuhkan tiap tumbuhan
berbeda-beda, begitu pula dengan tumbuhan kacang hijau.
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang
hijau, biji kacang hijau yang diletakan ditempat gelap, ternaung, dan terang akan mempunyai
perbedaan. Tanaman kacang hijau yang terkena cahaya matahari secara langsung (terang)
pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebar & tebal, berwarna hijau, batang tegak, dan kokoh.
Sementara, tanaman kacang hijau yang tidak terkena sinar matahari secara langsung/terus
menerus (ternaung) petumbuhannya normal disbanding 2 tempat lainnnya, daun berukuran
sedang, berwarna hijau tua, dan batang cenderung sedikit bengkok. Sedangkan, tanaman kacang
hijau yang tidak terkena cahaya matahari sama sekali (gelap) pertumbuhannya lebih cepat tinggi
(etiolasi), daunnya tipis, berwarna pucat, dan batang melengkung tidak kokoh. Hal ini terjadi
karena cahaya memperlambat/menghambat kerja hormone auksin dalam pertumbuhan meninggi
(primer) dan diperparah tersimpannya volume air didalam pot. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa hipotesis yang telah dibuat sebelumnya telah benar.

B. Saran
Sebaiknya, percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama agar terlihat lebih jelas dan
lebih detail dalam menyimpulkan perbedaan antara tumbuhan yang berada ditempat terang dan
berada ditempat gelap.

DAFTAR PUSTAKA
Idel,Antoni dan Abdul Halim, ____. Pintar Biologi Untuk SMP Kelas 1,2,3. Surabaya:
Gitamedia Press.
Primagama,Tim Penyusun.2007.Panduan Belajar Kelas IX.Yogyakarta: Primagama
http://karedok.net/modul-buku/bab-i-pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan
http://faridnyzer.blogspot.com/2011/07/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
http://alfiyanfaqih.blogspot.com/2011/08/pengaruh-cahaya-matahari-terhadap.html
http://ilovebiologymsrita.blogspot.com/2012/11/perkembangan-dan-pertumbuhanmerupakan.html
http://karedok.net/biologi/pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan
Soeprapto.1993. Bertanam Kacang Hijau. Penyebar Swadaya: Jakarta.
Saktiyono. 2007. Seribu Pena Biologi SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga
Zhamal. 2008. Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau.
Jakarta : Grafika Pena
Puspita, andika. Artikel “pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan

LAMPIRAN
Tempat Terang

Tempat Ternaung