Audit terhadap Siklus Produksi Pengujian (3)

Audit terhadap Siklus Produksi: Pengujian Substantif terhadap
Saldo Sediaan
Deskripsi sediaan
Sediaan merupakan unsur aktiva yang disimpan dengan tujuan untuk dijual dalam kegiatan bisnis
yang normal atau barang-barang yang akan dikonsumsi dalam pengolahan produk yang akan
dijual.
Sediaan umumnya mendapat perhatian yang lebih besar dari auditor di dalam auditnya karena
berbagai alasan berikut ini :
1. Umumnya sediaan merupakan komponen aktiva lancer yang jumlahnya cukup material
dan merupakan objek manipulasi serta tempat terjadinya kesalahan-kesalahan besar.
2. Penentuan besarnya nilai sediaan secara langsung mempengaruhi kos barang yang dijual
(cost of good sold) sehingga berpengaruh pula terhadap perhitungan laba tahun yang
bersangkutan.
3. Verifikasi kuantitas,kondisi,dan nilai sediaan merupakan tugas yang lebih kompleks dan
sulit dibanding dengan verifikasi sebagai besar unsur laporan keuangan yang lain.
4. Seringkali sediaan di simpan di berbagai tempat sehingga menyulitkan pengawasan dan
penghitungan fisiknya.
5. Adanya berbagai macam sediaan menimbulkan kesulitan bagi auditor dalam
melaksanakan auditnya,
Prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian sediaan dalam neraca:









Laporan keuangan harus menjelaskan bahwa sediaan dinilai dengan lower of cost or
market dan harus menyebutkan metode yang digunakan dalam menentukan kos sediaan.
Jika sediaan dinyatakan pada kosnya,nilai pasarnya pada tanggal neraca,harus
dicantumkan dalam tanda kurung,dan jika sediaan diturunkan nilainya pada harga
pasarnya,kosnya harus dicantumkan dalam tanda kurung.Kos pengganti kini (current
replacement cost) harus dicantumkan dalam laporan keuangan untuk sediaan yang kosnya
ditentukan berdasarkan metode masuk terakhir,keluar pertama.
Akibat perubahan metode penilaian sediaan terhadap perhitungan rugi laba tahun yang
diaudit harus dijelaskan dalam laporan keuangan dan auditor harus menyatakan
perkecualian mengenai konsistensi penerapan prinsip akuntansi berterima umum dalam
laporan audit.
Penjelasan yang lengkap harus dibuat dalam laporan keuangan jika sediaan digadaikan
sebagai jaminan utang yang ditarik oleh klien.

Jika jumlahnya material,sediaan dalam perusahaan manufaktur harus dikelompokan
menurut kelompok utama berikut ini:sediaan produk jadi,sediaan produk dalam proses




dan sediaan bahan baku.Penyajian kelompok sediaan tersebut dalam neraca berdasarkan
urutan likuiditasnya.
Perjanjian pembelian harus dijelaskan dalam laporan keuangan,jika jumlahnya material
atau bersifat luar biasa.
Cadangan untuk menghadapi kemungkinan turunya harga sediaan setelah tanggal neraca
harus dibentuk dengan menyisihkan sebagian laba yang ditahan.Cadangan ini tidak boleh
dikurangkan dari sediaan,namun harus disajikan sebagai pengurang akun laba Ditahan.

Tujuan pengujian substantif terhadap sediaan







Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan
sediaan.
Membuktikan asersi keberadaan sediaan yang dicantumkan di neraca dan keterjadiaan
transaksi yang berkaitan dengan sediaan.
Membuktikan asersi kelengkapan transaksi yang berkaitan dengan sediaan yang dicatat
dalam catatan akuntansi dan kelengkapan saldo sediaan yang disajiakan di neraca.
Membuktikan asersi penilaian sediaan yang dicantumkan di neraca.
Membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan sediaan di neraca.
Kertas kerja

Prosedur audit
Prosedur Audit Awal
1. Lakukan prosedur awal atas saldo akun sediaan
yang akan diuji lebih lanjut
a. Unsut saldo sediaan yang tercantum di
neraca ke saldo akun sediaan yang
bersangkutan di buku besar.
b. Hitung kembali saldo akun sediaan di buku
besar

c. Lakukan review terhadap mutasi luar biasa
dalam jumlah dan sumber posting dalam
akun.
Prosedur Analitik
2. Lakukan prosedur analitik
a. Hitung ratio berikut ini:
(1).Tingkat perputaran sediaan
(2).Ratio laba bersih dengan sediaan
(3).Ratio sediaan dengan volume penjualan
yang diharapkan
Pengujian Terhadap Transaksi Rinci
3. Melalui pengujian,lakukan pemeriksaan atas
dokumen pendukung transaksi yang dicatat dalam
akun sediaan.
4. Lakukan pengujian pisah batas transaksi yang

Tgl
pelaksan
aan


pelaksan
aan

berkaitan dengan sediaan.
Pengujian terhadap Saldo Akun Rinci
5. Lakukan pengamatan terhadap penghitungan fisik
sediaan.
6. Konfirmasi sediaan yang berada di tangan pihak
luar.
7. Periksa perjanjian konsinyasi
Verifikasi Penyajian dan Pengungkapan
8. Bandingkan penyajian sediaan dengan prinsip
akuntansi berterima umum.
a. Periksa klasifikasi sediaan di neraca
b. Periksa pengungkapan yang bersangkutan
dengan sediaan.
Sediaan dan Cadangan Depresiasinya
c. Lakukan analitycal review terhadap sediaan.