Tinjauan Kriminologi Terhadap Tindak Pidana Yang Berhubungan Dengan Pengguguran Kandungan

ABSTRAKSI
Liza Erwina SH, M.Hum *
Dr.M.Eka Putra SH, M.Hum **
Evi Syahrani ***
Skripsi ini berbicara tentang bagaimana tinjauan kriminologi terhadap
tindak pidana yang berhubungan dengan pengguguran kandungan.Pengguguran
kandungan selalu menjadi perbincangan, baik dalam forum resmi maupun tidak
resmi yang menyangkut bidang kedokteran, hukum maupun disiplin ilmu lain.
Pengguguran Kandungan merupakan fenomena sosial yang semakin hari semakin
memprihatinkan. istilah Pengguguran Kandungan diartikan sebagai dikeluarkannya
janin sebelum waktunya, baik itu secara sengaja maupun tidak. Persoalan
Pengguguran Kandungan pada umumnya dianggap oleh sebagian besar
masyarakat adalah suatu tindak pidana, namun dalam hukum positif di Indonesia
tindakan aborsi pada sebagian kasus tertentu terdapat pengecualian. Dalam KUHP
Pengguguran Kandungan itu dilarang sama sekali seperti yang telah di cantumkan
dalam Pasal 299, 346 sampai pada Pasal 349, dimana ditegaskan bahwa
Pengguguran Kandungan dilarang untuk dilakukan dengan alasan apapun tanpa
terkecuali.
Dari uraian diatas maka yang menjadi permasalahan adalah tentang
bagaimana ketentuan tentang tindak pidana pengguguran kandungan dan juga
turut membahas tentang bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi

dilakukannya pengguguran kandungan serta bagaimana penanggulangan tindak
pidana pengguguran kandungan.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif,
yakni penelitian yang dilakukan dengan meneliti bahan pustaka. Penelitian ini
menggunakan data sekunder yang diperoleh dengan berbagai literatur dan
peraturan yang berkaitan dengan permasalahan dalam skripsi ini.
Tiap tahunnya, berjuta-juta perempuan Indonesia mengalami kehamilan
yang tidak direncanakan, dan sebagian darinya memilih untuk mengakhiri
kehamilan mereka dengan menggugurkan kandungan walaupun telah dengan
tegas dalam undang-undang bahwa Pengguguran Kandunganadalah tindakan yang
dengan sengaja mengakhiri kehidupan kandungan dalam rahim seseorang
perempuan hamil. Sehingga Pengguguran kandungan dikategorikan sebagai
tindak pidana atau kejahatan. Berbeda halnya ketika tindakan menggugurkan
kandungan itu dilakukan tanpa ada alasan medis yang membenarkan, yakni
alasan-alasan demi kepentingan harga diri manusia, seperti menutup rasa malu
dan lain sebagainya.

*
**
***


Pembimbing I, Staf Pengajar Departemen Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Pembimbing II, Staf Pengajar Departemen Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Mahasiswa Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara