Hubungan Pengelolaan Kearsipan Dengan Pengambilan Keputusan di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tapanuli Utara

2.Pengambilan keputusan sebagai variabel terikat (y) , dengan indikator
sebagai berikut :
Proses Pengambilan Keputusan
1. Identifikasi dan defenisi masalah
2. Pengumpulan dan pengolahan informasi
3. Pencarian alternatif
4. Pengkajian berbagai alternatif
5. Penentuan pilihan atas alternatif
6. Pelaksanaan Keputusan
7. Penilaian

BAB II
METODE PENELITIAN

2.1 Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian ini adalah penelitian analisa kuantitatif, dengan maksud
untuk mencari pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen.
Dengan metode kuantitatif akan diperoleh signifikasi perbedaan kelompok atau
signifikasi hubungan antar variabel yang diteliti. Dengan demikian, data yang
dibutuhkan merupakan data mengenai pengelolaan kearsipan dan pengambilan
Keputusan di Kantor Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Tapanuli

Utara.
2.2.

Lokasi Penelitian
Salah satu sumber data yang paling penting adalah lokasi penelitian yang

meliputi ruang dan tempat penelitian diadakan. Tempat yang menjadi sumber data

penelitian ini adalah Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Tapanuli Utara yang beralamat di Jl Raja Johannes Hutabarat, Tarutung (22416)
Tllp: 063321739063. Adapun alasan peneliti melakukan penelitian di lokasi ini
karena adanya kemudahan memperoleh data penelitian dan juga Kantor Dinas
Pendidikan ini mempunyai pengelolaan kearsipan.

2.3

Subyek Penelitian
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2005:90), populasi adalah wilayah generalisasi


yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi yang akan digunakan oleh peneliti adalah seluruh
pegawai yang bekerja di lingkungan Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Tapanuli Utara yang berjumlah 50 orang.
2. Sampel
Untuk memperoleh data yang akurat maka dilakukan pengambilan sampel
yang dapat mewakili populasi sebagai sumber data. Menurut Arikunto (2006 :
131), “Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti”. Karena
jumlah populasi dalam penelitian ini tidak terlalu banyak, maka penulis
menentukan seluruh populasi dalam penelitian ini dijadikan sebagai sampel atau
yang disebut dengan total sampling yaitu sebanyak 50 orang.

2.4 Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran maka harus ada
alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasa dinamakan instrumen
penelitian. Menurut Sugiono (1997 : 84), “Instrumen penelitian adalah suatu alat
yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.”
Pada penelitian ini penulis menggunakan Kuesioner sebagai instrumen penelitian.
Menurut Sugiono (1997 : 40), “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis

yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui.”
Pada penelitian ini kuesioner disusun dalam bentuk pertanyaan sesuai
dengan pengukuran skala Likert dimana setiap pertanyaan Kuesioner berpedoman
pada defenisi operasional variabel.

2.5 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data atau informasi yang mendukung
tujuan penelitian, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut
:
1. Teknik Pengumpulan Data Primer
Adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung
pada lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan cara :
a) Kuesioner , yaitu pengumpulan data dengan cara memberikan daftar
pertanyaan (angket) yang diisi oleh responden..

b) Observasi yaitu pengumpulan data melalui pengamatan langsung ke
lapangan yang berhubungan dengan masalah penelitian.

2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder

Adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui studi dan
bahan-bahan kepustakaan yang diperlukan untuk mendukung data primer.
Penelitian ini dilakukan dengan cara :
a) Studi Kepustakaan yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari bukubuku, karya ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan
masalah yang diteliti.
b) Studi Dokumenter yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan
menggunakan catatan-catatan tertulis yang ada di lokasi penelitian serta
sumber-sumber lain yang menyangkut masalah yang diteliti dengan
instansi terkait.

2.6 Teknik Pengukuran Skor
Teknik pengukuran skor atau nilai yang digunakan dalam
penelitian ini adalah memakai skala likert untuk menilai jawaban kuesioner yang
disebarkan kepada responden.
Adapun penentuan skor dari pernyataan yang ditentukan adalah :
a) Untuk alternatif jawaban a diberi skor tertinggi 4
b) Untuk alternatif jawaban b diberi skor tinggi 3
c) Untuk alternatif jawaban c diberi skor sedang 2
d) Untuk alternatif jawaban d diberi skor rendah 1


e) Untuk alternatif jawaban e diberi skor terendah 0
Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden terhadap
masing masing alternatif apakah tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah,
sangat rendah terlebih dahulu ditentukan skala interval dengan cara sebagai berikut :
Skor tertinggi – Skor Terendah

Banyaknya Bilangan
Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden masingmasing variabel yaitu :
a. Skor untuk kategori sangat tinggi = 3,21 – 4,00
b. Skor untuk kategori tinggi = 2,41 – 3,20
c. Skor untuk kategori sedang = 1,61 – 2,40
d. Skor untuk kategori rendah = 0,081 – 1,60
e. Skor untuk kategori sangat rendah = 0,00 – 0,080
Untuk menentukan jawaban responden tergolong sanagt tinggi, tinggi,
sedang, rendah, sangat rendah maka jumlah jawaban responden kan ditentukan
rata-ratanya dengan membangi jumlah pertanyaan dan hasil pembagian tersebut
dapat diketahui jawaban responden termsuk kategori mana.

2.7 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif

yang digunakan untuk menguji hubungan/pengaruh antara variabel bebas dan
variabel terikat dengan menggunakan perhitungan statistik.
1. Koefisien Koeralsi Product Moment

Cara ini dipergunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya dan besar
kecilnya hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat (Sugiyono,
2005:212).
Cara perhitungannya menggunakan rumus sebagai berikut :

rxy =

n∑ x1 y1 − (∑ x1 )(∑ y1 )

[n(∑ x ) − (∑ xi) ] [n(∑ y ) − (∑ y ) ]
2

2
1

2


2
1

1

Untuk melihat hubungan kedua variabel tersebut maka dapat dirumuskan
sebagai berikut :
a. Nilai r yang positif menunjukkan hubungan kedua variabel positif, artinya
kenaikan nilai variabel yang satu diikuti oleh nilai variabel yang lain.
b. Nilai r yang negatif menunjukkan hubungan kedua variabel negatif,
artinya menurunnya nilai variabel yang satu diikuti dengan meningkatnya
nilai variabel yang lain.
c. Nilai r yang sama dengan nol menunjukkan kedua variabel tidak
menunjukkan hubungan artinya variabel yang satu tetap meskipun yang
lainnya berubah.
Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara
kedua

variabel


berdasarkan

nilai

r

(koefisien

korelasi)

digunakan

penafsiran/interpretasi angka yang dikemukakan oleh Sugiyono (2005:214) yaitu :
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval
Koefisien
0,00-0,19

Tingkat Hubungan
Sangat Rendah


0,20-0,399

Rendah

0,40-0,599

Sedang

0,60-0,799

Kuat

0,80-1,000

Sangat kuat

Dengan nilai r yang kita peroleh, kita dapat melihat secara langsung
melalui tebel korelasi, untuk menguji apakah nilai r yang kita peroleh tersebut
berarti atau tidak. Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r yang signifikan

tertentu dalam hal ini signifikan 5%. Bila nilai r tersebut adalah signifikan, artinya
hipotesis kerja atau hipotesis alternatif dapat diterima.

2. Uji Signifikasi
Uji siginifikasi adalah uji yang dilakukan untuk menentukan hipotesa
diterima atau ditolak. Uji signifikasi ini dilakukan terhadap hipotesis nol (Ho)
yang berbunyi : “Tidak ada korelasi antara variabel X dengan variabel Y”. Ho
ditolak apabila nilai t-hitung lebih besar dari harga t-tabel (t-hitung > t-tabel), dan
diterima bila harga t-hitung lebih kecil dari harga t-tabel.


Rumusnya: t = �

�−2

1− � 2

Dimana r = koefisien korelasi product moment
n = jumlah sampel