Asuhan Keperawatan Pada An.A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan DasarNutrisi Di Lingkungan IX Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gizi merupakan peranan yang sangat penting dalam siklus kehidupan
manusia. Pada anak kekurangan gizi akan mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan yang apabila tidak diatasi dari usia dini akan berlanjut ke usia
dewasa. Kebutuhan nutrisi bagi tubuh merupakan suatu kebutuhan dasar manusia
yang sangat penting. Dilihat dari kegunaannya nutrisi merupakan sumber energi
untuk segala aktivitas dalam sistem tubuh. Sumber nutrisi dalam tubuh berasal
dari dalam tubuh sendiri seperti glikogen yang terdapat dalam otot dan hati
ataupun protein dan lemak dalam jaringan dan sumber lain yang berasal dari luar
tubuh seperti yang sehari-hari dimakan oleh manusia (Hidayat, 2006).
Masalah nurtrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme
tubuh serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umum faktor yang
mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untuk kebutuhan
metabolism basal,faktor patofisiologi seperti adanya penyakit tertentu yang
mengganggu

pencernaan

atau


meningkatkan

kebutuhan

nutrisi,faktor

sosioekonomi seperti adanya kemampuan individu. Status gizi seseorang muncul
dari gabungan beberapa faktor yakni faktor lingkungan,genetik dan juga perilaku
individu. Perilaku merupakan faktor terbesar kedua yang mempengaruhi status
kesehatan seseorang. Untuk mengatasi gizi kurang diperlukan perubahan sosial

1

baik gaya hidup,aktivitas fisik,perilaku makan dan disertai penyiapan
lingkungan yang kondusif (Notoatmodjo, 2003).
Pada tahun 2012, Indonesia Negara kekurangan gizi nomor 5 di dunia.
Peringkat kelima karena jumlah penduduk Indonesia juga di urutan empat terbesar
dunia, Jumlah balita yang kekurangan gizi di Indonesia saat ini sekitar 900 ribu
jiwa. Jumlah tersebut merupakan 4,5 persen dari jumlah balita Indonesia, yakni 23

juta jiwa. Daerah yang kekurangan gizi tersebar di seluruh Indonesia, tidak hanya
daerah bagian timur Indonesia. Hingga hari ini Indonesia masih dihantui kasus
gizi buruk.
Angka kasus Gizi buruk ditahun 2013 masih tinggi di sejumlah daerah. Di
Aceh sepanjang tahun 2013 sebanyak 1.034 bayi meninggal dunia akibat
kekurangan gizi. Angka ini mengalami kenaikan sebesar lima persen jika
dibandingkan tahun 2012 yang hanya 985 balita. Kepala Seksi Kesehatan Ibu
Anak dan Gizi Dinas Kesehatan Aceh Dr Sulasmi, mengatakan, angka kematian
ini disebabkan karena kekurangan gizi baik saat janin masih berada di dalam
kandungan maupun usia bayi masih di bawah satu tahun.
Propinsi Banten pada tahun 2013 sebanyak 7.213 balita mengalami gizi
buruk dan 53.680 balita kekurangan gizi. Sementara tahun 2012 sebanyak 5.043
balita, tahun 2010 sebanyak 8.737, tahun 2009 sebanyak 7.589 balita penderita
gizi buruk. Padahal APBD banten mengalokasi dana cukup besar untuk
penanggulangan kasus gizi pada balita. Pada 2010 sekitar Rp 2,5 miliar, naik pada
2011 menjadi Rp 5,4 miliar dan pada 2012 menjadi sekitar Rp 9,7 miliar.
Besarnya dana yang dianggarkan tidak berdampak, kasus gizi buruk tetap saja

2


tinggi setiap tahunnya. Sementara di propinsi Kalimantan Barat, pada tahun 2013
tercatat 212 kasus gizi buruk 7 balita diantaranya meninggal dunia.
Data ini hanya menggambarkan sebagian kecil kasus yang terjadi.
Fenomena kasus gizi buruk ini sudah seperti gunung es. Bahkan menteri
kesehatan Nafsiah Mboi pesimis jumlah balita penderita gizi burukmenurun
mencapai target yang ditentukan dalam Millenium Development Goals (MDGs)
2015. Menurut Nafsiah, prevalensi gizi kurang pada balita masih 17,9 persen dan
dikhawatirkan target MDGs tidak tercapai.
Pada kasus yang ditemukan di kelurahan Harjosari 2 kecamatan Medan
Amplas terdapat anak yang memiliki masalah nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
dengan usia 5 tahun dan berat badan 12 kg,konjungtiva pucat,An.A terlihat
lemas,Ny.T mengatakan An.A malas makan dan tidak suka makan sayuran.
Dari latar belakang tersebut,penulis tertarik untuk mengangkat kasus
kebutuhan dasar nutrisi. Penulis menggunakan proses asuhan keperawatan yang
meliputi pengkajian,diagnosa keperawatan,intervensi,implementasi dan evaluasi
dalam karya tulis ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan pada An.A dengan
Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi di Kelurahan Harjosari Kecamatan
Medan Amplas”.

2. Tujuan

a. Tujuan Umum
Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk memberikan asuhan
keperawatan kepada An.A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar
Nutrisi di Kelurahan Harjosari Kecamatan Medan Amplas.
3

b. Tujuan Khusus
a.

Mampu melakukan pengkajian pada An.A dengan masalah kebutuhan
nutrisi.

b.

Mampu menegakkan diagnosa pada An.A dengan masalah kebutuhan
nutrisi.

c.

Mampu memberikan intervensi pada An.A dengan masalah kebutuhan

nutrisi.

d.

Mampu memberikan implementasi pada An.A dengan masalah
kebutuhan nutrisi.

e.

Mampu melakukan evaluasi pada An.A dengan masalah kebutuhan
nutrisi.

3. Manfaat
1. Pendidikan
Dapat menjadi bahan bacaan bagi mahasiswa keperawatan serta
perawat yang ada dirumah sakit untuk mengambil langkah-langkah asuhan
keperawatan dalam upaya peningkatkan mutu pelayanan keperawatan
khususnya asuhan keperawatan dengan prioritas masalah kebutuhan dasar
nutrisi.
2. Perawat

Dapat

menjadi bahan bacaan dalam menentukan asuhan

keperawatan pada masalah kebutuhan dasar nutrisi.

4

3. Pasien dan Keluarga
Memperoleh

pengetahuan

tentang

kebutuhan

nutrisi

serta


meningkatkan kemandirian bagi keluarga dalam merawat keluarga yang
mengalami masalah kebutuhan nutrisi.

4. Penulis
Dapat

memperoleh

pengetahuan

dan

pengalaman

dalam

melaksanakan asuhan keperawatan dengan masalah kebutuhan dasar
nutrisi pada anak.


5

Dokumen yang terkait

Asuhan Keperawatan Pada An.A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan DasarNutrisi Di Lingkungan IX Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

1 39 65

Asuhan Keperawatan Pada An. D dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Oksigenisasi Di Lingkungan IX Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 47 49

Asuhan Keperawatan pada Ny. C dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Mobilisasi di Kelurahan Harjosari II Lingkungan IX Kecamatan Medan Amplas

0 31 47

Asuhan Keperawatan pada Ny. C dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Mobilisasi di Kelurahan Harjosari II Lingkungan IX Kecamatan Medan Amplas

0 0 4

Asuhan Keperawatan pada Ny. C dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Mobilisasi di Kelurahan Harjosari II Lingkungan IX Kecamatan Medan Amplas

0 0 29

Asuhan Keperawatan pada Ny. C dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Mobilisasi di Kelurahan Harjosari II Lingkungan IX Kecamatan Medan Amplas

0 0 1

Asuhan Keperawatan pada Ny. C dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Mobilisasi di Kelurahan Harjosari II Lingkungan IX Kecamatan Medan Amplas

0 0 5

Asuhan Keperawatan Pada An.A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan DasarNutrisi Di Lingkungan IX Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 7

Asuhan Keperawatan Pada An.A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan DasarNutrisi Di Lingkungan IX Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 3

Asuhan Keperawatan Pada An.A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan DasarNutrisi Di Lingkungan IX Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 1