TAP.COM - 102 PEMBERIAN VITAMIN B6 SEBAGAI UPAYA MENGURANGI ... 147 322 1 PB

PEMBERIAN VITAMIN B6 SEBAGAI UPAYA MENGURANGI KECEMASAN PADA
REMAJA AKHIR DENGAN PREMENSTRUASI SYNDROM

(Studi kasus pada Nn. “S” di Karang Taruna Cemara Bhakti Kelurahan Cemoro Kandang Malang)
Ulul Fikriya1, Yeni Agus Safitri2, Tut Rayani Aksohini Wijayanti3
Program Studi Kebidanan Politeknik Kesehatan RS dr. Soepraoen Kesdam V/Brawijaya Malang
Jl. Sodanco Supriadi No.22 Malang 65147. Telp (0341) 351275, Fax (0341) 351310

ABSTRAK
Pendahuluan Salah satu masalah kesehatan reproduksi yang banyak dialami wanita usia
reproduktif adalah terjadinya premenstruasi sindrom yang merupakan gangguan siklus yang umum
terjadi pada wanita ditandai dengan gejala fisik dan emosional yang konsisten, terjadi selama fase
luteal pada siklus menstruasi. Berbagai metode penanganan premenstruasi sindrom dapat
dilakukan, baik farmakologi maupun non farmakologi.Terapi meliputi pemberian progesteron,
kontrasepsi oral, vitamin B6 dan diuretika. Vitamin B6 dibutuhkan untuk mengontrol produksi zat
serotonin pada otak yang dapat mengurangi kecemasan yang merupakan salah satu gejala psikologi
yang timbul saat premenstruasi sindrom terjadi. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi
kecemasan pada remaja akhir dengan premenstruasi sindrom dengan pemberian vitamin B6 di
Karangtaruna Cemara Bhakti. Metode penelitian yang akan digunakan adalah deskripsi
observasional dengan pendekatan studi kasus. Subyek penelitian dipilih berdasarkan kriteria inklusi
dan eksklusi sebanyak 1 subyek penelitian. Observasi dilakukan pada remaja akhir yang mengalami

premenstruasi syndrom. Pemberian vitamin B6 sebanyak 10 mg selama dua minggu. Pengumpulan
data menggunakan lembar wawancara, SOP, SAP, dan instrumen HARS. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan terjadinya penurunan kecemasan yang dialami Nn. “S” dengan premenstruasi
syndrome setelah pemberian vitamin B6. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terjadi penurunan
kecemasan pada remaja “S” setelah pemberian vitamin B6 dari kecemasan sedang menjadi
kecemasan ringan.
Kata kunci : Remaja, kecemasan, premenstruasi sindrom, vitamin B6
ABSTRACT
Introduction One of reproductive health problems experienced by a lot of women of reproductive
age is the occurrence of premenstrual syndrome, which is a common cycle disorders in women is
characterized by physical and emotional symptoms that consistently occur during the luteal phase of
the menstrual cycle. Various methods of handling premenstrual syndrome can be done, both
pharmacological and non pharmacology. Therapy include progesterone administration, oral
contraceptives, vitamin B6 and diuretics. Vitamin B6 is needed to control the production of
serotonin in the brain substance that can reduce anxiety which is one of the psychological
symptoms that arise when premenstrual syndrome occurs. The aim of research to identify anxiety in
the late teens with premenstrual syndrome by administering vitamin B6 in Karangtaruna Fir Bhakti.
The research method to be used is the description of the observational case study approach.
Subjects were selected based on inclusion and exclusion criteria as much as 1 study subjects.
Observations made in the late teens who experience premenstrual syndrome. Giving vitamin B6 10

mg for two weeks. Collecting data using the questionnaires, SOP, SAP, and HARS instruments.
The results of this study showed a decrease in anxiety experienced by Ms. "S" with premenstrual
syndrome after administration of vitamin B6. The conclusion of this study is the decrease anxiety in
adolescents "S" after the administration of vitamin B6 from anxiety is becoming mild anxiety.
Keywords: Teen, anxiety, premenstrual syndrome, vitamin B6

102

Aksohini Wijayanti, Pemberian Vitamin B6 Sebagai Upaya Mengurangi Kecemasan 103

PENDAHULUAN
Salah satu masalah kesehatan reproduksi
yang banyak dialami wanita usia reproduktif
adalah terjadinya premenstruasi sindrom yang
merupakan gangguan siklus yang umum terjadi
pada wanita ditandai dengan gejala fisik dan
emosional yang konsisten, terjadi selama fase
luteal pada siklus menstruasi (Saryono, 2009).
Gejala PMS bisa fisik, perilaku atau keduanya,
setiap wanita mengalami gejala yang berbeda.

Gejala-gejala ini berlangsung beberapa hari
sebelum menstruasi. Peristiwa PMS yang
ditentukan oleh proses somato-psikis sifatnya
meliputi unsur-unsur hormonal, biokimiawi dan
psikososial. Sering disertai dengan gangguan
fisik dan mental. Tetapi juga disertai perasaan
tidak nya man dan stress mental. Gejala ini
merupakan kombinasi dari fisikal distress,
psikologikal dan perubahan tingkah laku dimana
gejala

tersebut

sangat

parah

sehingga

mengganggu aktivitas sehari-hari (Ramaiah,

2006).

Kecemasan

ketidakmampuan

timbul

untuk

akibat

berhubungan

intrapersonal. Kecemasan dapat mempengaruhi
aspek intrapersonal maupun personal. Kesulitan
mendengarkan akan mengganggu hubungan
dengan orang lain. Kecemasan dapat membuat
individu


menarik

diri

dan

menurunkan

keterlibatan dengan orang lain (Suliswati,
2005). Sebanyak 95% perempuan Indonesia
mengalami gejala premenstruasi. Premenstruasi
sindrom sedang hingga berat diderita berturut turut oleh 3,9% dan 1,1% angka tersebut lebih
rendah
ataupun

dibanding perempuan
Jepang

(Wahyuni,


Barat,
2010).

Cina
2009).

Sindrom pramenstruasi dapat menyerang hingga
90% wanita dan meliputi berbagai perubahan
fisik

dan

emosi.

PMS

sejati

dikatakan


mempengaruhi hampir 40% wanita, dengan
sekitar 5-10% membuat mereka sangat tidak
berdaya, yaitu hingga mendominasi hidup
mereka selama fase siklus tersebut (Andrews,
2009).
Beberapa

penelitian

mengindikasikan

adanya abnormalitas neurotransmitter pusat
karena terjadi penurunan ambilan serotonin oleh
platelet dan penurunan kadar serotonin darah
perifer penderita PMS selama fase luteal siklus
tersebut. Salah satu gejala psikologis dari
premenstruasi

sindrom


adalah

timbulnya

kecemasan. (Andrews, 2009). Pada gangguan
cemas memiliki serotonin transporter yang tidak
normal. Pengaturan kecemasan berhubungan
dengan aktivitas dari neuro transmmiter Gamma
Amino Butyric Acid (GABA), yang mengontrol
aktifitas neuron di bagian otak yang berfungsi
untuk pengeluaran kecemasan. Mekanisme kerja
terjadinya

kecemasan

diawali

dengan

penghambatan neuro transmmiter di otak oleh

GABA. Mekanisme biologis ini menunjukkan
bahwa
masalah

kecemasan

terjadi

terhadap

efisiensi

transmitter

(Sudjinawati,

karena

adanya


proses

2012).

neuro

Berbagai

metode penanganan premenstruasi sindrom
dapat dilakukan, baik farmakologi maupun non
farmakologi.

Terapi

meliputi

pemberian

progesteron, kontrasepsi oral, vitamin B6 dan
diuretika


(Benson,

2008).

Vitamin

B6

dibutuhkan untuk mengontrol produksi zat
serotonin pada otak yang dapat mengurangi

104 Jurnal Hesti Wira Sakti, Volume 4, Nomor2, Oktober 2016. Hlm.102-109
kecemasan yang merupakan salah satu gejala

Kecemasan pada Premenstruasi Syndrom

psikologi

Merupakan abnormalitas neurotransmitter pusat

yang timbul

saat

premenstruasi

sindrom terjadi (Saryono, 2009).

karena terjadi penurunan ambilan serotonin oleh

Berdasarkan studi pendahuluan yang

platelet dan penurunan kadar serotonin darah

dilakukan pada tanggal 22 November 2014di

perifer penderita PMS selama fase luteal siklus

Karangtaruna

Cemara

Bhakti

tersebut. Salah satu gejala psikologis dari

Kandangyang

beranggota

aktif

Cemoro
15

orang

premenstruasi

sindrom

adalah

timbulnya

terdapat 6 wanita usia 19-22 tahun. Dari 6

kecemasan. Pengumpulan data menggunakan

wanita tersebut 5 orang wanita mengeluh

skala HARS.

adanya

gangguan

sebelum

datangnya

menstruasi.Dari 5 orang tersebut ada 4 orang

HASIL PENELITIAN

yang mengeluh timbulnya rasa cemas. Setelah

Tingkat Kecemasan Remaja yang Mengalami

dikaji menggunakan skala HARS ada 2 orang

Kecemasan pada Premestruasi Sindrom Usia

yang mengalami kecemasan ringan dan 2 orang

20 Tahun Sebelum Pemberian Vitamin B6

yang mengalami kecemasan sedang. Namun,
dari 4 wanita yang mengalami kecemasan
tersebut belum ada yang mendapat penanganan.

MATERIAL DAN METODE
Subyek Penelitian
Remaja putri usia 19 – 20 tahun, mengalami
premenstruasi

syndrom,

siklus

Dari grafik diatas diperoleh data terbanyak

menstruasi

dengan kategori kuat yaitu kecemasan sedang

teratur, tidak mengalami gangguan psikiatri,

dengan prosentase 71,4 % dan kecemasan

tidak dalam pengaruh obat-obatan dan bersedia

ringan dengan prosentase 28,6 % dengan

menjadi subyek penelitian. derajat nyeri sedang

kategori lemah.

dan bersedia menjadi subyek penelitian.
Tingkat Kecemasan Remaja yang Mengalami
Pemberian Vitamin B6
Vitamin

B6

bertanggung

Kecemasan pada Premestruasi Sindrom Usia
jawab

terhadap

pembentukan neurotransmitter yang esensial
bagi fungsi sistem syaraf. Neurotransmitter
tersebut anatara lain serotonin, melatonin,
epinephrine,

norepinephrine,

dan

Pengumpulan data menggunakan SOP.

GABA.

20 Tahun Sesudah Pemberian Vitamin B6

Aksohini Wijayanti, Pemberian Vitamin B6 Sebagai Upaya Mengurangi Kecemasan 105

Dari grafik diatas diperoleh data terbanyak

71,4% kategori kuat. Penyebab kecemasan pada

dengan kategori kuat yaitu kecemasan ringan

premestruasi sindrom pada remaja “S” adalah

dengan prosentase 64,3 % dan kecemasan

karena gaya hidup yang dipengaruhi oleh

sedang

padatnya aktifitas remaja sehingga kurang bisa

dengan

prosentase

35,7%

dengan

kategori lemah.

mengontrol emosi dan dikarenakan oleh faktor
psikologis yang dikarenakan oleh mood remaja

Perubahan Tingkat Kecemasan pada Remaja

berubah-ubah dan gaya hidup yang kurang baik.

Akhir

Menurut

dengan

Premenstruasi

Sindrom

Sebelum dan Sesudah Pemberian Vitamin B6

Saryono

timbulnya
sindrom

(2009)

kecemasan
yaitu

pada

faktor

bahwa

faktor

premenstruasi

hormonal,

kimiawi,

genetik, psikologis dan gaya hidup. Menurut
Andrews

(2009)

ketidakseimbangan

antara

hormon esterogen dan progesteron berhubungan
dengan premenstruasi sindrom. Kadar hormon
esterogen sangat berlebihan dan melampaui
Berdasarkan

grafik

diatas

terdapat

perubahan data antara kecemasan sebelum
pemberian vitamin B6 yaitu kecemasan sedang
menurun dengan prosentase 71,4% menjadi
35,7% dan kecemasan sesudah pemberian
vitamin B6 yaitu kecemasan ringan dengan
prosentase 28,6% meningkat menjadi 64,3%.
Sehingga prosentase terbanyak dari sebelum dan
sesudah

pemberian

vitamin

B6

terdapat

perubahan dari kecemasan sedang menurun

batas normal, sedangkan kadar progesteron
menurun. Hal ini menyebabkan perbedaan
genetik pada sensitifitas reseptor dan sistem
pembawa

pesan

yang

menyampaikan

pengeluaran hormon seks dalam sel. Selain
faktor

hormonal,

premenstruasi

sindrom

berhubungan dengan gangguan perasaan, faktor
kejiwaan seperti timbulnya kecemasan yang
disebabkan oleh fungsi serotonin yang dialami
penderita. Sindrom premenstruasi biasanya
lebih mudah terjadi pada wanita yang lebih peka

menjadi kecemasan ringan.

terhadap perubahan hormonal dalam siklus
menstruasi.

PEMBAHASAN
Tingkat Kecemasan Remaja yang Mengalami
Kecemasan pada Premestruasi Sindrom Usia

pemberian

vitamin

dan hasil penelitian karena pada hasil penelitian
yaitu berdasarkan data terbanyak kecemasan

20 Tahun Sebelum Pemberian Vitamin B6
Sebelum

Tidak terdapat kesenjangan antara teori

B6

berdasarkan data terbanyak kecemasan remaja
“S” dalam kriteria sedang dengan prosentase

remaja “S” dalam kriteria sedang dengan
prosentase 71,4% kategori kuat.

Menurut

Saryono (2009) dijelaskan bahwa salah satu
gejala psikologis

yang timbul

pada saat

106 Jurnal Hesti Wira Sakti, Volume 4, Nomor2, Oktober 2016. Hlm.102-109
premenstruasi sindrom adalah kecemasan yang

terikat diubah menjadi asam piridoksat oleh

biasanya ditandai dengan gejala seperti rasa

enzim oksidase di dalam hati dan ginjal, yaitu

cemas, sensitif, saraf tegang, perasaan labil

metabolit utama yang dikeluarkan dalam urin

Gejala ini timbul akibat ketidakseimbangan

(Almatsier, 2006).

hormon estrogen dan progesterone. Menurut

Menurut

Almatsier

(2006)

Kekurangan

Andrews (2009) faktor gaya hidup dalam diri

vitamin B6 menimbulkan gejala-gejala yang

wanita terhadap pengaturan pola makan juga

berkaitan

memegang peranan yang tidak kalah penting.

protein, seperti lemah, mudah tersinggung, dan

Makan terlalu banyak atau terlalu sedikit, sangat

sukar tidur. Kekurangan vitamin B6 berat dapat

berperan terhadap gejala-gejala premenstruasi

menimbulkan kerusakan pada sistem saraf

sindrom. Rendahnya kadar vitamin dan mineral

pusat. Menurut Olivia (2004) Vitamin B6

dapat

berperan

menyebabkan

gejala-gejala

dari

premenstruasi sindrom semakin memburuk.

dengan

dalam

gangguan

metabolisme

metabolisme

karbohidrat,

protein dan lemak, menguatkan kekebalan
tubuh,

membantu

transmisi

impuls

saraf,

Tingkat Kecemasan Remaja yang Mengalami

menjaga keseimbangan elektrolit tubuh (natrium

Kecemasan pada Premestruasi Sindrom Usia

dan kalium), merangsang pertumbuhan sel

20 Tahun Setelah Pemberian Vitamin B6

darah merah, dan membantu sintesa DNA dan
RNA. B6 juga berperan dalam pembentukan

Setelah pemberian vitamin B6 sebanyak 10

senyawa struktural yang berfungsi sebagai

mg dan dilakukan observasi setiap hari selama

transmitter kimia pada sistem saraf, dan juga

dua

terbanyak

penting dalam mempertahankan keseimbangan

kecemasan remaja “S” dalam kriteria ringan

hormon dan sistem kekebalan tubuh. Selain itu

dengan prosentase 64,3% kategori kuat.

vitamin B6 berperan sebagai koenzim dan

minggu.

Berdasarkan

data

terlibat

dalam

diabsorbsi vitamin B6 dihidrolisis oleh enzim

Vitamin

B6

fosfotase di dalam usus halus. Di dalam hati,

pembentukan neurotransmitter yang esensial

ginjal dan otak vitamin B6 difosforilasi kembali

bagi fungsi sistem syaraf. Neurotransmitter

untuk kemudian diubah menjadi bentuk PLP

tersebut

oleh enzim oksidase. Fosforilasi dan perubahan

epinephrine, norepinephrine dan GABA.

Menurut

Almatsier

(2006)

Sebelum

metabolisme

asam

bertanggungjawab

antara

lain

serotonin,

amino.
terhadap

melatonin,

vitamin B6 juga dapat terjadi di dalam sel darah

Menurut Suhardjo (2010), Vitamin B6

merah dimana PLP terikat pada hemoglobin.

sendiri merupakan salah satu anggota dari

Sebanyak 50% jumlah vitamin B6 dalam tubuh

vitamin B kompleks yang banyak memiliki

disimpan dalam otot. PLP dalam hati diikat oleh

manfaat,

apoenzim dan beredar di dalam darah dalam

mengonversi

keadaan terikat dengan albumin. PLP yang tidak

salah

satu

triptofan

di

antaranya
menjadi

adalah

serotonin,

Aksohini Wijayanti, Pemberian Vitamin B6 Sebagai Upaya Mengurangi Kecemasan 107

neurotransmitter antidepresi yang dibutuhkan

berubah-ubah serta gaya hdup remaja yang

oleh otak.

kurang baik.

Tidak terdapat kesenjangan antara teori

Menurut Andrews (2009) definisi PMS

dan hasil di lapangan yaitu menurut teori

adalah gejala fisik, psikologis dan perilaku yang

vitamin

yang

menimbulkan distress dan tidak disebabkan oleh

pembentukan

penyakit anorganik yang secara teratur timbul

B6

mengasilkan

bertanggungjawab

terhadap

neurotransmitterserotonin

hormon

dapat

lagi selama fase yang sama pada siklus ovarium

menurunkan kecemasan dan pada hasil di

(atau menstruasi) dan secara signifikan menurun

lapangan kecemasan berdasarkan data terbanyak

atau hilang selama sisa siklus tersebut.Salah

kecemasan remaja “S” dalam kriteria ringan

satu gejala psikologis premenstruasi sindrom

dengan prosentase 64,3% kategori kuat.

adalah

yang

timbulnya

kecemasan.

Kecemasan

adalah respons emosi tanpa objek yang spesifik
Perubahan Tingkat Kecemasan pada Remaja

yang

Akhir

dikomunikasikan

dengan

Premenstruasi

Sindrom

Sebelum dan Sesudah Pemberian Vitamin B6

secara

subjektif
secara

dialami

dan

intrapersonal.

kecemasan adalah kebingungan, kekhawatiran
pada sesuatu yang akan terjadi dengan penyebab

Sebelum pemberian vitamin B6 10mg
berdasarkan data terbanyak kecemasan remaja
“S” dalam kriteria sedang dengan prosentase
71,4% kategori kuat.Dan setelah pemberian
vitamin B6 sebanyak 10mg dan dilakukan
observasi setiap hari selama dua minggu
berdasarkan data terbanyak kecemasan remaja
“S” dalam kriteria ringan dengan prosentase
64,3% kategori kuat. Ada perbedaan data
terbanyak antara sebelum pemberian vitamin B6
dan sesudah vitamin B6 yaitu dari kecemasan
dengan

kriteria

sedang

menurun

menjadi

kecemasan dengan kriteria ringan. Penyebab
kecemasan pada premestruasi sindrom pada
Remaja “S” adalah dipengaruhi oleh padatnya
aktifitas

remaja

sehingga

kurang

bisa

mengontrol emosi dan dikarenakan oleh faktor
psikologis yang dikarenakan oleh mood remaja

yang tidak jelas dan dihubungkan dengan
perasaan tidak menentu dan tidak berdaya.
Kecemasan merupakan respon insividu terhadap
suatu keadaan yang tidak menyenangkan dan
dialami oleh semua makhluk hidup dalam
kehidupan sehari-hari.
Menurut Suhardjo (2010) Vitamin B6
sendiri merupakan salah satu anggota dari
vitamin B kompleks yang banyak memiliki
manfaat,

salah

mengonversi

satu

triptofan

di

antaranya
menjadi

adalah

serotonin,

neurotransmitter anti depresi yang dibutuhkan
oleh otak salah satunya untuk menurunkan
kecemasan.
Tidak terdapat kesenjangan antara teori
dan hasil di lapangan yaitu menurut Saryono
(2009) wanita dengan premenstruasi sindrom
ditemukan adanya metabolisme progesteron
yang berbeda, menghasilkan lebih sedikit

108 Jurnal Hesti Wira Sakti, Volume 4, Nomor2, Oktober 2016. Hlm.102-109
allopregnanolone yang sangat peka terhadap

KESIMPULAN

rangsangan di

Terjadi penurunan kecemasan pada remaja
“S” sebanyak satu tingkat dari sebelum dan
setelah pemberian vitamin B6 dari kecemasan
sedang menjadi kecemasan ringan.

otak

dan berefek sebagai

ansiolitik (meningkatkan kecemasan). Menurut
Suhardjo (2010) Vitamin B6 sendiri merupakan
salah satu anggota dari vitamin B kompleks
yang banyak memiliki manfaat, salah satu di
antaranya adalah mengonversi triptofan menjadi
serotonin yang dapat menurunkan kecemasan.
Hal

tersebut

ditunjukkan

perubahan data antara

berdasarkan

kecemasan sebelum

pemberian vitamin B6 yaitu kecemasan sedang
menurun dengan prosentase 71,4% menjadi
35,7% dan setelah pemberian vitamin B6
sebanyak 10 mg dan dilakukan observasi setiap
hari selama dua minggu kecemasan sesudah
pemberian vitamin B6 yaitu kecemasan ringan
dengan prosentase 28,6% meningkat menjadi
64,3%. Sehingga prosentase terbanyak dari
sebelum dan setelah pemberian vitamin B6
sebanyak 10 mg terdapat perubahan dari
kecemasan sedang menurun menjadi kecemasan
ringan. Menurut Olivia (2004) kandungan
vitamin

B6 (piridoksin) berperan dalam

pembentukan senyawa struktural yang berfungsi
sebagai transmitter kimia pada sistem saraf, dan
juga

penting

dalam

mempertahankan

keseimbangan hormon dan sistem kekebalan
tubuh. Selain itu vitamin B6 berperan sebagai
ko enzim dan terlibat dalam metabolisme asam
amino yang mengasilkan hormon serotonin
neurotransmitter

antidepresi

pada

otak.

Sehingga hal tersebut yang menyebabkan
vitamin B6 dapat menurunkan kecemasan.

DAFTAR RUJUKAN
1. Ali,
Asrori. 2009. Psikologi Remaja.
Jakarta : Bumi Aksara.
2. Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu
Gizi. Jakarta : Gramedia.
3. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : Rineka Cipta.
4. Andrews, G. 2009. Buku Ajar Kesehatan
Reproduksi Wanita. Jakarta : EGC.
5. Benson, Ralph. 2008. Buku Saku Obstetri
dan Ginekologi. Jakarta : EGC.
6. Budianto, Agus. 2004. Dasar-dasar Ilmu
Gizi. Malang: UMM Pres.
7. Deswita. 2006. Psikologi Perkembangan.
Bandung : Remaja Rosdakarya.
8. Durand. 2006. Psikologi Abnormal .
Yogyakarta : Pustaka Belajar.
9. Hidayat, A. 2010. Metode Penelitian
Kebidanan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta : Salemba Medika.
10. Karmila, Mayalisya. 2011. Kecemasan dan
Dampak dari Perilaku Seksual Pra nikah
pada Mahasiswa. FPS UNS.
11. Notoatmodjo. 2005. Metodelogi Penelitian
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
12. Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika.
13. Olivia, Ferni. 2004. Seluk Beluk Food
Suplement. Jakarta : Gramedia.
14. Prastowo, Andi. 2011. Metode Penelitian
Kualitatif dalam Perspektif Rancangan
Penelitian. Yogyakarta : Ar-ruzz media.
15. Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu
Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka.
16. Ramaiah, Savitri. 2006. Penyebab Gejala
dan Cara Menanggulangi Premenstruasi
Syndrome. Jakarta: Ilmu Populer.
17. Romauli, dkk. 2009. Kesehatan Reproduksi.
Yogyakarta: Nuha Medika.
18. Sarastika, Pradipta. 2014. Manajemen
Pikiran untuk Mengatasi Stress, Depresi,
Kemarahan danKecemasan. Jakarta: Araska
Publisher.

Aksohini Wijayanti, Pemberian Vitamin B6 Sebagai Upaya Mengurangi Kecemasan 109

19. Saryono. 2009. Sindrom Premenstruasi.
Yogjakarta: Nuha Medica.
20. Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
21. Sudjiwanati. 2012. Penanganan Stress,
Kecemasan dan Depresi pada Kasus Klinis.
Malang : Citra Malang.
22. Suhardjo. 2010. Defisiensi Vitamin dan
Mineral. Bogor: PAU-IPB.
23. Suliswati.
2005.
Konsep
Dasar
Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta:
EGC.

24. Sofyan,
Musttika.
2006.
Bidan
Menyongsong Masa Depan. Jakarta: PP-IBI.
25. Sugiyono.
2011.
Metode
Penelitian
Pendidikan
Pendekatan
Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.
26. Wahyuni.
2010.
Hubungan
Tingkat
Kecemasan
dengan
Sindroma
Pramenstruasi pada Siswi SMP. STIKES
Aisyiyah Surakarta.
27. Wong , at al. 2009. Buku Ajar Keperawatan.
Jakarta : EGC.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN AC-BC MENGGUNAKAN BUTON GRANULAR ASPHALT (BGA) 15/20 SEBAGAI BAHAN KOMPOSISI CAMPURAN AGREGAT HALUS

14 283 23

OPTIMASI SEDIAAN KRIM SERBUK DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam.) SEBAGAI ANTIOKSIDAN DENGAN BASIS VANISHING CREAM

57 260 22

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) SEBAGAI ADJUVAN TERAPI CAPTOPRIL TERHADAP KADAR RENIN PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus) YANG DIINDUKSI HIPERTENSI

37 251 30

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Improving the Eighth Year Students' Tense Achievement and Active Participation by Giving Positive Reinforcement at SMPN 1 Silo in the 2013/2014 Academic Year

7 202 3

INTENSIFIKASI PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH ( DI KABUPATEN BANYUWANGI

16 118 18