MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ( 2)

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
“WAWASAN NUSANTARA”

KELAS E
KELOMPOK 3
DIANDRA AYU ARIESTA

155040201111066

DEWI SUCI KOMSA AMIN

155040201111078

CHRISTOFER WILLIAM D

155040201111079

ALUNA UTHILMA SAIDI

155040201111083


MOCHAMAD MIFTACHUL C

155040201111149

PUJI HARIYANTO

155040200111015

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017

LATAR BELAKANG
Wawasan nusantara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang mencakup kehidupan
politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan harus tercemin dalam pola pikir, pola
sikap, dan pola tindak senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan
pribadi dan golongan. Untuk itu, wawasan nusantara menjadi nilai yang menjiwai segenap
peraturan perundang-undangan yang berlaku pada setiap dan strata di seluruh wilayah negara,

sehingga menggambarkan sikap dan perilaku, paham serta semangat kebangsaan atau nasionalisme
yang tinggi yang merupakan identitas atau jati diri bangsa Indonesia. Dalam mewujudkan tujuan
nasional banyak mengalami kendala, baik dalam konsep maupun implementasinya. Setiap bangsa
memiliki wawasan tersendiri, begitu pun bagi masing-masing negara. Dalam penyelenggaraan
kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh lingkungan dimana negara itu berada yang didasarkan
pada hubungan timbal balik dalam semua aspek didalam suatu negara. Wawasan nasional sangat
diperlukan oleh tiap bangsa atau negara dalam upaya untuk menyelenggarakan kehidupan
nasionalnya.
Wawasan nasional ini dimaksudkan untuk menjamin kelangsungan hidup, keutuhan wilayah
serta jati diri dari negara yang bersangkutan. Disamping itu kehidupan nasional suatu bangsa sangat
dipengaruhi oleh perkembangan lingkungan strategik, karena setiap bangsa harus mampu
memberikan implikasi dan inovasi dalam menghadapi atau mengatasi tantangan dan hambatan yang
ada pada lingkungan sehingga masing-masing negara dapat mengejar kajayaannya. Untuk mengejar
kejayaannya setiap bangsa juga harus memperhatikan faktor-faktor penting yaitu Bumi, Jiwa dan
Lingkungan sekitar. Dimana bumi sebagai tempat atau ruang dimana suatu bangsa bisa menempati
untuk bertahan hidup, Jiwa dalam artian sebagai tekat dan semangat dari setiap individu untuk
mewujudkan cita-cita bangsanya.

PEMBAHASAN
WAWASAN NUSANTARA

Pengertian Wawasan Nusantara berdasarkan Tap MPR Tahun 1993 dan 1998, Wawasan
Nusantara merupakan wawasan nasional yang bersumber pada Pancasila dan berdasarkan UUD
1945 yaitu cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam meyelenggarakan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
ASAS, KONSEP, TUJUAN, FUNGSI, DAN IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA
Asas Wawasan Nusantara
Asas wawasan nusantara merupakan ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati,
dipelihara dan diciptakan demi tetap taat dan setianya komponen pembentuk bangsa Indonesia
terhadap kesepakatan bersama. Apabila diabaikan dapat menyebabkan tercerai berainya bangsa dan
negara, karena komponen pembentuk kesepakatan bersama tersebut telah melanggar kesepakatan
bersama tersebut.
Asas wawasan nusantara terdiri dari :
1. Kepentingan yang sama
Saat menegakkan dan merebut kemerdekaan, kepentingan bersama bangsa ini adalah
menghadapi para penjajah secara fisik.
2. Keadilan
Kesesuaian pembagian hasil yang adil atas jeri payah dan aktifitas yang telah dilakukan baik
itu individu ataupun kelompok.
3. Kejujuran

Keberanian untuk berfikir dan bertindak sesuai dengan fakta dan realita serta ketentuan yang
benar walaupun itu pahit sedikitpun demi terciptanya kebenaran dan kemajuan bangsa
dalam suatu negara.
4. Solidaritas
Solidaritas sangat diperlukan. Dengan adanya kerja sama, rela berkorban dan mau berbagi
untuk orang lain tanpa meninggalkan ciri dan karakter budaya masing-masing.
5. Kerjasama
Adanya koordinasi, saling mengerti satu dengan yang lainnya berdasarkan atas kesetaraan
sehingga kerja menjadi lebih efektif untuk mencapai target yang telah ditentukan bersama.
6. Kesetiaan
Kesetiaan terhadap segala kesepakatan yang telah dibuat sangatlah penting dan menjadi
tonggal utama untuk terciptanya persatuan dan kesatuan di dalam satuan negara.

Konsep Wawasan Nusantara
Konsep wawasan nusantara merupakan suatu sikap melihat atau cara pandang diri kita
terhadap negara Republik Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya menurut pancasila dan
UUD 1945 dalam kegiatan pelaksanaannya.
Konsep wawasan nusantara :
1. Hakikat wawasan nusantara
Cara pandang yang ada di dalam nusantara untuk mencapai keuntuhan nasional, dimana

sikap yang ditunjukkan oleh warga negara Indonesia untuk memajukan Indonesia.
2. Asas wawasan nusantara
Terdiri atas kepentingan dan tujuan yang sama, keadilan, kerjasama, kejujuran, solidaritas,
kesetiaan terhadap ikrar bersama demi terpeliharanya persatuan dan kesatuan.
3. Arah wawasan nusantara
Dengan latar belakang budaya, kondisi konstelasi geografi dan perkembangan lingkungan
strategis, arah pandang wawasan nusantara meliputi ke dalam dan ke luar.
Tujuan Wawasan Nusantara
Tujuan wawasan nusantara yaitu mewujudkan nasionalisme yang tinggi dari semua aspek
kehidupan rakyat Indonesia yang mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan
individual, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah. Kepentingan itu tetaplah dihargai supaya
tidak bertentangan dari kepentingan nasional.
Tujuan wawasan nusantara terbagi menjadi 2 aspek, yaitu :
1. Tujuan Nasional
Tujuan nasional wawasan nusantara terdapat dalam pembukaan UUD 1945 yang
menjelaskan bahwa tujuan dari kemerdekaan bangsa Indonesia adalah “melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan utuk mewujudkan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial”.
2. Tujuan ke dalam

Tujuan wawasan nusantara ke dalam mengarah kepada kepentingan dalam negeri Bangsa
Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau yang tersebar di sluruh wilayah NKRI. Tujuan
Negara Republik Indonesia pada dasarnya adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional,
serta kepentingan kawasan guna untuk muwujudkan kesejahteraan, kedamaian, serta
masyarakat di seluruh Indonesia.
Fungsi Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam
menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggara Negara
di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bernsyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Menurut Cristine S.T. Kansil, S.H., MH dkk dalam bukunya pendidikan kewrganegaraan
diperguruan tinggi menjelaskan bahwa fungsi wawasan nusantara:
1. Membentuk dan membina persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Indonesia
2. Merupakan ajaran dasar nasional yang melandasi kebijakkan dan strategi pembangunan
nasional
Implementasi Wawasan Nusantara
Implementasi atau penerapan wawasan nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola
sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara daripada
kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, wawasan nusantara menjadi pola yang

mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah
menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara. Implementasi wawasan nusantara
bertujuan untuk menerapkan wawasan nusantara dalam kehidupan sehari-hari yang mencakup
bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, serta pertahanan nasional. Implementasi wawasan
nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan
menyeluruh. (Budiyarto,1980)
Dalam Bidang Politik
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan nusantara,
yaitu:
Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang – undang, seperti UU Partai Politik, UU
Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden. Pelaksanaan undang-undang tersebut harus sesuai
hukum dan mementingkan persatuan bangsa. Contohnya seperti dalam pemilihan presiden, anggota
DPR, dan kepala daerah harus menjalankan prinsip demokratis dan keadilan, sehingga tidak
menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai denga hukum yang
berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar hukum yang sama bagi setiap warga
negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak produk hukum yang dapat diterbitkan
oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk peraturan daerah (perda) yang tidak bertentangan dengan
hukum yang berlaku secara nasional.


Mengembagkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk mempersatukan berbagai suku,
agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga menumbuhkan sikap toleransi.
Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan untuk
menigkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan.
Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat korps diplomatik
sebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau terluar dan pulau kosong.
(Sumarsono, 2006)
Dalam Bidang Sosial Budaya
Menurut Sigit Dwi Kusrahmadi (2001), untuk mempercepat tercapainya tujuan wawasan
Nusantara, disamping implementasi seperti yang telah disebutkan diatas, perlu juga dilakukan
pemasyarakatan materi Wawasan Nusantara kepada seluruh masyarakat Indonesia. Pemasyarakatan
Wawasan Nusantara tersebut dapat dilakukan dengan cara berikut
1. Menurut sifat/ atau cara penyampaian, yang dapat dilaksanakan sebagai berikut
a. Langsung yang terdiri dari ceramah, diskusi, dialog, tatap muka
b. Tidak langsung, yang terdiri dari media elektronik dan media cetak
2. Menurut metode penyampaian yang berupa :
a. Keteladanan. Melalui metode penularan keteladanan dalam sikap perilaku kehidupan sehari-hari
kepada lingkungannya serutama dengan memberikan contoh-contoh berpikir, bersikapdan bertindak
mementingkan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan sehingga timbul
semangat kebangsaan yang selalu cinta tanah air.

b. Edukasi, yakni melalui metode pendekatan formal dan informal. Pendidikan dormal ini dimulai
dari tingkat taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi, pendidikan karier di semua strata dan
bidang profesi, penataran, kursus dan sebagainya. Sedangkan pendidikan non-formal dapat
dilaksanakan di lingkungan keluarga, pemukiman, pekerjaan, dan organisasi kemasyarakatan.
c. Komunikasi. Tujuan yang ingin dicapai dari sosialisasi wawasan nusantara melalui metode
komunikasi adalah tercapainya hubungan komunikatif secara baik yang akan mampu menciptakn
iklim saling menghargai, menghormati, mawas diri, dan tenggang rasa sehingga terciptanya
kesatuan bahasa dan tujuan tentang wawasan nusantara.
d. Integrasi. Tujuan yang ingin dicapai dari pemasyarakatan/sosialisasi wawasan nusantara melalui
metode ini adalah terjalinnya pemahaman tentang wawasan nusantara akan membatasi sumber
konflik di dalam tubuh bangsa Indonesia baik pada saat ini maupun di masa mendatang dan akan
memantapkan kesadaran untuk mengutamakan kepentingan nasional dan cita-cita tujuan nasional.

Dalam melaksanakan pemasyarakatan, lingkup materi wawasan nusantara yang disampaikan
hendaknya disesuaikan dengan tingkat, jenis, serta lingkungan pendidikan agar materi yang
disampaikan tersebut dapat mengerti dan dipahami.
Dalam Bidang Ekonomi
Dalam mewujudkan tujuan nasional banyak mengalami kendala, baik dalam tataran konsep
maupun implementasinya. Pada tataran konsep tidak adanya kata sepakat antara perkataan dan
perbuatan di antara para elit politik. Contoh kongkrit konsep ekonomi liberal, ekonomi kerakyatan

dan perwujudan Welfare State (negara kesejahteraan). Konsep ekonomi liberal mengutamakan
kepentingan pasar bebas dan merupakan salah satu varian dari kapitalisme yang terdiri dari
merkantilesme, liberaliseme, dan keynesianisme dan neoliberalisem yang merupakan upaya untuk
mengoreksi kelemahan dalam liberalisme (Lemhanas, 1995)
Dalam paham ekonomi pasar liberal, diyakini bahwa pasar memiliki kemampuan dapat
mengurus sendiri, maka campur tangan negara dalam mengurus pasar tidak diperlukan sama sekali.
Tujuan konsep ini adalah kebebasan individu untuk bersaing secara sempurna di pasar, kepemilikan
pribadi terhadap faktor prodoksi, pembentukan harga pasar dilakukan oleh negara melalui undangundang. Namun konsep ini tersisih oleh negara kesejahteraan peranan negara dalam ekonomi tidak
dibatasi sebagai pembuat peraturan tetapi diperluas untuk membuat kewenangan dan melakukan
intervensi terhadap viskal maupun moneter. Hal ini dilakukan untuk menggerakkan sektor riil,
menciptakan lapangan kerja dan menjamin stabilitas moneter. Terkait dengan penciptaan lapangan
kerja, negara kesejahteraan dengan tegas mengatakan ”selama masih ada pengangguran campur
tangan negara dalam perekonomian dibenarkan” (Lemhanas, 1995)
Paham yang berkembang di Indonesia masih ada ekonomi kerakyatan yaitu ekonomi yang
lebih berpihak pada kepentingan rakyat. Kepentingan rakyat di antara menghidupkan usaha kecil
dan menengah, melindungi dan menghidupkan pasar tradisional, dan mengusahakan dunia usaha
dalam konteks sektor riil, memberdayakan masyarakat kecil. Kebijakan pemerintah tidak liberaliskapitalistik, mengurangi kemiskinan, perlindungan terhadap sumber daya alam. Pembuatan undangundang Penanaman Modal, UU Badan Hukum Pendidikan (BHP), Badan Layanan Umum (BLU)
yang perpihak untuk kepentingan rakyat. Kebijakan pemerintah pusat dan daerah dalam
penananman modal asing harus berpihak untuk kepentingan rakyat kecil.
Ketiga konsep tersebut di atas mewarnai kebijakan pemerintah sekarang, Wawasan

nusantara diharapkan mampu menyatukan pandangan-pandangan yang berbeda dalam masyarakat
dan memberikan solusi untuk mendasari Ketahanan Nasional suatu bangsa, sehingga tujuan
nasional dapat terialisir.
Menurut Sigit Dwi Kusrahmadi (2001), Penerapan wawasan nusantara di bidang ekonomi
juga lebih dapat dijamin mengingat kekayaan alam yang ada lebih bisa dieksploitasi dan dinikmati

serta pemerataannya dapat dilakukan karena sarana dan prasarana menjadi lebih baik. Penerapan di
bidang sosial budaya terlihat dari dilanjutkannya kebijakan menjadikan bangsa Indonesia yang
bhineka tunggal ika, sebangsa, setanah air, senasib sepenanggung, dan berasaskan Pancasila.
Tingkat kemajuan yang sama merata dan seimbang terlihat dari tersedianya sekolah di seluruh tanah
air dan adanya universitas negeri di setiap provinsi.

WAWASAN NUSANTARA MENURUT METODE
Menurut metode penyampaiannya berupa :
a. Ketauladanan
Melalui metode penularan ketauladanan dalam sikap perilaku sehari-hari kepada lingkungannya
terutama dengan memberikan contoh-contoh berfikir, bersikap dan bertindakmementingkan
kepentinganbangsa dan negara diatas kepentingan pribadidan atau golongan sehingga menimbulkan
semangat kebangsaan yang selalu cinta tanah air.
b. Edukasi
Melalui metode pendekatan
- Formal, pendidikan umum atau pembentukan, dimulai dari tingkat TK (Taman Kanak-kanak)
sampai Perguruan Tinggi, pendidikan karir disemua strata dan bidang profesi dan penataran atau
kursus-kursus, dsb.
- Informal, dapat dilaksanakan di lingkungan rumah atau keluarga, di lingkungan pemukiman, di
lingkungan pekerjaan dan dalam lingkungan organisasi kemasyarakatan.
- Komunikasi, Melalui metode komunikasi tujuan yang ingin dicapai dari pemasyarakatan
(sosialisasi) dari Wawasan Nusantara adalah :tercapainya hubungan komunikasi (timbal balik)
secara baik akan mampu menciptakan iklim/suasana yang saling menghargai, menghormati, mawas
diri dan tenggang rasa sehingga terjadi kesatuan bahasa dan tujuan tentang Wawasan Nusantara.
- Integrasi, Melalui metode integrasi tujuan yang ingin dicapai dari pemasyarakatan (sosialisasi)
Wawasan Nusantara adalah : terjalinnya persatuan dan kesatuan. Pengertian serta pemahaman
tentang wawasan nusantara yang mampu memantapkan untuk membatasi sumber konflik di dalam
tubuh bangsa Indonesia pada saat ini maupun di masa yang akan datang, kesadaran mengutamakan
kepentingan nasional dan cita-cita serta tujuan nasional yang didasari Wawasan Nusantara

SIFAT WAWASAN NUSANTARA
Sifat wawasan nusantara memiliki sifat sebagai berikut:
1. Manunggal

Merupakan keserasian dan keseimbangan dari segenap aspek kehidupan, baik aspek
ilmiah maupun sosial. Kehidupan bangsa dan negara Indonesia berlangsung yang serasi
seimbang sesuai dengan makna Bhineka Tungga Ika dalam khasnah kehidupan bangsa
Indonesia.
2. Menyeluruh
Keseluruh wilayah Nusantara beserta rakyat Indonesia menjalani kehidupan untuk
mencapai kebahagian lahir dan batin dalam kesatuan bangsa Indonesia dan berkomunikasi
dalam bahasa persatuaan dan bahasa Indonesia.
Sosialisasi dari Wawasan Nusantara menurut sifatnya atau cara penyampaiannya dengan
cara langsung dan tidak langsung. Cara langsung terdiri dari ceramah, diskusi atau dialog, dan tatap
muka. Cara tidak langsung terdiri dari meida elektronik dan media cetak.

KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan wawasan nusantara adalah keutuhan nusantara
atau nasional, dalam pengertiannya yaitu cara pandang yang secara utuh menyeluruh dan lingkup
nusantara dan demi kepentingan nasional. Wawsan nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme
yang tinggi disegala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan
nasional daripada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa, atau daerah.

DAFTAR PUSTAKA
Baharuddin,dkk. 1987. Implementasi Wawasan Nusantara. Bulan Bintang. Universitas Michigan
Cristine, dkk, 2002, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi, PT Prandnya
Paramita, Jakarta

Lemhannas, Wawasan Nusantara , (Buku 2 ) Jakarta : Balai Pustaka. 1997.
Lemhanas. 1995. Wawasan Nusantara. Jakarta: Penerbit Ismujati.
M. Budiyarto, 1980, Wawasan Nusantara dalam peraturan Perundang-Undangan Negara Republik
Indonesia. Penerbit Ghalia Indonesia.
Santoso, Budi, dkk.2005.Pendidikan Kewarganegaraan.Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.
Sartini, dkk.2002.Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi.Yogyakarta:Paradigma.
Subadi, Tjipto.2010.Pendidikan Kewarganegaraan.Surakarta:BP-FKIP UMS.
Sumarsono, dkk. 2006. Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama