T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Kerjasama Bilateral Indonesia dan Timor Leste dalam Pembangunan Ekonomi di Timor Leste T1 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Berakhirnya Perang Dunia menandakan sebuah perubahan pencerahan yang baru bagi
dunia internasional. Setiap negara justru diperhadapkan dengan kerjasama baik secara
bilateral maupun multilateral yang masing-masing negaranya tidak hanya membawa isu
perdamaian dunia, tetapi juga membawa beberapa kepentingan dari negaranya baik dari
aspek sosial, lingkungan maupun ekonomi. Hal ini sangat mempengaruhi politik dari setiap
negara-negara tersebut untuk bagaimana membawa negara mereka menjadi salah satu negara
yang memiliki keunggulan dari negara lain dan akan menyebabkan ketergantungan suatu
negara terhadap negara lain.
Tahun 1975-1999 merupakan masa awal kehadiran Indonesia di Timor Leste yang
didukung oleh sejumlah pihak pendukung integrasi yang ditentang oleh pihak lain yang
menginginkan kemerdekaan atas Timor-Leste secara sepihak. Timor Leste merupakan
wilayah yang terletak di sebagian timur dari pulau Timor, Indonesia yang memiliki luas
sekitar 14.609 kilometer persegi. Sebelum merdeka, Timor-Leste dikenal dengan nama
Timor-Timur di mana negara ini sebelumnya merupakan bekas jajahan dari Portugis selama
450 tahun. Kedatangan kaum Portugis di Timor-Timur dimulai pada awal abad ke-16.
Penduduk Timor Leste sendiri merupakan campuran antara suku bangsa Melayu dan Afrika,
sebagian kecilnya merupakan keturunan Portugis. Mayoritas penduduk Timor-Leste

menganut agama Katolik (93%), Protestan (3%), Islam (1%), dan sisanya Buddha, Hindu
(1%, masing-masing 0,5%), dan aliran kepercayaan lain (2%)1. Potensi yang dimiliki oleh
Timor Leste sendiri adalah dari sumber daya alam, seperti: minyak dan gas di Celah Timor
maupun di daratan, marmer dan cendana. Sebagai modal yang dapat digunakan oleh Timor
Leste sebagai sumber keuangan negara dalam menjalankan roda pemerintahannya 2. Timor
Leste juga dapat dikatakan sebagai negara agraris terbukti dengan 75% penduduk Timor
Leste yang bermata pencaharian di bidang pertanian, seperti: bertani, berladang, beternak
dan nelayan sehingga tanah merupakan sesuatu yang sangat penting artinya dalam kehidupan

1
2

http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=147730 ( Diakses pada 13 Agustus 2016)
Ibid

1

para petani karena dengan tanah yang dimiliki oleh petani tersebut dapat menghasilkan
produk-produk pertanian, seperti: padi, jagung, ubi, kacang, dll, sehingga dapat di konsumsi
dan atau diperdagangkan guna memperoleh pendapatan untuk memenuhi keperluan

keluarga3.
Hubungan kerjasama Indonesia dan Timor-Leste terbentuk sejak berdirinya Timor Leste
sebagai negara berdaulat. Yang dimaksud dengan berdaulat dalam hal ini adalah Timor-Leste
memilih untuk melepaskan diri dari Indonesia untuk menjadi negara merdeka baru yang
berdaulat. Hal tersebut ditunjukkan dengan hadirnya Presiden Megawati Sukarnoputri pada
pesta restorasi kemerdekaan Timor Leste di Dili pada tanggal 20 Mei 2002. MoU pertama
kali yang dibuat oleh pemerintah Indonesia dan Timor-Leste setelah restorasi kemerdekaan
adalah Komunike Bersama Pembukaan Hubungan Diplomatik antara Republik Indonesia dan
Republik Demokratik Timor Timur yang ditandatangani di Jakarta, 02 Juli 2002 dan pada
tanggal yang sama juga, kedua negara tersebut membuat MoU tentang Memorandum Saling
Pengertian antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Demokratik
Timor Timur mengenai Pembentukan Komisi Bersama untuk Kerja Sama Bilateral dan dari
MoU tersebut, kerjasama bilateral Indonesia dan Timor-Leste resmi dibuka pada semua
bidang yang dirasa oleh kedua negara ini penting untuk dilakukan kerjasama bilateral 4.
Kerjasama pada bidang ekonomi baru terjadi pada tahun 2008 dengan MoU yang
ditandatangani yaitu perihal kerjasama pada bidang industri kecil dan menengah, Kerjasama
Teknik di bidang pengawasan obat-obatan dan makanan serta persetujuan perdagangan antara
Indonesia dan Timor-Leste. Pada tahun 2009 kerjasama teknik antara Indonesia dan Timor
Leste melalui program-program diantaranya pelatihan, pendidikan (dalam hal ini bantuan
beasiswa) dan program lainnya. Pada 2014 program yang di berikan Indonesia untuk Timor

Leste membawa dampak yang sangat besar bagi Timor-Leste mengingat bahwa program ini
secara tidak langsung ikut memajukan sumber daya manusia yang ada di Timor-Leste. Tahun
2014 menjadi tahun yang sangat penting bagi kerjasama ekonomi Timor Leste dan Indonesia
karena Timor Leste. Hal ini ditunjukkan dengan pembangunan di Timor Leste yang
dilakukan oleh PT Pembangunan Perumahan Persero salah satu perusahaan asal Indonesia
yang membangun Gedung Kementerian Keuangan Timor Leste. Gedung tersebut telah
diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada hari Rabu, 27 Agustus 2014
3

Ibid
http://treaty.kemlu.go.id/index.php/treaty/index?Treaty[country_id]=11&Treaty[work_type_id]=1&l=id
(diakses pada 16 Agustus 2016)
4

2

yang juga turut dihadiri oleh Presiden dan Perdana Menteri Timor Leste 5. Bukti nyata yang
dilakukan Indonesia bagi Timor Leste menujukkan bahwa Indonesia ingin terus memperkuat
hubungan bilateral 2 negara ini. Hal ini penting karena di masa depan Indonesia ingin
menjadi mitra pembangunan utama bagi Timor-Leste.

Beberapa persoalan yang terjadi di Timor Leste pasca Portugis melepaskan Timor Leste
yang saat itu masih bernama Timor-Timur menjadi bagian terpenting dalam perkembangan
negara ini salah satunya adalah faktor kemiskinan yang mempengaruh ekonomi Timor-Leste
sehingga saat Timor-Leste berdiri sebagai negara baru yang berdaulat membuat negara ini
terus memikirkan untuk memperbaiki persoalan yang ada6. Hal tersebut dilakukan dengan
mulai membangun kerjasama dengan negara-negara yang memiliki wilayah terdekat seperti
Australia dan Indonesia, maupun negara kawasan lainnya guna menunjang pembangunan
negara mereka baik dari sektor keamanan, ekonomi, politik, sosial, lingkungan maupun
permasalahan lainnya yang berkaitan dengan kepentingan negara dan pembangunan negara di
Timor Leste.
Sebagai negara baru yang masih dikategorikan sebagai negara dunia ketiga, Timor-Leste
tidak lepas dari sejumlah permasalahan yang terjadi di negara. Dari sekian banyak
permasalahan yang terjadi, penulis tertarik untuk meneliti permasalahan pembangunan
ekonomi yang terjadi di Timor Leste dengan mengambil judul penelitian yaitu, “PERAN
KERJASAMA

BILATERAL

INDONESIA


DAN

TIMOR

LESTE

DALAM

PEMBANGUNAN EKONOMI DI TIMOR LESTE”.

1.2.RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kondisi perekonomian Timor Leste pasca lepas dari Indonesia?
2. Bagaimana peran kerjasama bilateral Indonesia dan Timor Leste dalam
pembangunan eknomi di Timor Leste?

1.3. TUJUAN PENELITIAN
a.

Mendeskripsikan kondisi perekonomian negara Timor Leste pasca lepas dari
Indonesia.


5

http://www.demokrat.or.id/2014/08/indonesia-timor-leste-meneguhkan-komitmen-untuk-konsisten/ (diakses
pada 16 Agustus 2016)
6
http://www.academia.edu/6240051/Perkembangan_Timor_Leste_Sejak_Lepas_dari_Indonesia (Di akses pada
16 April 2016)

3

b.

Menjelaskan peran kerjasama bilateral antara Indonesia dan Timor-Leste
dalam pembangunan ekonomi di Timor Leste.

1.4. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Secara Teoritis :
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi

perkembangan hubungan internasional dan khususnya pada studi pembangunan
ekonomi tentang perkembangan ekonomi yang terjadi di Timor Leste pasca lepas dari
Indonesia.

2. Secara Praktis :
Secara praktis hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dan
masukan kepada :
a. Pemerintah Timor Leste umumnya dan khususnya Kementerian Koordinator
bidang Ekonomi merangkap Menteri Pertanian dan Perikanan RDTL dan
Menteri Pariwisata RDTL sebagai bahan masukan dalam hal membuat
kebijakan serta membangun kerjasama bilateral pada masa yang akan datang
khususnya pada pembangunan ekonomi berkelanjutan di Timor Leste.
b. Negara Timor Leste bisa membangun kerjasama lebih besar lagi diantara
negara kawasan maupun luar kawasan.
c. Akademisi dapat dijadikan bahan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan
temuan baru.

4


Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24