T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Jejaring Aktor dalam Praktik Kawin Kontrak: Studi Kasus Kawin Kontrak di Cisarua Kabupaten Bogor T1 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkawinan merupakan bagian hidup yang sakral yang bertujuan untuk
kehidupan yang kekal, untuk jangka waktu yang tidak ada batasnya, selamalamanya sampai maut memisahkan. Apabila itinjau dari segi hukum akan lebih
jelas bahwa, perkawinan yakni “ikatan suci dan luhur antara laki-laki dan
perempuan yang menjadi sebab sahnya status sebagai suami-istri dan
dihalalkannya hubungan seksual dengan tujuan mencapai keluarga sakinah, penuh
kasih dan saling menyantuni” (Sudarsono, 1991:39).
Selain bertujuan untuk membentuk keluarga yang kekal, tujuan lain dari
perkawinan yaitu untuk melakukan reproduksi. Secara sederhana reproduksi
berasal dari kata re = kembali dan produksi = membuat atau menghasilkan. Jadi
reproduksi mempunyai arti suatu proses kehidupan manusia dalam menghasilkan
keturunan demi kelestarian hidupnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
reproduksi adalah pengembangbiakan, tiruan atau hasil ulang (KBBI, 2005:905).
Namun dewasa ini, tujuan perkawinan bukan hanya untuk membentuk
keluarga yang bahagia, kekal dan melanjutkan keturunan saja. Beberapa individu
melakukan perkawinan, dengan tujuan untuk memperoleh kesenangan seksual.
Salah satu bentuk perkawinan, yang hanya bertujuan untuk memperoleh
kesenangan seksual disebut dengan kawin kontrak.
Di Indonesia, praktik kawin kontrak bukan lagi hal yang tabu untuk

dibicarakan. Praktek tersebut biasanya dilakukan oleh wanita pribumi dengan
orang asing. Masyarakat menilai bahwa kawin kontrak dimaknai sebagai upaya
melegalkan bentuk perzinahan, dan perselingkuhan (Safitri, 2013:19).

1

Di Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Banyak turis asal Timur Tengah datang ke
kawasan puncak untuk mencari kesenangan (seks). Melihat kesempatan ini para
wanita yang berada disekitaran kawasan puncak, rela melakukan kawin kontrak
dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga yang kurang. Agar
mendapatkan perbaikan kesejahteraan. Dengan alasan tersebut mereka bersedia
dinikahi secara kontrak, dalam kurun waktu tertentu. Melihat kondisi masyarakat
yang berorientasi pada materi, tak heran jika banyak wanita pribumi yang yang
menerima tawaran orang asing untuk dijadikan istri secara kontrak tanpa
memikirkan bagaimana dampak kawin kontrak sendiri yang justru akan
merugikan kedudukan kaum perempuan (Kiswari,2005:131).
Kawin kontrak memiliki berbagai dampak yang sangat merugikan bagi
kaum perempuan dan anak. Dampak psikologis yang terutama dirasakan oleh
pelaku kawin kontrak yang menjadi janda, dengan anak tanpa ada suami yang
jelas, sehingga harus menanggung malu, meratapi nasib dan merelakan sang ayah

pulang ke negeri asal ketika kontrak berakhir. Dampak sosiologis bagi perempuan
yang

memiliki

anak

harus

menjadi

single

parent,

dimana

harus

mengurus/menghidupi bayi yang dilahirkan karena hilangnya fungsi suami

sebagai kepala keluarga yang menjadi sumber nafkah utama keluarga karena
suami pulang ke negeri asal. Dampak sosiologis bagi anak yang terlahir akibat
kawin kontrak yaitu memiliki status yang tidak jelas dalam struktur keluarga.
Dampak psikologis bagi anak yang terlahir akibat kawin kontrak akan dirasakan
ketika

menginjak

dewasa

karena

tidak

adanya

surat

nikah


orangtua

mengakibatkan tidak jelasnya status sosiologis dari yang bersangkutan dalam
keluarga, atau sering diistilahkan dengan anak haram atau anak jadah (Haryono,
2011:6).
Melihat fenomena yang telah penulis paparkan, dapat disimpulkan bahwa
perilaku kawin kontrak sudah tidak mengindahkan lagi nilai-nilai sakral dari
sebuah perkawinan. Dan dampak dari kawin kontrak sangat merugikan bagi kaum
perempuan dan anak. karena menjamurnya wanita muda yang menjadi janda dan
banyaknya anak terlahir tanpa ayah. Sehingga anak hasil kawin kontrak tidak
memiliki status yang jelas.

2

Berdasarkan fenomena di atas, penulis tertarik untuk meneliti mengapa
praktik kawin kontrak masih menggejala di Cisarua, dan bagaimana peran jejaring
aktor dalam praktik kawin kontrak di Cisarua. Menggunakan kajian teori Actor
Networking Theory (ANT).

1.2


Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan penelitian dijabarkan
dalam fokus sebagai berikut:
1. Bagaimana praktik kawin kontrak masih menggejala di Desa Tugu
Selatan, Kecamatan Cisarua, kabupaten Bogor?
2. Bagaimana peran jejaring aktor dalam praktik kawin kontrak di Desa
Tugu Selatan, KecamatanCisarua, kabupaten Bogor?

1.3

Tujuan Penelitian
Sesuai dengan paparan rumusan masalah di atas maka tujuannya dari
penelitian ini yaitu:
1. Menjelaskan praktik kawin kontrak yang masih menggejala di Cisarua,
kabupaten Bogor.
2. Menjelaskan peran jejaring aktor dalam praktik kawin kontrak di
Cisarua, kabupaten Bogor.

1.4


Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan atau manfaat
sebagai berikut:
1.4.1

Manfaat Teortis:
Yakni dapat menyumbangkan wacana baru mengenai kajian teori
peran khususnya untuk mengetahui peran jejaring aktor dalam
praktik kawin kontrak di Cisarua Kabupaten Bogor.

Serta

diharapkan pula dapat memberikan informasi dan sumbangan
pemikiran

dalam

pengembangan


keilmuan

khususnya

pengembangan ilmu Sosiologi.

3

1.4.2

Manfaat Praktis:
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana peran
jejaring aktor dalam praktik kawin kontrak di Puncak Bogor.
sehingga diharapkan dapat memberi manfaat sbb:
1.4.2.1 Bagi Pihak Pemerintah
Sebagai

bahan pertimbangan

bagi pengambilan kebijakan,


khususnya tingkat lokal untuk melakukan peningkatan peran
jejaring aktor dalam praktik kawin kontrak di Cisarua, kabupaten
Bogor. Sehingga praktik kawin kontrak keberadaannya tidak terus
menjamur dan diharapkan suatu saat nanti praktik ini bisa hilang
dalam lingkungan sosial masyarakat Cisarua.
1.4.2.2 Bagi Masyarakat
Memberikan pemahaman bagi seluruh

lapisan masyarakat

khususnya masyarakat lokal, mengenai peran jejaring aktor dalam
praktik kawin kontrak di Cisarua, kabupaten Bogor. Dalam
menghadapi praktik kawin kontrak di Cisarua.
1.4.2.3 Bagi Peneliti
Penelitian ini merupakan kesempatan untuk peneliti dalam
menggambarkan peran jejaring aktor dalam praktik kawin kontrak
di Cisarua, kabupaten Bogor.

1.5


Definisi Konsep dan Batasan Penelitian
Adapun definisi dan batasan penelitian dari penelitian ini lebih
difokuskan pada;

1.5.1 Kawin Kontrak
Kawin kontrak adalah pernikahan yang dilakukan dengan
memberikan sejumlah harta yang telah disepakati oleh pihak perempuan
dan laki-laki. Pernikahan ini dilakukan dalam kurun waktu tertentu dan
akan berakhir dengan batas waktu yang telah ditentukan saat menikah.

4

Pernikahan akan berakhir tanpa adanya perceraian serta tidak ada
kewajiban memberikan nafkah atau tempat tinggal serta tidak ada hukum
waris-mawaris antara keduanya sebelum meninggal dan sampai berakhir
masa kawin kontrak.

1.5.2 Jejaring Aktor
Jaringan memiliki arti terangkai atau terhubung. Pada konteks ini,

berkaitan erat dengan faktor-faktor yang terhubung, dimana faktor–faktor
tersebut merupakan apa-apa saja hal yang mempengaruhi aktor saat
beraksi. Faktor-faktor ini terhubung menyebabkan bagaimana kita
bertindak. Kita tidak akan melakukan bisnis (aksi) dalam keadaan kosong
(tanpa petunjuk) tetapi dibawah pengaruh berbagai faktor. Semua faktor
yang mempengaruhi harus dipertimbangkan bersama-sama yang disebut
‘Jaringan Aktor’. Atau sebaliknya semua tindakan yang terhubung
bersama-sama, segala faktor-faktor yang mempengaruhi terhubung akan
menghasilkan jaringan.

1.5.3 Cisarua
Cisarua merupakan wilayah administratif dari kawasan Puncak.
Puncak adalah nama sebuah daerah wisata pegunungan yang termasuk ke
dalam wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur. Daerah ini sudah
sangat terkenal baik bagi wisatawan domestik maupun wisatawan
mancanegara karena terdapat berbagai tempat rekreasi dan argowisata
seperti Perkebunan Teh Gunung Mas dan Gantole (Paralayang). Di daerah
Puncak juga terdapat berbagai tempat wisata menarik diantaranya Taman
Safari, Kebun Bunga, dan terdapat sebuah Masjid yang indah dengan
arsitektur yang khas dan sederhana yaitu Masjid Atta'awun. Di daerah ini

juga terdapat banyak sekali villa-villa dan hotel yang dimiliki oleh warga
sekitar untuk tempat beristirahatnya pengunjung.

5

1.5.4 Batasan Penelitian
Kawin kontrak yang terjadi di Cisarua merupakan praktik
perkawinan yang sudah lama terjadi. Praktik ini banyak memberikan
dampak buruk terhadap kaum perempuan, dan anak hasil perkawinan
kontrak. Oleh sebab itu, peneliti hanya memfokuskan penelitian terhadap
aktor yang terlibat dalam praktik kawin kontrak. Hal ini mengacu kepada
tujuan penelitian yaitu untuk menggambarkan praktik kawin kontrak yang
masih menggejala, dan menjelaskan peran jejaring aktor dalam praktik
kawin kontrak.

6