Rangkuman Pengantar Ekonomi Mikro manajemen UNSOED-PURWOKERTO

Ruang Lingkup Teori Ekonomi Mikro
Ilmu ekonomi mikro adalah suatu cabang ilmu ekonomi yang
mempelajari kegiatan-kegiatan ekonomi secara individual (unit-unit) atau
bagian-bagian kecil dari masalah-masalah ekonomi atau secara
disagregat. Seperti misalnya kehidupan/kegiatan suatu perusahaan,
tingkat harga dan upah, alokasi factor-faktor produksi, dan sebagainya.
Jadi ilmu ekonomi mikro lebih mempelajari secara spesifik terhadap unitunit dalam kegiatan ekonomi dan apa yang terjadi pada kehidupan
ekonomi
yang
berlangsung.
Pendekatan teori ekonomi mikro menggunakan model-model abstrak di
dalam melihat bagaimana terbentuknya harga dari suatu benda dan
bagaimana sumber daya yang tersedia dialokasikan kepada berbagai
macam
penggunaan
produksi
untuk
masyarakat.
Fungsi teori ekonomi mikro adalah hanya bersifat menerangkan dan
dapat digunakan sebagai dasar untuk peramalan, dimana kita
dimungkinkan untuk membut suatu peramalan yang bersifat kondisional

atau ramalan yang besyarat, dimana syaratnya adalah adanya suatu
ASUMSI.
Suatu model yang paling sempurna dalam teori ekonomi mikro adalah
model penawaran dan model permintaan, dimana melalui penggunaan
model ini maka ramalan yang bersifat kondisional dapat dibuat.
Misalnya, dapat dikatakan bahwa bila kurva permintaan mempunyai
kemiringan yang negatif dan kurva penawaran mempunyai kemiringan
yang positif, maka dengan naiknya harga di atas harga keseimbangan
akan menciptakan adanya kelebihan barang di pasar, dan sebaliknya.
Teori ekonomi mikro dapat juga diterapkan pada kebijaksanaan
perekonomian, yakni dengan menggunakan teori harga untuk
menganalisa tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mempengaruhi
perekonomian.

Peranan
Matematika
dalam
Teori
Ekonomi
Mikro

Dalam teori ekonomi mikro penggunaan matematika bukanlah
merupakan tujuan, tetapi lebih berperan sebagai alat untuk membantu
tercapainya tujuan menerangkan dan meramalkan. Melalui penggunaan
matematika, maka masalah ekonomi yang banyak mengandung variabel
dapat disederhanakan pemecahannya, serta penyajian teori dapat
dilakukan lebih singkat. Pada dasarnya setiap teori ekonomi dapat
diformulasikan ke dalam model matematis, meskipun penggunaan
analisa variabel seringkali tetap diperlukan untuk mengisi kekurangankekurangan dalam hubungan matematis, dan asumsi-asumsi dasar serta
kesimpulan yang hendak dicapai

Jenis-Jenis Pasar dan Pengertian

Jenis – Jenis Pasar dibedakan menurut bentuk kegiatan, cara transaksi
dan menurut jenis barangnya.
Pengertian Pasar atau Definisi Pasar adalah tempat bertemunya
calon penjual dan calon pembeli barang dan jasa.
Di pasar antara penjual dan pembeli
Transaksi adalah kesepakatan dalam
terjadinya transaksi adalah ada barang
pedagang, ada pembeli, ada kesepakatan

paksaan dari pihak manapun.

akan melakukan transaksi.
kegiatan jual-beli.
Syarat
yang diperjual belikan, ada
harga barang, dan tidak ada

Jenis-Jenis Pasar

Jenis pasar menurut bentuk kegiatannya. Menurut dari bentuk
kegiatannya pasar dibagi menjadi 2 yaitu pasar nyata ataupun pasar
tidak nyata(abstrak). Maka kita lihat penjabaran berikut ini:
© Pasar Nyata.
Pasar nyata adalah pasar diman barang-barang yang akan diperjual
belikan dan dapat dibeli oleh pembeli. Contoh pasar tradisional dan
pasar swalayan.
© Pasar Abstrak.
Pasar abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak menawar
barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung

tetapi hanya dengan menggunakan surat dagangannya saja. Contoh
pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing.

Jenis pasar menurut cara transaksinya. Menurut cara transaksinya, jenis
pasar dibedakan menjadi pasar tradisional dan pasar modern.
© Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para
penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secar langsung.
Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang
kebutuhan pokok.
© Pasar Modern
Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang
diperjual belikan dengan harga pas dan denganm layanan sendiri.

Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza, dan tempattempat modern lainnya.

Jenis – Jenis Pasar menurut jenis barangnya. Beberapa pasar hanya
menjual satu jenis barang tertentu , misalnya pasar hewan,pasar
sayur,pasar buah,pasar ikan dan daging serta pasar loak.
Jenis – Jenis Pasar menurut keleluasaan distribusi . Menurut keluasaan

distribusinya barang yang dijual pasar dapat dibedakan menjadi:
► Pasar Lokal
► Pasar Daerah
► Pasar Nasional dan
► Pasar Internasional

Pelaku Kegiatan Ekonomi
Di dalam kegiatan ekonomi terdapat beberapa pelaku yang dapat
digolongkan menjadi empat, yaitu rumah tangga keluarga, perusahaan,
pemerintah dan masyarakat luar negeri.
1. Rumah Tangga Keluarga/ Rumah Tangga Konsumsi
Rumah tangga keluarga/ konsumsi merupakan pelaku kegiatan ekonomi
yang menyediakan faktor-faktor produksi kepada pelaku kegiatan
ekonomi lain. lebih jelas mengenai faktor produksi
Penyediaan faktor produksi tersebut dimaksudkan guna mendapatkan
uang agar dapat memenuhi kebutuhannya. Adapun cara yang dilakukan
agar uang tersebut diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Menawarkan tanah (alam) yang dimiliki kepada pihak lain untuk
menerima balas jasa yang disebut dengan sewa.
2. Menawarkan sumber tenaga kerja atau sumber daya manusia

untuk mendapatkan balas jasa yang disebut dengan upah atau gaji.
3. Menawarkan modal yang dimiliki untuk mendapatkan bunga
sebagai balas jasa.
4. Menawarkan keahlian atau memakai keahlian yang dimiliki dan
balas jasa yang diterima disebut bagian keuntungan atau laba dari
perusahaan yang bersangkutan.

Dengan demikian kelompok rumah tangga ini melakukan kegiatan
sebagai berikut:
1. menyediakan dan menyerahkan faktor-faktor produksi
2. Menerima balas jasa atas faktor produksi yang dimiliki
3. Mengonsumsi barang dan jasa
2. Rumah Tangga Perusahaan
Rumah tangga perusahaan berperan untuk melakukan kegiatan produksi
maupun distribusi dalam kegiatan ekonomi. Kegiatan yang dilakukan
oleh kelompok rumah tangga perusahaan meliputi :
1. Melakukan kegiatan produksi barang dan jasa , dengan cara
mengolah faktor produksi yang diterima dari rumah tangga
konsumen.
2. Membayar imbalan atas penggunaan faktor produksi.

3. Menjual hasil produksi kepada rumah tangga konsumen.
4. Menerima pembayaran atas penjualan berang dan jasa.
3. Rumah Tangga Pemerintah
Berbeda dengan rumahtangga konsumsi dan perusahaan, pemerintah
menjalankan kegiatan ekonomi dengan motif sosial (social economy),
yaitu mencari prnghasilan untuk kepentingan umum.
Aktivitas pemerintah dalam kegiatan ekonomi adalah sebagai berikut:
a. mengeluarkan undang-undang, peraturan, dan kebijakan
bertujuan mengumpulkan dana dari masyarakat, misalnya pajak.

yang

b. Membelanjakan penerimaan negara untuk membeli berbagai
kebutuhan pemerintah termasuk menyiapkan sarana dan prasarana yang
menyangkut kegiatan umum (public goods).
c. Melakukan kegiatan ekonomi langsung dibawah Badan Usaha Milik
Negara. Misalnya PLN, DAMRI, PERTAMINA, dsb.
d. Menjalin hubungan ekonomi dengan negara lain.

Dalam

menjalankan
kegiatan
ekonomi
langsung,
pemerintah
menggunakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengelolanya.
Di Indonesia BUMN dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
1. Perusahaan umum (PERUM)
Badan usaha ini mengusahakan alat-alat vital dan strategis dengan
pembiayaan dan keuntungan untuk negara. Contoh: Perum Pegadaian
dan Perum Perumnas.
1. Perusahaan perseroan (PT.)
Badan usaha ini beroperasi seperti layaknya perusahaan swasta, namun
modal perseroan tetap disetor dan diusahakan oleh pemerintah. Contoh:
PT. Pertamina, PT. PerkebunanXII, PT. Pelni dan sebagainya.
Pemerintah juga bertanggung jawab untuk:
1. Menyelenggarakan prasarana produksi seperti jalan umum, pos
dan komunikasi, pengangkutan umum, kereta api, air minum,
sekolah, listrik, rumah sakit, dan lain-lain.
2. Merangsang produksi melalui pajak dan subsidi.

3. Mengatur perekonomian dengan peraturan/ pengawasan dan
perijinan.
4. Menyediakan informasi, misalnya melalui bagian statistik harga,
riset, dan penerangan.
5. Mengawasi peredaran jumlah uang.
6. Menjalankan sendiri beberapa jenis perusahan, terutam,a yang
menmyangkut hajat hidup orang banyak.
4. Rumah Tangga Masyarakat Luar Negeri
Masyarakat luar negeri memiliki peranan yang penting dalam kegiatan
ekonomi. Selama ini belum ada negara yang mampu hidup mandiri tanpa
adanya bantuan dari negara lain. Setiap negara membutuhkan negara
lain dalam kehidupan berekonomi. Contohnya dalam jual beli, negara
yang satu akan membeli pada negara yang lain dan akan menjual pula
pada negara yang lain. Contoh konkritnya indonesia yang membutuhkan
komputer buatan amerika dan amerika yang membuthkan tekstil buatan
indonesia. Tak hanya itu, kerja sama ekonomi antar negara juga berperan
untuk membentu negara yang sedang mengalami nkesulitan dalam

perekonomian. Contohnya lahirnya negara G7 yang memberikan
pinjaman keuangan pada negara-negara sedang berkembang.


Siklus Ekonomi (circular flow diagram)
Kegiatan perekonomian suatu negara dan pelaku-pelaku ekonomi yang
terlibat dalam perekonomian tersebut dapat dilihat dari circular flow
diagram
di
bawah
ini.
1.Kegiatan
Ekonomi
Dua
Sektor
Kegiatan ekonomi dua sektor hanya melibatkan dua pelaku ekonomi,
yaitu
rumah
tangga
dan
perusahaan.
a.Corak Kegiatan Ekonomi Subsistem
Dalam

corak
kegiatan
ekonomi
subsistem
penerima-penerima
pendapatan, dalam hal ini rumah tangga, tidak menabung, dan para
pengusaha tidak menanam modal. Dalam masyarakat yang seperti ini
aliran pendapatannya adalah seperti yang tampak pada Gambar berikut :

Dalam kegiatan ekonomi seperti ini sekiranya sektor produksi
menggunakan seluruh faktor produksi yang ada dalam perekonomian,
pengeluaran sektor rumah tangga akan sama dengan nilai barang dan
jasa yang diproduksi dalam perekonomian. Ini adalah gambaran yang
sangat sederhana yang terjadi pada suatu perekonomian, di mana
kegiatan perdagangan pada umumnya masih menggunakan cara barter.
b.Corak Perekonomian Modern
Dalam perekonomian yang lebih maju, penerima-penerima pendapatan
akan menyisihkan sebagian pendapatan mereka untuk ditabung.

Tabungan ini akan dipinjamkan kepada pengusaha yang akan
menggunakannya untuk investasi, yaitu melakukan pembelian barangbarang modal.

2.Kegiatan Ekonomi Tiga Sektor
Dalam kegiatan ekonomi tiga sektor, pelaku-pelaku ekonomi yang terlibat
selain dari rumah tangga dan perusahaan, diperlihatkan juga peranan
dan pengaruh pemerintah atas kegiatan perekonomian.

3.Kegiatan Ekonomi Empat Sektor

Kegiatan ekonomi empat sektor sering disebut perekonomian terbuka
karena kegiatan ini tidak hanya melibatkan pelaku-pelaku ekonomi di
dalam negeri, tetapi juga masyarakat ekonomi di luar negeri.

Pengantar Ekonomi Mikro Islami
Ilmu Ekonomi Mikro adalah penerapan ilmu ekonomi dalam perilaku
individual sebagai konsumen, produsen maupun sebagai tenaga kerja,
serta implikasi kebijakan pemerintah untuk mempengaruhi perilaku
tersebut. Sedangkan Ilmu Ekonomi Makro adalah bagian ilmu ekonomi
yang mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara
keseluruhan
(agregat).
Salah satu kelemahan ilmu ekonomi konvensional adalah tidak adanya
hubungan yang jelas antara tujuan-tujuan makroekonomi dan
mikroekonomi. Ilmu Ekonomi Islam juga berusaha mengatasi kelemahan
ini dengan membangun fondasi mikro bagi makroekonominya. Namun
usaha ini belum sepenuhnya terpenuhi, ilmu mikroekonomi Islam masih
meraba-raba di permukaan dan baru membicarakan sejumlah konsep
kunci, diantaranya soal self-interest, kepentingan sosial, kepemilikan
individu, preferensi individu, mekanisme pasar, persaingan, laba, utilitas
dan rasionalitas. Konsep-konsep ini secara bahasa sama dengan yang
dikemukan ekonomi konvensional sehingga cenderung memberi kesan
tidak ada perbedaan, tetapi sebenarnya landasan filosofi pandangan
dunia Islam telah memberikan makna dan signifikansi yang berbeda.

Pada dataran teoritis, ada beberapa pokok bahasan ilmu mikroekonomi
yang telah menjadi kajian dari sudut pandang ilmu ekonomi Islam,

diantaranya
adalah:
1.
Asumsi
Rasionalitas
dalam
Ekonomi
Islami
- Perluasan konsep Rasionalitas melalui persyaratan transitivitas dan
pengaruh
infak
(sedekah)
terhadap
utilitas.
- Perluasan spektrum utilitas oleh nilai Islam tentang halal dan haram
- Pelonggaran persyaratan kontinuitas, misal permintaan barang haram
ketika
keadaan
darurat.
- Perluasan horison waktu (kebalikan konsep time value of money)
2.
Teori
Permintaan
Islami
Peningkatan
Utilitas
antara
barang
halal
dan
haram.
Corner
Solution
untuk
pilihan
halal-haram.
- Permintaan barang haram dalam keadaan darurat (tidak optimal)
3.
Teori
Konsumsi
Islami
Konsumsi
Interporal
dalam
Islam
Hubungan
terbalik
riba
dengan
sedekah
- Hubungan terbalik rasio tabungan dengan konsumsi akhir
Investasi
Tabungan
4.
Teori
Produksi
Islami
- Perbandingan pengaruh sistem bunga dan bagi hasil terhadap biaya
produksi,
pendapatan,
dan
efisiensi
produksi.
5.
Teori
Penawaran
Islami
- Perbandingan pengaruh pajak penjualan dan zakat perniagaan terhadap
surplus
produsen.
Internalisasi
Biaya
Eksternal.
- Penerapan Biaya Kompensasi, batas ukuran, atau daur ulang.
6.
Mekanisme
Pasar
Islami
- Mekanisme pasar menurut Abu Yusuf, al-Ghazaly, Ibnu Taimiyah, Ibnu
Khaldun.
Mekanisme
pasar
Islami
dan
intervensi
harga
Islami.
- Intervensi harga yang adil dan zalim (versi Ibnu Taimiyah).
7.
Distorsi
Pasar
Perpektif
Islam
- Distorsi Permintaan dan penawaran (Ba’i Najasy, Ikhtikar)
- Tadlis/penipuan dan Taghrir/ketidakpastian ( kuantitas, kualitas, harga,
waktu)
8.
-

Efisiensi
Alokasi
Infak
dan
Superioritas

dan
sistem

Distribusi
maksimalisasi
ekonomi

Pendapatan
utilitas
Islam

Diskursus ilmu mikroekonomi ini masih memiliki kekurangan mendasar
karena seringkali diadopsi dari model yang dipergunakan dalam ekonomi
konvensional
sehingga
tidak
selalu
sesuai
dengan
asumsi
paradigmatiknya. Lebih-lebih lagi, pengujian empiris terhadap modelmodel ini tidak mungkin dilakukan sekarang karena tidak adanya sebuah
perekonomian yang benar-benar islami atau yang mendekatinya, dan
juga tidak tersedianya data yang diperlukan untuk pengujian tersebut.
Sangat sedikit kajian yang memperlihatkan bagaimana aktivitas
perekonomian muslim beroperasi pada zaman dahulu. Bahkan kajian
empiris terhadap masyarakat muslim modern di negara-negara muslim
maupun nonmuslim dari perspektif Islam juga amat jarang.
Namun demikian, ini tidak berarti mengurangi minat dan semangat kita
mengembangkan ilmu Ekonomi Islam. Kerangka hipotesis yang telah
terintis dapat berfungsi sebagai tujuan yang berguna dalam menyediakan
bangunan teoritis bagi ilmu Ekonomi Islam dan mengidentifikasi
keunggulan dan kelemahan suatu perekonomian islam, ketika kelak hal
itu telah dipraktekkan di suatu negara. Hanya dengan mengembangkan
mikroekonomi yang sesuai dengan paradigma Islamlah yang akan
meneguhkan identitas unik Ekonomi Islam. Oleh karena itu, “Konstruksi
teori mikroekonomi di bawah batasan-batasan Islam merupakan tugas
yang paling menantang di depan ilmu Ekonomi Islam”.

Rangkuman Pengantar Ekonomi Mikro, Prof. N. Gregory Mankiw

Bab 1
Hal-hal
mendasar
mengenai
pengambilan keputusan secara
individu
adalah
orang-orang
menghadapi
tradeof
antara
berbagai pilihan tujuan, bahwa
biaya untuk setiap tindakan diukur
dalam
kesempatan-kesempatan
yang terlewatkan, bahwa orangorang yang rasional mengambil
keputusan dengan membandingkan biaya marginal dengan
keuntungan marginal, dan bahwa orang-orang mengubah perilaku
mereka sebagai respons atas perubahan insentif yang mereka
hadapi.




Hal –hal yang mendasar mengenai interaksi di masyarakat adalah
bahwa perdagangan (pertukaran) dapat menguntungkan kedua
belah pihak yang melakukannya, bahwa pasar adalah tempat baik
mengoordinasikan perdagangan dalam masyarakat, dan bahwa
pemerintah dapat meningkatkan kinerja pasar seandainya terjadi
kegagalan pasar atau hasil dari pasar merata.



Hal-hal mendasar mengenai perekonomian secara keseluruhan
adalah bahwa produktivitas merupakan sumber yang utama dari
standar hidup, bahwa pertumbuhan jumlah uang adalah penyebab
utama inflasi, dan bahwa masyarakat selalu berhadapan dengan
tradeof jangka pendek antara inflasi dan pengangugaran.

Bab 2


Para ekonom mencoba mengkelaskan subjek mereka dengan
objektivitas serang ilmuwan. Seperti semua ilmuwan, mereka
membuat asumsi-asumsi yang tepat dan membangun model-model
yang disederhanakan dalam rangka memahami dunia sekeliling
mereka. Dua model sederhana perekonomian adalah diagram
aliran sirkuler dan batas kemungkinan-kemungkinan produksi.



Bidang ekonomi dibagi menjadi dua sub bidang, yaitu ekonomi
mikro dan makro. Ekonomi mikro mempelajari pembuatan

keputusan oleh rumah tangga dan perusahaan dan interaksi antara
keduanya di pasar. Ekonomi makro mempelajari kekuatan –
kekuatan dan kecenderungan-kecenderungan yang memengaruhi
perekonomian secara keseluruhan.


Pernyataan positif merupakan pernyataan mengenai bagaimana
dunia sebenarnya. Pernyataan normatif merupakan pernyataan
mengenai bagaimana dunia seharusnya. Ketika para ekonom
membuat pernyataan normatif, mereka sedang bertindak lebih
sebagai penasihat kebijakan dibanding sebagai ilmuwan.



Para ekonom sebagai penasihat bagi para pembuat kebijakan
memberikan saran-saran yang saling bertentangan, mungkin
karena perbedaan-perbedaan nilai. Pada saat saat yang lain, para
ekonom bisa sepaham dalam saran yang mereka kemukakan.
Namun para pembuat kebijakan mungkin memilih untuk
mengabaikannya

Bab 3


Setiap orang mengkonsumsi barang dan jasa yang dihasilkan oleh
banyak orang di negara sendiri dan juga di seluruh dunia. Saling
ketergantungan dan perdagangan dibutuhkan karena keduanya
memberi kesempatan kepada semua orang untuk menikmati
barang dan jasa dengan jumlah dan keragaman yang lebih besar.



Ada dua cara untuk membandingkan kemampuan dua orang dalam
menghasilkan suatu barang. Orang yang dapat menghasilkan suatu
barang dengan jumlah input yang lebih kecil di katakan memiliki
keunggulan absolute dalam memproduksi barang tersebut. Orang
yang memiliki biaya kesempatan lebih rendah dalam memproduksi
barang tersebut dikatakan memiliki keunggulan kompraratif.
Keuntungan-keuntungan dari perdagangan didasarkan pada
keunggulan komparaif, bukan keunggulan absolute.



Perdagangan membuat semua orang mencapai kondisi yang lebih
baik karena memberi mereka kesempatan untuk mengkhususkan
diri melakukan kegiatan yang keunggulan komparatifnya mereka
memiliki.



Prinsip keunggulan komparatif berlaku untuk suatu negara sama
seperti untuk seseorang. Para ekonom menggunakan prinsip
keunggulan komparatif tersebut untuk mendukung berlangsungnya
perdagangan bebas antar negara.

Bab 4


Para ekonom menggunakan model penawaran dan permintaan
untuk menganalisis pasar-pasar yang kompititif, terdapat banyak
penjual dan pembeli, masing-masing hanya berpengaruh kecil
terhadap harga pasar.



Kurva permintaan menunjukan bagaimana jumlah suatu barang
yang diminta bergantung pada harganya. Menurut hukum
permintaan, jika harga barang turun, maka jumlah permintaannya
naik. Oleh karena itu, kurva permintaaan semakin ke kanan
semakin turun.



Sebagai tambahan, diluar harga terdapat hal-hal yang menentukan
seberapa banyak barang yang ingin di beli konsumen, anta lain
pendapatan, harga barang barang subsitusi dan komplementer,
selera, harapan, dan jumlah pembeli. Jika salah satu dari Faktorfaktor tersebut berubah, maka kurva permintaanya akan bergeser.



Kurva penawaran menunjukan bagaimana jumlah suatu barang
yang ditawarkan bergantung pada harganya. Menurut hukum
penawaran. Jika harga barang naik, maka jumlah permintaanya
juga naik (ed?). Oleh karena itu, kurva permintaanya (ed?) semakin
kekanan semakin naik.



Sebagai tambahan, di luar harga, terdapat pula hal-hal lain yang
menentukan seberapa banyak barang yang produsen ingin jual,
antara lain harga barang barang input, teknologi, harapan, dan
jumlah penjual. Jika salah satu dari Faktor-faktor tersebut berubah,
maka kurva penawarannya akan bergeser.



Perpotongan kurva penawaran dan kurva permintan di sebut titik
keseimbangan. Jumlah yang diingikan sama dengan jumlah yang di
tawarkan.



Perilaku pembeli dan penjual secara alamiah akan membawa pasar
berada pada titik keseimbangannya. Ketika harga pasar di atas
harga keseimbangan, terdapat surplus barang, sehingga harga
akan turun. Ketika harga pasar berada di bawah harga
keseimbangan, terdapat kekurangan barang, sehinggaa harga akan
naik.



Untuk menganalisis bagaimana suatu peristiwa memengaruhi
pasar, kita menggunakan diagram penawaran-permintaan untuk
menelaah bagaimana pengaruh peristiwa tesebut terhadap harga

keseimbangan dan jumlah keseimbangan. untuk mengetahuinya,
kita harus melakukan metode tiga langkah. Pertama kita tentukan
apakah peristiwa tersebut menggeser kurva penawaran atau kurva
permintaan. Kedua, kita tentukan arah mana kurva yang
bersangkutan itu bergeser. Ketiga, kita bandingkan titik
keseimbangan yang baru dengan yang lama.


Dalam perekonomian pasar, harga adalah tanda dan dengan
demikian mengalokasikan sumber dalam perekonomian, harga
barang itu memastikan penawaran dan permintaan berada pada
kondisi seimbang. Harga keseimbangan akan menentukan
seberapa banyak barang yang dibeli dan seberapa banyak yang
dijual.

Bab 5


Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa besar jumlah
yang diminta merespons perubahan harga. Permintaan cenderung
menjadi lebih elastis jika tersedia barang-barang substitusi
terdekatnya, jika barangnya adalah suatu kemewahan dan bukan
kebutuhan, jika pasarnya didefinisikan secara sempit, atau jika
para pembeli membutuhkan waktu yang lama untuk bereaksi
terhadap perubahan.



Elastisitas harga permintaan didefinisikan sebagai perubahan
persentase jumlah permintaan dibagi perubahan persentase harga.
Apabila elastisitas kurang dari 1, maka pergerakan jumlah
permintan lebih kecil dibandingkan pergerakan harga, dan
pemintaan dikatakan elastis.



Pendapat total jumlah, jumlah yang harus dibayar untuk sebuah
barang, sama dengan barang dikalikan jumlah yang terjual. Untuk
kurva permintaan inelastis, pendapatan total meningkat jika harga
naik, untuk kurva permintaan elastis, pendapatan total menurun
jika harga naik.



elastisitas pendapatan dari permintaan mengukur seberapa besar
jumlah permintaan merespon perubahan pendapatan konsumen.
Elastisitas harga silang dari permintaan mengukur seberapa besar
jumlah permintaan suatu barang merespons perubahan harga
barang lainnya.



Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa besar jumlah
penawaran merespons perubahan harga. Elastisitas ini sering kali
bergantung pada jangka waktu yang digunakan. Dalam kebanyakan

pasar, penawaran lebih elastis untuk janga panjang dari pada untuk
jangka pendek.


Elastisitas harga penawaran didefinisikan sebagai perubahan
persentase jumlah penawaran dibagi kurang dari 1, maka
pergerakan jumlah penawaran lebih kecil dibandingkan pergerakan
harga, dan penawaran dikatakan inelastis. Apabila elastisitas
kurang lebih dari 1, maka pergerakan jumlah penawaran lebih
besar dibandingkan pergerakan harga dan penawaran dikatakan
elastis.



Perangkat penawaran dan permintaan dapat diaplikasikan dalam
berbagai macam pasar yang berbeda, bab ini menggunakan
perangkat-perangkat tersebut untuk menganalisis pasar gandum,
pasar minyak, dan pasar obat-obatan terlarang.

Bab 6
Batas harga tertinggi adalah harga maksimum sesuai hukum dari suatu
barang atau jasa. Contohnya adalah pengendalian sewa. Jika batas harga
tertinggi berada di bawah harga keseimbangan, jumlah pemintaan
melebihi jumlah penawaran, karena mengakibatkan kekurangan, penjual
harus menjatahkan barang atau jasa diantara pembeli pembelinya,
dengan berbagai cara.
Harga dasar adalah harga minimum sesuai hukum dari suatu barang
atau jasa. Contohnya adalah upah minimum. Jika harga dasar berada di
atasa harga keseimbangan, jumlah penawaran melebihi jumlah
permintaan. Karena mengakibatkan surplus, permintaan pembeli harus
dijatahkan di antara banyak penjualnya.
Ketika pemerntah menerapkan pajak atas suatu barang, jumlah
keseimbangan suatu barang tersebut akan turun. Artinya, pajak
mengurangi besarnya pasar dimana ia berada.
Pajak atas suatu barang menghasilkan suatu irisan antara harga yang
harus dibayar pembeli dengan harga yang diterima penjual. Ketika pasar
bergerak menuju keseimbangan baru, pembeli membayar lebih mahal
untuk mendapatkan barang dan penjual menerima lebih sedikit dari
penjualan barang tersebut. Dalam hal ini, baik pembeli maupun penjual
sama –sama mengaggung beban pajak. Pembagian beban pajak tidaklah
bergantung pada pihak yang dikenai pajak, apakah pembeli atau penjual.
Pembagian beban pajak bergantung pada elastisitas harga penawaran
dan permintaan. Beban pajak cenderung jatuh lebih banyak dari pada sisi

pasar kurang elastis karena sisi pasar tersebut tidak mudah menanggapi
pajak dengan cara menyesuaikan jumlah barang yang dibeli atau dijual.
bab 7


Surplus konsumen adalah nilai kerelaan pembeli untuk membayar
suatu barang dikurangi harga barang tersebut yang sebenarnya.
Surplus konsumen mengukur manfaat yang diterima pembeli dari
partisipasinya di suatu pasar. Surplus konsumen dapat dihitung
dengan mencari luas daerah di bawah kurva permintaan dan di
atas harga.



Surplus produsen adalah harga jual suatu barang dikurangi biaya
produksinya. Surplus konsumen mengukur manfaat yang harus
diterima penjual dari partisipasinya di suatu pasar. Surplus
produsen dapat dihitung dengan mencari luas daerah dibawah
harga dan di atas kurva penawaran..



Suatu alokasi sumber-sumber daya yang memaksimalkan nilai
surplus produsen dan surplus konsumen adalah alokasi yang
efisien. Para pembuat kebijakan sering kali sangat memerhatikan
efisiensi dan juga pemerataan dari hasil-hasil ekonomi.



Titik keseimbangan permintaan dan penawaran memaksimalkan
jumlah surplus proodusen dan surplus konsumen. Artinya, tangan
tak tampak di pasar menggiring pembeli dan penjual untuk
mengalokasikan sumber sumber daya dengan efisien.



Pasar tidak dapat mengalokasikan sumber-sumber daya secara
efisien ketika terjadi kegagalan pasar seperti adanya kekuasaan
pasar atau eksternalitas.

Bab 8


Pajak yang dikenakan pada barang mengurangi kesejahteraan para
pembeli dan para penjual barang, dan penurunan surplus
konsumen dan produsen biasanya lebih besar dari pada
pendapatan yang diperoleh pemerintah, penurunan surplus total
jumlah surplus konsumen, surplus produsen, dan pendapatan
pemerintah dari pajak disebut kerugian beban baku akibat pajak.



Pajak menimbulkan kerugian beban baku karena pajak
menyebabkan konsumsi pembeli lebih sedikit dan prosuksi penjual
juga lebih sedikit, dan perubahan pada perilaku ini menyusutkan
ukuran pasar di bawah tingkat yang memaksimumkan surplus

total. Karena elastisitas penawaran dan permintaan mengukur
seberapa banyak para peserta pasar menanggapi kondisi-kondisi
pasar, maka semakin besar elastisitas berarti kerugian beban
bakunya juga semakin besar.


Ketika tarif pajak menigkat, gangguan pada insentif akan lebih
terasa, dan kerugian beban bakunya semakin besar, pendapatan
pemerintah dari pajak pada awalnya meningkat dengan
meningkatnya tarik pajak. Akan tetapi, semakin besar mengurangi
pendapatan pemerintah karena pajak memperkecil ukuran pasar.

Bab 9


Dampak-dampak perdagangan internasional dapat dihentikan
dengan membandingkan harga domestik suatu barang dengan
harga yang berlaku dipasar dunia. Jika harga domestik rendah,
artinya negara yang bersangkutan memiliki keunggulan komparatif
dalam memproduksi barang tesebut, sehingga negara ini akan
menjadi pengekspor. Sedangkan jika harga didalam negeri tinggi,
artinya negara lain memiliki keunggulan komparatif dalam
memproduksi barang tersebut sehingga negara ini akan
mengekspor barang tersebut.



Ketika sebuah Negara membuka hubungan perdagangan
internasional dan menjadi pengekspor suatu barang, maka
keuntungan produsen domestik barang tersebut meningkat,
sedangkan konsumen domestik akan mengalami kerugian (karena
harga barangnya naik). Sebaliknya, jika negara tersebut membuka
hubungan perdagangan internasional dan menjadi pengimpor
suatu barang, maka para produsen domestik barang tersebut
mengalami kerugian, sedangkan konsumen domestik memperoleh
keuntungan (karena harga barangnya turun). Dalam kedua kasus
tersebut, keuntungan yang diperoleh dari perdaganan inernasional
jumlahnya melampui besar kerugiannya.



Pemberlakuan tarif-pajak barang impor akan menggerakan pasar di
negara yang bersangkutan menuju keseimbangan sebelum adanya
perdagangan internasional, yang berarti mengurang keuntungan
akibat perdagangan, meskipun produsen domestik diuntungkan
dan pemerintah naik pendapatannya. Kerugian konsumen
melampui keuntungan keuntungan tersebut.



Pemberlakuan kuota impor menimbukan dampak yang mirip
dengan pemberlakuan tarif. Hanya saja jika kuota impor

diberlakukan , keuntungan yang harusnya diterima pemerintah
(dalam kasus tarif) pindah ke tangan para pemilik lisensi impor.


Terdapat berbagai macam argumen yang mendukung dibatasinya
perdagangan intenasional; bahwa lapangan kerja domestik perlu
dilindungi, keamanan nasional harus dijaga, industri kecil harus
dibantu.

Bab 10


Ketika suatu transaksi antara pembeli dan penjual secara langsung
memengaruhi pihak ketiga, efek ini disebut suatu eksternalitas.
Eksternalitas negatif seperti polusi, menyebabkan jumlah optimal
secara sosial dalam pasar kurang dari jumlah keseimbangannya.
Eksternalitas positif, seperti imbas teknologi, menyebabkan jumlah
optimal secara sosial lebih dari jumlah keseimbanganya.



Pihak-pihak yang terkena efek dari eksternalitas dapat
menyelesaikan masalah mereka sendiri. Sebagai contoh ketika
suatu bisnis menghasilkan eksternalitas bagi bisnis lain keduanya
dapat menginternalisasikan eksternalitas itu dengan cara merger.
Alternatifnya pihak pihak yang berkepentingan dapat mengatasi
masalah itu dengan mengalokasikan kontrak. Menurut teori
macoase, jika orang-orang dapat melakukan tawar menawar tanpa
memakan biaya, maka mereka selau dapat mencapai kesepakatan
yang dapat mengalokasikan sumber daya dengan efisien. Akan
tetapi pada banyak kasus, mencapai sesuatu kesempatan antara
banyak pihak berkepentingan sulit terjadi, sehingga trorema coase
tidak berlaku.



Ketika pihak-pihak swasta tidak mampu menangani efek-efek
eksternal, seperti polusi, pemerintahan membantu dengan ikut
campur. Kadang-kadang pemerintah menghindari dilakukannya
kegiatan –kegiatan yang tidak efisien dari segi sosial dengan
melarang perilaku-perilaku tertentu. Pada kesempatan yang lain,
pemerintah
menginternalisasikan
eksternalitas
dengan
menerapkan pajak Pigovian suatu kebijakan Publik yang lain
adalah mengeluarkan izin. Sebagai contoh, pemerintah dapat
melindungi lingkungan dengan mengeluarkan sejumlah terbatas
izin berpolusi. Hasil akhir dari kebijakan ini hampir sama dengan
penerapan pajak Pigovian terhdap para polusi.

Bab 11



Barang-barang dapat dibedakan berdasarkan sifat eksludabilitas
dan rivalnya. Sebuah barang dikatakan ekskludable jika seseorang
dapat dilarang menggunakannya. Sebuah barang dapat rival jika
pemanfaatan barang itu oleh seseorang mengurangi kesempatan
orang lain untuk melakukan hal yang sama. Pasar bekerja dengan
baik jika yang dijual adalah barang barang pribadi, yang sifatnya
ekskludabel sekaligus rival. Pasar tidak bekerja dengan baik jika
barang yang dijual adalah barang barang dalam kategori yang lain.



Barang-barang publik tidak ekskludabel dan tidak rival. Contoh
barang publik antara lainaadalah jasa pemadaman kebakaran,
pertunjukan kembang api. Pertahanan nasional, dan pengetahuan
umum. Karena orang-orang tidak harus membayar untuk
menikmati manfaat barang-barang publik, ada insentif bagi mereka
untuk menjadi penumpang gratis pada saat barang publik itu
dijadikan barang pribadi. Karena itu pemerintahlah yang harus
menyediakan barang-barang publik, dan berapa jumlah yang
disediakan harus didasarkan atas analisis biaya manfaat.



Sumber-sumber daya milik bersama adalah barang barang yang
rival namun tidak ekskludabel. Contohnya adalah padang rumput
milik bersama udara yang bersih, dan jalan raya. Karena orang
juga tidak membayar untuk menikmati manfaatnya, mereka
cenderung mamakainya secara berlebihan . karena itu, pemerintah
berusaha membatasi penggunaan sumber-sumber daya milik
bersama.

Bab 12


Pemerintah USA memperoleh pendapatan dari berbagai macam
pajak. Pajak yang terpenting bagi pemerintah federal adalah pajak
pengasilan pribadi dan pajak upah untuk jaminan sosial. Pajak
terpenting bagi pemerintah negara bagian dan lokal adalah pajak
penjualan serta pajak bumi bangunan dan kepemilikan barang.



Efisiensi suatu sistem perpajakan merujuk pada biaya-biaya yang
dibebankan kepada para pembayar diluar transfer sumber sumber
daya dari pembayaran pajak ke pemerintah. Yang pertama adalah
gangguan dalam alokasi sumber-sumber daya yang muncul saat
pajak mengubah insentif dan berlaku ekonomi. Yang kedua adalah
beban administratif yang muncul saat mematuhi undang undang
perpajakan.



Pemerataan dari suatu system perpajakan mempersoalkan apakah
beban pajak didistribusikan secara adil antara populasi yang ada.

Menurut prinsip manfaat, adalah adil bagi masyarakat untuk
membayar pajak yang didasarkkan atas manfaat yang mereka
terima dari pemerinah. Menurut prinsip kemampuan membayar,
adalah adil bagi masyarkat untuk membayar pajak yang didasarkan
atas kemampuan mereka mengatasi beban finansialnya ketika
mengevaluasi pemerintahan dari suatu sistem perpajakan, penting
bagi kita untuk mengingat satu pelajaran dari ilmu mengenai
pembagian beban pajak, distribusi pajak tidak sama dengan
distribusi tagihan pajak.


Ketika mempertimbangkan untuk mengubah undang-undang
perpajakan, para pembuat kebijakan seringkali menghadapi
tradeof antar efisien dari pemerataaan. Sebagian besar
perdebatan mengenai kebijakan pajak ini karena orang menaruh
bobot kepentingan yang berbeda pada kedua tujuan ini.

Bab 13


Tujuan dari sutau perusahaan adalah untuk memaksimalkan
keuntungan , yang sama dengan pendapatan total dikurangi biaya
total.



Ketika menganalisis perilaku suatu perusahaan adalah penting
untuk menghitung semua biaya kesempatan dari proses produksi
sebagai dari biaya eksplisit. Yang lain, seperti hilangnya
pendapatan apabila ia memilih menjalankan usahanya dan
meninggalkan pekerjaannya yang lain disebut implisist.



Biaya suatu perusahaan mencerminkan proses produksinya. Kurva
fungsi
produksi
akan
semakin
mendatar
seiring
meningkatnyajumlah input menunjukan perilaku penurunan produk
marginal. Sebaliknya, kurva biaya total semakin curam seiring
meningkatnya jumlah produk.



Biaya total suatu perusahaan dapat dibedakan menjadi biaya tetap
dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah
terhadap perubahan output yang diproduksi. Biaya variable adalah
biaya yang berubah-ubah terhadap perubahan jumlah output yang
diproduksi.



Dan biaya total dapat diturunkan dua ukuran biaya. Biaya total
rata-rata merupakan biaya total dibagi jumlah output. Biaya
marginal merupakan kenaikan biaya total apabila terjadi kenaikan
output sebanyak 1 unit.



Ketika menganalisis perilaku perusahaan kita lebih baik
mengetahui grafik biaya total rata-rata dan biaya marginal. Biaya
marginal akan meningkat dengan meningkatnya jumlah output.
Biaya total rata-rata pada awalnya turun dengan meningkatnya
jumlah output dan kemudian naik seiring meningkatnya jumlah
output. Kurva biaya marginal selalu memotong kurva biaya total
rata-rata pada titik minimum biaya total rata-rata.



Biaya perusahaan sering kali bergantung pada rentang waktu.
Lebih spesifik lagi, kebanyakan biaya sifatnya tetap pada jangka
pendek, tetapi menjadi variable pada jangka panjang. Pada
kenyataannya, ketika perusahaan merubah tingkat produksinya
biaya total rata-rata meningkat lebih tinggi pada jangka pendek
dibandingkan pada jangka panjang.

Bab 14


Karena suatu perusahaan kompetitif menerima harga begitu saja,
pendapatannya
sebanding
dengan
jumlah
barang
yang
diproduksinya. Harga barang sama dengan pendapatan rataratanya dan pendapatan marginalnya.



Untuk memaksimalkan keuntungan, suatu perusahaan akan
memilih jumlah barang yang menyeimbangkan pendapatan
marginal dengan biaya marginalnya. Karena pendapatan
marginalnya bagi suatu perusahaan kompetitif sama besarnya
dengan harga, maka perusahaan tersebut memilih jumlah tertentu
di mana harga sama dengan biaya marginal. Maka kurva biaya
marginal itu adalah kurva penawaranya.



Dalam jangka pendek, ketika suatu perusahaan tidak mampu
menghemat biaya tetapnya, perusahaan akan memilih untuk tutup
sementara jika harga barang kurang dari biaya variable rata-rata
dalam jangka panjang. Ketika perusahaan tersebut dapat
menghemat biaya tetap dan biaya variablenya, perusahaan itu akan
memilih untuk keluar dari pasar jika harga kurang dari biaya total
rata-rata



Dalam suatu pasar yang memperbolehkan perusahaan-perusahaan
untuk masuk dan keluar dengan bebas, keuntungan akan menjadi
nol dalam waktu panjang. Pada keseimbangan jangka panjang ini,
semua perusahaan memproduksi barang pada skala efisiennya,
harga sama dengan biaya total rata-rata yang paling rendah, dan
jumlah perusahaan akan selalu berubah hingga jumlah permintaan
pada tingkat harga ini terpenuhi semuanya.



Perubahan dalam permintaan memiliki dampak yang berbeda jika
terjadi pada jangka waktu yang berbeda pula. Pada jangka pendek,
suatu peningkatan permintaan meningkatkan harga dan membawa
keuntungan, sementara turunya permintaan akan menurunkan
harga dan membawa kerugian. Tetapi jika perusahan dapat masuk
atau keluar pasar dengan mudah, maka dalam jangka panjang,
jumlah perusahaan akan selalu berubah hingga tercapai
keseimbangan utama ada keuntungan di pasar tersebut.

Bab 15


Monopoli adalah suatu perusahaan yang menjadi penjual tunggal
dipasarnya. Monopoli muncul ketika suatu perusahaan memiliki
satu sumber daya yang utama, ketika pemerintah memberikan hak
eksklusif produksi suatu barang kepada satu perusahaan dapat
menyediakan seluruh kebutuhan pasar dengan biaya yang lebih
kecil daripada banyak perusahaan.



Karena monopoli adalah produsen utama di pasarnya, monopolo
menghadapi kurva permintaan yang menurun untuk barangbarangnya. Saat monopoli meningkatkan produksinya 1 unit, harga
barangnya.



Seperti juga perusahaan kompetitif, suatu perusahaan monopoli
memaksimalkan keuntungan dengan cara memproduksi barang
dengan jumlah yang menyeimbangkan pendapatan marginal.
Monopoli ini kemudian memilih harga jumlah barang yang diminta.
tidak seperti perusahaan kompetitif, harga suatu barang dari
perusahaan melebihi pendapatan marginalnya. Sehingga harga
melebihi biaya marginalnya.



Tingkat produksi yang memaksimalkan keuntungan si pemonopoli
berada dibawah tingkat produksi yang memaksimakan jumlah
surplus konsumen dan surplus produsen. Artinya ketika monopoli
memberlakukan harga diatas biaya marginal. Sebagai konsumen
yang menghargai barang diatas biaya produksinya tidak akan
membelinya. Hasilnya, timbulah kerugian beban baku yang sama
dengan kerugian beban baku akibat pajak.



Para pembuat kebijakan dapat menangapi ketidakefisienan perilaku
monopoli dengan empat cara. Mereka dapat menggunanakan
undangan-undangan anti trust untuk membuat industri lebih
kompetitif. Mereka dapat mengatur harga-harga yang diberlakukan
oleh monopoli. Mereka dapat merubah perusahaan monopoli
menjadi badan yang dikelola pemerintah. Atau, jika kegagalan

pasar
yang
muncul
dipandang
kecil
dibandingkan
ketidaksempurnaan yang tidak terhindarkan dari pembuatan
kebijakan-kebijakan, maka mereka tidak perlu melakukan apa-apa.


Pemonopoli dapat menigkatkan keuntungan mereka dengan cara
memberlakukan harga yang berbeda atas barang yang sama
berdasarkan kerelaan konsumen untuk membayar. Parktik
diskriminasi harga ini dapat meningkatkan kesejahteraan dengan
cara menjual barang pada mereka yang tadinya tidak membelinya.
Pada kasus ekstrim dari diskriminasi harga yang sempurna,
kerugian beban baku yang disebabkan monopolli dapat dihilangkan
seluruhnya. Lebih umumnya, saat diskriminasi harga yang
diberlakukan tidak sempurna, kesejahteraan dapat meningkatkam
atau menurun, dibandingkan dengan hasil dari satu harga monopoli
saja.

Bab 16


Perusahaan-perusahaan oligopli memaksimalkan keuntungan
mereka dengan membentuk kartel dan bertindak seperti layaknya
monopoli. Tetapi, jika oligopli membuat keputusan mengenai
tingkat produksi secara individu, maka hasilnya adalah jumlah yang
lebih besar dan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan
hasil monopoli. Semakin dekat jumlah dan harga barangnya
dengan kondisinya dalam pasar kompetitif.



Dilema para tahanan menunjukan bahwa pribadi dapat
menghalangi orang memelihara kerja sama mereka, bahkan
mesipun kerja sama tersebut memberikan hasil yang terbaik bagi
kepentingan mereka bersama. Logika dari dilema para tahanan
berlaku dalam berbagai situasi lainnya, termasuk perlombaan
senjata, periklanan, persoalan-persoalan mengenai sumber daya
milik bersama, dan oligopli.



Para pembuat kebijakan menggunakan undang-undang antitrust
untuk menghalangi perusahaan perusahaan oligopoli melakukan
perilaku-perilaku bisnis yang mengurangi kompetisi. Aplikasi
undang-undang ini dapat menimbukan kontroversi, karena
beberapa perilaku bisnis yang kelihatannya mengurangi kompetisi
pada kenyataannya memiliki tujuan bisnis yang sah.

Bab 17



Para kompetitif monopolistik dicirikan tiga hal berikut: banyak
perusahaan, produk yang terdiferensiasi, dan kebebasan untuk
kepasar.



Keseimbangan dalam pasar kompetitf monopolisik berbeda dengan
keseimbangan dalam pasar kompetitif sempurna, karena dua hal
yang berkaitan. Pertama, setiap perusahaan didalam pasar
kompetitif monopolitik memiliki kapasitas berlebih. Artinya,
perusahaan bekerja pada bagian dari kurva biaya total rata-rata
yang mengarah kebawah. Kedua, setiap perusahaan menjual
barang pada harga diatas biaya marginal.



Kompetisi monopolistik tidak memiliki semua sifat yang diinginkan
dari kompetisi sempurna. Terdapat kerugian beban baku yang
normal dari monopoli akibat mark up harga dari biaya marginal.
Selain itu jumlah perushaan (dan variasi produk) dapat menjadi
terlalu besar atau terlalu kecil. Pada praktiknya, kemampuan
pembuat kebijakan untuk memperbaiki ketidak efisienan ini sangat
terbatas.



Diferensiasi produk yang merupakan ciri dari kompetisi
monopolistik mengarah pada pemanfatan iklan dan merek dagang.
Para kritikus iklan dan merek dagang berpendapat bahwa
perusahan menggunakannya untuk memanfaatkan irasionalitas
konsumen dan mengurangi kompetisi. Para pendukung iklan dan
merek dagang berpendapat bahwa perusahahn menggunakanya
untuk menginformasikan konsumen dan memperketat persaingan
dalam harga dan kualitas barang.

Bab 18


Pendapatan ekonomi didistribusikan pasar faktor-faktor produksi,
tiga faktor yang terpenting adalah tenaga kerja dan modal tanah.



Permintaan untuk faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja
merupakan permintaan turunan yang datang dari perusahaanperusahaan yang menggunakan faktor-faktor produksi untuk
memproduksi barang dan jasa. Perusahaan yang kompetitif dan
memaksimalkan keuntungan menyewa tiap faktor produksi
tersebut hingga pada titik tertentu ketika nilai produk marginal
faktor produksi sama dengan harganya.



Penawaran tenaga kerja muncul dari tradeof antara waktu kerja
dan waktu luang yang dimliki seseorang, kurva penawaran tenaga
kerja yang kemiringannya positif menandakan bahwa masyarakat

merespons peningkatan upah dengan cara menikmati waktu luang
yang lebih sedikit dan jam kerja yang lebih banyak


Harga yang haus dibayar untuk setiap faktor produksi
menyesuaikan diri sedemikian hingga mengembangkan penawaran
dengan permintaan faktor tersebut. Karena permintaan faktor
produksi mencerminkan nilai produk marginal faktor produksi
tersebut, pada kondisi keseimbangan tiap faktor dikompensasikan
menurut kontribusi marginalnya bagi produksi barang dan jasa.



Karena faktor-faktor produksi digunakan bersama-sama, produksi
marginal dari setiap faktor bergantung pada jumlah ketersediaan
faktor-faktor produksi lainnya, sebagai hasilnya, perubahan
penawaran sebuah faktor akan merubah keseimbangan pendapatan
bagi semua faktor produksi.

Bab 19


Para pekerja mendapatkan upah yang berbeda-beda karena
berbagai alasan. Sampai batas tertentu, perbedaan upah terjadi
karena adanya kompensasi kepada para pekerja akibat situasi
pekerjaan mereka. Jika semua hal lain dianggap sama, mereka
memiliki pekerjaan berat dan menyenangkan dibayar lebih banyak
dibandingkan mereka yang pekerjaannya lebih ringan dan
menyenangkan.



Para pekerja yang memiliki modal manusia yang lebih banyak akan
dibayar lebih tinggi dari pada mereka yang modal manusianya
lebih sedikit. Tingkat pengembalian dari terakumulasinya modal
manusia itu sangatlah tinggi, dan meningkat selama dua dekade
terakhir.



Meskipun lamanya masa sekolah, pengalaman, dan karekteristik
pekerjaan memengaruhi pendapatan seperti yang diramalkan oleh
teori, terdapat banyak sekali variasi dalam pendapatan yang tidak
dapat dijelaskan oleh hal-hal yang dapat diukur para ekonom.
Variasi-variasi yang tidak dapat dijelaskan ini dapat dihubungkan
dengan kemampuan alamiah, upaya, dan kesempatan.



Sebagian ekonom mengemukakan bahwa para pekerja yang lebih
berpendidikan mendapatkan upah yang lebih tinggi bukan karena
pendidikan meningkatkan produktivitas mereka, tetapi karena para
pekerja yang kemampuan alamiyahnya tinggi menggunakan
pendidikan sebagai cara untuk memberikan sinyal kepada para
pemberi pekerjaan. Jika teori pemberian sinyal ini benar adanya,

maka menaikan tingkat pendidikan seluruh pekerja tidak akan
meningkatkan upah secara keseluruhan.


Upah terkadang dipaksa untuk melebihi tingkat keseimbangan
penawaran dan permintaannya. Tiga alasanya adalah peraturan
upah minimum, serikat kerja, dan upah efisiensi.



Sebagai perbedaan dalam hal pendapatan dapat dihubungkan
dengan diskriminasi atas dasar ras, jenis kelamin, atau faktor lain.
Namun, mengukur besarnya diskriminasi sangat sulit dilakukan,
karena kita harus mengeoreksi perbedaan-perbedaan dalam modal
manusia dalam karakteristik pekerjaan.



Pasar kompetitif cenderung membatasi dampak diskriminasi
terhadap upah, jika upah sekelompok pekerja lebih rendah dari
pada kelompok lain, dengan alasan yang tidak berhubungan
dengan produktivitas marginal, maka perusahaan-perusahaan yang
tidak melakukan praktik diskriminasi akan mendapatkan
keuntungan yang lebih besar dibandingkan perusahaan-perusahaan
yang malah melakukan praktik diskriminasi. Perilaku yang
memaksimalkan keuntungan, oleh sebab itu, dapat mengurangi
perbedan upah yang diskriminatif ini. Diskriminasi terus
berlangssung dalam pasar kompetitif karena ada konsumen yang
rela membayar, lebih kepada perusahaan perusahaan diskriminatif,
atau ketika pemerintah mewajibkan perusahaan perusahaan itu
melakukan praktik diskriminasi.

Bab 20


Data pada distribusi pendapan menentukan kesenjangan besar
dalam
masyarakat
AS.
Seperlima
terkaya
menghasilkan
pendapatan sekitaar sepuluh kali lipat pendapatan seperlima
termiskin.



Karena transfer rupa-rupa, siklus hidup, pendapatan sementara,
dan mobilitas ekonomi begitu penting untuk memahami perubahanperubahan yang terjadi dalam pendapatan, sulit bagi kita untuk
mengukur tingkat kesenjangan dalam masyarkat dengan
menggunakan data distribusi pendapatan untuk satu tahun saja.
Ketika factor-faktor lainnya diperhatikan, mereka cenderung
menyampaikan bahwa kesejahteraan ekonomi terdistribusi lebih
seimbang dari pada pendapatn setahun yang dilaporkan.



Para filsup politik berbeda dalam pandangan mereka mengenai
peran pemerintah dalam mengubah distribusi pendapatan. Kaum

utilitarian (seperti John Stuart Mill) akan memilih distribusi
pendapan untuk memaksimalkan jumlah ultilitas setiap orang
dalam masyarakat. Kaum liberal (seperti Jhon Rawis) akan
menentukan distribusi pendapatan dengan cara seolah-seolah
berada dibelakan sebagai “layar ketidaktahuan” yang mencegah
kita mengetahui posisi-posisi kita dalam hidup. Kaum libertarian
(seperti Robeth Nozick) akan meminta pemerintah menegakan hakhak perorangan untuk menjamin proses yang adil tetapi
selanjutnya tidak mempermasalahkan kesenjangan pendapatan
yang tercipta karenanya.


Terdapat berbagai kebijakan yang ditunjukan untuk kaum miskin
peraturan upah minimum, tunjangan sosial, pajak pendapatan
negatif, dan transfer rupa rupa. Meskipun masing-masing
kebijakan ini menolong beberapa keluarga keluar dari kemiskinan,
namun setiap kebijakan tersebut juga memiliki pengaruh lain yang
tidak diinginkan. Karena bantuan keuangan menurun seiring
meningkatnya pendapatan, maka kaum miskin sering kali
menghadapi tingkat pajak marginal efektif yang sangat tinggi.
Tingkat pajak efektif yang tinggi seperti itu justru mematahkan
semangat keluarga miskin untuk keluar dengan kemampuan
mereka sendiri dari kemiskinan yang mereka alami.

Bab 21


Batasan anggaran seseorang konsumen menunjukan kombinasi
berbagai barang yang mungkin dibelinya dengan melihat
pendapatannya dan harga barang-barang tersebut. Kemiringan
garis batasan anggaran sama dengan harga relativ dari barangbarang itu.



Kurva-kurva indiferen dari konsumen menggambarkan preferensi
preferensinya. Suatu kurva indeveren menunjukan berbagai
kombinasi barang yang membuat konsumen sama senangnya. Titiktitik yang terletak pada kurva indiferen yang lebih tinggi lebih
dipilih titik-titik pada kurva indeferen yang lebih rendah.
Kemiringan suatu kurva indiferen pada titik apapun adalah tingkat
substitusi marginal konsumen tersebut tingkat kerelaan konsumen
untuk menukar barang yang satu dengan barang lainnya.