Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keikutsertaan Wanita Pasangan Usia Subur Dalam Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Desa Mangga Dua Kecamatan Tanjung Beringin Tahun 2017 Chapter III VI

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain studicross
sectionalbertujuan untuk mengetahui hubunganumur, jumlah anak, pengetahuan
dan dukungan suami terhadap rendahnya keikutsertaan dalam penggunaan MKJP
pada wanita pasangan usia subur di Desa Mangga Dua Kecamatan Tanjung
Beringin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2017.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Desa Mangga Dua Kecamatan
Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2017.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai bulan Januari sampai dengan Juli 2017.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang akan diteliti
(Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah wanita pasangan usia
subur yang menggunakan alat kontrasepsi dan bertempat tinggal di Desa Mangga
Dua Kecamatan Tanjung Beringin Tahun 2017


33
Universitas Sumatera Utara

3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian populasi yang diambil dari keseluruhan objek
yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Penentuan besar sampel
menggunakan rumus Lameshow (1997) sebagai berikut:

Z1 / 2
n
1,96
n

Po(1 Po   Z1 
Pa  Po 2

0,5(1 0,5 1,282
0,7  0,52

Pa (1 Pa


0,7(1 0,7)



2



2

n  61,43

Keterangan:
= Besar Sampel
= Nilai distribusi normal baku pada α 5% sebesar 1,96
= Nilai distribusi normal baku pada β 10% sebesar 1,282
= Proporsi pemakaian MKJP sebelumnya 50% (0,5)
= Proporsi pemakaian MKJP yang diharapkan 70% (0,7)
Berdasarkan perhitungan besar sampel, maka besar sampel minimal yang

dibutuhkan adalah 62 wanita pasangan usia subur yang menggunakan alat
kontrasepsi.

34
Universitas Sumatera Utara

3.5 Tehnik Pengambilan Sampel
Penarikan sampel dari masing-masing alat kontrasepsi yang digunakan
dilakukan secara acak sederhana (tehnik random sampling)

dimana semua

individu dalam populasi, baik secara sendiri atau bersama diberi kesempatan yang
sama untuk dipilih menjadi anggota sampel (Notoatmodjo, 2010).
1. Kriteria Inklusi:
a. Akseptor merupakan peserta KB aktif
b. Pengguna Non MKJP yang belum pernah menggunakan MKJP
3.6 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder, yaitu :
1.


Data primer yaitu data yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan
jumlah wanita pasangan usia subur yang memakai alat kontrasepsi MKJP dan
Non MKJP di Desa Mangga Dua Kecamatan Tanjung Beringin dengan
menggunakan instrument berupa kuesioner yang telah dipersiapkan
sebelumnya.

2.

Data sekunder penelitian diperoleh dari laporan-laporan, catatan atau
dokumen dari Petugas Lapangan KB (PLKB). Data yang didapat adalah
jumlah penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang dan non jangka panjang
bulan November 2016.

3.6 Defenisi Operasional
Defenisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang
dimaksud,

atau


tentang

apa

yang

diukur

oleh

variabel

yang

bersangkutan(Notoatmodjo, 2010).
3.6.1 Variabel Dependen
Penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) adalah cara
kontrasepsi berjangka panjang yang dalam penggunaanya mempunyai efektivitas

35

Universitas Sumatera Utara

dan tingkat kelangsungan pemakaiaannya yang tinggi dengan angka kegagalan
yang rendah seperti (IUD, Implan, MOW).
Pemakaian metode kontrasepsi jangka panjang dikategorikan atas :
1.

MKJP

2.

Non MKJP

3.6.2 Variabel Independen
No

Variabel

Defenisi
Operasional

1 Umur
Umur wanita
pasangan usia saat
pertama kali
menggunakan alat
kontrasepsi
2 Jumlah
Banyaknya anak
Anak
hidup dalam satu
keluarga
3 Pengetahuan Pengetahuan
adalah Segala tahu
yang dimiliki
wanita pasangan
usia subur tentang
alat kontrasepsi
4 Dukungan
Pernyataan
Suami

responden tentang
suami yang
memberi motivasi,
dukungan dalam
penggunaan alat
kontrasepsi MKJP.

Cara Alat Ukur
Hasil Ukur
Ukur
Angket Kuesioner Dikelompokkan
berdasarkan
1. 30 tahun
Angket Kuesioner 1. ≤2 anak
2. >2 anak

Skala
Ukur
Ordinal


Angket Kuesioner Dikelompokan
berdasarkan
kategori:
1. Baik ≥50%
2. Kurang 2).

3.

Pengetahuan
Pengetahuan diukur melalui jawaban kuesioner, pertanyaan yang di ajukan

adalah 30 pertanyaan. Setiap jawaban yang benar akan diberi skor 1 dan jawaban
yang salah akan diberi skor 0. Total skor maksimal 30 dan total skor minimal
adalah 0.
Variabel pengetahuan memiliki skor tertinggi 30 dan nilai terendah 0.
Berdasarkan kriteria di atas maka dapat di kategorikan tingkat pengetahuan
responden dengan kriteria sebagai berikut :
a.

Baik, apabila total nilai ≥50% atau ≥15 skor total yang benar dari 30

pertanyaan.

37
Universitas Sumatera Utara

b.

Kurang, apabila total nilai 30 sebanyak 15
akseptor (24,2%). Berdasarkan jumlah anak yang dimiliki wanita pasangan usia
subur yang menggunakan alat kontrasepsi, 27 akseptor (43,5%) memiliki anak
sedikit dan 35 akseptor (56,5%) memiliki anak banyak. Berdasarkan pengetahuan
yang dimiliki oleh wanita pasangan usia subur yang menggunakan alat
kontrasepsi yang berpengetahuan baik sebanyak 35 akseptor (56,5%) sedangkan
yang berpengetahuan kurang sebanyak 27 akseptor (43,5%). Berdasarkan
dukungan suami wanita pasangan usia subur yang menggunakan alat kontrasepsi
sebanyak 36 suami (58,1%) yang mendukung sedangkan yang tidak mendukung
ada sebanyak 26 suami (41,9%).

42
Universitas Sumatera Utara


4.3.2 Distribusi Penggunaan Alat Kontrasepsi MKJP dan non MKJP yang
Digunakan Wanita Pasangan Usia Subur di Desa Mangga Dua
Kecamatan Tanjung Beringin.
Untuk melihat distribusi penggunaan alat kontrasepsi MKJP dan Non
MKJP yang di gunakan wanita pasangan usia subur di Desa Mangga Dua
Kecamatan Tanjung Beringin dapat dilihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut.
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Penggunaan Alat Kontrasepsi MKJP dan Non
MKJP di Desa Mangga Dua Kecamatan Tanjung Beringin.
No
Jumlah
Penggunaan alat kontrasepsi
N
%
1
MKJP
25
40,3
2
Non MKJP
37
59,7
Jumlah
62
100,0

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa mayoritas wanita pasangan usia
subur menggunakan Non MKJP yaitu sebanyak 37 akseptor (59,7) dan wanita
pasangan usia subur yang menggunakan MKJP sebanyak 25 akseptor (40,3).
4.3.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Wanita Pasangan Usia
Subur Dalam Pengggunaan Alat Kontrasepsi MKJP dan Non MKJP.
Untuk melihat frekuensi pengetahuan wanita pasangan usia subur yang
menggunakan alat kontrasepsi MKJP dan Non MKJP sebanyak 30 pertanyaan dan
dijabarkan pada Tabel 4.5 sebagai berikut.

43
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Jawaban Pengetahuan tentang Penggunaan
Alat Kontrasepsi MKJP dan Non MKJP di Desa Mangga Dua
Kecamatan Tanjung Beringin.
No
Jawaban
Uraian Jawaban Pengetahuan
Benar
Salah
N
%
N
%
1 Pil merupakan alat kontrasepsi yang 56
90,3
6
9,7
penggunaannya harus di minum setiap hari
2 Kelemahan pemakaian kontrasepsi Pil dapat 44
71,0
18
29,0
mengurangi produksi ASI
3 Efek samping penggunaan alat kontrasepsi Pil 48
77,4
14
22,6
bisa menaikkan berat badan
4 Pemakaian alat kontrasepsi Suntik tidak dapat 44
71,0
18
29,0
dilakukan sendiri harus di bantu dengan tenaga
kesehatan
5 Efek samping penggunaan alat kontrasepsi 41
66,1
21
33,9
Suntik bisa menaikkan berat badan
6 Alat kontrasepsi suntik merupakan suntikan 56
90,3
6
9,7
hormonal untuk mencegah kehamilan
7 Alat kontrasepsi suntik bisa mengakibatkan 38
61,3
24
38,7
terlambatnya kembali kesuburan setelah
penghentian penggunaan
8 Alat kontrasepsi Implan merupakan alat 41
66,1
21
33,9
kontrasepsi yang berjangka panjang
9 Pemasangan
alat
kontrasepsi
Implan 41
66,1
21
33,9
dipasangkan di bokong
10 Penggunaan kontrasepsi Implan efektif selama 40
64,5
22
35,5
3-5 tahun
11 Kegunaan Implan adalah tidak mempengaruhi 30
48,4
32
51,6
ASI
12 Implan di pasang pada lengan kiri
33
53,2
29
46,8
13 Kontrasepsi implan tidak perlu dilakukan 31
50,0
31
50,0
periksaan dalam untuk pemasangan
14 IUD/spiral merupakan alat kontrasepsi yang 36
58,1
26
41,9
masa pemakaiannya berjangka panjang
15 Alat kontrasepsi IUD/spiral yaitu alat yang cara 33
53,2
29
46,8
penggunaannya di masukkan ke dalam rahim
16 Pemasangan IUD/spiral hanya boleh dipasang 37
59,7
25
40,3
oleh petugas kesehatan yang terlatih
17 IUD/spiral tidak mempengaruhi produksi ASI
27
43,5
35
56,5
18 IUD/spiral tidak mempengaruhi hubungan 27
43,5
35
56,5
seksual
19 IUD/spiral dapat dipasang segera setelah 27
43,5
35
56,5
melahirkan
20 IUD/spiral dapat dibuka sebelum waktunya bila 30
48,4
32
51,6
terjadi Infeksi atau pendarahan

44
Universitas Sumatera Utara

21
22
23

24
25
26
27
28

29
30

IUD/spiral dapat dibuka segera ketika ibu ingin
punya anak lagi
IUD/spiral dapat digunakan dalam waktu
jangka panjang yaitu 5 sampai 10 tahun
MOW (Metode Operasi Wanita) adalah
alat/metode kontrasepsi yang penggunaannya
berjangka panjang
MOW (Metode Operasi Wanita) boleh
dipasang pada saat hamil
MOW (Metode Operasi Wanita) harus
dilakukan oleh dokter yang terlatih
MOW (Metode Operasi Wanita) bersifat
permanen
MOW dilakukan harus mendapat persetujuan
suami
MOW (Metode Operasi Wanita) tidak boleh di
lakukan pada wanita yang memiliki riwayat
penyakit jantung
MOW (Metode Operasi Wanita) tidak boleh
dilakukan pada saat ibu sedang hamil
MOW (Metode Operasi Wanita) tidak boleh
dilakukan
apabila
belum
melakukan
persetujuan tertulis

31

50,0

31

50,0

31

50,0

31

50,0

20

32,3

42

67,7

22

35,5

40

64,5

19

30,6

43

69,4

15

24,2

47

75,8

18

29,0

44

71,0

17

27,4

45

72,6

19

30,6

43

69,4

17

27,4

45

72,6

Berdasarkan hasil penelitian dari setiap pertanyaan yang dijawab
responden menunjukkan bahwa sebesar 75,8% wanita pasangan usia subur tidak
mengerti Metode Operasi Wanita (MOW) bersifat permanen. Sebesar 56,5%
wanita pasangan usia subur tidak paham akan manfaat kontrasepsi IUD.
Kemudian sebesar 51,6% wanita pasangan usia subur tidak tahu Implan tidak
mempengaruhi ASI.
4.4 Analisa Bivariat
Analisa bivariat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara masing
masing variabel yang meliputi umur, jumlah anak, pengetahuan dan dukungan
suami dengan variabel terikat yaitu penggunaan MKJP menggunakan uji chi-

45
Universitas Sumatera Utara

square. Dikatakan ada hubungan yang bermakna secara statistik jika diperoleh
nilai P < 0,05.
4.4.1 Hubungan Umur, Jumlah Anak, Pengetahuan dan Dukungan Suami
dengan Keikutsertaan Wanita Pasangan Usia Subur Dalam
Penggunaan MKJP di Desa Mangga Dua Kecamatan Tanjung
Beringin.
Untuk melihat hubungan umur, jumlah anak, pengetahuan dan dukungan
suami terhadap penggunaan MKJP dan Non MKJP yang di gunakan wanita
pasangan usia subur dapat dilihat pada Tabel 4.6 sebagai berikut.
Tabel 4.5 Hubungan Umur, Jumlah Anak, Pengetahuan dan Dukungan
Suami dengan Keikutsertaan Wanita Pasangan Usia Subur
Dalam Penggunaan MKJP di Desa Mangga Dua Kecamatan
Tanjung Beringin.
Penggunaan Alat
Total
Kontrasepsi
No
Variable
P value
MKJP
Non MKJP
N
%
N
%
N
%
1
Umur
20-30
13
27,6
34
72,4
47
100
0,001
>30
12
80
3
20
15
100
2
Jumlah Anak
Sedikit
16
59,3
11
40,8
27
100
0,008
Banyak
9
25,7
26
74,3
35
100
3
Pengetahuan
Baik
22
62,9
13
37,1
35
100
0,001
Kurang
3
11,1
24
88,9
27
100
4
Dukungan
Suami
Mendukung
25
69,4
11
30,6
36
100
0,001
Tidak
0
0
26
100
26
100
Mendukung

Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa wanita pasangan usia subur yang
menggunakan MKJP dengan rentang umur 20-30 tahun sebanyak 13 orang atau
sebesar 27,6% dan wanita pasangan usia subur yang menggunakan MKJP dengan
rentang >30 tahun sebanyak 12 atau sebesar 80%. Sedangkan wanita pasangan

46
Universitas Sumatera Utara

usia subur yang menggunakan alat kontrasepsi Non MKJP dengan rentang umur
20-30 tahun sebanyak 34 orang atau sebesar 72,4% dan wanita pasangan usia
subur yang menggunakan alat kontrasepsi Non MKJP dengan rentang umur >30
tahun sebanyak 3 orang atau sebesar 20,0%.
Kemudian wanita pasangan usia subur yang menggunakan MKJP
memiliki ≤2 anak sebanyak 16 orang atau sebesar 59,3% dan wanita pasangan
usia subur yang menggunakan MKJP memiliki >2 anak sebesar 9 orang atau
sebesar 25,7%. Sedangkan wanita pasangan usia subur yang menggunakan alat
kontrasepsi Non MKJP memiliki ≤2 anak sebanyak 11 orang atau sebesar 40,7%
dan wanita pasangan usia subur yang menggunakan alat kontrasepsi Non MKJP
memiliki >2 anak sebanyak 26 orang atau sebesar 74,3%.
Selain itu wanita pasangan usia subur yang menggunakan MKJP
berpengetahuan baik sebanyak 22 orang atau sebesar 62,9% dan wanita pasangan
usia subur yang menggunakan MKJP berpengetahuan kurang sebanyak 3 orang
atau sebesar 11,1%. Sedangkan wanita pasangan usia subur yang menggunakan
alat kontrasepsi Non MKJP yang berpengetahuan baik sebanyak 13 atau sebesar
37,1% dan wanita pasangan usia subur yang menggunakan alat kontrasepsi Non
MKJP berpengetahuan kurang sebanyak 24 atau sebesar 88,9%.
Kemudian wanita pasangan usia subur yang mengggunakan MKJP
mendapat dukungan suami sebanyak 25 orang atau sebesar 69,4% dan wanita
pasangan usia subur yang menggunakan MKJP tidak mendapat dukungan suami
sebanyak 0 orang atau sebesar 0%. Sedangkan wanita pasangan usia subur yang
menggunakan alat kontrasepsi Non MKJP mendapat dukungan suami sebanyak

47
Universitas Sumatera Utara

11 orang atau sebesar 30,6% dan wanita pasangan usia subur yang menggunakan
alat kontrasepsi Non MKJP tidak mendapat dukungan suami sebanyak 26 orang
atau sebesar 100%.

48
Universitas Sumatera Utara

BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Hubungan Umur dengan Keikutsertaan Wanita Pasangan Usia Subur
Dalam Penggunaan MKJP di Desa Mangga Dua Kecamatan Tanjung
Beringin Tahun 2017.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang hubungan umur dengan
keikutsertaan wanita pasangan usia subur dalam penggunaan alat kontrasepsi di
Desa Mangga Dua Kecamatan Tanjung Beringin yaitu dapat dilihat dari 62 wanita
pasangan usia subur yang menggunakan alat kontrasepsi umur 20-30 tahun
sebanyak 47 orang (75,8%), sedangkan wanita pasangan usia subur yang berumur
diatas 30 tahun sebanyak 15 orang (24,2%).
Hasil tabulasi silang antara umur dengan penggunaan MKJP dan Non MKJP
pada wanita pasangan usia subur yang memiliki umur 20-30 tahun sebanyak 13
orang (27,6%) dan >30 tahun sebanyak 12 orang (80%), sedangkan wanita
pasangan usia subur yang menggunakan Non MKJP memiliki umur 20-30 tahun
sebanyak 34 (72,4%) orang dan >30 tahun sebanyak 3 orang (20%). Berdasarkan
hasil statistik uji chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan yang siqnifikan
antara umur dengan keikutsertaan wanita pasangan usia subur dalam penggunaan
MKJP (p=0,001).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri
(2014) di Polindes Tebalo Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik berdasarkan
hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan umur responden dengan
penggunaan alat kontrasepsi, pengguna Non MKJP sebagian besar berumur 20–
30tahun dan pengguna MKJP sebagian besar berumur >30 tahun. Terdapat

49
Universitas Sumatera Utara

pengaruh

umur

responden

dengan

rendahnya

keikutsertaan

PUS

dalampenggunakan MKJP. Pada penelitian Anita (2014) di Puskesmas Damau
Kabupaten Talaud, responden berumur >30 tahun lebih banyak memilih MKJP
dibandingkan dengan responden menggunakan Non MKJP.
Penelitian yang sama dilakukan oleh Pramono dan Ulfa (2012) di Semarang
dimana pada penelitiannya disebutkan bahwa ada hubungan antara umur dengan
pemilihan kontrasepsi MKJP, sejalan dengan penelitian Anita dkk (2014) Di
Puskesmas Damau Kabupaten Talaud ada hubungan yang signifikan antara umur
dengan pemilihan kontrasepsi MKJP (p=0,052). Namun, berbeda dengan
penelitian yang dilakukan oleh Friska (2015) di wilayah kerja Puskesmas Medan
Sunggal Kecamatan Medan Sunggal yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan
umur ibu dengan penggunaan MKJP (p=0,203).
5.2

Hubungan Jumlah Anak dengan Keikutsertaan Wanita Pasangan Usia
Subur Dalam Penggunaan MKJP di Desa Mangga Dua Kecamatan
Tanjung Beringin Tahun 2017.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang hubungan jumlah anak

dengan keikutsertaan wanita pasangan usia subur dalam penggunaan MKJP di
Desa Mangga Dua Kecamatan Tanjung Beringin yaitu dapat dilihat dari 62 wanita
pasangan usia subur yang menggunakan alat kontrasepsi dengan paritas ≤2 anak
sebanyak 35 orang atau sebesar (56,5%) dan wanita pasangan usia subur yang
menggunakan alat kontrasepsi dengan paritas >2 anak sebanyak 27 orang atau
sebesar (43,5).

50
Universitas Sumatera Utara

Hasil tabulasi silang antara jumlah anak dengan penggunaan MKJP dan Non
MKJP pada wanita pasangan usia subur yang memiliki jumlah anak ≤2 sebanyak
16 orang (59,3%) dan jumlah anak >2 sebanyak 9 orang (25,7%) kemudian
wanita pasangan usia subur yang menggunakan Non MKJP dengan jumlah anak
≤2 sebanyak 11 orang (40,7%) dan dengan jumlah anak >2 sebanyak 26 orang
(74,3%). Berdasarkan hasil statistik uji chi-square menunjukkan bahwa ada
hubungan yang siqnifikan antara jumlah anak dengan keikutsertaan wanita
pasangan usia subur dalam penggunaan MKJP (p=0,008).
Penelitian yang sama dilakukan oleh Sri dan Desmarnita (2013)diwilayah
kerja Puskesmas Kecamatan Matramandimana pada penelitiannya disebutkan
bahwa ada hubungan antara jumlah anak dengan penggunaan MKJP dengan nilai
p=0,001, berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Anita dkk (2014)
diPuskesmas Damau Kabupaten Talaud menyatakan tidak ada hubungan jumlah
anak dengan penggunaan kontrasepsi MKJP dengan nilai p=0,726.
Pasangan Usia Subur (PUS) usia muda dengan jumlah anak sedikit atau
disebut dengan Pus Muda Paritas Rendah (Puspuren) sangat besar pengaruhnya
terhadap penurunan angka kelahiran saat ini dibandingkan dengan peserta KB dari
Pus Usia Tua Paritas Tinggi atau disebut dengan Pustupati. Oleh karena itu
pasangan yang mempunyai anak lebih sedikit atau ≤2 anak dianjurkan untuk
menggunakan metode kontrasepsi yang efektif dan mempunyai masa pakai cukup
lama agar tidak terjadi kehamilan yang tidak diinginkan dan mampu mengatur
jarak kelahiran yang aman. Tak lain tujuan ini sangat baik untuk penurunan
jumlah penduduk.

51
Universitas Sumatera Utara

5.3

Hubungan Pengetahuan dengan Keikutsetaan Wanita Pasangan Usia
Subur Dalam Penggunaan MKJP di Desa Mangga Dua Kecamatan
Tanjung Beringin Tahun 2017.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang hubungan pengetahuan

dengan keikutsertaan wanita pasangan usia subur dalam penggunaan MKJP di
Desa Mangga Dua Kecamatan Tanjung Beringin yaitu dapat dilihat dari 62 wanita
pasangan usia subur yang menggunakan alat kontrasepsi yang memiliki
pengetahuan baik 35 orang (56,5%) sedangkan pengetahuan kurang sebanyak 27
orang (43,5%). Hasil tabulasi silang antara pengetahuan dengan penggunaan
MKJP dan Non MKJP pada wanita pasangan usia subur yang memiliki
pengetahuan kurang adalah 3 orang (11,1%) dan 24 orang (88,9%).
Hasil statistik uji chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan yang
siqnifikan antara pengetahuan dengan keikutsertaan wanita pasangan usia subur
dalam penggunaan MKJP (p=0,001), artinya bahwa pengetahuan responden
sangat berpengaruh untuk mendukung wanita pasangan usia subur dalam
penggunaan MKJP. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Choiriah
(2010) bahwa terdapat hubungan tingkat pengetahuan dengan keikutsertaan
wanita pasangan usia subur dalam penggunaan MKJP dengan hasil uji nilai
p

Dokumen yang terkait

Faktor- Faktor yang Memengaruhi Keikutsertaan Wanita Pasangan Usia Subur dalam Penggunaan KB IUD di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2010

5 48 83

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kalideres Tahun 2015

3 28 158

Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Pasangan Usia Subur ( PUS ) Terhadap Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang di Kecamatan Medan Denai

1 9 130

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Pada Isteri Pasangan Usia Subur (Pus) Di Kecamatan Doloksanggul Tahun 2012 Chapter III VI

0 0 49

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keikutsertaan Wanita Pasangan Usia Subur Dalam Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Desa Mangga Dua Kecamatan Tanjung Beringin Tahun 2017

0 0 16

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keikutsertaan Wanita Pasangan Usia Subur Dalam Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Desa Mangga Dua Kecamatan Tanjung Beringin Tahun 2017

0 0 2

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keikutsertaan Wanita Pasangan Usia Subur Dalam Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Desa Mangga Dua Kecamatan Tanjung Beringin Tahun 2017

0 0 9

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keikutsertaan Wanita Pasangan Usia Subur Dalam Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Desa Mangga Dua Kecamatan Tanjung Beringin Tahun 2017

0 1 23

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keikutsertaan Wanita Pasangan Usia Subur Dalam Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Desa Mangga Dua Kecamatan Tanjung Beringin Tahun 2017

1 8 4

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keikutsertaan Wanita Pasangan Usia Subur Dalam Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Desa Mangga Dua Kecamatan Tanjung Beringin Tahun 2017

0 0 26