Dampak Penggusuran Pedagang Buku Bekas Lapangan Merdeka Medan Terhadap Tingkat Kesejahteraan Keluarga

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

NAMA
NIM

: MUHLIS
: 100902014

ABSTRAK
Dampak Penggusuran Pedagang Buku Bekas Lapangan Merdeka Medan
Terhadap Tingkat Kesejahteraan Keluarga
Pembangunan City Check In , Sky Bridge dan lahan parkir yang dilakukan
Pemerintah Kota (Pemko) Medan dilakukan untuk mendukung sarana transportasi ke
Bandara Internasional Kuala Namu. Lokasi pembangunan tersebut tepat berada di
sisi timur Lapangan Merdeka tempat pedagang buku berjualan. Pedagang buku bekas
sendiri menempati sisi Timur Lapangan Merdeka dimulai pada tahun 2003 dengan
beralaskan hukum Surat Keputusan Walikota Medan mengenai surat perjanjian
pemakaian kios tempat berjualan buku di Sisi Timur Lapangan Merdeka Medan No
511.3/5750.B tertanggal 22 Juli 2003. Pedagang buku yang tergabung dalam

organisasi Persatuan Pedagang Buku Bekas Lapangan Merdeka (P2BLM) menolak
kebijakan relokasi tesebut dan melakukan perlawanan terhadap kebijakan Pemko
Medan yang tidak mengakomodir keinginan pedagang buku bekas. Pedagang buku
menuntut kepada Pemko Medan untuk melakukan revitalisasi sisi timur Lapangan
Merdeka, karena pedagang buku adalah cagar budaya dan ikon Kota Medan
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif
yang bertujuan untuk menggambarkan dampak penggusuran pedagang buku bekas
lapangan merdeka medan terhadap tingkat kesejahteraan keluarga. Dalam penelitian
ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melakukan observasi dan
wawancara mendalam. Informan dalam penelitian ini terbagi menjadi 3 bagian, yaitu
informan utama, informan kunci, dan informan tambahan. Dengan komposisi dari
masing-masing informan adalah pihak Lembaga Swadaya Masyarakat, Pedagang
Buku P2BLM, Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Medan dan Keluarga
Pedagang Buku Bekas.
Berdasarkan hasil penelitian, penggusuran pedagang buku bekas oleh
pemerintah kota medan telah menimbulkan perlawanan dari pedagang buku dengan
bentuk perlawanan secara terang-terangan dan perlawanan secara tersembunyi.
Pedagang menolak dilakukannya penggusuran karena berjualan buku bekas sudah
menjadi mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi pedagang, selain
itu pedagang tidak sepakat dipindahkan dari sisi timur lapangan merdeka karena

pedagang memiliki legalitas hukum sedangkan tempat yang disediakan oleh
pemerintah kota medan merupakan lahan PT.KAI yang tidak punya kepastian
hukum. Upaya mempertahankan tempat berjualan dari penggusuran paksa oleh
pemko medan berdampak negatif terhadap tingkat kesejahteraan pedagang, seperti
pendapatan, kesehatan, pendidikan, pangan, dan perumahan.
Keyword :Dampak, Penggusuran, Tingkat kesejahteraan keluarga

Universitas Sumatera Utara