PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015 2016 | PURNAMASARI | Jurnal Pendidikan Matematika dan Matemati
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ARCS (Attention, Relevance,
Confidence, Satisfaction) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI
BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII C
SMP NEGERI 16 SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2015/2016
Ita Purnamasari1), Dyah Ratri Aryuna 2), Henny Ekana Chrisnawati3)
1)Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, UNS, Surakarta
Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, UNS, Surakarta
1)itta@student.uns.ac.id,2)ratriaryuna@gmail.com, 3)henny_ekana@yahoo.co.id
2)3)Dosen
Alamat Instansi :
Gedung D lantai 1, Jalan Ir. Sutami No. 36A, Jawa Tengah 57126
ABSTRAK
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan
pembelajaran melalui strategi pembelajaran ARCS yang dapat meningkatkan
motivasi belajar matematika pada siswa kelas VII C SMP Negeri 16 Surakarta
tahun pelajaran 2015/2016, mengetahui bagaimana peningkatan motivasi belajar
matematika siswa dan hasil belajar matematika siswa setelah mengikuti
pembelajaran dengan strategi ARCS.Data yang dikumpulkan pada penelitian ini
adalah data keterlaksanaan pembelajaran, motivasi belajar matematika siswa, dan
hasil belajar matematika siswa.Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran ARCS adalah sebagai
berikut: Kegiatan pendahuluan, guru melakukan apersepsi dengan menunjuk
siswa, guru menginformasikan tujuan pembelajaran, guru memotivasi siswa.
Kegiatan inti, guru membagi siswa ke dalam kelompok yang setiap kelompok
beranggotakan 4 siswa, guru membagikan LKS pada setiap kelompok yang harus
diselesaikan melalui diskusi, guru menunjuk dua kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya dan meminta kelompok yang tidak
mengirimkan perwakilan untuk memberikan tanggapan atas hasil presentasi, guru
meminta siswa mengerjakan latihan soal. Kegiatan penutup, siswa bersama guru
menyimpulkan pembelajaran, guru memberikan kuis, dan memberikan arahan
untuk pertemuan selanjutnya.Berdasarkan hasil observasi, persentase rata-rata
motivasi belajar matematika siswa pada prasiklus sebesar 50,45%. Pada siklus I,
meningkat sebesar 18,53% menjadi 69,42% dan siklus II meningkat sebesar
11,83% menjadi 80,81%. Untuk hasil belajar matematika, persentase siswa yang
memiliki nilai di atas KKM pada pra siklus mencapai 42,85%. Pada siklus I
meningkat sebesar 21,44% menjadi 64,29% dan siklus II meningkat sebesar
14,28% menjadi 78,57%.Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
penerapan strategi pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence,
Satisfaction) dapat meningkatkan motivasi belajar matematika siswa kelas VII C
SMP Negeri 16 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016.
Kata kunci:ARCS ,hasil belajar, motivasi belajar, strategi pembelajaran ARCS
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
1
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan bagian
integral dalam pembangunan. Proses
pendidikan tidak dapat dipisahkan
dari
proses
pembangunan.
Pembangunan
bertujuan
diarahkan
untuk
sumber
dan
mengembangkan
daya
yang
berkualitas.Manusia yang berkualitas
dapat
dilihat
dari
segi
pendidikan.Pendidikan adalah kunci
perbaikan
kualitas
sumber
daya
manusia sehingga perbaikan kualitas
pendidikan
harus
senantiasa
ditingkatkan.Pendidikan
yang
berkualitas adalah pendidikan yang
dapat menghasilkan lulusan yang
mempunyai kemampuan dasar untuk
belajar sehingga dapat berperan serta
bahkan
menjadi
pelopor
dalam
perubahan dan pembaharuan.
Matematika merupakan salah
satu
mata
pelajaran
yang
mempengaruhi kualitas pendidikan
sehingga
dapat
menunjang
perkembangan ilmu dan teknologi.
Dengan
kata
lain,
matematika
menjadi alat bantu ilmu-ilmu lainnya,
baik
untuk
maupun
aplikasi.
kenyataannya
2
kepentingan
teoritis
Namun
di
pada
lapangan
menunjukkan terdapat banyak siswa
yang merasa matematika susah dan
sangat membosankan (Trianggraheni,
2013: 12) [5]. Anggapan tersebut
akan
belajar
berpengaruh
siswa
terhadap
hasil
secara
tidak
dan
langsung mempengaruhi keberhasilan
pembelajaran matematika.
Belajar akan menghasilkan
perubahan-perubahan
seseorang.
Untuk
pada
diri
mengetahui
seberapa jauh perubahan yang terjadi
perlu dilakukan penilaian. Begitu pula
yang terjadi pada seorang siswa yang
mengikuti suatu proses pembelajaran
di sekolah, harus selalu dilakukan
penilaian terhadap hasil belajarnya
untuk mengetahui sejauh mana siswa
telah mencapai sasaran belajarnya.
Dengan standar kelulusan semakin
meningkat
dari tahun ke tahun,
sehingga kebutuhan untuk menguasai
pelajaran ini sudah menjadi suatu
kewajiban.Oleh karena itu, dalam
pembelajaran matematika diperlukan
suatu
model
pembelajaran
yang
bervariasi dan inovatif.
Selain model pembelajaran,
faktor lain yang
turut berpengaruh
dalam proses pembelajaran di kelas
adalah adanya motivasi belajar siswa.
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
Motivasi berasal dari kata motif yang
akansenantiasa menentukan intensitas
dapat diartikan daya penggerak yang
usaha belajar bagi para siswa yang
ada di dalam diri seseorang untuk
nantinya akan berdampak pada hasil
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu
belajarnya.
Berdasarkan
demi mencapai suatu tujuan. Motivasi
hasil
diskusi
sebagai
peneliti dengan guru mata pelajaran
untuk
matematika SMP Negeri 16 Surakarta
menyediakan kondisi-kondisi tertentu,
dan setelah melakukan observasi
sehingga seseorang mau dan ingin
awal, terdapat permasalahan di kelas
melakukan sesuatu, dan bila ia tidak
VII C, yaitu banyak siswa yang tidak
suka, maka akan berusaha untuk
menyukai pelajaran matematika dan
meniadakan perasaan tidak suka itu
merasa
(Sardiman,
mengikuti
dapat
pula
dikatakan
serangkaian
usaha
2007:
75)
[6].
Jadi
malas-malasan
pelajaran
ketika
matematika.
motivasi itu dapat dirangsang oleh
Dengan adanya permasalahan tersebut
faktor dari luar tetapi motivasi itu
berdampak pada hasil nilai ulangan
adalah
harian
tumbuh
di
dalam
diri
matematika
yang
belum
seseorang.Sedangkan belajar adalah
memenuhi batas KKM yang sudah
sebuah proses yang memungkinkan
ditetapkan sekolah yaitu 72.Jumlah
seorang memperoleh dan membentuk
siswa pada kelas VII C adalah 28
kompetensi, ketrampilan dan sikap
siswa dimana laki-laki berjumlah 13
baru yang menjadikan perubahan
siswa dan perempuan berjumlah 15
mental
yang
siswa.Dari 28 siswa hanya ada 11
menyangkut ranah kognitif, afektif,
siswa yang telah mencapai nilai
dan psikomotor. Motivasi belajar
ketuntasan sedangkan siswa yang
siswa
sebagai
belum mencapai nilai ketuntasan
keseluruhan daya penggerak di dalam
berjumlah 17 siswa. Para siswa
diri siswa yang mendorong siswa
cenderung merasa tidak nyaman saat
untuk
mengikuti
pada
dapat
diri
siswa
diartikan
belajar.Intensitas
motivasi
pelajaran
matematika,
belajar seorang siswa akan sangat
sehingga tidak sedikit dari mereka
menentukan tingkat pencapaian hasil
yang malah tidak memperhatikan
belajarnya. Jadi, motivasi belajar
pelajaran dan bahkan sibuk dengan
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
3
kegiatan lain dan tidak ada kaitannya
masih
dengan
matematika.
pembelajaran telah dimulai. Ketika
Meskipun ada beberapa siswa yang
guru memberikan materi pelajaran
memperhatikan
hanya beberapa siswa saja yang
pelajaran
pelajaran,
namun
berani
yang
pendapat, dan menjawab pertanyaan.
memperhatikan
pelajaran
bertanya,
padahal
sayangnya tidak sedikit dari mereka
mengungkapkan
tersebut hanya sekedar mendengar
Kebanyakan
dan mencatat apa yang disampaikan
memperhatikan dan diam. Namun
guru
mengimbanginya
tidak semua siswa dalam kelas juga
menyampaikan
memperhatikan guru atau teman saat
dan
dengan
tidak
mencoba
pendapatnya.
Masalah
menunjukkan
masih
di
atas
kurangnya
siswa
menyampaikan
hanya
pendapat,
masih
terdapat beberapa siswa yang ramai
dalam
sendiri dan mendiskusikan hal lain
pembelajaran matematika. Padahal
selain pelajaran matematika. Guru
dalam
pembelajaran
sebenarnya sudah melakukan upaya
yang
tinggi
agar siswa dapat berperan lebih dalam
karena membutuhkan ketekunan dan
proses pembelajaran, salah satunya
keuletan,
dengan melakukan kegiatan diskusi di
motivasi
belajar
siswa
setiap
diperlukan
motivasi
yang
nantinya
akan
kelas. Namun saat kegiatan diskusi,
berdampak pada hasil belajar.
4
bermain-main
Berdasarkan observasi yang
hanya beberapa anak yang benar-
peneliti lakukan saat pembelajaran
benar melakukannya. Bahkan dari
matematika
sekian
di
kelas
VII
C
kelompok,
yang
ada
beberapa
berlangsung terlihat bahwa siswa
kelompok
masih kurang dalam mempersiapkan
saja yang bekerja sedangkan yang lain
pelajaran dan masih belum tertib
hanya bercanda dan mendiskusikan
ketika pembelajaran sudah dimulai,
hal lain sambil menunggu hasil
hal tersebut terlihat dari kurangnya
pekerjaan
temannya.
tanggapan dari siswa atas pertanyaan-
mengerjakan
soal
pertanyaan dari guru yang berkaitan
diberikan guru tidak sedikit dari
dengan pembelajaran pada pertemuan
mereka
sebelumnya dan terdapat anak yang
pekerjaan
yang
hanya satu murid
Ketika
latihan
hanya
yang
mencontek
temannya.Dari
hasil
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
observasi tersebut ada indikasi bahwa
strategi
motivasi belajar matematika siswa
ARCSdiharapkan akan meningkatkan
kelas
motivasi belajar matematika siswa.
VII
C
masih
rendah.Jika
pembelajaran
Strategi pembelajaran ARCS
motivasi belajar siswa itu tinggi maka
mungkin saja hal itu sejalan dengan
merupakan
strategi
pembelajaran
hasil belajar yang baik.
yang dikembangkan oleh John M.
yang
Keller.Strategi pembelajaran ARCS
diungkapkan oleh guru matematika
adalah prinsip-prinsip motivasi yang
dan dari hasil observasi awal peneliti
dapat
terlihat bahwa masih perlu adanya
pembelajaran.ARCS
perbaikan dalam proses belajar di
empat komponen motivasi yang harus
kelas VII C untuk meningkatkan
diperhatikan
motivasi
menghasilkan
Dari
permasalahan
belajar
matematika.
diimplementasikan
dalam
merupakan
guru
dalam
upaya
pembelajaran
yang
Sehubungan dengan hal ini maka
menarik, bermakna, dan memberikan
perlu
tantangan
dipikirkan
pembelajaran
ide
agar
matematika
dapat
bagi
siswa.
Keempat
komponen motivasi tersebut adalah
attention
(A)
atau
perhatian,
menyenangkan sehingga memperoleh
relevance
(R)
atau
relevansi,
hasil
confidence (C) atau kepercayaan diri,
berlangsung
dengan
yang
lebih
sebelumnya.Peneliti
dengan
guru
efektif
baik
dan
dari
bersama-sama
yang
dan satisfaction (S) atau kepuasan.
Pada
mengajar
komponen
attention
matematika di kelas VII C SMP
(A) atau perhatian, dapat diterapkan
Negeri 16 Surakarta berdiskusi untuk
strategi
memikirkan pembelajaran yang sesuai
memperoleh
dengan permasalahan tersebut dan
perhatian siswa dengan tanya jawab.
memungkinkan
Pada komponen ini akan terlihat
untuk
dilaksanakan.Peneliti
dan
melihat
penggunaan
kemungkinan
guru
motivasi
yang
digunakan
dan
siswa
untuk
mempertahankan
dari
pembelajaran dengan
mengikuti
tertib ketika
strategi pembelajaran ARCS untuk
pembelajaran sudah dimulai dan tidak
meningkatkan
mendiskusikan
motivasi
belajar
matematika siswa. Melalui penerapan
pelajaran
hal
lain
matematika
selain
ketika
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
5
pembelajaran sudah dimulai. Pada
memperhatikan
komponen
memberikan
(R)
relevance
atau
saat
orang
pendapatnya
lain
dan
relevansi, siswa dapat memikirkan
mengerjakan tugas atau latihan soal
suatu permasalahan yang berkaitan
yang diberikan.
dengan
kehidupan
Sehubungan
sehari-hari
dengan
sehingga mereka dapat lebih mudah
permasalahan di atas akan dilakukan
mencermati hal-hal yang berkaitan
penelitian tindakan kelas. Penelitian
dengan penyelesaian permasalahan
tindakan kelas dilakukan dengan cara
tersebut. Pada komponen ini akan
menerapkan
terlihat motivasi siswa dari berusaha
pembelajaranARCS(Attention,
mendiskusikan
bersama
Relevance, Confidence, Satisfaction)
teman ketika menemui kesulitan dan
untuk meningkatkan motivasi belajar
menjawab pertanyaan yang diajukan
matematika pada siswa kelas VII C
guru. Selanjutnya pada komponen
SMP Negeri 16 Surakarta tahun
confidence (C) atau kepercayaan diri,
pelajaran 2015/2016.
masalah
strategi
dapat diterapkan strategi yang dapat
menumbuhkan
siswa.Pada
percaya
komponen
ini
diri
KAJIAN PUSTAKA
Sardiman (2007:75) motivasi
akan
terlihat motivasi siswa dari mau
adalah
bertanya
pembelajaran
menyediakan kondisi-kondisi tertentu,
danterbuka untuk mengutarakan ide
sehingga seseorang mau dan ingin
atau pendapat atau jawaban yang
melakukan sesuatu, dan bila ia tidak
dimiliki. Pada komponen satisfaction
suka,
(S) atau kepuasan, apabila siswa telah
meniadakan
yakin terhadap kemampuan yang
perasaan tidak suka itu [6].Dimyati
dimilikinya,
dan Mudjiono (1999:81) mengartikan
suatu
6
rasa
saat
sehingga
kegiatan
dibutuhkan
dimana
dapat
motivasi
serangkaian
maka
usaha
berusaha
atau
sebagai
untuk
untuk
mengelakkan
dorongan
memberikan kesempatan siswa untuk
berorientasi
menggunakan pengetahuan yang baru
[2].Berdasarkan definisi di atas dapat
dipelajarinya.Pada komponen ini akan
disimpulkan bahwa motivasi adalah
terlihat
suatu dorongan pada diri seseorang
motivasi
siswa
dari
pada
yang
tujuan
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
sehingga seseorang mau dan ingin
dikatakan sebagai keseluruhan daya
melakukan sesuatu dan bila ia tidak
penggerak di dalam diri siswa yang
suka,
untuk
menimbulkan kegiatan belajar, yang
mengelakkan
menjamin kelangsungan dari kegiatan
perasaan tidak suka itu dikarenakan
belajar dan yang memberikan arah
adanya
pada kegiatan belajar, sehingga tujuan
maka
meniadakan
berusaha
atau
tujuan,
kebutuhan,
atau
yang dikehendaki oleh subjek belajar
keinginan yang harus terpuaskan.
Slameto
(2010:
2)
dapat tercapai [6].Menurut Kemp
mendefinisikan belajar sebagai suatu
dalam
proses
menjelaskan
usaha
yang
dilakukan
Abdul
Majid
(2013:
bahwa
7)
strategi
seseorang untuk memperoleh suatu
pembelajaran adalah suatu kegiatan
perubahan tingkah laku yang baru
pembelajaran yang harus dikerjakan
secara keseluruhan, sebagai hasil
guru dan peserta didik agar tujuan
pengalamannya
pembelajaran dapat dicapai secara
sendiri
dalam
interaksi dengan lingkungannya [7].
efektif dan efisien [3].
(2008:232)
Strategi pembelajaran yang
mendefinisikan bahwa belajar sebagai
digunakan dalam penelitian ini adalah
suatu proses yang terjadi karena usaha
Mathematics
yang membawa perubahan untuk
dengan menggunakan strategi ARCS.
memperoleh
Strategi
pembelajaranARCS
definisi-definisi
dikembangkan
oleh
dapat
Kellerr.Pengembangan
Sumadi
Suryabrata
kecakapan
[8].Berdasarkan
tersebut
di
atas
baru
ditarik
Motivated
Learning
John
M.
ARCS
kesimpulan bahwa belajar merupakan
didasarkan pada empat komponen
proses
yaitu
yang
berkaitan
dengan
attention
atau
perhatian,
perubahan pada diri seseorang berupa
relevance atau relevansi, confidence
pengetahuan,
dan
atau kepercayaan diri, dan satisfaction
keterampilan yang diperoleh dengan
atau kepuasan. Perhatian merupakan
cara berinteraksi dengan lingkungan
keingintahuan atau ketertarikan siswa
sehingga pengetahuan yang diperoleh
terhadap suatu topik pembelajaran
bersifat menetap dan berbekas.Dalam
yang
Sardiman (2007:75) motivasi belajar
peningkatan daya tangkap, dan juga
pemahaman,
ditandai
dengan
adanya
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
7
timbulnya
keinginan
bertanya.Relevansi
Pelaksanaan penelitian ini
untuk
menunjukkan
terbagi
ke
dalam
tahapan
adanya hubungan bahan ajar dengan
waktu.Tahap pertama yaitu persiapan
kebutuhan
penelitian.Tahap
dan
kondisi
siswa.
kedua
yaitu
Motivasi dalam diri siswa akan
pelaksanaan tindakanyang terdiri dari
senantiasa terpelihara apabila siswa
observasi awal, penyusunan proposal,
menganggap bahwa apa yang mereka
pengumpulan data, dan pelaksanaan
pelajari
tindakan.Tahap
dapat
Kepercayaan
diri
bermanfaat.
merujuk
pada
harapan siswa untuk sukses. Dengan
ketiga
yaitu
pengolahan data dan penyusunan
laporan.
Data
pemberian kesempatan kepada siswa
yang
dikumpulkan
untuk membangun harapan positif
dalam penelitian ini adalah data
terhadap kemampuan yang mereka
keterlaksanaan
miliki,
pengalaman untuk
sukses
motivasi belajar matematika siswa,
selama
pembelajaran
maka
dan
akan
keterlaksanaan
kepercayaan
diri
juga
data
pembelajaran,
hasil
data
belajar.Data
pembelajaran
dan
meningkat. Kepuasan merujuk pada
motivasi belajar matematika siswa
pujian dan hadiah yang diberikan
diperoleh dari hasil observasi yang
kepada siswa setelah menyelesaikan
dilakukan
selama
pembelajaran.
pembelajaran
serta
Kepuasan
dapat
proses
dokumentasi,
dicapai melalui penguatan intrinsik
sedangkan data hasil belajar diperoleh
atau penghargaan secara ekstrinsik.
dari hasil tes akhir siklus.
Berdasarkan
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas mengenai
upaya meningkatkan motivasi belajar
matematika siswa.Subjek penelitian
ini adalah siswa kelas VII C semester
2 tahun ajaran 2015/2016yang terdiri
dari 28 siswa.
8
3
sumber
data
yang digunakan, ada tiga metode
yang digunakan untuk pengumpulan
data.Pertama metode observasi, yaitu
cara
pengumpulan
data
dimana
peneliti (atau orang yang ditugasi)
melakukan
pengamatan
terhadap
subjek penelitian demikian hingga si
subjek tidak tahu bahwa dia sedang
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
diamati [1].Dalam
penelitian
ini,
memanfaatkan peneliti atau pengamat
metode observasi digunakan untuk
lainnya
mengumpulkan
motivasi belajar matematika siswa
data
proses
[1].Data
observasi
penerapan
dikatakan
strategi pembelajaran ARCSdan untuk
kesamaan
mengumpulkan data motivasi belajar
observer.Begitu pula untuk menguji
matematika
Observasi
keabsahan
siklusnya
pembelajaran digunakan triangulasi
pembelajaran
dilakukan
dengan
siswa.
pada
setiap
valid
hasil
apabila
hasil
terdapat
diantara
data
dua
keterlaksanaan
dimana setiap siklus terdiri dari 2
penyidik,
pertemuan. Kedua metode tes, yaitu
keterlaksanaan
cara
membandingkan hasil observasi dari
pengumpulan
data
yang
menghadapkan sejumlah pertanyaanpertanyaan
atau
namun
untuk
pembelajaran
enam observer yang berbeda.
Data
suruhan-suruhan
motivasi
kepada subjek penelitian [1].Tes yang
melalui
digunakan dalam penelitian ini adalah
merupakan hasil pengamatan selama
bentuk tes tertulis.Dalam penelitian
proses
ini tes digunakan untuk mengetahui
observer. Kemudian skor motivasi
hasil belajar matematika siswa yang
belajar
bisa dilihat dari setiap langkah-
pertemuan pertama dan kedua dirata-
langkah penyelesaian yang dikerjakan
rata untuk menghasilkan motivasi
oleh
belajar matematika siswa pada tiap
siswa.
Ketiga
metode
lembar
diperoleh
observasi
pembelajaran
matematika
oleh
siswa
enam
pada
dokumentasi, yaitu cara pengumpulan
siklus.Presentase
data
motivasi belajar matematika siswa
dengan
melihatnya
dalam
pertemuan
hasil
yang
dapat
observasi
dokumen-dokumen yang telah ada
tiap
diketahui
[1].
dengan rumus sebagai berikut.
Untuk menguji keabsahan
data motivasi belajar matematika
siswa digunakan triangulasi penyidik,
=
ℎ
ℎ
100%
yaitu membandingkan dan mengecek
Keterangan : P
balik
motivasi belajar matematika siswa
derajat
kepercayaan
suatu
=
Persentase
informasi yang diperoleh dengan cara
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
9
Hasil
pelaksanaan
strategi
observasideskripsi
pembelajaran
ARCSdiperoleh
bersama
teman
ketika
menemui
melalui
kesulitan sebesar 46,43%, indikator
melalui
siswa memperhatikan saat orang lain
lembar observasi yang merupakan
memberikan
hasil
60,71%, indikator siswa mau bertanya
pengamatan
proses
pendapatnya
pembelajaran
sebesar
pembelajaran oleh observer. Selain
saat
sebesar
itu, peneliti juga membuat catatan
indikator
lapangan yang merupakan catatan
mengutarakan ide atau pendapat atau
peneliti selama proses pembelajaran.
jawaban
siswa
yang
terbuka
dimiliki
50%,
untuk
sebesar
35,71%, indikator siswa mengerjakan
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Untuk mengetahui kondisi
awal
motivasi
siswa
pada
pembelajaran matematika sebelum
tindakan, diadakan
observasi
pra
siklus yang dilaksanakan pada tanggal
28 April 2016. Berdasarkan hasil
observasi diperoleh persentase ratarata motivasi belajar siswa pada
pembelajaran
matematika
hanya
mencapai 50,45%. Untuk indikator
siswa mengikuti pembelajaran dengan
tertib
ketika
pembelajaran
sudah
dimulai sebesar 53,57%, indikator
siswa tidak mendiskusikan hal lain
selain pelajaran matematika ketika
pembelajaran sudah dimulai sebesar
57,14%, indikator siswa menjawab
pertanyaan
sebesar
berusaha
10
yang
diajukan
guru
42,86%,
indikator
siswa
mendiskusikan
masalah
tugas atau latihan soal yang diberikan
guru sebesar 57,14%. Sedangkan
untuk capaian persentase ketuntasan
hasil belajar matematika siswa pada
pra siklus menunjukkan bahwa dari
28 siswa hanya 12siswa atau 42,85%
yang mencapai batas ketuntasan 72
dan 16 siswa atau 57,15% yang belum
tuntas.
Dari
hasil
pengamatan
terhadap kegiatan prasiklus maka
dilaksanakan tindakan siklus I yaitu
penerapan
strategi
pembelajaran
ARCS. Didapatkan hasil tindakan
siklus I yaitu terjadinya peningkatan
persentase rata-rata motivasi belajar
siswa pada pembelajaran matematika
yang
mencapai
indikator
68,98%.
siswa
Untuk
mengikuti
pembelajaran dengan tertib ketika
pembelajaran sudah dimulai sebesar
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
siswa
tidak
mencapai target yang ditentukan yaitu
lain
selain
lebih dari atau sama dengan 75 %
ketika
jumlah total siswa dengan target
pembelajaran sudah dimulai sebesar
masing-masing indikator 70%. Untuk
76,79%, indikator siswa menjawab
indikator yang telah mencapai target
pertanyaan
67,86%,
indikator
mendiskusikan
pelajaran
sebesar
berusaha
bersama
hal
matematika
yang
diajukan
guru
antara lain siswa tidak mendiskusikan
64,29%,
indikator
siswa
hal lain selain pelajaran matematika
masalah
ketika pembelajaran sudah dimulai
menemui
diperoleh persentase rata-rata sebesar
mendiskusikan
teman
ketika
kesulitan sebesar 67,86%, indikator
76,79%,
siswa memperhatikan saat orang lain
orang
memberikan
sebesar
pendapatnyadiperoleh persentase rata-
75,00%, indikator siswa mau bertanya
rata sebesar75%,siswa mengerjakan
saat pembelajaran sebesar 62,50%,
tugas atau latihan soal yang diberikan
indikator
untuk
guru diperoleh persentase rata-rata
mengutarakan ide atau pendapat atau
sebesar 78,57%. Sedangkan untuk
jawaban
indikator lainnya belum mencapai
pendapatnya
siswa
yang
terbuka
dimiliki
sebesar
siswamemperhatikan
lain
Oleh
saat
memberikan
58,93%, indikator siswa mengerjakan
target.
karena
itu
tugas atau latihan soal yang diberikan
dilakukan tindakan lanjutan yaitu
guru sebesar 78,57%. Sedangkan
tindakan siklus II dengan perbaikan-
untuk capaian persentase ketuntasan
perbaikan dari hasil analisis dan
hasil belajar matematika siswa pada
refleksi
siklus I menunjukkan bahwa dari 28
terjadi pada siklus I.
hambatan-hambatan
perlu
yang
Tindakan siklus II dilakukan
siswa hanya 18siswa atau 64,29%
yang mencapai batas ketuntasan 72
dengan
dan 10 siswa atau 35,71% yang belum
hambatan-hambatan pada siklus I
tuntas.
sehingga
Setelah dilakukan tindakan
melihat
refleksi
penerapan
dari
proses
pembelajaran menggunakan strategi
siklus
II
mengalami
siklus I maka rata-rata motivasi
ARCSpada
belajar
telah
sedikit perubahan. Hambatan yang
mengalami peningkatan namun belum
terjadi pada siklus I antara lain masih
matematika
siswa
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
11
tidak
terbatas untuk satu kelompok agar
memperhatikan penjelasan guru dan
terjadi diskusi diantara kelompok.
ramai di kelas baik saat pemberian
Guru
apersepsi, masih banyak siswa yang
kelompok untuk mempresentasikan
belum
hasil diskusi, sehingga ketika ada
terdapat
siswa
yang
berpartisipasi
pertanyaan,
siswa
berdiskusi
menjawab
yang
bersama
juga
perbedaan pendapat bisa memacu
dalam
siswa untuk bertanya.
Hasil dari tindakan siklus II
kerja
siswa
diperoleh
persentase
rata-rata
sendiri dan ada juga yang tidak
motivasi belajar matematika siswa
mengerjakan
banyak
sekali,
Masih
untuk masing-masing indikatornya
yang
belum
yang menunjukkan peningkatan pada
sama
siswa
menyampaikan pendapatnya maupun
siklus
bertanya
tindakan yaitu pembelajaran dengan
dan
memberikan
II
setelah
dilaksanakan
tanggapan.Hambatan-hambatan
menggunakan strategi pembelajaran
tersebut dapat diselesaikan dengan
ARCS.Untuk
hasil refleksi dan merupakan hasil
mengikuti pembelajaran dengan tertib
diskusi antara peneliti dan guru mata
ketika pembelajaran sudah dimulai
pelajaran
sehingga
diperoleh persentase rata-rata sebesar
diperoleh hasil sebagai berikut, guru
78,57%, siswa tidak mendiskusikan
mengkondisikan suasana dalam kelas
hal lain selain pelajaran matematika
terlebih
sehingga
ketika pembelajaran sudah dimulai
pembelajaran dimulai dengan suasana
diperoleh persentase rata-rata sebesar
kelas
89,29%, siswa menjawab pertanyaan
matematika,
dahulu,
yang
langsung
12
lembar
beberapa
belum
kelompoknya, sebagian ada yang
mengerjakan
meminta
tidak
menunjuk
gaduh,
pada
guru
siswa,
yang
diajukan
indikator
guru
siswa
diperoleh
sehingga suasana tidak menjadi gaduh
persentase rata-rata sebesar 82,14%,
dan siswa yang jarang menjawab
siswa
memiliki
kesempatan
bersama
menjawab.
Pada
saat
untuk
diskusi
mendiskusikan
masalah
temanketika
menemui
kesulitan diperoleh persentase rata-
berlangsung, guru lebih baik hanya
rata
memberikan
memperhatikan
jumlah
LKS
yang
sebesar
80,36%,
saat
orang
siswa
lain
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
memberikan pendapatnya diperoleh
persentase motivasi belajar siswa
persentase rata-rata sebesar 76,79%,
pada pembelajaran matematika yaitu,
siswa mau bertanya saat pembelajaran
pada pra siklus sebesar 50,45%, pada
diperoleh persentase rata-rata sebesar
siklus I sebesar 68,98% dan pada
75%,
untuk
siklus II sebesar 80,81%. Pada siklus
mengutarakan ide atau pendapat atau
I mengalami peningkatan sebesar
jawaban
diperoleh
18,53% jika dibandingkan dengan
persentase rata-rata sebesar 83,93%,
siklus pra siklus. Sedangkan pada
siswa mengerjakan tugas atau latihan
siklus
soal yang diberikan guru diperoleh
sebesar 11,83% jika dibandingkan
persentase rata-rata sebesar 80,36%.
pada siklus I.
siswa
yang
terbuka
dimiliki
II
mengalami
peningkatan
yang
Dalam proses pembelajaran
memiliki nilai di bawah tuntas sebesar
dengan strategi pembelajaran ARCS
21,43% atau 6 siswa. Sedangkan
ini memberikan kesempatan kepada
persentase siswa yang memiliki nilai
seluruh siswa untuk meningkatkan
di atas KKM mencapai 78,57% atau
motivasi belajar matematika.Dengan
22 siswa.Sedangkan persentase rata-
dibentuknya
rata
matematika
belajar pada strategi pembelajaran
siswa untuk siklus II adalah 80,81%.
ARCS, hal ini dapat memicu siswa
Hal ini menunjukkan motivasi belajar
untuk dapat menyelesaikan latihan
matematika siswa telah mencapai
soal-soal tersebut dengan bertukar
target yang ditentukan yaitu rata-rata
pendapat
motivasi belajar matematika siswa
anggota kelompoknya.Apabila siswa
setidaknya mencapai 75% dengan
mengalami kesulitan, siswa dapat
setiap indikator mencapai 70%.
langsung
Pembahasan
pasangannya
Untuk
persentase
motivasi
siswa
belajar
kelompok-kelompok
saat
berdiskusi
dengan
bertanya
tanpa
kepada
ada
rasa
Jika dibandingkan antara pra
sungkan.Untuk dapat bertukar pikiran
siklus, siklus I, dan siklus II diketahui
dengan baik, siswa harus dapat
bahwa terjadi peningkatan rata-rata
menguasai
motivasi
pada
diskusikan bersama dengan anggota
pembelajaran matematika. Rata-rata
kelompoknya. Dalam hal ini juga
belajar
siswa
apa
yang
telah
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
ia
13
memungkinkan
siswa
memperhatikan
penjelasan
untuk
80,81%.pada hasil belajar matematika
atau
siswa mengalami peningkatan dari
kondisi
pendapat dari temannya.
pra
siklus
diperoleh
dengan
persentase siswa yang memiliki nilai
peningkatan
di atas KKM mencapai 42,85% atau
persentase rata-rata motivasi belajar
sebanyak 12 orang siswa. Pada siklus
matematika siswa dari setiap siklus,
I diperoleh persentase siswa yang
maka
bahwa
memiliki nilai di atas KKM mencapai
pembelajaran
64,29% atau sebanyak 18 orang
ARCS dapat meningkatkan motivasi
siswa. Sementara untuk hasil tes pada
belajar matematika siswa.Selain itu
siklus II, persentase siswa yang
berdasarkan hasil tes yang diperoleh
memiliki nilai di atas KKM mencapai
siswa,
78,57% atau sebanyak 22 orang
Dengan
melihat
hasil
dapat
penerapan
dari
disimpulkan
strategi
dapat
strategi
demikian,
disimpulkan
pembelajaran
digunakan
untuk
bahwa
ARCSyang
meningkatkan
siswa.
Jadi
strategi
pembelajaran
dengan
pembelajaranARCSdapat
motivasi belajar matematika siswa
meningkatkan
motivasi
belajar
dapat berdampak positif terhadap
matematika siswa pada pembelajaran
peningkatan hasil belajar matematika
matematika.
siswa.
Saran
Berdasarkan uraian pada hasil
penelitian, pembahasan, dan simpulan
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan
mengenai
penerapan
strategi
dan analisis data serta pembahasan
pembelajaran
dalam
beberapa hal yang disarankan antara
penelitian
disimpulkansetelah
strategi
14
hasilobservasi
dapat
diterapkan
pembelajaranARCSpada
ARCS,
maka
ada
lain:
1.
Bagi
guru
hendaknya
siklus I rata-rata motivasi belajar
membangun kondisi kelas yang
matematika
aktif
siswa
mengalami
serta
menumbuhkan
peningkatan sebesar 18,53% menjadi
motivasi belajar siswa untuk
69,42% dan siklus II mengalami
selalu berpikir kreatif dimana
peningkatan sebesar 11,83% menjadi
siswa diberi kesempatan untuk
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
mengamati
fenomena
yang
menggunakan
terjadi dalam kehidupan nyata,
DAFTAR PUSTAKA
mengamati dari hasil pengamatan
[1] Budiyono. (2003). Metodologi
Penelitian
Pengajaran
Matematika. Surakarta : UNS
Press.
[2] Dimyati dan Mudjiono. (1999).
Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
[3] Majid, A. (2013). Strategi
Bagi
siswa
hendaknya
membiasakan
diri
mengerjakan
latihan
sehingga
dapat
motivasi
sering
soal
meningkatkan
belajar
dapat
lebih
menumbuhkan
keberanian dalam menyampaikan
pendapat,
jawaban
pertanyaan
sehingga
maupun
dapat
menciptakan kondisi kelas yang
aktif.
Bagi peneliti lain hendaknya
dapat mengembangkan penelitian
ini,
misalnya
dengan
menggabungkanstrategi
pembelajaran
ARCSdengan
model
pembelajaran
misalnya
model
lain
pembelajaran
Learning Cycle 7Eatau dengan
memanfaatkan
Pembelajaran. Bandung : PT
dalam
memahami konsep matematika,
3.
pembelajaran ARCS.
kemudian siswa bertanya dan
tersebut.
2.
strategi
alat
peraga
bangun
yang
lebih
menarik
dalam
pembelajaran
dengan
Remaja Rosdakarya.
[4]
Moleong, Lexy J.. (2014).
Metodologi
Penelitian
Kualitatif.
Bandung:
PT
Remaja Rosda karya.
[5] Revina, T. (2013). Penerapan
model LearningCycle 7E
untuk
meningkatkan
Pemahaman dan Kreativitas
Belajar Matematika Siswa
Kelas VIII C SMP Negeri 1
Karanganyar
Tahun
Pelajaran 2012/2013. Skripsi
Tidak
Dipublikasikan,
Universitas Sebelas Maret,
Surakarta.
[6] Sardiman, A.M. (2007). Interaksi
dan
Motivasi
Belajar
Mengajar.
Jakarta:Raja
Grafindo Persada.
[7] Slameto. (2010). Belajar dan
Faktor-faktor
yang
Mempengaruhinya. Jakarta:PT
Rineka Cipta.
[8] Suryabrata, S. (2008). Psikologi
Pendidikan. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
15
Confidence, Satisfaction) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI
BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII C
SMP NEGERI 16 SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2015/2016
Ita Purnamasari1), Dyah Ratri Aryuna 2), Henny Ekana Chrisnawati3)
1)Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, UNS, Surakarta
Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, UNS, Surakarta
1)itta@student.uns.ac.id,2)ratriaryuna@gmail.com, 3)henny_ekana@yahoo.co.id
2)3)Dosen
Alamat Instansi :
Gedung D lantai 1, Jalan Ir. Sutami No. 36A, Jawa Tengah 57126
ABSTRAK
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan
pembelajaran melalui strategi pembelajaran ARCS yang dapat meningkatkan
motivasi belajar matematika pada siswa kelas VII C SMP Negeri 16 Surakarta
tahun pelajaran 2015/2016, mengetahui bagaimana peningkatan motivasi belajar
matematika siswa dan hasil belajar matematika siswa setelah mengikuti
pembelajaran dengan strategi ARCS.Data yang dikumpulkan pada penelitian ini
adalah data keterlaksanaan pembelajaran, motivasi belajar matematika siswa, dan
hasil belajar matematika siswa.Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran ARCS adalah sebagai
berikut: Kegiatan pendahuluan, guru melakukan apersepsi dengan menunjuk
siswa, guru menginformasikan tujuan pembelajaran, guru memotivasi siswa.
Kegiatan inti, guru membagi siswa ke dalam kelompok yang setiap kelompok
beranggotakan 4 siswa, guru membagikan LKS pada setiap kelompok yang harus
diselesaikan melalui diskusi, guru menunjuk dua kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya dan meminta kelompok yang tidak
mengirimkan perwakilan untuk memberikan tanggapan atas hasil presentasi, guru
meminta siswa mengerjakan latihan soal. Kegiatan penutup, siswa bersama guru
menyimpulkan pembelajaran, guru memberikan kuis, dan memberikan arahan
untuk pertemuan selanjutnya.Berdasarkan hasil observasi, persentase rata-rata
motivasi belajar matematika siswa pada prasiklus sebesar 50,45%. Pada siklus I,
meningkat sebesar 18,53% menjadi 69,42% dan siklus II meningkat sebesar
11,83% menjadi 80,81%. Untuk hasil belajar matematika, persentase siswa yang
memiliki nilai di atas KKM pada pra siklus mencapai 42,85%. Pada siklus I
meningkat sebesar 21,44% menjadi 64,29% dan siklus II meningkat sebesar
14,28% menjadi 78,57%.Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
penerapan strategi pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence,
Satisfaction) dapat meningkatkan motivasi belajar matematika siswa kelas VII C
SMP Negeri 16 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016.
Kata kunci:ARCS ,hasil belajar, motivasi belajar, strategi pembelajaran ARCS
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
1
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan bagian
integral dalam pembangunan. Proses
pendidikan tidak dapat dipisahkan
dari
proses
pembangunan.
Pembangunan
bertujuan
diarahkan
untuk
sumber
dan
mengembangkan
daya
yang
berkualitas.Manusia yang berkualitas
dapat
dilihat
dari
segi
pendidikan.Pendidikan adalah kunci
perbaikan
kualitas
sumber
daya
manusia sehingga perbaikan kualitas
pendidikan
harus
senantiasa
ditingkatkan.Pendidikan
yang
berkualitas adalah pendidikan yang
dapat menghasilkan lulusan yang
mempunyai kemampuan dasar untuk
belajar sehingga dapat berperan serta
bahkan
menjadi
pelopor
dalam
perubahan dan pembaharuan.
Matematika merupakan salah
satu
mata
pelajaran
yang
mempengaruhi kualitas pendidikan
sehingga
dapat
menunjang
perkembangan ilmu dan teknologi.
Dengan
kata
lain,
matematika
menjadi alat bantu ilmu-ilmu lainnya,
baik
untuk
maupun
aplikasi.
kenyataannya
2
kepentingan
teoritis
Namun
di
pada
lapangan
menunjukkan terdapat banyak siswa
yang merasa matematika susah dan
sangat membosankan (Trianggraheni,
2013: 12) [5]. Anggapan tersebut
akan
belajar
berpengaruh
siswa
terhadap
hasil
secara
tidak
dan
langsung mempengaruhi keberhasilan
pembelajaran matematika.
Belajar akan menghasilkan
perubahan-perubahan
seseorang.
Untuk
pada
diri
mengetahui
seberapa jauh perubahan yang terjadi
perlu dilakukan penilaian. Begitu pula
yang terjadi pada seorang siswa yang
mengikuti suatu proses pembelajaran
di sekolah, harus selalu dilakukan
penilaian terhadap hasil belajarnya
untuk mengetahui sejauh mana siswa
telah mencapai sasaran belajarnya.
Dengan standar kelulusan semakin
meningkat
dari tahun ke tahun,
sehingga kebutuhan untuk menguasai
pelajaran ini sudah menjadi suatu
kewajiban.Oleh karena itu, dalam
pembelajaran matematika diperlukan
suatu
model
pembelajaran
yang
bervariasi dan inovatif.
Selain model pembelajaran,
faktor lain yang
turut berpengaruh
dalam proses pembelajaran di kelas
adalah adanya motivasi belajar siswa.
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
Motivasi berasal dari kata motif yang
akansenantiasa menentukan intensitas
dapat diartikan daya penggerak yang
usaha belajar bagi para siswa yang
ada di dalam diri seseorang untuk
nantinya akan berdampak pada hasil
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu
belajarnya.
Berdasarkan
demi mencapai suatu tujuan. Motivasi
hasil
diskusi
sebagai
peneliti dengan guru mata pelajaran
untuk
matematika SMP Negeri 16 Surakarta
menyediakan kondisi-kondisi tertentu,
dan setelah melakukan observasi
sehingga seseorang mau dan ingin
awal, terdapat permasalahan di kelas
melakukan sesuatu, dan bila ia tidak
VII C, yaitu banyak siswa yang tidak
suka, maka akan berusaha untuk
menyukai pelajaran matematika dan
meniadakan perasaan tidak suka itu
merasa
(Sardiman,
mengikuti
dapat
pula
dikatakan
serangkaian
usaha
2007:
75)
[6].
Jadi
malas-malasan
pelajaran
ketika
matematika.
motivasi itu dapat dirangsang oleh
Dengan adanya permasalahan tersebut
faktor dari luar tetapi motivasi itu
berdampak pada hasil nilai ulangan
adalah
harian
tumbuh
di
dalam
diri
matematika
yang
belum
seseorang.Sedangkan belajar adalah
memenuhi batas KKM yang sudah
sebuah proses yang memungkinkan
ditetapkan sekolah yaitu 72.Jumlah
seorang memperoleh dan membentuk
siswa pada kelas VII C adalah 28
kompetensi, ketrampilan dan sikap
siswa dimana laki-laki berjumlah 13
baru yang menjadikan perubahan
siswa dan perempuan berjumlah 15
mental
yang
siswa.Dari 28 siswa hanya ada 11
menyangkut ranah kognitif, afektif,
siswa yang telah mencapai nilai
dan psikomotor. Motivasi belajar
ketuntasan sedangkan siswa yang
siswa
sebagai
belum mencapai nilai ketuntasan
keseluruhan daya penggerak di dalam
berjumlah 17 siswa. Para siswa
diri siswa yang mendorong siswa
cenderung merasa tidak nyaman saat
untuk
mengikuti
pada
dapat
diri
siswa
diartikan
belajar.Intensitas
motivasi
pelajaran
matematika,
belajar seorang siswa akan sangat
sehingga tidak sedikit dari mereka
menentukan tingkat pencapaian hasil
yang malah tidak memperhatikan
belajarnya. Jadi, motivasi belajar
pelajaran dan bahkan sibuk dengan
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
3
kegiatan lain dan tidak ada kaitannya
masih
dengan
matematika.
pembelajaran telah dimulai. Ketika
Meskipun ada beberapa siswa yang
guru memberikan materi pelajaran
memperhatikan
hanya beberapa siswa saja yang
pelajaran
pelajaran,
namun
berani
yang
pendapat, dan menjawab pertanyaan.
memperhatikan
pelajaran
bertanya,
padahal
sayangnya tidak sedikit dari mereka
mengungkapkan
tersebut hanya sekedar mendengar
Kebanyakan
dan mencatat apa yang disampaikan
memperhatikan dan diam. Namun
guru
mengimbanginya
tidak semua siswa dalam kelas juga
menyampaikan
memperhatikan guru atau teman saat
dan
dengan
tidak
mencoba
pendapatnya.
Masalah
menunjukkan
masih
di
atas
kurangnya
siswa
menyampaikan
hanya
pendapat,
masih
terdapat beberapa siswa yang ramai
dalam
sendiri dan mendiskusikan hal lain
pembelajaran matematika. Padahal
selain pelajaran matematika. Guru
dalam
pembelajaran
sebenarnya sudah melakukan upaya
yang
tinggi
agar siswa dapat berperan lebih dalam
karena membutuhkan ketekunan dan
proses pembelajaran, salah satunya
keuletan,
dengan melakukan kegiatan diskusi di
motivasi
belajar
siswa
setiap
diperlukan
motivasi
yang
nantinya
akan
kelas. Namun saat kegiatan diskusi,
berdampak pada hasil belajar.
4
bermain-main
Berdasarkan observasi yang
hanya beberapa anak yang benar-
peneliti lakukan saat pembelajaran
benar melakukannya. Bahkan dari
matematika
sekian
di
kelas
VII
C
kelompok,
yang
ada
beberapa
berlangsung terlihat bahwa siswa
kelompok
masih kurang dalam mempersiapkan
saja yang bekerja sedangkan yang lain
pelajaran dan masih belum tertib
hanya bercanda dan mendiskusikan
ketika pembelajaran sudah dimulai,
hal lain sambil menunggu hasil
hal tersebut terlihat dari kurangnya
pekerjaan
temannya.
tanggapan dari siswa atas pertanyaan-
mengerjakan
soal
pertanyaan dari guru yang berkaitan
diberikan guru tidak sedikit dari
dengan pembelajaran pada pertemuan
mereka
sebelumnya dan terdapat anak yang
pekerjaan
yang
hanya satu murid
Ketika
latihan
hanya
yang
mencontek
temannya.Dari
hasil
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
observasi tersebut ada indikasi bahwa
strategi
motivasi belajar matematika siswa
ARCSdiharapkan akan meningkatkan
kelas
motivasi belajar matematika siswa.
VII
C
masih
rendah.Jika
pembelajaran
Strategi pembelajaran ARCS
motivasi belajar siswa itu tinggi maka
mungkin saja hal itu sejalan dengan
merupakan
strategi
pembelajaran
hasil belajar yang baik.
yang dikembangkan oleh John M.
yang
Keller.Strategi pembelajaran ARCS
diungkapkan oleh guru matematika
adalah prinsip-prinsip motivasi yang
dan dari hasil observasi awal peneliti
dapat
terlihat bahwa masih perlu adanya
pembelajaran.ARCS
perbaikan dalam proses belajar di
empat komponen motivasi yang harus
kelas VII C untuk meningkatkan
diperhatikan
motivasi
menghasilkan
Dari
permasalahan
belajar
matematika.
diimplementasikan
dalam
merupakan
guru
dalam
upaya
pembelajaran
yang
Sehubungan dengan hal ini maka
menarik, bermakna, dan memberikan
perlu
tantangan
dipikirkan
pembelajaran
ide
agar
matematika
dapat
bagi
siswa.
Keempat
komponen motivasi tersebut adalah
attention
(A)
atau
perhatian,
menyenangkan sehingga memperoleh
relevance
(R)
atau
relevansi,
hasil
confidence (C) atau kepercayaan diri,
berlangsung
dengan
yang
lebih
sebelumnya.Peneliti
dengan
guru
efektif
baik
dan
dari
bersama-sama
yang
dan satisfaction (S) atau kepuasan.
Pada
mengajar
komponen
attention
matematika di kelas VII C SMP
(A) atau perhatian, dapat diterapkan
Negeri 16 Surakarta berdiskusi untuk
strategi
memikirkan pembelajaran yang sesuai
memperoleh
dengan permasalahan tersebut dan
perhatian siswa dengan tanya jawab.
memungkinkan
Pada komponen ini akan terlihat
untuk
dilaksanakan.Peneliti
dan
melihat
penggunaan
kemungkinan
guru
motivasi
yang
digunakan
dan
siswa
untuk
mempertahankan
dari
pembelajaran dengan
mengikuti
tertib ketika
strategi pembelajaran ARCS untuk
pembelajaran sudah dimulai dan tidak
meningkatkan
mendiskusikan
motivasi
belajar
matematika siswa. Melalui penerapan
pelajaran
hal
lain
matematika
selain
ketika
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
5
pembelajaran sudah dimulai. Pada
memperhatikan
komponen
memberikan
(R)
relevance
atau
saat
orang
pendapatnya
lain
dan
relevansi, siswa dapat memikirkan
mengerjakan tugas atau latihan soal
suatu permasalahan yang berkaitan
yang diberikan.
dengan
kehidupan
Sehubungan
sehari-hari
dengan
sehingga mereka dapat lebih mudah
permasalahan di atas akan dilakukan
mencermati hal-hal yang berkaitan
penelitian tindakan kelas. Penelitian
dengan penyelesaian permasalahan
tindakan kelas dilakukan dengan cara
tersebut. Pada komponen ini akan
menerapkan
terlihat motivasi siswa dari berusaha
pembelajaranARCS(Attention,
mendiskusikan
bersama
Relevance, Confidence, Satisfaction)
teman ketika menemui kesulitan dan
untuk meningkatkan motivasi belajar
menjawab pertanyaan yang diajukan
matematika pada siswa kelas VII C
guru. Selanjutnya pada komponen
SMP Negeri 16 Surakarta tahun
confidence (C) atau kepercayaan diri,
pelajaran 2015/2016.
masalah
strategi
dapat diterapkan strategi yang dapat
menumbuhkan
siswa.Pada
percaya
komponen
ini
diri
KAJIAN PUSTAKA
Sardiman (2007:75) motivasi
akan
terlihat motivasi siswa dari mau
adalah
bertanya
pembelajaran
menyediakan kondisi-kondisi tertentu,
danterbuka untuk mengutarakan ide
sehingga seseorang mau dan ingin
atau pendapat atau jawaban yang
melakukan sesuatu, dan bila ia tidak
dimiliki. Pada komponen satisfaction
suka,
(S) atau kepuasan, apabila siswa telah
meniadakan
yakin terhadap kemampuan yang
perasaan tidak suka itu [6].Dimyati
dimilikinya,
dan Mudjiono (1999:81) mengartikan
suatu
6
rasa
saat
sehingga
kegiatan
dibutuhkan
dimana
dapat
motivasi
serangkaian
maka
usaha
berusaha
atau
sebagai
untuk
untuk
mengelakkan
dorongan
memberikan kesempatan siswa untuk
berorientasi
menggunakan pengetahuan yang baru
[2].Berdasarkan definisi di atas dapat
dipelajarinya.Pada komponen ini akan
disimpulkan bahwa motivasi adalah
terlihat
suatu dorongan pada diri seseorang
motivasi
siswa
dari
pada
yang
tujuan
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
sehingga seseorang mau dan ingin
dikatakan sebagai keseluruhan daya
melakukan sesuatu dan bila ia tidak
penggerak di dalam diri siswa yang
suka,
untuk
menimbulkan kegiatan belajar, yang
mengelakkan
menjamin kelangsungan dari kegiatan
perasaan tidak suka itu dikarenakan
belajar dan yang memberikan arah
adanya
pada kegiatan belajar, sehingga tujuan
maka
meniadakan
berusaha
atau
tujuan,
kebutuhan,
atau
yang dikehendaki oleh subjek belajar
keinginan yang harus terpuaskan.
Slameto
(2010:
2)
dapat tercapai [6].Menurut Kemp
mendefinisikan belajar sebagai suatu
dalam
proses
menjelaskan
usaha
yang
dilakukan
Abdul
Majid
(2013:
bahwa
7)
strategi
seseorang untuk memperoleh suatu
pembelajaran adalah suatu kegiatan
perubahan tingkah laku yang baru
pembelajaran yang harus dikerjakan
secara keseluruhan, sebagai hasil
guru dan peserta didik agar tujuan
pengalamannya
pembelajaran dapat dicapai secara
sendiri
dalam
interaksi dengan lingkungannya [7].
efektif dan efisien [3].
(2008:232)
Strategi pembelajaran yang
mendefinisikan bahwa belajar sebagai
digunakan dalam penelitian ini adalah
suatu proses yang terjadi karena usaha
Mathematics
yang membawa perubahan untuk
dengan menggunakan strategi ARCS.
memperoleh
Strategi
pembelajaranARCS
definisi-definisi
dikembangkan
oleh
dapat
Kellerr.Pengembangan
Sumadi
Suryabrata
kecakapan
[8].Berdasarkan
tersebut
di
atas
baru
ditarik
Motivated
Learning
John
M.
ARCS
kesimpulan bahwa belajar merupakan
didasarkan pada empat komponen
proses
yaitu
yang
berkaitan
dengan
attention
atau
perhatian,
perubahan pada diri seseorang berupa
relevance atau relevansi, confidence
pengetahuan,
dan
atau kepercayaan diri, dan satisfaction
keterampilan yang diperoleh dengan
atau kepuasan. Perhatian merupakan
cara berinteraksi dengan lingkungan
keingintahuan atau ketertarikan siswa
sehingga pengetahuan yang diperoleh
terhadap suatu topik pembelajaran
bersifat menetap dan berbekas.Dalam
yang
Sardiman (2007:75) motivasi belajar
peningkatan daya tangkap, dan juga
pemahaman,
ditandai
dengan
adanya
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
7
timbulnya
keinginan
bertanya.Relevansi
Pelaksanaan penelitian ini
untuk
menunjukkan
terbagi
ke
dalam
tahapan
adanya hubungan bahan ajar dengan
waktu.Tahap pertama yaitu persiapan
kebutuhan
penelitian.Tahap
dan
kondisi
siswa.
kedua
yaitu
Motivasi dalam diri siswa akan
pelaksanaan tindakanyang terdiri dari
senantiasa terpelihara apabila siswa
observasi awal, penyusunan proposal,
menganggap bahwa apa yang mereka
pengumpulan data, dan pelaksanaan
pelajari
tindakan.Tahap
dapat
Kepercayaan
diri
bermanfaat.
merujuk
pada
harapan siswa untuk sukses. Dengan
ketiga
yaitu
pengolahan data dan penyusunan
laporan.
Data
pemberian kesempatan kepada siswa
yang
dikumpulkan
untuk membangun harapan positif
dalam penelitian ini adalah data
terhadap kemampuan yang mereka
keterlaksanaan
miliki,
pengalaman untuk
sukses
motivasi belajar matematika siswa,
selama
pembelajaran
maka
dan
akan
keterlaksanaan
kepercayaan
diri
juga
data
pembelajaran,
hasil
data
belajar.Data
pembelajaran
dan
meningkat. Kepuasan merujuk pada
motivasi belajar matematika siswa
pujian dan hadiah yang diberikan
diperoleh dari hasil observasi yang
kepada siswa setelah menyelesaikan
dilakukan
selama
pembelajaran.
pembelajaran
serta
Kepuasan
dapat
proses
dokumentasi,
dicapai melalui penguatan intrinsik
sedangkan data hasil belajar diperoleh
atau penghargaan secara ekstrinsik.
dari hasil tes akhir siklus.
Berdasarkan
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas mengenai
upaya meningkatkan motivasi belajar
matematika siswa.Subjek penelitian
ini adalah siswa kelas VII C semester
2 tahun ajaran 2015/2016yang terdiri
dari 28 siswa.
8
3
sumber
data
yang digunakan, ada tiga metode
yang digunakan untuk pengumpulan
data.Pertama metode observasi, yaitu
cara
pengumpulan
data
dimana
peneliti (atau orang yang ditugasi)
melakukan
pengamatan
terhadap
subjek penelitian demikian hingga si
subjek tidak tahu bahwa dia sedang
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
diamati [1].Dalam
penelitian
ini,
memanfaatkan peneliti atau pengamat
metode observasi digunakan untuk
lainnya
mengumpulkan
motivasi belajar matematika siswa
data
proses
[1].Data
observasi
penerapan
dikatakan
strategi pembelajaran ARCSdan untuk
kesamaan
mengumpulkan data motivasi belajar
observer.Begitu pula untuk menguji
matematika
Observasi
keabsahan
siklusnya
pembelajaran digunakan triangulasi
pembelajaran
dilakukan
dengan
siswa.
pada
setiap
valid
hasil
apabila
hasil
terdapat
diantara
data
dua
keterlaksanaan
dimana setiap siklus terdiri dari 2
penyidik,
pertemuan. Kedua metode tes, yaitu
keterlaksanaan
cara
membandingkan hasil observasi dari
pengumpulan
data
yang
menghadapkan sejumlah pertanyaanpertanyaan
atau
namun
untuk
pembelajaran
enam observer yang berbeda.
Data
suruhan-suruhan
motivasi
kepada subjek penelitian [1].Tes yang
melalui
digunakan dalam penelitian ini adalah
merupakan hasil pengamatan selama
bentuk tes tertulis.Dalam penelitian
proses
ini tes digunakan untuk mengetahui
observer. Kemudian skor motivasi
hasil belajar matematika siswa yang
belajar
bisa dilihat dari setiap langkah-
pertemuan pertama dan kedua dirata-
langkah penyelesaian yang dikerjakan
rata untuk menghasilkan motivasi
oleh
belajar matematika siswa pada tiap
siswa.
Ketiga
metode
lembar
diperoleh
observasi
pembelajaran
matematika
oleh
siswa
enam
pada
dokumentasi, yaitu cara pengumpulan
siklus.Presentase
data
motivasi belajar matematika siswa
dengan
melihatnya
dalam
pertemuan
hasil
yang
dapat
observasi
dokumen-dokumen yang telah ada
tiap
diketahui
[1].
dengan rumus sebagai berikut.
Untuk menguji keabsahan
data motivasi belajar matematika
siswa digunakan triangulasi penyidik,
=
ℎ
ℎ
100%
yaitu membandingkan dan mengecek
Keterangan : P
balik
motivasi belajar matematika siswa
derajat
kepercayaan
suatu
=
Persentase
informasi yang diperoleh dengan cara
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
9
Hasil
pelaksanaan
strategi
observasideskripsi
pembelajaran
ARCSdiperoleh
bersama
teman
ketika
menemui
melalui
kesulitan sebesar 46,43%, indikator
melalui
siswa memperhatikan saat orang lain
lembar observasi yang merupakan
memberikan
hasil
60,71%, indikator siswa mau bertanya
pengamatan
proses
pendapatnya
pembelajaran
sebesar
pembelajaran oleh observer. Selain
saat
sebesar
itu, peneliti juga membuat catatan
indikator
lapangan yang merupakan catatan
mengutarakan ide atau pendapat atau
peneliti selama proses pembelajaran.
jawaban
siswa
yang
terbuka
dimiliki
50%,
untuk
sebesar
35,71%, indikator siswa mengerjakan
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Untuk mengetahui kondisi
awal
motivasi
siswa
pada
pembelajaran matematika sebelum
tindakan, diadakan
observasi
pra
siklus yang dilaksanakan pada tanggal
28 April 2016. Berdasarkan hasil
observasi diperoleh persentase ratarata motivasi belajar siswa pada
pembelajaran
matematika
hanya
mencapai 50,45%. Untuk indikator
siswa mengikuti pembelajaran dengan
tertib
ketika
pembelajaran
sudah
dimulai sebesar 53,57%, indikator
siswa tidak mendiskusikan hal lain
selain pelajaran matematika ketika
pembelajaran sudah dimulai sebesar
57,14%, indikator siswa menjawab
pertanyaan
sebesar
berusaha
10
yang
diajukan
guru
42,86%,
indikator
siswa
mendiskusikan
masalah
tugas atau latihan soal yang diberikan
guru sebesar 57,14%. Sedangkan
untuk capaian persentase ketuntasan
hasil belajar matematika siswa pada
pra siklus menunjukkan bahwa dari
28 siswa hanya 12siswa atau 42,85%
yang mencapai batas ketuntasan 72
dan 16 siswa atau 57,15% yang belum
tuntas.
Dari
hasil
pengamatan
terhadap kegiatan prasiklus maka
dilaksanakan tindakan siklus I yaitu
penerapan
strategi
pembelajaran
ARCS. Didapatkan hasil tindakan
siklus I yaitu terjadinya peningkatan
persentase rata-rata motivasi belajar
siswa pada pembelajaran matematika
yang
mencapai
indikator
68,98%.
siswa
Untuk
mengikuti
pembelajaran dengan tertib ketika
pembelajaran sudah dimulai sebesar
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
siswa
tidak
mencapai target yang ditentukan yaitu
lain
selain
lebih dari atau sama dengan 75 %
ketika
jumlah total siswa dengan target
pembelajaran sudah dimulai sebesar
masing-masing indikator 70%. Untuk
76,79%, indikator siswa menjawab
indikator yang telah mencapai target
pertanyaan
67,86%,
indikator
mendiskusikan
pelajaran
sebesar
berusaha
bersama
hal
matematika
yang
diajukan
guru
antara lain siswa tidak mendiskusikan
64,29%,
indikator
siswa
hal lain selain pelajaran matematika
masalah
ketika pembelajaran sudah dimulai
menemui
diperoleh persentase rata-rata sebesar
mendiskusikan
teman
ketika
kesulitan sebesar 67,86%, indikator
76,79%,
siswa memperhatikan saat orang lain
orang
memberikan
sebesar
pendapatnyadiperoleh persentase rata-
75,00%, indikator siswa mau bertanya
rata sebesar75%,siswa mengerjakan
saat pembelajaran sebesar 62,50%,
tugas atau latihan soal yang diberikan
indikator
untuk
guru diperoleh persentase rata-rata
mengutarakan ide atau pendapat atau
sebesar 78,57%. Sedangkan untuk
jawaban
indikator lainnya belum mencapai
pendapatnya
siswa
yang
terbuka
dimiliki
sebesar
siswamemperhatikan
lain
Oleh
saat
memberikan
58,93%, indikator siswa mengerjakan
target.
karena
itu
tugas atau latihan soal yang diberikan
dilakukan tindakan lanjutan yaitu
guru sebesar 78,57%. Sedangkan
tindakan siklus II dengan perbaikan-
untuk capaian persentase ketuntasan
perbaikan dari hasil analisis dan
hasil belajar matematika siswa pada
refleksi
siklus I menunjukkan bahwa dari 28
terjadi pada siklus I.
hambatan-hambatan
perlu
yang
Tindakan siklus II dilakukan
siswa hanya 18siswa atau 64,29%
yang mencapai batas ketuntasan 72
dengan
dan 10 siswa atau 35,71% yang belum
hambatan-hambatan pada siklus I
tuntas.
sehingga
Setelah dilakukan tindakan
melihat
refleksi
penerapan
dari
proses
pembelajaran menggunakan strategi
siklus
II
mengalami
siklus I maka rata-rata motivasi
ARCSpada
belajar
telah
sedikit perubahan. Hambatan yang
mengalami peningkatan namun belum
terjadi pada siklus I antara lain masih
matematika
siswa
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
11
tidak
terbatas untuk satu kelompok agar
memperhatikan penjelasan guru dan
terjadi diskusi diantara kelompok.
ramai di kelas baik saat pemberian
Guru
apersepsi, masih banyak siswa yang
kelompok untuk mempresentasikan
belum
hasil diskusi, sehingga ketika ada
terdapat
siswa
yang
berpartisipasi
pertanyaan,
siswa
berdiskusi
menjawab
yang
bersama
juga
perbedaan pendapat bisa memacu
dalam
siswa untuk bertanya.
Hasil dari tindakan siklus II
kerja
siswa
diperoleh
persentase
rata-rata
sendiri dan ada juga yang tidak
motivasi belajar matematika siswa
mengerjakan
banyak
sekali,
Masih
untuk masing-masing indikatornya
yang
belum
yang menunjukkan peningkatan pada
sama
siswa
menyampaikan pendapatnya maupun
siklus
bertanya
tindakan yaitu pembelajaran dengan
dan
memberikan
II
setelah
dilaksanakan
tanggapan.Hambatan-hambatan
menggunakan strategi pembelajaran
tersebut dapat diselesaikan dengan
ARCS.Untuk
hasil refleksi dan merupakan hasil
mengikuti pembelajaran dengan tertib
diskusi antara peneliti dan guru mata
ketika pembelajaran sudah dimulai
pelajaran
sehingga
diperoleh persentase rata-rata sebesar
diperoleh hasil sebagai berikut, guru
78,57%, siswa tidak mendiskusikan
mengkondisikan suasana dalam kelas
hal lain selain pelajaran matematika
terlebih
sehingga
ketika pembelajaran sudah dimulai
pembelajaran dimulai dengan suasana
diperoleh persentase rata-rata sebesar
kelas
89,29%, siswa menjawab pertanyaan
matematika,
dahulu,
yang
langsung
12
lembar
beberapa
belum
kelompoknya, sebagian ada yang
mengerjakan
meminta
tidak
menunjuk
gaduh,
pada
guru
siswa,
yang
diajukan
indikator
guru
siswa
diperoleh
sehingga suasana tidak menjadi gaduh
persentase rata-rata sebesar 82,14%,
dan siswa yang jarang menjawab
siswa
memiliki
kesempatan
bersama
menjawab.
Pada
saat
untuk
diskusi
mendiskusikan
masalah
temanketika
menemui
kesulitan diperoleh persentase rata-
berlangsung, guru lebih baik hanya
rata
memberikan
memperhatikan
jumlah
LKS
yang
sebesar
80,36%,
saat
orang
siswa
lain
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
memberikan pendapatnya diperoleh
persentase motivasi belajar siswa
persentase rata-rata sebesar 76,79%,
pada pembelajaran matematika yaitu,
siswa mau bertanya saat pembelajaran
pada pra siklus sebesar 50,45%, pada
diperoleh persentase rata-rata sebesar
siklus I sebesar 68,98% dan pada
75%,
untuk
siklus II sebesar 80,81%. Pada siklus
mengutarakan ide atau pendapat atau
I mengalami peningkatan sebesar
jawaban
diperoleh
18,53% jika dibandingkan dengan
persentase rata-rata sebesar 83,93%,
siklus pra siklus. Sedangkan pada
siswa mengerjakan tugas atau latihan
siklus
soal yang diberikan guru diperoleh
sebesar 11,83% jika dibandingkan
persentase rata-rata sebesar 80,36%.
pada siklus I.
siswa
yang
terbuka
dimiliki
II
mengalami
peningkatan
yang
Dalam proses pembelajaran
memiliki nilai di bawah tuntas sebesar
dengan strategi pembelajaran ARCS
21,43% atau 6 siswa. Sedangkan
ini memberikan kesempatan kepada
persentase siswa yang memiliki nilai
seluruh siswa untuk meningkatkan
di atas KKM mencapai 78,57% atau
motivasi belajar matematika.Dengan
22 siswa.Sedangkan persentase rata-
dibentuknya
rata
matematika
belajar pada strategi pembelajaran
siswa untuk siklus II adalah 80,81%.
ARCS, hal ini dapat memicu siswa
Hal ini menunjukkan motivasi belajar
untuk dapat menyelesaikan latihan
matematika siswa telah mencapai
soal-soal tersebut dengan bertukar
target yang ditentukan yaitu rata-rata
pendapat
motivasi belajar matematika siswa
anggota kelompoknya.Apabila siswa
setidaknya mencapai 75% dengan
mengalami kesulitan, siswa dapat
setiap indikator mencapai 70%.
langsung
Pembahasan
pasangannya
Untuk
persentase
motivasi
siswa
belajar
kelompok-kelompok
saat
berdiskusi
dengan
bertanya
tanpa
kepada
ada
rasa
Jika dibandingkan antara pra
sungkan.Untuk dapat bertukar pikiran
siklus, siklus I, dan siklus II diketahui
dengan baik, siswa harus dapat
bahwa terjadi peningkatan rata-rata
menguasai
motivasi
pada
diskusikan bersama dengan anggota
pembelajaran matematika. Rata-rata
kelompoknya. Dalam hal ini juga
belajar
siswa
apa
yang
telah
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
ia
13
memungkinkan
siswa
memperhatikan
penjelasan
untuk
80,81%.pada hasil belajar matematika
atau
siswa mengalami peningkatan dari
kondisi
pendapat dari temannya.
pra
siklus
diperoleh
dengan
persentase siswa yang memiliki nilai
peningkatan
di atas KKM mencapai 42,85% atau
persentase rata-rata motivasi belajar
sebanyak 12 orang siswa. Pada siklus
matematika siswa dari setiap siklus,
I diperoleh persentase siswa yang
maka
bahwa
memiliki nilai di atas KKM mencapai
pembelajaran
64,29% atau sebanyak 18 orang
ARCS dapat meningkatkan motivasi
siswa. Sementara untuk hasil tes pada
belajar matematika siswa.Selain itu
siklus II, persentase siswa yang
berdasarkan hasil tes yang diperoleh
memiliki nilai di atas KKM mencapai
siswa,
78,57% atau sebanyak 22 orang
Dengan
melihat
hasil
dapat
penerapan
dari
disimpulkan
strategi
dapat
strategi
demikian,
disimpulkan
pembelajaran
digunakan
untuk
bahwa
ARCSyang
meningkatkan
siswa.
Jadi
strategi
pembelajaran
dengan
pembelajaranARCSdapat
motivasi belajar matematika siswa
meningkatkan
motivasi
belajar
dapat berdampak positif terhadap
matematika siswa pada pembelajaran
peningkatan hasil belajar matematika
matematika.
siswa.
Saran
Berdasarkan uraian pada hasil
penelitian, pembahasan, dan simpulan
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan
mengenai
penerapan
strategi
dan analisis data serta pembahasan
pembelajaran
dalam
beberapa hal yang disarankan antara
penelitian
disimpulkansetelah
strategi
14
hasilobservasi
dapat
diterapkan
pembelajaranARCSpada
ARCS,
maka
ada
lain:
1.
Bagi
guru
hendaknya
siklus I rata-rata motivasi belajar
membangun kondisi kelas yang
matematika
aktif
siswa
mengalami
serta
menumbuhkan
peningkatan sebesar 18,53% menjadi
motivasi belajar siswa untuk
69,42% dan siklus II mengalami
selalu berpikir kreatif dimana
peningkatan sebesar 11,83% menjadi
siswa diberi kesempatan untuk
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
mengamati
fenomena
yang
menggunakan
terjadi dalam kehidupan nyata,
DAFTAR PUSTAKA
mengamati dari hasil pengamatan
[1] Budiyono. (2003). Metodologi
Penelitian
Pengajaran
Matematika. Surakarta : UNS
Press.
[2] Dimyati dan Mudjiono. (1999).
Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
[3] Majid, A. (2013). Strategi
Bagi
siswa
hendaknya
membiasakan
diri
mengerjakan
latihan
sehingga
dapat
motivasi
sering
soal
meningkatkan
belajar
dapat
lebih
menumbuhkan
keberanian dalam menyampaikan
pendapat,
jawaban
pertanyaan
sehingga
maupun
dapat
menciptakan kondisi kelas yang
aktif.
Bagi peneliti lain hendaknya
dapat mengembangkan penelitian
ini,
misalnya
dengan
menggabungkanstrategi
pembelajaran
ARCSdengan
model
pembelajaran
misalnya
model
lain
pembelajaran
Learning Cycle 7Eatau dengan
memanfaatkan
Pembelajaran. Bandung : PT
dalam
memahami konsep matematika,
3.
pembelajaran ARCS.
kemudian siswa bertanya dan
tersebut.
2.
strategi
alat
peraga
bangun
yang
lebih
menarik
dalam
pembelajaran
dengan
Remaja Rosdakarya.
[4]
Moleong, Lexy J.. (2014).
Metodologi
Penelitian
Kualitatif.
Bandung:
PT
Remaja Rosda karya.
[5] Revina, T. (2013). Penerapan
model LearningCycle 7E
untuk
meningkatkan
Pemahaman dan Kreativitas
Belajar Matematika Siswa
Kelas VIII C SMP Negeri 1
Karanganyar
Tahun
Pelajaran 2012/2013. Skripsi
Tidak
Dipublikasikan,
Universitas Sebelas Maret,
Surakarta.
[6] Sardiman, A.M. (2007). Interaksi
dan
Motivasi
Belajar
Mengajar.
Jakarta:Raja
Grafindo Persada.
[7] Slameto. (2010). Belajar dan
Faktor-faktor
yang
Mempengaruhinya. Jakarta:PT
Rineka Cipta.
[8] Suryabrata, S. (2008). Psikologi
Pendidikan. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017
15