Hubungan Status Gizi dan Status Imunisasi dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bukit Kapur Kota Dumai Tahun 2016 Chapter III VI
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan rancangan Cross Sectional
yaitu untuk melakukan pengukuran variabel-variabelnya dilakukan hanya satu kali
pada satu saat (Sastroasmoro, 2008). dan pada penelitian ini dilakukan untuk
mempelajari hubungan status gizi dan
status imunisasi dengan kejadian infeksi
saluran pernafasan akut (ISPA) pada balita di Puskesmas Bukit Kapur Kota Dumai
tahun 2016.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Bukit Kapur Kota Dumai.
Adapun alasan pemilihan lokasi ini berdasarkan pertimbangan banyaknya balita yang
dirawat karena menderita ISPA dan belum pernah dilakukan penelitian tentang
hubungan status gizi dan status imunisasi dengan kejadian infeksi saluran pernapasan
akut (ISPA) pada Balita di Wilayah Kerja Pusksmas tersebut.
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai dengan melakukan penelusuran kepustakaan, surve
awal, Konsultasi judul, penyusunan proposal, seminar kolokium, pengumpulan data,
pengolahan data dan penyusunan hasil penelitian serta seminar hasil, dimulai dari
bulan Januari sampai dengan Agustus tahun 2016.
Universitas Sumatera Utara
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi Penelitian
Populasi adalah seluruh balita (1-5 tahun) yang tercatat di Wilayah Kerja
Puskesmas Bukit Kapur Kota Dumai, yaitu sebanyak 2459 responden (data
Puskesmas Bukit Kapur Kota Dumai).
3.3.2. Sampel Penelitian
Sampel adalah objek bagian yang diambil dari keseluruhan subjek yang
diteliti dianggap mewakili populasi penelitian ini (Sastroasmoro, 2008). Pengambilan
sampel dalam penelitian berdasarkan atas tujuan tertentu dengan kreteria inklusi :
1. Balita usia 1-5 tahun
2. Memiliki catatan KMS / KIA
Besar sampel yang diperlukan diperoleh dengan menggunakan rumus
(Lemeshow, 1997) sebagai berikut :
n=
Z1
/ 2 P0 1 P0
Pa
Z1
Po
Pa 1 Pa
2
2
Keterangan
n
:
Besar sampel minimal
Z1-α/2
:
Nilai distribusi baku normal (tabel Z) pada α=5% sebesar 1,96
Z1-ß
:
Nilai distribusi baku normal (tabel Z) pada ß =20% sebesar 0,842
Po
:
Proporsi balita yang menderita ISPA 19,64 % dibulatkan 20 % = 0,2
Pa
:
Perkiraan proporsi balita penderita ISPA yang diharapkan sebesar 0,3
Universitas Sumatera Utara
Pa-Po
:
Perkiraan selisih proporsi yang diteliti dengan proporsi di populasi
sebesar 10%
Dengan menggunakan rumus di atas, maka besar sampel dalam penelitian ini
dapat dihitung sebagai berikut:
n=
n=
1.96 0,368 1 0,368
0,842 0,468 1 0,468
0,468 0,368
2
2
(0.784 0.385) 2
2
0 .3 0 .2
n = 136,6561
n = 137 responden
Berdasarkan perhitungan besar sampel di atas, didapatkan besar sampel yang
diteliti sebesar 137 responden. Cara pengambilan sampel dilakukan secara acak
sederhana sesuai kreteria berdasarkan proporsi masing-masing sampel disetiap
posyandu. Penentuan jumlah sampel dengan menggunakan rumus dibawah ini :
ni = Ni x (n/N)
Keterangan :
N = Jumlah populasi target
n = Jumlah sampel yang dibutuhkan
Ni = Jumlah populasi setiap posyandu
ni = Jumlah sampel yang dibutuhkan dari setiap posyandu
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1. Jumlah Sampel yang Dibutuhkan dari Setiap Posyandu
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Posyandu
Boegenvil
Anggrek
Asrama Kompi
Cempaka
Melati
Kenanga
Asrama Rudal
Teratai
Murai
Melati
Nirwana
Dahlia
Sedap Malam
Total
Jumlah
Populasi
balita
1-5 tahun
178
154
125
172
272
158
146
266
178
147
274
280
109
2459
Rumus sampel
Jumlah Sampel
yang dibutuhkan
setiap posyandu
178 x (137 / 2459)
154 x (137 / 2459)
125 x (137 / 2459)
172 x (137 / 2459)
272 x (137 / 2459)
158 x (137 / 2459)
146 x (137 / 2459)
266 x (137 / 2459)
178 x (137 / 2459)
147 x (137 / 2459)
274 x (137 / 2459)
282 x (137 / 2459)
109 x (137 / 2459)
2459 x (137/2459)
10
9
7
10
15
9
8
14
10
8
15
16
6
137
Sehingga sampel yang diambil untuk mewakili dari setiap responden dari
masing-masing posyandu ditentukan secara acidental sampling yaitu balita yang
kebetulan ada pada saat penelitian dilaksanakan sampai dengan mencukupi sampel
yang dibutuhkan.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan 2 cara pengumpulan data yaitu :
3.4.1. Data Primer
Data primer dilakukan untuk mendapatkan hasil pengukuran berat badan /
umur (BB/U). Untuk mengetahui berat badan dilakukan penimbangan dengan
menggunakan Dacin dengan ketelitian 0,1 kg dengan ketentuan ambang batas (Z-
Universitas Sumatera Utara
skor), sedangkan untuk mengetahui umur dilakukan dengan wawancara atau dengan
melihat catatan akte kelahiran anak.
3.4.2
Data Sekunder
Data sekunder yang dikumpulkan meliputi catatan balita yang terdaftar di
Wilaya Kerja Puskesmas Bukit Kapur dan data status imunisasi melalui KMS atau
buku KIA.
3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.5.1 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen dan variabel
independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah infeksi saluran pernafasan
akut (ISPA) sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah status gizi
dan status imunisasi balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bukit Kapur Kota Dumai.
3.5.2
1.
Definisi Operasional
Infeksi Saluran pernapasan akut (ISPA) adalah penyakit infeksi yang menyerang
salah satu bagian dari saluran nafas yang didiagnosa oleh dr.spesialis atau
dr.umum / Ka.Puskesmas di Wilayah Kerja Puskesmas Bukit Kapur Kota Dumai.
2. Status gizi adalah keadaan tubuh seseorang (buruk, baik, cukup, kurang) yang
dinilai berdasarkan BB/U dengan menggunakan penilaian tabel Z-Score.
3. Status imunisasi adalah keadaan seseorang / individu dalam mendapatkan vaksin
untuk kekebalan tubuhnya secara lengkap atau tidak.
Universitas Sumatera Utara
3.6 Metode Pengukuran
3.6.1
Pengukuran Variabel Dependen
Aspek pengukuran variabel dependen adalah infeksi saluran pernafasan akut
(ISPA) dan variabel independen status gizi dan status imunisasi sehingga jawaban
responden dikategorikan atas :
Tabel 3.2 Aspek Pengukuran Variabel Penelitian
Variabel
Status
gizi
(BB/U)
Status
imunisasi
ISPA
balita
pada
Alat Ukur
Kategori
Pengukuran (Dacin a. Gizi buruk (
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan rancangan Cross Sectional
yaitu untuk melakukan pengukuran variabel-variabelnya dilakukan hanya satu kali
pada satu saat (Sastroasmoro, 2008). dan pada penelitian ini dilakukan untuk
mempelajari hubungan status gizi dan
status imunisasi dengan kejadian infeksi
saluran pernafasan akut (ISPA) pada balita di Puskesmas Bukit Kapur Kota Dumai
tahun 2016.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Bukit Kapur Kota Dumai.
Adapun alasan pemilihan lokasi ini berdasarkan pertimbangan banyaknya balita yang
dirawat karena menderita ISPA dan belum pernah dilakukan penelitian tentang
hubungan status gizi dan status imunisasi dengan kejadian infeksi saluran pernapasan
akut (ISPA) pada Balita di Wilayah Kerja Pusksmas tersebut.
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai dengan melakukan penelusuran kepustakaan, surve
awal, Konsultasi judul, penyusunan proposal, seminar kolokium, pengumpulan data,
pengolahan data dan penyusunan hasil penelitian serta seminar hasil, dimulai dari
bulan Januari sampai dengan Agustus tahun 2016.
Universitas Sumatera Utara
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi Penelitian
Populasi adalah seluruh balita (1-5 tahun) yang tercatat di Wilayah Kerja
Puskesmas Bukit Kapur Kota Dumai, yaitu sebanyak 2459 responden (data
Puskesmas Bukit Kapur Kota Dumai).
3.3.2. Sampel Penelitian
Sampel adalah objek bagian yang diambil dari keseluruhan subjek yang
diteliti dianggap mewakili populasi penelitian ini (Sastroasmoro, 2008). Pengambilan
sampel dalam penelitian berdasarkan atas tujuan tertentu dengan kreteria inklusi :
1. Balita usia 1-5 tahun
2. Memiliki catatan KMS / KIA
Besar sampel yang diperlukan diperoleh dengan menggunakan rumus
(Lemeshow, 1997) sebagai berikut :
n=
Z1
/ 2 P0 1 P0
Pa
Z1
Po
Pa 1 Pa
2
2
Keterangan
n
:
Besar sampel minimal
Z1-α/2
:
Nilai distribusi baku normal (tabel Z) pada α=5% sebesar 1,96
Z1-ß
:
Nilai distribusi baku normal (tabel Z) pada ß =20% sebesar 0,842
Po
:
Proporsi balita yang menderita ISPA 19,64 % dibulatkan 20 % = 0,2
Pa
:
Perkiraan proporsi balita penderita ISPA yang diharapkan sebesar 0,3
Universitas Sumatera Utara
Pa-Po
:
Perkiraan selisih proporsi yang diteliti dengan proporsi di populasi
sebesar 10%
Dengan menggunakan rumus di atas, maka besar sampel dalam penelitian ini
dapat dihitung sebagai berikut:
n=
n=
1.96 0,368 1 0,368
0,842 0,468 1 0,468
0,468 0,368
2
2
(0.784 0.385) 2
2
0 .3 0 .2
n = 136,6561
n = 137 responden
Berdasarkan perhitungan besar sampel di atas, didapatkan besar sampel yang
diteliti sebesar 137 responden. Cara pengambilan sampel dilakukan secara acak
sederhana sesuai kreteria berdasarkan proporsi masing-masing sampel disetiap
posyandu. Penentuan jumlah sampel dengan menggunakan rumus dibawah ini :
ni = Ni x (n/N)
Keterangan :
N = Jumlah populasi target
n = Jumlah sampel yang dibutuhkan
Ni = Jumlah populasi setiap posyandu
ni = Jumlah sampel yang dibutuhkan dari setiap posyandu
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1. Jumlah Sampel yang Dibutuhkan dari Setiap Posyandu
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Posyandu
Boegenvil
Anggrek
Asrama Kompi
Cempaka
Melati
Kenanga
Asrama Rudal
Teratai
Murai
Melati
Nirwana
Dahlia
Sedap Malam
Total
Jumlah
Populasi
balita
1-5 tahun
178
154
125
172
272
158
146
266
178
147
274
280
109
2459
Rumus sampel
Jumlah Sampel
yang dibutuhkan
setiap posyandu
178 x (137 / 2459)
154 x (137 / 2459)
125 x (137 / 2459)
172 x (137 / 2459)
272 x (137 / 2459)
158 x (137 / 2459)
146 x (137 / 2459)
266 x (137 / 2459)
178 x (137 / 2459)
147 x (137 / 2459)
274 x (137 / 2459)
282 x (137 / 2459)
109 x (137 / 2459)
2459 x (137/2459)
10
9
7
10
15
9
8
14
10
8
15
16
6
137
Sehingga sampel yang diambil untuk mewakili dari setiap responden dari
masing-masing posyandu ditentukan secara acidental sampling yaitu balita yang
kebetulan ada pada saat penelitian dilaksanakan sampai dengan mencukupi sampel
yang dibutuhkan.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan 2 cara pengumpulan data yaitu :
3.4.1. Data Primer
Data primer dilakukan untuk mendapatkan hasil pengukuran berat badan /
umur (BB/U). Untuk mengetahui berat badan dilakukan penimbangan dengan
menggunakan Dacin dengan ketelitian 0,1 kg dengan ketentuan ambang batas (Z-
Universitas Sumatera Utara
skor), sedangkan untuk mengetahui umur dilakukan dengan wawancara atau dengan
melihat catatan akte kelahiran anak.
3.4.2
Data Sekunder
Data sekunder yang dikumpulkan meliputi catatan balita yang terdaftar di
Wilaya Kerja Puskesmas Bukit Kapur dan data status imunisasi melalui KMS atau
buku KIA.
3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.5.1 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen dan variabel
independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah infeksi saluran pernafasan
akut (ISPA) sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah status gizi
dan status imunisasi balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bukit Kapur Kota Dumai.
3.5.2
1.
Definisi Operasional
Infeksi Saluran pernapasan akut (ISPA) adalah penyakit infeksi yang menyerang
salah satu bagian dari saluran nafas yang didiagnosa oleh dr.spesialis atau
dr.umum / Ka.Puskesmas di Wilayah Kerja Puskesmas Bukit Kapur Kota Dumai.
2. Status gizi adalah keadaan tubuh seseorang (buruk, baik, cukup, kurang) yang
dinilai berdasarkan BB/U dengan menggunakan penilaian tabel Z-Score.
3. Status imunisasi adalah keadaan seseorang / individu dalam mendapatkan vaksin
untuk kekebalan tubuhnya secara lengkap atau tidak.
Universitas Sumatera Utara
3.6 Metode Pengukuran
3.6.1
Pengukuran Variabel Dependen
Aspek pengukuran variabel dependen adalah infeksi saluran pernafasan akut
(ISPA) dan variabel independen status gizi dan status imunisasi sehingga jawaban
responden dikategorikan atas :
Tabel 3.2 Aspek Pengukuran Variabel Penelitian
Variabel
Status
gizi
(BB/U)
Status
imunisasi
ISPA
balita
pada
Alat Ukur
Kategori
Pengukuran (Dacin a. Gizi buruk (