Analisa Faktor Dominan yang Berpengaruh pada Kejadian Malaria di Daerah Hypoendemis di Sumatera Utara :Pengembangan Model Prediksi Diagnosis Asymptomatic Malaria pada Layanan Kesehatan Primer

25

Analisa Faktor Dominan yang Berpengaruh pada Kejadian Malaria di
Daerah Hypoendemis di Sumatera Utara : Pengembangan Model Prediksi
Diagnosis Asymptomatic Malaria pada Layanan Kesehatan Primer
ABSTRAK
Latar belakang
Asymptomatic malaria merupakan sumber transmisi baru infeksi malaria
Ketidakmampuan mendeteksi dan menanganinya, dapat menggagalkan upaya
eliminasi malaria. Deteksi asymptomatic malaria biasanya dilakukan dengan PCR
yang lebih sensitif dibandingkan pemeriksaan mikroskopik dan RDT, oleh karena
volume darah yang diperiksa 40 kali lebih banyak. Namun PCR sulit dilakukan
pada layanan kesehatan primer. Tantangan terbesar saat ini adalah akurasi alat
diagnosis untuk mendeteksi asymptomatic malaria, terutama pada layanan
kesehatan primer. Optimalisasi alat diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan
mikroskopik menggunakan volume darah lebih banyak dan pemeriksaan
mikroskopik ataupun RDT serial.
Tujuan penelitian
Membuat Model Faktor Risiko dan Model Prediksi Diagnosis dari faktor-faktor
yang dominan berpengaruh terhadap asymptomatic malaria.
Metode

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batubara, dari bulan Maret sampai
Desember 2015. Penelitian ini mengamati tiap subyek selama 2 minggu dan
sebanyak dua kali periode menderita malaria. Diagnosis malaria ditegakkan
dengan pemeriksaan mikroskopik yang menggunakan volume darah lebih banyak.
Pemeriksaan serial dilakukan pada hari ke-2 (Pemeriksaan Serial 1), hari ke-8
(Pemeriksaan Serial 2) dan hari ke-15 (Pemeriksaan Serial 3).
Hasil
Ditemukan penderita asymptomatic malaria sebesar 20,3% (188 orang) pada
pemeriksaan mikroskopik pertama, 3,7% (34 orang) pada pemeriksaan serial 1
dan 3% (28 orang) pada pemeriksaan serial 2. Model Faktor Risiko dibentuk oleh
Umur, Ketersediaan Obat Malaria, Akses ke Tenaga Kesehatan dan Kualitas
Pemakaian Kelambu serta dapat menjelaskan terjadinya asymptomatic malaria
sebesar 76,5%. Model ini dapat digunakan sebagai pedoman intervensi faktor
risiko. Peningkatan proporsi tiap faktor risiko dapat menyebabkan kenaikan kasus
malaria. Model Faktor Risiko juga dapat digunakan sebagai indikator pemeriksaan
serial pada layanan kesehatan primer yang tidak memiliki laboratorium dengan
kemampuan prediksi diagnosis sampai dengan 73,3% (IK95%: 69,6%-76,9%).
Sementara itu Model Prediksi Diagnosis Asymptomatic Malaria dibentuk oleh
Ketersediaan Obat Malaria, Akses ke Tenaga Kesehatan, Kualitas Pemakaian
Kelambu, Kadar Hb, Eosinofil, Netrofil, Limfosit dan Monosit. Model ini dapat

digunakan sebagai indikator pemeriksaan serial pada layanan primer yang
memiliki laboratorium dengan kemampuan deteksi sampai dengan 94,6%
(IK95%: 93,1%-96,1%).
Kesimpulan
Interaksi antar faktor yang dominan berpengaruh pada asymptomatic malaria dapat
dijadikan model prediksi diagnosis dan menjadi indikator dalam menentukan
pemeriksaan serial untuk deteksi asymptomatic malaria.
Kata kunci
: asymptomatic malaria, eliminasi malaria, model faktor risiko, model
prediksi diagnosis,

Universitas Sumatera Utara

26

Analysis of the Dominant Factors that Influence the Incidence of Malaria in
Hypoendemic Area, in North Sumatera : The Development of Predictive
Models of Asymptomatic Malaria Diagnosis in Primary Health Care

ABSTRACT

Background: Asymptomatic malaria is a source of new transmission of malaria
infection. The inability to detect and handle, can fail the efforts of malaria
elimination. Detection of asymptomatic malaria is usually done by PCR is more
sensitive than microscopy and RDTs, because the volume of blood is examined 40
times more. However, PCR is hard to do in primary health care. The biggest
challenge now is the accuracy of diagnostic tools to detect asymptomatic malaria,
especially in primary health care. Optimization of diagnostic tools can be done by
microscopic examination using more blood volume and microscopic examination
of serial or RDT.
Objective: To create Risk Factor Model and Diagnosis Prediction Model of the
dominant factors that affect the asymptomatic malaria.
Methods: The study was conducted in Batubara district, from March to December
2015. The study looked at each subject for 2 weeks and as much as twice the
period of suffering from malaria. Malaria diagnosis is confirmed by microscopic
examination using more blood volume. Serial examinations conducted on day 2
(Examination of Serial 1), day 8 (Examination of Serial 2) and day 15
(Examination of Serial 3).
Results: Found patients with asymptomatic malaria by 20.3% (188 subjects) in
the first microscopic examination, 3.7% (34 subjects) on serial examinations 1
and 3% (28 subjects) on serial examinations 2. Risk Factor Model shaped by

factors age, Availability of Medicines malaria, access to Health Workers and
Quality Use of Mosquito nets, and can explain the occurrence of asymptomatic
malaria amounted to 76.5%. This model can be used as guidelines for risk factor
intervention. Increasing the proportion of each of the risk factors can cause a rise
in malaria cases. Risk Factor Model can also be used as an indicator serial
examinations in primary health care services that do not have a laboratory with a
diagnosis of asymptomatic malaria prediction capabilities of up to 73.3%
(CI95%: 69.6% -76.9%). Meanwhile Diagnosis Prediction Model for
Asymptomatic Malaria shaped by factors Availability of Medicines Malaria,
Access to Health Care Workers, Quality Use Netting, Hb, Eosinophils,
Neutrophils, Lymphocytes and Monocytes. This model can be used as an
indicator of serial examinations in primary health care services that have
laboratories with the capability of detection of asymptomatic malaria up to 94.6%
(CI95%: 93.1% -96.1%).
Conclusion: The interaction between the dominant factor that affects the
asymptomatic malaria prediction models could be used as indicators in the
diagnosis and determine the serial examinations for the detection of asymptomatic
malaria.
keywords


: asymptomatic malaria, diagnosis prediction model, malaria
elimination, risk factor model,

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Faktor Resiko Kejadian Malaria Di Kawasan Ekosistem Leuser Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara

0 36 9

Kombinasi Kina-Klindamisin 3 Hari pada Penderita Malaria Falciparum Tanpa Komplikasi

1 26 5

Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Malaria di Desa Selakambang Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga Tahun 2014

3 39 150

Analisa Faktor Dominan yang Berpengaruh pada Kejadian Malaria di Daerah Hypoendemis di Sumatera Utara :Pengembangan Model Prediksi Diagnosis Asymptomatic Malaria pada Layanan Kesehatan Primer

0 0 33

Analisa Faktor Dominan yang Berpengaruh pada Kejadian Malaria di Daerah Hypoendemis di Sumatera Utara :Pengembangan Model Prediksi Diagnosis Asymptomatic Malaria pada Layanan Kesehatan Primer

0 0 9

Analisa Faktor Dominan yang Berpengaruh pada Kejadian Malaria di Daerah Hypoendemis di Sumatera Utara :Pengembangan Model Prediksi Diagnosis Asymptomatic Malaria pada Layanan Kesehatan Primer

0 0 29

Analisa Faktor Dominan yang Berpengaruh pada Kejadian Malaria di Daerah Hypoendemis di Sumatera Utara :Pengembangan Model Prediksi Diagnosis Asymptomatic Malaria pada Layanan Kesehatan Primer Chapter III VI

0 0 59

Analisa Faktor Dominan yang Berpengaruh pada Kejadian Malaria di Daerah Hypoendemis di Sumatera Utara :Pengembangan Model Prediksi Diagnosis Asymptomatic Malaria pada Layanan Kesehatan Primer

0 1 11

PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI DAN RIWAYAT MALARIA TERHADAP KEJADIAN MALARIA

0 0 11

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN YANG BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH TIMUR INDONESIA (ANALISIS DATA RISKESDAS 2010)

0 0 9