Perbedaan Nilai Kekerasan Enamel Gigi Pada Perendaman Dengan Susu Sapi Dan Saliva Buatan Setelah Demineralisasi Gigi
Lampiran 1. Skema Alur Pikir
1.
Minuman ringan merupakan minuman tanpa alkohol yang mengandung asam,
bahan pemanis serta bahan perasa alami maupun buatan. Asam yang terkandung
dalam minuman ringan pada umumnya memiliki pH di bawah 4 yang dapat
menyebabkan demineralisasi enamel gigi. (Prasetyo, 2005; Lachowski dkk,
2014)
2.
Demineralisasi merupakan suatu proses pelepasan atau pelarutan mineral
hidroksiapatit dari enamel yang menyebabkan pembentukan pori-pori kecil pada
permukaan enamel jika demineralisasi terjadi secara terus-menerus. (Miller,
2006)
3.
Hidroksiapatit memiliki pH kritis 5,5 sedangkan fluorapatit memiliki pH kritis
yang lebih rendah yaitu 4,5. (Prasetyo, 2005; Seow dkk, 2005; Yamamoto dkk,
2013)
4.
Penelitian yang dilakukan oleh Seow WK dan Thong KM (2005) tentang efek
erosi minuman diperoleh hasil bahwa minuman yang memiliki pH rendah
mampu mengikis dan melunakkan permukaan enamel. (Seow dkk, 2005)
5.
Hasil penelitian Owens BM et all (2014) menunjukkan bahwa minuman dengan
pH asam seperti minuman olahraga, minuman energi dan jus jeruk menyebabkan
enamel terlarut yang diketahui dengan mengukur persentasi kehilangan berat
enamel gigi yang menjadi sampel. (Owens dkk, 2014)
6.
Strategi yang efektif untuk mencegah dan menurunkan risiko erosi gigi adalah
menghentikan proses demineralisasi dengan menghindari dan mengurangi
frekuensi kontak langsung antara gigi dengan makanan dan minuman yang
bersifat asam, menggunakan agen remineralisasi segera setelah mengonsumsi
makanan
dan
minuman
asam
yang
dilakukan
dengan
kumur-kumur
menggunakan obat kumur berfluor atau meminum susu untuk mempercepat
proses remineralisasi permukaan gigi. (Ren, 2011; Owens dkk, 2014)
7.
Secara alami suasana rongga mulut yang asam akan menstimulasi buffer
dalam saliva untuk menetralkan kembali pH saliva yang rendah. Meningkatnya
Universitas Sumatera Utara
pH saliva akan diikuti dengan proses remineralisasi. (Widyaningtyas dkk, 2014)
8.
Remineralisasi adalah proses pengembalian ion-ion kalsium dan fosfat ke
permukaan enamel gigi yang secara normal terjadi jika suasana rongga mulut
kembali ke pH netral dengan bantuan saliva. (Widyaningtyas dkk, 2014)
9.
Susu sapi memiliki kemampuan untuk melindungi gigi dari erosi, terutama ketika
diminum setelah mengonsumsi asam. Susu sapi telah terbukti mampu
meningkatkan kemampuan remineralisasi enamel gigi karena mengandung
kasein, kalsium dan fosfat. (Lachowski dkk, 2014; Amoras dkk, 2012; Rahardjo
dkk, 2014 )
10. Penelitian yang dilakukan oleh Amoras DR et al (2012) tentang efek berbagai
jenis minuman terhadap enamel gigi sapi untuk menahan proses demineralisasi
berlanjut akibat asam hidroklirit. Diperoleh hasil bahwa susu sapi mampu
meningkatkan kekerasan permukaan enamel gigi. (Amoras dkk, 2012)
11. Kekerasan gigi sangat dipengaruhi oleh banyaknya kalsium dan fosfat yang
dikandung sehingga terlarutnya kalsium dan fosfat dari enamel gigi
mengakibatkan kekerasan permukaan enamel menjadi berkurang. Sebaliknya,
kembalinya mineral tersebut membuat kekerasan enamel meningkat. (GutierrezSalazar dkk, 2003)
Permasalahan
1. Apakah terdapat pengaruh perendaman gigi dalam susu sapi dan saliva buatan pada
masing-masing waktu perendaman terhadap peningkatan kekerasan enamel gigi?
2. Apakah terdapat perbedaan nilai kekerasan enamel gigi setelah perendaman dalam
saliva buatan pada hari pertama dengan hari ketiga?
3. Apakah terdapat perbedaan nilai kekerasan enamel gigi setelah perendaman dalam
susu sapi pada hari pertama dengan hari ketiga?
4. Apakah terdapat perbedaan nilai kekerasan enamel gigi setelah perendaman dalam
susu sapi dan saliva buatan pada masing-masing waktu perendaman?
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh perendaman gigi dalam susu sapi dan saliva buatan
pada masing-masing waktu perendaman terhadap peningkatan kekerasan enamel gigi.
2. Untuk mengetahui perbedaan nilai kekerasan enamel gigi setelah perendaman
dalam susu sapi pada hari pertama dengan hari ketiga.
3. Untuk mengetahui perbedaan nilai kekerasan enamel gigi setelah perendaman
dalam saliva buatan pada hari pertama dengan hari ketiga.
4. Untuk mengetahui perbedaan nilai kekerasan enamel gigi setelah perendaman
dalam susu sapi dan saliva buatan pada masing-masing waktu perendaman.
Hipotesis Penelitian
Hα: Terdapat perbedaan nilai kekerasan enamel gigi pada perendaman dengan susu
sapi dan saliva buatan setelah demineralisasi gigi.
Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
1. Mengetahui pengaruh susu sapi dan saliva buatan terhadap remineralisasi enamel
gigi yang terpapar oleh minuman asam.
2. Sebagai data untuk penelitian lanjutan tentang kekerasan permukaan enamel gigi.
b. Manfaat Praktis
Dapat digunakan sebagai dasar untuk anjuran kepada masyarakat dalam melakukan
tindakan pencegahan dan menghentikan kerusakan enamel gigi akibat minuman yang
bersifat asam.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Alur Penelitian
I. Tahap Pemotongan dan Penanaman Gigi
Premolar pertama maksila
Bersihkan mahkota gigi menggunakan bur
sikat dan pumice
Cuci dengan aquades
Berikan tanda pada batas sementoenamel
Potong mengikuti garis menggunakan
carborundum disc.
Buat garis pada sisi mesial-distal yang
membagi 2 bagian bukal-palatal
Pengolesan nail varnish pada bagian palatal
Penanaman bagian palatal sampai batas
garis ke dalam resin akrilik
Sampel diberi nomor urut dan dibagi
menjadi 2 kelompok secara acak
Universitas Sumatera Utara
II. Tahap Pengukuran Kekerasan (VHN 1)
Sampel diletakkan di meja sampel Micro
Vickers Hardness Tester (bagian bukal
menghadap ke indentor)
Diberi beban sebesar 100 gram selama
15 detik
Pencatatan hasil pengukuran
VHN 1
III. Tahap Perendaman dalam Larutan Asam dan Pengukuran Kekerasan
(VHN 2)
Pengukuran pH larutan asam (minuman rasa
jeruk)
Masing-masing sampel direndam dalam
wadah berisi minuman rasa jeruk (5 menit)
Sampel dikeluarkan dan dikeringkan
menggunakan pus-pus
Dilakukan pengukuran dan
pencatatan kekerasan permukaan
enamel (prosedur II)
VHN 2
Universitas Sumatera Utara
IV A.Tahap Perendaman dalam Susu Sapi Pada Hari Pertama dan Pengukuran
Kekerasan (VHN 3)
Pengukuran pH susu sapi
Pkl. 11.00 masing-masing sampel direndam
dalam wadah berisi susu (5 menit)
Sampel dikeluarkan dan dikeringkan
menggunakan pus-pus
Masing-masing sampel direndam dalam
wadah berisi Aquabides
Sampel disimpan dalam inkubator dengan
suhu 370C
Pkl. 16.50 masing-masing sampel
dikeluarkan dan dikeringkan menggunakan
Pengukuran pH susu sapi
Pkl. 17.00 masing-masing sampel direndam
dalam wadah berisi susu (5 menit)
Sampel dikeluarkan dan dikeringkan
menggunakan pus-pus
Universitas Sumatera Utara
Masing-masing sampel direndam dalam
wadah berisi Aquabides
Sampel disimpan dalam inkubator suhu 370C
Hari kedua pkl. 08.00 sampel dicuci dan
dikeringkan menggunakan pus-pus
Dilakukan pengukuran dan
pencatatan kekerasan permukaan
enamel (prosedur II)
VHN 3
IV B. Perendaman dalam susu sapi pada hari kedua dilakukan proses
perendaman seperti pada hari pertama.
IV C. Perendaman dalam susu sapi pada hari ketiga dilakukan proses
perendaman seperti pada hari pertama.
IV D.
Tahap pengukuran kekerasan pada hari keempat (VHN 4)
Hari keempat pkl. 08.00 Sampel dicuci dan
dikeringkan menggunakan pus-pus
Dilakukan pengukuran dan
pencatatan kekerasan permukaan
enamel (prosedur II)
VHN 4
Universitas Sumatera Utara
V A. Tahap Perendaman dalam Saliva Buatan pada Hari Pertama dan
Pengukuran Kekerasan (VHN 3)
Pengukuran pH saliva buatan
Pukul 11.30 Masing-masing sampel direndam
dalam wadah berisi saliva buatan (5 menit)
Sampel dikeluarkan dan dikeringkan
menggunakan pus-pus
Masing-masing sampel direndam dalam
wadah berisi Aquabides
Sampel disimpan dalam inkubator dengan
suhu 370C
Pengukuran pH saliva buatan
Pukul 17.30 Masing-masing sampel
direndam dalam wadah berisi saliva buatan
(5 menit)
Sampel dikeluarkan dan dikeringkan
menggunakan pus-pus
Masing-masing sampel direndam dalam
wadah berisi Aquabides
Universitas Sumatera Utara
Masing-masing sampel disimpan dalam
inkubator dengan suhu 370C
Hari kedua pkl. 09.00 sampel dicuci dan
dikeringkan menggunakan pus-pus
Dilakukan pengukuran dan
pencatatan kekerasan permukaan
enamel (prosedur II)
VHN 3
V B. Perendaman dalam saliva buatan pada hari kedua dilakukan proses
perendaman seperti pada hari pertama.
V C. Perendaman dalam saliva buatan pada hari ketiga dilakukan proses
perendaman seperti pada hari pertama.
V D.
Tahap pengukuran kekerasan pada hari keempat (VHN 4)
Hari keempat pkl. 09.00 Sampel dicuci dan
dikeringkan menggunakan pus-pus
Dilakukan pengukuran dan
pencatatan kekerasan permukaan
enamel (prosedur II)
VHN 4
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3
PERBEDAAN NILAI KEKERASAN ENAMEL GIGI PADA PERENDAMAN
DENGAN SUSU SAPI DAN SALIVA BUATAN SETELAH
DEMINERALISASI GIGI
LEMBAR PEMERIKSAAN
No Sampel
:
Tanggal
:
-
-
IDENTITAS UMUM
1.
Nama
:
2.
Usia
:
3.
Jenis Kelamin
:
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1.
Apakah Anda pernah memakai kawat gigi/behel?
Ya
2.
Tidak
Apakah Anda pernah melakukan perawatan pemutihan gigi?
Ya
3.
Tidak
Apakah Anda pernah dilakukan perawatan saluran akar?
Ya
Tidak
Elemen Gigi yang dicabut:
8
7
6
5
4
3
2
1
1
2
3
4
5
6
7
8
8
7
6
5
4
3
2
1
1
2
3
4
5
6
7
8
PEMERIKSAAN GIGI
Kriteria Inklusi
•
•
•
Gigi Premolar satu maksila yang telah diektraksi dari pasien usia 17-30 tahun
Mahkota gigi utuh
Ukuran, bentuk dan struktur gigi normal
Kriteria Eksklusi
•
•
Gigi karies
Gigi erosi
Universitas Sumatera Utara
•
•
Gigi abrasi
•
Gigi retak/crack
•
Gigi fraktur
•
Gigi yang anomali (amelogenesis imperfekta, dentinogenesis imperfekta)
•
Gigi atrisi
•
Gigi yang memiliki tambalan
•
Gigi nekrosis
Gigi yang mengalami kelainan (hipolasia enamel, diskolorasi tetrasiklin,
fluorosis)
Kesimpulan Hasil Pemeriksaan
Universitas Sumatera Utara
Memenuhi
Tidak Memenuhi
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4
LEMBAR PENJELASAN
Kepada Yth:
Saudara/i
.................................
Bersama ini, saya Rizka Malisa Sinaga (umur 21 tahun), yang sedang
menjalani program pendidikan sarjana pada Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas
Sumatera Utara, memohon kesediaan Saudara/i untuk berpartisipasi memberikan
sampel untuk penelitian saya yang berjudul:
PERBEDAAN NILAI KEKERASAN ENAMEL GIGI PADA PERENDAMAN
DENGAN SUSU SAPI DAN SALIVA BUATAN SETELAH DEMINERALISASI
GIGI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman gigi dalam
susu sapi terhadap nilai kekerasan enamel gigi setelah gigi tersebut direndam dengan
minuman rasa jeruk.
Penelitian ini dilakukan pada 32 gigi premolar satu maksila yang telah
dicabut. Gigi dibelah dua pada batas sementoenamel menjadi bagian akar dan
mahkota. Kemudian 32 spesimen gigi diuji nilai kekerasan permukaan enamelnya
menggunakan alat microvickers hardness tester.
Jika Saudara/i mengerti isi lembar penjelasan ini dan bersedia untuk
memberikan gigi sebagai sampel penelitian saya, maka mohon kiranya Saudara/i
untuk mengisi dan menandatangani surat persetujuan memberikan sampel penelitian
yang terlampir pada lembar ini. Jika selama penelitian terdapat keluhan, silahkan
diinformasikan kepada peneliti atau bisa menghubungi saya di 081263277225.
Demikian lembar penjelasan ini saya buat, semoga keterangan ini dapat
dimengerti dan atas kesediaan Saudara/i untuk berpartisipasi dalam penelitian ini saya
ucapkan terima kasih.
Universitas Sumatera Utara
Medan,
Februari 2016
Rizka Malisa Sinaga
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
:
Umur
:
Jenis Kelamin : L / P
Alamat
:
Instansi
:
Menyatakan telah membaca lembar penjelasan dan sudah mengerti serta bersedia
untuk turut serta memberikan gigi sebagai sampel dalam penelitian atas nama Rizka
Malisa Sinaga yang berjudul “Perbedaan Nilai Kekerasan Enamel Gigi pada
Perendaman dengan Susu Sapi dan Saliva Buatan Setelah Demineralisasi Gigi”
dan menyatakan tidak keberatan maupun melakukan tuntutan di kemudian hari.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sehat, penuh kesadaran dan
tanpa paksaan dari pihak manapun.
Medan, Februari 2016
Pembuat Pernyataan
(..............................................)
Tanda tangan dan nama jelas
Lampiran 6
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9
Data Kelompok I (Susu Sapi)
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9
Data Kelompok II (Saliva Buatan)
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10
Uji Normalitas Susu Sapi
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov
Statistic
Kekerasan 1 hari Susu
df
Sig.
.218
Kekerasan 3 hari Susu
Shapiro-Wilk
.161
Statistic
df
Sig.
16
.040
.946
16
.423
16
*
.967
16
.782
.200
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Uji T Berpasangan Susu Sapi
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence Interval
Std.
Std.
Mean
Pair 1 Kekerasan 1 hari Susu -
of the Difference
Error
Deviation Mean
-30.41250
Lower
Upper
8.00799 2.0020 -34.67965
Kekerasan 3 hari Susu
t
df
-26.14535 -15.191
Sig. (2-tailed)
15
.000
0
Uji Normalitas Saliva Buatan
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
Kekerasan 1 hari Saliva
.126
16
.200*
.952
16
.514
Kekerasan 3 hari Saliva
.124
16
.200
*
.963
16
.724
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Universitas Sumatera Utara
Uji T berpasangan Saliva Buatan
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence Interval
Std.
Std.
Mean
Pair 1 Kekerasan 1 hari Saliva -
-13.91875
of the Difference
Error
Deviation Mean
Lower
5.06376 1.2659 -16.61704
Kekerasan 3 hari Saliva
Upper
t
df
-11.22046 -10.995
Sig. (2-tailed)
15
4
Uji Homogenitas Susu Sapi dan Saliva Buatan
Test of Homogeneity of Variances
Kekerasan enamel
Levene Statistic
.366
df1
df2
3
Sig.
60
.778
Uji one way ANOVA Susu Sapi dan Saliva Buatan
ANOVA
Kekerasan enamel
Sum of Squares
df
Mean Square
Between Groups
18453.027
3
6151.009
Within Groups
21011.699
60
350.195
Total
39464.726
63
F
17.565
Sig.
.000
Universitas Sumatera Utara
.000
Uji LSD Susu Sapi dan Saliva Buatan
Multiple Comparisons
Kekerasan enamel
LSD
95% Confidence Interval
Mean Difference
(I) NO
(J) NO
1
2
-30.4125*
6.6162
.000
-43.647
-17.178
3
16.1250
*
6.6162
.018
2.891
29.359
4
2.2062
6.6162
.740
-11.028
15.441
1
30.4125
*
6.6162
.000
17.178
43.647
3
46.5375
*
6.6162
.000
33.303
59.772
4
32.6187*
6.6162
.000
19.384
45.853
1
-16.1250
*
6.6162
.018
-29.359
-2.891
2
-46.5375*
6.6162
.000
-59.772
-33.303
4
-13.9188*
6.6162
.040
-27.153
-.684
1
-2.2062
6.6162
.740
-15.441
11.028
2
-32.6187*
6.6162
.000
-45.853
-19.384
3
13.9188*
6.6162
.040
.684
27.153
2
3
4
(I-J)
Std. Error
Sig.
Lower Bound
Upper Bound
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Universitas Sumatera Utara
1.
Minuman ringan merupakan minuman tanpa alkohol yang mengandung asam,
bahan pemanis serta bahan perasa alami maupun buatan. Asam yang terkandung
dalam minuman ringan pada umumnya memiliki pH di bawah 4 yang dapat
menyebabkan demineralisasi enamel gigi. (Prasetyo, 2005; Lachowski dkk,
2014)
2.
Demineralisasi merupakan suatu proses pelepasan atau pelarutan mineral
hidroksiapatit dari enamel yang menyebabkan pembentukan pori-pori kecil pada
permukaan enamel jika demineralisasi terjadi secara terus-menerus. (Miller,
2006)
3.
Hidroksiapatit memiliki pH kritis 5,5 sedangkan fluorapatit memiliki pH kritis
yang lebih rendah yaitu 4,5. (Prasetyo, 2005; Seow dkk, 2005; Yamamoto dkk,
2013)
4.
Penelitian yang dilakukan oleh Seow WK dan Thong KM (2005) tentang efek
erosi minuman diperoleh hasil bahwa minuman yang memiliki pH rendah
mampu mengikis dan melunakkan permukaan enamel. (Seow dkk, 2005)
5.
Hasil penelitian Owens BM et all (2014) menunjukkan bahwa minuman dengan
pH asam seperti minuman olahraga, minuman energi dan jus jeruk menyebabkan
enamel terlarut yang diketahui dengan mengukur persentasi kehilangan berat
enamel gigi yang menjadi sampel. (Owens dkk, 2014)
6.
Strategi yang efektif untuk mencegah dan menurunkan risiko erosi gigi adalah
menghentikan proses demineralisasi dengan menghindari dan mengurangi
frekuensi kontak langsung antara gigi dengan makanan dan minuman yang
bersifat asam, menggunakan agen remineralisasi segera setelah mengonsumsi
makanan
dan
minuman
asam
yang
dilakukan
dengan
kumur-kumur
menggunakan obat kumur berfluor atau meminum susu untuk mempercepat
proses remineralisasi permukaan gigi. (Ren, 2011; Owens dkk, 2014)
7.
Secara alami suasana rongga mulut yang asam akan menstimulasi buffer
dalam saliva untuk menetralkan kembali pH saliva yang rendah. Meningkatnya
Universitas Sumatera Utara
pH saliva akan diikuti dengan proses remineralisasi. (Widyaningtyas dkk, 2014)
8.
Remineralisasi adalah proses pengembalian ion-ion kalsium dan fosfat ke
permukaan enamel gigi yang secara normal terjadi jika suasana rongga mulut
kembali ke pH netral dengan bantuan saliva. (Widyaningtyas dkk, 2014)
9.
Susu sapi memiliki kemampuan untuk melindungi gigi dari erosi, terutama ketika
diminum setelah mengonsumsi asam. Susu sapi telah terbukti mampu
meningkatkan kemampuan remineralisasi enamel gigi karena mengandung
kasein, kalsium dan fosfat. (Lachowski dkk, 2014; Amoras dkk, 2012; Rahardjo
dkk, 2014 )
10. Penelitian yang dilakukan oleh Amoras DR et al (2012) tentang efek berbagai
jenis minuman terhadap enamel gigi sapi untuk menahan proses demineralisasi
berlanjut akibat asam hidroklirit. Diperoleh hasil bahwa susu sapi mampu
meningkatkan kekerasan permukaan enamel gigi. (Amoras dkk, 2012)
11. Kekerasan gigi sangat dipengaruhi oleh banyaknya kalsium dan fosfat yang
dikandung sehingga terlarutnya kalsium dan fosfat dari enamel gigi
mengakibatkan kekerasan permukaan enamel menjadi berkurang. Sebaliknya,
kembalinya mineral tersebut membuat kekerasan enamel meningkat. (GutierrezSalazar dkk, 2003)
Permasalahan
1. Apakah terdapat pengaruh perendaman gigi dalam susu sapi dan saliva buatan pada
masing-masing waktu perendaman terhadap peningkatan kekerasan enamel gigi?
2. Apakah terdapat perbedaan nilai kekerasan enamel gigi setelah perendaman dalam
saliva buatan pada hari pertama dengan hari ketiga?
3. Apakah terdapat perbedaan nilai kekerasan enamel gigi setelah perendaman dalam
susu sapi pada hari pertama dengan hari ketiga?
4. Apakah terdapat perbedaan nilai kekerasan enamel gigi setelah perendaman dalam
susu sapi dan saliva buatan pada masing-masing waktu perendaman?
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh perendaman gigi dalam susu sapi dan saliva buatan
pada masing-masing waktu perendaman terhadap peningkatan kekerasan enamel gigi.
2. Untuk mengetahui perbedaan nilai kekerasan enamel gigi setelah perendaman
dalam susu sapi pada hari pertama dengan hari ketiga.
3. Untuk mengetahui perbedaan nilai kekerasan enamel gigi setelah perendaman
dalam saliva buatan pada hari pertama dengan hari ketiga.
4. Untuk mengetahui perbedaan nilai kekerasan enamel gigi setelah perendaman
dalam susu sapi dan saliva buatan pada masing-masing waktu perendaman.
Hipotesis Penelitian
Hα: Terdapat perbedaan nilai kekerasan enamel gigi pada perendaman dengan susu
sapi dan saliva buatan setelah demineralisasi gigi.
Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
1. Mengetahui pengaruh susu sapi dan saliva buatan terhadap remineralisasi enamel
gigi yang terpapar oleh minuman asam.
2. Sebagai data untuk penelitian lanjutan tentang kekerasan permukaan enamel gigi.
b. Manfaat Praktis
Dapat digunakan sebagai dasar untuk anjuran kepada masyarakat dalam melakukan
tindakan pencegahan dan menghentikan kerusakan enamel gigi akibat minuman yang
bersifat asam.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Alur Penelitian
I. Tahap Pemotongan dan Penanaman Gigi
Premolar pertama maksila
Bersihkan mahkota gigi menggunakan bur
sikat dan pumice
Cuci dengan aquades
Berikan tanda pada batas sementoenamel
Potong mengikuti garis menggunakan
carborundum disc.
Buat garis pada sisi mesial-distal yang
membagi 2 bagian bukal-palatal
Pengolesan nail varnish pada bagian palatal
Penanaman bagian palatal sampai batas
garis ke dalam resin akrilik
Sampel diberi nomor urut dan dibagi
menjadi 2 kelompok secara acak
Universitas Sumatera Utara
II. Tahap Pengukuran Kekerasan (VHN 1)
Sampel diletakkan di meja sampel Micro
Vickers Hardness Tester (bagian bukal
menghadap ke indentor)
Diberi beban sebesar 100 gram selama
15 detik
Pencatatan hasil pengukuran
VHN 1
III. Tahap Perendaman dalam Larutan Asam dan Pengukuran Kekerasan
(VHN 2)
Pengukuran pH larutan asam (minuman rasa
jeruk)
Masing-masing sampel direndam dalam
wadah berisi minuman rasa jeruk (5 menit)
Sampel dikeluarkan dan dikeringkan
menggunakan pus-pus
Dilakukan pengukuran dan
pencatatan kekerasan permukaan
enamel (prosedur II)
VHN 2
Universitas Sumatera Utara
IV A.Tahap Perendaman dalam Susu Sapi Pada Hari Pertama dan Pengukuran
Kekerasan (VHN 3)
Pengukuran pH susu sapi
Pkl. 11.00 masing-masing sampel direndam
dalam wadah berisi susu (5 menit)
Sampel dikeluarkan dan dikeringkan
menggunakan pus-pus
Masing-masing sampel direndam dalam
wadah berisi Aquabides
Sampel disimpan dalam inkubator dengan
suhu 370C
Pkl. 16.50 masing-masing sampel
dikeluarkan dan dikeringkan menggunakan
Pengukuran pH susu sapi
Pkl. 17.00 masing-masing sampel direndam
dalam wadah berisi susu (5 menit)
Sampel dikeluarkan dan dikeringkan
menggunakan pus-pus
Universitas Sumatera Utara
Masing-masing sampel direndam dalam
wadah berisi Aquabides
Sampel disimpan dalam inkubator suhu 370C
Hari kedua pkl. 08.00 sampel dicuci dan
dikeringkan menggunakan pus-pus
Dilakukan pengukuran dan
pencatatan kekerasan permukaan
enamel (prosedur II)
VHN 3
IV B. Perendaman dalam susu sapi pada hari kedua dilakukan proses
perendaman seperti pada hari pertama.
IV C. Perendaman dalam susu sapi pada hari ketiga dilakukan proses
perendaman seperti pada hari pertama.
IV D.
Tahap pengukuran kekerasan pada hari keempat (VHN 4)
Hari keempat pkl. 08.00 Sampel dicuci dan
dikeringkan menggunakan pus-pus
Dilakukan pengukuran dan
pencatatan kekerasan permukaan
enamel (prosedur II)
VHN 4
Universitas Sumatera Utara
V A. Tahap Perendaman dalam Saliva Buatan pada Hari Pertama dan
Pengukuran Kekerasan (VHN 3)
Pengukuran pH saliva buatan
Pukul 11.30 Masing-masing sampel direndam
dalam wadah berisi saliva buatan (5 menit)
Sampel dikeluarkan dan dikeringkan
menggunakan pus-pus
Masing-masing sampel direndam dalam
wadah berisi Aquabides
Sampel disimpan dalam inkubator dengan
suhu 370C
Pengukuran pH saliva buatan
Pukul 17.30 Masing-masing sampel
direndam dalam wadah berisi saliva buatan
(5 menit)
Sampel dikeluarkan dan dikeringkan
menggunakan pus-pus
Masing-masing sampel direndam dalam
wadah berisi Aquabides
Universitas Sumatera Utara
Masing-masing sampel disimpan dalam
inkubator dengan suhu 370C
Hari kedua pkl. 09.00 sampel dicuci dan
dikeringkan menggunakan pus-pus
Dilakukan pengukuran dan
pencatatan kekerasan permukaan
enamel (prosedur II)
VHN 3
V B. Perendaman dalam saliva buatan pada hari kedua dilakukan proses
perendaman seperti pada hari pertama.
V C. Perendaman dalam saliva buatan pada hari ketiga dilakukan proses
perendaman seperti pada hari pertama.
V D.
Tahap pengukuran kekerasan pada hari keempat (VHN 4)
Hari keempat pkl. 09.00 Sampel dicuci dan
dikeringkan menggunakan pus-pus
Dilakukan pengukuran dan
pencatatan kekerasan permukaan
enamel (prosedur II)
VHN 4
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3
PERBEDAAN NILAI KEKERASAN ENAMEL GIGI PADA PERENDAMAN
DENGAN SUSU SAPI DAN SALIVA BUATAN SETELAH
DEMINERALISASI GIGI
LEMBAR PEMERIKSAAN
No Sampel
:
Tanggal
:
-
-
IDENTITAS UMUM
1.
Nama
:
2.
Usia
:
3.
Jenis Kelamin
:
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1.
Apakah Anda pernah memakai kawat gigi/behel?
Ya
2.
Tidak
Apakah Anda pernah melakukan perawatan pemutihan gigi?
Ya
3.
Tidak
Apakah Anda pernah dilakukan perawatan saluran akar?
Ya
Tidak
Elemen Gigi yang dicabut:
8
7
6
5
4
3
2
1
1
2
3
4
5
6
7
8
8
7
6
5
4
3
2
1
1
2
3
4
5
6
7
8
PEMERIKSAAN GIGI
Kriteria Inklusi
•
•
•
Gigi Premolar satu maksila yang telah diektraksi dari pasien usia 17-30 tahun
Mahkota gigi utuh
Ukuran, bentuk dan struktur gigi normal
Kriteria Eksklusi
•
•
Gigi karies
Gigi erosi
Universitas Sumatera Utara
•
•
Gigi abrasi
•
Gigi retak/crack
•
Gigi fraktur
•
Gigi yang anomali (amelogenesis imperfekta, dentinogenesis imperfekta)
•
Gigi atrisi
•
Gigi yang memiliki tambalan
•
Gigi nekrosis
Gigi yang mengalami kelainan (hipolasia enamel, diskolorasi tetrasiklin,
fluorosis)
Kesimpulan Hasil Pemeriksaan
Universitas Sumatera Utara
Memenuhi
Tidak Memenuhi
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4
LEMBAR PENJELASAN
Kepada Yth:
Saudara/i
.................................
Bersama ini, saya Rizka Malisa Sinaga (umur 21 tahun), yang sedang
menjalani program pendidikan sarjana pada Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas
Sumatera Utara, memohon kesediaan Saudara/i untuk berpartisipasi memberikan
sampel untuk penelitian saya yang berjudul:
PERBEDAAN NILAI KEKERASAN ENAMEL GIGI PADA PERENDAMAN
DENGAN SUSU SAPI DAN SALIVA BUATAN SETELAH DEMINERALISASI
GIGI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman gigi dalam
susu sapi terhadap nilai kekerasan enamel gigi setelah gigi tersebut direndam dengan
minuman rasa jeruk.
Penelitian ini dilakukan pada 32 gigi premolar satu maksila yang telah
dicabut. Gigi dibelah dua pada batas sementoenamel menjadi bagian akar dan
mahkota. Kemudian 32 spesimen gigi diuji nilai kekerasan permukaan enamelnya
menggunakan alat microvickers hardness tester.
Jika Saudara/i mengerti isi lembar penjelasan ini dan bersedia untuk
memberikan gigi sebagai sampel penelitian saya, maka mohon kiranya Saudara/i
untuk mengisi dan menandatangani surat persetujuan memberikan sampel penelitian
yang terlampir pada lembar ini. Jika selama penelitian terdapat keluhan, silahkan
diinformasikan kepada peneliti atau bisa menghubungi saya di 081263277225.
Demikian lembar penjelasan ini saya buat, semoga keterangan ini dapat
dimengerti dan atas kesediaan Saudara/i untuk berpartisipasi dalam penelitian ini saya
ucapkan terima kasih.
Universitas Sumatera Utara
Medan,
Februari 2016
Rizka Malisa Sinaga
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
:
Umur
:
Jenis Kelamin : L / P
Alamat
:
Instansi
:
Menyatakan telah membaca lembar penjelasan dan sudah mengerti serta bersedia
untuk turut serta memberikan gigi sebagai sampel dalam penelitian atas nama Rizka
Malisa Sinaga yang berjudul “Perbedaan Nilai Kekerasan Enamel Gigi pada
Perendaman dengan Susu Sapi dan Saliva Buatan Setelah Demineralisasi Gigi”
dan menyatakan tidak keberatan maupun melakukan tuntutan di kemudian hari.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sehat, penuh kesadaran dan
tanpa paksaan dari pihak manapun.
Medan, Februari 2016
Pembuat Pernyataan
(..............................................)
Tanda tangan dan nama jelas
Lampiran 6
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9
Data Kelompok I (Susu Sapi)
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9
Data Kelompok II (Saliva Buatan)
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10
Uji Normalitas Susu Sapi
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov
Statistic
Kekerasan 1 hari Susu
df
Sig.
.218
Kekerasan 3 hari Susu
Shapiro-Wilk
.161
Statistic
df
Sig.
16
.040
.946
16
.423
16
*
.967
16
.782
.200
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Uji T Berpasangan Susu Sapi
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence Interval
Std.
Std.
Mean
Pair 1 Kekerasan 1 hari Susu -
of the Difference
Error
Deviation Mean
-30.41250
Lower
Upper
8.00799 2.0020 -34.67965
Kekerasan 3 hari Susu
t
df
-26.14535 -15.191
Sig. (2-tailed)
15
.000
0
Uji Normalitas Saliva Buatan
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
Kekerasan 1 hari Saliva
.126
16
.200*
.952
16
.514
Kekerasan 3 hari Saliva
.124
16
.200
*
.963
16
.724
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Universitas Sumatera Utara
Uji T berpasangan Saliva Buatan
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence Interval
Std.
Std.
Mean
Pair 1 Kekerasan 1 hari Saliva -
-13.91875
of the Difference
Error
Deviation Mean
Lower
5.06376 1.2659 -16.61704
Kekerasan 3 hari Saliva
Upper
t
df
-11.22046 -10.995
Sig. (2-tailed)
15
4
Uji Homogenitas Susu Sapi dan Saliva Buatan
Test of Homogeneity of Variances
Kekerasan enamel
Levene Statistic
.366
df1
df2
3
Sig.
60
.778
Uji one way ANOVA Susu Sapi dan Saliva Buatan
ANOVA
Kekerasan enamel
Sum of Squares
df
Mean Square
Between Groups
18453.027
3
6151.009
Within Groups
21011.699
60
350.195
Total
39464.726
63
F
17.565
Sig.
.000
Universitas Sumatera Utara
.000
Uji LSD Susu Sapi dan Saliva Buatan
Multiple Comparisons
Kekerasan enamel
LSD
95% Confidence Interval
Mean Difference
(I) NO
(J) NO
1
2
-30.4125*
6.6162
.000
-43.647
-17.178
3
16.1250
*
6.6162
.018
2.891
29.359
4
2.2062
6.6162
.740
-11.028
15.441
1
30.4125
*
6.6162
.000
17.178
43.647
3
46.5375
*
6.6162
.000
33.303
59.772
4
32.6187*
6.6162
.000
19.384
45.853
1
-16.1250
*
6.6162
.018
-29.359
-2.891
2
-46.5375*
6.6162
.000
-59.772
-33.303
4
-13.9188*
6.6162
.040
-27.153
-.684
1
-2.2062
6.6162
.740
-15.441
11.028
2
-32.6187*
6.6162
.000
-45.853
-19.384
3
13.9188*
6.6162
.040
.684
27.153
2
3
4
(I-J)
Std. Error
Sig.
Lower Bound
Upper Bound
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Universitas Sumatera Utara