Evaluasi Hasil Pemeriksaan Kesehatan Berkala Terhadap Kesehatan Pekerja Penyemprot Pestisida Di PT. Langkat Nusantara Kepong Desa Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2014

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Pestisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan

perkembangan dan pertumbuhan dari hama, penyakit dan gulma. Pestisida secara
umum digolongkan kepada jenis organisme yang akan dikendalikan populasinya.
Insektisida, herbisida, fungsida dan nematosida digunakan untuk mengendalikan
hama, gulma, jamur tanaman yang patogen dan nematoda.
Dalam bidang perkebunan, pestisida merupakan sarana untuk membunuh
hama-hama tanaman. Penggunaannya yang sesuai aturan dan dengan cara yang
tepat adalah hal mutlak yang harus dilakukan mengingat bahwa pestisida adalah
bahan yang beracun. (Soetikno,1992)
Penggunaan pestisida di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Sebagian besar pestisida digunakan dalam sektor pertanian dan perkebunan untuk
mengendalikan jasad pengganggu yang dapat menurunkan hasil panen. Beberapa
jenis pestisida digunakan juga untuk mengendalikan jasad pengganggu dan
pembawa penyakit pada hewan ternak. (Soetikno,1992)

Menurut Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) Amerika, pada saat ini
tercatat sebanyak 2600 bahan aktif pestisida yang diperdagangkan di Negara ini.
Dari jumlah ini, 575 berupa herbisida, 610 insektisida, 670 fungisida dan
nematisida, 125 rodentisida, dan 600 jenis disinfektan.(Soetikno,1992)
Di Indonesia, kebutuhan akan pestisida juga meningkat dari tahun ke
tahun. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya bahan aktif yang beredar di

Universitas Sumatera Utara

pasaran. Di pihak lain penggunaan pestisida membawa bencana yang sangat hebat
terhadap kesehatan pekerja khususnya pada pekerja yang kontak langsung dengan
pestisida, seperti pekerja penyemprot pestisida. Menurut WHO setiap setengah
juta kasus pestisida terhadap manusia, 5000 diakhiri dengan kematian.
PT.Langkat Nusantara Kepong merupakan perusahaan yang memiliki 16
pekerja penyemprot pestisida. Setiap pekerja mempunyai basis borong pekerja
sebanyak 12 pompa untuk 1 orang per hari. 1 pompa digunakan untuk menyiram
sebanyak 8 pokok sawit.
Penyemprotan pestisida yang tidak memenuhi aturan akan menimbulkan
berbagai macam dampak diantaranya dampak kesehatan bagi manusia yaitu
timbulnya keracunan pada penyemprot pestisida khusunya di kebun kelapa sawit.

Pada perkebunan kelapa sawit di PT. Langkat Nusantara Kepong,
beberapa pekerja penyemprot pestisida mengalami keracunan yang diakibatkan
oleh bahan kimia yang terkandung dalam pestisida itu sendiri.
Efek keracunan yang dialami pekerja seperti mual, muntah, demam,
pusing, iritasi pada mata, iritasi pada kulit, dan lain-lain. Adapun jenis pestisida
yang digunakan oleh pekerja yaitu amiron, metsulindo, momento, kenlon,
kenfosat, prima up, starlon dan trister.
Di kalangan pekerja penyemprot pestisida, kesehatan dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya keracunan pestisida
adalah faktor dari dalam tubuh (internal) dan dari luar tubuh (eksternal). Faktor
dari dalam tubuh antara lain umur, jenis kelamin, genetik, status gizi, kadar

Universitas Sumatera Utara

hemoglobin, tingkat pengetahuan dan status kesehatan, sedangkan faktor dari luar
tubuh memiliki peranan yang besar.
Faktor dari luar tubuh antara lain banyaknya jenis pestisida yang
digunakan, jenis pestisida, dosis pestisida, frekuensi penyemprotan, masa kerja
menjadi penyemprot, lama menyemprot, pemakaian alat pelindung diri, cara
penanganan pestisida, kontak terakhir dengan pestisida, ketinggian tanaman, suhu

lingkungan, waktu menyemprot dan tindakan terhadap arah angin. (dalam Rusli
Asri Djau,2009)
Kesehatan Kerja merupakan masalah kesehatan yang makin penting.
Menurut data International Labor Organization (ILO) setiap tahun terjadi 1,1 juta
kematian yang disebabkan oleh penyakit atau kecelakaan yang berhubungan
dengan pekerjaan. Data ILO tahun 1999 menyebutkan bahwa penyebab utama
kematian pada tenaga kerja adalah kanker akibat kerja (34%). (Aditama,2001)
Menurut WHO (World Health Organization) hanya sekitar 5 sampai 10%
pekerja di negara berkembang dan 20% pekerja di negara industri mendapat
pelayanan kesehatan yang memadai. WHO juga memperkirakan setiap tahun
terjadi sekitar 25 juta kasus keracunan pestisida atau sekitar 68.493 kasus setiap
hari. (Aditama,2001).
Kesehatan kerja adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara pekerjaan
dan kesehatan. Hubungan ini dapat terjadi dua arah. Arah pertama ialah
bagaimana pekerjaan mempengaruhi kesehatan, sedangkan arah yang kedua ialah
bagaimana kesehatan mempengaruhi pekerjaan. (Kuswadji,1996)

Universitas Sumatera Utara

Dalam hal pertama dipelajari masalah kecelakaan kerja, penyakit akibat

kerja, dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan. Dalam hal kedua
dipelajari bagaimana pekerja yang sakit agar tetap dapat menjalankan
pekerjaannya secara produktif. (Kuswadji,1996)
Kesehatan kerja mempunyai maksud memberikan perlindungan terhadap
pekerja sekaligus melindungi aset perusahaan. Hal ini tercantum dalam UndangUndang Nomor 1 Tahun 1970 bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapatkan
perlindungan atas keselamatan dalam melakukan pekerjaan, dan setiap orang
lainnya yang berada di tempat kerja perlu terjamin keselamatannya, serta sumber
produksi dipakai dan dipergunakan secara aman dan efisien sehingga proses
produksi berjalan dengan lancar.
Untuk menjamin kesehatan pekerja, PT.Langkat Nusantara Kepong telah
melakukan pemeriksaan kesehatan yang diperuntukkan bagi pekerja, khususnya
pekerja penyemprot pestisida. Pemeriksaan kesehatan di perusahaan ini dilakukan
pada tanggal 18 Mei 2014 dan dilanjutkan kembali pada tanggal 8 Januari 2015.
Pemeriksaan kesehatan ini dilakukan secara berkala, bertujuan untuk mengetahui
gejala-gejala atau masalah kesehatan yang dialami pekerja serta agar diperoleh
data kesehatan pekerja sebagai bentuk pendeteksian dini terhadap resiko paparan
bahan kimia.
Pemeriksaan kesehatan berkala adalah rikes pada waktu-waktu tertentu
terhadap tenaga kerja yang dilakukan oleh dokter. Sebagaimana disebutkan dalam
PERMENAKERTRANS No.Per.02/MEN/1980 (Pasal 3 ayat 1), dimaksudkan

untuk mempertahankan derajat kesehatan tenaga kerja, sesudah berada dalam

Universitas Sumatera Utara

pekerjaannya, serta menilai kemungkinan adanya pengaruh-pengaruh dari
pekerjaan seawal mungkin yang perlu dikendalikan dengan usaha-usaha
pencegahan.
Sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan UU No.36 Tahun 2009 pasal
85 yang menyebutkan bahwa : (1) Dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan
kesehatan baik pemerintah maupun swasta wajib memberikan pelayanan
kesehatan pada bencana bagi penyelamatan nyawa pasien dan pencegahan
kecacatan. (2) Fasilitas pelayanan kesehatan dalam memberikan pelayanan
kesehatan pada bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang menolak
pasien dan/atau meminta uang muka terlebih dahulu.
Upaya kesehatan kerja dapat dilakukan dengan melakukan evaluasi seperti
evaluasi pemeriksaan kesehatan. Evaluasi pemeriksaan kesehatan ini dilakukan
untuk mengetahui kemampuan tenaga kerja dalam melaksanakan pekerjaan
tertentu, ditinjau dari segi kesehatan, mendeteksi gangguan kesehatan yang
mungkin berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan kerja, serta identifikasi
penyakit akibat kerja. Berapa banyak pekerja yang terganggu kesehatannya akibat

bahan beracun dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kesehatan.
(Kuswadji,1996)
Berdasarkan pemaparan tersebut yang berkaitan dengan pentingnya
pemeriksaan kesehatan berkala, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih jelas
tentang evaluasi hasil pemeriksaan kesehatan berkala terhadap pekerja
penyemprot pestisida.

Universitas Sumatera Utara

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan masalah
penelitian adalah bagaimana evaluasi hasil pemeriksaan kesehatan pekerja
penyemprot

pestisida?

1.3

Tujuan Penelitian


1.3.1

Tujuan Umum
Melakukan evaluasi hasil pemeriksaan kesehatan berkala terhadap

kesehatan

pekerja penyemprot pestisida di PT. LANGKAT NUSANTARA

KEPONG.
1.3.2

Tujuan Khusus

a. Mengevaluasi hasil pemeriksaan kesehatan berkala terhadap pekerja
penyemprot pestisida.
b. Mengevaluasi kondisi kesehatan pekerja penyemprot pestisida.
c. Memberi rekomendasi sebagai upaya untuk menjaga Kesehatan dan
Keselamatan Kerja pekerja penyemprot pestisida.
1.4


Manfaat Penelitian

1.4.1

Bagi Instansi/Perusahaan
Manfaat penelitian bagi instansi/perusahaan adalah sebagai masukan serta

merekomendasikan upaya kesehatan yang dapat dilakukan untuk menjaga
kesehatan para pekerja khususnya bagi pekerja yang kontak langsung dengan
bahan-bahan kimia.
1.4.2 Bagi Lembaga Pendidikan

Universitas Sumatera Utara

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi, bahan pembanding,
dan bahan referensi untuk diadakan penelitian selanjutnya.
1.4.3 Bagi Penulis
Manfaat penelitian bagi penulis adalah memberi pengalaman langsung
bagi penulis dalam melaksanakan penelitian serta penerapan dan pengembangan

ilmu yang didapat di perkuliahan.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Bukit Lawang (Studi Deskriptif Mengenai Peran Masyarakat Terhadap Kelestarian Hutan Di Desa Perkebunan Bukit Lawang, Kec. Bahorok Kabupaten Langkat)

7 91 96

Evaluasi Hasil Pemeriksaan Kesehatan Berkala Terhadap Kesehatan Pekerja Penyemprot Pestisida Di PT. Langkat Nusantara Kepong Desa Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2014

6 76 75

Evaluasi Hasil Pemeriksaan Kesehatan Berkala Terhadap Kesehatan Pekerja Penyemprot Pestisida Di PT. Langkat Nusantara Kepong Desa Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2014

0 0 15

Evaluasi Hasil Pemeriksaan Kesehatan Berkala Terhadap Kesehatan Pekerja Penyemprot Pestisida Di PT. Langkat Nusantara Kepong Desa Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2014

0 0 2

Evaluasi Hasil Pemeriksaan Kesehatan Berkala Terhadap Kesehatan Pekerja Penyemprot Pestisida Di PT. Langkat Nusantara Kepong Desa Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2014

1 4 23

Evaluasi Hasil Pemeriksaan Kesehatan Berkala Terhadap Kesehatan Pekerja Penyemprot Pestisida Di PT. Langkat Nusantara Kepong Desa Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2014

0 0 3

Evaluasi Hasil Pemeriksaan Kesehatan Berkala Terhadap Kesehatan Pekerja Penyemprot Pestisida Di PT. Langkat Nusantara Kepong Desa Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2014

0 0 7

Kontribusi Wisata Perairan Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Sumatera Utara

1 2 16

Kontribusi Wisata Perairan Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Sumatera Utara

0 0 2

Pelatihan menjadi pemandu Wisata (Guide) Di desa Bukit lawang, Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat

1 6 60