T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Pengaruh Penggunaan Metode Jigsaw dengan Metode Learning Cell terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran PPKn Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Ampel Semester 1 Tahun Pelajaran 2

PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW
DENGAN METODE LEARNING CELL TERHADAP HASIL BELAJAR
MATA PELAJARAN PPKN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 AMPEL
SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Jurnal
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Gelar Sarjana Pendidikan Di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Kristen Satya Wacana

Oleh :
Risma Lutvy Prahesty
(172013003)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2017


i

ii

iii

iv

v

vi

PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW
DENGAN METODE LEARNING CELL TERHADAP HASIL BELAJAR
MATA PELAJARAN PPKN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 AMPEL
SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Risma Lutvy Prahesty (172013003)
Program Studi S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui
apakah ada perbedaan pengaruh penggunaan metode Jigsaw dengan metode
Learning Cell terhadap hasil belajar mata pelajaran PPKn siswa kelas VIII SMP
Negeri 1 Ampel Tahun Pelajaran 2016/2017. Desain penelitian ini adalah “Quasi
Eksperimental Design dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design”.
Populasi penelitian meliputi seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ampel Tahun
Pelajaran 2016/2017 terdiri dari 7 kelas. Sampel penelitian meliputi siswa kelas
VIII C sebagai kelas eksperimen, kelas VIII F sebagai kelas kontrol dan kelas VIII
E sebagai kelas uji validitas. Pengumpulan data meliputi tes (aspek kognitif) dan
non tes (aspek afektif). Teknik analisis data meliputi uji normalitas, uji
homogenitas, dan uji hipotesis dengan Uji-T dihitung dengan SPSS 16.00. Hasil
analisis Uji-T menujukkan signifikansi 0.000 < 0.05, dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan metode Jigsaw dengan metode
Learning Cell terhadap hasil belajar aspek kognitif mata pelajaran PPKn siswa
kelas VIII SMP Negeri 1 Ampel Semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 namun,
pada aspek afektif tidak terdapat perbedaan berdasarkan hasil analisis Uji-T
menunjukkan signifikansi 0.553 > 0.05. Peneliti menyarankan kepala sekolah
dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk bahan supervisi pada guru tentang

hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Jigsaw dan Learning Cell untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
Kata Kunci : Jigsaw, Learning Cell dan Hasil Belajar.

1

baik, aman, dan sejahtera. (Bakry,

PENDAHULUAN
Pendidikan

2009:

hendaknya

2).

Sehingga,

dalam


memiliki sistem pembelajaran yang

pembelajaran PPKn menuntut siswa

menekankan pada proses dinamis

agar memiliki kepribadian atau sikap

yang

yang baik, kreatif, dan bertanggung

didasarkan

pada

upaya

jawab.


meningkatkan keingintahuan siswa

Pembelajaran

tentang dunia. (Ihsan, 2010: 11) Oleh
karena

itu

pembelajaran

(cooperatif

harus

kooperatif

learning)


diyakini

didesain dengan tepat agar minat,

sebagai praktik pedagogis untuk

aktivitas sosial serta hasil belajar

meningkatkan proses pembelajaran,

siswa terus meningkat.

Menurut

gaya berpikir tinggi, perilaku sosial,

Sanjaya, (2010: 257) Hasil belajar

sekaligus kepedulian terhadap siswa-


merupakan sesuatu yang diperoleh

siswa yang memiliki latar belakang

siswa sebagai akibat dari usaha yang

kemampuan,

telah

sehingga

kebutuhan

perubahan

perilaku

Bahkan, Johnson, dkk dalam Huda


kognitif,

afektif,

dilakukan

menimbulkan
dalam

aspek

(2012:

maupun psikomotorik.
Pendidikan
Kewarganegaraan

dan

pelajaran


(PPKn)

yang

berbeda-beda.

menegaskan

pembelajaran

yang

secara

bahwa

kooperatif

simultan


mampu

memenuhi tujuan yang beragam.

dapat

Pembelajaran

mengembangkan sikap sosial siswa.

memiliki

PPkn menitikberatkan siswa pada

pembelajaran

kemampuan

mengambil


penalaran

dan

tidak ada satu pun praktik pedagogis

merupakan salah satu dari berbagai
mata

yang

27)

kecuali

Pancasila

penyesuaian,

ilmiah

berbagai

kooperatif
jenis

namun,
metode

metode
peneliti

pembelajaran

kognitif serta afektif tentang bela

Jigsaw dan Learning Cell. Jigsaw

negara dalam rangka Ketahanan

merupakan

Nasional sebagai arahan tentang

pembelajaran kooperatif yang paling

bagaimana
pembangunan

salah

satu

dari

merancang

strategi

fleksibel (Slavin, 2005: 246). Jigsaw

dalam

rangka

telah

mewujudkan masa depan yang lebih

dikembangkan

dan

diuji

cobakan oleh Eliot Aronson dan
2

Sementara itu menurut Zaini

kemudian diadaptasi oleh Slavin.
Dalam

penerapan Jigsaw,

dkk

siswa

(2005:

90)

Learning

Cell

dibagi berkelompok dengan lima

merupakan salah satu dari beberapa

atau enam anggota kelompok belajar

pembelajaran

heterogen.

anggota

membantu pasangan siswa belajar

untuk

dengan lebih efektif. Learning Cell,

Setiap

bertanggungjawab
mempelajari,
tertentu

menguasai

bahan

yang

yang

bagian

kooperatif

dikembangkan

Goldschmid

diberikan

untuk

pada

oleh

tahun

1971

kemudian menjelaskan pada anggota

menunjuk pada suatu bentuk belajar

kelompoknya. Para anggota dari

kooperatif

kelompok

lain

bertugas

berpasangan, dimana siswa bertanya

mendapat

topik

sama

dan menjawab pertanyaan secara

yang
yang

dalam

bentuk

berkumpul dan berdiskusi tentang

bergantian

topik tersebut. Kelompok ini disebut

bacaan yang sama. Menurut Barkley

kelompok ahli. Kemudian anggota

(2012:

tim ahli kembali ke kelompok asal

penguasaan materi, metode ini dapat

dan mengajarkan apa yang telah

memotivasi siswa mempraktekkan

dipelajarinya

didiskusikan

berbagai keterampilan interpersonal

didalam kelompok ahlinya untuk

seperti memberi umpan balik dengan

diajarkan

cara

dan

kepada

teman

berdasar

211)

pada

selain

yang

materi

membangun

tidak

mengancam,

kelompoknya sendiri. Menurut Huda

mempertahankan

(2011: 149) metode Jigsaw cocok

mengembangkan

untuk

kelangsungan tugas-tugas bersama.

semua

mengembangkan
kooperatif

kelas,

dapat

tingkah

laku

siswa,

mengembangkan

Siswa

dapat

belajar

fokus,
serta

dan
menjaga

mempertanyakan,

menjelaskan,

mengakui

kemampuan

kebingungan, dan mengungkapkan

akademis siswa dan memberi banyak

kesalahan persepsi sesuatu yang

kesempatan kepada siswa untuk

cenderung

mengolah

lakukan

meningkatkan

informasi

serta

keterampilan

ketimbang
Terakhir,

berkomunikasi.
3

lebih

sukar

mereka

bersama

teman

mereka

dengan
pasangan

pengajar.
yang

efektif

dapat menjadi model peran untuk

sudah terbiasa menerapkan metode

strategi-strategi pembelajaran

pembelajaran kooperatif dan siswa

yang

pun

sangat bermanfaat.

siswa

mengikuti

Berdasarkan latar belakang

kedua metode tersebut maka, dapat
bahwa

terbiasa

pembelajaran kooperatif.

Berdasarkan keunggulan dari

disimpulkan

sudah

diatas

yang

maka

masalah

dalam

penelitian ini adalah :

memiliki kesiapan dalam mengikuti

1. Adakah

pelajaran, bekerja dalam kelompok

perbedaan

yang dibentuk secara heterogen dan

pengaruh

tidak selalu permanen, dan saling

metode Jigsaw dengan

memberikan

metode

Learning

membantu siswa lebih memahami

terhadap

hasil

materi

aspek

pengetahuan

pelajaran

akan

sehingga

akan

penggunaan

belajar

kognitif

mata

PPKn

siswa

pelajaran

meningkatkan prestasi belajar siswa.

Cell

apakah

kelas VIII SMP Negeri 1

ada perbedaan pengaruh penggunaan

Ampel semester I tahun

metode Jigsaw dan Learning Cell

pelajaran 2016/2017?

Untuk

mengetahui

2. Adakah

terhadap hasil belajar mata pelajaran

perbedaan

PPKn pada jenjang SMP, maka

pengaruh

peneliti tertarik untuk melakukan

metode Jigsaw dengan

penelitian eksperimen dengan judul

metode

Learning

Perbedaan

terhadap

hasil

belajar

afektif

mata

Metode

Pengaruh

Jigsaw

Penggunaan

dengan

Metode

aspek

penggunaan

Cell

Learning Cell terhadap Hasil Belajar

pelajaran

Mata Pelajaran PPKn Siswa Kelas

kelas VIII SMP Negeri 1

VIII SMP Negeri 1 Ampel Semester

Ampel semester I tahun

I Tahun Pelajaran 2016/2017.

pelajaran 2016/2017?

Penelitian tersebut dilakukan
telah

sekolah tersebut sudah menerapkan

penelitian ini adalah :

2013,

sehingga

siswa

Sesuai rumusan masalah yang

di SMP Negeri 1 Ampel dikarenakan

kurikulum

PPKn

guru
4

diuraikan,

maka

tujuan

1. Untuk

menguji

ada

tipe Jigsaw dan Learning

tidaknya

perbedaan

pengaruh

penggunaan

pelajaran PPKn

metode Jigsaw dengan

2. Manfaat Praktis

metode

Learning

terhadap

hasil

Cell

Cell

dalam

Hasil

belajar

mata

penelitian

diharapkan

dapat

kognitif mata pelajaran

memberikan

PPKn siswa kelas VIII

bagi guru dan kepala

SMP Negeri 1 Ampel

sekolah. Guru diharapkan

semester

dapat

I

tahun

pelajaran 2016/2017
2. Untuk

menguji

menerapkan

metode
ada

manfaat

Jigsaw

Learning

Cell

dan
dalam

tidaknya

perbedaan

pengaruh

penggunaan

untuk meningkatkan hasil

metode Jigsaw dengan

belajar siswa. Selain itu

metode

Learning

kepala

terhadap

hasil

afektif

mata

pembelajaran

Cell

belajar
pelajaran

PPKn

sekolah

diharapkan

dapat

menggunakan

hasil

PPKn siswa kelas VIII

penelitian untuk bahan

SMP Negeri 1 Ampel

supervisi

pada

semester

tentang

pembelajaran

I

tahun

pelajaran 2016/2017

PPKn

Manfaat penelitian ini adalah

guru

1. Manfaat teoritis
teoritis

berbagi

informasi kepada guru-

sebagai berikut :

Secara

atau

guru

lain

mengenai

adanya peningkatan hasil
hasil

belajar

siswa

penelitian ini diharapkan

menggunakan

dapat menambah kajian

Jigsaw

mengenai

bukti

Cell.

efektifitas

metode

pembelajaran kooperatif
5

dan

dengan
metode
Learning

----

METODE PENELITIAN

tidak

Jenis penelitian ini adalah
penelitian

eksperimen.

Desain

penelitian

adalah

“Quasi

Design”.

Kelompok

adalah seluruh siswa kelas VIII SMP
Negeri 1 Ampel Tahun Pelajaran
2016/2017 terdiri dari 7 (tujuh) kelas.

Group

Sampel penelitian adalah siswa kelas

eksperimen

VIII C berjumlah 32 siswa sebagai

dengan menggunakan metode Jigsaw
dan

kelompok

kontrol

kelas eksperimen (metode Jigsaw),

dengan

siswa kelas VIII F berjumlah 32

menggunakan metode Learning Cell.

siswa sebagai kelas kontrol (metode

Gambar 3.1

Learning Cell) dan siswa kelas VIII

Nonequivalent Control

E berjumlah 32 siswa sebagai kelas

Group Design
O1

X

secara

Populasi dalam penelitian ini

eksperimental semu dengan bentuk
Control

dilakukan

random

Eksperimental Design atau desain

Nonequivalent

: Penentuan sampel

uji validitas.
Dalam penelitian ini teknik

O2

yang digunakan untuk memperoleh
data adalah dengan tes (pilihan
O3

O4

ganda) untuk memperoleh data hasil
belajar kognitif dan non tes (skala

(Sugiyono, 2015: 116)

penilaian sikap) untuk memperoleh

Keterangan:
X

: Perlakuan

O1

: Pretest hasil belajar

data hasil belajar aspek afektif, yang
dilaksanakan sebelum dan setelah
penerapan

kelompok eksperimen
O2

Learning

: Pos test hasil belajar

Jigsaw

Dalam

penelitian

dan

hal

ini
harus

memenuhi syarat sebagai instrumen

: Pretest hasil belajar

yang baik, sebelum digunakan untuk

kelompok kontrol
O4

Cell.

instrumen

kelompok eksperimen
O3

metode

mengambil data hasil belajar pada

: Pos test hasil belajar

kelas

kelompok kontrol

sampel

yaitu

melalui

uji

validitas dan uji reliabilitas dengan
6

bantuan

program

analisis data yang dilakukan dalam

komputer

Statistical Package for the Social

penelitian

Science (SPSS) versi 16.00.

persyaratan

ini

yaitu

analisis

berupa

uji

dengan

uji

Hasil uji validitas dari 50 soal

normalitas, uji homogenitas, dan uji

tes pilihan ganda terdapat 22 soal

hipotesis dengan menggunakan T-

valid, 28 soal tidak valid dan soal

test

yang digunakan sebanyak 20 soal.

dihitung dengan menggunakan SPSS

Dalam penelitian ini uji validitas

16.00.

Independent

aspek

persyaratan

kognitif.

pokok

sikap menggunakan skala Sangat

Sebagai

kedua

T-test

Dalam penilaian kompetensi

hanya digunakan untuk soal tes hasil
belajar

Sample

dari

Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan

instrumen pengumpulan data adalah

Kurang

reliabilitas.

Sugiyono,

permendikbud No. 81 A Tahun 2013

(2014: 121) Instrumen yang reliabel

kriteria penilaian kompetensi sikap

adalah

Menurut

instrumen

(K),

sesuai

dengan

yang

bila

peserta didik adalah sebagai berikut

kali

untuk

(Majid, 2014: 178) : Sangat Baik

mengukur obyek yang sama, akan

(SB) : apabila memperoleh skor

menghasilkan data yang sama. Hasil

3,33-4,00,

uji reliabilitas dalam penelitian ini

memperoleh skor 2,33-3,33, Cukup

nilai

(C) : apabila memperoleh skor 1,33-

digunakan

beberapa

Cronbach’s

Alpha

sebesar

Baik

(B)

0.802, karena diatas 0.6 maka dapat

2,33,

disimpulkan

memperoleh skor < 1,33.

alat

ukur

dalam

Kurang

(K)

:

:

apabila

apabila

penelitian ini dapat diterima. Teknik
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
kontrol yang diberi perlakuan dengan

Hasil Penelitian
Data dari penelitian ini terdiri

metode Learning Cell.

dari data postest aspek kognitif dan

Berdasarkan

hasil

Pretest

afektif. Data tersebut meliputi kelas

tidak terdapat perbedaan rata-rata

eksperimen yang diberi perlakuan

hasil belajar aspek kognitif dan

dengan metode Jigsaw dan kelas

afektif. Berdasarkan hasil postest
setelah mendapat perlakuan di kelas
7

eksperimen

dan

kontrol,

dianalisis

menggunakan

kelas VIII SMP Negeri 1 Ampel

data

semester

Uji

1

Tahun

Pelajaran

Independent Sample T-Test yang

2016/2017. Karena menggunakan uji

bertujuan untuk melihat ada atau

dua sampel maka signifikansi dapat

tidaknya perbedaan rata-rata antara

dilihat pada sig. (2-tailed). Adapun

dua kelompok sampel yang tidak

kriteria

berhubungan.

signifikansi Uji Independent Sample

diketahui

Sehingga
perbedaan

penggunaan

metode

dapat

pengujian

berdasarkan

T-Test adalah sebagai berikut :

pengaruh

Ho diterima jika signifikansi > 0,05

Jigsaw dan

Ho ditolak jika signifikansi < 0,05

metode Learning Cell terhadap hasil
belajar mata pelajaran PPKn siswa

Tabel 4.17
Uji Independent Sample T-Test Hasil Belajar Aspek Kognitif
(Postest Kelas Eksperimen dan Kontrol)
Group Statistics
Nilai

Postest
Postest Eksperimen
Postest Kontrol

N

Mean
Std. Deviation
32
8,7344
,95870
32
7,4844
,80807
Independent Samples Test

Levene's Test
for Equality of
Variances

F
Nilai

Equal
variances
assumed
Equal
variances
not
assumed

Sig.

1,926

t-test for Equality of Means

T

,170

Std. Error Mean
,16948
,14285

Sig.
(2tailed)

Df

5,640

Mean
Differen
ce

Std.
Error
Differe
nce

95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower
Upper

62

,000

1,25000 ,22165 ,80693

1,69307

5,640 60,273

,000

1,25000 ,22165 ,80668

1,69332

Sumber: Data penelitian diolah dengan menggunakan SPSS versi 16.00
terlihat

0.000. Dengan signifikansi 0.000

bahwa signifikansi Sig. (2-tailed)

kurang dari 0.05 (0.000 < 0.05) maka

kognitif (postest) kelas eksperimen

dapat disimpulkan bahwa Ho (Tidak

dan kelas kontrol adalah sama yaitu

terdapat

Dari

tabel

diatas

8

perbedaan

pengaruh

penggunaan metode Jigsaw dengan

Ampel Semester 1 tahun pelajaran

metode Learning Cell terhadap hasil

2016/2017)

belajar aspek kognitif mata pelajaran

dapat disimpulkan bahwa terdapat

PPKn siswa kelas VIII SMP Negeri 1

perbedaan

Ampel Semester 1 tahun pelajaran

metode

2016/2017)

Ha

Learning Cell terhadap hasil belajar

pengaruh

aspek kognitif mata pelajaran PPKn

penggunaan metode Jigsaw dengan

siswa kelas VIII SMP Negeri 1

metode Learning Cell terhadap hasil

Ampel Semester 1 tahun pelajaran

belajar aspek kognitif mata pelajaran

2016/2017.

(Terdapat

ditolak

dan

perbedaan

diterima.

pengaruh
Jigsaw

Sehingga

penggunaan

dengan

metode

PPKn siswa kelas VIII SMP Negeri 1

Tabel 4.33
Uji Independent Sample T-Test Hasil Belajar Aspek Afektif (Postest
Kelas Eksperimen dan Kontrol)
Group Statistics
Nilai

Postest
Sikap Postest Eksperimen
Sikap Postest Kontrol

N
32
32

Mean
3,3203
3,3634

Std. Deviation
,30396
,27355

Std. Error Mean
,05373
,04836

Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances

F
Nilai

Equal
variances
assumed
Equal
variances not
assumed

,024

Sig.
,878

t-test for Equality of Means

T

Df

-,597

Sig. (2tailed)

Mean
Differen
ce

Std.
Error
Differen
ce

95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower
Upper

62

,553

-,04312

,07229

-,18763 ,10138

-,597 61,324

,553

-,04312

,07229

-,18766 ,10141

Sumber: Data penelitian diolah dengan menggunakan SPSS versi 16.00

9

Dari

tabel

diatas

terlihat

bahwa signifikansi Sig. (2-tailed)
Adanya perbedaan pengaruh

hasil penilaian afektif (postest) kelas
eksperimen dan kelas kontrol adalah

penggunaan

sama

Dengan

metode Learning Cell terhadap hasil

signifikansi 0.553 lebih dari 0.05

belajar aspek kognitif mata pelajaran

(0.553

yaitu

>

disimpulkan

0.553.

0.05)

metode

Jigsaw dan

maka

dapat

PPKn siswa kelas VIII SMP Negeri 1

Ho

(Tidak

Ampel semester 1 Tahun Pelajaran

bahwa

pengaruh

2016/2017

dan

penggunaan metode Jigsaw dengan

perbedaan

yang

metode Learning Cell terhadap hasil

belajar aspek afektif mata pelajaran

belajar aspek afektif mata pelajaran

PPKn siswa kelas VIII SMP Negeri 1

PPKn siswa kelas VIII SMP Negeri 1

Ampel semester 1 Tahun Pelajaran

Ampel Semester 1 tahun pelajaran

2016/2017

2016/2017)

faktor sebagai berikut.

terdapat

perbedaan

(Terdapat

diterima

dan

perbedaan

Ha

pengaruh

tidak

terdapat

signifikan

dikarenakan

hasil

beberapa

Pembahasan
Secara teoritis metode Jigsaw

penggunaan metode Jigsaw dengan
metode Learning Cell terhadap hasil

merupakan

belajar aspek afektif mata pelajaran

yang mendorong siswa beraktivitas

PPKn siswa kelas VIII SMP Negeri 1

untuk

Ampel Semester 1 tahun pelajaran

menguasai mata pelajaran sehingga

2016/2017) ditolak. Sehingga dapat

mencapai hasil belajar yang lebih

disimpulkan bahwa tidak terdapat

baik. (Slavin, 2005: 246). Kelebihan

perbedaan

metode ini yaitu cocok untuk semua

metode

pengaruh
Jigsaw

penggunaan

dengan

metode

metode

saling

tingkatan

pembelajaran

membantu

kelas,

dalam

dapat

Learning Cell terhadap hasil belajar

mengembangkan

aspek afektif mata pelajaran PPKn

kooperatif

siswa kelas VIII SMP Negeri 1

mengembangkan

Ampel Semester 1 tahun pelajaran

akademis siswa, memberi banyak

2016/2017.

kesempatan kepada siswa untuk
mengolah
10

tingkah
siswa,

laku
dapat

kemampuan

informasi

dan

meningkatkan

metode

keterampilan

berkomunikasi.

(Miftahul

Huda,

Jigsaw

melibatkan

yaitu

seluruh

dapat

siswa dalam

2011: 149). Sedangkan secara teoritis

belajar dan sekaligus mengajarkan

metode Learning Cell merupakan

kepada orang lain. Mengakibatkan

metode kooperatif untuk membantu

setiap siswa memiliki rasa tanggung

pasangan siswa belajar dengan lebih

jawab yang tinggi terhadap materi

efektif.

90).

yang diperoleh untuk dirinya sendiri

Kelebihan metode Learning Cell

(dalam kelompok asal) dan juga

yaitu dapat membangun penguasaan

untuk orang lain (dalam kelompok

materi pada siswa, dapat memotivasi

ahli).

(Zaini

siswa

dkk,

2005:

mempraktekkan

berbagai

Sementara pada kelas kontrol

keterampilan interpersonal seperti

yang menggunakan metode Learning

memberi umpan balik dengan cara

Cell pembelajaran juga berlangsung

yang

sesuai sintaks namun hasilnya kurang

tidak

mengancam,

mempertahankan

dan

baik karena ada beberapa siswa yang

menjaga

kurang berusaha dengan maksimal

kelangsungan tugas-tugas bersama.

terhadap tugas yang diberikan oleh

(Barkley, 2012: 212).

guru untuk mempelajari materi yang

mengembangkan

fokus,
serta

Apa yang dijelaskan secara

sudah diberikan dan dalam proses

teoritis diatas juga terjadi di SMP

tanya jawab serta koreksi, siswa

Negeri 1 Ampel karena proses

masih

pembelajaran dengan metode Jigsaw

kebingungan dan siswa juga kurang

telah

peduli ketika melakukan koreksi

terlaksana

sintaks.

Dapat

sesuai

dengan

disimpulkan

sungkan

tidak

untuk

memberikan

mengakui

tambahan

berdasarkan hasil penelitian di SMP

informasi.

N 1 Ampel, kelas eksperimen yang

mengembangkan

menggunakan metode Jigsaw lebih

terhambat dalam mencari tambahan

baik hasil belajarnya dibanding kelas

informasi baik dari buku sumber lain

kontrol yang menggunakan metode

maupun dari internet.

yang

belum

dapat

materi

dan

Meskipun terdapat perbedaan

Learning Cell. Keungggulan kelas
eksperimen

Siswa

hasil belajar asepk kognitif postest

menggunakan
11

kelas eksperimen (VIII C) dan kelas

memaksakan

kontrol (VIII F) namun pada aspek

keyakinan diri pada orang lain,

afektif tidak terdapat perbedaan hasil

memiliki

belajar. Dapat dilihat pada hasil

seperti bersedia melakukan tugas

Pretest

siswa

sesuai dengan kesepakatan, serta

memperoleh nilai terendah, tertinggi

memiliki sikap sopan/santun seperti

dan rata-rata yang hampir sama.

menghormati guru dan teman karena

Sehingga dapat dikatakan khusus

penilaian

aspek

terdapat

sikap tersebut telah ditanamkan oleh

perbedaan hasil belajar. Berdasarkan

pihak sekolah melalui tata tertib dan

hasil wawancara dengan guru PPKn

terlaksana dengan baik sehingga

SMP Negeri 1 Ampel mengenai

setelah

sikap diri siswa. Guru mengatakan

menggunakan metode Jigsaw dan

bahwa kelas eksperimen dan kelas

Learning Cell hasilnya menunjukkan

kontrol sama-sama memiliki sikap

bahwa siswa kelas eksperimen (VIII

disiplin seperti masuk kelas tepat

C) dan kelas control (VIII F)

waktu, memiliki sikap percaya diri

memang memiliki sikap yang tidak

seperti tidak

jauh berbeda.

dan

Postest

afektif

tidak

mudah putus asa,

pendapat

sikap

gotong-royong

pencapaian

diberi

atau

kompetensi

perlakuan

dengan

memiliki sikap toleransi seperti tidak
SIMPULAN DAN SARAN
”Sistem Pemerintahan sesuai dengan

Simpulan

UUD Negara Republik Indonesia

Berdasarkan hasil penelitian,
analisis
tentang

data

serta

penggunaan

Tahun 1945” dapat

pembahasan

bahwa

metode

terdapat

disimpulkan

perbedaan

yang

pembelajaran Jigsaw dan metode

signifikan hasil belajar kognitif mata

Learning Cell yang sudah dilakukan

pelajaran PPKn yang diajar dengan

di SMP N 1 Ampel pada mata

metode Jigsaw dan yang diajar

pelajaran PPKn pokok bahasan Bab

dengan metode Learning Cell siswa

II

Kesadaran

kelas VIII SMP Negeri 1 Ampel

Kehidupan

semester

“Menyemai

Konstitusional

dalam

I

tahun

pelajaran

2016/2017. Sementara hasil penilaian

Bernegara” khususnya pada materi
12

afektif menunjukkan bahwa tidak
2. Bagi Guru

terdapat perbedaan yang signifikan
hasil belajar afektif yang diajar

Guru PPKn SMP N 1

dengan menggunakan metode Jigsaw

Ampel dan Guru PPKn

dan

lainnya diharapkan dapat

yang

diajar

dengan

menggunakan metode Learning Cell

menggunakan

metode

siswa kelas VIII SMP Negeri 1

pembelajaran

Jigsaw

Ampel semester I tahun pelajaran

dalam

pembelajaran

2016/2017.

PPKn

untuk

Saran

meningkatkan

hasil

belajar siswa.

Berdasarkan hasil penelitian

3. Bagi Peneliti Lain

yang diperoleh dan simpulan seperti
yang disebutkan di atas, maka dapat

Diharapkan

dikemukakan beberapa saran sebagai

penelitian

berikut:

memberikan

hasil
ini

untuk

1. Bagi Kepala Sekolah

dapat
referensi

melakukan

sekolah

penelitian serupa dengan

diharapkan

dapat

variabel yang berbeda,

menggunakan

hasil

sehingga

Kepala

penelitian
bahan

ini

informasi yang lebih luas

untuk

supervisi

diperoleh

mengenai

pada

keefektifan

penggunaan

metode

pembelajaran PPKn atau

pembelajaran,

namun

berbagi informasi kepada

sebaiknya untuk metode

guru-guru lain mengenai

Learning Cell diterapkan

adanya peningkatan hasil

pada

belajar

dengan

memungkinkan

metode

dengan

guru

tentang

siswa

menggunakan
Jigsaw

dan

sekolah

mengakses

Learning

siswa
mudah
informasi

melalui internet.

Cell.

13

yang

DAFTAR PUSTAKA
Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Prenada Media.

Bakry, Noor MS. 2009. Pendidikan
Kewarganegaraan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Slavin. 2005. Cooperative Learning
Teori Risert dan Praktek. Jakarta:
Nusamedia.

Barkley, Elizabert E, dkk. 2012.
Collaborative Learning Techniques.
Bandung: Nusa Media.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Pendidikan

Huda, Miftahul. 2011. Cooperative
Learning.
Yogyakarta:
Pustaka
Pelajar.

Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.

---------------------2012. Cooperative
Learning.
Yogyakarta:
Pustaka
Pelajar.

------------. 2015. Metode Penelitian
Pendidikan

Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif, dan
Ihsan, Fuad. 2010. Dasar-Dasar
Kependidikan
(Komponen
MKDK). Jakarta: Rineka Cipta.
Majid,

Abdul.

2014.

R&D. Bandung: Alfabeta.
Zaini, Hisyam, dkk. 2005. Strategi
Pembelajaran
Aktif.
Yogyakarta: Central for
Teaching Staff Development
Institut Agama Islam Negeri
Sunan Kalijaga.

Penelitian

Autentik Proses dan Hasil
Belajar. Bandung: Pt Remaja
Rosdakarya.
Sanjaya, Wina. 2010. Strategi
Pembelajaran Berorientasi

14