Analisis Persiapan Kebijakan “Paten” (Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan) Di Kota Padangsidimpuan

ANALISIS PERSIAPAN KEBIJAKAN “PATEN” (PELAYANAN
ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN) DI KOTA
PADANGSIDIMPUAN
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Persiapan Kebijakan “PATEN” (Pelayanan
Administrasi Terpadu Kecamatan) di Kota Padangsidimpuan. Dengan
menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus sebagai strategi penelitian.
Ada beberapa pertimbangan mengapa digunakan metode pendekatan kualitatif,
yakni: pertama, bila peneliti berhadapan dengan kenyataan ganda mudah
disesuaikan; kedua, menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti
dan responden; ketiga, lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan
banyak penajaman pengaruh bersama dan pola-pola nilai yang dihadapi.
Pelayanan publik merupakan unsur yang penting dalam meningkatkan kualitas
hidup sosial di dalam masyarakat manapun. Secara umum pelayanan adalah
sebuah usaha yang dilakukan kelompok atau seseorang atau birokrasi untuk
memberikan bantuan kepada masyarakat dalam rangka mencapai suatu tujuan
tertentu. Dalam upaya meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, pasca
reformasi Indonesia menerapkan asas desentralisasi dengan pemberian otonomi
yang luas kepada daerah sampai pada tingkat kabupaten/kota. Pada tingkat
Kabupaten/kota, struktur pemerintahan yang menjadi subordinasi pemerintah
kabupaten/kota adalah pemerintahan kecamatan. Pemerintahan di tingkat

kecamatan menjadi lebih dibutuhkan perannya sebagai perpanjangan tangan
pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat.
Kecamatan menjadi lembaga yang strategis dalam mengelola dan melayani
kepentingan masyarakat. Kecamatan merupakan sebuah organisasi yang hidup
dan melayani kehidupan masyarakat. Kecamatan merupakan line office dari
pemerintah daerah yang berhadapan langsung dengan masyarakat dan mempunyai
tugas membina desa/kelurahan. Dalam mengatasi program pelayanan tersebut
pemerintah menerapkan sebuah program yang bernama “PATEN” (Pelayanan
Administrasi Terpadu Kecamatan). Dalam implementasi Pelayanan Administrasi
Terpadu Kecamatan (PATEN) di Kota Padangsidimpuan, bukan hanya peran
seorang Camat saja yang menjadi vital, tetapi juga diikuti oleh pemberdayaan
peran dan fungsi segenap aparatur kecamatan. Meski Kebijakan “PATEN”
(Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan) di Kota Padangsidimpuan telah
dilaksanakan, masih banyak terdapat kekurangan dalam implementasinya, antara
lain: Koordinasi antara instansi terkait khususnya kecamatan dan Kantor
Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT), belum terlaksana secara maksimal dan
cenderung berjalan sendiri-sendiri, Kualitas dan kuantitas aparatur kecamatan
dalam penyelenggaraan PATEN masih belum memadai serta Komitmen untuk
membenahi penyelenggaraan pelayanan publik yang dimiliki oleh Walikota
Padangsidimpuan belum terinternalisasi secara komprehensif hingga kepada para

staf (frontliner) yang ada di kecamatan, karena masih ditemukan beberapa
penyimpangan-penyimpangan dalam bentuk pungutan liar.
Kata Kunci : Pelayanan Publik, Kecamatan, Paten

ANALYSIS OF PATEN POLICY IMPLEMENTATION IN CITY OF
PADANGSIDIMPUAN
ABSTRACT
This study titled Preparation Policies "PATEN" (Integrated
Administrative Services Sub-district) in the City Padangsidimpuan. By using a
qualitative approach with a case study as a research strategy. There are several
reasons why it used a qualitative approach, namely: first, when the researchers
dealing with easily adjustable dual reality; second, presents the direct nature of
the relationship between researcher and respondent; The third, more sensitive
and more able to adjust to many sharpening influences together and patterns of
values encountered. Public service is an important element in improving the
quality of social life in any society. In general, the service is an effort made or a
person or a group of bureaucracy to provide assistance to the community in order
to achieve a certain goal. In an effort to improve service to the community, postreform Indonesia to apply the principle of decentralization by granting broad
autonomy to the region until the district / city level. At the district / city,
governance structure be subordinated district / city government is a government

district. Governance at the district level are becoming more necessary role as an
arm of local government in providing public services to the community.
Subdistrict be strategic institutions in managing and serving the interests of the
community. Sub-District is a vibrant organization and serve society. Subdistrict is
an online office of the local government who deal directly with the public and has
the task to develop villages / wards. In addressing the service program the
government implemented a program called "PATEN" (Integrated Administrative
Services Sub-district). In the implementation of the Integrated Administrative
Services Sub-District (PATEN) Padangsidimpuan City, not only the role of a
district head who becomes vital, but also followed by the empowerment of the role
and function of the entire apparatus districts. Although the policy "PATEN" (subdistrict Administrative Services Integrated) in the City Padangsidimpuan been
implemented, there are still many shortcomings in implementation, among others:
coordination between the relevant agencies in particular districts and Integrated
Licensing Services Office (KPPT), has not been implemented optimally and tend
to walk alone -sendiri, quality and quantity of the sub-district officials in the
administration PATEN still inadequate and commitment to improve public service
owned by Mayor Padangsidimpuan yet comprehensively internalized up to the
staff (frontline) that exist in the district, because they found some irregularities in
form of extortion.
Keywords: Public Services, District, Patent