Gambaran Faktor Risiko Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak Di RSUP H. Adam Malik Medan

ABSTRAK
Penyakit Jantung Bawaan (PJB) adalah penyakit dengan kelainan pada
struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang di bawa dari bayi lahir. Di
Indonesia 45.000 bayi terlahir dengan PJB tiap tahun. Kurangnya pengetahuan
terhadap faktor risiko penyakit jantung bawaan menjadi salah satu persoalan,
selain itu perhatian yang kurang dari orangtua dikarenakan biaya perawatan yang
mahal, kurangnya fasilitas, dan dukungan financial yang terbatas.
Penelitian bersifat deskriptif, data diperoleh dengan menggunakan
kuesioner dan wawancara langsung kepada orangtua dari anak yang mengalami
penyakit jantung bawaan. Bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor risiko
terjadinya penyakit jantung bawaan pada anak di RSUP Haji Adam Malik Medan
periode Juli sampai November 2014. Metode dalam pengambilan sampel yang
digunakan adalah total sampling. Analisis data secara deskriptif dengan statistik.
Hasil dalam penelitian ini, dengan 72 sampel diperoleh jenis kelamin responden
yang terbanyak adalah laki-laki 68,1%. Penyakit jantung asianotik sebanyak
65,3%, mayoritas Defek Septum Ventrikel 38,9%, diikuti Defek Arteri Persisten,
Defek Septum Arteri, dan Defek Septum Arteri Ventrikel. Sedangkan sianotik
yang dialami 34,7%, dengan Tetralogi of Fallot 25,0%, diikuti Transposisi Arteri
Besar, dan Ventrikel Kanan Bersaluran Keluar Ganda. Pada kelompok suku/ras
batak 44,4%, penyakit metabolik hipertensi 18,1%, dan mengkonsumsi obatobatan 54,2%.
Dapat disimpulkan bahwa pasien terbanyak dengan penyakit jantung

bawaan adalah laki-laki. Mayoritas asianotik dengan Defek Septum Ventrikel,
tersering pada suku batak. Pada orangtua yang menderita hipertensi dan
mengkonsumsi obat-obatan saat mengandung berisiko menyebabkan anak
mengalami penyakit jantung bawaan.
Kata kunci : Anak, Penyakit Jantung Bawaan, Faktor Risiko.

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
Congenital heart disease (CHD) is a disease with anomalies in heart
structure or function of the heart circulation brought from birth. In Indonesia,
45.000 babies are born with CHD each year. Lack of knowledge of CHD risk
factor can be one issue, besides lack of parental attention due to high
maintenance costs, lack of facilities, and limited financial support.
This research is a descriptive, samples obtained using a questionnaire and
interviews directly to parents of children who have CHD. This research is to
determine risk factor of CHD in children in RSUP Haji Adam Malik periode July
to November 2014. The sampling method used is total sampling. Descriptive data
analyze with statistics. There are 72 samples in this research, most respondent are
male 68,1%. Acyanotic CHD 65,3%, the most common cases in this type is

Ventricular Septal Defect (VSD) (38,9%), followed by Patent Ductus Arteriosus
(PDA), Arterial Septal Defect (ASD), and Artery Ventricular Septal Defect
(AVSD). Cyanotic CHD 34,7%, the most common cases is Tetralogy of Fallot
(TF) (25,0%), followed by Transposition Great Arteries (TGA) and Double-Outlet
Right Ventricle (DORV). In the group of ethnic Batak 44,4%, hypertension 18,1%,
metabolic diseases, and taking drugs 54,2%.
It can be concluded that the most CHD patients in children are men. The
most common cases is acyanotic CHD, type VSD, majority in ethnic batak. The
parents who suffer from hypertension and taking medication during pregnancy
have a risk of causing child with CHD.
Key words: Children, Congenital Heart Disease, Risk Factor.

Universitas Sumatera Utara