Strategi Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Dalam Usaha Meningkatkan Arus Kunjungan Wisatawan di Kabupaten Samosir

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang ada di
Indonesia yang kaya akan wisata budaya dan objek destinasi pariwisata dikenal
baik dengan sektor pariwisatanya. Provinsi Sumatera Utara ini memiliki potensi
sebagai destinasi pariwisata yang ada di beberapa kabupaten. Salah satu
kabupaten yang mempunyai potensi destinasi pariwisata yang cukup baik dan
berpotensi adalah Kabupaten Samosir.
Menurut Undang Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan,
bahwa kepariwisataan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional
yang dilakukan secara sistematis, terencana, terpadu, berkelanjutan, dan
bertanggung jawab dengan tetap memberikan perlindungan terhadap nilai-nilai
agama, budaya yang hidup dalam masyarakat, kelestarian dan mutu lingkungan
hidup, serta kepentingan nasional. Menurut dari rencana strategi (Renstra)
Kabupaten Samosir akan melaksanakan pembangunan yang akan diarahkan pada
pembangunan kepariwisataan yang mendorong tumbuhnya industri pariwisata di
wilayah Kabupaten Samosir. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa
pembangunan


kepariwisataan

adalah

pembangunan

yang

multisektor,

multidisiplin dan multistakeholders.

1

Universitas Sumatera Utara

Kabupaten Samosir merupakan daerah dataran tinggi dengan ibukota
Pangururan dengan jarak 255 km dari medan, ibukota Provinsi Sumatera Utara.
Luas wilayah Kabupaten Samosir ± 2.069,05 km2, terdiri dari luas daratan ±
1.444,25 km2 (69,80 persen), yaitu seluruh Pulau Samosir yang dikelilingi oleh

Danau Toba dan sebagian wilayah daratan Pulau Sumatera, dan luas wilayah
danau ± 624,80 km2 (30,20 persen) yang terbentang di dataran tinggi dengan
ketinggian antara 904 - 2.157 meter di atas pemukaan laut.Karena terletak di
daerah ketinggian tersebut membuat Iklim di Samosir sejuk dengan suhu berkisar
17° C-29°C, dengan kelembapan udara rata-rata 85.04%.
Kabupaten Samosir memiliki bentuk daya tarik wisata yang berada di
kawasan budaya, kawasan lindung, kawasan alam binaan, dan kawasan terbuka,
yakni: Daya Tarik Wisata Alam (Danau Toba, Danau Sidihoni, Pea Porogan,
Arboretum Aek Natonang, Air Terjun (Sampuran Efrata, Sampuran Palipi, Bonan
Dolok),Pemandian Air Panas (Pangururan, Simbolon), Pantai Pasir Putih
(Parbaba, Sukkean), Pulau-pulau (Pulo Tulas, Pulo Tao), Kebun Raya Samosir,
Panorama Tele, Gunung Pusuk Buhit, Batu Guru, Camping, hiking, tracking);
Daya Tarik Wisata Sejarah (Proses terbentuknya Danau Toba, Pulau Samosir dan
Pusuk Buhit,Terusan Tano Ponggol); Daya Tarik Wisata Budaya dimana
Kabupaten Samosir terkenal dengan sebutan asal muasal bagi semua suku Batak
dan terdapat banyak situs budaya serta adat istiadat yang dapat menjadi daya tarik
wisata (Batu Hobon, Batu Sawan, Aek Sipitu Dai, Perkampungan Batak Sigulatti,
Tor-tor Sigale-gale, Batu Kursi Parsidangan, Makam Raja Sidabutar, Batu Guru,
Museum Hutabolon, Makam Si Piso Somalim); Daya Tarik Wisata Rohani
(Gereja Inkulturatif Pangururan, Gua Bunda Maria Palipi, Kawasan Pusuk Buhit ,


2

Universitas Sumatera Utara

Bukit Doa/Taman Getsemane); Daya Tarik Wisata Olahraga (Paralayang, Extrem
Trail, Motorcross, Sepeda Gunung (Mountain Bike), Olahraga Air (Jet Ski,
Dragon Boat, Solu Bolon), Volly Pantai).
Dari penjelasan di atas, dapat kita lihat bahwa Kabupaten Samosir dikenal
sebagai daerah destinasi tujuan wisata yang memiliki potensi. Dimana potensi
sebagai sebuah daerah destinasi wisata yang baik dibuktikan dengan memiliki
fasilitas transportasi udara, transportasi darat, akomodasi, makan /minum,
wisatawan, souvenir, hiburan dan objek/atraksi. Ada pun tingkat kunjungan
wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara ke Kabupaten Samosir pada
tahun 2010 – 2015 dapat kita lihat pada tabel berikut ini:

3

Universitas Sumatera Utara


Tabel 1
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Ke Kabupaten Samosir
Tahun 2010– 2015
Wisatawan Mancanegara
Bulan

2010

2011

2012

2013

2014

2015

Januari


1,829

774

1,328

1,819

1,217

2,719

Pebruari

1,691

2,795

1,468


1,955

319

1,728

Maret

1,053

1,535

2,050

2,574

1,443

1,804


April

2,075

1,567

2,044

1,947

1,924

2,318

Mei

2,388

1,643


3,315

2,685

1,801

5,325

Juni

2,462

1,354

2,231

1,866

2,782


4,623

Juli

1,906

3,081

1,926

2,053

1,755

8,787

Agustus

1,882


1,928

2,249

1,933

1,963

2,867

September

2,113

2,197

1,849

2,115


5,718

880

Oktober

1,662

1,902

2,807

2,112

2,571

605

November

931

1,888

1,761

2,031

4,521

1,305

Desember

921

2,068

2,290

2,572

4,799

1,287

20,913

22,737

25,297

25,662

30,813

34,248

Jumlah

Sumber: Kantor Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir
Berdasarkan dari data tabel di atas dapat dilihat tingkat kunjungan
wisatawan mancanegara mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tingkat
kunjungan arus wisatawan mancanegera yang paling tinggi terjadi pada tahun
2015 bulan Juli.

4

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2
Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Kabupaten Samosir Tahun
2010 – 2015

Wisatawan Nusantara
No

Bulan

2010

2011

2012

2013

2014

2015

1

Januari

12,690

7,808

14,917

12,717

18,215

10,417

2

Pebruari

5,028

5,441

5,498

6,431

3,470

5,592

3

Maret

3,130

6,338

5,640

5,893

6,933

6,938

4

April

6,173

9,308

7,480

7308

8,994

8,271

5

Mei

9,125

11,895

9,580

8382

13,391

9,179

6

Juni

6,501

9,065

10,491

11,487

10,155

8,142

7

Juli

7,466

6,456

7,234

12,519

20,110

22,682

8

Agustus

5,938

7,533

19,891

23,049

11,832

10,681

9

September

20,376

19,940

7,096

6,045

9,704

7,190

10

Oktober

4,864

7,780

8,049

8,439

9,877

6,229

11

November

3,965

6,460

7,116

7,180

9,925

11,612

12

Desember

9,373

11,873

16,583

14,667

27,417

34,282

94,629

109,897

119,530

124,117

150,023

141,215

Jumlah

Sumber: Kantor Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir
Berdasarkan dari data tabel di atas dapat dilihat tingkat kunjungan
wisatawan nusantara mengalami naik turun. Tingkat kunjungan arus wisatawan
nusantara paling rendah terjadi pada tahun 2010 pada bulan maret, sementara
tingkat arus kunjungan wisatawan nusantara paling tinggi pada tahun 2015 terjadi

5

Universitas Sumatera Utara

bulan Desember peningkatan arus kunjungan ini disebabkan karena adanya
perayaan hari besar dan libur panjang.
Sementara itu dilihat dari beberapa sektor pariwisata di Kabupaten Samosir
sangat unggul karena, selain di dukung oleh alam dan objek wisatanya tidak lepas
dari campur tangan pemerintah daerah khususnya Dinas Pariwisata Kabupaten
Samosir. Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir juga berperan dalam melaksanakan
urusan pemerintahan daerah dibidang pariwisata. Dan pemerintah pun juga
diharapkan lebih kreatif lagi di dalam mengelola sumber daya alam yang ada
sehingga dapat meningkatkan arus kunjungan wisatawan nusantara maupun
tingkat kunjungan wisatawan mancanegara.
Strategi Pariwisata Seni dan Budaya sangat diperlukan dalam meningkatkan
arus kunjungan wisatawan sehingga dapat meningkatkan kesejahteran dan
meningkatkan perekonomian masyarakat Samosir itu sendiri. Untuk itu, penulis
tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Streategi Dinas Pariwisata
Dalam Meningkatkan Arus Kunjungan Wisatawan Di Kabupaten Samosir”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis menentukan
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah strategi Dinas
Pariwisata Seni dan Budaya dalam usaha meningkatkan arus kunjungan
wisatawan di Kabupaten Samosir”

6

Universitas Sumatera Utara

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalahkegiatan ilmiah yang mempelajari suatu hal-hal
yang baru dengan menganalisis untuk menemukan suatu kebenarannya. Dengan
demikian adapun tujuan penelitian memberikan informasi mengenai apa yang
akan diperoleh setelah selesai melakukan penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana strategi Dinas Pariwisata Seni dan
Budaya dalam usaha meningkatkan arus kunjungan wisatawan di
Kabuapten Samosir
2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi oleh
Dinas Pariwisata Seni dan Budaya dalam usaha meningkatkan arus
kunjungan wisatawan di Kabuapten Samosir

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan penulis dari penelitian ini adalah:
1.

Secara Teoritis, penelitian ini diharapkan mampu menambah
pengetahuan bagi penulis dan pembaca tentang cara meningkatkan
arus kunjungan wisatawan di Kabupaten Samosir.

2.

Secara Praktis, diharapkan sebagai referensi atau masukan bagi
Kantor Dinas Pariwisata di Kabupaten Samosir.

3.

Bagi FISIP USU, dan universitas lainnya merupakan referensi bagi
mahasiswa yang tertarik dalam topik ini.

4.

Untuk memperkenalkan objek wisata yang ada di Kabupaten Samosir
kepada dunia luar

7

Universitas Sumatera Utara

E. Kerangka Teori
Kerangka teori merupakan salah satu hal penting karena dengan adanya
kerangka teori itu akan menjelaskan dan memberikan pandangan terhadap suatu
masalah.
Teori merupakan himpunan konstruk (konsep), defenisi dan proposisi
yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan
relasi

diantara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut

(Rakhmat, 2004:6)
Teori adalah serangkaian asumsi, konsep, defenisi, dan proposisi untuk
mengembangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara
merumuskan hubungan antara konsep (Singarimbun 1997: 37). Maka sebelum
melakukan penelitian perlu dijelaskan terlebih dahulu kerangka teori yang
menjadi landasan penelitian, yaitu sebagai berikut:

1.

Manajemen Strategi

a.

Pengertian Strategi
Strategi merupakan sebuah kosa kata yang pada mulanya berasal dari bahasa

Yunani, yaitu “strategos”, yang berasal dari kata “stratos” yang berarti militer.
Menurut Jhonson dan Scholes (1993:53) strategi adalah arah dan cakupan
organisasi yang secara ideal untuk jangka yang lebih panjang, yang menyesuaikan
sumber dayanya dengan lingkungan yang berubah, dan secara khusus, dengan
pasarnya, dengan pelanggan dan kliennya untuk memenuhi harapan stakeholder.
Menurut Jauch dan Glueck dalam buku Jatmiko (2003:5), mendefenisikan
strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan

8

Universitas Sumatera Utara

keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan yang dirancang
untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui
pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.
Craig & Grant (1996:86) merumuskan definisi strategi adalah penetapan
sasaran dan tujuan jangka panjang (targeting and long-term goals) sebuah
perusahaan dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan
untukmencapai sasaran dan tujuan (achieve the goals and objectives).
Siagian (2004:32) merumuskan pengertian strategi adalah serangkaian
keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan
diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian
tujuan organisasi tersebut
Menurut Chandler dalam Freddy Ranguti (2001) Strategi merupakan alat
untuk mencapai tujuan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program
tindak lanjut serta prioritas alokasi sumberdaya, serta pendayagunaan dan alokasi
semua sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut.
Strategi adalah sekumpulan pilihan dasar atau kritis mengenai tujuan dan
cara dari bisnis (Child, 1972:21). Strategi memperhatikan arah jangka panjang dan
cakupan organisasi, strategi juga memperhartikan posisi organisasi itu sendiri
dengan memperhatikan lingkungan dan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan
sepanjang waktu, tidak dengan ,anuver teknis, tetapi dengan menggunakan
perspektif jangka panjang (Faulkner dan Jhonson, 1993:28).
Secara umum pengertian strategi adalah merupakan suatu tindakan atau
taktik yang bersifat secara terus-menerus untuk mendapatkan hasil yang
baik/meningkat sesuai dengan apa yang diinginkan dan diharapkan oleh

9

Universitas Sumatera Utara

konsumen.Dengan adanya strategi suatu organisasi itu maka, organisasi tersebut
dapat mengukur apakah organisasi tersebut mengalami kemajuan atau
kemunduran.

b. Manajemen Strategi
Manajemen berasal dari kata kerja to manage (bahasa inggris) yang artinya
mengurus, mengatur dan mengelolah baik sumber daya alam, sumber daya
manusia untuk dapat dikelolah secara efektif. Manajemen menurut David (dalam
Taufiq 2011 : 15), manajemen strategi dapat didefenisikan sebagai keputusan
linas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai objektofnya.
Menurut Pearche dan Robinson dalam Sunarto dan Herawati (2004 : 32),
manajemen strategi merupakn kumpulan keputusan dan tindakan yang
menghasilkan perumusan dan penerapan fungsi strategi yang di desain untuk
mencapai tujuan organisasi.Menurut Husein Umar (1999:86) : “Manajemen
Strategi adalah seni dan ilmu dalam hal pembuatan (formulating), penerapan
(implementing), evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan strategi antara fungsi
yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan dimasa depan
Menurut Dirgantoro ( 2001:10) manajemen strategis ialah:
1. Suatu proses berkesinambungan yang membuat organisasi secara keseluruhan
dapat match dengan lingkungannya, atau dengan kata lain,organisasi secara
keseluruhan dapat merespon perubahan-perubahan didalam lingkungannya
baik yang bersifat internal maupun eksternal.

10

Universitas Sumatera Utara

2. Kombinasi ilmu dan seni untuk memformulasikan, mengimplementasikan,
dan

mengevaluasi

keputusan

yang

bersifat

cross-fungsional

yang

memungkinkan organisasi mencapai tujuan
3. Usaha untuk mengembangkan kekuatan yang ada di perusahaan untuk
menggunakan atau menangkap peluang bisnis yang muncul guna mencapai
tujuan pemisahaan yang telah ditetapkan sesuai misi yang telah ditentukan

c. Ciri – ciri dan Manfaat Strategi
Hasil akhir dari strategi adalah sebuah rencana yang diberlakukan oleh
pimpinan sebuah organisasi yang mengacu kepada arah perjalanan sebuah
organisasi dimasa yang akan datang. Jadi sebuah strategi itu sangat diperlukan
dalam sebuah organisasi di dalam membantu organisasi tersebut di dalam
mencapai tujuannya. Ciri-ciri strategi menurut Pardede (2011: 57-58) adalah
sebagai berikut :
a. Mempengaruhi setiap tingkat manajemen.
Keputusan dari rangkaian kegiatan strategi akan mempengaruhi setiap
tingkat manajemen strategi mulai dari manajemen tertinggi hingga
manajemen terendah dari organisasi. Namun pemberlakuan dari strategi
tersebut menjadi tanggungjawab seorang manajemen strategi tertinggi.
b. Menimbulkan pengaruh dalam jangka panjang.
Pembuatan putusan-putusan strategi dapat dibuat dalam waktu yang lebih
singkat, namun keputusan yang dibuat dalam waktu singkat tersebut akan
berpengaruh terhadap jangka panjang dari aktivitas sebuah organisasi.

11

Universitas Sumatera Utara

c. Berwawasan masa depan.
Putusan strategi dimaksudkan untuk pedoman pelaksanaan kegiatan dimasa
yang akan datang oleh karenanya putusan strategi didasari oleh sebuah
analisis yang menyangkut masa yang akan datang seperti peluang, ancaman,
kekuatan dan kelemahan dari organisasi.
d. Mempengaruhi seluruh bagian dari organisasi.
Bagian dari organisasi merupakan sebuah sistem yang saling berhubungan
antara satu dengan yang lain, maka ketika putusan-putusan strategi
mempengaruhi satu bidang maka secara otomatis akan mempengaruhi
bidang lainnya. Tentu besar kecilnya berpengaruh tergantung kepada
seberapa besar tingkat keterikatan atau ketergantungan satu bidang dengan
bidang lainnya.
e. Berwawasan terbuka.
Setiap kegiatan yang terjadi dalam sebuah organisasi tentu saja selalu
dipengaruhi oleh berbagai hal yang terdapat diluar organisasi. Oleh
karenanya keputusan strategi itu harus berwawasan terbuka karena dapat
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan luar organisasi.
f.

Memberikan kerangka pengambilan putusan pada manajemen tingkat yang
lebih

rendah.

Manajer

tertinggi

merupakan

orang

yang

paling

bertanggungjawab dalam berjalannya sebuah organisasi. Oleh sebab itu,
putusan strategi menjadi sebuah landasan kerangka berpikir dari manajer
tingkat yang lebih rendah untuk mengambil sebuah keputusan sehingga
tidak bertentangan dengan manajer tertinggi dan arah tujuan organisasi.
g. Membutuhkan sumber daya.

12

Universitas Sumatera Utara

Sebuah keputusan strategi akan memerlukan penambahan sumber daya yang
relevan untuk mendukung dan menjalankan strategi tersebut.
Manfaat strategi ialah membuat organisasi bisa melaksanakan seluruh
aktivitas operasionalnya secara lebih efisien dan efektif. Dan menjadi peka
terhadap ancaman yang bisa datang dari luar organisasi sehingga mampu dapat
bertahan menjadi organisasi yang unggul. Dirgantoro (2001: 9) menyatakan
beberapa manfaat dari strategi, yakni:
1. Sebagai

sarana

untuk

mengkomunikasikan

tujuan

organisasi

dan

menentukan jalan yang mana yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan.
2. Untuk meningkatkan keuntungan organisasi walaupun kenaikan keuntungan
organisasi bukan secara otomatis dengan menerapkan strategi.
3. Membantu mengidentifikasi, memprioritaskan dan mengeksploitasi peluang.
4. Menyiapkan pandangan terhadap manajemen masalah.
5. Menggambarkan kerangka kerja untuk meningkatkan koordinasi dan kontrol
terhadap aktivitas.
6. Meminimumkan pengaruh dan perubahan.
7. Memungkinkan keputusan utama untuk mendukung tujuan yang ditetapkan.
8. Memungkinkan alokasi waktu dan sumber daya yang efektif.
9. Membantu perilaku yang lebih terintegrasi.

2. Kriteria Analisis Strategi
Strategi

harus

dirumuskan

melalui

dua

arah

atau

lebih

untuk

menggambarkan dan menanggapi suatu perubahan serta pergeseran dari suatu
strategi ke strategi lain. Untuk menyesuaikan strategi, maka analisis bermanfaat

13

Universitas Sumatera Utara

dengan menggunakan alat analisis yang telah dikembangkan untuk melakukan
analisis alternatif dan pemilihan strategi. Dengan demikian Jatmiko (2003:10-11)
mengemukakan kriteria analisis strategi, antara lain :
a. Kesesuaian dengan lingkungan eksternal
b. Strategi harus konsisten dengan semua unsur-unsur penting lingkungan
eksternal.
c. Kesesuaian dengan lingkungan internal
Satu hal penting yang perlu diketahui adalah apakah strategi konsisten
dengan budaya organisasi, kapabilitas, dan sumber daya organisasi.
d. Dapat diukur
Sedapat mungkin, hasil dari suatu strategi harus dapat diukur keberhasilan
atau kegagalannya. Namun, untuk strategi-strategi tertentu kadang-kadang
sulit untuk dilakukan pengukuran tentang keberhasilan atau kegagalannya.
e. Konsistensi dengan misi organisasi
Salah satu analisis fundamental setiap strategi adalah konsistensinya dengan
nilai-nilai, keyakinan-keyakinan dasar, serta tujuan-tujuan utana organisasi.
f. Cukup tersedia sumber daya
Sumber daya sebaiknya dipertimbangkan baik sumber daya uang, sumber
daya fisik, serta manusia yang terampil. Biasanya uang merupakan sumber
daya yang sangat terbatas. Namun semua itu dapat mempengaruhi
kemampuan organisasi untuk berhasil mengimplementasikan strateginya.
g. Fleksibilitas
Lingkungan (eksternal dan internal) dimana organisasi beroperasi selalu
mengalami perubahan, bahkan kadang sangat bergejolak. Kemampuan

14

Universitas Sumatera Utara

organisasi untuk menanggulangi perubahan lingkungan dengan strategi yang
tepat menjadi sangat penting. Strategi harus mampu dimodifikasi sesuai
dengan perubahan lingkungan.
h. Motivasi
Apakah strategi akan menghasilkan usaha organisasional pada tingkat yang
tinggi? Karyawan atau pegawai jarang dirangsang oleh strategi-strategi
konservatif, dan jarang dipersiapkan untuk strategi-strategi mereka yang
mereka yakini sebagai sesuatu yang membosankan.
i. Kejelasan
Semua strategi harus tertulis secara eksplisit dan dikomunikasikan ke
seluruh bagian dan tingkatan di dalam organisasi. Pendekatan ini akan
membantu meningkatkan cara pandang pegawai terhadap keberadaan
organisasi dalam tahap implementasi strategi.
j. Resiko
Organisasi mempunyai cukup alasan untuk mengetahui profil resiko dalam
struktur

manajemennya.

Para

manajer

cenderung

merasakan

ketidaknyamanan dengan strategi atau proyek-proyek yang tingkat
resikonya tinggi, atau tidak termotivasi apabila tingkat resikonya rendah.

3. Rencana Strategik
Perencanaan strategik (strategic planning) merupakan suatu alat manajemen
yang digunakan untuk mengelolah kondisi-kondisi saat ini untuk melakukan
proyeksi kondisi pada masa depan. Putusan-putusan strategik (strategic decision)
adalah putusan-putusan yang mempunyai pengaruh atau akibat jangka panjang

15

Universitas Sumatera Utara

atas misi, falsafah, kebijakan, sasaran, termasuk cara-cara pencapaian sasaran
organisasi. Putusan-putusan strategik dirumuskan sebagai persiapan untuk
menyongsong peluang-peluang dan ancaman-ancaman yang diramalkan akan
terwujud di masa yang akan datang.
Menurut Pardede (2011: 52-57) kegiatan perencanaan strategik merupakan
serangkaian pembuatan putusan yang terdiri dari:
1. Perumusan tujuan, misi, dan visi organisasi
2. Perumusan nilai, keyakinan, falsafah, dan kebijakan organisasi
3. Penaksiran atau pengukuran kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
4. Perumusan sasaran-sasaran strategik organisasi
5. Perumusan siasat organisasi
Rencana strategik (renstra) menunjukkan arah perjalanan suatu organisasi
dan dibuat untuk digunakan sebagai pedoman bagi pemimpin dalam mengelola
organisasi tersebut. Renstra ini adalah salah satu bagian utama dari manajemen
strategik dimana bagian utama lainnya adalah pemberlakuan dan pengendalian
siasat. Tujuan pembuatan renstra adalah karena para pemimpin organisasi
membutuhkan pedoman dalam pelaksanaan seluruh kegiatan. Renstra haruslah
menjadi dasar dalam pengambilan setiap keputusan. Hal ini berarti bahwa
organisasi harus menentukan sendiri apa yang akan dicapainya dimasa yang akan
datang.
Agar setiap bagian dan setiap orang yang ada dalam organisasi tersebut
bekerja berdasarkan pedoman yang sama maka apa yang harus dilakukan dan
dicapai dinyatakan dalam suatu rumusan rencana yang disebut rencana strategik
(renstra). Hal ini berarti bahwa peran utama renstra bukanlah mengatur perjalanan

16

Universitas Sumatera Utara

organisasi melainkan mengingatkan setiap orang tentang apa yang harus mereka
lakukan dan mereka capai. Dalam hal ini baik tidaknya sebuah renstra dapat
diukur hanya apabila sudah digunakan sebagai pedoman dalam pembuatan
putusan-putusan.

4. Organisasi
Organisasi merupakan suatu tempat perkumpulan orang-orang atau
sekelompok orang yang memiliki tujuan yang sama dan saling bekerjasama.
Dimana organisasi merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang ingin
dicapai.Menurut (Malinowski dalam Abdurrahmat Fathoni. 2006 : 22) pengertian
organisasi adalah sebagai suatu kelompok orang yang bersatu dalam tugas-tugas
atau tugas umum, terkait pada lingkungan tertentu dengan menggunakan alat
teknologi dan patuh pada peraturan.
Dalam skripsi ini organisasi yang dimaksud adalah organisasi pemerintahan
yang bergerak di bidang pariwisata, seni dan budaya Kabupaten Samosir. Dinas
Pariwisata, Seni dan Budaya mempunyai tugas dalam melaksanakan urusan
pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas di bidang wisata, seni
dan budaya. Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir memiliki visi
dan misi organisasi yang dapat dianggap sebagai falsafah organisasi. Visi dan misi
yang telah dirumuskan bersifat tetap dan jangka panjang yang juga menjadi
kerangka dasar perencanaan strategi.
Visi dari Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir adalah
“Samosir Menjadi Daerah Tujuan Wisata Lingkungan yang Inovatif. Sedangkan

17

Universitas Sumatera Utara

yang menjadi misi dari Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir
adalah:


Menetapkan Good Governace dengan dukungan SDM yang berkualitas
serta prasarana dan sarana yang yang memadai dan berstandart



Mengembangkan ekonomi kerakyatan untuk peningkatan kesejahteraan
rakyat dengan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA)yang berkelanjutan
dan terkendali



Meningkatkan infrastruktur dan konservasi alam yang handal berdasarkan
tata ruang yang mantap untuk mendukung industri pariwisata yang
berbasis lingkungan dan budaya



Meningkatkan kondusifitas daerah dengan mendorong pelaksanaan
demokrasi dan penegakan hukum



Mengembangkan jejaring yang sinergis kepada semua pihak

5. Pariwisata
a. Pengertian Pariwisata
Menurut Robert C.Lonati dalam Nyoman S.Pendit (2000:3) :Pariwisata
adalah salah satu jenis industri baru yang mampu mempercepat pertumbuhan
ekonomi dan persediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan , standar hidup
serta menstimulasi sector-sektor produktif lainnya. Selanjutnya sebagai sector
yang kompleks, ia juga merealisasi industri-industi klasik, seperti industri

18

Universitas Sumatera Utara

kerajinan tangan dan cendramata. Penginapan dan transportasi secara ekonomis
juga dipandang sebagai industri”.
Menurut Robert Mc. Instosh Shashi Kant Cupta dalam partono (2002:13)
Pariwisata adalah gabungan gejala dan hubungan yang timbul interaksi
wisatawan, bisnis, pemerintah serta masyarakat tuan rumah dalam proses menarik
dan melayani wisatawan ini serta pengunjung lainnya”.
Menurut Prof. salah Wahab dalam Yoeti (1982:107) Pariwisata adalah suatu
aktivitas masnusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan secara
bergantian di antara orang-orang dalam suatu Negara itu sendiri, meliputi
pendiaman orang-orang dari daerah lain untuk sementara waktu dalam mencari
kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang di alaminya di mana
ia memperoleh pekerjaan tetap.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah suatu
perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari
suatu tempat ketempat yang lain, dengan maksud bukan untuk berusaha atau
mencari nafkah di tempat yang di kunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati
perjalanan tersebut, guna bertamasya dan berkreasi, melihat dan menyaksikan
atraski wisata di tempat lain untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam
yang mencakup :
1. Keseluruhan fenomena alam maupun buatan manusia yang di manfaatkan
untuk kepentingan wisatawan.
2. Kegiatan yang ditunjukkan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan selama
melakukan aktifitas perjalanan.

19

Universitas Sumatera Utara

Dengan memperhatikan factor-faktor:
a) Perjalanan dilakukan untuk sementara waktu.
b) Perjalanan dilakukan dari satu tempat ketempat lain.
c) Perjelanan itu, walaupun ada bentuknya harus selalu dikaitkan dengan
bertamasya dan rekreasi, melihat dan menyaksikan atraksi-atraksi wisata
d) Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak mencari nafkah ditempat
atau daerah yang dikunjungi dan semata-mata sebagai konsumen di tempat
tersebut, dengan mendapatkan pelayanan (Yoeti, 1982:109)

b. Pelaku Wisata
Di dalam pasar banyak pelaku yang terlibat. Meskipun peran mereka
berbeda-beda, tetapi harus diperhitungkan dalam pengembangan pariwisata yaitu:
1) Wisatawan
Wisatawan adalah konsumen atau pengguna produk dan layanan. Dengan
motif dan latar belakang yang berbeda-beda, wisatawan menjadi pihak
yang menciptakan permintaan produk dan jasa wisata. Dalam hal ini bisa
dimaklumi mengapa suatu daerah atau negara lain hanya menempati posisi
sebgaia penerimaa wisatawan atau penyedia jasa semata.
2) Industri Pariwisata
Industri pariwisata adalah semua usaha wisata yang meghasilkan barang
dan jasa bagi pariwisata. Industri pariwisata dapat dibedakan menjadi:

20

Universitas Sumatera Utara

a) Pelaku langsung yaitu; usaha-usaha wisata yang menawarkan jasa
secara langsung kepada wisatawan. Contoh hotel, restoran, biro
perjalanan, pusat informasi wisata dan atraksi huiburan.
b) Pelaku tidak langsung yaitu; usaha yang mengkhususkan diri pada
produk-produk yang secara tidak langsung mendukung pariwisata.
Contoh usaha kerajinan tangan, lembar panduan wisata dan
sebagainnya.
3) Pemerintah
Pemerintah mempunyai otoritas dalam peraturan, menyediakan dan
peruntukan berbagai infrastruktur yang terkait dengan kebutuhan
pariwisata. Pemerintah juga bertanggung jawab dalam menentukan arah
kebijakan, yang menjadi panduan bagi stokeholder lain yang memainkan
peran masing-masing dalam pariwisata. Dalam menjalankan perannya
pemerintah perlu menyusun rencana yang jelas. Tidak kalah penting
adalah konsistensi antara perencana dengan implementasi.
4) Masyarakat Lokal
Masyarakat lokal terutama produk asli yang bermukim di kawasan wisata,
menjadi salah satu kunci dalam pariwisata, karena sesungguhnya
merekalah

yang

menyediakan

sebagaian

besar

atraksi

sekaligus

memberikan kualitas produk wisata, seperti uapacara adat, kerajinan tangan
dan kebersihan daerah tujuan wisata. Selain itu masyarakat lokal
merupakan pemiliki langsung atraksi yang dikunjungi serta dikunjungi
wisatawan.

21

Universitas Sumatera Utara

Kesenian menjadi salah satu daya tarik wisata juga hampir sepenuhnya
milik mereka. Tidak jarang masyarkat lokal sudah lebih dahulu terlibat
dalam

pengelolaan

aktivitas

pariwisata

sebelum

ada

kegiatan

pengembangan dan perencanaan. Masyarakat lokal biasanya mempunyai
tradisi dan kearifan lokal dalam pemeliharaan sumber daya pariwisata.
5) Lembaga Swadaya Masyarakat
Banyak LSM baik lokal, regional maupun internasional yang melakukan
kegiatan dikawasan wisata. Organisiasi non pemerintah ini sudah
melakukan aktivitasnya baik secara partikuler maupun bekerjasana dengan
masyarakat.

c. Jenis – jenis Pariwisata
Menurut Warpani, jenis-jenis pariwisata yaitu meliputi
1. Wisata Agro
Wisata ini adalah pariwisata yang dikaitkan dengan kegiatan industri
pertanian, misalnya wisata durian pada saat musim buah durian.
2. Wisata Belanja
Dilakukan karena kekhasan barang yang ditawarkan atau bagian dari jenis
pariwisata lain, misalnya Sidoarjo dengan Pusat Tas di Tanggulangin.
3. Wisata Budaya
Berkaitan dengan ritual budaya yang sudah menjadi tradisi, misalnya:
pemakaman

jenazah

di

Tanah

Toraja.

Tidak

jarang wisatawan

22

Universitas Sumatera Utara

melakukannya dengan maksud mengadakan riset budaya, mempelajari
budaya setempat, mengunjungi situs bersejarah, dan sebagainya.
4. Wisata Iklim
Bagi negara beriklim empat, pada saat tertentu benar-benar dimanfaatkan
untuk melakukan perjalanan mengunjungi tempat-tempat lain hanya untuk
‘berburu’ panas sinar matahari. Bagi masyarakat tropis seperti Indonesia,
kunjungan ke suatu tempat berkaitan dengan maksud mencari perubahan
iklim setempat. Misalnya: penduduk pantai berwisata ke pegunungan, dan
sebaliknya.
5. Wisata Karya
Wisata jenis ini sering dilakukan untuk kunjungan kerja, yaitu jenis
pariwisata yang para wisatawannya berkunjung dengan maksud dinas atau
tugas-tugas lain, sambil mengunjungi obyek-obyek wisata pada daerah
tertentu.
6. Wisata Kesehatan
Berhubungan dengan maksud penyembuhan suatu penyakit. Wisatawan
mengunjungi suatu tempat karena keberadaan penyembuh, misalnya
berkunjung ke Singapura atau Cina untuk berobat.
7. Wisata Konvensi/seminar
Dilakukan dengan sengaja memilih salah satu daerah tujuan wisata sebagai
tempat penyelenggaraan seminar dikaitkan dengan upaya pengembangan
daerah tujuan wisata yang bersangkutan. Penentuan lokasi tempat
penyelenggaraan suatu konvensi, baik nassional maupun internasional,

23

Universitas Sumatera Utara

sering dikaitkan dengan kebijakan pemerintah untuk mempromosikan
suatu daerah tujuan wisata.
8. Wisata Niaga
Wisatawan mengunjungi suatu daerah karena ada urusan perniagaan di
tempat tersebut, misalnya mata niaga atau tempat perundingan niaga ada
disana. Seperti halnya wisata dinas, para pengusaha/niagawan datang
dengan maksud utama melakukan kegiatan perniagaan, namun pada waktu
luang pada umumnya berwisata.
9. Wisata Olahraga
Yakni mengunjungi suatu daerah tertentu karena kagiatan olahraga.
Misalnya pertandingan perebutan kejuaraan, Pekan Olahraga Nasional,
Asean Games, Olimpiade, atau sekedar pertandingan persahabatan.
10. Wisata Pelancong/ rekreasi
Dilakukan untuk berlibur, mencari suasana baru, memuaskan rasa ingin
tahu, melihat sesuatu yang baru, menikmati keindahan alam, melepaskan
ketegangan (lepas dari kesibukan kerja rutin). Maksudnya adalah
memulihkan kesegaran dan kebugaran jasmani dan rohani setelah
berwisata. Biasanya mencari atau mengunjungi tempat yang beriklim
berbeda dengan iklim tempat tinggalnya, atau setidak-tidaknya memiliki
suasana khas yang diinginkannya.

11. Wisata Petualangan
Dilakukan lebih kearah olahraga yang sifatnya menantang kekuatan fisik
dan mental para wisatawan. Termasuk dalam jenis wisata petualangan

24

Universitas Sumatera Utara

adalah kegiatan pelatihan (kepemimpinan) di alam terbuka dengan
berbagai atraksi yang menantang dan kadang-kadang mengundang risiko,
sepertiarung jeram, panjat tebing, terjun gantung (buggy jump), menyelam,
susur gua (menyusuri lorong-lorong gua menikmati pemandangan
stalagtit-stalagmit) dan lain-lain.
12. Wisata Ziarah
Dalam kaitan dengan agama atau budaya. Mengunjungi tempat ibadah
atau tempat ziarah pada waktu tertentu, misalnya: Waisak di kompleks
Candi

Borobudur-Magelang,

menyepi

di

Pantai

Parangkusumo-

Yogyakarta, mengunjungi tempat yang dianggap keramat, ziarah ke
makam tokoh-tokoh masyarakat atau pahlawan bangsa.
13. Darmawisata
Perjalanan beramai-ramai untuk bersenang-senang, atau berkaitan dengan
pelaksanaan darma di luar ruangan, atau melaksanakan pengabdian kepada
masyarakat di luar waktu kerja sehari-hari.
14. Widiawisata
Perjalanan ke luar daerah dalam rangka kunjungan studi, dilakukan untuk
mempelajari seni budaya rakyat, mengunjungi dan meneliti cagar alam dan
atau budaya, atau untuk kepentingan menuntut ilmu selama waktu tertentu,
misalnya: tugas belajar.

6. Pengertian Wisatawan

Konsep “wisatawan” berasal dari bahasa Sansekerta ‘wisata’ yang berarti
“perjalanan” yang sama atau dapat disamakan dengan kata “travel dalam bahasa

25

Universitas Sumatera Utara

Inggris. Jadi orang melakukan perjalanan dalam pengertian ini, maka wisatawan
sama artinya dengan kata “traveler” karena dalam bahasa Indonesia sudah
merupakan kelaziman memakai akhiran “wan” untuk menyatakan orang dengan
profesinya, keahliannya, keadaannya, jabatannya dan kedudukan seseorang. Jadi
kata “wisatawan” dalam beberapa hal berbeda dengan “tourist” dalam bahasa
Inggris.

Pandangan lain menunjukkan bahwa wisatawan adalah orang-orang yang
melakukan kegiatan wisata atau melakukan perjalanan rekreatif. Dengan batasan
demikian itu maka wisatawan tidak termasuk pelaku perjalanan dengan ciri
sebagai berikut:

a) Orang-orang yang datang baik dengan dasar kontrak maupun tidak, untuk
mencari kerja atau yang bekerja di suatu negara.
b) Orang-orang yang datang menetap untuk menjadi penduduk di suatu
negara.
c) Pelajar dan orang-orang muda yang mondok di rumah pemondokan atau
asrama untuk suatu kepentingan.

F. Defenisi Konsep
Konsep adalah abstraksi yang dibentuk untuk menggeneralisasikan hal-hal
yang bersifat khusus yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak suatu

26

Universitas Sumatera Utara

fenomena sosial ataupun alami (Singarimbun, 1995:37). Berdasarkan kerangka
teori yang ada, maka konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Strategi adalah suatu cara yang dilakukan oleh suatu organisasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan memperhatikan arah jangka
panjang dan cakupan organisasi.
2. Pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang atau pun
beberapa orang untuk berekreasi atau liburan kesuatu tempat. Dimana
dalam pariwisata itu menawarkan berbagai fasilitas dan tempat – tempat
rekreasi yang baik. Dengan adanya tempat rekreasi yang baik dan fasilitas
yang memadai diharapkan dapat meningkatkan arus kunjungan wisatawan.
3. Strategi Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya adalah upaya yang dilakukan
oleh dinas pariwisata, seni dan budaya dalam mewujudkan Samosir
menjadi daerah tujuan wisata, makmur dan sejahtera dengan meningkatkan
produksi, produktivitas, mutu serta keragaman produk khas Samosir serta
unggulan yang berdaya saing dan berwawasan lingkungan.

27

Universitas Sumatera Utara