Strategi Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Dalam Usaha Meningkatkan Arus Kunjungan Wisatawan di Kabupaten Samosir

(1)

93 DAFTAR PUSTAKA

Amir, M. Taufiq. 2011. Manajemen Strategik Konsen dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Abdurrahmat Fathoni. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung : Rineka Cipta

A.Yoeti, Okta. 1982. Perencanaan Strategi Pemasaran daerah Tujuan Wisata, Jakarta : PT. Pradnya Paramita

Craig dan Grant. 1996. Manajemen Strategi, Jakarta: Alex Media Komputindo Kelompok Gramedia

David, Fred, R. 2011. Strategic Management Manajemen Strategi Konsep, Edisi 12. Salemba Empat : Jakarta.

Dirgantoro, Crown. 2001. Manajemen Strategis: Konsep, Kasus dan Implementasi. Jakarta: PT.GRASINDO

Dirgantoro, Crown. 2001. Manajemen Strategis.Jakarta: PT Gramedia

Glueck dan Jauch. 2000. Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan. Edisi Ketiga. Terjemahan Murad dan Henry. Erlangga : Jakarta.

Hadari, Nawawi. 2005. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Johnson, G. dan Scholes, K., 1993, Exploring Corporate Strategy-Text and Cases, Hemel Hempstead: Prentice-Hall

Moleong, Lexy. 2006. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Ketaren, Nurlela. 2008 . Aministrasi Pembangunan, USU: Word Press

Pardede, Pontas. 2011. Manajemen Strategik dan Kebijakan Perusahaan. Jakarta: Mitra Wacana Media


(2)

94 Partono. 2002. Industri Pariwisata. Pandeglang

Pearce dan Robinson. 2007, Manajemen Strategi, Salemba Empat, Jakarta Pendit , Nyoman. 2006, Ilmu Pariwisata. Jakarta: PT. Pradaya Paramita

Rakhmat, J. 2004. Metode Penelitian Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung

Rangkuti, Freddy. 2001. Analisis SWOT Teknik Membelah Kasus Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

RD. Jatmiko. 2003. Manajemen Strategi. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang

Singarimbun, Masri.1989. Metode Penelltian Survey, Jakarta: Pustaka LP3S Siagian, Sondang P. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi

Aksara

Sudarmo, Indriyo Gito. Manajemen Strategi. Yogyakarta: BPFE

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta

Suwardjoko P. Warpani dan Warpani Indira P. 2007. Pariwisata Dalam Tata Ruang Wilayah. Bandung: ITB Press

Suyanto, Bagong. 2005. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta: Prenada

Triton PB.,S.Si. 2007. Manajemen Strategis Terapan Perusahan dan Bisnis. Tugu Publisher,Yogyakarta

Umar, Husein. 1999. Riset Strategi Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Wardiyanto dan M.Baiquni. 2011. Perencanaan Pengembangan Pariwisata. Bandung: Lubuk Agung


(3)

95 Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah

Undang Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan

Sumber Internet

http://www.sappk.itb.ac.id/jpwk/wp-content/uploads/2014/02/Jurnal-2 Anastasia.pdf, diakses pada 1 November 2016, pukul 09:20 WIB

pukul 19:46 WIB

November 2016, pukul 19:46 WIB


(4)

36 BAB III

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

A. Gambar Umum Kabupaten Samosir

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Samosir. Alasan peneliti memilih lokasi ini karena adanya objek wisata di daerah ini serta sebagian besar masyarakat bekerja dalam usaha-usaha pariwisata sebagai penyedia barang dan jasa pariwisata.

Kabupaten Samosir terdiri dari 9 Kecamatan dan 117 desa/kelurahan yaitu, 111 desa dan 6 kelurahan. Dari 117 desa/kelurahan, 107 desa (91,4%) termasuk desa swakarya, dan 7 desa tergolong desa swasembada, dan sisanya 3 desa masih tergolong desa swadaya.

1. Kondisi Geografis

Kabupaten Samosiryang terletak di dataran tinggi Bukit Barisan, pada titik geografis 2° 24‘ – 2° 25‘ Lintang Utara dan 98° 21‘ – 99° 55‘ Bujur Timur.Dan luas wilayah Kabupaten Samosir ± 2.069,05 km2, terdiri dari luas daratan ± 1.444,25 km2 (69,80%)luas daratan, yaitu seluruh Pulau Samosir yang di kelilingi Danau Toba dan sebagian wilayah daratan Pulau Sumatera dan luas Danau ± 624,80 km2.

Wilayah daratan terluas ialah kecamatan Harian dengan luas ± 560,45 km2 (38,81%), Simanindo ±198,20 km2 (13,72%), Sianjur Mulamula ±140,24 km2 (9,71%), Palipi ±129,55 km2 (8,97%), Pangururan ±121,43 km2 (8,41%),


(5)

37 Ronggurnihuta ±94,87 km2 (6,57%), Nainggolan ±87,6 km2 (6,08%), Onanrunggu ± 60,89 km2 (4,22%), dan Sitiotio ±50,76 km2 (3,51%).

Batas-batas wilayah Kabupaten Samosir adalah :

- Sebelah Utara, berbatasandengan Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun

- Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan

- Sebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat

- Sebelah Timur, berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir

2. Iklim dan Keadaan Alam

Suhu udara di Kabupaten Samosir berkisar antara 17° C – 29° C dengan kelembaban udara rata-rata 85 persen dan tergolong dengan beriklim tropis. Curah hujan tertinggi terjadi bulan November dengan rata-rata 440 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 15 hari. Curah hujan terendah terjadi pada bulan Juni s/d Agustus berkisar dari 31 s/d 56 mm per bulan, dengan hari hujan 5 s/d 7 hari. Kecamatan yang tertinggi rata-rata curah hujannya adalah Harian sebesar 302 mm, sedangkan yang terendah adalah Nainggolan rata-rata sebesar 120 mm.


(6)

38 3. Kependudukan

Penduduk Kabupaten Samosir pada tahun 2015 adalah sebanyak 123.789 jiwa, terdiri dari 61,406 penduduk laki-laki (49,61 %) dan 62,383 penduduk perempuan (50,39 %), dengan rasio jenis kelamin sebesar 98,43 dan angka kepadatan penduduk mencapai 85,71 jiwa/km2

Menurut persebaran penduduk tiap kecamatan, penduduk yang lebih banyakadalah di Kecamatan Pangururan, yaitu 30.468 jiwa (24,61%), dengan angka kepadatan penduduk mencapai 250,91 jiwa/km2, sedangkan penduduk yang paling sedikit adalah di Kecamatan Sitiotio yaitu 7.341 jiwa (5,93%), dengan angka kepadatan penduduk mencapai 144,62 jiwa/km2.


(7)

39 Tabel 4

Banyak Penduduk Berdasarkan Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Samosir Tahun 2015

Kecamatan

Penduduk (Orang) Rasio Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah

Sianjur Mula – Mula Harian Sitiotio Onan Runggu Nainggolan Palipi Ronggur Nihuta Pangururan Simanindo 4 759 3 999 3 657 5 263 6 030 8 242 4 262 15 191 10 003 4 689 4 115 3 684 5 424 6 231 8 406 4 370 15 277 10 187 9 448 8 114 7 341 10 687 12 261 16 648 8 632 30 468 20 190 101,48 97,20 99,28 97,05 96,77 98,04 97,52 99,43 98,20

Samosir 61 406 62 383 123 789 98,43

Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara, Proyeksi Penduduk Pertengahan Tahun 2015

B. Gambaran Umum Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir Kabupaten Samosir, sebagian besar dikelilingi oleh perairan Danau Toba. Wilayah Danau Toba memiliki potensi wisata yang beragam, yang menawarkan daya tarik wisata dan layak dikembangkan menjadi daerah kunjungan wisata.


(8)

40 Kawasan Danau Toba di Kabupaten Samosir memiliki potensi untuk wisata bahari, sedangkan kawasan daratan Pulau Samosir dan pegunungan sekitar Danau Toba potensial dikembangkan menjadi Wisata Alam, Wisata Rohani, Wisata Agro, dan Wisata Seni Budaya, situs sejarah dan atraksi seni yang turun temurun. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bentuk wisata di Kabupaten Samosir bersifat tangible seperti pantai bahari/ danau, museum dan situs, panorama alam, agroforestry maupun wisata olahraga, sedangkan yang bersifat intangibleseperti budaya masyarakat tradisional serta event budaya (pesta dan senibudaya) yang menjadi peristiwa pariwisata.

Kawasan Danau Toba Kabupaten Samosir sudah lama dikenal oleh wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara (diperkirakan berkembang sejak tahun 70-an), karena keindahan panorama Danau Toba yang terbentang luas, pulau di atas danau, masyarakat yang hidup dari potensi pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan serta industri kecil, sehingga wilayah Kabupaten Samosir jarang mengalami penurunan jumlah kunjungan wisatawan.

Hal ini dimungkinkan untuk dikembangkan mengingat letak geografis dan iklimnya, dan suasana kemasyarakatan sehingga akan berkembang pada jenis wisata lainnya seperti wisata agro, ecotourism, wisata olahraga, wisata spiritual dan lain sebagainya. Secara umum jenis dan objek tujuan wisata di Kabupaten Samosir yang tersebar di 9 kecamatan adalah Wisata Alam/ Lingkungan (Danau Toba, Pantai Yang indah, air yang jernih, bukit pegunungan yang hijau, panorama) Wisata Budaya (situs, peninggalan sejarah, seni budaya); Wisata


(9)

41 Olahraga (renang, dayung, volley pantai, lari/ jalan, paralayang, terbang layang, sepeda gunung, lintas alam, dsb).

Untuk pengembangan dan pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Samosir telah diterbitkan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) pada tahun 2007 dan Detail Engginering Design (DED) kawasan Air Panas (Aek Rangat Kec. Pangururan), sementara kawasan Sigulatti dan Pusuk Buhit telah diusulkan ke Departemen Kebudayaan dan Pariwisata untuk dibangun sebagai kawasan Cagar Budaya.

Selanjutnya berdasarkan pendataan yang dilakukan bahwa di setiap kecamatan terdapat banyak objek wisata yang mempunyai latar belakang dan sejarah serta kondisi yang berbeda dan memiliki daya tarik tersendiri untuk disaksikan. Di masing-masing objek terdapat kemungkinan dilakukan kegiatan lain yang dimaksud untuk melibatkan pengunjung seperti, mandi, berkemah, berlayar, berolahraga, lari, terbang layang, mendaki gunung sambil menyaksikan atraksi seni budaya batak oleh masyarakat setempat.

Sebagaimana diketahui bahwa objek tujuan wisata yang baik harus memenuhi persyaratan utama yaitu memiliki sesuatu yang menarik untuk dilihat (something to see): sesuatu yang dapat dilakukan (something to done) dan sesuatu yang dapat dibeli dan dinikmati (something to buy and enjoy) baik kebutuhan pokok, dan suasana sejuk/ gembira. Untuk mendukung prinsip ini diperlukan sarana/ prasarana pendukung dan penunjang pariwisata termasuk Guide/ pemandu, keamanan lingkungan, transportasi yang aman dan lancer, dll.


(10)

42 Persayaratan ini digambarkan melalui makna yang terkandung dalam Sapta Pesona yang menjadi tujuan dan sasaran melakukan perjalanan wisata, sekaligus untuk lebih mengenal tujuan dan mencintai sebagaimana disebut pada motto “Kenali Negrimu, Cintai Negrimu”. Secara umum DTW di Kabupaten Samosir belum seluruhnya memenuhi ketiga persyaratan dan prinsip pariwisata tersebut, kecuali di kawasan Tomok dan kawasan Ambarita, kawasan Pantai Pasir Putih Parbaba, kawasan Aek Rangat Pangururan, sehingga masih memerlukan pembenahan dan pembangunan serta pembinaan agar lebih memadai bagi kebutuhan wisata.

C.Visi, Misi,Tujuan, dan Sasaran Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir

1. visi

Ada pun yang menjadi visi Dinas Pariwisata, Seni Dan Budaya Kabupaten Samosir untuk tahun 2011-2015 sebagai berikut:

“Samosir Menjadi Daerah Tujuan Pariwisata dengan Daya Tarik Wisata Berbasis Ekowisata yang Berdaya Saing”

1) Daerah Tujuan Pariwisata yang selanjutnya disebut destinasi pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan.


(11)

43 2) Daya Tarik Wisataadalah segala sesuatu yang memiliki keunikan,

keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.

3) Berbasis Ekowisata (Ecotourism), bahwa pengembangan dan penyelenggaraan pariwisata di Kabupaten Samosir dilakukan dengan konsep Ekowisata (Ecotourism) yang berbasis: pemanfaatan lingkungan untuk perlindungan dan pelestarian; berintikan partisipasi aktif masyarakat; dengan penyajian produk wisata bermuatan pendidikan, pembelajaran, dan rekreasi; berdampak negatif minimal; memberikan sumbangan positif terhadap perkembangan ekonomi daerah, yang diberlakukan bagi kawasan lindung, kawasan terbuka, kawasan alam binaan, serta kawasan budaya

4) Berdaya Saing adalah sesuatu (dalam hal ini daya tarik dan budaya) yang memiliki keunggulan dibandingkan dengan daerah tujuan wisata di daerah lain.

b. Misi

Misi Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir dirumuskan sebagai berikut :

a) Menata dan mengembangkan daya tarik wisata yang berdaya saing;

b) Menggali, melestarikan dan mengembangkan kesenian dan kebudayaan Batak;

c) Menggali dan merekam jejak peristiwa super vulcano Gunung Toba;


(12)

44 d) Menjalin kerjasama dengan stakeholders, investor dalam pengembangan

kepariwisataan;

e) Melakukan promosi pariwisata yang seluas-luasnya.

Menata dan mengembangkan daya tarik wisata yang berdaya saing, maksudnya adalah dengan membangun sarana prasarana dan fasilitas terstandar pada objek-objek wisata unggulan yang mendukung pelestarian alam dan lingkungan.

Menggali, melestarikan dan mengembangkan kesenian dan kebudayaan Batak, dengan membangun sarana dan fasilitas untuk memelihara, melestarikan dan memperkenalkan kesenian, kebudayaan dan benda-benda pusaka serta penyelenggaraan event-event kesenian dan kebudayaan.

Menggali dan merekam jejak peristiwa super vulcano Gunung Toba, dengan pengusulan penetapan Geo Park Danau Toba - UNESCO dengan etalase di Kabupaten Samosir.

Menjalin kerjasama dengan stakeholders, investor dalam pengembangan kepariwisataan” dengan membangun jejaring dan kerjasama investasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat pembangunan kepariwisataan.

Melakukan promosi pariwisata yang seluas-luasnya, dengan partisipasi di berbagai event pariwisata, seni dan budaya dalam dan luar negeri dengan sarana promosi melalui media cetak, elektronik dan media luar ruang.


(13)

45 c. Tujuan

Ada pun tujuan yang akan dicapai oleh Dinas Pariwisata Seni dan Budaya untuk mencapai visi dan misi ialah;

Tabel 5 Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai Visi dan Misi

No Misi Tujuan

1 Menata dan mengembangkan daya tarik wisata yang berdaya saing

Meningkatnya jumlah daya tarik wisata unggulan.

2 Menggali, melestarikan dan mengembangkan kesenian dan kebudayaan Batak.

Terlestarikannya kesenian dan kebudayaan Bangso Batak.

3 Menggali dan merekam jejak peristiwa super vulcano Gunung Toba

Terjalinnya kerjasama

pengembangan kepariwisataan dengan UNESCO

4 Menjalin kerjasama dengan Stakeholders, investor dalam pengembangan kepariwisataan

Terjalinnya kerjasama

pengembangan kepariwisataan dengan berbagai pihak

5 Melakukan promosi pariwisata yang seluas-luasnya.

Terlaksanannya

promosikepariwisataan.


(14)

46 d. Sasaran

Sasaran merupakan bagian yang integral dalam proses perencanaan strategis suatu organisasi, sehingga harus disusun secara konsisten dengan perumusan visi, misi dan tujuan organisasi. Fokus utama penentuan sasaran adalah tindakan dan alokasi sumber daya organisasi dalam kaitannya dengan pencapaian kinerja yang diinginkan. Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai dalam rumusan yang spesifik, terukur, dalam kurun waktu tertentu secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan.

Sasaran memberikan fokus pada penyusunan kegiatan, maka sasaran harus menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai. Dengan demikian apabila seluruh sasaran yang ditetapkan telah dicapai, diharapkan bahwa tujuan strategis terkait juga telah dicapai. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai maka ditetapkan sasaran sebagai berikut:


(15)

47 Tabel 6 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir 2011-2015

No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

Target Kinerja Pada Tahun Ke

2011 2012 2013 2014 2015

1 Meningkatnya jumlah daya tarik

Meningkatnya kunjungan wisatawan

Jumlah kunjungan wisatawan

120.410 132.451 145.696 160.265 176.291

Lama tinggal wisatawan

4 5 6 7 7

Tersedianya sarana dan prasarana di objek wisata

Jumlah destinasi unggulan

1 1 1 1 1

Benda Situs dan Kawasan/Benda

1 1 1 1 1


(16)

48 wisata unggulan unggulan Cagar Budaya yang

dilestarikan

Jumlah Inovasi Destinasi

1 2 3 4 4

Fasilitas Pendukung Destinasi

1.625 1.650 1.675 1.700 1.700

Penyerapan Tenaga Kerja

5.000 5.500 6.000 6.500 7000

2 Terlestarikannya kesenian dan kebudayaan Bangso Batak

Meningkatnya pelestarian dan pengembangan seni dan

Jumlah event seni dan budaya

8 9 10 11 12

Sarana

penyelenggaraan

1 2 3 4 4


(17)

49 budaya seni dan budaya

Jumlah kelompok seni dan budaya

14 16 18 18 18

Fasilitasi Seni dan Budaya

14 16 18 18 18

3 Terjalinnya kerjasama pengembangan kepariwisataan dengan

UNESCO

Ditetapkannya etalase

Geopark Danau Toba di Samosir

Fasilitas penyiapan masyarakat

- 2 2 2 2


(18)

50 4 Terjalinnya

kerjasama pengembangan kepariwisataan dengan berbagai pihak

Meningkatnya jejaring

kepariwisataan

Fasilitas pelaku pariwisata

- 1 1 1 1

5 Terlaksananya promosi kepariwisataan

Meningkatnya promosi kepariwisataan

Jumlah partisipasi dalama event dalam dan luar negeri

3 4 5 6 6

Jumlah sarana promosi yang digunakan

2 2 2 3 3


(19)

51 Jumlah kelompok

sadar wisata

5 10 12 14 16


(20)

52 Gambar 1. Batu Kursi Persidangan Raja Siallagan, yaitu tempat Persidangan atau pengadilan bagi orang-orang yang melakukan kejahatan seperti penghianat, musuh tertangkap, pencuri, pemerkosa, dan tindak kriminal lainnya

gambar 2: Pintu masuk ke kursi parsidangan Sialaggan


(21)

53 gambar 3:Kawasan pemandian Aek Rangat/Hotspring

Gambar 4: Terjun Naisogop di desa Sarinarihit, kecamatan Sianjur mula – mula


(22)

54 gambar 5: sarana infrastruktur jalan ke Pantai Sibolazi, Kecamatan Simanindo sudah di perbaiki

Gambar 6: Toilet umum di objek wisata pantai Sibolazi


(23)

55 gambar 7: Infrastruktur jalan objek wisata pantai pasir putih Parbaba

gambar 8: Hotel yang berada di dekat objek wisata pantai pasir putih Parbaba


(24)

56 gambar 9: Suasana keadaan di kawasan objek wisata pantai pasir putih Parbaba

gambar 10: Pemerintah menyediakan tong sampah di sekitar area objek wisataagar lokasi objek wisata juga terjaga kebersihannya


(25)

57 gambar 11: Dinas Pariwisata Seni dan Budaya menghibur pengunjung yang menunggu antrian kapal ferry dengan memberikan penampilan seni budaya di dermaga Tomok

D.Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir

Stuktur Organisasi Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 22 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Samosir, dan Peraturan Bupati Samosir Nomor 24 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Masing-masing Jabatan pada Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir yang terdiri dari:

1. Kepala Dinas 2. Sekretaris:

a) Subbag Umum dan Perlengkapan b) Subbag Keuangan dan Kepegawaian


(26)

58 c) Subbag Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

3. Bidang Seni Budaya, Museum dan Kepurbakalaan, terdiri dari: a) Seksi Seni dan Budaya

b) Seksi Museum dan Kepurbakalaan 4. Bidang Pengembangan Wisata , terdiri dari:

a) Seksi Objek Wisata

b) Seksi Sarana dan Jasa Pariwisata 5. Bidang Pemasaran Wisata, terdiri dari:

a) Seksi Promosi Wisata b) Seksi Penyuluhan Wisata

1. Tugas Pokok dan Fungsi

Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekdakab Samosir. Sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bupati Samosir Nomor 24 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Masing-masing Jabatan, pada Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir, Kepala Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Kepala Dinas

a) Merumuskan kebijakan, pedoman, petunjuk teknis dan pembinaan pariwisata, seni dan budaya;

b) Menyelenggarakan dan menyusun program pembangunan dan pengembangan pariwisata, seni dan budaya;


(27)

59 c) Merumuskan program kerjasama dengan pihak lain di bidang pariwisata,

seni dan budaya;

d) Mengelola dan mengendalikan sumber daya, sarana prasarana pariwisata, seni dan budaya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

e) Merumuskan, mengkoordinasikan penerimaan daerah di bidang pariwisata, seni dan budaya yang bersumber dari pemerintah pusat, provinsi, daerah dan pihak lain;

f) Memberi pedoman kebijakan teknis perizinan di bidang pariwisata, seni dan budaya;

g) Membina, mengkoordinasikan dan memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur di lingkungan Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya;

h) Melakukan pengawasan dan penetapkan standar pelayanan minimal dalam pariwisata, seni dan budaya;

i) Mengkoordinasi, memberi arahan, pembinaan, pengawasan, evaluasi dan petunjuk kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas baik lisan maupun tertulis;

j) Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.

k) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Dinas dibantu oleh: 1) Sekretaris Dinas;

2) Kepala Bidang Seni Budaya, Museum dan Kepurbakalaan;


(28)

60 3) Kepala Bidang Pengembangan Wisata; dan

4) Kepala Bidang Pemasaran Wisata.

b. Sekretaris Dinas

Sekretaris Dinas mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas di bidang ketatausahaan yang meliputi pengelolaan administrasi, umum dan perlengkapan, keuangan, kepegawaian, perencanaan,evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan kerumahtanggaan dan urusan umum dinas.

Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris Dinas mempunyai fungsi:

a. Mengumpulkan dan menyusun bahan kebijakan, program, pedoman, petunjuk teknis dan pembinaan administrasi kesekretariatan, umum dan perlengkapan, keuangan dan kepegawaian, perencanaan, evaluasi dan pelaporan;

b. Menyusun rencana dan pengelolaan kepegawaian, administrasi umum dan perlengkapan, keuangan dan kepegawaian;

c. Melaksanakan urusan rumah tangga, surat menyurat, kearsipan, dokumentasi, penggandaan dan ekspedisi, hubungan masyarakat dan protokoler;

d. Menyiapkan rancangan naskah peraturan, keputusan, instruksi dan penghimpunan peraturan perundang-undangan di bidang pariwisata, seni dan budaya;


(29)

61 e. Mengkoordinasikan, memberi arahan, pembinaan, pengawasan, evaluasi dan petunjuk kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas baik lisan maupun tertulis;

f. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas;

g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan. Sekretaris membawahi:

a. Kepala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan;

b.Kepala Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian; dan c. Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.

c. Kepala Bidang Seni Budaya, Museum dan Kepurbakalaan

Kepala Bidang Seni Budaya, Museum dan Kepurbakalaan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam pelaksanaan tugas di bidang seni, budaya, museum dan kepurbakalaan, mempunyai fungsi :

a. Mengumpulkan dan menyusun bahan kebijakan, pedoman, petunjuk teknis dan pembinaan seni budaya, museum dan kepurbakalaan;

b. Menyusun rencana program di bidang seni budaya, museum dan kepurbakalaan;

c. Menyiapkan rancangan naskah dinas, peraturan, keputusan, instruksi dan penghimpunan peraturan perundang-undangan di bidang seni budaya, museum dan kepurbakalaan;

d. Melaksanakan pembinaan, penggalian, pelestarian dan pengembangan seni budaya, museum dan kepurbakalaan;


(30)

62 e. Menyusun rencana dan melaksanakan kemitraan dengan pihak lain dalam

pembinaan, penggalian dan pengembangan seni budaya, museum dan kepurbakalaan;

f. Mengkoordinasikan, memberi arahan, pembinaan, pengawasan, evaluasi dan petunjuk kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas baik lisan maupun tertulis;

g. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;

h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan. Kepala Bidang Seni Budaya, Museum dan Kepurbakalaan membawahi:

1. Kepala Seksi Seni dan Budaya; dan

2. Kepala Seksi Museum dan Kepurbakalaan.

d. Kepala Bidang Pengembangan Wisata

Kepala Bidang Pengembangan Wisata mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam pelaksanaan tugas bidang pengembangan wisata, mempunyai fungsi:

a. Mengumpulkan dan menyusun bahan kebijakan, pedoman, petunjuk teknis dan pembinaan pengembangan wisata;

b. Menyusun rencana di bidang objek wisata, usaha sarana dan jasa pariwisata; c. Menyiapkan rancangan naskah peraturan, keputusan, instruksi dan

penghimpunan peraturan perundang-undangan di bidang pariwisata;

d. Melakukan pembinaan dan pengembangan usaha sarana dan jasa pariwisata serta objek wisata;


(31)

63 e. Mengkoordinasikan, memberi arahan, pembinaan, pengawasan, evaluasi dan petunjuk kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas baik lisan maupun tertulis;

f. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;

g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan. Kepala Bidang Pengembangan Wisata membawahi:

a. Kepala Seksi Objek Wisata; dan

b. Kepala Seksi Sarana dan Jasa Pariwisata.

e. Kepala Bidang Pemasaran Wisata

Kepala Bidang Pemasaran Wisata mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam pelaksanaan tugas di bidang pemasaran wisata, mempunyai fungsi:

a. Mengumpulkan dan menyusun bahan kebijakan, pedoman, petunjuk teknis dalam promosi wisata dan penyuluhan wisata;

b. Menyusun rencana di bidang pemasaran wisata;

c. Melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam mempromosikan dan memasarkan produk wisata;

d. Menyusun rencana dan melaksanakan pemasaran wisata di dalam dan luar negeri;

e. Menyiapkan bahan/sarana promosi dan penyuluhan wisata; f. Melaksanakan promosi dan penyuluhan wisata;


(32)

64 g. Mengkoordinasikan, memberi arahan, pembinaan, pengawasan, evaluasi dan petunjuk kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas baik lisan maupun tertulis;

h. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;

i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan. Kepala Bidang Pemasaran Wisata membawahi:

a. Kepala Seksi Promosi Wisata ; dan b. Kepala Seksi Penyuluhan Wisata.

E. Sumber Daya Organisasi Dan Komposisi Personalia Dinas Pariwisata, Seni Dan Budaya Kabupaten Samosir

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir membutuhkan sumber daya dalam menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuan yaitu: sumber daya manusia dan prasarana. Kondisi saat ini, keberadaan sumber daya manusia pada Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir adalah sebagai berikut:


(33)

65 Tabel 7 Kondisi SDM Berdasarkan Kebutuhan

No. Uraian Jabatan Kebutuhan Yang Terisi Yang Belum Terisi 1. 2. 3. 4. Eselon II Eselon III Eselon IV Staf 1 4 9 30 1 4 6 27 0 0 3 3

Jumlah 44 38 6

Catatan: Selain Pejabat Eselon II, III, IV dan Staf, Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya mempunyai pegawai dengan status THL sebanyak 15 orang.

Tabel 8 Kondisi SDM Berdasarkan Pendidikan dan Jabatan

No. Pendidikan

Eselon

Staf Jumlah II III IV

1. 2. 3. 4. 5. 6. S-2 S-1 D3 SLTA SLTP SD 1 - - - - - 4 - - - - 5 - 1 - - - 9 12 20 1 - 1 18 12 21 1 -

Jumlah 1 4 6 42 53


(34)

66 Tabel 9 Kondisi SDM Berdasarkan Golongan/Pangkat

No Gol

Jenis Golongan Jumlah

A B C D

1. 2. 3. IV III II 2 6 3 3 4 8 - 2 6 - 1 3 5 13 20

Jumlah 38

Aparatur Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya dibantu oleh 15 orang Tenaga Harian Lepas yang bertugas sebagai petugas penerangan pariwisata sekaligus memungut retribusi masuk tempat rekreasi dan membantu kelancaran administrasi perkantoran.

Tabel 10 Kondisi SDM Berdasarkan Jenis Kelamin

NO Jenis Kelamin Jumlah

1. 2. Laki-Laki Perempuan 37 16

Jumlah 53


(35)

67 Struktur Organisasi Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir

KEPALA DINAS Drs. Ombang Siboro, M. SI

SEKRETARIS Drs. Amon Sormin, MM

SUB BAGIAN UMUM DAN PERLENGKAPAN Moritas Situmorang , S.Sos

SUB BAGIAN KEUANGAN DAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN PERENCANAAN, EVALUASI DAN PELAPORAN Bernat Simbolon JABATAN FUNGSIONAL SEKSI PENYULUHAN Shanty, SE,M.Si BIDANG PEMASARAN WISATA

Tetti Naibaho,S.Sos

SEKSI PROMOSI WISATA Linda J Nadeak, S.Pd BIDANG PENGEMBANGAN

WISATA

Polin N. S.J.H Manurung, ST

SEKSI SARANA DAN JASA PARIWISATA SEKSI OBJEK WISATA BIDANG SENI BUDAYA,

MUSEUM DAN KEPURBAKALAAN Siswanto Sinambela, SH.ME SEKSI MUSEUM DAN KEPURBAKALAAN pengondian Limbong.SE SEKSI SENI DAN

BUDAYA Robintang Naibaho.SS

UNIT PLAKSANA TEKNIS DINAS


(36)

68 BAB IV

PENYAJIAN DATA

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini penulis akan menyajikan data dan informasi yang telah diperoleh melalui penelitian di lapangan untuk kemudian dianalisis berdasarkan teori yang ada. Data tersebut terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan informan, sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari sumber-sumber tertulis yang memperkuat data primer. Adapun permasalahan utama yang hendak disajikan dalam bab ini yaitu Strategi Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Dalam Usaha Meningkatkan Arus Kunjungan Wisatawan Di Kabupaten Samosir.

B. Pelaksanaan Wawancara

Penelitian ini dilakukan di Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir, dalam proses pengumpulan data untuk memperoleh jawaban terhadap permasalahan penelitian, penulis melakukan beberapa tahap, yaitu yang pertama mencari informasi dan data-data yang mengenai sektor pariwisata yang ada di Kabupaten Samosir baik itu data berupa informasi dari media serta meninjau langsung kelapangan, kedua, penulis melakukan wawancara terhadap informan yang sudah ditetapkan untuk mendapatkan informasi dan data yang dibutuhkan terkait dengan masalah penelitian.


(37)

69 Wawancara merupakan cara untuk mendapatkan informasi mengenai strategi Dinas Pariwisata Seni dan Budaya dalam usaha meningkatkan arus kunjungan wisatawan di Kabupaten Samosir. Adapun informan yang sudah ditetapkan sebelumnya adalah orang-orang yang dianggap mengetahui dan memahami mengenai kepariwisataan, serta mampu memberikan jawaban dari permasalahan yang peneliti lakukan. Informan yang telah ditetapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: informan kunci terdiri dari kepala dinas dan kepala bidang pariwisata seni dan budaya, dan informan tambahan adalah masyarakat yang terlibat secara langsung.

Sebelum melakukan penelitian penulis terlebih dahulu menyusun pertanyaan yang akan ditujukan kepada informan yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti, dalam hal ini penulis juga menyusun pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing informan. Hal ini dilakukan agar informan dapat memberikan keterangan secara lengkap mengenai strategi Dinas Pariwisata Seni dan Budaya dalam usaha meningkatkan arus kunjungan wisatawan di Kabupaten Samosir. Dan pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun berkaitan dengan strategi Dinas Parariwisata Seni dan Budayan dalam usuha meningkatkan arus kunjungan wisatawan di Kabupaten Samosir. Namun penulis tidak memberikan batasan terhadap pertanyaan yang bisa saja muncul dan akan memberikan informasi tambahan data dan informasi yang sebanyak-banyaknya dari para informan tersebut.


(38)

70 a) Profil Informan

Informan di Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir yaitu:

1. Drs. Ombang Siboro, M.Si : Kepala Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya (Informan kunci)

2. Polin N.S.J.H Manurung, ST : Kepala Bidang Pengembangan Wisata (Informan Tambahan)

3. Tetti Naibaho S.Sos : Kepala Bidang Pemasaran Wisata (Informan Tambahan)

Informan biasa ada 2 orang di lapangan/ kawasan objek wisata Kabupaten Samosir yaitu:

1. Penjual souvenir yang ada di kawasan desa Tomok, Ibu Yanti Sidabutar, 42 tahun

2. Penjual souvenir yang berada di Kecamatan Simanindo Bapak Lambok Manik, 48 tahun

C.Deskripsi Hasil Wawancara

Metode wawancara yang digunakan penulis adalah wawancara berstruktur, dimana sebelum melakukan wawancara penulis terlebih dahulu menyusun daftar pertanyaan yang akan diajukan. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa akan muncul pertanyaan-pertanyaan baru yang dapat menggali informasi yang lebih.

Kabupaten Samosir merupakan daerah yang berpotensi sebagai daerah destinasi daerah tujuan wisata. Dimana pemerintah sekarang lagi


(39)

71 gencarnya dalam meningkatkan baik dari infrastruktur jalan maupun dari segi pengembangan objek-objek wisata dengan tujuan usaha meningkatkan arus kunjungan wisatawan ke Kabupaten Samosir.

1. Strategi Pengembangan Objek Wisata Di Kabupaten Samosir

Strategi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan dan sasaran dari kegiatan pariwisata yang berlangsung. Oleh karena itu strategi sangat dibutuhkan untuk melihat sajauh mana tingkat keberhasilan dari suatu kegiatan yang sedang berlangsung.

Kabupaten Samosir merupakan daerah yang berpotensi sebagai tempat wisata yang cukup menarik diantaranya adalah sebuah pulau dalam pulau dengan ketinggian 1.000 meter diatas permukaan laut yang menjadikan pulau ini menjadi sebuah pulau yang menarik perhatian para turis. Kabupaten Samosir memiliki objek wisata natural dengan potensi keindahan alam dan keanekaragaman budaya. Sesuai dengan pernyataan Kepala Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir (Drs Ombang Siboro, M.Si) yang menyatakan:

Samosir merupakan daerah yang dapat dikatakan sebagai surganya dunia, karena Samosir itu memiliki potensi wisata tidak hanya potensi dari segi alam tapi dari segi budaya pun ada. Ada pun strategi Dinas Pariwisata Seni dan Budaya dalam usaha meningkatkan arus kunjunganan wisata ini adalah dengan melakukan promosi, pembenahan infrastruktur objek-objek wisata dan infrastruktur jalan “baik itu kerja sama dari pusat” seperti pembukaan pelabuhan kapal ferry di Sipinggan Kecamatan Nainggolan ke Muara (Kabupaten Tapanuli Utara), adanya bantuan penambahan kapal Ferry di pelabuhan Simanindo. Ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan arus kunjungan wisata


(40)

72 dengan mempermudah akses masuk ke Samosir. Dan strategi dari pariwisata itu juga harus mengenal potensi yang ada. Potensi kita ada 2 (dua) yaitu dari alam dan budaya. Sekarang alam itu sudah optimal tinggal sekarang bagaimana kita mempromosikannya dengan menentukan ada 3 (tiga) level objek wisata yang pertama objek wisata rintisan, kedua prioritas dan ketiga unggulan. Contoh objek wisata rintisan Sigulati, pantai Sibolazi. Kalau yang prioritas ada pada bagian budaya, sementara yang menjadi wisata unggulan itu seperti Aek Rangat, Pantai Indah Situngkir dan ada beberapa objek wisata di Tomok seperti Batu Kursi Siallagan dan Makam Tua Sidabutar. Dan strategi khusus dari Dinas Pariwisata Seni dan Budaya itu sendiri dengan melakukan promosi dengan media, ada 3 (tiga media) media cetak, media luar ruang dan media elektronik), media elektronik seperti Vedeotron, Facebook, Twiteer, Web dan Aplikasi, media cetak majalah penerbangan, stiker dan brosur, media ruang leaflet. Dan satu lagi Dinas Pariwisata Seni dan Budaya memiliki brand agar mudah di ingat orang yaitu Samosir Negeri Indah Kepingan Surga..

Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan dari kepala bidang pengembangan wisata (Polin N.S.J.H Manurung, ST)

Strategi khusus Dinas Pariwisata Seni dan Budaya dengan peningkatan infrastruktur objek-objek wisata, contohnya Air Terjun Nai Sogop di kecamatan Sianjur Mula-mula dilakukan pembangunan akses jalan, pembenahan kolam air terjun terus pembangunan shelter, toilet terus di objek wisata Air Terjun Efrata sama juga pembenahan infrastruktur juga. Strategi Dinas Pariwisata Seni dan Budaya dengan promosi salah satunya mengikuti pameran di Singapura dan Malaysia dalam rangka mempromosikan Samosir. Dinas Pariwisata juga membuat Travel Mart (merupakan pertemuan antara buyer and sales) disitu akan ada biro-biro perjalanan yang akan menawarkan paket-paket khusus ke Samosir, dan mereka disana juga melakukan transaksi. Travel Dialog; Dinas Pariwisata melakukan dialog dengan tour and travel (pesertanya bebas)


(41)

73 tujuannya untuk memperkenalkan Samosir, apa saja yang ada di Samosir, fasilitas apa saja yang ada di Samosir, supaya mereka tertarik untuk berkunjung ke Samosir. Untuk saat ini Travel Dialog yang berada di Luar Sumatera Utara ialah daerah Jakarta, Bandung, Batam sedangkan untuk di dalam Sumatera Utara sendiri Travel Dialog ada di Sumatera bagian Timur, Labuhan Batu, Kisaran, Batu Bara, Aek Kanopan dan di Kota Pinang. Feedbacknya pada tahun 2015 mereka melakukan kunjungan ke Samosir.

Berdasarkan keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa strategi Dinas Pariwisata Seni dan Budaya dalam usaha meningkatkan arus kunjungan wisata di Kabupaten Samosir dengan cara mengembangkan objek-objek wisata, promosi dan mengembangkan akses jalan masuk ke Samosir supaya tidak memakan waktu lama lagi.

Di dalam pengembangan pembangunan strategi pariwisata Samosir, apakah Dinas Pariwisata melakukan koordinasi dengan organisasi atau sub-sub di Dinas Pariwisata lain? Berdasarkan pernyataan dari bidang pemasaran wisata (Tetti Naibaho,S.Sos)

Dinas Pariwisata melakukan kerjasama dengan organisasi gereja seperti dengan pendeta, pastor, sintua dimana mereka ikut menyuarakan kepada umat gereja agar menjadi masyarakat yang sadar akan wisata contoh di dalam berkotbah mereka akan meyuarakan agar tetap menjaga kebersihan dll, kerjasama dengan PHRI (Perhimpunana Hotel dan Restoran Indonesia) dan FPP (Forum Pengembangan Pariwisata). Sedangkan kerjasama dengan instansi Dinas Pariwisata Provinsi memiliki program dimana program tersebut akan diturunkan ke daerah – daerah seperti malakukan penyuluhan kepada masyarakat agar menjadi masyarakat sadar wisata dimana Dinas provinsi dalam melaksanakan programnya dan di fasilitasi oleh Dinas Pariwisata Seni dan Budaya.


(42)

74 Dinas Pariwisata Seni dan Budaya memiliki kerjasama dengan Kementrian Pariwisata seperti hal dalam meminta bantuan proposal dan dana. Kerjasama Dinas Pariwisata Seni dan Budaya dengan AKPAR (Akademi Pariwisata) Medan, kerjasama yang dilakukan berupa MoU (Momerandum of Understanding) membuat suatu perjanjian dengan AKPAR Medan dimana AKPAR Medan berada di bawah naungan Dinas Pariwisata Seni dan Budaya. Dan kerjasama dengan kampus Institut Teknologi Del (IT DEL) di Lagu Boti Kabupaten Toba Samosir.

Jadi dari pernyataan diatas dapat di simpulkan bahwa Dinas Pariwisata Seni dan Budaya melakukan koordinasi dengan organisasi-organisasi dan Dinas Pendidikan. Kerjasama ini dilakukan untuk mengembangkan kepariwisataan di Kabupaten Samosir.

2. Sarana dan Prasana

Sarana merupakan sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan. Sedangkan prasarana segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselanggaranya suatu proses pembangunan. Maka untuk mengembangkan kepariwisataan di Kabupaten Samosir dalam rangka meningkatkan arus kunjungan wisatawan pemerintah menyadiakan sarana dan prasarana yang mendukung, ada pun pernyataan dari Kepala Bidang Pengembangan Wisata (Polin N.S.J.H Manurung, ST) adalah:

Kami telah menyediakan sarana dan prasarana berupa museum, dimana terdapat banyak benda-benda yang bersejarah yang dijaga dan dilestarikan oleh dinas pariwisata seni dan budaya serta masyarakat kelompok sadar wisata, agar dapat menarik minat para wisatawan yang akan berkunjung ke Samosir. Dan kami pun sudah mulai menambah atau memperbaiki fasilitas-fasiltas yang berada di objek wisata, misalnya


(43)

75 dengan membuat toilet umum, membuat jalan setapak serta membuat tong sampah disekitar objek wisata agar setiap pengunjung pun dapat menjaga kebersihan tempat wisata.

3. Kendala Yang Dihadapi Dinas Pariwiwsata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir

Adapun kendala yang terdapat di dalam upaya pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Samosir dalam usaha meningkatkan arus kunjungan wisata ialah sesuai dengan pernyataan dari kepala bidang pengembangan wisata (Polin N.S.J.H Manurung, ST)

Adanya hambatan pengembangan wisata yang sering dihadapi oleh Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir yaitu permasalahan lahan di lokasi objek wisata. Serta Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum bisa menerima kepariwisataan, masyarakat yang tidak mau mengerti dan belum ada pemikiran mengenai kepariwisataan.

Dari pernyataan diatas dapat kita simpulkan bahwa kendala yang di hadapi oleh Dinas Pariwisata Seni dan Budaya dalam pengembangan wisata di Kabupaten Samosir dalam usaha meningkatkan arus kunjungan wisatawan ialah mengenai lahan di lokasi objek wisata, masyarakat yang belum bisa menerima mengenai kepariwisataan dan kurangnya minat masyarakat terhadap hal-hal yang baru.


(44)

76 4. Partisipasi Masyrakat Dan Pelaku Pariwisata

Partispasi adalah keterlibatan atau keikutsertaan masyarakat secara sadar dan aktif, dalam proses pembangunan dan pengembangan untuk dapat mencapai tujuan serta adanya tanggung jawab.

Dalam hal ini partisipasi masyarakat Kabupaten Samosir dapat dilihat dari hasil penelitian yang penulis lakukan dilapangan. Bahwa sebagian masyarakat cukup mendukung untuk kegiatan kepariwisataan di Kabupaten Samosir. Menurut pernyataan kepala bidang pemasaran wisata (Tetti Naibaho, S.Sos)

Bahwa Dinas Pariwisata turun langsung, untuk melakukan penyuluhan langsung terhadap masyarakat yang berada di objek wisata dan kelompok sadar wisata. Saat ini penyuluhan yang di lakukan oleh Dinas Pariwisata kepada masyarakat ialah face to face, berdialog dengan masyarakat, dengan tema tentang Sapta Pesona (masyarakat yang ada di sekitar diajarkan untuk beramah taman dengan tamu, memberikan pelayanan yang baik terhadap penggunjung, membuat pengunjung betah berada di objek wisata tersebut, dan juga mengajarkan bagaimana objek wisata tersebut agar tetap bersih, sejuk dan memberikan kenyamanan terhadap pengunjung). Dan penyuluhan yang di lakukan Dinas Pariwisata terhadap kelompok sadar wisata ialah melakukan pembinaan, memberikan motivasi, dan memberikan penerangan mengenai Sapta Pesona. Karena masyarakat Samosir ikut berpartisipasi dalam pengembangan wisata mereka membuat kelompok-kelompok sadar wisata. Untuk saat ini kelompok sadar wisata yang ada di Samosir sudah ada 16 kelompok yaitu;

a) Kelompok Sadar Wisata Tomok b) Kelompok Sadar Wisata Huta Tinggi

c) Kelompok Sadar Wisata Pantai Indah Situngkir d) Kelompok Sadar Wisata Hadabuan Nai Sogop


(45)

77 e) Kelompok Sadar Wisata Peduli Pariwisata Tutuk Siadong

f) Kelompok Sadar Wisata Aek Sipitu Dai g) Kelompok Sadar Wisata Satahi Saoloan h) Kelompok Sadar Wisata Pusuk Buhit i) Kelompok Sadar Wisata Hutare j) Kelompok Sadar Wisata Dos Roha k) Kelompok Sadar Wisata Dalihan Natolu l) Kelomp ok Sadar Wisata Hasadaon

m) Kelompok Sadar Wisata Ambarita Maduma n) Kelompok Sadar Wisata Rim Ni Tahi

o) Kelompok Sadar Wisata Huta Urat p) Kelompok Wisata Air Hangat

Dalam hal ini partisipasi masyarakat Samosir yang penulis temukan selama meneliti dilapangan cukup mendukung untuk kegiatan pariwisata di Kabupaten Samosir. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan pelaku pariwisata penjual souvenir yang ada di kawasan desa Tomok yaitu Ibu Yanti Sidabutar yang menyatakan bahwa:

Kegiatan pariwisata di Samosir saat ini sudah mulai berkembang dengan adanya pertunjukan budaya yang diadakan oleh Dinas Pariwisata yang dapat menarik minat para wisata untuk berkunjung ke Samosir ini. Kayak kemarin itu pas libur natal, Dinas Pariwisata buat pertunjukan tari – tarian tor-tor di pelabuhan kapal ferry jadi pendatang pun jadi tidak bosan menunggu antrian kapal ferry.

Pernyataan tersebut juga didukung oleh pernyataan dari bapak Lambok Manik yang berada di Kecamatan Simanindo mengatakan bahwa:

Saat ini Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir lagi gencar-gencarnya melakukan pengembangan pariwisata yang ada di Kabupaten Samosir ini, kami pun sebagai masyarakat diikut sertakan untuk terlibat dalam


(46)

78 kegiatan tersebut. Kemaren itu Dinas Pariwisata mengadakan sosialisasi kepada kami di gedung serbaguna, disitu dibilanglah sama kami bagaimana lah cara melayani pengunjung misalnya ramah dalam menerima tamu, kalo ada musik lagu batak itu yang diputarkan, menjaga kebersihan, dan tidak boleh marah-marah sama pembeli.

Berdasarkan data yang diperoleh diatas maka dapat kita lihat bahwa Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir telah melakukan berbagai cara dalam usaha meningkatkan arus kunjungan wisatawan di Kabupaten Samosir dengan melibatkan masyarakat Samosir dalam kegiatan kepariwisataan.


(47)

79 BAB V

ANALISIS DATA

Pada bab ini akan dilakukan analisis data yang diperoleh penulis dari hasil penelitian seperti yang sudah disajikan pada bagian terdahulu. Pembahasan yang dilakukan adalah dengan teknik analisis deskriptif kualitatif dengan tetap mengacu pada interprestasi data dan informasi data yang sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian.

Dari seluruh data dan informasi yang telah dikumpul, penulis akan menganalisis baik itu mulai dari studi pustaka, wawancara dengan informan, studi dokumentasi maupun catatan-catatan tentang strategi Dinas Pariwisata Seni dan Budaya dalam usaha meningkatkan arus kunjungan wisatawan di Kabupaten Samosir. Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosirmerupakan sebagai penggerak atau pelaksana dalam usaha meningkatkan arus kunjungan wisatawan di Kabupaten Samosir. Oleh karena itu di dalam menganalisis data yang telah penulis sajikan pada bab sebelumnya, penulis akan menyesuaikan dengan teori-teori tentang strategi dengan variabel sebelumnya.

A. Analisis SWOT

Berdasarkan data yang telah diuraikan sebelumnya, maka selanjutnya akan dibahas mengenai hal-hal yang menjadi kekuatan (strength) Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir, hal-hal yang termasuk kedalam bagian kelemahan (weakness) Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir dalam meningkatkan icon wisata unggulan dalam usaha meningkatkan arus kunjungan wisatawan di Kabupaten Samosir, selanjutnya hal-hal yang berkaitan


(48)

80 dengan peluang (opportunity) yang dimiliki Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir sehingga dapat dimanfaatkan, dan yang terakhir adalah hal-hal yang berkaitan dengan ancaman (threats) yakni berupa hambatan-hambatan dihadapi oleh Dinas Pariwisata Seni dan Budaya dalam usaha meningkatkan arus kunjungan wisatawan di Kabupaten Samosir.

1. Faktor Internal

Faktor internal dalam analisis SWOT membahas mengenai beberapa hal yaitu; pertama,struktur organisasi yang di miliki oleh Dinas Pariwisata Seni dan Budaya dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Kedua, strategi yang dimiliki oleh Dinas Pariwisata Seni dan Budaya dalam usaha meningkatkan arus kunjungan wisatawan di Kabupaten Samosir.

a) Kekuatan

Berdasarkan data yang diperoleh penulis dilapangan, maka dapat dilihat bahwa yang menjadi kekuatan yang dimiliki oleh Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir ialah sebagai berikut:

a) Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir memiliki struktur organisasi yang sistematis. Adanya pembagian tugas dan fungsi setiap bidang yang diuraikan secara jelas dan terperinci, sehingga setiap pegawai telah memiliki dan melaksanakan tugas pokok dan fungsi mereka masin-masing. Dengan adanya kejelasan terhadap pembagian pekerjaan akan memudahkan pegawai untuk fokus dan bertanggung jawab terhadap tugasnya.


(49)

81 b) Lokasi kantor Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir

yang cukup strategis yang jauh dari keramaian dan kemacetan.

c) Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir memiliki beberapa strateggi yang dijadikan analan dalam usaha meningkatkan arus kunjungan wisatawan di Kabupaten Samosir. Strategi tersebut terdiri dari:

i. Strategi Promosi

Strategi promosi yaitu cara Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir dalam usaha meningkatkan arus kunjungan di Kabupaten Samosir.

ii. Strategi Pembenahan Fasilitas

Strategi Dinas Pariwisata Seni dan Budaya dalam melakukan pembenahan/perbaikan terhadap fasilitas-fasilitas yang berada di sekitar objek wisata. Adanya kerjasama dengan IT DELkerjasama ini berupa pembuatan website, kerjasama dengan AKPAR (Akademik Pariwisata) Medan kerjasama ini berupa pemberian penyuluhan terhadap masyarakat tentang bagaimana itu melayani pengunjung. Serta adanya koordinasi dengan Dinas Tata Ruang Permukiman Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Samosir

b) Kelemahan

Kelemahan-kelemahan yang ada di Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir yaitu sebagai berikut:


(50)

82 a) Dana operasional yang dimiliki oleh Dinas Pariwisata Seni dan Budaya

Kabupaten Samosir belum mencukupi terutama untuk mengembangkan objek-objek wisata yang ada.

b) Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir kurang dalam melakukan pendekatan terhadap masyarakat agar masyarakat mengerti mengenai kepariwisataan.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal dalam analisis SWOT akan membahas mengenai beberapa hal seperti potensi wisata yang ada di Kabupaten Samosir, faktor ekonomi, faktor teknologi, faktor sosial dan budaya. Dalam hal faktor eksternal akan ditemukan hal-hal yang menjadi peluang yang dimiliki oleh Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir. Dan selain itu juga ditemukan ancamana yang dapat menghambat Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

a) Peluang

Ada beberapa hal yang menjadi peluang bagi Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabkupaten Samosir yaitu sebagai berikut:

a. Kabupaten Samosir merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang berada di Sumatera Utara. Salah satu objek wisata yang terkenal di Kabupaten Samosir ialah Aek Rangat, Pantai Pasisir Putih Parbaba, Pusuk Buhit, Makam Raja Sidabutar dan banyak lagi.


(51)

83 b. Kemajuan teknologi merupakan suatu peluang bagi Dinas Pariwisata

Seni dan Budaya Kabupaten Samosir dalam usaha meningkatkan arus kunjungan wisatawan di Kabupaten Samosir. pemanfaatan teknologi telah digunakan oleh Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir dalam hal melakukan promosi ke dunia luar.

b. Ancaman

Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir juga memiliki ancaman yaitu sebagai berikut:

a) Kharakteristik masyarakat Samosir yang keras menjadi ancaman buat Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir di dalam menjalankan strategi yang sudah ditetapkan. Seperti hal nya dalam peemberian lahan kepada Dinas Pariwata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir dalam mengembangkan objek-objek wisata di Kabupaten Samosir.

b) Kecenderungan pedagang di Kabupaten Samosir menetapkan harga jual yang tinggi, sehingga banyak orang yang akhirnya memilih untuk tidak membeli jualannya. Hal ini merupakan ancaman terhadap penjual yang berada di sekitar objek wisata.


(52)

84 B. Strategi Pengembangan Objek Wisata Di Kabupaten Samosir

Berdasarkan data yang diperoleh penulis dilapangan, maka dapat dilihat bahwa Kabupaten Samosir merupakan daerah yang memiliki potensi wisata yang cukup menarik, dan pemerintah Kabupaten Samosir berusaha dalam meningkatkan arus kunjungan wisatawan ke Samosir dengan membuat strategi-strategi yang dianggap cukup baik dengan cara memperbaiki fasilitas-fasilitas yang berada di sekitar objek wisata, mengembangkan potensi wisata yang sudah ada, melakukan perawatan terhadap museum yang berisi benda-benda peninggalan dahulu dan melakukan promosi baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Apabila strategi Dinas Pariwisata Seni dan Budaya ini dapat berjalan dengan maksimal maka juga akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat setempat.

Berdasarkan data yang diperolehDinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir sangat memfokuskan pengembangan terhadap potensi wisata yang ada, memperbaiki fasilitas-fasilatas yang berada disekitaran objek wisata dan juga membardayakan masyarakat Samosir. Dengan adanya strategi dan perencanaan seperti itu diharapkan dapat mencapai tujuannya yaitu untuk meningkatkan arus kunjungan wisatawan di Kabupaten Samosir.

C.Sarana dan Prasarana

Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir merupakan pengelolah wisata yang ada di Kabupaten Samosir. Oleh karena itu, Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir harus memberikan pelayanan yang baik terhadap setiap pengunjung atau wisatawan yang datang ke Samosir.


(53)

85 Sarana merupakan sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan, maka untuk mengembangkan pariwisata di Kabupaten Samosir pemerintah telah menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung sebagai usaha Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir dalam meningkatkan arus kunjungan wisatawan di Kabupaten Samosir.

Berdasarkan data yang diperoleh penulis dilapangan, Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir menyediakan sarana dan prasarana dibidang pariwisata yang dapat dikatakan baik. Hal ini sesuai dengan pernyataan kepala Dinas Pariwisata Seni dan Budaya memfokuskan pada penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung agar wisatawan yang berkunjung ke Samosir merasa nyaman.

Dan upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Pariwisata Seni dan Budaya ialah melakukan perbaikan jalan untuk menuju ketempat objek wisata seperti di Pantai Sibolazi, Kecamatan Simanindo. Dan bentuk sarana dan prasarana yang di fokuskan oleh Dinas Pariwisata Seni dan Budaya di objek wisata pantai pasir putih Parbaba ialah membuat jembatan penghubung, jogging tracking dan penambahan akses masuk ke pantai pasir putih Parbaba.

Oleh karena itu berdasarkan data yang telah diperoleh dapat dikatakan peran Dinas Pariwisata Seni dan Budaya dalam hal pengelolaan sarana dan prasarana wisata dapat dikatakan baik dan sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan oleh Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir yaitu strategi dalam usaha meningkatkan arus kunjungan wisatawan di Kabupaten Samosir.


(54)

86 D.Kendala Yang Dihadapi

Untuk dapat mewujudkan suatu strategi oleh setiap instansi akan selalu ada ditemukan kendala yang dapat mengganggu proses pencapaian tujuan dari suatu strategi tersebut sehingga tidak terealisasinya suatu strategi yang telah ditetapkan dan menjadi kurang maksimal. Untuk dapat melihat sejauh mana realisasi dari pelaksanaan suatu strategi maka perlu dilakukannya identifikasi lebih dulu kendala-kendala yang akan di hadapi oleh Dinas Pariwisata Seni dan Budaya terkait mengenai pengembangan objek-objek wisata di Kabupaten Samosir, agar dapat menemukan solusi terhadap masalah kendala yang dihadapi.

Usaha pemerintah Kabupaten Samosir dalam meningkatkan arus kunjungan wisata di Kabupaten Samosir, mengalami kendala dalam mengembangkan objek-objek wisata. Dalam mengembangkan objek-objek-objek-objek wisata pastinya Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir membutuhkan lahan. Dalam mendapatkan lahan untuk pengembangan objek-objek wisata di Kabupaten Samosirsangat sulit karena kebanyakan lahan di Samosir merupakan lahan marga atau tanah ulayak. Dan kendala yang dihadapi oleh Dinas Pariwisata Seni dan Budaya dalam usaha meningkatkan arus kunjungan wisatawan di Kabupaten Samosir ialah masyarakatnya, karena belum semua masyarakat Samosir dengan mudahnya dapat menerima hal-hal yang baru.

Menurut pendapat penulis, mengenai kendala-kendala yang ada dilapangan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap usaha Dinas Pariwisata Seni dan Budaya dalam meningkatkan arus kunjungan wisatawan di Kabupaten Samosir, salah satunya ialah belum semua masyarkat Samosir dapat menerima hal-hal baru. Padahal partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan di dalam usaha meningkatkan


(55)

87 arus kunjungan wisatawan di Kabupaten Samosir karena masyarakat setempatlah yang melakukan interaksi secara langsung dengan pengunjung wisatawan.

E.Partisipasi Masyarakat dan Pelaku Pariwisata

Dalam perencanaan suatu strategi tidak lengkap rasanya jika tidak melibatkan masyarakat sebagai subjek dari strategi tersebut. Partisipasi adalah keterlibatan atau keikutsertaan masyarakat secara sadar dan aktif, untuk proses pembangunan dan pengembangan untuk dapat mencapai tujuan serta adanya tanggung jawab.

Adanya tanggapan respon yang positif dari masyarakat Samosir yang sadar mengenai peluang terhadap sektor pariwisata ikut serta ambil bagian dalam kelompok sadar wisata. Dimana didalam kelompok sadar wisata itu pemerintah melakukan penyuluhan, berdialog dengan masyarakat, memberikan motivasi dan mengadakan pembinaan terhadap masyarakat.

Berdasarkan data yang diperoleh oleh penulis maka dapat dikatakan bahwa partispasi masyarakat Kabupaten Samosir dalam hal usaha meningkatkan arus kunjungan wisatawan di Kabupaten Samosir dapat di Kategorikan cukup baik walaupun belum semua masyarakat Kabupeten Samosir belum dapat menerima mengenai kepariwisataan tersebut.

Usaha Dinas Pariwisata Seni dan Budaya dalam meningkatkan arus kunjungan wisatawan di Kabupaten Samosir mengikut sertakan masyarakat Kabupaten Samosir dalam kegiatan pariwisata yang dapat berpengaruh besar pada peningkatan kesejahteraan dan peningkatan perekonomian masyarakat Kabupaten Samosir. Oleh karena itu masyarakat dan pemerintah diharapkan dapat menjalin


(56)

88 hubungan kerjasama yang baik di dalam usaha meningkatkan arus kunjungan wisatawan di Kabupaten Samosir.


(57)

89 BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Strategi Dinas Pariwisata Seni dan Budaya dalam usaha meningkatkan arus kunjungan wisatawan di Kabupaten Samosir memiliki peluang yang baik untuk terus di kembangkan berdasarkan penelitian dan analisis yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Strategi Pengembangan Objek Wisata Di Kabupaten Samosir

Berdasarkan data yang diperoleh penulis selama penelitian di lapangan maka dapat di simpulkan bahwa, Kabupaten Samosir memiliki potensi wisata dari segi alam dan wisata budaya. Adapun strategi pemerintah dalam usaha meningkatkan arus kunjungan wisatawan di Kabupaten Samosir sudah cukup baik dengan adanya strategi khusus yang dimiliki oleh Dinas Pariwisata Seni dan Budaya melalui promosi – promosi dan kerjasama dengan agen travel.

2. Sarana dan Prasarana

Berdasarkan data yang di peroleh penulis dari hasil penelitian selama dilapangan dapat disimpulkan bahwa peran pemerintah didalam menyediakan sarana dan prasarana dapat di nilai cukup baik, hal tersebut dapat di nilai dari upaya Dinas Pariwisata Seni dan Budaya dalam meningkatkan arus kunjungan wisatawan di Kabupaten Samosir dengan melakukan perbaikan jalan untuk menuju ketempat objek wisata seperti di Pantai Sibolazi, Kecamatan Simanindo. Dan bentuk sarana dan prasarana


(58)

90 yang di fokuskan oleh Dinas Pariwisata Seni dan Budaya di objek wisata pantai pasir putih Parbaba ialah membuat jembatan penghubung, jogging tracking dan penambahan akses masuk ke pantai pasir putih Parbaba. 3. Kendala

Di dalam upaya mewujudkan suatu strategi oleh setiap instansi selalu terdapat kendala yang dapat mengganggu proses pencapaian tujuan dari suatu strategi tersebut sehingga tidak terealisasinya suatu strategi yang telah ditetapkan dan menjadi kurang maksimal. Ada pun kendala-kendala yang di hadapi oleh Dinas Pariwisata Seni dan Budaya terkait usaha pemerintah Kabupaten Samosir dalam meningkatkan arus kunjungan ialah masyarakatnya, karena belum semua masyarakat Samosir dengan mudahnya dapat menerima suatu hal-hal yang baru. Dan kendala yang di hadapi oleh Dinas Pariwisata Seni dan Budaya dalam mengembangkan objek-objek wisata tersebut ialah mengenai pembebasan lahan, untuk mendapatkan lahan tersebut sangat sulit karena kebanyakan lahan di Samosir merupakan lahan marga atau tanah ulayak sehingga menghambat proses pengembangan potensi wisata yang ada di Kabupaten Samosir. 4. Partisipasi Masyarakat dan Pelaku Wisata

Berdasarkan data yang di peroleh oleh penulis dapat disimpulkan bahwa partisipasi masyarakat dan pelaku pariwisata di Kabupaten Samosir cukup baik, hal itu dapat dilihat dari partisipasi masyarakat di dalam kegiatan usaha meningkatkan arus kunjungan wisatawan di Kabupaten Samosir dan peran pemerintah yang melibatkan masyarakat di dalam kegiatan usaha meningkatkan arus kunjungan wisatawan juga cukup baikkarena, dapat


(59)

91 membantu perekonomian masyarakat di Kabupaten Samosir, hal ini dapat dilihat dari upaya pemerintah malakukan sosialisasi serta pembinaan kepada kelompok sadar wisata yang ada di Samosir serta adanya respon yang positif dari masyarakat Samosir yang sadar mengenai peluang terhadap sektor pariwisata dan ikut serta ambil bagian dalam kelompok sadar wisata.

B.Saran

Adapun saran yang dapat peneliti berikan terkait dengan Strategi Dinas Pariwisata Seni Dan Budaya Dalam Usaha Meningkatkan Arus Kunjungan Wisatawan Di Kabupaten Samosir sebagai berikut

Bagi Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir

a) Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir diharapkan lebih inovatif dan kreatif lagi dalam mengembangkan objek-objek wisata yang ada di Kabupaten Samosir.

b) Agar Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir melakukan sosialisasi terhadap masyarakat yang belum paham dengan dunia kepariwisataan.

c) Agar Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir lebih melibatkan masyarakat di dalam kegiatan kepariwisataan.

d) Agar Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir juga memperhatikan peluang terhadap wisata kuliner yang ada di Samosir.


(60)

92 Bagi Pelaku Usaha

a) Pelaku usaha agar selalu menjaga kebersihan yang berada di sekitar objek wisata.

b) Pelaku wisata agar selalu memberikan pelayanan yang baik terhadap wisatawan yang berkunjung ke Samosir.

c) Pelaku wisata agar lebih kreatif dan inovatif lagi dalam menciptakan produk-produk khas Samosir

d) Pelaku wisata diharapkan tetap memperkenalkan makanan khas daerah sebagai makanan khas Samosir yang dapat menjadi daya tarik pengunjung wisatawan.

Bagi Masyarakat

a) Masyarakat diharapkan dapat bekerjasama dalam menjaga kebersihan lingkungan dan memberikan kenyamanan di sekitar lokasi objek wisata. Karena dengan menjaga kebersihan dan memberikan kenyamanan wisatawan akan merasa betah untuk tinggal dengan waktu yang lama.

b) Masyarakat diharapkan memberikan keramah-tamahan terhadap setiap pengunjung yang datang.

c) Masyarakat diharapkan tetap melestarikan keragaman budaya yang ada. Wisata budaya merupakan salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Samosir seperti pesta gotilon, horja bius dan banyak lagi.


(61)

28 BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

A.Bentuk Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Nawawi (2005: 64) Penelitian dengan menggunakan metode deskriptif adalah bentuk penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat penelitian dilakukan, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki dan diiringi dengan interprestasi yang rasional dan akurat.

Menurut Kirk dan Miller (Moleong 2007 : 4), penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya.

Adapun alasan peneliti menggunakan bentuk penelitian deskriptif kualitatif dikarenakan penelitian ini menggambarkan fakta-fakta dan menjelaskan keadaan yang terejadi dilapangan dan melakukan analisis data untuk memberikan kebenaran dan kejadian-kejadian, fakta-fakta dari data yang diperoleh sehingga peneliti dapat memberikan gambaran dengan jelas mengenai peranan dinas pariwisata, seni dan budaya di Kabupaten Samosir dakam meningkatkan arus kunjungan wisatawan.


(62)

29 B.Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kantor Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya di Kabupaten Samosir, komplek perkantoran Parbaba Desa Siopat Sosor.

C.Informan Penelitian

Subjek penelitian menjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian. Informan yang menjadi objek pada penelitian ini yaitu:

1. Informan Kunci (key informan) yaitu orang yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian . 2. Informan Tambahan yaitu yang dapat memberikan informasi walaupun

tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang sedang diteliti.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan informan kunci, informan utama dan informan tambahan yaitu sebagai berikut :

1. Informan Kunci, yaitu Kepala Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir

2. Informan Tambahan, yaitu :

a) Pegawai Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir

b) Masyarakat setempat dan wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Samosir

D. Teknik Pengumpulan Data


(63)

30 Dalam penelitian ini diperlukan adanya teknik pengumpulan data atau keterangan yanng jelas untuk melengkapi penelitian. Untuk memperoleh data, keteranga, informasi yang dibutuhkan dan teknik pengumpulan data yang digumakan adalah :

a. Teknik pengumpulan data primer

Yaitu teknik pengumpulan data yang langsung diperoleh dari lapangan atau lokasi penelitian. Pengumpulan data primer ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, sebagai berikut:

1. Wawancara yaitu dengan memberikan pertanyaan kepada sejumlah pihak yang terkait dengan masalah penelitian. Dalam metode ini, akan digunakan metode wawancara mendalam dengan orang-orang yang berkompeten di bidang-bidang yang ingin diteliti, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara

2. Pengamatan dan observasi yaitu tekni pengumpulan daya dengan cara mengamati gejala-gejala yang diteliti yang ditemukan di lapangan untuk melengkapi data-data yang diperlukan sebagai acuan yang berkenan dengan penelitian

b. Teknik Pengumpulan Data Sekunder

Yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui studi kepustakaan, yang terdiri dari:

1. Penelitian Kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, pamplet, surat kabar, dan pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah penelitian


(64)

31 2. Studi dokumentasi, yaitu teknik yang digunakan dengan menelaah

catatan tertulis, dokumen dan arsip yang ada di lokasi penelitian yang menyangkut masalah yang diteliti yang berhubungan dengan instansi terkait.

E.Teknik Analisi Data

Menurut Bogdan dan Bilken (dalam Moleong, 2013:248), analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistesiskannya, menarik dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Dalam melakukan analisis data, menurut Miles dan Huberman (dalam sugiyono, 2009:246), terdapat beberapa aktivitas dalam analisis data yaitu:

1. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Melalui penyajian data tersebut maka data terorganisasikan, tersususun


(65)

32 dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.

3. Analisis SWOT

Analisis SWOT mulai dikenal pada tahun 1960-1970 oleh Albert Humprey. Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, yang berdasarkan pada faktor internal (dalam) yaitu Strengths, Weakness dan faktor eksternal (luar) yaitu, Opportunity dan Threats. Analisis SWOT terdiri dari 4 faktor (Sudarmo, 2008: 115):

a) Strengths (kekuatan) merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi itu sendiri.

b) Weakness (kelemahan) merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi.

c) Opportunity (peluang) merupakan kondisi peluang berkembang di masa mendatang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi itu sendiri. Misalnya kebijakan pemerintah dan kondisi lingkungan sekitar.

d) Threats (ancaman) merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi.


(66)

33 Dalam analisis SWOT terdapat alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis suatu organisasi, yang disebut dengan matrik SWOT. Matrik SWOT adalah suatu alat yang penting yang dapat membantu para pimpinan mengembangkan tipe strateginya (Jatmiko, 2003: 179). Matrik SWOT dapat dilihat pada Tabel 3 berikut:

Tabel 3 Matrik SWOT

Strength (S) Weakness (W)

Opportunity (O) Strategi (SO)

Menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.

Strategi (WO)

Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang

Threats (T) Strategi (ST)

Menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

Strategi (WT)

Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman Sumber: Freddy Rangkuti, 2001: 30


(67)

34 Dari matriks SWOT di atas, terdapat 4 strategi, yaitu:

- Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran organisasi, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi SO menggunakan kekuatan internal organisasi untuk memanfaatkan peluang eksternal.

- Strategi ST

Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki organisasi untuk mengatasi ancaman. Strategi ST menggunakan kekuatan internal organisasi untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal.

- Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal. - Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan serta menghindari ancaman. Strategi WT bertujuan untuk mengurangi kelemahan internal dengan menghindari ancaman eksternal.


(68)

35 4. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Kesimpulan ini sebagai hipotesis, dan bila didukung oleh data maka akan dapat menja diteori


(69)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia yang kaya akan wisata budaya dan objek destinasi pariwisata dikenal baik dengan sektor pariwisatanya. Provinsi Sumatera Utara ini memiliki potensi sebagai destinasi pariwisata yang ada di beberapa kabupaten. Salah satu kabupaten yang mempunyai potensi destinasi pariwisata yang cukup baik dan berpotensi adalah Kabupaten Samosir.

Menurut Undang Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, bahwa kepariwisataan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang dilakukan secara sistematis, terencana, terpadu, berkelanjutan, dan bertanggung jawab dengan tetap memberikan perlindungan terhadap nilai-nilai agama, budaya yang hidup dalam masyarakat, kelestarian dan mutu lingkungan hidup, serta kepentingan nasional. Menurut dari rencana strategi (Renstra) Kabupaten Samosir akan melaksanakan pembangunan yang akan diarahkan pada pembangunan kepariwisataan yang mendorong tumbuhnya industri pariwisata di wilayah Kabupaten Samosir. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa pembangunan kepariwisataan adalah pembangunan yang multisektor, multidisiplin dan multistakeholders.


(70)

2 Kabupaten Samosir merupakan daerah dataran tinggi dengan ibukota Pangururan dengan jarak 255 km dari medan, ibukota Provinsi Sumatera Utara. Luas wilayah Kabupaten Samosir ± 2.069,05 km2, terdiri dari luas daratan ± 1.444,25 km2 (69,80 persen), yaitu seluruh Pulau Samosir yang dikelilingi oleh Danau Toba dan sebagian wilayah daratan Pulau Sumatera, dan luas wilayah danau ± 624,80 km2 (30,20 persen) yang terbentang di dataran tinggi dengan ketinggian antara 904 - 2.157 meter di atas pemukaan laut.Karena terletak di daerah ketinggian tersebut membuat Iklim di Samosir sejuk dengan suhu berkisar 17° C-29°C, dengan kelembapan udara rata-rata 85.04%.

Kabupaten Samosir memiliki bentuk daya tarik wisata yang berada di kawasan budaya, kawasan lindung, kawasan alam binaan, dan kawasan terbuka, yakni: Daya Tarik Wisata Alam (Danau Toba, Danau Sidihoni, Pea Porogan, Arboretum Aek Natonang, Air Terjun (Sampuran Efrata, Sampuran Palipi, Bonan Dolok),Pemandian Air Panas (Pangururan, Simbolon), Pantai Pasir Putih (Parbaba, Sukkean), Pulau-pulau (Pulo Tulas, Pulo Tao), Kebun Raya Samosir, Panorama Tele, Gunung Pusuk Buhit, Batu Guru, Camping, hiking, tracking); Daya Tarik Wisata Sejarah (Proses terbentuknya Danau Toba, Pulau Samosir dan Pusuk Buhit,Terusan Tano Ponggol); Daya Tarik Wisata Budaya dimana Kabupaten Samosir terkenal dengan sebutan asal muasal bagi semua suku Batak dan terdapat banyak situs budaya serta adat istiadat yang dapat menjadi daya tarik wisata (Batu Hobon, Batu Sawan, Aek Sipitu Dai, Perkampungan Batak Sigulatti, Tor-tor Sigale-gale, Batu Kursi Parsidangan, Makam Raja Sidabutar, Batu Guru, Museum Hutabolon, Makam Si Piso Somalim); Daya Tarik Wisata Rohani (Gereja Inkulturatif Pangururan, Gua Bunda Maria Palipi, Kawasan Pusuk Buhit ,


(71)

3 Bukit Doa/Taman Getsemane); Daya Tarik Wisata Olahraga (Paralayang, Extrem Trail, Motorcross, Sepeda Gunung (Mountain Bike), Olahraga Air (Jet Ski, Dragon Boat, Solu Bolon), Volly Pantai).

Dari penjelasan di atas, dapat kita lihat bahwa Kabupaten Samosir dikenal sebagai daerah destinasi tujuan wisata yang memiliki potensi. Dimana potensi sebagai sebuah daerah destinasi wisata yang baik dibuktikan dengan memiliki fasilitas transportasi udara, transportasi darat, akomodasi, makan /minum, wisatawan, souvenir, hiburan dan objek/atraksi. Ada pun tingkat kunjungan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara ke Kabupaten Samosir pada tahun 2010 – 2015 dapat kita lihat pada tabel berikut ini:


(72)

4 Tabel 1

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Ke Kabupaten Samosir Tahun 2010– 2015

Bulan

Wisatawan Mancanegara

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 1,829 1,691 1,053 2,075 2,388 2,462 1,906 1,882 2,113 1,662 931 921 774 2,795 1,535 1,567 1,643 1,354 3,081 1,928 2,197 1,902 1,888 2,068 1,328 1,468 2,050 2,044 3,315 2,231 1,926 2,249 1,849 2,807 1,761 2,290 1,819 1,955 2,574 1,947 2,685 1,866 2,053 1,933 2,115 2,112 2,031 2,572 1,217 319 1,443 1,924 1,801 2,782 1,755 1,963 5,718 2,571 4,521 4,799 2,719 1,728 1,804 2,318 5,325 4,623 8,787 2,867 880 605 1,305 1,287 Jumlah 20,913 22,737 25,297 25,662 30,813 34,248 Sumber: Kantor Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir

Berdasarkan dari data tabel di atas dapat dilihat tingkat kunjungan wisatawan mancanegara mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tingkat kunjungan arus wisatawan mancanegera yang paling tinggi terjadi pada tahun 2015 bulan Juli.


(73)

5 Tabel 2

Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Kabupaten Samosir Tahun 2010 – 2015

No Bulan

Wisatawan Nusantara

2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 12,690 5,028 3,130 6,173 9,125 6,501 7,466 5,938 20,376 4,864 3,965 9,373 7,808 5,441 6,338 9,308 11,895 9,065 6,456 7,533 19,940 7,780 6,460 11,873 14,917 5,498 5,640 7,480 9,580 10,491 7,234 19,891 7,096 8,049 7,116 16,583 12,717 6,431 5,893 7308 8382 11,487 12,519 23,049 6,045 8,439 7,180 14,667 18,215 3,470 6,933 8,994 13,391 10,155 20,110 11,832 9,704 9,877 9,925 27,417 10,417 5,592 6,938 8,271 9,179 8,142 22,682 10,681 7,190 6,229 11,612 34,282 Jumlah 94,629 109,897 119,530 124,117 150,023 141,215 Sumber: Kantor Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir

Berdasarkan dari data tabel di atas dapat dilihat tingkat kunjungan wisatawan nusantara mengalami naik turun. Tingkat kunjungan arus wisatawan nusantara paling rendah terjadi pada tahun 2010 pada bulan maret, sementara tingkat arus kunjungan wisatawan nusantara paling tinggi pada tahun 2015 terjadi


(74)

6 bulan Desember peningkatan arus kunjungan ini disebabkan karena adanya perayaan hari besar dan libur panjang.

Sementara itu dilihat dari beberapa sektor pariwisata di Kabupaten Samosir sangat unggul karena, selain di dukung oleh alam dan objek wisatanya tidak lepas dari campur tangan pemerintah daerah khususnya Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir. Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir juga berperan dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah dibidang pariwisata. Dan pemerintah pun juga diharapkan lebih kreatif lagi di dalam mengelola sumber daya alam yang ada sehingga dapat meningkatkan arus kunjungan wisatawan nusantara maupun tingkat kunjungan wisatawan mancanegara.

Strategi Pariwisata Seni dan Budaya sangat diperlukan dalam meningkatkan arus kunjungan wisatawan sehingga dapat meningkatkan kesejahteran dan meningkatkan perekonomian masyarakat Samosir itu sendiri. Untuk itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Streategi Dinas Pariwisata Dalam Meningkatkan Arus Kunjungan Wisatawan Di Kabupaten Samosir”

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis menentukan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah strategi Dinas Pariwisata Seni dan Budaya dalam usaha meningkatkan arus kunjungan wisatawan di Kabupaten Samosir”


(1)

pengetahuan, arahan, dan motivasi selama penulis berada di Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

7. Seluruh staf di Departemen Ilmu Administrasi Negara, khususnya Kak Mega dan Kak Dian yang telah banyak membantu penulis dalam mengurus administrasi.

8. Kepada Kepala Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Samosir Bapak Drs. Ombang Siboro, M.Si yang telah meluangkan waktu dan banyak memberikan bantuan saat saya melakukan penelitian.

9. Seluruh pegawai Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Samosir yang telah meluangkan waktu dan banyak memberikan bantuan saat saya melakukan penelitian serta memberikan data dan informasi yang saya butuhkan.

10. Buat Barus Julu Squad, kelompok PKL di “Barus Julu” Amira, Dinda, Dila, Hani, Rana, Mella, Ayu, Gita, Madina, Komeng, Akbar yang telah menghabiskan hari-hari yang luar biasa bersama Bapak, Bibik, Bang Prima, Karang Taruna Barus Julu, Nande-nande Barus Julu serta adek – adek khususnya SD Impres yang telah ikut meramaikan program kakak-kakak di Barus Julu. Makasih buat cerita PKL kita ya cess

11. Buat Bollok-bollok Squad terima kasih sudah menjadi teman dalam waktu susah dan senang selama penelitian di Samosir pertama Kak Tri Malau, Debora Pakpahan, Bang Frans Siagian, Bang Jefta Sianturi, Bang Agus Naibaho dan terkhusus buat Hasian awak Marruly Sinaga yang sudah bela-belain nemani penelitian kesana-kemari dan selalu


(2)

memberi semangat motivasi dalam ngerjain skripsi. Semoga kita kompak selalu ya wee. Salam FOYA!! Hahaha..

12. Buat kawan awak Ayu Sirait dan Kak Herlinda Nainggolan terimakasih atas semangat dan motivasinya. Dan Ana Batubara kawan awak ngerjai skripsi nahan lapar biar skripsinya kelar. Hahaha

Akhir kata terima kasih penulis ucapkan kepada seluruh pihak yang terkait dalam penyusunan skripsi ini yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Bantuan yang kalian berikan sekecil apapun sangat berarti bagi saya untuk menyelesaikan skripsi. Terima kasih.

Medan, Januari 2017


(3)

i DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Kerangka Teori... 8

1. Manajemen Strategi ... 8

a. Pengertian Strategi ... 8

b. Manajemen Strategi ... 10

c. Ciri – ciri dan Manfaat Strategi ... 11

2. Kriteria Analisis Strategi ... 13

3. Rencana Strategik... 15

4. Organisasi ... 17

5. Pariwisata ... 18

a. Pengertian Pariwisata ... 18

b. Pelaku Wisata ... 20

c. Jenis – jenis Pariwisata ... 22

6. Pengertian Wisatawan ... 25

F. Defenisi Konsep ... 26

BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Penelitian ... 28

B. Lokasi Penelitian ... 29

C. Informan Penelitian ... 29

D. Teknik Pengumpulan Data ... 30

E. Teknik Analisi Data ... 31

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Gambar Umum Kabupaten Samosir ... 36

1. Kondisi Geografis ... 36

2. Iklim dan Keadaan Alam ... 37


(4)

3. Kependudukan ... 38

B. Gambaran Umum Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir ... 39

C. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir ... 42

1. Visi ... 42

2. Misi ... 43

3. Tujuan ... 45

4. Sasaran ... 46

D. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir ... 57

1. Tugas Pokok dan Fungsi ... 58

a. Kepala Dinas ... 58

b. Sekretaris Dinas ... 60

c. Kepala Bidang Seni Budaya, Museum dan Kepurbakalaan .... 61

d. Kepala Bidang Pengembangan Wisata ... 62

e. Kepala Bidang Pemasaran Wisata ... 63

E. Sumber Daya Organisasi Dan Komposisi Personalia Dinas Pariwisata, Seni Dan Budaya Kabupaten Samosir ... 64

1. Struktur Organisasi Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir ... 67

BAB IV PENYAJIAN DATA A. Hasil Penelitian ... 68

B. Pelaksanaan Wawancara ... 68

1. Profil Informan ... 70

C. Deskripsi Hasil Wawancara ... 70

1. Strategi Pengembangan Objek Wisata Di Kabupaten Samosir .... 71

2. Sarana dan Prasana ... 74

3. Kendala Yang Dihadapi Dinas Pariwiwsata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir ... 75

4. Partisipasi Masyrakat Dan Pelaku Pariwisata ... 76

BAB V ANALISIS DATA A. Analisis SWOT ... 79


(5)

iii

1. Faktor Internal ... 80

a. Kekuatan... 80

b. Kelemahan ... 82

2. Faktor Eksternal ... 82

a. Peluang ... 82

b. Ancaman... 83

B. Strategi Pengembangan Objek Wisata di Kabupaten Samosir ... 84

C. Sarana dan Prasaran ... 84

D. Kendala Yang Dihadapi ... 86

E. Partisipasi Masyarakat dan Pelaku Pariwisata ... 87

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ... 89

B. Saran ... 91


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Ke Kabupaten Samosir

Tahun 2010-2015 ... 4

Tabel 2 : Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Kabupaten Samosir Tahun 2010-2015 ... 5

Tabel 3 : Matrik SWOT ... 33

Tabel 4 : Banyak Penduduk Berdasarkan Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Samosir Tahun 2015 ... 39

Tabel 5 : Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai Visi dan Misi ... 45

Tabel 6 : Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir 2011-2015 ... 47

Tabel 7 : Kondisi SDM Berdasarkan Kebutuhan ... 65

Tabel 8 : Kondisi SDM Berdasarkan Pendidikan dan Jabatan ... 65

Tabel 9 : Kondisi SDM Berdasarkan Golongan/Pangkat ... 66