Pengaruh PT. Riau Andalan Pulp And Paper (Rapp) Terhadap Masyarakat Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan (1993-2007)

BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang Masalah
Mulai tahun 1950 Kondisi wilayah Pangkalan Kerinci adalah dusun kawasan
daerah tertinggal yang juga merupakan kawasan hutan rimba ditumbuhi pohon-pohon
besar maka tidak heran kalau dahulu hewan buas melintas sekitar areal hutan dan
jumlah penduduk diperkirakan sekitar 5-10 KK karena sebagian besar penduduk yang
tinggal menetap di wilayah dusun adalah penduduk tempatan (lokal) sebagai identitas
etnis melayu, jadi sejak dahulu sampai sekarang masyarakat Pangkalan Kerinci
penduduk tempatan sangat melestarikan identitas Etnis Melayu. 1 Etnis melayu
penduduk Pangkalan Kerinci dibagi dua bagian, yaitu Melayu Pesisir dan Melayu
Petalangan, walaupun terdapat perbedaan baik dalam pelaksanaan adat-istiadat,
sistem kekerabatan, penggunaan bahasa, kedua etnis tersebut saling bergantungan,
membutuhkan, dan satu kesatuan yang utuh. Sejak 1950 wilayah administratif
pemerintahan wilayah Pangkalan Kerinci merupakan bagian dari Kecamatan
Langgam, Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Pada masa pemerintahan Kabupaten
Kampar pembagian wilayah kecamatan dibagi menjadi empat kecamatan dan satu
kecamatan pembantu, yaitu : Kecamatan Langgam, Kecamatan Bunut, Kecamatan
Pangkalan Kuras, Kecamatan Kuala Kampar, dan Kecamatan Pembantu Kerumutan.
1


Etnis diartikan sebagai langkah mengidentifikasikan diri dan perasaan menjadi bagian
sebuah kelompok yang lebih luas daripada kelompok kekeluargaan atau jaringan orang yang saling
mengenal. Jadi Etnis Melayu merupakan suatu nilai luhur yang memberi kebolehan, untuk selalu hidup
rukun, damai, dan berpegang pada ajaran Islam. Kategori adatnya ialah adat sebenar adat, adat yang
teradat, dan adat yang diadatkan. Lihat H Suwardi MS, Kebudayaan Melayu, Pekanbaru: Kampus
Akademi Pariwisata Engku Puteri Hamidah, 2007, hal. 66.

1
Universitas Sumatera Utara

Seiring berjalannya waktu melihat situasi pemberdayaan atau pembangunan wilayah
sejak pemerintahan Kabupaten Kampar, banyak kendala yang dihadapi karena
minimnya sarana transportasi untuk mendukung setiap kegiatan pembangunan juga
karena jauhnya jarak rentang kendali pemerintahan dengan wilayah kecamatan dan
harus ditempuh melewati jalur Sungai Kampar dengan menggunakan perahu atau
pompong sedangkan jalan darat melewati jalan setapak atau jalan pintas melewati

hutan, dengan demikian pemberdayaan penduduk Pangkalan Kerinci pada masa
pemerintahan Kabupaten Kampar begitu sulit sehingga untuk melihat perkembangan
wilayah segala sesuatunya banyak terabaikan.2

Sesungguhnya pembangunan merupakan suatu proses untuk meningkatkan
pemberdayaan dalam meraih cita-cita masa depan yang sesuai dengan era otonomi
daerah, dalam artian pemberdayaan yang dimaksud adalah meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam setiap bentuk kegiatan pembangunan. Sebagai subjek masyarakat
didorong untuk membuat perencanaan, melaksanaan, dan mengendalikan. Proses
pembangunan yang demikian akan mampu untuk menggali potensi dimiliki oleh
daerah. Perencanaan pembangunan di Kabupaten Kampar dapat direalisasikan
melalui aspek perkembangan dan pembangunan ekonomi terhadap sektor pertanian,
perkebunan, pertambangan, serta industri. Tahun 1950-1980 bahwa perkembangan
perekonomian penduduk Pangkalan Kerinci bersumber dari hasil pertanian yang
diolah atas hak tanah milik masing-masing kepala keluarga, diantaranya pertanian
2

Wawancara , H M Yunus, Kepala Desa Sering periode 2004-2010 dan 2013-2019, JL.
Jambu Kelurahan Kerinci Kota, Pangkalan Kerinci pada 10 Februari 2015.

2
Universitas Sumatera Utara

karet, ladang berpindah-pindang, buruh penyadap karet, mencari ikan, menumbai

madu, dan ketika musim panen seluruh hasil mata pencaharian dijual kepada
pedagang maupun kepada touke. Dari hasil penjualan inilah penduduk tempatan
gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, walaupun demikian kebutuhan terhadap
Sumber Daya Alam selalu terpenuhi karena dilestarikan dengan baik oleh penduduk
tempatan.
Memasuki tahun 1985 sejalan dengan pembangunan dan perkembangan
perekonomian menunjukkan perubahan terhadap aspek sektor perkebunan, yang
mana para investor-investor asing mulai menanamkan sahamnya pada tempat-tempat
yang strategis atas perizinan dari pemerintah dan warga penduduk setempat.
Pembangunan sektor perkebunan sawit milik PT. Indosawit adalah faktor penarik
awal masuknya migrasi dari berbagai daerah, suku, agama, untuk mengubah
kehidupan yang lebih baik dari tempat tinggal mereka sebelumnya untuk
mendapatkan kesempatan pekerjaan dan peningkatkan pendapatan ekonomi.
Masuknya migrasi dari beberapa daerah seperti : Jawa, Sumatera Utara, Sumatera
Barat, Aceh, Palembang, dan daerah lainnya yang juga membawa pengaruh terhadap
perkembangan wilayah Pangkalan Kerinci selain itu kehadiran para migrasi
beradaptasi ke daerah yang baru akan terjalinnya interaksi sosial antara penduduk

3
Universitas Sumatera Utara


tempatan dengan penduduk pendatang dan mengakibatkan terjadinya peningkatkan
pertambahan jumlah penduduk.3
Tahun 1993 dibangunnya PT. Riau Andalan Pulp and Paper (PT.RAPP) yang
bergerak dibidang industri4 pembuatan kertas yang merupakan anak perusahaan dari
Raja Garuda Mas (RGM) grup terbesar di Asia Tenggara bahkan di Negara ASEAN
dan secara resmi dinaungi oleh perusahaan APRIL (Asian Pasific Resources
International Holding Ltd) sebagai ouner Bapak Sukanto Tanoto. Industri pulp dan

kertas merupakan industri yang berkembang pesat, hal ini didukung dengan
permintaan akan kertas yang terus meningkat dari tahun ke tahun yang
mengakibatkan permintaan akan kayu untuk bahan baku pembuatan kertas
meningkat. Perkembangan industri tersebut akan menuntut tersedianya bahan baku
yang mencukupi dan daya dukung lingkungan sekitarnya, kapasitas produksi yang
besar dan industri pengolahan kayu yang beraneka ragam tidak seimbang dengan
daya dukung hutan alam. Salah satu upaya untuk mengurangi ketergantungan
terhadap kayu dari hutan alam adalah dengan pembangunan Hutan Tanaman Industri
(HTI). Pembangunan HTI diperlukan untuk menyediakan bahan baku kayu untuk
industri serta untuk mengatasi persoalan kehutanan yang bermuara pada terciptanya
kelestarian ekosistem lingkungan yang berkelanjutan pada peran sosial ekonomi


3

Wawancara , Kardi, penduduk pendatang (migrasi) dari Jawa Timur tahun 1999, JL.Pasar
Baru Pangkalan Kerinci pada 20 Februari 2015.
4
Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang
setengah jadi menjadi barang dengan nilai tambah yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk
kegiatan rancang bangun dan perekayasaannya.

4
Universitas Sumatera Utara

sumber daya hutan. 5Kapasitas produksi bubur kertas dan kertas yang mencapai 2,8 juta
ton/tahun di proses melalui mesin berteknologi canggih yang saling terintegrasi,
berkembangnya industri ini tidak lepas dari keberhasilan perusahaan mengadaptasi teknologi
penghasil kertas yang ramah lingkungan.6

Keberadaan perusahaan PT. Riau Pulp and Paper (RAPP) ditengah-tengah
kota Pangkalan Kerinci sejak 1993-2007 mampu membawa pengaruh terutama dalam

kehidupan sosial seperti jumlah penduduk setiap tahunnya terus meningkat, pada satu
sisi tersedianya kesempatan kerja pada sektor industri lain, mengubah pola pikir
masyarakat lebih maju dengan membuka usaha sendiri dengan begitu kesempatan
kerja semakin terbuka lebar. Pangkalan Kerinci yang dahulu kawasan dusun atau
daerah tertinggal dan kini menjadi ibukota kabupaten pada wilayah administratif
Kabupaten Pelalawan sebagai daerah Kabupaten yang baru mengalami proses
perkembangan cukup pesat baik dari aspek ekonomi, politik, budaya, budaya, sosial
dan lainnya. Pembentukan Kabupaten Pelalawan tidak terlepas dari dukungan pejabat
pemerintah, pemuka masyarakat, berbagai pihak lainnya, dan dunia usaha salah
satunya adalah perusahaan PT. RAPP.7Berdirinya perusahaan PT. RAPP ditengahtengah lingkungan masyarakat Pangkalan Kerinci hal ini dapat memacu untuk
menghadapi suatu perubahan sosial maupun ekonomi yang sangat berkaitan dengan

Desliana Sidabutar “Biaya Pengusahaan Hutan Tanaman Industri Di PT. Riau Andalan Pulp
and Paper Sektor Pelalawan”, Skripsi, belum diterbitkan, IPB: Bogor, 2009, hal. 13-15.
6
Sumber: http://elib.unikom. ac.id/download.pnp2id:130769[PDF] BABII Tinjauan Umum
PT. RAPP II. I Sejarah singkat (Upload tanggal 03 Desember 2014 pukul 12.09 Wib).
7
T. Azmun Jaafar, Strategi Pemberdayaan Dan Pembangunan Di Kabupaten PelalawanRiau , Riau: Pemerintah Kabupaten Pelalawan, 2001, hal. 15-23.
5


5
Universitas Sumatera Utara

pembangunan, beberapa indikator perubahan ekonomi yaitu : pendapatan penduduk
maupun distribusi pendapatan, fasilitas sarana dan prasarana seperti : kualitas jalan,
alat transportasi, serta pembangunan sarana-prasarana ekonomi : pasar, pusat
perbelanjaan, dan toko atau warung. Sedangkan perubahan sosial dapat dilihat dari
jumlah tenaga kerja, tingkat pendidikan masyarakat, dan sarana pendidikan.
Disamping itu memiliki tanggung jawab berupa kebijakan sosial dan
lingkungan sekitar yang diterapkan melaui program tangung jawab sosial atau
Corporate Social Responsibility (CSR). Tahun 1999 PT. RAPP telah menjalankan

program pengembangan masyarakat melalui kegiatan hubungan kemasyarakatan dan
kontribusi masyarakat. Tahun 1999 pada bulan April pihak manajemen perusahaan
berkomitmen menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan dengan
menetapkan satu departemen yaitu, Community Development Departmen yang khusus
menangani program tanggung jawab sosial perusahaan dengan community
empowerment sebagai target sasaran, tangung jawab sosial perusahaan mencakup


tanggung jawab sosial dari pelaku usaha untuk menjamin berlangsungnya programprogram

atau

aktivitas

yang

bertujuan

meningkatkan

kesejahteraan

masyarakat. 8 Community Development Department PT. RAPP telah melakukan

8

Matias Siagian, Agus Suriadi, CSR Perspektif Pekerjaan Sosial, Medan: FISIP USU Press,
2010, hal. 99-100.


6
Universitas Sumatera Utara

kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan di setiap daerah yang berhampiran dengan
kawasan pabrik maupun hutan tanam industri.9
Berdasarkan pemikiran di atas, penulis mengkaji tentang “Pengaruh PT. Riau
Andalan Pulp and Paper (RAPP) Terhadap Masyarakat Pangkalan Kerinci,
Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau 1993-2007”. Peneliti melihat kurun waktu yaitu
diawali tahun 1993 sebab, tahun 1993 merupakan tahap perancangan pabrik PT.
RAPP dengan luas lahan 1750 Ha berdasarkan persetujuan oleh pemerintah dan
masyarakat tempatan, kemudian tahun 1995 secara resmi operasional pabrik produksi
pulp berjalan aktif. Sejak dibangunnya perusahaan atau industri yang cukup pesat
maka daerah Pangkalan Kerinci mulai dilirik oleh warga pendatang (migrasi) yang
ingin mengadu nasib untuk mencari penghidupan yang lebih baik dari kehidupan
semula di daerah asal. Keadaan tersebut merupakan suatu daya tarik, berupa
tersedianya kesempatan kerja dari berdirinya industri yang membutuhkan tenaga
kerja, juga didukung dengan sarana transportasi darat dan sungai, perkembangan dan
terjadinya perubahan struktur sosial ekonomi. Disamping itu perusahaan PT. RAPP
memiliki kewajiban terhadap sosial dan lingkungan sekitar yang disebut dengan

program CSR dikenal dengan Community Development PT. RAPP awal pembentukan
bulan April tahun 1999. Program CSR adalah upaya pendekatan yang dilakukan
kepada masyarakat untuk memperkuat citra perusahaan di mata masyarakat, CSR kini
tidak saja dihubungakan dengan peningkatan Sumber Daya Manusia atau
Norawaty Sihombing “Efektivitas Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
PT. Riau Andalan Pulp And Paper di Desa Rantau Panjang Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak”,
Skripsi, belum diterbitkan, USU: Medan, 2008, hal. 1-3.
9

7
Universitas Sumatera Utara

pemberdayaan masyarakat setempat tetapi juga perlindungan serta pengelolaan
terhadap lingkungan. Kemudian peneliti mengakhiri pada kurun waktu yaitu tahun
2007, terjadi fenomena PHK (Pemberhentian Hubungan Kerja) secara besar-besaran
sekitar 400 karyawan yang berpengaruh terhadap global warming, sebagian besar
karyawan yang mengalami PHK dikembalikan ke daerah asal sedangkan keadaan
perputaran ekonomi, ketika itu kehidupan pasar atau interaksi jual beli antara
produsen dan konsumen sedikit renggang sehingga daya beli masyarakat menurun
karena ramainya kehidupan pasar juga disebabkan dari karyawan perusahaan.

I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas untuk mempermudah penulis dalam
penulisan dan menghasilkan penelitian yang objektif, maka penulis perlu membatasi
masalah yang akan dibahas. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
1. Bagaimana kondisi Pangkalan Kerinci, Kecamatan Langgam Kabupaten
Kampar sebelum berdirinya perusahaan PT. Riau Andalan Pulp and Paper
(RAPP) tahun 1993?
2. Bagaimana perkembangan perusahaan PT. RAPP di Pangkalan Kerinci
tahun 1993-2007?
3. Bagaimana pengaruh dan peranan perusahaan PT. RAPP terhadap
masyarakat Pangkalan Kerinci tahun 1999-2007?

8
Universitas Sumatera Utara

I.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan dan manfaat yang penting tentunya, bukan
hanya bagi peneliti tetapi juga bagi masyarakat umum. Penelitian ini bertujuan untuk
mengambarkan tentang :
1. Untuk mengetahui kondisi

Pangkalan Kerinci sebelum bedirinya

perusahaan PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) pada tahun 1992.
2. Untuk mengetahui perkembangan perusahaan PT. RAPP di Pangkalan
Kerinci,Kecamatan Langgam sejak berdiri tahun 1993.
3. Untuk mengetahui pengaruh dan peranan perusahaan PT. RAPP terhadap
masyarakat Pangkalan Kerinci tahun 1999-2007.
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menambah referensi dan khasanah penelitian tentang pengaruh
perusahaan PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) terhadap wilayah
Pangkalan Kerinci yang dapat digolongkan kedalam penulisan Sejarah
Lokal.
2. Memberikan penjelasan mengenai perkembangan perusahaan PT.
RAPPdalam meningkatkan kehidupan masyarakat Pangkalan Kerinci
Kecamatan Langgam, Kabupaten Kampar.
3. Untuk mengetahui tentang perusahaan PT. RAPP didalam meningkatkan
perubahan sosial, ekonomi, dan lingkungan wilayah Pangkalan Kerinci.
4. Menambah literaur bacaan dalam ilmu sejarah dan menjadi acuan bagi
penulis lain manakala penelitian ini dirasa perlu penyempurnaan.

9
Universitas Sumatera Utara

I.4 Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka atau kajian teori mempunyai arti : peninjauan kembali
pustaka-pustaka yang terkait. Suatu tinjauan pustaka berfungsi sebagai peninjauan
kembali (review), pustaka (lapora penelitian dan sebagainya) tentang masalah yang
berkaitan tidak selalu harus tepat identik dengan bidang permasalahan yang dihadapi
tetapi termasuk pula yang seiring dan berkaitan. Tinjauan pustaka yang penulis
kumpulkan dalam hal mebentuk kerangka pemikiran pembangunan kawasan industri
Pangkalan Kerinci-Provinsi Riau dan pengaruhnya terhadap perubahan perilaku
sosial, ekonomi dan lingkungan masyarakat setempat tahun 1993-2007, dapat
digunakan buku karangan Prof. H Suwardi MS, Kebudayaan Melayu (2007).
Membahas tentang sebuah sejarah melayu yang beraneka ragam, sudah dikenal sejak
644 M, disertai beberapa pandangan ilmuan abad ke-18 M disebutkan semua
penduduk di nusantara dan semenanjung malaya dengan bangsa melayu, jati diri
melayu menganut agama Islam. Adat Melayu “Adat bersendikan syarak, syarak
bersendikan kitabbullah” jadi orang melayu adalah etnis secara kultural dan hukum
kekeluargaan berasal dari keturunan patrineal.
H. Tenas Efendy, dkk dalam buku Lintasan Sejarah Pelalawan Dari Pekantua
Kabupaten Pelalawan (2005). Membahas tentang awal pembentukan Kabupaten
Pelalawan berawal dari Kerajaan pekantua yang didirikan oleh Maharaja Indera tahun
1380 yang merupakan bekas orang besar Kerajaan tumasik (Singapura). Sesudah
penyerahan kedaulatan RI 1950 pengangkatan menjadi wedana pelalawan. Berujung
pada masa perjuangan merebut kemerdekaan Republik Indonesia, Pelalawan

10
Universitas Sumatera Utara

memeiliki arti penting dalam rangkaian tali sejarah di tanah air sesuai ketetapan
Undang-Undang No. 53 Tahun 1999 mengenai pembentukan Kabupaten Pelalawan
bersama 8 Kabupaten/kota lainnya di Riau.
T. Azmun Jaafar SH dalam buku Strategi Pemberdayaan Dan Pembangunan
Di Kabupaten Pelalawan-Riau (2001). Buku ini dapat membantu penulis

menjelaskan tentang proses pemberdayaan dan pembangunan masyarakat di
Kabupaten Pelalawan yang berada dalam kondisi awal proses pembangunan sebagai
sebuah kabupaten. Pada abad ke-21 konsep pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat di Kabupaten Pelalawan ketika daerah ini dahulunya bagian dari
Kabupaten Kampar, aspek pemerataan dan keberadilan sosial ekonomi harus menjadi
prioritas utama supaya masyarakat Kabupaten Pelalawan berperan aktif membangun
kesejahteraannya secara maksimal.
Selanjutnya Matias Siagian dan Agus Suriadi dalam bukunya Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan CSR Perspektif Pekerjaan Sosial (2010). Dalam buku ini

dijelaskan tentang aktivitas pekerjaan sosial terfokus pada upaya peningkatan
kesejahteraan manusia, baik secara individual, kelopok, maupun masyarakat.
Pustaka lain adalah dari Tenkoe Nazir dalam bukunya Sari Sejarah Kampar,
Pekantua, dan Pelalawan (1985). Buku ini menjelaskan tentang sari sejarah dari

zaman pra pelalawan yang berkaitan dengan daerah Sungai kampar dan lintasan
sejarah kerajaan yang berdiri sendiri kemudian bergabung dalam imperium melayu

11
Universitas Sumatera Utara

Riau berkaitan dengan perkembangan kerajaan Islam dan kedatangan orang barat
yaitu Portugis dan Belanda ke Riau pada umumnya dan khususnya Indonesia dalam
hal perang kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945.
Selanjutnya Prof. Dr. H Tabrani Rab dalam bukunya Pembangunan Dan
KerusakaN Alam Riau, Jilid II (2004). Buku ini menjelaskan tentang penghancuran

alam di Riau dan lingkungan hidup sehingga pernah menimbulkan konfilik oleh pihak
pabrik kertas di Riau dan masyarakat setempat.
1.5 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu hal penting yang tidak terpisahkan dari suatu
petunjuk teknis metode penelitian sejarah lazim juga disebut metode sejarah. Metode
Sejarah adalah suatu proses yang benar berupa aturan-aturan yang dirancang untuk
membantu dengan efektif dalam menempatkan kebenaran suatu sejarah. Adapun
metode sejarah terbagi dalam empat langkah antara lain heuristik, kritik sumber,
interpretasi, dan historiografi atau penulisan sejarah.
Langkah Pertama yang penulis kerjakan yaitu heuristik atau pengumpulan
sumber yang terkait dengan objek penelitian. Dalam hal ini penulis menggunakan
metode library research (penelitian kepustakaan) dan field research (penelitian
lapangan). Sumber dapat merupakan sumber primer maupun sekunder. Pertama
penulis melakukan penelitian lapangan pada tanggal 29 dan 30 April 2015
mengantarkan berkas kepada Bapak Samsuriya M Hasyim (Campus and Local NGO
Relation Head) sebagai syarat untuk permohonan surat rekomendasi penelitian pada

12
Universitas Sumatera Utara

perusahaan PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) bertempat di Kantor Rukan
Akasia Lantai 3 Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan. Pada tanggal yang
bersamaan Pukul 10.30 Wib melanjutkan penelitian ke Kantor Dinas Pemerintahan
Kabupaten Pelalawan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Komplek Perkantoran
Bhakti Praja Pangkalan Kerinci, mengenai hal Rekomendasi Pelaksanaan Kegiatan
Pra Riset Dan Pengumpulan Data Untuk Bahan Skripsi, berdasarkan pemberian izin
oleh Drs. Masyaruli (pembina). Kemudian Pukul 14.30 melakukan pencarian data ke
BPS (Badan Pusat Statistik) Pangkalan Kerinci data yang berhasil diperoleh berupa
buku dengan syarat peminjaman jangka waktu satu minggu, yaitu buku
PELALAWAN DALAM ANGKA TAHUN 2000-2007. Kemudian tanggal 5 Mei
Pukul 09.00 Wib penulis kembali mencari pencarian data ke Dinas Tata
Pemerintahan Kabupaten Pelalawan, pencarian data maupun informasi mengenai
pembentukan administratif pemerintahan Kabupaten Pelalawan, didalam proses
pencarian data penulis merasa tidak malu untuk bertanya kepada setiap pegawai yang
bertugas pada setiap instansi pemerintahan Kabupaten Pelalawan, seperti halnya
mengenai sejarah terbentuknya Kabupaten Pelalawan, penulis diarahkan ke Kantor
Tata Pemerintahan menemui Bapak Alwi dengan kemurahan hatinya penulis
diizinkan untuk meminjam sebuah buku Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah Pemerintah Kabupaten Pelalawan Tahun 2006. Kemudian Pukul 15.00 Wib
melaksanakan pencarian data ke Kecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten
Pelalawan, penulis diarahkan ke bagian keseketariat camat Bapak Erhas. Data yang
akan dicari adalah keadaaan monografi wilayah Pangkalan Kerinci Tahun 1993,

13
Universitas Sumatera Utara

bentuk perolehan data yang penulis terima dari Bapak Erhas adalah berupa data
wawancara, sebab beliau adalah penduduk tempatan yang sudah lama bertempat
tinggal di Pangkalan Kerinci sejak 1995 dan beliau dengan jelas menceritakan
kronologi proses perubahan kehidupan sosial ekonomi Pangkalan Kerinci terlihat dari
adanya pengaruh aset pembangunan pabrik kertas PT. RAPP, selanjutnya Pukul 15.00
Wib penulis mencari data mengenai Sumber Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
Pelalawan Tahun 2000-2007 akan tetapi muncul kesulitan memperoleh data karena
data yang sifatnya berbentuk nilai, tidak bisa dikeluarkan dengan sembarangan, maka
perolehan data untuk PAD sejenak penulis hentikan dan mencoba dihari seterusnya
dengan berbagai upaya penulis lakukan adalah wawancara tertulis kepada T. Aida
Fitri selaku bidang penyimpanan data PAD, sekian lama berkomunikasi dengan T.
Aida Fitri, penulis banyak diberi arahan dan pengajaran.
Pencarian data maupun informasi selanjutnya tanggal 08-12 Mei penulis
melakukan penelitian ke Dinas Arsip Kabupaten Pelalawan menjumpai Bapak H. T.
Ubaidillah data yang penulis peroleh dalam bentuk buku mengenai Lintasan Sejarah
Kabupaten Pelalawan, Profil Kabupaten Pelalawan, dokumen foto Panitia
Pembentukan Kabupaten Pelalawan (dokumentasi foto bersama usai rapat dengan
MPR RI dan DPR RI), dokumentasi Istana Sayap Pelalawan (monumen sejarah dan
kebudayaan Kabupaten Pelalawan), dokumentasi H. Azwar. AS Pembantu Jabatan
Sementara Bupati Kabupaten Pelalawan Masa Bakti (1999-2001), dokumentasi H. M.
Harris Ketua DPRD Kabupaten Pelalawan masa bakti (1999-2004) selanjutnya
(2004-2009) kemudian informasi yang penulis peroleh dari Bapak H. T. Ubaidillah

14
Universitas Sumatera Utara

adalah sumber-sumber informan yang terdiri dari tokoh adat, Kepala Desa,
Masyarakat setempat, Mantan DPR dan Pegawai Negeri, serta pencarian informan
yang lainnya sebagian mereka dari buruh, pedagang, tukang becak, penduduk Desa
Sering dan Karyawan. Selain itu pada tanggal 15 Mei Pukul 10.00 Wib penulis
melakukan penelitian sekaligus pencarian data yang diperlukan penulis yaitu Data
penduduk Tahun 1993, untuk data tersebut penulis harus datang ke BPS Pekanbaru
beralamat di Jln. Pattimura No. 12 Pekanbaru Riau, proses pencarian data yang
penulis lakukan dengan menemui Bapak Mujiono sebagai seketaris pengolahan data,
penulis juga menceritakan tujuan berkunjung ke BPS Provinsi Riau sebagai prayarat
untuk melengkapi data penulisan skripsi tidak lupa penulis menceritakan gambaran
umum dari skripsi yang hendak akan ditulis. Dari pertemuan dengan Bapak Mujiono
penulis diizinkan untuk melaksanakan pencarian data pada tahun 1993 dengan
peraturan data yang diperlukan tidak boleh difoto, dipublikasikan ke media sosial dan
tidak diizinkan memberikan data dalam bentuk flashdisk. Setiap pengunjung yang
berkepentingan wajib untuk mem-print dengan harga per-lembar Rp.300. Selama
pencarian data di BPS Provinsi Riau menurut penulis bentuk pelayanannya sangat
baik, dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, bentuk pengarahan yang disampikan
juga baik, data-data terkuhusus untuk data kepedudukan sangat lengkap baik dalam
bentuk buku, dokumen tertulis maupun dalam bentuk PDF. Langkah selanjutnya
penulis lakukan adalah pencarian data dengan sumber sekunder di PT. Riau Andalan
Pulp and Paper (RAPP) dengan syarat penulis harus mengikuti Praktek Kerja

Lapangan (PKL) tepatnya di kantor Community Development PT. RAPP selama 3

15
Universitas Sumatera Utara

bulan terhitung mulai 5 Mei-31 Juli. Proses pencarian data yang penulis lakukan
melalui metode wawancara lisan maupun tertulis, dan beberapa sumber tertulis dalam
bentuk buku, paper , karya ilmiah, dan tesis. Selama penulis menjalani masa PKL
banyak pengalaman dan pelajaran baru yang didapatkan, dalam pelaksananaan
penelitian di PT. RAPP penulis di bimbing oleh Bapak Samsuriya M Hasyim, Bapak
Hamdani, Ibu Vonne Kandao, dan Bapak Gading Sahyoga. Sumber lisan juga dapat
diperoleh penulis dari gambar seperti lokasi Pabrik PT. RAPP (1993), perkembangan
wilayah Pangkalan Kerinci (2000-2007), masyarakat penerima bantuan Community
Development PT. RAPP, Struktur organisasi PT. RAPP, Community Development

PT. RAPP, dan kondisi kehidupan masyarakat berada di pinggiran Sungai kampar.
Dalam langkah yang pertama penulis mencari buku dengan penelitian kepustakaan
seperti Perpustakaan Tengku Luckaman Sinar, Perpustakaan Sumatera Utara,
Perpustakaan Daerah Pangkalan Kerinci, Arsip daerah Kabupaten Pelalawan,
beberapa Karya Ilmiah maupun Tesis dalam bentuk PDF diunggah dalam situs resmi,
dan penulis juga mencari data dari orang sekitar dengan penelitian lapangan di
wilayah Pangkalan Kerinci, Kualo terusan, Desa Sering, dan perusahaan PT. RAPP.
Langkah Kedua yaitu kritik sumber (verifikasi) yaitu sumber-sumber fakta
yang dianalisis. Setelah sumber sejarah terkumpul maka dilanjutkan dengan tahapan
kritik sumber untuk memperoleh keabsahan/keaslian sumber atau data yang didapat.
Penulis dalam melakukan kritik sumber atau menyeleksi terhadap sumber-sumber
melalui kritik intern dan kritik ekstern. Kritik intern menelaah dan memverifikasi
kebenaran isi baik yang bersifat tulisan (buku, tesis, laporan dan arsip daerah)

16
Universitas Sumatera Utara

maupun sumber lisan (wawancara). Kritik Eksternal adalah kritik yang diberikan
terhadap aspek luar dari sumber sejarah dengan cara melakukan verifikasi atau
pegujian terhadap aspek-aspek luar dari sumber sejarah.
Langkah Ketiga yaitu interpretasi untuk menganalisis terhadaphasil dari kritik
sumber. Proses interpretasi ini bertujuan untuk menghilangkan kesubjektifitisan
sumber walaupun sebenarnya hal ini tidak dapat dihilangkan secara total. Interpratasi
ini dapat dikatakan data sementara sebelum penulis membuatkan hasil keseluruhan
dalam suatu penulisan. Dalam tahap ketiga penulis menginterpretasi data-data berupa
buku dan tesis mengenai awal berdirinya perusahaan PT. RAPP sehingga dapat
membawa pengaruh besar terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Pangkalan
Kerinci dan kontribusi perusahaan PT. RAPP untuk membentuk Kabupaten
Pelalawan.
Langkah Keempat yaitu Historiografi untuk melakukan analisis data akan
dihasilkan sintesis hasil penelitian yang diwujudkan dalam bentuk karya sejarah yang
dituangkan dalam bentuk tulisan. Penulis menerangkan semua data yang telah
terseleksi dan telah ditafsirkan berdasarkan prinsip kronologi. Tahap ini merupakan
tahap terakhir bagi penulis untuk menyajikan semua fakta kedalam bentuk tulisan
skripsi dengan judul

Pengaruh PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP)

Terhadap Masayarakat Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan (1993-2007).

17
Universitas Sumatera Utara