Pengaruh PT. Riau Andalan Pulp And Paper (Rapp) Terhadap Masyarakat Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan (1993-2007)

(1)

Daftar Informan

1. Nama : H. M Yunus K

Umur : 61 Tahun

Pekerjaan/jabatan : Kepala Desa Sering, Kabupaten Pelalawan Pendidikan : SMA

Suku : Melayu

Agama : Islam

Alamat/Telp. : JL. Jambu Kelurahan Pangkalan Kerinci Kota/0812 13448706

2. Nama : Kardi

Umur : 64 Tahun

Pekerjaan/jabatan : Supir Becak dan Buruh Kebun Pendidikan : SMA

Suku : Jawa

Agama : Islam

Alamat/Telp. : JL. Sakura Kelurahan Pangkalan Kerinci Timur 3. Nama : H. Anwar Cantik

Umur : 59 Tahun

Pekerjaan/jabatan : Batin Lalang atau Kepala Adat Suku Petalangan Pendidikan : SD

Suku : Melayu

Agama : Islam

Alamat/Telp. : JL. Batin Lalang Simpang Kualo Pangkalan Kerinci 4. Nama : M. Wali Nasir

Umur : 64 Tahun

Pekerjaan/jabatan : Wiraswasta Pendidikan : SMA

Suku : Melayu


(2)

Alamat/Telp. : JL. Cempaka Terusan Baru Kelurahan Pangkalan Kerinci Barat/0812 7829701

5. Nama : H. Tengku Nahar, SP,.M.Si

Umur : 64 Tahun

Pekerjaan/jabatan : Ketua Umum Lembaga Adat Pesisir Pendidikan : S-1 Pertanian

Suku : Melayu

Agama : Islam

Alamat/Telp. : JL. Sakura Kelurahan Pangkalan Kerinci Timur : 0852 65621263

6. Nama : Muktarius, S.Pd.M.Pd

Umur : 42 Tahun

Pekerjaan/jabatan : Ketua Umum Lembaga Adat Petalangan

: Kepala Rektor Akademi Komunitas Negeri Pelalawan Pendidikan : S-2

Suku : Peneling

Agama : Islam

Alamat/Telp : 0812 66805524

7. Nama : Ekmaizal

Umur : 56 Tahun

Pekerjaan/jabatan : Pegawai Pemerintahan Kantor Pembantu Bupati Tingkat II Kampar (1988)

: Kepala Bidang (KABID) Penempatan dan Pelatihan Tenaga Kerja Dinas Pemerintahan Kabupaten Pelalawan

Pendidikan : -

Suku : Melayu

Agama : Islam


(3)

8. Nama : Erhas

Umur : 35 Tahun

Pekerjaan/jabatan : KASI Pemerintahan Kantor Camat Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan

: Kepala Lurah Pangkalan Kerinci Timur 2015-sekarang Pendidikan : S-1 Ekonomi

Suku : Melayu

Agama : Islam

Alamat/Telp. : 0813 71500060 9. Nama : Samsurya M Hasyim

Umur : 43 Tahun

Pekerjaan/jabatan : Campus & NGO Relation Head PT. Riau Andalan Pulp and

Paper

Pendidikan : -

Suku : Melayu

Agama : Islam

Alamat/Telp. : 0812 7530129 10.Nama : Lister Siregar

Umur : 45 Tahun

Pekerjaan/jabatan : Human Resource Operation Manager, Riau Fiber Head Office Pendidikan : -

Suku : Batak

Agama : Kristen Protestan Alamat/Telp. : 0812 7522970 11.Nama : Maria Krisna Berutu

Umur :

Pekerjaan/Jabatan : Human Resource Fiber Operation PT. RAPP Pendidikan : -


(4)

Agama : Katolik

Alamat/Telp. : Perumahan PT. RAPP Town Site I Pangkalan Kerinci 08127578533

12.Nama : Daniel Sihombing

Umur : -

Pekerjaan/Jabatan : Planning Manager Coorporate Office PT. RAPP Pendidikan : -

Suku : Batak

Agama : Kristen Protestan Alamat/Telp. : -

13.Nama : Fitri Jayanti

Umur : 32 Tahun

Pekerjaan/Jabatan : Data dan Administrator Corp Comp Office Rukan Pendidikan : S-1 Manajemen

Suku : Minang

Agama : Islam

Alamat/Telp. : 0822 83072144 14.Nama : Herizaldi

Umur : 33 Tahun

Pekerjaan/Jabatan : Pengawas Lingkungan Hidup Kantor Pemerintahan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Pelalawan

Pendidikan : -

Suku : Melayu

Agama : Islam

Alamat/Telp. : 0813 71976663 15.Nama : Gading Sahyoga

Umur : 33 Tahun

Pekerjaan/Jabatan : Coordinator Regional Mill dan Ukui, Coorporate Development PT. RAPP


(5)

Pendidikan : S-1 Pertanian

Suku : Jawa

Agama : Islam

Alamat/Telp. : 0852 65656591 16.Nama : Zamzuli Hidayat

Umur : 39 Tahun

Pekerjaan/Jabatan : Regional Coordinator Coorporate Development PT. RAPP Pendidikan : S-1 Pertanian

Suku : Jawa

Agama : Islam

Alamat/Telp. : -

17.Nama : Hasudungan Sihite

Umur : 40 Tahun

Pekerjaan/Jabatan : Employee Relation Staff Pendidikan : STISIP

Suku : Batak

Agama : Kristen Protestan

Alamat/Telp. : 0811 755534 - 0761 491683 18.Nama : Rahma Siregar

Umur : 40 Tahun

Pekerjaan/Jabatan : Pedagang Buah Pendidikan : SMA

Suku : Mandailing

Agama : Islam

Alamat/Telp. : -

19.Nama : Herman

Umur : 37 Tahun

Pekerjaan/Jabatan : Pedagang Makanan


(6)

Agama : Islam Alamat/Telp. : -

20.Nama : Pegeng

Umur : 52 Tahun

Pekerjaan/Jabatan : Supir Becak Pendidikan : Tidak sekolah

Suku : Jawa

Agama : Islam

Alamat/Telp. : -


(7)

LAMPIRAN LAMPIRAN I

Peta Kecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan

Sumber : Dinas Pemerintahan Pertanahan Kabupaten Pelalawan.


(8)

LAMPIRAN II

Foto Awal Rancangan Pembangunan Industri Pulp and Paper Tahun 1993

Sumber : Office Rukan Akasia (TRANSFORMATION OF PANGKALAN KERINCI), Kampus Riau Pulp.

LAMPIRAN III

Foto Perusahaan PT. RAPP Terintegrasi dan Berkelas Dunia

Sumber : Office Rukan Akasia (TRANSFORMATION OF PANGKALAN KERINCI), Kampus Riau Pulp.


(9)

LAMPIRAN IV

Struktur Organisasi PT. RAPP APRIL Human Resource

Sumber : Office Rukan Akasia Campus Riau Pulp (Bapak Samsuriya M Hasyim, Campus & Local NGO Relation Head).


(10)

Organization Chart Community Development PT. RAPP

Sumber : Office PT. RAPP Corporate Social Responsibility BPPUT (Balai Pelatihan Dan Pengembangan Terpadu). Dari Vonne Kandou dan Sysilia Trinova.


(11)

LAMPIRAN VI

Tata Ruang IUPHHK-HTI PT. RAPP


(12)

LAMPIRAN VII . Cakupan Wilayah Program Community Development PT. RAPP

Operasional No. Kabupaten Kecamatan Kelurahan/Desa Kelurahan/Desa

dampingan

Estate (perkebunan), Mill

(pabrik), Port (pelabuhan)

Area Operasional

1. Pelalawan 12 118 45 Mill complex, Meranti Estate,

Pelalawan Estate, Langgam

Estate, Ukui Estate, BPPUT

2. Kuantan Singingi

12 209 54 Baserah Estate, Cerinti

Estate, Logas Estate, Teso Estate

3. Siak 14 126 19 Buatan Port, Futong Port,

Mandau Estate

4. Kampar 20 245 25 Teso Estate, Langgam Estate

5. Kepulauan Meranti

5 73 20 Pulau Padang Estate

Total A 63 771 163 10 Estate, 1 Mill, 2 Ports, 1

BPPUT

Diluar Area Operasional

6. Pekanbaru 12 58 - -

7. Indragiri Hulu

14 194 - -

8. Indragiri Hilir 20 192 - -

9. Rokan Hulu 16 153 - -

10. Bengkalis 8 102 - -

11. Rokan Hilir 13 140 - -

12. Dumai 5 33 - -

Total B 88 872 163 -


(13)

LAMPIRAN VIII

Laporan Realisasi Anggaran PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kabupaten Pelalawan (2000-2007)


(14)

DAFTAR PUSTAKA

Arsip Daerah Kabupaten Pelalawan

Pelayanan Statistik Terpadu BPS Provinsi Riau (Data Kecamatan Langgam Dalam Angka 1993).

BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembangunan Deaerah) Kabupaten Pelalawan Tahun 2000.

Kas Daerah Kabupaten Pelalawan Laporan Realisasi Penerimaan Bulan Desember Tahun 2007.

Laporan Akhir Studi Penyusunan Rencana Kebutuhan Sarana peningkatan Kualitas Dan Produktifitas Tenaga Kerja Kabupaten Pelalawan.

Pelayanan Statistik Terpadu Kabupaten Pelalawan Dalam Angka Tahun 2000-2007.

Ringkasan Realisasi Perhitungan APBD Kabupaten Pelalawan Tahun Anggaran 2001-2006.

Skripsi dan Tesis

Desliana, Sidabutar, “Biaya Pengusahaan Hutan Tanaman Industri Di PT. Riau Andalan Pulp and Paper Sektor PelalawanSkripsi S-1, belum

diterbitkan, Bogor: Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, 2009.

Keriahen, Tarigan Tambun, “Pengaruh Otonomi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Sektor-Sektor Berpotensi Yang Dapat Dikembangkan Di Pemerintah Kota Medan” TesisS-2, belum


(15)

diterbitkan, Medan: Program Studi PWD Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2005.

Norawaty, Sihombing, “Efektivitas Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan PT. Riau Andalan Pulp and Paper di Desa Rantau Panjang Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak” Skripsi S-1,

belum diterbitkan, Medan: Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara, 2008. Sri, Wangsih Sitepu, “Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana

Alokasi Umum (DAU) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Dan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara” Tesis S-2, belum

diterbitkan, Medan: Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2009.

Sahara, Beby, “Corporate Social Responsibility (CSR) Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas”

Tesis S-2, belum diterbitkan, Medan: Program Studi Magister

Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2010.


(16)

Buku

Ali, Madekhan, Orang Desa Anak Tiri Perubahan, Malang: Averroes Press, 2007. Assegaf, Temasdoelhak, Renungan Jendela Pembangunan Wilayah Harapan Kampar

Hilir (Pelalawan-Langgam Tingkat II Kampar), Provinsi Riau, Jilid V,

1924.

Effendy, H. Tenas, dkk, Lintasan Sejarah Pelalawan Dari Pekantua Ke Kabupaten

Pelalawan, Riau: Pemerintah Kabupaten Pelalawan, 2005.

Harris, M H., dkk, Langgam Dengan Adatnya, Riau: Gurindam Press, 2011.

Husein, M. Harun, Lingkungan Hidup: Masalah Pengelolaan Dan Penegakan Hukumnya, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1993.

Jaafar, T. Azmun, Strategi Pemberdayaan Dan Pembangunan Di Kabupaten

Pelalawan-Riau, Riau: Pangkalan Kerinci Pemerintah Kabupaten

Pelalawan, 2001.

Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, 1995.

MS, H. Suwardi Prof, Bahan Ajar Kebudayaan Melayu, Pekanbaru: Sekolah Tinggi Pariwisata Riau dan Akademi Pariwisata Engku Puteri Hamidah, 2007.

Moekijat, Management Kepegawaian Dan Hubungan-Hubungan Dalam Perusahaan, Bandung: Penerbit Alumni, 1983.

Nazir, Tengkoe, Sari Sejarah Kampar Pekantua Dan Pelalawan, Riau: Pangkalan Kerinci Pemerintah Kabupaten Pelalawan, 1985.

Perret, Daniel, Kolonialisme dan Etnisitas Batak dan Melayu Di Sumatera Timur Laut, Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG), 2010.


(17)

Rahardjo, Pengantar Sosiologi Pedesaan Dan Pertanian, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1999.

Sujianto, H., Pengembangan Modal Sosial Untuk Daerah Tertinggal Studi Kajian Di

Kabupaten Pelalawan, Pekanbaru: Alaf Riau dengan PSIA Pasca Sarjana

UNRI, 2008.

Sujianto, H., dkk, Penyusunan Buku Informasi dan Evaluasi Lima Arah Kebijakan

Pebangunan Kabupaten Pelalawan, Pekanbaru: PSIA Pasca Sarjana

UNRI, 2010.

Ubaidillah, H T., Profil Pariwisata Kabupaten Pelalawan Tuah Negeri Seiya Sekata, Pangkalan Kerinci: Dinas Pariwisata, Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Pelalawan.

Dokumen Sustainability Report PT. Riau Andalan Pulp and Paper.

Dokumen Community Development PT. Riau Andalan Pulp and Paper, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, Tahun 2014.

Internet

Sumber :http://elib.unikom.ac.id/download.pnp2id:130769[PDF] BABII Tinjauan

Umum PT. RAPP II. I Sejarah singkat (Upload tanggal 03 Desember 2014 pukul 12.09 Wib).

Sumber : http://documents.tip>documents Laporan Kerja PraktekPT. RAPP_13011048, diunggah pada 03 November 2015 Pukul 22:09 Wib, hal. 5-8.


(18)

BAB III

PERKEMBANGAN PERUSAHAAN PT. RIAU ANDALAN PULP AND PAPER (RAPP) DI PANGKALAN KERINCI, KABUPATEN

PELALAWAN PROVINSI RIAU(1992-2007)

1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP)

Tahun 1967 di usia ke-17 Bapak Sukanto ikut terlibat kedalam perusahaan milik keluarganya yakni perusahaan kecil yang bergerak di bidang penjualan onderdil dan penyalur jasa mekanik. Tahun 1973 resmi berdiri melalui bisnis pertama adalah bergerak dibidang memperoduksi triplek, menandai perubahan Indonesia dari penyuplai bahan mentah kayu menjadi mengolah bahan baku yang menghasilkan barang bernilai tambah. Tahun 1975 Bapak Sukanto Tanoto mendirikan PT. Forindo di Singapura yang bertujuan untuk mendukung jasa pelayanan tata pembelian (procurement) dan penyuplaian logistik salah satu pendukung operasionalisasi Raja Garuda Mas (RGM) grup. Tahun 1979-1980 RGM grup membangun perkebunan sawit untuk pertama kalinya di dekat Kota Medan, pemekaran usaha Kelapa Sawit ketahap penggunaan minyak makan konsumsi melalui akuisasi merek minyak makan Bimoli. RGM grup memasuki area bisnis propety yang berada di Medan dan Jakarta, yaitu Pulp and Paper melaui didirikannya pembangunan pabrik Indorayon di Porsea, Sumatera Utara dan mulai beroperasi di tahun 1988. tahun 1990 pabrik Indorayon secara resmi tercatat di Jakarta Stock Exchange dan Surabaya Stock Exchange. Tahun 1993 RGM grup menyiapkan perkebunan berskala luas untuk mendukung bisnis bubur kertas dan kertas di Provinsi Riau - Pulau Sumatera. Tahun 1994 berdirinya


(19)

APRIL (Asian Pasific Resources International Holdings Ltd) sebagai ujung tombak bagi perusahaan operasi perusahaan bubur kertas dan kertas. Konstruksi dari pabrik bubur kertas dan kertas terintegrasi mulai di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau dan tahun 1995 APRIL menjadi perusahaan bubur kertas dan kertas pertama yang didaftarkan di New York Stock Exchange, tahun 1996 RGM Internasional mendirikan kantor administratif di Singapura yang menandai pergerakan bisnis grup dari perusahaan dalam negeri ke bisnis regional. Tahun 2001 Bapak Sukanto Tanoto mendirikan sebuah yayasan untuk menyediakan bantuan di bidang pendidikan, pemeliharaan kesehatan dan perbaikan terhadap dampak bencana. Tahun 2003 APRIL membuat suatu laporan keberlanjutan (Sustainablity Report) diterbitkan oleh Perusahaan Indonesia. Pilar budaya APRIL adalah landasan budaya yang dianut oleh APRIL grup, bermanfaat untuk : membedakan dengan organisasi lain, identitas bagi para anggotanya, membangun kesatuan, memperkuat stabilitas sistem sosial dan memberi pedoman perilaku. Adapun pilar-pilar budaya APRIL tersebut adalah :

1. Kerjasama yang proaktif 2. Orientasi kepada pekerja 3. Fokus pada pelanggan

APRIL adalah salah satu produsen serat kayu, bubur kertas, dan kertas terbesar di dunia. Mencakup operasi manufaktur dan perkebunan terintegrasi di Indonesia dan China, merupakan jalur bubur kertas (pulp line) tunggal terbesar di dunia dengan kapasitas produksi 2 juta ton per/tahun, memiliki salah satu mesin kertas tercepat


(20)

didunia dengan desain kecapatan maksimum 1.500 meter per/menit, kapasitas terkininya adalah : bubur kertas 3,1 juta ton per/tahun, kertas 800.000 ton per/tahun, papan kertas (paper board) sebanyak 180.000 ton per/tahun. Mempunyai 535 megawatt pembangkit listrik (power plant) dari pengolahan biomassa recovery

boilers telah terintegrasi masing-masing dapat menyangga kebutuhan listrik sendiri.

Mendapatkan sertifikat penghargaan ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 1800 dan berhasil memenangkan juara UNEP (United Nation for Enviromental Protection) untuk Perusahaan Rekanan Bumi (Earth Corporate Patner) merupakan anggota Dewan Bisnis Dunia untuk perkembangan berkesinambungan bisnis (World Business

Council for Business Development) mendukung UN (United Nation Global Compact)

Global Compact.

3.2 Management Perusahaan dan Sturktur Organisasi Perusahaan PT. RAPP

Management memerlukan kombinasi 4 unsur M, yakni : Men (orang-orang),

Materials (bahan-bahan), Machines (mesin-mesin), dan Money (Uang). Pengambaran

yang paling realistis dari pada semua bidang masalah menggunakan istilah tata pengaturan management tenaga kerja. Management tenaga kerja mengandung kepemimpinan baik dalam hubungan-hubungan kelompok maupun hubungan individu, baik hubungan perburuhan maupun management kepegawaian. Management tenaga kerja mengambarkan proses perencanaan dan penjurusan dari pada penerapan pengembangan dan penggunaan sumber-sumber manusia dalam tata pengaturan kerja. Dengan demikian sebagai management harus secara terus-menerus


(21)

berusaha menciptakan suatu semangat, suatu suasana, dan sebagai suatu wadah yang baik untuk bekerja, serta sudah merupakan suatu tugas atau kewajiban yang utama yang tidak dapat dihindari. Fungsi management ialah memberi pengarahan, kepemimpinan, memberi dorongan, merencanakan, menciptakan, dan memelihara organisasi kerja yang efektif. Organisasi kerja adalah suatu alat management, yang dipergunakan untuk membentuk suatu gabungan orang-orang secara sistematis dalam suatu tingkat jabatan-jabatan untuk mencapai tujuan bersama, dengan demikian banyak pekerja pada masa sekarang bekerja berdasarkan struktur organisasi-organisasi kerja. Didalam penggunaannya secara umum, istilah organisasi-organisasi biasanya digunakan menjadi dua arti, dalam arti yang pertama suatu organisasi dipandang sebagai suatu ikatan dalam jangka panjang yang dibentuk dan dipelihara untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu, sedangkan dalam arti yang kedua, organisasi menunjukkan suatu proses yang disusun, dipelihara, dan dipergunakan untuk membentuk, menciptakan, merubah, memperluas dengan cara memelihara organisasi kerja. Hasil daripada proses pengorganisasian adalah sebuah struktur yang memberikan susunan yang sistematis daripada tugas-tugas yang diserahkan, didalam bagian-bagian komponen yang mempunyai kewajiban-kewajiban tertentu, semuanya membantu kepada tujuan secara keseluruhan.41

41 Moekijat, Management Kepegawaian Dan Hubungan-Hubungan Dalam Perusahaan,


(22)

Garis kordinasi antara tiap-tiap departemen di dalam sturuktur oganisasi PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), mempunyai induk perusahaan yaitu Asia Pasific

Resurces International Holding Ltd (APRIL) didirikan untuk menjadi ujung tombak

bagi operasi perusahaan bubur kertas dan kertas yang pertama terbesar di dunia yang terdaftar di New York Stock Exchange pada tahun 1995, membawahi beberapa Bisnis Unit terdiri dari beberapa departemen diantaranya RAPP Dept, RAK Dept, Riau Fiber Dept, PTSI Dept, RPE Dept, saling terhubung antara satu departemen dengan departemen lainya dengan jelas yang secara keseluruhan membidangi tanggung jawab atau tugas-tugas khusus lainnya sesuai dengan fungsinya masing-masing. Berikut ini penulis menjelaskan gambaran daripada bagan organisasi dalam perusahaan PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), sebagai berikut :

TERLAMPIR : LAMPIRAN IV STRUKTUR ORGANISASI PT. RAPP APRIL

HUMAN RESOURE.

Dasar perbedaan dalam tugas-tugas yang dilakukan dalam hakekat struktur organisasi PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP Condidential December 2013), adalah42 : a. Human Resource APRIL Indonesia :

Manusia sumber penghasil APRIL Indonesia. b. Talent Management :

Manusia yang berkemampuan khusus. c. Fiber Director :

42

Wawancara, Samsurya M Hasyim, Campus and Local NGO Relation Head, Corp Comp Dept. Rukan, No.06 Lt3 PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Pangkalan Kerinci pada 21 Agustus 2015.


(23)

Suatu pimpinan perusahaan yang bertanggung jawab dalam pengadaan bahan baku kayu Acacia yang digunakan pada produksi Pulp (bubur) di PT. Riau Andalan

Pulp and Paper (RAPP), yakni kayu Acacia Mangium dan Acacia Crassicarpa.

Perbedaan dari kedua jenis kayu ini ialah habitatnya, dimana Acacia Mangium memiliki habitat tanah kering, sedangkan Acacia Crassicarpa berhabitat di tanah basah.

d. Human Resource Manager Fiber Plantation :

Garis produksi pada PT. RAPP dalam suatu unit pembuatan Pulp (bubur) dan suatu unit pembuatan Kertas, proses produksi Pulp pada Departemen Fiberline terdiri dari tahap plantation yaitu penanaman bibit, pemupukan, penyemprotan untuk membunuh gulma.

e. Operation Service Head :

Operasi pelayanan administrasi keuangan. f. Human Resource PTSI :

Merupakan bagian dari PT. PECH-TEC, yang bertanggung jawab untuk pembangunan infrastruktur.

g. Human Resource Supervisor Officer :

Membantu manager dalam melaksanakan tugas juga bagian dari pelayanan service seperti perumahan karyawan, kompleks, dan keliling service.


(24)

Bagian konsep produksi pabrik pembuatan kertas pada PT. Riau Andalan Pulp

and Paper (RAPP).

i. GA (General Feer) Head :

Bertugas dalam menangani permasalahan umum. j. IS & Travel Service Officer :

Bertanggung jawab untuk mpengurusan perjalanan karyawan (transport dan akomodasi karyawan).

k. Jamsostek and Medical Claim Officer :

Bertanggung jawab terhadap jaminan kesehatan karyawan. l. Human Resource Supervisior Officer :

merupakan kepala seksi HRD (Head Relation Departemen) juga bertanggung jawab untuk mengkoordinir tugas-tuga HD (Head Departemen) yanng berada dibawah supervisior.

m. Company Doctor :

Memiliki tangung jawab untuk menangani kesehatan karyawan dengan tersedianya dokter perusahaan.

n. ALI (APRIL Learning Institute) :

Bertanggung jawab dalam keseluruhan bidang training karyawan di PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP).

o. Recruitment Admin :

Bertanggung jawab untuk mendata atau menadministrasikan karyawan yang masuk PT. RAPP.


(25)

p. Human Resource (HR) Officer :

Bertanggung jawab membantu pekerjaan supervisior, human resource atau staff. r. Employed Relation (ER) Head :

Bertanggung jawab menjalin hubungan kerja karyawan dengan pengusaha. s. Comunity and Religius Affair (CRA) :

Merupakan hubungan industri affair yang mempunyai tanggung jawab dalam pembinaan keagamaan karyawan berkaitan dengan masalah mental dan spritual. t. Industrial Relation/Employed Relation (IR/ER) :

Merupakan hubungan eksternal perusahaan ke pemerintah khususnya pada Dinas Tenaga Kerja, sedangkan Employe Relation bertangung jawab membina karyawan sebagai contoh mendirikan serikat pekerja.

u. Human Resource (HR) Admin and Data Center Officer :

Bertangung jawab sebagai pusat seluruh data karyawan, seperti Jamsostek, BPJS, Tunjangan hari tua dan kesehatan.

3.2 Perekrutan Tenaga Kerja

Pencarian calon tenaga kerja (recruitmen) adalah proses mencari pegawai-pegawai untuk waktu yang akan datang dan mendorong mereka untuk melamar pekerjaan dalam suatu organisasi, juga dapat didefinisikan sebagai suatu fungsi untuk mencari, menemukan dan menarik pelamar-pelamar untuk lowongan-lowongan pekerjaan. Recruitmen dapat dilakukan dengan menaikkan pangkat atau memindahkan pegawai atau tenaga kerja yang telah ada dengan membutuhkan penambahan-penambahan calon tenaga kerja. Dapat dikemukakan bahwa analisa


(26)

jabatan yang dilengkapi dengan penyeilidikan waktu, daftar penempatan tenaga kerja, dan masalah penyusunan tenaga kerja. Sebagai management menggunakan cara atau tehnik untuk menentukan kebutuhan akan tenaga kerja dan untuk meramalkan kebutuhan yang akan datang. Dengan demikian recruitmen termasuk didalam penentuan sekaligus langkah kedua untuk penilaian sumber-sumber keseluruhan proses staffing (penyusunan tenaga kerja), dimulai dengan proses penentuan kebutuhan akan tenaga kerja untuk struktur organisasi. Oleh karena itu recruitmen dalam struktur organisasi perusahaan besar adalah suatu prosedur untuk proses pencarian calon tenaga kerja terus-menerus, beberapa diantara pegawai dapat ditarik dari pelamar pekerja yang datang pada suatu perusahaan atas kehendak sendiri sebagian tenaga kerja dapat dicari dari tempat-tempat yang jauh hingga luar negeri.43

Setelah berdirinya perusahaan PT. RAPP tentunya memiliki peranan yang sangat penting sebagai penggerak perubahan sekaligus pembangunan nasional di wilayah Pangkalan Kerinci - Kabupaten Pelalawan, Provinisi Riau. Dengan demikian membuka kesempatan lowongan kerja untuk setiap penduduk tempatan maupun dari penduduk luar daerah tentunya memerlukan tenaga kerja yang sangat banyak untuk mengoperasikan dan memelihara kelangsungan hidup perusahaan PT. RAPP, adapun peraturan khusus dan ketenntuan pokok mengenai ketenaga kerjaan yang diterapkan oleh perusahaan PT. RAPP, sebagai berikut :

A.PKB (Perjanjian Kerja Bersama) antara perusahaan dan serikat pekerja (wakil pekerja), berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003, BAB. II Ketentuan Umum Pasal II,


(27)

berbunyi : “Perjanjian yang merupakan hasil perundingan antara serikat pekerja dengan pengusaha yang membuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban kedua

belah pihak”. Perusahaan PT RAPP merekrut berdasarkan kebutuhan operasional, perekrutan dilakukan oleh bagian recruitmen yang ada di Departemen HRD (Head

Relation Departemen) bekerja sama dengan Departemen Pengguna (USER),

tahapan perekrutan dilakukan sebagai betikut44 :

o Mencari kandidat dari internal (Internal Job Posting), atau memberi kesempatan karyawan kepada departemen perusahaan yang lain. Kandidat Ring I : berada pada wilayah Pangkalan Kerinci,

Kabupaten Pelalawan, dan sekitarnya. Kandidat Ring II : berada pada internal antar Provinsi Riau. Kandidat Ring III : secara nasional antara provinsi lainnya.

Kandidat Ring IV : secara regional (over size) Negra Asia Tenggara dan Benua Asia.

Semua kandidat atau calon karyawan harus mengikuti proses seleksi, sebagaimana yang dibutuhkan oleh perusahaan PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), dengan mengikuti beberapa materi test, yaitu :

o Technical skill and soft skill (bidang pekerjaan dan kemampuan manajerial : kepemimpinan dan administrasi), sebagai recruitmen (permintaan) sebelumnya sudah menetapkan jumlah (budget) calon

44 Wawancara, Lister Siregar, HR (Human Resource) Operation Manager, Riau Fiber Head


(28)

karyawan yang dibutuhkan perusahaan, kemudian mengkualifikasi calon karyawan berdasarkan pendidikan dan pengalaman kerja, setelah hasil kualifikasi memnuhi persyaratan maka dilanjutkan langkah selanjutnya.

o Metode seleksi tertulis, inteview, MCV (data pribadi), cek kesehatan. o Join di PT. RAPP.

B.Dasar Hukum Undang-Undang Ketenaga Kerjaan UU No. 13 Tahun 2003, BAB. I Pasal I ayat2 berbunyi : Tenaga Kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Indikator ketenagakerjaan merupakan indikator didalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, baik dibidang ekonomi maupun dibidang sosial. Ketenagakerjaan dapat memberikan gambaran tentang daya serap ekonomi terhadap pertumbuhan penduduk dan produktivitas tenaga kerja menurut wilayah dan sektor. Apabila perekonomian tidak dapat menyerap pertumbuhan tenaga kerja, maka akan terjadi peningkatan pengangguran yang dapat mengakibatkan masalah-masalah sosial lainnya. konsep daripada ketenagakerjaan dasarnya adalah angkatan kerja (standart labor force

concept). Maka secara garis besar penduduk suatu negara dikelompokkan menjadi


(29)

dibedakan atas dua kelompok yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja, tekait dengan definisi masalah ketenagakerjaan adalah, sebagai berikut45 :

o Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun keatas) yang mempunyai pekerjaan, sementara tidak bekerja, dan mencari pekerjaan. o Bukan agkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun keatas yang

kegiatannya tidak bekerja maupun mencari kerja.

o Bekerja adalah seseorang yang melakukan pekerjaan dengan maksud membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan paling sedikit 1 jam secara terus-menerus dalam seminggu.

o Mencari pekerjaan adalah seseorang yang tidak bekerja dan berusaha mencari pekerjaan.

o Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), adalah persentase jumlah angkatan kerja terhadap jumlah penduduk usia kerja (15 tahun keatas).

o Tingkat Penganguran Terbuka, adalah persentase jumlah penduduk usia kerja yang mencari kerja terhadap jumlah angkatan kerja.

o Pendidikan tertinggi yang ditamatkan (tingkat pendidikan) adalah seseorang yang meninggalkan sekolah setelah mengikuti pelajaran pada tingkat tertinggi atau tingkat sekolah sampai akhir dengan mendapatkan tanda tamat ijazah dari sekolah negeri maupun swasta.

45

Lembaga Penelitian Universitas Islam Riau, Laporan Akhir Studi Penyusunan Rencana Kebutuhan Sarana Peningkatan Kualitas Dan Produktifitas Tenaga Kerja Kabupaten Pelalawan, Pangkalan Kerinci: Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pelalawan, 2007, hal. 17-21.


(30)

o Lapangan usaha adalah bidang kegiatan dari tempat bekerja, perusahaan, kantor, dan dimana seseorang bekerja, misalnya : pertanian, perdagangan, industri, jasa, berusaha sendiri, permbangan, lembaga keuangan, dan lainnya.

Kebijakan ketenagakerjaan salah satunya menitik beratkan kepada pengembangan ketenagakerjaan secara menyeluruh yang diarahkan pada peningkatan kompetensi dan kemandirian tenaga kerja, peningkatan pengupahan, penjaminan kesejahteraan, perlindungan kerja, dan kebebasan berserikat.

C.SOP (Standard Operasional Prosedur), merupakan aturan kerja yang harus diikuti oleh setiap pekerja dalam melakukan pekerjaannya, contohnya : aturan kerja mengenai cuti kerja, aturan perusahaan PT. RAPP terhadap operasional penebangan atau mengangkut pohon bahan baku untuk pembuatan pulp and paper (bubur kertas dan kertas), aturan hari dan jam kerja karyawan dalam waktu 12 jam, dan aturan-atuaran kerja lainnya berdasarkan ketentuan SOP. Tujuan daripada ketentuan SOP (Standard Operasional Prosedur), supaya pelaksanaanya sama untuk semua orang sehingga tidak ada perbedaan, mengatur dan mengambarkan tata laksana yang dikerjakan dengan ketentuan SOP (Standard Operasional Prosedur).

3.3.1 Jumlah Tenaga Kerja dan Golongan Tenaga Kerja

Dengan berdirinya perusahaan PT. Riau Andalan Pulp and Paper mempunyai peranan yang sangat penting sebagai penggerak pembangunan nasional khususnya di wilayah Pangkalan Kerinci-Kabupaten Pelalawan, dengan demikian


(31)

sangat diperlukan tenaga kerja dengan jumlah yang tidak sedikit untuk mengoperasikan dan memelihara kelangsungan hidup perusahaan PT. Riau Andalan

Pulp and Paper. Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang industri Pulp (bubur

kertas) dan Paper (kertas) tentunya memiliki kebijakan untuk memperkerjakan tenaga-tenaga kerja baik dari daerah tempatan maupun dari luar daerah, juga sebagai faktor pendorong terhadap peningkatan jumlah penduduk di Pangkalan Kerinci-Kabupaten Pelalawan. Tahun 1991 pada masa pembangunan pabrik, pihak perusahaan membutuhkan tenaga-tenaga kerja yang mampu ditempatkan untuk pembangunan pabrik sampai keseluruhan areal perusahaan dapat difungsikan dengan baik tahun 1993 sampai perusahaan PT. Riau Andalan Pulp and Paper mulai dioperasikan tahun 1995, adapun jumlah karyawan pada perusahaan PT. Riau Andalan Pulp and Paper, sebagai berikut46 :

No. Tahun Jumlah Karyawan

1. 1992 100 karyawan

2. 1993 250 karyawan

3. 1994 400 karyawan

4. 1995 800 karyawan

5. 1996 900 karyawan

6. 1997-2000 1500 karyawan 7. 2001-2005 1700 karyawan 8. 2006-2007 2000 karyawan 9. 2008-2015 2500 karyawan

Sumber : Data diolah dari hasil wawancara.

46 Wawancara, Lister Siregar, HR (Human Resource) Operation Manager, Riau Fiber Head


(32)

Awal mula perusahaan PT. RAPP menjalankan aktivitasnya menyerap tenaga kerja sebanyak 100-400 orang karyawan dan setelah kertas (paper) berproduksi jumlah tenaga kerja bertambah sekitar 800 orang karyawan hingga setiap tahunnya jumlah tenaga kerja semakin meningkat mencapai 2500 karyawan, secara keseluruhan dari jumlah tenaga kerja yang diserap mencapai 10.150 karyawan dan 50 orang tenaga kerja asing berasal dari luar negeri memiliki golongan sebagai Biro Konsultan dengan kontrak kerja paling lama sampai satu tahun, para tenaga kerja Biro Konsultan berasal dari negara Canada, Australia, India, Norwegia, dan South Afrika. Setiap Masing-masing tenaga kerja pada perusahaan PT. Riau Andalan Pulp

and Paper memiliki golongan (grade) berdasarkan ketentuan pokok tenaga kerja,

yaitu47 :

47 Wawancara, Maria Krisna Berutu, HR (Human Resource) Fiber Operation, PT. RAPP Riau


(33)

Golongan (grade) Tenaga Kerja PT. RAPP

Keterangan

Non Grade Training

B1-B2 Driver

B3 Mandor Baru

B4-B5 Mandor Senior, Acting Asisten

C1 Asisten Baru (mandor di promosikan sebagai staff asisten)

C2-C3 Asisten, Senior, Acting Askep (Asisten Kepala)

C4 Askep Baru

D1 Askep Senior, Acting Manager

D2 Manager

D3 Regional Manager, General Manager

E1 Bisnis Unit Head

Kontraktor - Pemilik perusahaan (kontraktor) - Pengurus

- Ketua regu/kelompok - Pekerja

Didalam sistem perekrutan tenaga kerja pihak perusahaan PT. RAPP tidak mengenal istilah perbedaan unsur SARA (Suku, Agama, Ras, Bahasa) baik dari penduduk dari daerah tempatan maupun penduduk dari luar daerah, ketentuan-ketentuan yang telah diterapkan oleh mitra PT. RAPP seluruhnya dijalankan dengan baik sehingga perekrutan tenaga kerja dapat disesuaikan dengan kebutuhan mitra perusahaan. Sebelum menjalankan sistem recruitmen tenaga kerja pihak mitra perusahaan tentunya sudah mengecek jumlah (budget) yang dibutuhkan, kebutuhan terhadap permintaaan recruitmen tenaga kerja di qualifikasikan berdasarkan pendidikan, pengalaman kerja maksimal lima tahun, bersedia ditempatkan disektor perusahaan PT. RAPP memenuhi persyaratan-persyaratan dan berhasil mengikuti test


(34)

tertulis, interview, dan MCV (My Curriculum Vitae). Berdasarkan ruang lingkup usaha perusahaan PT. Riau Andalan Pulp and Paper, terdiri atas empat departemen yang bergerak dalam bidang usaha pulp (bubur kertas) dan paper (kertas), diantaranya :

1. PT. RPE ( Riau Power Energy) atau lebih dikenal dengan nama Riau Power

Merupakan bisnis unit yang menangani semua masalah energi atau tenaga listrik, air, untuk keperluan pabrik bubur kertas dan perumahan didalam pabrik (Riau Kompleks).

2. PT. RAK (Riau Andalan Kertas)

Merupakan bisnis unit dari Riau Paper, dimana pada bisnis ini menangani masalah produksi kertas yang didalamnya terdapat PMIS (Product Management

Information System) juga memiliki hubungan dengan Departemen Information Technology and Information System (IT/IS).

3. PT. RAPP (Riau Andalan Pulp and Paper)

Merupakan bisnis unit yang berfungsi untuk menghasilkan pulp (bubur kertas), didalam PT. RAPP, yang terdiri dari Mill (pabrik), Common Service, Forestry (penanaman kayu akasia Acasia Mangium, Acasia Crasicarpa, dan Pinus Silvetris. Didalam Common Service terdiri dari Departemen HRD (Human Resource

Development), Departmen Logistik, dan Departemen Information Technology and Information System (IT/IS) yang mempunyai tanggung jawab menssuport sistem


(35)

4. PT. Riau Fiber

Merupakan salah satu unit bisnis PT. Riau Andalan Pulp and Paper yang bergerak di bidang pembangunan HTI (Hutan Tanaman Industri) yang bertugas dalam pengelolaan perkebunan kayu dan Hak Pengusahaan Hutan (HPH) yang diberikan Pemerintah Daerah untuk menghasilkan kayu sebagai bahan baku pabrik untuk proses produksi pulp and paper. Riau Fiber membangun Visi : “ Menjadi penghasil serat kayu tanaman terbaik di dunia dan menyediakan serat berkualitas tinggi kepada para pelanggan dengan memperhatikan kontribusi kepada masyarakat

luas serta pelaksanaan standar ligkungan.”Adapun jenis pekerjaan dalam perusahaan

PT. Riau Andalan Pulp and Paper, khususnya pada bisnis unit Riau Fiber, yakni 48:

48 Wawancara, Lister Siregar, HR (Human Resource) Operation Manager, Riau Fiber Head


(36)

Jenis Pekerjaan Keterangan

Nursery Melakukan penyemaian bibit untuk ditanam

dioperasional perusahaan.

Plantation Penanaman bibit, pemupukan, penyemprotan untuk membunuh gulma.

Harvesting Melakukan penumbangan, pengupasan batang pohon, pembersihan lahan yang sudah ditumbang agar dapat ditanami kembali.

Research and Development Melakukan penelitian untuk bibit unggul dan tahan

hama penyakit.

Fire and Safety Melakukan pengawasan akan kebakaran hutan baik yang disengaja manusia maupun karena cuaca extrim.

Occupational Health and Safety (OHS)

Melakukan pengawasan terhadap pekerja agar senantiasa menggunakan alat pelindung diri yang dipersyarakkan secara Undang-Undang.

Infrastructure Melakukan pengawasan dan memaintenance jalan-jalan di area operasional perusahaan, serta membangun jalan dan bangunan-bangunan di perusahaan.

Procurement Bagian untuk pembelian barang-barang kebutuhan operasional perusahaan.

Learning and Development Mengaakan berbagai training baik bagi karyawan

baru maupun karywan lama untuk peningkatan kemampuan atau skill karyawan yang terkait operasional perusahaan.

Wood Transport Membawahi transport untuk pengangkutan kayu ke pabrik (mill).

Best Practice Selalu mencari atau membuat terobosan untuk membuat pekerjaan menjadi lebih mudah, efektif, dan aman.

Sumber : data diolah dari hasil wawancara.

3.3.2 Peraturan Kerja Karyawan

Karyawan yang bekerja di PT RAPP terbagi menjadi karyawan kerja shift dan karyawan kerja reguler. Karyawan kerja reguler adalah karyawan yang bekerja


(37)

pada bagian yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi bubur kertas (pul), sedangkan karyawan kerja shift adalah karyawan yang berhubungan langsung dengan proses produksi pulp. Karyawan kerja shift dibagi menjadi empat tim, yaitu A, B, C, dan D. Sistem kerja karyawan kerja shift adalah tiga hari kerja dan satu harilibur. Waktu kerja karyawan kerja shift adalah delapan jam untuk setiap shift dengan pembagian waktu sebagai berikut49:

A. Shift pagi : Pukul 07.00-15.00 Wib B. Shift siang : Pukul 15.00-23.00 Wib

: (Bonus extra fooding)

C. Shift malam : Pukul 23.00-07.00 Wib(Bonus extra fooding)

Sedangkan untuk waktu kerja karyawan shift 12 jam dengan pembagian waktu :

A. Shift Pagi : Pukul 07.00-19.00 Wib (Bonus kupon makan) B. Shift Malam : Pukul 19.00-07.00 Wib (Bonus extra fooding) Waktu kerja karyawan kerja reguler adalah sebagai berikut:

A. Senin – Kamis : Pukul 07.00-16.00 Wib, dengan jam istirahat 11.30-13.00 Wib untuk karyawan yang berhubungan dengan technical (process and

maintenance). Pukul 08.00-17.00 Wib dengan jam istirahat 12.00-13.30 Wib

untuk karyawan yang bekerja di office.

49 Wawancara, Maria Krisna Berutu, HR (Human Resource) Fiber Operation, Riau Fiber


(38)

B. Jumat : Pukul 07.00-16.00 Wib dengan jam istirahat 11.30-13.30 Wib untuk karyawan yang berhubungan dengan technical (process and maintenance). Pukul 08.00-17.00 Wib dengan jam istirahat 11.30-13.30 Wib untuk karyawan yang bekerja di office.

C. Sabtu : Pukul 07.00-11.00 untuk karyawan yang berhubungan dengan

technical (process and maintenance). Pukul 08.00-12.00 untuk karyawan

yang bekerja di office. Jatah masuk untuk hari sabtu digilir 2 minggu sekali. D. Minggu : Libur.

3.4 Lokasi Pabrik PT. RAPP

PT. Riau Andalan Pulp and Paper adalah perusahaan swasta (murni) terdiri dari dua lokasi tempat pabrik, kantor pusat beralamat di Pangkalan Kerinci, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan dan kantor cabang beralamat di Jalan Teluk Betung Nomor 31 Jakarta Pusat, Jakarta-Indonesia. Lokasi Perusahaan PT. Riau Andalan Pulp and Paper berjarak kurang lebih 50 dari ibukota Pekanbaru, juga berdekatan dengan Sungai Kampar yang berada kurang lebih 4 Km dari lokasi pabrik Pulp and Paper, PT. Riau Andalan Pulp and Paper memiliki sarana infrasturktur yaitu pelabuhan di daerah Buatan dan Futong berjarak kurang lebih 40 Km dari lokasi pabrik Pulp and Paper digunakan sebagai pelabuhan utama dalam proses pemasaran produk ke konsumen di seluruh dunia. Luas areal perusahaan PT. Riau Andalan Pulp and Paper untuk operasional 1.750 Ha diisi dengan pembangunan perumahan karyawan, terdiri dari 4 bisnis unit perusahaan Pulp and Paper dan areal pabrik yang saling berintegrasi antara satu dengan yang lain, diantaranya : PT. Riau


(39)

Pulp merupakan perusahan yang berfungsi untuk menghasilkan bubur kertas (pulp),

untuk mengoperasikan produksi bubur kertas membutuhkan bangunan pabrik yaitu Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) kemudian sebagian hasil bubur kertas dari PT. Riau Pulp akan dikirim ke PT. RAK (Riau Andalan Kertas). PT. RAK merupakan bidang usaha yang menangani masalah produksi kertas juga mengenai penjualan bubur kertas, kemudian didukung oleh pabrik RAPP bertugas untuk mengolah bubur kertas basah sehingga menghasilkan beberapa ton kertas yang siap dijual. Sedangakan PT. RPE (Riau Prima Energi) merupakan perusahaan yang berfungsi untuk memproduksi listrik, uap (steam), dan air untuk keperluan pabrik dan perumahan di dalam pabrik. PT. Riau fiber merupakan perusahaan yang bertugas dalam pengelolaan perkebunan kayu dan HPH yang diberikan pemerintah daerah untuk menghasilkan kayu sebagai bahan baku pabrik. Chemical Plant merupakan pabrik pendukung yang berfungsi untuk menghasilkan bahan-bahan kimia yang digunakan sebagai bahan dasar proses dalam pabrik.

3.5 Areal Konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI)

Industri pulp dan paper (bubur kertas dan kertas) merupakan industri yang berkembang pesat saat ini, hal ini didukung dengan permintaan akan kertas yang terus meningkat dari tahun ke tahun yang mengakibatkan permintaan akan kayu untuk bahan baku pembuatan kertas meningkat. Perkembangan industri pulp and paper akan menuntut tersedianya bahan baku yang mencukupi dan daya dukung lingkungan sekitarnya. Konsumsi kayu bulat untuk industri pulp juga mengalami peningkatan, sehingga dibutuhkan kayu bulat untuk pembuatan pulp dan paper dalam jumlah yang


(40)

besar. Salah satu upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap kayu dari hutan alam adalah dengan pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI). Hutan tanaman industri dibangun dalam rangka meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan sistem silvikultur untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri hasil hutan. Pembangunan HTI diperlukan untuk menyediakan bahan baku kayu untuk industri serta mengatasi persoalan kehutanan yang bermuara pada terciptanya kelestarian ekosistem lingkungan yang berkelanjutan pada peran sosial ekonomi sumber daya hutan. Hutan Tanaman Industri (HTI) adalah hutan tanaman pada hutan produksi yang dibangun oleh kelompok industri kehutanan untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan baku industri hasil hutan. Hutan tanaman ini diperuntukkan guna memenuhi keperluan masyarakat, pembangunan, industri, dan ekspor. Dalam hutan produksi, pemanfaatan hasil hutan kayu pada HTI dalam hutan tanaman dapat dilakukan dengan satu atau lebih sistem silvikultur sesuai dengan karakteristik sumberdaya hutan dan lingkungannya. Pemanfaatan hasil hutan kayu pada HTI dalam hutan tanaman meliputi kegiatan penyiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pengolahan dan pemasaran. Secara lebih luas, pembangunan HTI bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasokan bahan baku industri perkayuan, peningkatan devisa negara, pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi negara atau pedesaan, penyediaan kesempatan kerja, dan kesempatan berusaha serta pelestarian manfaat sumberdaya hutan. Karena areal HTI berhubungan langsung dengan masyarakat sekitar hutan, kegiatan pengusahaan HTI


(41)

turut berperan aktif dalam kegiatan sehari-hari masyarakat, juga bertujuan untuk mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas lingkungan pedalaman yang berorientasi pada azas produktivitas, profitabilitas, dan keseimbangan hasil.50 Untuk dapat mengusahakan HTI, perlunya Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Indusri (HPHTI) yang dikeluarkan oleh menteri kehutanan, berdasarkan keputusan IUPHHK-HTI, Adendum IV SK.180/Menhut-II/2013, untuk sementara dijelaskan bahwa Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Industri (IUPHHK-HTI) merupakan izin usaha untuk membangun hutan tanaman pada hutan produksi yang dibangun oleh kelompok industri untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan baku industri. Pelaksanaan izin hak peminjaman kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI) PT. Riau Andalan Pulp and

Paper berdasarkan surat keputusan menteri, yaitu51:

a. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (RI) Nomor. 7/1/IPPKH/PMDN/2015, menyatakan :

Tentang izin pinjam pakai kawasan hutan untuk kegiatan Operasi produksi Batubara atas nama PT. Manunggal Inti Artamas, pada kawasan hutan produksi terbatas dan hutann produksi tetap di Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau seluas 108,22 Hektar.

50Desliana Sidabutar “Biaya Pengusahaan Hutan Tanaman Industri Di PT. Riau Andalan

Pulp and Paper Sektor Pelalawan, Skripsi, belum diterbitkan, IPB : Bogor, 2009, hal.16-20.

51

Wawancara, Daniel Sihombing, Planning Manager, Coorporate Office PT. Riau Andalan Pulp and Paper Pangkalan Kerinci-Kabupaten Pelalawan pada 13 Novemeber 2015.


(42)

b. Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia (RI) Nomor SK.28/Menhut-II/2013, menyatakan :

Tentang izin pinjam pakai kawasan hutan untuk kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi pada lokasi Cadas (CDS-J1X), Bene Strait (BES-J1X) atas nama Satuan Kerja Sementara Pelakasana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKMIGAS) ; Badan Operasi Bersama PT. Bumi Siak Pusako, PERTAMINA Hulu, Kawasan Hutan Produksi Terbatas, Hutan Produksi Tetap yang terletak di Kabupaten Siak Provinsi Riau seluas 22,15 Hektar. c. Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia (RI) Nomor. SK.

71/Menhut-II/2013, menyatakan :

Tentang izin pinjam pakai kawasan hutan untuk kegiatan Operasi Produksi Minyak dan Gas Bumi serta sarana penunjangnya seluas 538,04 Hektar atas nama Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKMIGAS)-EMP Mallaca Strait S.A pada kawasan Hutan Produksi Terbatas dan Hutan Produksi, yang dapat dikonversi di Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau.

d. Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia (RI) Nomor. SK.502/Menhut-II/2012, menyatakan :

Tentang izin pinjam pakai kawasan hutan untuk pembangunan Jalan Siak – Tumang – Muara Kelantan I – Muara Kelantan II – Simpang Bunut, atas nama Bupati Siak seluas 117,40 Hektar pada kawasan Hutan Produksi Tetap dan Hutan Produksi yang dapat dikonversi di Kabupaten Siak Provinsi Riau.


(43)

Hutan Tanaman Industri PT. RAPP

A. Nama IUPHK-HTI (Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Industri) : PT. Riau Andalan Pulp and Paper

B. Status Perusahaan : Swasta (murni)

C. Alamat Kantor Pusat : Pangkalan Kerinci, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Po Box. 1089 Pekanbaru-Indonesia.

Telepon : +6276195529

Fax : +6276195304

Alamat Kantor Cabang : Jalan Teluk Betung Nomor 31 Jakarta Pusat- Indonesia

Telepon : +6221319303134

Fax : +62213144604

D. Keputusan IUPHK-HTI : Adendum IV

Nomor : SK.180/Menhut-II/2013

Tanggal : 21 Maret 2013

Luas Izin : 338.536 Ha

Kelas Perusahaan : Kayu Serat E. Kepemilikan Industri

Terkait dengan industri : PT. Riau Andalan Pulp and Paper- Keterkaitan saham


(44)

Lokasi : Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan,Riau F. Lokasi Areal Kerja

Administrasi Pemerintahan

Provinsi : Riau

Kabupaten : Kampar, Siak, Pelalawan, Kuansing dan Kepulauan Meranti

Kecamatan : Kampar Kiri, Mandau, Dayun, Sungai Apit, Ukui, Pelalawan, Teluk Meranti, Logas Tanah Datar, Benai, Langgam, Kuantan Tengah, Cerinti, Kuantan Hilir, Singingi, Merbau

1.5.1 Rencana Karya Pengelolaan Hutan Tanaman Industri

Rencana yang disusun meliputi Rencana Karya Pengusahaan Hutan (RKPH) dan Rencana Karya Tahunan (RKT). Rencana Karya Pengusahaan Hutan (RKPH) merupakan rencana yang memuat seluruh kegiatan yang menunjang pembangunan dan pengelolaan hutan tanaman industri, rencana ini merupakan penjabaran dari kegiatan pembangunan hutan tanaman industri yang mempunyai kejelasan : lokasi, jumlah tenaga kerja, kualitas, jumlah sarana dan prasarana yang dibutuhkan, jumlah biaya yang dibutuhkan, dan sistem pelaksanaan tata waktu. RKPH disusun paling lambat sebelum kegiatan pembangunan dilaksanakan. Rencana Karya Tahunan (RKT) merupakan kegiatan-kegiatan termasuk pembiyaan yang hendak dilaksanakan dalam jangka waktu satu tahun dan sisusun paling lambat sebelum kegiatan tahunan dilaksanakan. Berdasarkan Rencana Karya Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan


(45)

Tanaman Industri (RKUPHHK-HTI) dengan masa waktu tahun berjalan, maka perusahaan PT. RAPP menetapkan :

a. Nomor Surat Keputusan RKUPHHK-HTI : SK.173/VI-BPHT/2010 dan : SK. 93/VI-BUHT/2013

b. Tanggal : 22 Desember 2010 dan

: 17 Desember 2013

c. Periode : 2009 dan

: 2010

d. Luas Areal Efektif : ± 350.165 Ha dan : ± 338.536 Ha

e. Delmak : Tahun 2009

f. Sistem Silvikultur : Tebang Habis Permudahan Buatan (THB)


(46)

Tabel 6

Sistem Silvikultur Hutan Tanaman Industri PT. RAPP

Jenis tanaman a. Acacia mangium b. Acacia crassicarpa c. Eucalyptus sp

d. Melaleuca sp,

e. Maesopsis emini (jenis tanaman yang dikembangkan), dan

jenis lain

Jarak tanaman a. Tanaman pokok (3×3 meter), (3×2.5 meter), dan (3×2 meter)

b. Tanaman kehidupan (7×3 meter) Daur tanaman a. Acacia mangium (5-6 tahun)

b. Acacia crassicarpa (4-5 tahun)

c. Eucalyptus sp, Melaleuca sp, dan jenis lain (5-10 tahun)

Riap tanaman a. Umur 5-6 tahun (30.7-30.9 m3/ha/th) b. Umur 4-5 tahun (27.5-27.9 m3/ha/th) Kondisi areal a. Lahan basah dan lahan kering

Sumber : Data diolah dari hasil wawancara.

Berkaitan dengan bahan baku Acacia Crassicarpa dan Acacia Mangium pada awal berdiri PT. RAPP tahun 1993 dengan pola Hutan Tanaman Industri (HTI) maka realisasi luas ruang yang dipergunakan untuk pemanfaatan hasil hutan kayu tanaman industri, sebagai berikut :

1. Luas areal tanaman pokok : 218.480 Ha (65%) 2. Luas areal tanaman unggulan : 34.468 Ha (10%) 3. Luas areal tanaman kehidupan : 17.514 Ha (5%) 4. Luas areal kawasan lindung : 49.705 Ha (15%) 5. Luas areal sarana prasarana : 7.744 Ha (2%) 6. Luas areal tidak efekif : 10.624 Ha (3%)


(47)

3.6 Kapasitas Produksi Bubur Kertas dan Kertas (pulp and paper)

Produk utama PT. RAPP adalah lembaran bubur kertas (pulp)akasia dan mix

hardwood serta produk kertas dengan merek dagang PaperOne™. Kapasitas produksi

pulp di PT. RAPP Pangkalan Kerinci mencapai 2,7 juta ton pulp per-tahun sedangkan

kapasitas produksi kertas di PT. RAPP Pangkalan Kerinci mencapai 876 ribu ton kertas per-tahun. Produk kertas PaperOne™ telah diekspor ke seluruh dunia, dimana saat ini produk tersebut tersedia di 55 negara. Sementara itu, lembaran pulp buatan PT. RAPP telah digunakan oleh 80% perusahaan pembuat kertas di Asia dan 15% perusahaan pengguna pulp di Eropa. Awal mulainya produksi kertas beroperasi sejak tahun 1995 dengan konstruksi produksi bubur kertas (pulp) seiring dengan perkembangannya pada tahun 1997 pihak perusahaan menjalankan operasional usaha konstruksi produksi kertas, yang mana sumber bahan bakunya diperoleh dari jenis tanaman kayu yang dikembangkan adalah kayu Eucaliptussp, Melaleucasp,

Maesopsis eminii, Acacia sp (Acacia mangium, Acacia crassicarpa) kedua jenis kayu

ini berwarna coklat muda keputihan. Perbedaan mendasar dari kedua jenis kayu ini ialah habitatnya, dimana Acacia Mangium memiliki habitat tanah kering, sedangkan

Acacia Crassicarpa berhabitat di tanah basah. Supaya menghasilkan produk kertas

membutuhkan tiga kubik kayu Acacia berdasarkan ketentuan Rencana Kerja Tahunan (RKT) Dinas Kehutanan, kayu harus berusia 6-7 tahun setelah melalui tahap pemprosesan kayu Acacia diolah menjadi bubur kertas 1,5 ton pulp, sedangkan untuk jenis kertas gulung (delivery wold) memerlukan 25 ribu kubik kayu Acacia dengan produk bubur kertas dan kertas (pulp and paper) berstandar lisensi yang baik. Produk


(48)

lembaran bubur kertas buatan PT. RAPP diproduksi dengan proses yang berbasiskan ECF (Elemental Chlorine Free) yang berarti dalam pembuatannya, khususnya dalam proses pemutihan pulp (bleaching) PT. RAPP sama sekali tidak menggunakan gas klorin (CL2), karena akan menghasilkan senyawa beracun berupa dioksin dalam jumlah besar, berikut adalah tampilan contoh lembaran bubur kertas Acacia :

Gambar 3.6.1. Contoh lembaran bubur kertas akasia (Acacia)

Kertas (paper) yang diproduksi oleh PT. RAPP tersedia dalam tiga bentuk, yaitu dalam bentukcut size,25% dalam bentuk folio sheet, dan 25% dalam bentukcustomer

roll. Produk kertas roll size dan folio size buatan PT. RAPP bermerek dagang pribadi

dari PT. RiauPaper, dimana tersedia dalam 9 grammage yaitu 55, 60, 67, 70, 75, 80, 90, 100, dan 120 g/m2 dan memiliki 3 kategori warna, yaitumega white, high white, dan standard white.Produk kertascut size buatan PT. RAPP adalah kertas kualitas premium dengan merek dagang PaperOne ™. Terdapat 4 buah produk kertas cut size buatan PT. RAPP yang telah disertifikasi Chain of Custody oleh PEFC (The

Programme for the Endorsement of Forest Certification). Sertifikasi ini menunjukkan

bahwa produk kertas milik PT. RAPP dapat ditelusuri kembali proses produksinya dari hutan yang telah tersertifikasi. Sertifikasi ini menjamin bahwa hutan asal produk


(49)

yang tersertifikasi merupakan hutan legal dan bukan hasil ilegal logging. Produk PT. RAPP yang telah mendapat sertifikasi dari PEFC adalah sebagai berikut52:

a. PaperOne™ All Purpose: Kertas tipe ini sesuai untuk kebutuhan pencetakan sehari-hari, baik di kantor maupun di rumah. Kertas ini diklaim untuk pencetakan dengan inkjet printer dikarenakan telah mengadopsi teknologi peningkatan kualitas permukaan kertas.

Gambar 3.6.2. Produk Kertas PaperOne™ Jenis All Purpose

b. PaperOne™ Copier:Kertas jenis sesuai untuk pencetakan cepat dan dalam jumlah besar, dikarenakan permukaannya yang halus untuk dijadikan keperluan fotokopi sehari-hari.

Gambar 3.6.3. Produk Kertas PaperOne™ Jenis Copier

c. PaperOne™ Digital: Produk kertas ini cocok untuk keperluan pencetakan

digital dikarenakan tekstur permukaannya yang ekstra halus, jenis kertas ini baik untuk dijadikan kertas majalah dan buku berwarna lainnya.

Gambar 3.6.4. Produk Kertas PaperOne™ Jenis Digital

52 Sumber: http://documents.tip>documents Laporan Kerja PraktekPT. RAPP_13011048,


(50)

d. PaperOne™ Offset : Sesuai dengan namanya, produk kertas jenis ini sesuai untuk pencetakan offset. Pencetakan offset merupakan pencetakan dengan mentransfer gambar atau tulisan dari rol plat ke kertas yang dicetak. Pencetakan ini umum digunakan dalam pencetakan koran, dimana pencetakan dilakukan dengan cepat dan dalam jumlah besar.

Gambar 3.6.5. Produk Kertas PaperOne™ Jenis Offset

Selain itu semua proses produksi bubur kertas dan kertas juga ditunjang dengan sistem operasi yang dimonitor oleh suatu sistem komputer DCS (Distributed

Control System)merupakan sistem pengontrolan yang maju pada suatu industri.

Produksi bubur kertas dan kertas dari perusahaan PT. RAPP dapat di gunakan di dalam negeri maupun di ekspor ke beberapa Negara Asia, Eropa, yakni : China, Italy, Thailand, dan Australia, dikarenakan hasil produksi bubur kertas dan kertas dari PT. RAPP berkualitas tinggi sehingga dalam menyalurkan pemasaran produk dalam negeri dan luar negeri dilakukan dengan cepat. Berikut ini adalah tabel masing-masing kapasitas produk bubur kertas dan kertas serta wilayah pemasaran domestik maupun eksport ejak berdirinya perusahaan PT. RiAPP, dengan penjualan produk pertama adalah bubur kertas tahun 1995 kemudian pihak management perusahaan PT.


(51)

RAPP menjalankan usaha produk kertas, awal penjualan produk tahun 1998, sebagai berikut53 :

Tabel 7

Kapasitas Produksi Pulp (bubur kertas) PT. RAPP 1995-2007

No. Tahun Produksi Jenis

Produksi

Kapasitas Produksi/ton

Penjualan/ton

1. 1995 (awal) Pulp 319.206 ton 319.206 ton

2. 1996 Pulp 507.500 ton 507.500 ton

3. 1997 Pulp 601.936 ton 601.936 ton

4. 1998 Pulp 668.579 ton 570.598 ton

5. 1999 Pulp 706.136 ton 534.384 ton

6. 2000 Pulp 935.269 ton 738.836 ton

7. 2001 Pulp 1.346.451 ton 1.144.058 ton

8. 2002 Pulp 1.739.000 ton 152.642 ton

9. 2003 Pulp 1.784.000 ton 1.554.784 ton

10. 2004 Pulp 1.825.000 ton 1.574.732 ton

11. 2005 Pulp 2.030.000 ton 1.754.662 ton

12. 2006 Pulp 2.100.000 ton 1.805.686 ton

13. 2007 Pulp 2.800.000 ton 1.706.080 ton

Total ProduksiPulp 17.363.077 ton 12.965.068 ton

Sumber : Data diolah dari hasil wawancara.

53 Wawancara, Fitri Jayanti, Data & Administrator Corp Comp, Office Rukan No. 06 Lantai 3


(52)

Tabel 8

Kapasitas Produksi Paper (kertas) PT. RAPP 1998-2007

No. Tahun Produksi Jenis Produksi

Kapasitas Produksi/ton

Penjualan /ton

1. 1998 (awal) Paper 136.085 ton 136.085 ton

2. 1999 Paper 238.545 ton 238.545 ton

3. 2000 Paper 272.823 ton 272.823 ton

4. 2001 Paper 281.102 ton 281.102 ton

5. 2002 Paper 294.941 ton 294.941 ton

6. 2003 Paper 318.405 ton 318.405 ton

7. 2004 Paper 347.539 ton 347.539 ton

8. 2005 Paper 382.414 ton 382.414 ton

9. 2006 Paper 408.770 ton 401.357 ton

10. 2007 Paper 686.000 ton 696.878 ton

Total Produksi Paper 3.366.624 ton 3.372.089 ton

Sumber : Data diolah dari hasil wawancara.

Dari tabel diatas menjelaskan bahwa sejak perusahaan PT. RAPP mulai berdiri tahun 1993 operasional pabrik pulp and paper belum menunjukkan perkembangan yang pesat, penggunaan instalasi pabrik pada awal pembangunan adalah mesin pulp (bubur kertas) kemudian berproduksi untuk product komersial atau penjualan mulai tahun tahun 1995, jumlah kapasitas produksi pulp dan penjulan memiliki jumlah yang sama 319.206 ton sedangkan untuk penggunan mesin pabrik

paper (kertas) diinstalasi tahun 1995 akan tetapi proses berproduksi penjualan awal

tahun 1998, dengan jumlah kapasitas dan penjualan yang sama sekitar 136.085 ton. Dari masing-masing kapasitas produksi pulp and paper setiap tahunnya mengalami peningkatan. Peningkatan kapasitas produksi pulp and paper semuanya sudah diatur berdasarkan ketentuan Standard Operasional Prosedur (SOP) dari mitra PT. RAPP,


(53)

tingkat maksimal kapasitasnya 2,8 juta ton per-tahun berlaku sampai tahun sekarang. Apabila dibandingkan pada akhir tahun 2007 tingkat kapasitas produksi pulp 2.800.000 ton dengan jumlah penjualan 1.706.080 ton dan tingkat kapasitas produksi paper 686.000 ton, penjualan 696.878 ton. Selama beroperasi tahun 1993-2007 perusahaan PT. RAPP telah berkontribusi dalam pembentukan output, yang merupakan nilai penjualan atas barang daan jasa yang dihasilkan oleh kegiatan produksi, jika nilai penjualan produk pulp and paper meningkat maka akan meningkatkan pembentukan nilai ouput perekonomian Provinsi Riau. Secara relatif kontribusi perusahaan PT. RAPP tahun 2007 mengalami tren yang menurun akibat turunnya nilai penjualan ekspor, yang disebabkan oleh krisis ekonomi global juga karena pertumbuhan lapangan usaha di luar pulp and paper lebih tinggi. Untuk mengetahui wilayah prioritas pemasaran produksi dan perbandingan jumlah distribusi

pulp and paper, maka dibuat tabel sebagai berikut : Tabel 9

Wilayah Pemasaran Produksi dan Perbandingan Jumlah Distribusi

Pulp and Paper 2006-2007

Tahun Jenis Produksi Wilayah Pemasaran Distribusi (%)

2006-2007 Pulp (bubur kertas) Indonesia

Asia Eropa dan lainnya

6 % 76 % 18 %

Total Distribusi Produksi Pulp 100 %

Tahun Jenis Produksi Wilayah Pemasaran Distribusi (%)

2006-2007 Paper (kertas) Indonesia

Asia Eropa dan lainnya

13 % 59 % 28 %

Total Distribusi Produksi Paper 100 %


(54)

3.7 Proses Produksi Pulp and Paper 3.7.1 Bahan baku

Bahan baku proses pembuatan pulp, pabrik Riau Pulp adalah kayu yang berasal dari kayu tanaman akasia yang bernama Acasia mangium dan Acasia

crasicarpa dan Pinus silvetris. Kayu yang digunakan perusahaan pada umumnya

kayu keras (hard wood), sedangkan kayu lunak (soft wood) digunakan dalam jumlah sedikit. Bahan baku untuk proses pembuatan kertas adalah pulp(bubur kertas), yaitu

pulp serat pendek (hardwood) dan pulp serat panjang (softwood). Kemudian

bahantambahan lainnya yang dapat digunakan pada pengolahan pulp (bubur kertas) adalah54:

o Cairan pemasak untuk proses pembuatan pulp (bubur kertas), terdiri dari : Lindi putih (white liquor) dan Lindi hitam (black liquor).

o Uap panas Steam digunakan sebagai sumber panas pada proses pemasakan. o Bahan kimia pemutih yang digunakan untuk meningkatkan derajat putih pulp

adalah clorin dioxide.

Adapun bahan-bahan penolong lainnya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu produk atau dikaitkan pada produk dimana keberadaannya tidak mengurangi nilai dari produk tersebut, yaitu :

o Bahan pembungkus dengan menggunakan peralatan yang disebut forlder. o Kawat untuk mengikat pada tying machine.

54http://repository.usu.ac.id/betstream/../4/chapter%2011.pdf Sejarah Perusahaan PT. Riau


(55)

o Label untuk memberikan tanda produksi pada bal-bal yang telah dibungkus dan diikat.

3.7.2 Proses Produksi Pulp and Paper

PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) merupakan pabrik pulp dan kertas yang terintegrasi, dimana di dalam satu pabrik yang terpadu terdapat unit pembuatan

pulp dan unit pembuatan kertas. Proses produksi pulp di PT. RAPP terbagi menjadi

empat garis produksi, garis produksi pada PT. RAPP dikenal dengan sebutan

fiberline.Fiberline area merupakan tempat dilakukannya pembuatan pulp (bubur kertas) di Department Fiberline mempunyai tiga line, yaitu : line 1, line 2 dan line 3. Fiberline 1 merupakan line untuk mesin lama atau mesin yang pertama kali di

gunakan sejak awal berdirinya pabrik. Sedangkan line 2 merupakan mesin baru yang di tambahkan karena adanya permintaan konsumen yang semakin meningkat, line 3

merupakan mesin terbaru dengan teknologi dan proses yang lebih canggih dan berbeda dari line 1 dan 2. Fiberline 1dan 3memproduksi pulp berbahan baku kayu jenis akasia dengan kapasitas produksi masing-masing 2600 dan 2100 ton/hari.Fiberline 2memproduksi pulp berbahan baku kayu jenis mix hardwood dengan kapasitas produksi 3400 ton/hari. Sementara Pin Chip Digester khusus untuk memproduksi pulp yang berasal dari chip kayu akasia dan MHW yang berukuran 3-7 mm dengan kapasitas produksi 450 ton/hari pulp hasil produksi dari keempat garis produksi ini kemudian sebagian dikirim ke PT. Riau Andalan Kertas (RAK) untuk dibuat kertas dan sebagian lagi dikirim ke departemen pulp machine untuk dikeringkan dan dibuat lembaran-lembaran pulp dan dijual ke konsumen. Secara


(56)

umum proses produksi pulp (bubur kertas) and paper (kertas), terdiri dari sembilan tahap, yaitu55 :

1. Proses pengkulitan kayu (De-barking) 2. Proses Cincang kayu (Chipping) 3. Proses memasak kayu (Digester)

4. Proses pemutihan dengan unsur bebas chlorine (Mixing)

5. Proses pengeringan pulp (bubur kertas) dan pembentukan paper (kertas) ; (Forming followed by drying)

6. Proses pembuatan kertas printing (Paper making )

7. Proses pemotongan kertas sesuai ukuran (Cutsize production, Condensed

illustrati)

8. Packaging

9. Proses akhir dan siap untuk dikirim (Palletised and ready for shipment)

55

Wawancara, Fitri Jayanti, Data & Administrator Corp Comp, Office Rukan No. 06 Lantai 3 PT. Riau Andalan Pulp and Paper Pangkalan Kerinci pada 02 November 2015.


(57)

BAB IV

PENGARUH DAN PERANAN PT. RIAU ANDALAN PULP AND PAPER (RAPP) TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT PANGKALAN KERINCI, KABUPATEN PELALAWAN PROVINSI RIAU (2000-2007)

4.1.Perkembangan Perkonomian

Kabupaten Pelalawan sebagai daerah Kabupaten yang baru berkembang cukup pesat baik dari perkembangan ekonomi, politik, budaya, sosial, dan lainnya jika dibandingkan dengan daerah kabupaten yang lain di Provinsi Riau. Perkembangan yang cukup pesat tidak terlepas dari sumbangan dari banyaknya investasi masuk di daerah Kabupaten Pelalawan. Kabupaten Pelalawan pada saat sekarang ini adalah sebagai pusat pengelolaan Pulp (bubur kertas) and Paper (kertas) untuk kawasan Indonesia sampai kawasan ASEAN, begitu juga perkebunan sawit dan pabrik kelapa sawit hampir menyebar keseluruh kecamatan yang ada diwilayah Kabupaten Pelalawan, serta beberapa perusahaan kilang minyak bumi. Perkembangan dan pembangunan ekonomi di Kabupaten Pelalawan lima tahun pertama realisasinya cukup tinggi, hal ini disebabkan adanya usaha pemerintah kabupaten melakukan terobosan yang mengubah sturktur perekonomian konvensional kepada sturktur perekonomian modern yang mengarah kepada komersial, seperti : perkebunan kelapa sawit, pabrik pengolahan kelapa sawit, dan pembukaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan melakukan kemudahan dalam perdagangan dalam negeri maupun


(58)

luar negeri. Berhubungan dengan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) yang merupakan salah satu alat untuk meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan tujuan otonomi daerah yang luas, nyata, dan bertanggung jawab. Dalam menentukan arah kebijakan Rencana Pembangunan Kabupaten Pelalawan ditetapkanlah Rencana Strategi Kabupaten Pelalawan Peraturan Daerah Nomor 446 Tahun 2002 tentang Lima Arah Pembangunan :

1. Meningkatkan kesejahteraan rakyat.

2. Meningkatkan mutu pendidikan dan kesehatan. 3. Meningkatkan sarana perhubungan dan transportasi. 4. Meningkatkan usaha pertanian berbasiskan Indonesia. 5. Meningkatkan mutu aparatur pemerintahan.

Oleh karena itu pembangunan Kabupaten Pelalawan terlihat dari pelaksanaan APBD periode 2000-2004 sekitar 1.313.860.924.000 milyar rupiah, dengan anggaran sebagai berikut :

o APBD Tahun 2000 : Rp. 64.234.820.000 -Perincian Belanja Rutin : Rp. 28.351.039.000 -Belanja Pembangunan : Rp. 35.883.781.000 o APBD Tahun 2001 : Rp. 255.086.403.000

-Perincian Belanja Rutin : Rp. 100.403.437.000 -Belanja Pembangunan : Rp. 154.682.966.000


(59)

o APBD Tahun 2002 : Rp. 332.580.678.000 -Perincian Belanja : Rp. 109.987.937.000 -Belanja Pembangunan : Rp. 222.592.741.000 o APBD Tahun 2003 : Rp. 336.724.203.000 -Perincian Belanja : Rp. 112.351.039.000 -Belanja Pembangunan : Rp. 224.373.164.000 o APBD Tahun 2004 : Rp.325.234.820.000

-Perincian Belanja : Rp. 115.510.236.000 -Belanja Pembangunan : Rp. 209.724.584.00

4.1.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pelalawan

Memasuki era reformasi perubahan paradigma pembangunan nasional dari paradigma pertumbuhan menuju paradigma pemerataan pebangunan secara adil dan berimbang. Perubahan paradigma dapat di wujudkan melalui kebijakan otonomi daerah56 dan perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diatur dalam Undang-Undang 22 Tahun 1999 tentang pemerintah daerah yang menjelaskan tentang tanggung jawab politik dan administratif pemerintah Pusat, Provinsi, dan Daerah.

56 Otonomi (autonomy) berasal dari bahasa Yunani, auto berarti sendiri dan nomuous/nomy

berarti hukum atau peraturan. Berdasarkan Undang-Undang Pemerintahan Daerah Nomor 22 Tahun 1999 Otonomi Daerah merupakan kewenangan daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Seperti yang dijelaskan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 didalam pelaksanaan Otonomi Daerah memerlukan dukungan dari perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah salah satu penyebabnya karena rendahnya

kemampuan keuangan daerah. Lihat Keriahen Tarigan Tambun “Pengaruh Otonomi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Sektor-Sektor Berpotensi Yang Dapat Dikembangkan Di

Pemerintah Kota Medan”, Tesis, belum diterbitkan, Medan: Universitas Sumatera Utara, 2005, hal.12-13.


(60)

Undang-Undang 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menyediakan dasar hukum tentang desenralisasi fiskal57, menjelaskan pembagian baru mengenai sumber pemasukan dan transfer keuangan antar pemerintah. Atas persetujuan bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Presiden Republik Indonesia, pada tanggal 15 Oktober 2004 memutuskan bahwa : Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah direvisi dengan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004.

Dengan demikian berdasarkan Undang-Undang 33 Tahun 2004 Pasal 5 sebagai otonom daerah diharapkan untuk dapat mengembangkan dan mengoptimalkan semua potensi daerah yang digali dari dalam wilayah daerah bersangkutan yang terdiri dari sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). PAD adalah sumber pendapatan daerah yang murni digali oleh daerah sendiri dan oleh karena itu daerah mempunyai keleluasaan penuh dalam memanfaatkan dana untuk kepentingan daerah sesuai dengan kebutuhan dan prioritas daerah. Meningkatkan pendapatan daerah hendaknya tidak harus ditempuh dengan cara kebijakan menaikkan tarif, tetapi

57 Desentralisasi Fiskal melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 adalah tentang

perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Tujuan utama desentralisasi fiskal adalah menciptakan kemandirian daerah, pemerintah daerah diharapkan mampu menggali sumber-sumber keuangan lokal, khususnya melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD). Lihat Sri Wangsih

Sitepu “Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU) Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi Daerah Dan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten/Kota

Provinsi Sumatera Utara”, Tesis, belum diterbitkan, Medan: Universitas Sumatera Utara (USU), 2009, hal. 17.


(61)

yang lebih penting adalah dengan memperbaiki dan menyempurnakan administrasi sistem dan prosedur penetapan dan pemungutan pendapatan daerah.58Melalui tabel berikut TERLAMPIR LAMPIRAN III. Perkembangan Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pelalawan Dalam Tahun 2000-2007. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pelalawan mencakup Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Bagian Laba Usaha Daerah, dan Lain-lain PAD. Dalam kurun delapan tahun terakhir (2000-2007) realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) selalu mengalami peningkatan yang cukup signifikan, peningkatan terhadap PAD dapat dijadikan indikator bahwa pemerintah dan masyarakat telah menciptakan kondisi sosial, ekonomi, politik, dan keamanan yang cenderung relatif aman sehingga memberikan rasa aman bagi masyarakat Kabupaten Pelalawan untuk melakukan kegiatan ekonomi.

4.2.Ekologi

Dalam suatu lingkungan hidup yang baik, terjalin suatu interaksi yang harmonis dan seimbang antar komponen-komponen lingkungan hidup. Stabilitas keseimbangan dan keserasian interaksi antar komponen lingkungan dan tergantung pada usaha manusia. Karena manusia adalah komponen lingkungan hidup yang paling dominan dalam mempengaruhi lingkungan, begitupun sebaliknya lingkungan mempengaruhi manusia sehingga terdapat hubungan yang saling pengaruh-mempengaruhi anatara manusia dan lingkungan hidupnya. Manusia tidak dapat hidup


(62)

tanpa lingkungan, karena segala sesuatu kebutuhan hidupnya tersedia dan diambilnya dari lingkungan hidupnya jalinan manusia dengan lingkungan hidupnya demikian erat.59 PT. RAPP merupakan salah satu perusahaan yang berada dibawah payung grup

Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) perusahaan penghasil kertas,

bubur kertas (pulp) dan serat kayu terkemuka di dunia, produk Bleached Hardwood

Kraft Pulp (BHKP) dengan teknologi Elemental Chlorine Free (ECF) dan kertas Uncoated Wood-Free (UWF). Pabrik Riaupulp beroperasi di Provinsi Riau,

Sumatera-Indonesia. Dengan kapasitas terpasang sebesar 2,8 juta ton pulp dan 820.000 ton kertas per-tahun. PT. RAPP termasuk dalam peringkat lima terbaik industri pulp dan kertas di dunia dalam hal efisiensi. Efisiensi penggunaan bahan baku adalah prinsip untuk mencagah timbulan limbah pada pabrik pulp dan kertas. Sisa bahan kimia dari pabrik pulp dan kertas dipulihkan (recover) dan digunakan kembali (reuse) atau didaur ulang (recyle) sebagai bahan baku, bahan bakar atau untuk keperluan yang bermanfaat lainnya. Hal ini sejalan dengan pendekatan

perusahaan atas konsep “5R” Recycle, Recover, Reuse, Reduce, and Replace. PT.

RAPP telah berfokus pada optialisasi kinerja pabrik, hal ini menumbuhkan kinerja yang kuat tingkat efisiensi yang tinggi dan manfaat lingkungan yang signifikan juga termasuk upaya pengurangan material dan energi yang digunakan untuk memberi nilai terhadap produk yang dihasilkan. Untuk itu PT. Riau Andalan Pulp and Paper akan terus berinvestasi dalam inisiatif lingkungan yang baik. Pemenuhan PT. RAPP

59 Harun M. Husein, Lingkungan Hidup: Masalah Pengelolaan Dan Penegakan Hukumnya,


(63)

terhadap semua peraturan lingkungan di Indonesia sangat ketat, perusahaan juga telah memenuhi arahan IPPC Uni Eropa untuk mengurangi emisi dengan menggunakan teknik terbaik yang tersedia Best Available Technology (BAT) untuk industri

pulp(bubur kerta) dan kertas. Emisi udara, produk limbah cair dan limbah padat terus

dimonitor secara teratur, selain itu evaluasi kesehatan masyarakat juga dilakukan pada desa-desa hulu dan hilir di sepanjang Sungai Kampar, sampel data atas dampak lingkungan hidup yang ditimbulkan kemudian dianalisa dan dikaji secara berkala selanjutnya dibandingkan dengan persyaratan peraturan untuk tujuan perbaikan perusahaan secara berkelanjutan dan meningkatkan pengelolaan emisi, limbah, dan sampah.60

Berdasarkan kepatuhan terhadap pemerintah PT. RAPP yang merupakan perusahaan yang memiliki banyak cabang industri, untuk penanganan limbah perusahaan menggunakan IPAL (Instalasi Pengelolaan Air Limbah) terpadu berdasarkan Peraturan Pemerintah Lingkungan Hidup yang menetapkan Baku Mutu Nomor 05 Tahun 2014 : Menjelaskan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi mengenai pembangan limbah cair bagi kegiatan industri dan bertujuan supaya kelestarian lingkungan tetap dijaga, kandungan limbah atau bahan-bahan kimia yang dikeluarkan ketempat pembuangannya harus memenuhi izin sesuai ketetapan Peraturan Pemerintah Baku Mutu Lingkungan Nomor 05 Tahun 2014. Sebagai wujud

60

Wawancara, Fitri Jayanti, Data & Administrator Corp Comp, Office Rukan No. 06 Lantai 3 PT. Riau Andalan Pulp and Paper Pangkalan Kerinci pada 02 November 2015.


(1)

BAB III PERKEMBANGAN PERUSAHAAN PT. RAPP DI PANGKALAN KERINCI 1993-2007

3.1 Sejarah Perusahaan 53

3.2 Managemen Perusahaan 55

3.4.1 Perekrutan Tenaga Kerja 75

3.4.2. Jumlah dan Golongan Tenaga Kerja 65 3.4.3. Peraturan Kerja Karyawan 71 3.3 Areal Konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) 74

3.3.1. Rencana Karya Pemanfaatan HTI 79

3.4 Kapasitas Produksi Pulp and Paper 82

3.4.1 Proses Produksi Pulp and Paper 89 BAB IV PENGARUH DAN PERANAN PT. RAPP TERHADAP

KEHIDUPAN MASYARAKAT PANGKALAN KERINCI, KABUPATEN PELALAWAN PROVINSI RIAU (2000-2007)

4.1 Perkembangan Ekonomi Dalam Pelaksanaan APBD 92 4.1.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pelalawan 94

4.2 Ekologi 96 4.3 Komposisi Penduduk 100

4.4 Peranan PT. RAPP Melaui Program


(2)

BAB V KONTRIBUSI PERUSAHAAN PT. RAPP TERHADAP PERKEMBANGAN MASYARAKAT PANGKALAN KERINCI 1999-2007

5.1 Pembentukan Kabupaten Pelalawan 144

5.2 Pembangunan Replika Istana Sayap 115

5.3 Peningkatan Tenaga Kerja 116

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 128

6.2 Saran 130

DAFTAR PUSTAKA 134

DAFTAR INFORMAN 137


(3)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Luas Wilayah Kabupaten Kampar Menurut Jenis Penggunaan Tanah Dirinci Menurut Desa atau kelurahan (1993) 20 Tabel 2. Jumlah Penduduk Kabupaten Kampar (1947-1977) 30 Tabel 3. Penempatan Transmigrasi Di Kabupaten Pelalawan Dari Prapelita

-Tahun 2000 33

Tabel 4. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk Dan Kepadatan Penduduk Per-Km2 Menurut Kecamatan Di Kabupaten Pelalawan (2000) 36 Tabel 5. Lima Arah Kebijakan dan Biaya Pelaksanaan (2001-2008)

Pemerintah Kabupaten Pelalawan 52

Tabel 6. Sistem Silvikultur Hutan Tanaman Industri PT. Riau Andalan Pulp

and Paper 81

Tabel 7. Kapasitas Produksi Pulp (bubur kertas) and Paper (kertas) PT. Riau Andalan Pulp and Paper (1995-2007) 86-87 Tabel 8. Wilayah Pemasaran Produksi dan Perbandingan Jumlah Distribusi

Pulp and Paper (2006-2007) 88 Tabel 9. Jumlah Dan Pertumbuhan Keluarga Serta Penduduk Kabupaten

Pelalawan Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2001-2007 101 Tabel 10. Proporsi Komposisi Penduduk Kabupaten Pelalawan Berdasarkan


(4)

DAFTAR SINGKATAN (GLOSARIUM)

APRIL : Asian Pasific Resources International Holdings

Ltd adalah salah satu produsen serat kayu, bubur

kertas dan kertas terbesar di dunia.

COMMUNITY DEVELOPMENT : Pemeberdayaan masyarakat merupakan suatu

proses adaptasi sosial budaya yang dilakukan oleh industri, pemerintah pusat dan daerah terhadap kehidupan komunitas lokal.

COMMUNITY EMPOWERMENT : Pemberdayaan lingkungan.

IPAL : Instalasi Penelolaan Air Limbah.

MENUMBAI : Kegiatan madu lebah di pohon sialang, sejenis pohon yang tinggi dan merupakan tempt yang disenangi oleh lebah liar untuk bersarang. WAZIR : Kepala kaum atau kepala rakyat dalam bagian

tertentu dari kerajaan dan duduk sebagai anggota dewan kerajaan.

PEBATINAN : Kepala pesukuan.

OTONOMI DAERAH : Kewenangan daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan Undang-Undnag Nomor 32 Tahun 2004 didalam pelaksanaan Otonomi Daerah memerlukan dukungan dari perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

PULP and PAPER : Bubur kertas dan kertas.

PAD : Pendapatan Asli Daerah, yang murni digali oleh daerah sendiri karena daerah mempunyai


(5)

keleluasaan penuh dalam memanfaatkan dana untuk kepentingan daerah sesuai kebutuhan. RKUPHHK-HTI : Rencana Karya Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan

Tanaman Industri.

RKPH : Rencana Karya Pengusahaan Hutan, merupakan rencana yang memuat seluruh kegiatan yang menunjang pembangunan dan pengelolaan hutan tanaman industri, rencana ini merupakan penjabaran dari kegiatan pembangunan Hutan Tanaman Industri yang mempunyai lokasi, jumlah tenaga kerja, kualitas, jumlah sarana dan prasarana yang dibutuhkan, jumlah biaya yang dibutuhkan, dan sistem pelaksanaan tata waktu. HTI : Hutan Tanaman Industri, merupakan hutan

tanaman pada hutan produksi yang dibangun oleh kelompok industri kehutanan untuk meningkatkn potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan sistem silvikultur dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan baku industri hasil hutan.

PIRTRANS : Perusahaan Inti Rakyat Transmigrasi.

SISTEM KEKERABATAN : Sistem kekrabatan adalah serangkaian aturan-aturan yang mengatur penggolongn orang-orang sekerabat, yang membedakannya dengan orang-orang yang tidak mempunyai hubungan sebagai kerabat, ketentuan mengenai siapa yang tergolong sebagai kerabat disebut Ego atau seseorang yang dianggap masih keturunan atau


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I : Peta Kecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan.

LAMPIRAN II : Foto Awal Rancangan Pembangunan Industri Pulp

and Paper Tahun 1993.

LAMPIRAN III : Foto Perusahaan PT. RAPP Terintegrasi dan Berkelas Dunia.

LAMPIRAN IV : Struktur Organisasi PT. RAPP APRIL Human

Resource.

LAMPIRAN V : Organization Chart Community Development PT. RAPP.

LAMPIRAN VI : Tata Ruang IUPHHK-HTI PT. RAPP.

LAMPIRAN VII :Cakupan Wilayah Program Community Development PT. RAPP.

LAMPIRAN VIII : Laporan Realisasi Anggaran PAD

(Pendapatan Asli Daerah) Kabupaten Pelalawan (2000-2007).