Tindak Pidana Menyuruh Memasukkan Keterangan Palsu dalam Akte Otentik (studi Putusan Nomor : 1545 PID.B 2012 PN-Medan. jo putusan nomor : 39 Pid 2013 PT-Medan)

ABSTRAK
Pejabat Notaris tidak dapat dinyatakan sebagai pelaku (menyuruh melakukan)
menurut Pasal 266 ayat (1) KUHP, akan tetapi ia hanyalah “orang yang disuruh
melakukan”. Kemudian, berdasarkan Pasal 266 ayat (1) KUHP, tindakan subjek
(pelaku) yaitu menyuruh memasukkan suatu keterangan palsu ke dalam suatu akte
otentik, sehingga kata “menyuruh” dalam Pasal 266 ayat (1) KUHP ditafsirkan bahwa
kehendak itu hanya ada pada si penyuruh (pelaku/subjek), sedangkan pada yang
disuruh tidak terdapat kehendak untuk memasukkan keterangan palsu dan seterusnya.
Kasus pada tanggal 04 Maret 2008 bertempat di kantor PT. Tulung Agung yang
terletak di jalan Samanhudi No. 9 Medan, saksi Eveline Sago (Anak kandung
terdakwa Ignasius Sago) membeli sebidang tanah seluas + 515 Ha dari saksi Octo
Berman Simanjuntak yang terletak di desa Sikapas, kecamatan Muara Batang Gadis,
Kabupaten Mandailing Natal, Propinsi Sumatera Utara Seharga Rp. 6.000.000.000,(enam milyar rupiah).
Penelitian ini termasuk dalam penelitian hukum normatif (Yuridis Normatif).
Sifat penelitian ini adalah analisis preskriftif dengan pendekatan perundang-undangan
(statute approach) dan pendekatan analitis (analytical approach) yaitu dengan
menganalisa kasus (case study ).
Hasil penelitian dapat diketahui, Pengaturan Tindak Pidana Pemalsuan Surat
diatur alam Pasal 263 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Unsur yang terkandung
dalam pasal 263 yaitu unsur obyektif yaitu (a) Perbuatan yaitu memakai (b)
Obyeknya yaitu surat palsu dan surat yang dipalsukan, (c) Pemakaian surat tersebut

dapat merugikan dan Unsur subyektif dengan sengaja. Tindak Pidana Pemalsuan
diatur dalam Pasal 266 Kitab Undang-undang Hukum Pidana. Unsur-unsurnya adalah
unsur objektif (a) Perbuatan : menyuruh memasukkan, (b) Obyeknya: keterangan
palsu, (c) Kedalam akta otentik,(d) sesuatu hal yang kebenarannya harus dinyatakan
dengan akta itu, (e) Jika pemakaiannya dapat menimbulkan kerugian. Jaksa Penuntut
Umum mendakwa terdakwa dengan pasal 266 ayat (1) KUHP, jo pasal 55 AYAT (1)
ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Hal tersebut yang
mengakibatkan putusan PN. 1545/Pid.B/2012/PN.-Mdn menjatuhkan pidana kepada
terdakwa dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan kurungan,
menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan
seluruhnya dari pidana penjara yang dijatuhkan, memerintahkan terdakwa ditahan,
dan memerintahkan barang bukti supaya dikembalikan kepada Octo Berman
Simanjuntak. Selanjutnya dalam putusan Pengadilan Tinggi Negeri Medan memutus
terdakwa dengan penjara 8 (delapan) bulan.
Disarankan, kepada para pihak yang berkaitan dengan penerbitan akta autentik
seperti pihak penghadap dan Notaris, agar berhati-hati dan waspada dalam membuat
akta, Jaksa Penuntut Umum dalam membuat surat dakwaan benar-benar
memperhatikan dokumen dengan cermat dalam membuat surat dakwaan dan
peningkatan kualitas para penegak hukum.


Kata Kunci; Tindak Pidana, Memasukkan Keterangan Palsu, Akta Autentik

ABSTRACT
Official Notary can not be expressed as a perpetrator (told to do) in
accordance with Article 266 paragraph (1) of the Criminal Code, but he is just
"people who were told to do". Then, based on Article 266 paragraph (1) of the
Criminal Code, the action subjects (actors) that is sent to enter a false statement in
an authentic deed, so that the word "told" in Article 266 paragraph (1) of the
Criminal Code will be interpreted that exists only in the penyuruh (actors / subjects),
whereas there on a whim ordered to enter false information and so on. Case on
March 4, 2008 at the office of PT. Tulong Court located in the Samanhudi No. 9
Field, Eveline witness Sago (Sago Ignatius defendant biological Son) bought a piece
of land measuring 515 hectares of witnesses + Octo Berman Simanjuntak Sikapas
located in the village, Muara Batang Gadis, Christmas Mandailing District, North
Sumatra Province Worth USD. 6,000,000,000, - (six billion dollars).
This preskriftif analytical juridical normative case study with statute and
analytical approaches.
The results of the study can be seen, setting Counterfeiting Crime Letters
regulated nature of Article 263 Code of Criminal Law. Elements contained in article
263 that the objective elements (a) The act is wearing (b) Its object is a fake letter

and forged letters, (c) use of the letter can be detrimental and deliberately subjective
element. Counterfeiting Crime under Article 266 Book of the Law of Criminal Law.
Its elements are the objective elements (a) Actions: ordered insert, (b) Objects: false
information, (c) It is an authentic deed, (d) something that the truth must be
expressed with the deed, (e) If the use can cause harm . Public Prosecutor charged
the defendant with Article 266 paragraph (1) of the Criminal Code, in conjunction
with article 55 PARAGRAPH (1) 1st Book of the Criminal Justice Act (the Criminal
Code). This decision resulting PN. 1545 / Pid.B / 2012 / PN.-Mdn convict the
defendant to imprisonment for 1 (one) year and 6 (six) months confinement, specify
the period of detention has been done by the defendant deducted entirely of
imprisonment imposed, ordered defendant was arrested, and ordered the evidence to
be returned to the Octo Berman Simanjuntak, furthermore, the High Court of Medan
defendant to jail break the 8 (eight) months.
It is recommended, to the parties relating to the issuance of such certificates
authentic penghadap and Notary, to be careful and cautious in making the deed, the
public prosecutor in making the indictment actually pay attention to the document
carefully in making the indictment and improving the quality of the enforcement law.
Keywords: Crime, Entering False Information, Authentic Deed


Dokumen yang terkait

Analisa Hukum Penetapan Ahli Waris (Studi Kasus Putusan Pengadilan Agama Medan No. 1229/Pdt.G/2010/PA/Mdn)

10 177 117

Suatu Telaah Terhadap Proses Pengajuan Grasi Terhadap Putusan Pidana Mati Berdasarkan UU RI No. 22 Tahun 2002 Tentang Grasi (Studi Kasus PUTUSAN Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No.513/PID. B/1997/PN. LP)

0 64 77

Dasar Pertimbangan Hakim Dalam Menjatuhkan Putusan Pidana Bersyarat (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 5.089/Pid.B/2006/PN.Medan)

2 139 75

Analisa Kasus Tindak Pidana Memberikan Ijazah Tanpa Hak (Studi Putusan PN Medan Reg. NO. 1932/Pid.B/2005/PN.MDN)

4 52 94

Asas Ne Bis In Idem Dalam Hukum Pidana (Pendekatan Kasus Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 1384 / Pid.B / Pn. Mdn / 2004 Jo Putusan Pengadilannegeri Medan No. 3259 / Pid.B / Pn. Mdn / 2008)

2 49 163

Analisis Terhadap Putusan Hakim Dalam Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkoba (Studi Terhadap Putusan Pengadilan Negeri Medan)

3 130 140

Tindak Pidana Menyuruh Memasukkan Keterangan Palsu dalam Akte Otentik (studi Putusan Nomor : 1545 PID.B 2012 PN-Medan. jo putusan nomor : 39 Pid 2013 PT-Medan)

0 0 16

Tindak Pidana Menyuruh Memasukkan Keterangan Palsu dalam Akte Otentik (studi Putusan Nomor : 1545 PID.B 2012 PN-Medan. jo putusan nomor : 39 Pid 2013 PT-Medan)

0 7 44

Tindak Pidana Menyuruh Memasukkan Keterangan Palsu dalam Akte Otentik (studi Putusan Nomor : 1545 PID.B 2012 PN-Medan. jo putusan nomor : 39 Pid 2013 PT-Medan)

0 1 31

Tindak Pidana Menyuruh Memasukkan Keterangan Palsu dalam Akte Otentik (studi Putusan Nomor : 1545 PID.B 2012 PN-Medan. jo putusan nomor : 39 Pid 2013 PT-Medan)

0 0 4