S PAUD 1009770 Chapter3

(1)

No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian ini memiliki tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan serta mengatasi permasalahan kemampuan berbicara pada anak yang terjadi di PAUD Bintang Kecil, dengan cara menerapkan metode bercerita dengan menggunakan media buku cerita bergambar.

Hopkins dalam Sukidin (2002) PTK merupakan suatu bentuk kajian reflektif pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan dilakukan dan memperbiki kondisi praktik pembelajaran yang telah dilakukan. PTK dapat berjalan baik bila dalam perencanaan dan pelaksanaan menggunakan 6 prinsip :

a. Tugas pertama dan utama guru di sekolah adalah mengajar siswa sehingga apa pun metode PTK yang akan diterapkan tidak akan mengganggu komitmennya sebagai pengajar.

b. Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu

berlebihan guru sehingga berpeluang mengganggu proses pembelajaran. c. Prinsip yang ketiga, bahwa metodologi yang digunakan harus cukup

reliable sehingga memungkinkan guru mengidentifikasi serta erumuskan hipotesis secara cukup meyakinkan, mengembangkan strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelasnya, dan memperoleh data yang dapat digunakan untuk ‘’menjawab’’ hipotesis yang dikemukakannya.

d. Masalah penelitian yang diusahakan oleh guru seharusnya merupakan masalah yang cukup merisaukannya.


(2)

No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 e. Dalam menyelenggarakan PTK, guru harus selalu bersikap konsisten

menaruh kepedulian tinggi terhadap prosedur etika berkaitan pekerjaan. f. Kelas merupakan cakupan tanggung jawab seseorang guru, namun dalam

pelaksanaan PTK sejauh mungkin digunakan classroom exceeding

perspective, dalam arti permasalahan tidak dilihat terbatas dalam konteks dalam kelas atau mata pelajaran tertentu, melainkan dalam perspektif misi sekolah secara keseluruhan (Sukidin:2002).

Selaras dengan pendapat di atas Arikunto, dkk. (2010:57) mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru, bekerjasama dengan peneliti (atau dilakukan oleh guru sendiri yang bertindak sebagai peneliti) di dalam kelas dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran.

Karakteristik PTK menurut Priyono dalam Sukidin (2002) adalah 1) masalah yang dijadikan objek penelitian muncul dari dunia kerja peneliti, 2) bertujuan memecahkan masalah gunapeningkatan kualitas, 3) menggunakan data yang beragam, 4) langkah-langkahnya merupakan siklus, dan 5) mengutamakan kerja kelompok. Sukidin (2002:24) menyatakan bahwa PTK mempunyai karakteristik khusus untuk memecahkan masalah dan untuk meningkatkan kinerja guru. Dalam pelaksanaannya diwarnai oleh berfikir ulang (reflectif thinking) kolaboratif.

Tujuan dari penelitian kelas yaitu untuk meningkatkan atau memperbaiki praktik pembelajaran di dalam kelas dan untuk meningkatakan mutu pendidikan yang perlu dilakukan secara terus-menerus.

Arikunto, dkk. (2010:102) mengungkapkan bahwa penggunaan PTK langsung ditujukan pada kepentingan parsitipatif dan kolaboratif, artinya guru dapat secara reflektif menganalisis, mensintesis terhadap apa yang telah dilakukan di dalam kelas dan diharapkan pendidik dapat memperbaiki praktik-praktik pembelajaran sehingga menjadi lebih efektif.

Manfaat penelitian tindakan kelas ini yaitu untuk memecahkan masalah mengenai rendahnya kemampuan berbicara anak serta mencari solusi pembelajaran yang tepat, sesuai dengan karakteristik pengertian tindakan kelas


(3)

No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 yaitu bahwa masalah yang diangkat adalah masalah yang dihadapi oleh guru di dalam kelas, dilakukan dengan cara kolaboratif, serta adanya tindakan tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar. Melalui penelitian kelas diharapkan dapat terjadi perubahan dan peningkatan dalam kemampuan berbicara anak. 2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan mengacu pada bentuk desain bercorak Penelitian Tindakan Kelas (classroom, action, research). Model penelitian yang digunakan adalah model daur (siklus) mencakup empat komponen yaitu : Rencana (Planning), Observasi (Observation), Tindakan (action) dan refleksi (Reflection). Siklus diatas akan dilaksanakan secara terus-menerus sampai peneliti menemukan solusi yang bisa mengubah proses pembelajaran ke arah yang lebih optimal sehingga masalah yang terjadi dapat diperbaiki dan diselesaikan dengan optimal. Peneliti menetapkan kriteria keberhasilan Berkembang Sesuai Harapan (BSH) mencapai sebesar 70%. Dengan siklus ini peneliti juga akan memperoleh altenatif jalan keluar untuk menentukan rencana tindakan yang akan dilaksanakan pada tindakan berikutnya. Rancangan penelitian tergambar berikut ini.

Perencanaan

SIKLUS I Pelaksanaan Refleksi

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS I Pelaksanaan Refleksi

Pengamatan


(4)

No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 Bagan 3.1

Riset Aksi Model Kemmis dan Taggart (Arikunto dkk., 2010:16 )

Desain Penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan, setiap siklus disusun perencanaan pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran. Perencanaan pada penelitian ini dimulai dengan merencanakan perangkat pembelajaran seperti Rencana Kegiatan Mingguan (RKM), Rencana Kegiatan Harian (RKH), Program Semester dan Program Tahunan. Kegiatan pembelajaran akan dilaksanakan harus direncanakan, hal yang akan diobservasi dan direfleksi dengan cara berdiskusi dengan guru lain.

2. Pelaksanaan, dimulai dari kegiatan pendahuluan, guru menyediakan alat dan media yang diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran bercerita, mengatur formasi duduk anak dan mengungkapkan tujuan dan tema dalam kegiatan bercerita dengan anak. Kegiatan inti, guru memotivasi anak untuk menceritakan pengalamannya sesuai tema cerita, kemudian bercerita dengan menggunakan media buku cerita bergambar. Kegiatan penutup, guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan cerita dan memberikan kesempatan anak untuk menceritakan kembali isi cerita yang ada di buku cerita bergambar.

3. Pengamatan (Observasi), peneliti menguraikan jenis-jenis data yang

dikumpulkan, cara pengumpulan data dan alat koleksi data (pedoman observasi, catatan lapangan dan dokumentasi) tentang kejadian serta aktifitas anak dan guru.

4. Refleksi, Kegiatan penelitian di atas dilaksanakan sampai perencanaan pembelajaran berhasil maksimal atau terjadi peningkatan dalam penerapan metode bercerita dengan media buku cerita bergambar. Peneliti merencanakan laporan tindakan 2 siklus 2 tindakan. Siklus dihentikan jika penilaian BSH mencapai 70%.


(5)

No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 Penelitian dilaksanakan di PAUD Bintang Kecil yang berlokasi di Dusun Caringin RT 01/04 Desa Cimahi, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang. Subjek penelitian adalah anak PAUD Bintang Kecil kelompok A1 usia 4-5 tahun yang berjumlah 15 anak, terdiri dari 6 anak laki-laki dan 9 anak perempuan.

Adapun jadwal penelitian ini dapat dilihat pada halaman selanjutnya. Tabel 3.1

Jadwal Penelitian Tindakan Kelas

No Kegiatan

Bulan

Jan Feb Mar April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Judul 2 Proposal 3 Perizinan 4 Bab I 5 Bab II 6 Bab III 7 Data 8 Bab IV 9 Bab V 10 Laporan

C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Teknik dan instrumen pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pengamatan (Observasi)

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi. Observasi adalah tindakan yang merupakan penafsiran dari teori. Menurut Wiriaatmadja dalam (Mulyana:2012) untuk melakukan observasi ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :

a. Memperhatikan fokus penelitian kegiatan apa yang harus diamati apakah yang umum atau yang khusus. Kegiatan umum yang harus diobservasi berarti segala sesuatu yang terjadi di kelas harus di amati dan dikomentari. Sedangkan observasi kegiatan khusus hanya memfokuskan keadaan khusus di kelas seperti kegiatan tertentu atau praktek pembelajaran tertentu yang sudah didiskusikan sebelumnya.


(6)

No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014

b. Menentukan kriteria yang diobservasi, dengan terlebih dahulu

mendiskusikan ukuran-ukuran apa yang digunakan dalam pengamatan. Secara cermat ukuran-ukuran yang dipakai dalam pertimbangan observasi dibicarakan terlebih dahulu, dan kemudian disetujui.

Observasi yang dilakukan untuk memantau proses dan dampak penerapan metode bercerita media buku cerita bergambar dalam meningkatkan kemampuan berbicara anak yang diperlukan dan menata langkah perbaikan yang dilakukan sehingga menjadi lebih efektif dan efisien. Melalui kegiatan observasi, peneliti dapat melihat langsung penerapan metode bercerita media buku cerita bergambar untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak di lapangan dan mencatatnya dalam catatan secara apa adanya. Instrumen pengumpulan data yang digunakan pada teknik pengamatan ini yaitu pedoman observasi kemampuan berbicara anak. 2. Catatan Lapangan

Catatan lapangan adalah kegiatan untuk mencatat hasil temuan atau kejadian penting selama proses pembelajaran. Berbagai aspek pembelajaran di kelas, suaasana kelas, pengelolaan kelas, hubungan interaksi guru dengan siswa, interaksi siswa dengan siswa, iklim sekolah, leadership kepala sekolah, demikian pula kegiatan lain dari penelitian seperti aspek orientasi, perencanaan, pelaksanaan diskusi dan refleksi, semuanya dicatat dalam catatan lapangan (Wiriaatmadja dalam Mulyana, 2012). Dalam kegiatan ini hasil temuan penulis dan observer didiskusikan setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan. Adapun yang dicatat dan didiskusikan dalam catatan lapangan adalah terkait dengan persepsi guru dan aktifitas anak dalam penerapan metode bercerita dengan media buku cerita bergambar untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak serta evaluasi pembelajarannya. Dari hasil diskusi antara peneliti dengan observer, lalu kemudian disimpulkan.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan untuk mempelajari dan mendalami berbagai dokumen berkaitan dengan penelitian yang bermaksud untuk memperoleh data


(7)

No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 atau informasi untuk melengkapi data yang diperlukan. Goetz & Lecompte dalam Wiriaatmadja (Mulyana:2012) Dokumen yang menyangkut para partisipan penelitian akan menyediakan kerangka bagi data yang mendasar yang mencakup : koleksi dan analisis buku teks, kurikulum dan pedoman pelaksanaannya, arsip penerimaan murid baru, catatan rapat, catatan tentang siswa, rencana pembelajaran dan catatan guru, hasil karya siswa dan koleki arsip guru.

Dokumentasi yang dipelajari untuk penelitian ini yaitu komponen perencanaan pembelajaran seperti Kurikulum yang digunakan, Rencana Kegiatan Harian (RKH), Rencana Kegiatan Mngguan (RKM) yang biasa dibuat oleh guru, dan forto folio hasil karya anak.

D. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Penelitian berkolaborasi dengan guru lain PAUD Bintang Kecil untuk permasalahan yang dihadapi dalam meningkatkan kemampuan berbicara anak. Setelah peneliti dan observer memperoleh suatu kesepakatan mengenai fokus masalah yang akan diatasi, peneliti kemudian mengembangkan instrumen penelitian. Instrumen penelitian ini digunakan untuk membantu mempermudah peneiti dalam memperoleh data yang diperlukan. Proses pengembangan instrumen dilakukan dengan membuat kisi-kisi instrumen penelitian di halaman selanjutnya.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak melalui Metode Bercerita dengan Media Buku Cerita Bergambar

Variabel Indikator Pernyataan

Teknik : Observasi Kemampuan Berbicara

1. Mengulang kalimat sederhana

2. Menjawab

pertanyaan sederhana

a. Mengulang kembali 3 urutan kata SPO (kelinci makan wortel)

b. Mengulang kembali 4 urutan kata SPOK

(kelinci makan wortel di kandang) a. Menjawab pertanyaan tentang judul

cerita dengan sederhana

b. Menjawab pertanyaan tentang


(8)

No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014

3. Mengungkapkan

perasaan dgn kata sifat (baik, senang, nakal, pelit, baik hati, berani, jelek)

4. Menyebutkan

kata-kata yang dikenal.

5. Mengutarakan

pendapat kepada orang lain.

6. Menyatakan alasan thd yg diinginkan /ketidak setujuan 7. Ceritakan kembali

cerita/dongeng yang pernah didengar.

c. Menjawab pertanyaan “ ya atau tidak” a. Menceritakan kejadian peristiwa yang

dilihat secara sederhana

b. Menceritakan pengalaman/kejadian secara sederhana

c. Menceritakan gambar

a. Menyebutkan suku kata awal (batu, baju)

b. Menyebutkan suku kata akhir (buku, saku)

c. Menyebutkan berbagai bunyi tertentu (bunyi klakson, bunyi pluit)

d. Menyebutkan ket keadaan (di depan, belakang, dalam, luar, bawah, atas) a. Berani menjawab pertanyaan menurut

gambar yang dilihatnya

b. Berani mengajukan pertanyaan/gagasan a. Berani menyatakan sikap “ya atau tidak”

(Guru menyuruh anak ke depan)

a. Mampu menceritakan kembali

cerita/dongeng yang pernah didengar b. Menanggapi cerita dari temannya

c. Bercakap-cakap dengan temannya

Teknik : Studi Dokumentasi dan Observasi Penerapan

Metode Bercerita

1. Perencanaan Pembelajaran

a. Komponen Pembelajaran

1) Perumusan Tujuan Pembelajaran

2) Perencanaan Materi Pembelajaran 3) Pemilihan Metode/strategi

4) Pemilihan Media/ Sumber Belajar 5) Penentuan Evaluasi

b. Dokumentasi rencana Pembelajaran 1)Kurikulum yang digunakan 2)Perencanaan Semester

3)Rencana Kegiatan Mingguan (RKM)

4)Rencana Kegiatan Harian(RKH)

2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Bercerita dengan Media Buku Cerita Bergambar

a. Menyiapkan media yang diperlukan dalam pembelajaran bercerita b. Mengatur formasi duduk anak

c. Mengungkapkan tujuan dan tema

dalam kegiatan bercerita dengan anak d. Memotivasi anak men ceritakan

pengalaman sesuai dgn tema cerita

e. Bercerita dengan menggunakan media


(9)

No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 f. Mengajukan pertanyaan yang berkaitan

dengan cerita

g. Memberi kesempatan menceritakan isi cerita yang ada pada buku cerita gambar Dokumen : Permendiknas RI No. 58 Tahun 2009

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terbagi ke dalam empat tahapan tindakan, yaitu tahap perencanaan (planning), tahap pelaksanaan (acting), tahap pengamatan (observing), serta tahap analisis data dan refleksi (reflecting). Secara prosedural dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Tahap Perencanaan

Kegiatan diawali pendahuluan dengan identifikasi masalah yang berkaitan dengan kemampuan berbicara anak dan penerapan metode bercerita media buku cerita bergambar. Pada tahap perencanaan ini ada beberapa hal yang dilakukan peneliti dan guru lain yaitu berkolaborasi untuk menyusun strategi atau tindakan yang akan dilakukan, merancang skenario pembelajaran bercerita media buku cerita bergambar, membuat perencanaan pembelajaran terdapat komponen pembelajaran yaitu tujuan, materi, metode, media dan evaluasi. Dalam tahap perencanaan ini juga harus mempersiapkan format observasi dan evaluasi untuk akhir siklus. Format observasi berisi instrumen kemampuan berbicara anak.

2. Tahap Pelaksanaan

Peneliti berperan sebagai praktisi berkolaborasi dengan guru lain sebagai observer. Peneliti sebagai praktisi pelaksanaan tindakan bertugas melaksanakan rencana tindakan pembelajaran bercerita dengan media buku cerita bergambar untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak. Dalam penelitian ini observer harus mengacu kepada perencanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan selama dua siklus dengan jadwal sebagai berikut :


(10)

No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 Tabel 3.3

Jadwal Siklus Tindakan

Siklus I Siklus II

Tindakan 1 7 April 2014 Tindakan 1 22 April 2014

Tindakan 2 10 April 2014 Tindakan 2 25 April 2014

3. Tahapan Pengamatan/Observasi

Dalam penelitian ini, dilakukan pengamatan terhadap keberlangsungan pembelajaran. Pemantauan dilakukan secara menyeluruh terhadap pelaksanaan tindakan ini menggunakan instrumen pengumpulan data yang telah ditetapkan, yaitu berupa pedoman observasi kemampuan berbicara anak sehingga diperoleh seperangkat data tentang pelaksanaan tindakan, kendala-kedala yang dihadapi, serta kesempatan dan peluang yang ada berkaitan dengan penerapan metode bercerita dengan media buku cerita bergambar untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak yang telah direncanakan dan diaplikasikan di dalam kelas.

4. Refleksi

Tahap ini merupakan bagian yang penting untuk dilaksanakan, hasil analisis data lapangan dapat memberikan arahan bagi perbaikan pada siklus selanjutnya, jika fokus pengalaman belum berhasil. Hopkins (Arikunto dkk, 2010) bahwa refleksi dalam penelitian tindakan mencakup analisis, sintesis dan penilaian hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Hal yang dianalisis yaitu kekurangan pada penerapan metode bercerita dengan media buku cerita bergambar dalam pelaksanaan serta keunggulan metode bercerita dengan media buku cerita bergambar yang harus dipertahankan untuk perencanaan dalam siklus selanjutnya.

F. Definisi Operasional

Beberapa istilah yang dijelaskan secara operasional dalam penelitian ini, yaitu: 1. Metode bercerita dengan media buku cerita bergambar adalah kegiatan


(11)

No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 ilustrasi dan unsur cerita (tokoh, alur, plot) berfungsi sebagai penghias dan pendukung untuk pemahaman anak terhadap cerita yang hendak disampaikan secara lisan. Jenis buku cerita bergambar yang digunakan memiliki cerita dan gambar yang menarik perhatian anak serta memiliki kata yang sederhana sesuai anak usia dini juga judul cerita sesuai tema pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak.

2. Indikator kemampuan berbicara dalam penelitian ini meliputi 5 aspek yaitu : a. Mengulang kalimat sederhana yaitu anak mengulang kembali 3-4 urutan

kata (SPO/SPOK) yang diucapkan oleh guru.

b. Menjawab pertanyaan sederhana, anak menjawab pertanyaan yang

diajukan guru berkaitan dengan judul, isi, nama tokoh yang ada dalam cerita yang telah dibacakan.

c. Mengungkapkan perasaan, anak diberi kesempatan menceritakan kejadian

sesuai tema baik yang dialami langsung, dilihat, didengarnya dari orang lain serta memotivasi untuk menceritakan gambar yang disediakan guru. d. Menyebutkan kata yang dikenal yaitu anak menujukkan keterangan

keadaan yang diketahuinya serta menyebutkan bunyi yang dikenal anak. e. Mengutarakan pendapat kepada orang lain yaitu anak berani menjawab


(12)

(1)

No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 atau informasi untuk melengkapi data yang diperlukan. Goetz & Lecompte dalam Wiriaatmadja (Mulyana:2012) Dokumen yang menyangkut para partisipan penelitian akan menyediakan kerangka bagi data yang mendasar yang mencakup : koleksi dan analisis buku teks, kurikulum dan pedoman pelaksanaannya, arsip penerimaan murid baru, catatan rapat, catatan tentang siswa, rencana pembelajaran dan catatan guru, hasil karya siswa dan koleki arsip guru.

Dokumentasi yang dipelajari untuk penelitian ini yaitu komponen perencanaan pembelajaran seperti Kurikulum yang digunakan, Rencana Kegiatan Harian (RKH), Rencana Kegiatan Mngguan (RKM) yang biasa dibuat oleh guru, dan forto folio hasil karya anak.

D. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Penelitian berkolaborasi dengan guru lain PAUD Bintang Kecil untuk permasalahan yang dihadapi dalam meningkatkan kemampuan berbicara anak. Setelah peneliti dan observer memperoleh suatu kesepakatan mengenai fokus masalah yang akan diatasi, peneliti kemudian mengembangkan instrumen penelitian. Instrumen penelitian ini digunakan untuk membantu mempermudah peneiti dalam memperoleh data yang diperlukan. Proses pengembangan instrumen dilakukan dengan membuat kisi-kisi instrumen penelitian di halaman selanjutnya.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak melalui Metode Bercerita dengan Media Buku Cerita Bergambar

Variabel Indikator Pernyataan

Teknik : Observasi

Kemampuan Berbicara

1. Mengulang kalimat sederhana

2. Menjawab pertanyaan sederhana

a. Mengulang kembali 3 urutan kata SPO (kelinci makan wortel)

b. Mengulang kembali 4 urutan kata SPOK (kelinci makan wortel di kandang) a. Menjawab pertanyaan tentang judul

cerita dengan sederhana

b. Menjawab pertanyaan tentang nama-nama tokoh dalam cerita


(2)

No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 3. Mengungkapkan

perasaan dgn kata sifat (baik, senang, nakal, pelit, baik hati, berani, jelek) 4. Menyebutkan

kata-kata yang dikenal.

5. Mengutarakan pendapat kepada orang lain.

6. Menyatakan alasan thd yg diinginkan /ketidak setujuan 7. Ceritakan kembali

cerita/dongeng yang pernah didengar.

c. Menjawab pertanyaan “ ya atau tidak” a. Menceritakan kejadian peristiwa yang

dilihat secara sederhana

b. Menceritakan pengalaman/kejadian secara sederhana

c. Menceritakan gambar

a. Menyebutkan suku kata awal (batu, baju)

b. Menyebutkan suku kata akhir (buku, saku)

c. Menyebutkan berbagai bunyi tertentu (bunyi klakson, bunyi pluit)

d. Menyebutkan ket keadaan (di depan, belakang, dalam, luar, bawah, atas) a. Berani menjawab pertanyaan menurut

gambar yang dilihatnya

b. Berani mengajukan pertanyaan/gagasan a. Berani menyatakan sikap “ya atau tidak”

(Guru menyuruh anak ke depan)

a. Mampu menceritakan kembali cerita/dongeng yang pernah didengar b. Menanggapi cerita dari temannya c. Bercakap-cakap dengan temannya

Teknik : Studi Dokumentasi dan Observasi

Penerapan Metode Bercerita

1. Perencanaan Pembelajaran

a. Komponen Pembelajaran

1) Perumusan Tujuan Pembelajaran 2) Perencanaan Materi Pembelajaran 3) Pemilihan Metode/strategi

4) Pemilihan Media/ Sumber Belajar 5) Penentuan Evaluasi

b. Dokumentasi rencana Pembelajaran 1)Kurikulum yang digunakan 2)Perencanaan Semester

3)Rencana Kegiatan Mingguan (RKM) 4)Rencana Kegiatan Harian(RKH) 2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Bercerita dengan Media Buku Cerita Bergambar

a. Menyiapkan media yang diperlukan dalam pembelajaran bercerita b. Mengatur formasi duduk anak c. Mengungkapkan tujuan dan tema

dalam kegiatan bercerita dengan anak d. Memotivasi anak men ceritakan

pengalaman sesuai dgn tema cerita e. Bercerita dengan menggunakan media


(3)

No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 f. Mengajukan pertanyaan yang berkaitan

dengan cerita

g. Memberi kesempatan menceritakan isi cerita yang ada pada buku cerita gambar

Dokumen : Permendiknas RI No. 58 Tahun 2009

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terbagi ke dalam empat tahapan tindakan, yaitu tahap perencanaan (planning), tahap pelaksanaan (acting), tahap pengamatan (observing), serta tahap analisis data dan refleksi (reflecting). Secara prosedural dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Tahap Perencanaan

Kegiatan diawali pendahuluan dengan identifikasi masalah yang berkaitan dengan kemampuan berbicara anak dan penerapan metode bercerita media buku cerita bergambar. Pada tahap perencanaan ini ada beberapa hal yang dilakukan peneliti dan guru lain yaitu berkolaborasi untuk menyusun strategi atau tindakan yang akan dilakukan, merancang skenario pembelajaran bercerita media buku cerita bergambar, membuat perencanaan pembelajaran terdapat komponen pembelajaran yaitu tujuan, materi, metode, media dan evaluasi. Dalam tahap perencanaan ini juga harus mempersiapkan format observasi dan evaluasi untuk akhir siklus. Format observasi berisi instrumen kemampuan berbicara anak.

2. Tahap Pelaksanaan

Peneliti berperan sebagai praktisi berkolaborasi dengan guru lain sebagai observer. Peneliti sebagai praktisi pelaksanaan tindakan bertugas melaksanakan rencana tindakan pembelajaran bercerita dengan media buku cerita bergambar untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak. Dalam penelitian ini observer harus mengacu kepada perencanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan selama dua siklus dengan jadwal sebagai berikut :


(4)

No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 Tabel 3.3

Jadwal Siklus Tindakan

Siklus I Siklus II

Tindakan 1 7 April 2014 Tindakan 1 22 April 2014 Tindakan 2 10 April 2014 Tindakan 2 25 April 2014

3. Tahapan Pengamatan/Observasi

Dalam penelitian ini, dilakukan pengamatan terhadap keberlangsungan pembelajaran. Pemantauan dilakukan secara menyeluruh terhadap pelaksanaan tindakan ini menggunakan instrumen pengumpulan data yang telah ditetapkan, yaitu berupa pedoman observasi kemampuan berbicara anak sehingga diperoleh seperangkat data tentang pelaksanaan tindakan, kendala-kedala yang dihadapi, serta kesempatan dan peluang yang ada berkaitan dengan penerapan metode bercerita dengan media buku cerita bergambar untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak yang telah direncanakan dan diaplikasikan di dalam kelas.

4. Refleksi

Tahap ini merupakan bagian yang penting untuk dilaksanakan, hasil analisis data lapangan dapat memberikan arahan bagi perbaikan pada siklus selanjutnya, jika fokus pengalaman belum berhasil. Hopkins (Arikunto dkk, 2010) bahwa refleksi dalam penelitian tindakan mencakup analisis, sintesis dan penilaian hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Hal yang dianalisis yaitu kekurangan pada penerapan metode bercerita dengan media buku cerita bergambar dalam pelaksanaan serta keunggulan metode bercerita dengan media buku cerita bergambar yang harus dipertahankan untuk perencanaan dalam siklus selanjutnya.

F. Definisi Operasional

Beberapa istilah yang dijelaskan secara operasional dalam penelitian ini, yaitu: 1. Metode bercerita dengan media buku cerita bergambar adalah kegiatan


(5)

No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 ilustrasi dan unsur cerita (tokoh, alur, plot) berfungsi sebagai penghias dan pendukung untuk pemahaman anak terhadap cerita yang hendak disampaikan secara lisan. Jenis buku cerita bergambar yang digunakan memiliki cerita dan gambar yang menarik perhatian anak serta memiliki kata yang sederhana sesuai anak usia dini juga judul cerita sesuai tema pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak.

2. Indikator kemampuan berbicara dalam penelitian ini meliputi 5 aspek yaitu : a. Mengulang kalimat sederhana yaitu anak mengulang kembali 3-4 urutan

kata (SPO/SPOK) yang diucapkan oleh guru.

b. Menjawab pertanyaan sederhana, anak menjawab pertanyaan yang diajukan guru berkaitan dengan judul, isi, nama tokoh yang ada dalam cerita yang telah dibacakan.

c. Mengungkapkan perasaan, anak diberi kesempatan menceritakan kejadian sesuai tema baik yang dialami langsung, dilihat, didengarnya dari orang lain serta memotivasi untuk menceritakan gambar yang disediakan guru. d. Menyebutkan kata yang dikenal yaitu anak menujukkan keterangan

keadaan yang diketahuinya serta menyebutkan bunyi yang dikenal anak. e. Mengutarakan pendapat kepada orang lain yaitu anak berani menjawab


(6)