PENELITIAN TINDAKAN KELAS SMA - Blog Sekolah Dasar ARTIKEL
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
ARTIKEL
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI
MATERI STRUKTUR SOSIAL MELALUI MEDIA MICROSOFT
POWER POINT BAGI PESERTA DIDIK KELAS
XI.IS.2 SMA NEGERI 1 KEBUMEN
SEMESTER 1 TAHUN 2010/2011
Oleh :
NAMA
NIP
UNIT KERJA
: ASIH PANGESTUTI, S.Sos
: 19770425 200903 2 002
: SMA NEGERI 1 KEBUMEN
PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 KEBUMEN
2010
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
1
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI
MATERI STRUKTUR SOSIAL MELALUI MEDIA MICROSOFT
POWER POINT BAGI PESERTA DIDIK KELAS
XI.IS.2 SMA NEGERI 1 KEBUMEN
SEMESTER 1 TAHUN 2010/2011
Asih Pangestuti*)
ABSTRAKSI : Pangestuti, Asih. 2010. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar
Sosiologi Materi Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power
Point bagi Peserta Didik Kelas XI.IS.2 SMA Negeri 1 Kebumen Semester 1
Tahun 2010/2011
Kata kunci : aktivitas belajar, hasil belajar, struktur sosial, microsoft power point
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui apakah
peningkatan aktivitas dan hasil belajar sosiologi materi Struktur Sosial dapat
dilakukan melalui pemanfaatan media Microsoft Power Point. Penelitian ini
dilakukan di kelas XI.IS.2 SMA Negeri 1 Kebumen semester 1 tahun 2010/2011.
Jumlah peserta didik sebanyak 31 terdiri atas 14 peserta didik laki-laki dan 17
peserta didik perempuan.
Penelitian berlangsung selama dua siklus. Tiap siklus terdiri atas 3 kali
pertemuan dan setiap pertemuan berlangsung 2x45 menit. Pada siklus I guru
melaksanakan pembelajaran melalui pemanfaatan media Microsoft Power Point
kelompok besar. Sedangkan pada siklus II melaksanakan pembelajaran melalui
pemanfaatan media Microsoft Power Point kelompok kecil.
Data-data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif yang diperoleh
melalui hasil evaluasi tiap akhir siklus. Selain itu juga berupa data kualitatif yang
diperoleh melalui hasil observasi, jurnal guru kolaborasi, dan jurnal peserta didik.
Berdasarkan analisis data diketahui bahwa telah terjadi peningkatan aktivitas dan
hasil belajar sosiologi materi Struktur Sosial melalui pemanfaatan media
Microsoft Power Point. Hal ini terbukti dari kondisi awal aktivitas belajar rendah,
pada siklus I meningkat menjadi tinggi, dan pada siklus II menjadi lebih tinggi.
nilai rerata peserta didik pada kondisi awal 68,90 meningkat menjadi 72,32 pada
siklus I dan semakin meningkat menjadi 80,93 pada siklus II. Pemanfaatan media
Microsoft Power Point juga meningkatkan aktivitas belajar peserta didik. Hal ini
dapat diketahui dari hasil observasi, jurnal guru, dan khususnya pendapat peserta
didik melalui jurnal peserta didik.
.
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
2
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
PENDAHULUAN
Penelitian ini dilakukan atas dasar rendahnya aktivitas belajar peserta
didik pada mata pelajaran sosiologi di kelas XI.IS.2 SMA Negeri 1 Kebumen
semester 1 tahun 2010/2011. Aktivitas belajar peserta didik yang rendah, tampak
dari sebagian besar peserta didik yang tidak memperhatikan guru pada saat
kegiatan pembelajaran berlangsung. Sebagian besar peserta didik tidak memiliki
keberanian untuk bertanya dan menyampaikan pendapat. Beberapa pertanyaan
yang diberikan guru hanya dapat dijawab oleh satu atau dua peserta didik saja
sedangkan peserta didik yang lain cenderung pasif. Sebagian besar peserta didik
juga terlihat malas dan tidak antusias mengikuti kegiatan pembelajaran. Ada
beberapa peserta didik yang melamun dan ada juga yang mengantuk. Bahkan
beberapa peserta didik ada yang bersendau gurau dengan temannya.
Bahwa selain aktivitas belajar peserta didik yang rendah, hasil belajar
sosiologi materi Struktur Sosial juga rendah. Berdasarkan Kriteria Ketuntasan
minimal (KKM) mata pelajaran sosiologi di SMA Negeri 1 Kebumen tahun
2010/2011 yang telah ditetapkan yaitu 75, diketahui bahwa pada ulangan harian
sosiologi sebelumnya yang diikuti 31 peserta didik hanya 16,12 % atau 5 peserta
didik yang tuntas dengan nilai di atas atau sama dengan 75. Sedangkan nilai rerata
peserta didik kelas XI.IS.2 adalah 68,90.
Berdasarkan
pengamatan
dan
pengalaman
dalam
melaksanakan
pembelajaran di kelas selama ini, guru belum menerapkan model pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik materi, yang inovatif dan kreatif serta yang
memotivasi peserta didik untuk berperan aktif. Selama ini guru lebih dominan
melakukan pembelajaran dengan metode ceramah. Metode ceramah merupakan
metode pembelajaran konvensional yang sering dilakukan oleh guru. Metode
ceramah hanya bertumpu pada satu pihak yang aktif yaitu guru sebagai nara
sumber utama dalam pembelajaran. Sedangkan peserta didik cenderung pasif
karena berada pada posisi sebagai penerima materi. Kegiatan pembelajaran seperti
ini tidak merangsang peserta didik peserta didik untuk berpikir lebih tinggi, kritis,
kreatif, dan inovatif. Selain itu, pembelajaran seperti ini juga membuat peserta
didik merasa pasif, jenuh dan menganggap materi sosiologi sebagai materi
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
3
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
hapalan yang membosankan. Banyak peserta didik yang tidak menguasai dan
memahami materi sosiologi secara komprehensif sehingga hasil belajar sosiologi
peserta didik rendah dan tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM)
yang sudah ditentukan.
Dalam kegiatan pembelajaran materi sosiologi peneliti berharap peserta
didik dapat berkonsentrasi dengan baik, memiliki tingkat kemampuan berpikir
yang tinggi, kritis, kreatif, dan inovatif, berperan aktif serta komunikatif. Selain
itu, peneliti berharap peserta didik dapat merespon kegiatan pembelajaran dengan
cara menyampaikan pertanyaan-pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru. Dengan aktivitas belajar yang tinggi, harapannya adalah
peserta didik mampu menguasai dan memahami materi sosiologi dengan baik
sehingga hasil belajar sosiologi peserta didik meningkat yang ditunjukkan dengan
tercapainya kriteria ketuntasan minimal (KKM) sejumlah 75%. Selain itu, peneliti
juga berharap guru dapat menerapkan berbagai metode pembelajaran yang relevan
dengan materi, inovatif dan kreatif serta memotivasi peserta didik untuk berperan
aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Pada kenyataannya, aktivitas dan hasil belajar sosiologi materi Struktur
Sosial peserta didik masih rendah dan guru belum menerapkan model
pembelajaran yang relevan dengan materi, yang inovatif dan kreatif serta
memotivasi peserta didik untuk berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal
ini menunjukkan adanya kesenjangan yang tinggi antara harapan peneliti dengan
kenyataan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.
Untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar sosiologi materi
Struktur Sosial maka perlu adanya suatu tindakan pemecahan masalah. Tindakan
tersebut ini adalah melakukan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas
merupakan suatu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata
dan proses pengembangan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan
masalah yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Dengan penelitian tindakan
kelas, peneliti berharap aktivitas dan hasil belajar sosiologi materi Struktur Sosial
peserta didik meningkat.
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
4
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan
media Microsoft Power Point sebagai sarana pembelajaran untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar sosiologi. Pemanfaatan media Microsoft Power Point
dalam proses pembelajaran sosiologi adalah suatu strategi pembelajaran sosiologi
yang terarah dan terencana yang dilakukan oleh guru menggunakan media
Microsoft Power Point untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan. Pada metode penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus atau 2 tindakan.
Tiap-tiap siklus terdiri atas beberapa tahapan yang telah ditentukan. Tahapantahapan dalan penelitian tindakan kelas ini adalah perencanaan (planning),
tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting).
Pada tindakan siklus I guru melaksanakan kegiatan pembelajaran melalui
pemanfaatan media Microsoft Power Point kelompok besar. Pada kegiatan
pembelajaran guru menyampaikan materi berupa teks menggunakan media
Microsoft Power Point. Pada saat aktivitas kelompok, guru membagi peserta didik
ke dalam kelompok yang terdiri atas 6 anggota. Melalui media Microsoft Power
Point guru menampilkan gambar-gambar riil sebagai contoh masalah sosial.
Setelah guru menyampaikan petunjuk kerja kelompok, para peserta didik saling
berdiskusi mengenai tugas yang harus diselesaikan. Setelah selesai, peserta didik
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas secara bergantian. Di akhir
pembelajaran guru melakukan evaluasi melalui ulangan harian. Dari hasil ulangan
harian dapat diketahui sejauh mana kemampuan peserta didik dalam menguasai
dan memahami materi tersebut. Tindakan pada siklus II sama dengan siklus I
hanya pada siklus II guru membagi peserta didik ke dalam kelompok yang lebih
kecil yaitu masing-masing kelompok terdiri atas 4 angggota.
Setelah dilakukan tindakan pembelajaran pada siklus II, diharapkan
terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Karena kegiatan
diskusi secara kelompok kecil mendorong peserta didik untuk berperan aktif,
memberikan ide-ide kreatif dan inovatif sehingga kegiatan pembelajaran menjadi
lebih hidup dan interaktif. Dengan aktivitas belajar yang baik peserta didik dapat
memiliki kemampuan dan ketrampilan dalam bekerja sama dengan kelompok,
dapat menyampaikan ide-ide atau pendapatnya yang kreatif dan inovatif, serta
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
5
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
lebih mudah memahami dan menguasai materi pelajaran sehingga target 75 %
pencapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran sosiologi bagi
peserta didik di SMA Negeri 1 Kebumen tahun 2010/2011 dapat tercapai.
Berdasarkan latar belakang di atas, diajukan rumusan masalah sebagai
berikut: (1) Apakah aktivitas belajar sosiologi materi Struktur Sosial bagi peserta
didik kelas XI.IS.2 di SMA Negeri 1 Kebumen semester 1 tahun 2010/2011 dapat
ditingkatkan melalui pemanfaatan media Microsoft Power Point?, (2) Apakah
hasil belajar sosiologi materi Struktur Sosial bagi peserta didik kelas XI.IS.2 di
SMA Negeri 1 Kebumen semester 1 tahun 2010/2011 dapat ditingkatkan melalui
pemanfaatan media Microsoft Power Point?, (3) Apakah aktivitas dan hasil belajar
sosiologi materi Struktur Sosial bagi peserta didik kelas XI.IS.2 di SMA Negeri 1
Kebumen semester 1 tahun 2010/2011 dapat ditingkatkan melalui pemanfaatan
media Microsoft Power Point?
Tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Untuk meningkatkan
aktivitas belajar sosiologi materi Struktur Sosial bagi peserta didik kelas XI.IS.2
di SMA Negeri 1 Kebumen semester 1 tahun 2010/2011 melalui pemanfaatan
media Microsoft Power Point, (2) Untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi
materi Struktur Sosial bagi peserta didik kelas XI.IS.2 di SMA Negeri 1 Kebumen
semester 1 tahun 2010/2011 melalui pemanfaatan media Microsoft Power Point,
(3) Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar sosiologi materi Struktur
Sosial bagi peserta didik kelas XI.IS.2 di SMA Negeri 1 Kebumen semester 1
tahun 2010/2011 melalui pemanfaatan media Microsoft Power Point.
LANDASAN TEORETIS
Aktivitas Belajar Sosiologi
Pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Berbuat atau melakukan suatu
kegiatan untuk mengubah tingkah laku. Jadi dalam proses belajar pastilah ada
aktivitas-aktivitas yang berlangsung di dalamnya. Itulah sebabnya aktivitas
merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam proses belajar
mengajar. Pada prinsipnya aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas peserta didik
yang menunjang kegiatan pembelajaran, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
6
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
psikis. Kegiatan fisik berupa ketrampilan-ketrampilan dasar sedangkan kegiatan
psikis berupa ketrampilan terintegrasi. Ketrampilan dasar meliputi kegiatan
mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan dan
mengkomunikasikan. Tanpa adanya aktivitas, proses belajar tidak mungkin
terjadi.
Paul B. Diedrich (dalam Sardiman 2010:97-101) membuat suatu daftar
kegiatan peserta didik yang antara lain dapat digolongkan sebagai berikut: (1)
Visual activities, yang termasuk di dalamnya seperti membaca, memperhatikan
gambar demonstrasi, percobaan; (2) Oral activities, seperti menyatakan,
merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat mengadakan
wawancara, diskusi, interupsi; (3)
Listening activities, sebagai contoh
mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato; (4) Writing activities,
seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin; (5) Drawing
activities, seperti menggambar, membuat grafik, peta, diagram; (6) Motor
activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuat
konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak; (7) Mental activities,
sebagai contoh misalnya: mengingat, memecahkan soal, menganalisis, mengambil
keputusan; (8) Emotional activities, seperti minat, merasa bosan, berani, tenang,
gugup, gembira, bersemangat.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa proses belajar
yang dilakukan oleh seseorang tidak terlepas dari adanya aktivitas-aktifitas fisik
dan mental didalamya. Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan belajar peserta
didik secara fisik maupun mental untuk menghasilkan perubahan yang terarah dan
terencana dalam bentuk pengetahuan-pengetahuan, nilai-nilai sikap, dan
keterampilan.
Hasil Belajar Sosiologi materi Struktur Sosial
Menurut Sudjana (2009:22) hasil belajar merupakan kemampuankemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman
belajarnya. Hasil belajar juga merupakan suatu kompetensi atau kecakapan yang
dapat dicapai oleh peserta didik setelah melalui kegiatan pembelajaran yang
dirancang dan dilaksanakana oleh guru di suatu sekolah dan kelas tertentu. Hasil
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
7
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
belajar dapat dinyatakan dengan skor hasil tes atau angka yang diberikan oleh
guru berdasarkan pengamatannya belaka atau keduanya yaitu hasil tes serta
pengamatan guru pada waktu peserta didik melakukan diskusi kelompok.
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar sosiologi
adalah kemampuan dan kecakapan peserta didik dalam memahami gejala
kemasyarakatan yang telah dicapai peserta didik setelah melakukan kegiatan
pembelajaran. Kemampuan tersebut di antaranya mencakup ranah kognitif,
afektif, dan psikomotor.
Struktur Sosial merupakan salah satu materi pelajaran dalam sosiologi.
Membicarakan materi struktur sosial tidak dapat lepas dari kenyataan bahwa
dalam kehidupan sosial tentu membentuk suatu sistem sosial yang saling
berkaitan satu sama lain untuk menciptakan keserasian sosial. Masyarakat sebagai
sebuah Struktur Sosial memiliki empat unsur pokok yaitu kelompok sosial,
lembaga sosial, kaidah sosial dan lapisan atau stratifikasi sosial. Semua unsur
pokok tersebut saling berkaitan satu sama lain membentuk keseimbangan dan
kesinambungan dalam kehidupan bersama.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
sosiologi materi Struktur Sosial adalah kecakapan atau kemampuan kognitif,
psikomotorik, dan efektif yang telah dicapai peserta didik dalam aktivitasnya
dalam menganalisis masyarakat sebagai sebuah struktur yang memiliki bagianbagian penting yang saling berhubungan satu sama lain dalam rangka membentuk
keseimbangan dan kesinambungan kehidupan bersama.
Media Microsoft Power Point
Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari
pengirim kepada penerima pesan. Pengertian media pembelajaran dalam proses
belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau
elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual
atau verbal. Media pembelajaran dapat berupa buku, tape recorder, kaset, video
camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi,
dan komputer.
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
8
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
Hamalik (dalam Azhar, 2010;15-16) mengemukakan bahwa pemakaian
media dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat
yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap peserta didik. Dengan media
pembelajaran, bahan pembelajaran dapat disampaikan secara lebih menarik dan
lebih jelas sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan
peserta didik dalam kegiatan belajar sehingga tercapai tujuan pembelajaran.
Media Microsoft Power Point dalam kegiatan pembelajaran adalah alat
bantu
presentasi
berbasis
teknologi
komputer
yang
berfungsi
untuk
menyampaikan bahan pelajaran sehingga lebih mudah dan lebih menarik
dipelajari. Microsoft Power Point terdiri atas sejumlah halaman individual atau
disebut dengan istilah slide. Slide tersebut dapat diisi dengan teks, gambar, grafik,
tabel, suara, dan benda-benda lain yang dapat diatur dengan bebas pada slide.
Selain itu pemanfaatan media Microsoft Power Point dalam pembelajaran dapat
dilengkapi dengan gambar animasi bergerak dan interaktif, warna dan background
yang lebih menarik untuk memperindah tampilan sehingga merangsang perhatian
para peserta didik. (Moh. Daim, 2010:25-26)
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa Media Microsoft
Power Point merupakan alat bantu presentasi yang digunakan untuk
menyampaikan dan mengemas bahan pelajaran menjadi lebih menarik, jelas, dan
interaktif sehingga merangsang perhatian para peserta didik untuk terlibat aktif
dalam kegiatan pembelajaran.
Pemanfaatan media Microsoft Power Point Kelompok Besar dan Kelompok
Kecil
Pemanfaatan media Microsoft Power Point kelompok besar adalah
penggunakan alat bantu presentasi berbasis teknologi oleh guru untuk
menyampaikan materi pelajaran yang ditindaklanjuti dengan aktivitas kerja
kelompok besar dengan masing-masing kelompok terdiri atas 6 anggota.
Sedangkan pemanfaatan media Microsoft Power Point kelompok kecil
adalah penggunakan alat bantu presentasi oleh guru untuk menyampaikan materi
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
9
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
pelajaran yang ditindaklanjuti dengan aktivitas kerja kelompok dengan masingmasing kelompok terdiri atas 4 anggota.
HIPOTESIS TINDAKAN
Hipotesis tindakan pada penelitian ini antara lain sebagai berikut: (1)
Aktivitas belajar sosiologi materi Struktur Sosial bagi peserta didik kelas XI.IS.2
di SMA Negeri 1 Kebumen semester 1 tahun 2010/2011 dapat ditingkatkan
melalui pemanfaatan media Microsoft Power Point. (2) Hasil belajar sosiologi
materi Struktur Sosial bagi peserta didik kelas XI.IS.2 di SMA Negeri 1 Kebumen
semester 1 tahun 2010/2011 dapat ditingkatkan melalui pemanfaatan media
Microsoft Power Point, (3) Aktivitas dan hasil belajar sosiologi materi Struktur
Sosial bagi peserta didik kelas XI.IS.2 di SMA Negeri 1 Kebumen semester 1
tahun 2010/2011 dapat ditingkatkan melalui pemanfaatan media Microsoft Power
Point.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan mulai bulan Agustus sampai dengan bulan
Desember tahun 2010. Oleh karena itu, pada bulan Agustus 2010 peneliti mulai
menyusun proposal, menyusun instrumen, melaksanakan penelitian, dan
mengumpulkan data pada. Dengan demikian, data yang dianalisis adalah data
pembelajaran yang disajikan pada semester 1 Tahun 2010/2011.
Penelitian ini dilakukan di kelas XI.IS.2 SMA Negeri 1 Kebumen pada
semester 1 tahun 2010/2011. Hal ini karena peneliti adalah guru mata pelajaran
sosiologi di kelas XI jurusan Ilmu Sosial (IS). Peneliti memilih tempat penelitian
kelas XI.IS.2 dengan alasan bahwa aktivitas dan hasil belajar di kelas tersebut
juga rendah.
Sumber data berasal dari sumber data primer dan sekunder. Data primer
berupa hasil nilai ulangan harian pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Data
ini merupakan data kuantitatif. Data sekunder berasal dari hasil pengamatan yang
dilakukan oleh teman sejawat (guru kolaborasi), jurnal guru kolaborasi, dan jurnal
siswa. Data ini merupakan data kualitatif.
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
10
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas. Penelitian
tindakan kelas merupakan suatu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan
tindakan nyata dan proses pengembangan kemampuan dalam mendeteksi dan
memecahkan masalah. Peneliti memilih penelitian tindakan kelas karena aktivitas
dan hasil belajar sosiologi materi Struktur Sosial peserta didik rendah. Dengan
penelitian tindakan kelas, peneliti berharap aktivitas dan hasil belajar sosiologi
materi Struktur Sosial peserta didik meningkat. Metode penelitian ini dilakukan
dalam 2 siklus. Tiap-tiap siklus terdiri atas beberapa tahapan. Tahapan-tahapan
dalan penelitian tindakan kelas adalah perencanaan (planning), tindakan (acting),
observasi (observing), dan refleksi (reflecting).
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini berupa
teknik dokumentasi, observasi, dan tes tertulis. Pada kondisi awal teknik
pengumpulan datanya melalui teknik dokumentasi, yaitu dokumentasi dari hasil
ulangan harian pertama. Pada siklus I dan siklus II menggunakan teknis observasi
dan teknis tes. Teknik observasi untuk mengetahui aktivitas belajar peserta didik
selama mengikuti pembelajaran melalui pemanfaatan media Microsoft Power
Point. Jurnal dibuat guru kolaborasi untuk mengetahui respon peserta didik
terhadap cara pembelajaran yang dilakukan guru. Jurnal juga dibuat oleh peserta
didik untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dialami peserta didik selama
dalam proses pembelajaran dan pendapat peserta didik tentang pelaksanaan proses
pembelajaran yang baru saja dilaksanakan guru. Teknik nontes dilaksanakan
dengan melakukan observasi, catatan jurnal guru, dan jurnal peserta didik. Teknik
tes dilaksanakan secara tertulis dengan menggunakan soal pilihan ganda guna
mengukur kemampuan peserta didik Memahami struktur sosial serta berbagai
faktor penyebab konflik dan mobilitas sosial.
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk pengumpulan
data. Instrumen dalam penelitian ini adalah non tes dan tes. Instrumen non tes
berupa dokumentasi dan observasi. Dokumentasi merupakan dokumen catatan
personal peserta didik dan dokumen daftar nilai. Sedangkan observasi diantaranya
berupa lembar observasi, lembar jurnal guru kolaborasi, serta jurnal peserta didik
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
11
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
yang digunakan untuk memberikan gambaran perubahan aktivitas peserta didik.
Untuk intrumen tes berupa butir-butir soal tertulis berbentuk pilihan ganda.
Agar memperoleh data yang valid maka diperlukan validasi data. Data
kuantitatif divalidasi dengan kisi-kisi soal dengan maksud agar soal yang dibuat
tidak mengelompok pada satu bahasan tertentu melainkan menyebar ke seluruh
pokok bahasan, juga agar adanya penyebaran pada tingkat kesulitan soal. Data
kualitatif divalidasi melalui triangulasi sumber, yaitu hasil observasi guru
kolaborasi, jurnal guru kolaborasi, dan jurnal siswa. Indikator keberhasilan dalam
penelitian ini adalah apabila aktivitas belajar sosiologi materi Struktur Sosial
peserta didik meningkat yang ditunjukkan dengan keseriusan peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran, kemampuan peserta didik dalam bertanya dan
menanggapi pertanyaan, kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah,
kemampuan peserta didik dalam menangkap materi dan merespon kembali materi
pelajaran, antusiasme peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, dan
kemampuan peserta didik untuk bekerja sama dalam kelompok. Selain itu, dapat
dilihat apabila hasil belajar sosiologi bagi peserta didik meningkat dari nilia rerata
68,90 menjadi 75.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif
komparatif. Analisis data kualitatif dilakukan dengan membandingkan hasil
observasi, jurnal guru kolaborasi dan jurnal peserta didik berdasarkan hasil
observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus. Berdasarkan hasil observasi dan jurnal
guru kolaborasi maupun peserta didik dapat diketahui ada/tidaknya peningkatan
aktivitas belajar melalui pemanfaatan media Microsoft Power Point.
Analisis data kuantitatif dilakukan dengan membandingkan nilai ulangan
harian kondisi awal, nilai ulangan harian siklus I, dan nilai ulangan harian setelah
siklus II. Berdasarkan perbandingan tersebut peneliti dapat mengetahui
ada/tidaknya peningkatan hasil belajar bagi peserta didik yang sedang diteliti.
Kemudian dilanjutkan dengan refleksi atau penarikan kesimpulan.
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
12
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA
HASIL PENELITIAN
Deskripsi Kondisi Awal
Kondisi awal aktivitas belajar peserta didik pada mata pelajaran sosiologi
di kelas XI.IS.2 SMA Negeri 1 Kebumen semester 1 tahun 2010/2011 rendah. Hal
ini tampak dari sebagian besar peserta didik yang tidak memperhatikan guru pada
saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Sebagian besar peserta didik tidak
memiliki keberanian untuk bertanya dan menyampaikan pendapat. Beberapa
pertanyaan yang diberikan guru hanya dapat dijawab oleh satu atau dua peserta
didik saja sedangkan peserta didik yang lain cenderung pasif. Sebagian besar
peserta didik juga terlihat malas dan tidak antusias mengikuti kegiatan
pembelajaran. Ada beberapa peserta didik yang melamun dan ada juga yang
mengantuk. Bahkan beberapa peserta didik ada yang bersendau gurau dengan
temannya.
Bahwa selain aktivitas belajar peserta didik yang rendah, hasil belajar
sosiologi materi Struktur Sosial juga rendah. Berdasarkan Kriteria Ketuntasan
minimal (KKM) mata pelajaran sosiologi di SMA Negeri 1 Kebumen tahun
2010/2011 yang telah ditetapkan yaitu 75, diketahui bahwa pada ulangan harian
sosiologi sebelumnya yang diikuti 31 peserta didik hanya 16,12 % atau 5 peserta
didik yang tuntas dengan nilai di atas atau sama dengan 75. Sedangkan nilai rerata
peserta didik kelas XI.IS.2 adalah 68,90. Gambaran tentang nilai tertinggi, nilai
terendah, nilai rerata, dan rentang nilai dapat terlihat jelas pada tabel 1 Nilai
ulangan kondisi awal peserta didik.
Tabel 1.
Nilai Ulangan Kondisi Awal Peserta didik
No.
Uraian
Jumlah
1
Nilai Tertinggi
85
2
Nilai Terendah
50
3
Nilai Rerata
4
Rentang Nilai
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
68,90
35
13
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
Deskripsi Siklus I
Proses pembelajaran dalam siklus I berlangsung selama 6x45 menit dan
dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui
pemanfaatan media Microsoft Power Point kelompok besar. Pada kegiatan inti,
guru menggali inti materi berupa Konflik Sosial. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana pengetahuan awal peserta didik mengenai Konflik
Sosial. Beberapa pertanyaan awal disampaikan dan peserta didik diberi waktu 5
menit untuk menjawab pertanyaan. Selanjutnya, melalui media Microsoft Power
Point guru menyampaikan materi berupa teks mengenai definisi Konflik Sosial
dan berpesan agar peserta didik mendengarkan dengan baik sehingga dapat
mencapai tujuan pembelajaran. Setelah materi selesai disampaikan, kegiatan
berikutnya adalah aktivitas kelompok. Guru membentuk kelompok besar secara
heterogen yang masing-masing kelompok terdiri atas 6 anggota. Karena jumlah
siswa 31, maka ada 1 dari 5 kelompok yang jumlah anggotanya 7. Melalui media
Microsoft Power Point, guru menampilkan gambar-gambar bertema konflik
sosial. Berdasarkan gambar-gambar yang ada, masing-masing kelompok saling
berdiskusi untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Pada kegiatan inti pertemuan kedua dilaksanakan kegiatan presentasi
kelompok. Presentasi dilaksanakan dengan cara diundi untuk maju ke depan kelas
menyampaikan hasil diskusi. Di awal kegiatan sempat terjadi masalah karena ada
kelompok yang belum siap dan belum lengkap, sehingga pelaksanaan presentasi
dari kelompok pertama kurang sempurna. Ketidaksiapan kelompok ternyata
berpengaruh kepada peserta didik yang lain karena pada waktu menunggu untuk
beberapa menit, beberapa peserta didik sempat sedikit ramai. Terlihat pula
sebagain peserta didik ada yang bercanda dengan temannya.
Pelaksanaan ulangan harian siklus I pada materi Konflik Sosial diikuti
oleh 31 peserta didik. Pada umumnya peserta didik dapat mengidentifikasi faktorfaktor penyebab terjadinya Konflik Sosial. Demikian pula, sebagian peserta didik
juga dapat mengklasifikasikan macam-macam Konflik Sosial. Namun, peserta
didik pada umumnya belum dapat mendiskripsikan cara-cara yang tepat untuk
menanggulangi terjadinya Konflik Sosial.
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
14
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
Berdasarkan hasil ulangan pada siklus I diketahui bahwa peserta didik
pada umumnya dapat mengidentifikasi secara benar dan runtut terjadinya Konflik
Sosial. Demikian pula, sebagian peserta didik juga dapat mengklasifikasikan
macam-macam Konflik Sosial secara benar. Meskipun ada sebagian kecil peserta
didik yang salah dalam menjawab soal tentang klasifikasi macam-macam Konflik
Sosial. Namun, pada umumnya peserta didik salah dalam menjawab soal tentang
cara-cara yang tepat untuk menanggulangi terjadinya Konflik Sosial.
Ulangan harian diikuti oleh 31 peserta didik. Hasil ulangan harian dapat
diketahui dari nilai tertinggi, nilai terendah, nilai rerata, dan rentang nilai. Nilai
yang diperoleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran siklus I yaitu nilai
tertinggi 85, nilai terendah 53, nilai rerata 72,32, dan rentang nilai 32.
Perbandingan nilai tertinggi, nilai terendah, nilai rerata, dan rentang nilai dapat
dilihat pada tabel 2, nilai ulangan siklus I.
Tabel 2.
Nilai Ulangan Siklus I
No.
Uraian
Jumlah
1.
Nilai Tertinggi
85
2.
Nilai Terendah
53
3.
Nilai Rerata
4.
Rentang Nilai
72,32
32
Prosentase pencapaian kriteria ketuntasan minimal bagi peserta didik
belum mencapai 75 %. Selain itu untuk mengetahui perubahan lebih lanjut pada
aktivitas dan hasil belajar sosiologi materi Struktur Sosial bagi peserta didik kelas
XI.IS.2 SMA Negeri 1 Kebumen semester 1 tahun 2010/2011 maka tindakan
dilanjutkan dengan siklus II.
Deskripsi Siklus II
Tindakan siklus II, tindakannya diubah. Guru menyusun rencana
tindakan yaitu dengan membentuk kelompok kecil secara heterogen dengan
jumlah anggota 4 tiap kelompoknya. Karena jumlah siswa 31, maka ada 1 dari 8
kelompok yang jumlah anggotanya 3. Melalui media Microsoft Power Point, guru
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
15
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
menayangkan gambar-gambar tentang proses mobilitas sosial yang dilakukan
individu dalam kelompok. Melalui aktivitas kelompok, peserta didik ditugaskan
untuk menganalisis proses mobilitas yang ditampilkan melalui media Microsoft
Power Point. Tema diskusi berbeda untuk masing-masing kelompok dan
diberikan dengan cara diundi. Masing-masing saling berdiskusi dan saling
bertukar pikiran untuk menyelesaikan tugas dari guru. Setelah selesai diskusi,
kegiatan dilanjutkan dengan presentasi.
Saat kegiatan pembelajaran berlangsung, sebagian besar peserta didik
memperhatikan guru yang sedang menerangkan materi, sebagian besar peserta
didik mengajukan pertanyaan untuk hal-hal yang belum dipahami, sebagian besar
peserta didik juga memberikan tanggapan atas beberapa pertanyaan yang
diberikan guru. Saat pembentukan kelompok kecil, dengan lebih tanggap peserta
didik segera menyesuaikan diri. Hal ini dikarenakan mereka semakin menyadari
pentingnya efektifitas dan efesiensi waktu untuk kerja kelompok. Pada saat
kegiatan diskusi berlangsung, peserta didik saling bertukar pikiran, mencatat halhal yang penting dan menganalisis proses mobilitas sosial untuk disusun sebagai
bahan laporan dan presentasi kelompok. Pada saat presentasi, peserta didik juga
tampak antusias mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. Hal itu tampak dari
banyaknya peserta didik yang bertanya maupun menanggapi saat presentasi.
Diakhir pembelajaran dilakukan evaluasi berupa ulangan harian yang
diikuti oleh 31 peserta didik. Berdasarkan hasil ulangan harian siklus II dapat
diketahui nilai yang telah diperoleh peserta didik yaitu nilai tertinggi 93, nilai
terendah 68, nilai rerata 80,93, dan rentang nilai 25. Gambaran tentang nilai
tertinggi, nilai terendah, nilai rerata, dan rentang nilai dapat dilihat pada tabel 3
Nilai ulangan siklus II.
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
16
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
Tabel 3.
Nilai Ulangan Siklus II
No.
Uraian
Jumlah
1.
Nilai Tertinggi
90
2.
Nilai Terendah
63
3.
Nilai Rerata
4.
Rentang Nilai
77, 03
27
PEMBAHASANNYA
Kegiatan pembelajaran dalam kondisi awal dilakukan guru dengan
menggunakan metode ceramah tanpa variasi. Peran guru sangat dominan
sedangkan peserta didik cenderung pasif. Kegiatan peserta didik lebih banyak
pada aktivitas membaca, mendengarkan, mencatat, dan menjawab pertanyaan jika
diminta oleh guru. Kegiatan pembelajaran ini tidak merangsang peserta didik
untuk berpikir ke tingkat yang lebih tinggi, kreatif, interaktif, dan inovatif.
Berdasarkan hasil dan kegiatan pembelajaran dalam kondisi awal, guru
lalu mengadakan perbaikan tindakan pembelajaran dalam siklus I. Kegiatan
pembelajaran dalam siklus I dilakukan guru dengan perencanaan yang lebih
tertata. Guru memanfaatkan media Microsoft Power Point sebagai sarana untuk
menyampaikan materi pelajaran secara lebih menarik. Dengan metode ini, guru
benar-benar mengemas kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik dan
interaktif dan menyenangkan sehingga merangsang peserta untuk berpartisipatif
aktif sehingga tercapai tujuan pembelajaran. Dalam aktivitas kelompok, guru
membentuk kelompok besar secara heterogen dengan jumlah anggota tiap
kelompok 6 anggota. Dengan media Microsoft Power Point guru menampilkan
gambar-gambar tentang Konflik Sosial yang harus dianalisis oleh masing-masing
kelompok. Setelah selesai, masing-masing kelompok mempresentasikan laporan
hasil diskusi di depan kelas. Nilai rerata yang dicapai peserta didik pada siklus I
72,32. Kegiatan pembelajaran siklus I dilanjutkan dengan pembelajaran siklus II
karena prosentase pencapaian KKM belum mencapai 75% tapi baru tercapai 48,39
% atau baru 15 dari 31 peserta didik yang tuntas. Selain itu, untuk mengetahui
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
17
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
ada/tidaknya perubahan aktivitas dan hasil belajar melalui pemberian tindakan
yang berbeda.
Pembelajaran dalam siklus II dilaksanakan dengan perubahan. Guru
memanfaatkan media Microsoft Power Point dengan kelompok kecil. Pada siklus
II, terjadi perubahan dalam pembentukan kelompok, yaitu membentuk kelompok
kecil yang terdiri atas 4 anggota. Dengan aktivitas kelompok kecil, maka masingmasing anggota memiliki peran yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam
kelompok. Kerja kelompok juga lebih efektif karena semua terlibat, semua
bekerja, dan tidak ada anggota yang pasif, atau anggota yang mendominasi
pembicaraan. Peserta didik juga antusias untuk bertanya atau menanggapi
pertanyaan. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih hidup dan lebih interaktif
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Hasil belajar sosiologipun
meningkat terbukti nilai rerata yang dicapai peserta didik 80,93.
Hasil Tindakan
Aktivitas belajar sosiologi pada kondisi awal menunjukkan bahwa
sebagian besar peserta didik tidak memperhatikan guru dalam proses
pembelajaran, sebagian besar peserta didik tidak memiliki keberanian bertanya
dan menyampaikan pendapat, sebagian besar peserta didik terlihat malas
mengikuti kegiatan pembelajaran berlangsung. Sebagian besar peserta didik tidak
antusias mengikuti pembelajaran. Beberapa peserta didik ada yang bercanda
dengan temannya, ada yang melamun, dan ada juga yang mengantuk.
Pada siklus I, sebagian peserta didik memperhatikan guru dalam proses
pembelajaran, sebagian peserta didik memiliki keberanian bertanya dan
menyampaikan pendapat, sebagian peserta didik terlihat malas mengikuti kegiatan
pembelajaran. Bahkan masih ada peserta didik
ada yang bercanda dengan
temannya, ada yang melamun, dan ada juga yang mengantuk. Sedangkan pada
siklus II terjadi peningkatan aktivitas belajar, yaitu sebagian besar peserta didik
memperhatikan guru dalam proses pembelajaran, sebagian besar peserta didik
memiliki keberanian bertanya dan menyampaikan pendapat. Sebagian besar
peserta didik antusias mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini tampak pada
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
18
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
banyaknya peserta didik yang bersemangat untuk bertanya maupun menjawab
pertanyaan
Hasil belajar sosiologi peserta didik dari kondisi awal ke kondisi akhir
mengalami peningkatan. Hal ini tampak pada perpandingan perolehan nilai
ulangan harian yang dilaksanakan sebanyak 3 kali yaitu pada kondisi awal, siklus
II, dan siklus II. Nilai ulangan harian dapat diuraikan dengan nilai tertinggi, nilai
terendah, nilai rerata, dan rentang nilai. Nilai tertinggi yang dicapai peserta didik
pada kondisi awal 85, dan pada siklus I masih sama dengan kondisi awal yaitu
85, dan mengalami peningkatan pada siklus II, 93. Ini menunjukkan bahwa
pencapaian hasil belajar dari kondisi awal ke kondisi akhir ada peningkatan pada
nilai tertinggi peserta didik sebesar 8 persen. Nilai terendah yang dicapai peserta
didik pada kondisi awal 50, meningkat pada siklus I, 53 dan meningkat lagi pada
siklus II, 63. Nilai rerata yang dicapai peserta didik pada kondisi awal 68,90,
meningkat pada siklus I, 72,32 dan semakin meningkat pada siklus II, 80,93.
Terjadi peningkatan nilai rerata peserta didik dari kondisi awal ke siklus II sebesar
12,03 persen. Sedangkan rentang nilai pada kondisi awal 35, pada siklus I,32 dan
pada siklus II, 25. Dengan demikian secara umum terjadi peningkatan aktivitas
dan hasil belajar sosiologi materi Struktur Sosial bagi peserta didik di SMA
Negeri 1 Kebumen semester 1 tahun 2010/2011.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan teori, media Microsoft Power Point merupakan sebuah alat
bantu presentasi berbasis teknologi komputer untuk menyampaikan laporan atau
materi pelajaran sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami. Pemanfaatan
media Microsoft Power Point dengan aktivitas kelompok merupakan kegiatan
pembelajaran dengan memanfaatkan media presentasi untuk menyampaikan dan
untuk melibatkan peserta didik dalam kerja kelompok atau berkolaborasi agar
tercapai tujuan pembelajaran.
Berdasarkan kenyataan, media Microsoft Power Point benar-benar
merupakan alat bantu presentasi untuk menyampaikan materi pelajaran dengan
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
19
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
memanfaatkan berbagai fasilitas aplikasi seperti teks, gambar, gambar bergerak,
suara, dan lain-lain sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik untuk disajikan.
Media Microsoft Power Point juga bermanfaat untuk menunjang aktivitas
kelompok. Karena penyajian materi menjadi lebih menarik sehingga merangsang
peserta didik untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Kegiatan pembelajaran
menjadi lebih hidup dan interaktif. Aktivitas dan hasil belajar peserta didik
meningkat. Jadi, berdasarkan teori dan kenyataan, pemanfaatan media Microsoft
Power Point dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar sosiologi materi
Struktur Sosial bagi peserta didik kelas XI.IS.2 SMA Negeri 1 Kebumen semester
1 Tahun 2010/2011.
Saran
Bagi peserta didik, peningkatan aktivitas dan hasil belajar sosiologi
melalui pemanfaatan media Microsoft Power Point hendaknya merangsang
peserta didik untuk berpikir dan berpartisipasi aktif, kreatif, serta inovatif dalam
kegiatan pembelajaran; Bagi guru, penelitian ini memberikan wawasan dan
inspirasi untuk memilih berbagai metode pembelajaran yang kreatif, inovatif,
interaktif, inspiratif, dan menyenangkan, serta memotivasi peserta didik untuk
dapat berperan aktif; Bagi sekolah, hendaknya mendukung guru untuk
melaksanakan penelitian tindakan kelas, apabila banyak guru yang melakukan
penelitian tindakan kelas maka kualitas sekolah akan lebih meningkat karena
memiliki banyak guru yang profesional dalam bidangnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad,Azhar.2010. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Dahar, Ratna Willis. 1989. Teor –Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Daim Azis, Moh. 2010. Penelitian Tindakan Kelas Peningkatan Keaktifan dan
Hasil Belajar Turbin dalam Pelajaran PDTM melalui Penggunaan
Media Microsoft Power Point bagi Peserta Didik Kelas XI TPB SMK
Negeri 1 Gombong Semester 2 Tahun 2009/2010
Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenanda Media Group.
Sardiman A.M. 2010. Interaksi dan Motivasi. Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor–Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
20
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
Soekanto, Soerjono. 1999. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Sudjana, Nana.2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Offsett.
Tim Yudhistira. 2005. Sosiologi 2. Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
21
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
ARTIKEL
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI
MATERI STRUKTUR SOSIAL MELALUI MEDIA MICROSOFT
POWER POINT BAGI PESERTA DIDIK KELAS
XI.IS.2 SMA NEGERI 1 KEBUMEN
SEMESTER 1 TAHUN 2010/2011
Oleh :
NAMA
NIP
UNIT KERJA
: ASIH PANGESTUTI, S.Sos
: 19770425 200903 2 002
: SMA NEGERI 1 KEBUMEN
PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 KEBUMEN
2010
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
1
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI
MATERI STRUKTUR SOSIAL MELALUI MEDIA MICROSOFT
POWER POINT BAGI PESERTA DIDIK KELAS
XI.IS.2 SMA NEGERI 1 KEBUMEN
SEMESTER 1 TAHUN 2010/2011
Asih Pangestuti*)
ABSTRAKSI : Pangestuti, Asih. 2010. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar
Sosiologi Materi Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power
Point bagi Peserta Didik Kelas XI.IS.2 SMA Negeri 1 Kebumen Semester 1
Tahun 2010/2011
Kata kunci : aktivitas belajar, hasil belajar, struktur sosial, microsoft power point
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui apakah
peningkatan aktivitas dan hasil belajar sosiologi materi Struktur Sosial dapat
dilakukan melalui pemanfaatan media Microsoft Power Point. Penelitian ini
dilakukan di kelas XI.IS.2 SMA Negeri 1 Kebumen semester 1 tahun 2010/2011.
Jumlah peserta didik sebanyak 31 terdiri atas 14 peserta didik laki-laki dan 17
peserta didik perempuan.
Penelitian berlangsung selama dua siklus. Tiap siklus terdiri atas 3 kali
pertemuan dan setiap pertemuan berlangsung 2x45 menit. Pada siklus I guru
melaksanakan pembelajaran melalui pemanfaatan media Microsoft Power Point
kelompok besar. Sedangkan pada siklus II melaksanakan pembelajaran melalui
pemanfaatan media Microsoft Power Point kelompok kecil.
Data-data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif yang diperoleh
melalui hasil evaluasi tiap akhir siklus. Selain itu juga berupa data kualitatif yang
diperoleh melalui hasil observasi, jurnal guru kolaborasi, dan jurnal peserta didik.
Berdasarkan analisis data diketahui bahwa telah terjadi peningkatan aktivitas dan
hasil belajar sosiologi materi Struktur Sosial melalui pemanfaatan media
Microsoft Power Point. Hal ini terbukti dari kondisi awal aktivitas belajar rendah,
pada siklus I meningkat menjadi tinggi, dan pada siklus II menjadi lebih tinggi.
nilai rerata peserta didik pada kondisi awal 68,90 meningkat menjadi 72,32 pada
siklus I dan semakin meningkat menjadi 80,93 pada siklus II. Pemanfaatan media
Microsoft Power Point juga meningkatkan aktivitas belajar peserta didik. Hal ini
dapat diketahui dari hasil observasi, jurnal guru, dan khususnya pendapat peserta
didik melalui jurnal peserta didik.
.
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
2
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
PENDAHULUAN
Penelitian ini dilakukan atas dasar rendahnya aktivitas belajar peserta
didik pada mata pelajaran sosiologi di kelas XI.IS.2 SMA Negeri 1 Kebumen
semester 1 tahun 2010/2011. Aktivitas belajar peserta didik yang rendah, tampak
dari sebagian besar peserta didik yang tidak memperhatikan guru pada saat
kegiatan pembelajaran berlangsung. Sebagian besar peserta didik tidak memiliki
keberanian untuk bertanya dan menyampaikan pendapat. Beberapa pertanyaan
yang diberikan guru hanya dapat dijawab oleh satu atau dua peserta didik saja
sedangkan peserta didik yang lain cenderung pasif. Sebagian besar peserta didik
juga terlihat malas dan tidak antusias mengikuti kegiatan pembelajaran. Ada
beberapa peserta didik yang melamun dan ada juga yang mengantuk. Bahkan
beberapa peserta didik ada yang bersendau gurau dengan temannya.
Bahwa selain aktivitas belajar peserta didik yang rendah, hasil belajar
sosiologi materi Struktur Sosial juga rendah. Berdasarkan Kriteria Ketuntasan
minimal (KKM) mata pelajaran sosiologi di SMA Negeri 1 Kebumen tahun
2010/2011 yang telah ditetapkan yaitu 75, diketahui bahwa pada ulangan harian
sosiologi sebelumnya yang diikuti 31 peserta didik hanya 16,12 % atau 5 peserta
didik yang tuntas dengan nilai di atas atau sama dengan 75. Sedangkan nilai rerata
peserta didik kelas XI.IS.2 adalah 68,90.
Berdasarkan
pengamatan
dan
pengalaman
dalam
melaksanakan
pembelajaran di kelas selama ini, guru belum menerapkan model pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik materi, yang inovatif dan kreatif serta yang
memotivasi peserta didik untuk berperan aktif. Selama ini guru lebih dominan
melakukan pembelajaran dengan metode ceramah. Metode ceramah merupakan
metode pembelajaran konvensional yang sering dilakukan oleh guru. Metode
ceramah hanya bertumpu pada satu pihak yang aktif yaitu guru sebagai nara
sumber utama dalam pembelajaran. Sedangkan peserta didik cenderung pasif
karena berada pada posisi sebagai penerima materi. Kegiatan pembelajaran seperti
ini tidak merangsang peserta didik peserta didik untuk berpikir lebih tinggi, kritis,
kreatif, dan inovatif. Selain itu, pembelajaran seperti ini juga membuat peserta
didik merasa pasif, jenuh dan menganggap materi sosiologi sebagai materi
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
3
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
hapalan yang membosankan. Banyak peserta didik yang tidak menguasai dan
memahami materi sosiologi secara komprehensif sehingga hasil belajar sosiologi
peserta didik rendah dan tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM)
yang sudah ditentukan.
Dalam kegiatan pembelajaran materi sosiologi peneliti berharap peserta
didik dapat berkonsentrasi dengan baik, memiliki tingkat kemampuan berpikir
yang tinggi, kritis, kreatif, dan inovatif, berperan aktif serta komunikatif. Selain
itu, peneliti berharap peserta didik dapat merespon kegiatan pembelajaran dengan
cara menyampaikan pertanyaan-pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru. Dengan aktivitas belajar yang tinggi, harapannya adalah
peserta didik mampu menguasai dan memahami materi sosiologi dengan baik
sehingga hasil belajar sosiologi peserta didik meningkat yang ditunjukkan dengan
tercapainya kriteria ketuntasan minimal (KKM) sejumlah 75%. Selain itu, peneliti
juga berharap guru dapat menerapkan berbagai metode pembelajaran yang relevan
dengan materi, inovatif dan kreatif serta memotivasi peserta didik untuk berperan
aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Pada kenyataannya, aktivitas dan hasil belajar sosiologi materi Struktur
Sosial peserta didik masih rendah dan guru belum menerapkan model
pembelajaran yang relevan dengan materi, yang inovatif dan kreatif serta
memotivasi peserta didik untuk berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal
ini menunjukkan adanya kesenjangan yang tinggi antara harapan peneliti dengan
kenyataan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.
Untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar sosiologi materi
Struktur Sosial maka perlu adanya suatu tindakan pemecahan masalah. Tindakan
tersebut ini adalah melakukan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas
merupakan suatu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata
dan proses pengembangan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan
masalah yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Dengan penelitian tindakan
kelas, peneliti berharap aktivitas dan hasil belajar sosiologi materi Struktur Sosial
peserta didik meningkat.
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
4
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan
media Microsoft Power Point sebagai sarana pembelajaran untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar sosiologi. Pemanfaatan media Microsoft Power Point
dalam proses pembelajaran sosiologi adalah suatu strategi pembelajaran sosiologi
yang terarah dan terencana yang dilakukan oleh guru menggunakan media
Microsoft Power Point untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan. Pada metode penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus atau 2 tindakan.
Tiap-tiap siklus terdiri atas beberapa tahapan yang telah ditentukan. Tahapantahapan dalan penelitian tindakan kelas ini adalah perencanaan (planning),
tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting).
Pada tindakan siklus I guru melaksanakan kegiatan pembelajaran melalui
pemanfaatan media Microsoft Power Point kelompok besar. Pada kegiatan
pembelajaran guru menyampaikan materi berupa teks menggunakan media
Microsoft Power Point. Pada saat aktivitas kelompok, guru membagi peserta didik
ke dalam kelompok yang terdiri atas 6 anggota. Melalui media Microsoft Power
Point guru menampilkan gambar-gambar riil sebagai contoh masalah sosial.
Setelah guru menyampaikan petunjuk kerja kelompok, para peserta didik saling
berdiskusi mengenai tugas yang harus diselesaikan. Setelah selesai, peserta didik
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas secara bergantian. Di akhir
pembelajaran guru melakukan evaluasi melalui ulangan harian. Dari hasil ulangan
harian dapat diketahui sejauh mana kemampuan peserta didik dalam menguasai
dan memahami materi tersebut. Tindakan pada siklus II sama dengan siklus I
hanya pada siklus II guru membagi peserta didik ke dalam kelompok yang lebih
kecil yaitu masing-masing kelompok terdiri atas 4 angggota.
Setelah dilakukan tindakan pembelajaran pada siklus II, diharapkan
terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Karena kegiatan
diskusi secara kelompok kecil mendorong peserta didik untuk berperan aktif,
memberikan ide-ide kreatif dan inovatif sehingga kegiatan pembelajaran menjadi
lebih hidup dan interaktif. Dengan aktivitas belajar yang baik peserta didik dapat
memiliki kemampuan dan ketrampilan dalam bekerja sama dengan kelompok,
dapat menyampaikan ide-ide atau pendapatnya yang kreatif dan inovatif, serta
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
5
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
lebih mudah memahami dan menguasai materi pelajaran sehingga target 75 %
pencapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran sosiologi bagi
peserta didik di SMA Negeri 1 Kebumen tahun 2010/2011 dapat tercapai.
Berdasarkan latar belakang di atas, diajukan rumusan masalah sebagai
berikut: (1) Apakah aktivitas belajar sosiologi materi Struktur Sosial bagi peserta
didik kelas XI.IS.2 di SMA Negeri 1 Kebumen semester 1 tahun 2010/2011 dapat
ditingkatkan melalui pemanfaatan media Microsoft Power Point?, (2) Apakah
hasil belajar sosiologi materi Struktur Sosial bagi peserta didik kelas XI.IS.2 di
SMA Negeri 1 Kebumen semester 1 tahun 2010/2011 dapat ditingkatkan melalui
pemanfaatan media Microsoft Power Point?, (3) Apakah aktivitas dan hasil belajar
sosiologi materi Struktur Sosial bagi peserta didik kelas XI.IS.2 di SMA Negeri 1
Kebumen semester 1 tahun 2010/2011 dapat ditingkatkan melalui pemanfaatan
media Microsoft Power Point?
Tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Untuk meningkatkan
aktivitas belajar sosiologi materi Struktur Sosial bagi peserta didik kelas XI.IS.2
di SMA Negeri 1 Kebumen semester 1 tahun 2010/2011 melalui pemanfaatan
media Microsoft Power Point, (2) Untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi
materi Struktur Sosial bagi peserta didik kelas XI.IS.2 di SMA Negeri 1 Kebumen
semester 1 tahun 2010/2011 melalui pemanfaatan media Microsoft Power Point,
(3) Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar sosiologi materi Struktur
Sosial bagi peserta didik kelas XI.IS.2 di SMA Negeri 1 Kebumen semester 1
tahun 2010/2011 melalui pemanfaatan media Microsoft Power Point.
LANDASAN TEORETIS
Aktivitas Belajar Sosiologi
Pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Berbuat atau melakukan suatu
kegiatan untuk mengubah tingkah laku. Jadi dalam proses belajar pastilah ada
aktivitas-aktivitas yang berlangsung di dalamnya. Itulah sebabnya aktivitas
merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam proses belajar
mengajar. Pada prinsipnya aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas peserta didik
yang menunjang kegiatan pembelajaran, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
6
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
psikis. Kegiatan fisik berupa ketrampilan-ketrampilan dasar sedangkan kegiatan
psikis berupa ketrampilan terintegrasi. Ketrampilan dasar meliputi kegiatan
mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan dan
mengkomunikasikan. Tanpa adanya aktivitas, proses belajar tidak mungkin
terjadi.
Paul B. Diedrich (dalam Sardiman 2010:97-101) membuat suatu daftar
kegiatan peserta didik yang antara lain dapat digolongkan sebagai berikut: (1)
Visual activities, yang termasuk di dalamnya seperti membaca, memperhatikan
gambar demonstrasi, percobaan; (2) Oral activities, seperti menyatakan,
merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat mengadakan
wawancara, diskusi, interupsi; (3)
Listening activities, sebagai contoh
mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato; (4) Writing activities,
seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin; (5) Drawing
activities, seperti menggambar, membuat grafik, peta, diagram; (6) Motor
activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuat
konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak; (7) Mental activities,
sebagai contoh misalnya: mengingat, memecahkan soal, menganalisis, mengambil
keputusan; (8) Emotional activities, seperti minat, merasa bosan, berani, tenang,
gugup, gembira, bersemangat.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa proses belajar
yang dilakukan oleh seseorang tidak terlepas dari adanya aktivitas-aktifitas fisik
dan mental didalamya. Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan belajar peserta
didik secara fisik maupun mental untuk menghasilkan perubahan yang terarah dan
terencana dalam bentuk pengetahuan-pengetahuan, nilai-nilai sikap, dan
keterampilan.
Hasil Belajar Sosiologi materi Struktur Sosial
Menurut Sudjana (2009:22) hasil belajar merupakan kemampuankemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman
belajarnya. Hasil belajar juga merupakan suatu kompetensi atau kecakapan yang
dapat dicapai oleh peserta didik setelah melalui kegiatan pembelajaran yang
dirancang dan dilaksanakana oleh guru di suatu sekolah dan kelas tertentu. Hasil
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
7
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
belajar dapat dinyatakan dengan skor hasil tes atau angka yang diberikan oleh
guru berdasarkan pengamatannya belaka atau keduanya yaitu hasil tes serta
pengamatan guru pada waktu peserta didik melakukan diskusi kelompok.
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar sosiologi
adalah kemampuan dan kecakapan peserta didik dalam memahami gejala
kemasyarakatan yang telah dicapai peserta didik setelah melakukan kegiatan
pembelajaran. Kemampuan tersebut di antaranya mencakup ranah kognitif,
afektif, dan psikomotor.
Struktur Sosial merupakan salah satu materi pelajaran dalam sosiologi.
Membicarakan materi struktur sosial tidak dapat lepas dari kenyataan bahwa
dalam kehidupan sosial tentu membentuk suatu sistem sosial yang saling
berkaitan satu sama lain untuk menciptakan keserasian sosial. Masyarakat sebagai
sebuah Struktur Sosial memiliki empat unsur pokok yaitu kelompok sosial,
lembaga sosial, kaidah sosial dan lapisan atau stratifikasi sosial. Semua unsur
pokok tersebut saling berkaitan satu sama lain membentuk keseimbangan dan
kesinambungan dalam kehidupan bersama.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
sosiologi materi Struktur Sosial adalah kecakapan atau kemampuan kognitif,
psikomotorik, dan efektif yang telah dicapai peserta didik dalam aktivitasnya
dalam menganalisis masyarakat sebagai sebuah struktur yang memiliki bagianbagian penting yang saling berhubungan satu sama lain dalam rangka membentuk
keseimbangan dan kesinambungan kehidupan bersama.
Media Microsoft Power Point
Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari
pengirim kepada penerima pesan. Pengertian media pembelajaran dalam proses
belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau
elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual
atau verbal. Media pembelajaran dapat berupa buku, tape recorder, kaset, video
camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi,
dan komputer.
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
8
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
Hamalik (dalam Azhar, 2010;15-16) mengemukakan bahwa pemakaian
media dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat
yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap peserta didik. Dengan media
pembelajaran, bahan pembelajaran dapat disampaikan secara lebih menarik dan
lebih jelas sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan
peserta didik dalam kegiatan belajar sehingga tercapai tujuan pembelajaran.
Media Microsoft Power Point dalam kegiatan pembelajaran adalah alat
bantu
presentasi
berbasis
teknologi
komputer
yang
berfungsi
untuk
menyampaikan bahan pelajaran sehingga lebih mudah dan lebih menarik
dipelajari. Microsoft Power Point terdiri atas sejumlah halaman individual atau
disebut dengan istilah slide. Slide tersebut dapat diisi dengan teks, gambar, grafik,
tabel, suara, dan benda-benda lain yang dapat diatur dengan bebas pada slide.
Selain itu pemanfaatan media Microsoft Power Point dalam pembelajaran dapat
dilengkapi dengan gambar animasi bergerak dan interaktif, warna dan background
yang lebih menarik untuk memperindah tampilan sehingga merangsang perhatian
para peserta didik. (Moh. Daim, 2010:25-26)
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa Media Microsoft
Power Point merupakan alat bantu presentasi yang digunakan untuk
menyampaikan dan mengemas bahan pelajaran menjadi lebih menarik, jelas, dan
interaktif sehingga merangsang perhatian para peserta didik untuk terlibat aktif
dalam kegiatan pembelajaran.
Pemanfaatan media Microsoft Power Point Kelompok Besar dan Kelompok
Kecil
Pemanfaatan media Microsoft Power Point kelompok besar adalah
penggunakan alat bantu presentasi berbasis teknologi oleh guru untuk
menyampaikan materi pelajaran yang ditindaklanjuti dengan aktivitas kerja
kelompok besar dengan masing-masing kelompok terdiri atas 6 anggota.
Sedangkan pemanfaatan media Microsoft Power Point kelompok kecil
adalah penggunakan alat bantu presentasi oleh guru untuk menyampaikan materi
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
9
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
pelajaran yang ditindaklanjuti dengan aktivitas kerja kelompok dengan masingmasing kelompok terdiri atas 4 anggota.
HIPOTESIS TINDAKAN
Hipotesis tindakan pada penelitian ini antara lain sebagai berikut: (1)
Aktivitas belajar sosiologi materi Struktur Sosial bagi peserta didik kelas XI.IS.2
di SMA Negeri 1 Kebumen semester 1 tahun 2010/2011 dapat ditingkatkan
melalui pemanfaatan media Microsoft Power Point. (2) Hasil belajar sosiologi
materi Struktur Sosial bagi peserta didik kelas XI.IS.2 di SMA Negeri 1 Kebumen
semester 1 tahun 2010/2011 dapat ditingkatkan melalui pemanfaatan media
Microsoft Power Point, (3) Aktivitas dan hasil belajar sosiologi materi Struktur
Sosial bagi peserta didik kelas XI.IS.2 di SMA Negeri 1 Kebumen semester 1
tahun 2010/2011 dapat ditingkatkan melalui pemanfaatan media Microsoft Power
Point.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan mulai bulan Agustus sampai dengan bulan
Desember tahun 2010. Oleh karena itu, pada bulan Agustus 2010 peneliti mulai
menyusun proposal, menyusun instrumen, melaksanakan penelitian, dan
mengumpulkan data pada. Dengan demikian, data yang dianalisis adalah data
pembelajaran yang disajikan pada semester 1 Tahun 2010/2011.
Penelitian ini dilakukan di kelas XI.IS.2 SMA Negeri 1 Kebumen pada
semester 1 tahun 2010/2011. Hal ini karena peneliti adalah guru mata pelajaran
sosiologi di kelas XI jurusan Ilmu Sosial (IS). Peneliti memilih tempat penelitian
kelas XI.IS.2 dengan alasan bahwa aktivitas dan hasil belajar di kelas tersebut
juga rendah.
Sumber data berasal dari sumber data primer dan sekunder. Data primer
berupa hasil nilai ulangan harian pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Data
ini merupakan data kuantitatif. Data sekunder berasal dari hasil pengamatan yang
dilakukan oleh teman sejawat (guru kolaborasi), jurnal guru kolaborasi, dan jurnal
siswa. Data ini merupakan data kualitatif.
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
10
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas. Penelitian
tindakan kelas merupakan suatu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan
tindakan nyata dan proses pengembangan kemampuan dalam mendeteksi dan
memecahkan masalah. Peneliti memilih penelitian tindakan kelas karena aktivitas
dan hasil belajar sosiologi materi Struktur Sosial peserta didik rendah. Dengan
penelitian tindakan kelas, peneliti berharap aktivitas dan hasil belajar sosiologi
materi Struktur Sosial peserta didik meningkat. Metode penelitian ini dilakukan
dalam 2 siklus. Tiap-tiap siklus terdiri atas beberapa tahapan. Tahapan-tahapan
dalan penelitian tindakan kelas adalah perencanaan (planning), tindakan (acting),
observasi (observing), dan refleksi (reflecting).
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini berupa
teknik dokumentasi, observasi, dan tes tertulis. Pada kondisi awal teknik
pengumpulan datanya melalui teknik dokumentasi, yaitu dokumentasi dari hasil
ulangan harian pertama. Pada siklus I dan siklus II menggunakan teknis observasi
dan teknis tes. Teknik observasi untuk mengetahui aktivitas belajar peserta didik
selama mengikuti pembelajaran melalui pemanfaatan media Microsoft Power
Point. Jurnal dibuat guru kolaborasi untuk mengetahui respon peserta didik
terhadap cara pembelajaran yang dilakukan guru. Jurnal juga dibuat oleh peserta
didik untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dialami peserta didik selama
dalam proses pembelajaran dan pendapat peserta didik tentang pelaksanaan proses
pembelajaran yang baru saja dilaksanakan guru. Teknik nontes dilaksanakan
dengan melakukan observasi, catatan jurnal guru, dan jurnal peserta didik. Teknik
tes dilaksanakan secara tertulis dengan menggunakan soal pilihan ganda guna
mengukur kemampuan peserta didik Memahami struktur sosial serta berbagai
faktor penyebab konflik dan mobilitas sosial.
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk pengumpulan
data. Instrumen dalam penelitian ini adalah non tes dan tes. Instrumen non tes
berupa dokumentasi dan observasi. Dokumentasi merupakan dokumen catatan
personal peserta didik dan dokumen daftar nilai. Sedangkan observasi diantaranya
berupa lembar observasi, lembar jurnal guru kolaborasi, serta jurnal peserta didik
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
11
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
yang digunakan untuk memberikan gambaran perubahan aktivitas peserta didik.
Untuk intrumen tes berupa butir-butir soal tertulis berbentuk pilihan ganda.
Agar memperoleh data yang valid maka diperlukan validasi data. Data
kuantitatif divalidasi dengan kisi-kisi soal dengan maksud agar soal yang dibuat
tidak mengelompok pada satu bahasan tertentu melainkan menyebar ke seluruh
pokok bahasan, juga agar adanya penyebaran pada tingkat kesulitan soal. Data
kualitatif divalidasi melalui triangulasi sumber, yaitu hasil observasi guru
kolaborasi, jurnal guru kolaborasi, dan jurnal siswa. Indikator keberhasilan dalam
penelitian ini adalah apabila aktivitas belajar sosiologi materi Struktur Sosial
peserta didik meningkat yang ditunjukkan dengan keseriusan peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran, kemampuan peserta didik dalam bertanya dan
menanggapi pertanyaan, kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah,
kemampuan peserta didik dalam menangkap materi dan merespon kembali materi
pelajaran, antusiasme peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, dan
kemampuan peserta didik untuk bekerja sama dalam kelompok. Selain itu, dapat
dilihat apabila hasil belajar sosiologi bagi peserta didik meningkat dari nilia rerata
68,90 menjadi 75.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif
komparatif. Analisis data kualitatif dilakukan dengan membandingkan hasil
observasi, jurnal guru kolaborasi dan jurnal peserta didik berdasarkan hasil
observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus. Berdasarkan hasil observasi dan jurnal
guru kolaborasi maupun peserta didik dapat diketahui ada/tidaknya peningkatan
aktivitas belajar melalui pemanfaatan media Microsoft Power Point.
Analisis data kuantitatif dilakukan dengan membandingkan nilai ulangan
harian kondisi awal, nilai ulangan harian siklus I, dan nilai ulangan harian setelah
siklus II. Berdasarkan perbandingan tersebut peneliti dapat mengetahui
ada/tidaknya peningkatan hasil belajar bagi peserta didik yang sedang diteliti.
Kemudian dilanjutkan dengan refleksi atau penarikan kesimpulan.
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
12
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA
HASIL PENELITIAN
Deskripsi Kondisi Awal
Kondisi awal aktivitas belajar peserta didik pada mata pelajaran sosiologi
di kelas XI.IS.2 SMA Negeri 1 Kebumen semester 1 tahun 2010/2011 rendah. Hal
ini tampak dari sebagian besar peserta didik yang tidak memperhatikan guru pada
saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Sebagian besar peserta didik tidak
memiliki keberanian untuk bertanya dan menyampaikan pendapat. Beberapa
pertanyaan yang diberikan guru hanya dapat dijawab oleh satu atau dua peserta
didik saja sedangkan peserta didik yang lain cenderung pasif. Sebagian besar
peserta didik juga terlihat malas dan tidak antusias mengikuti kegiatan
pembelajaran. Ada beberapa peserta didik yang melamun dan ada juga yang
mengantuk. Bahkan beberapa peserta didik ada yang bersendau gurau dengan
temannya.
Bahwa selain aktivitas belajar peserta didik yang rendah, hasil belajar
sosiologi materi Struktur Sosial juga rendah. Berdasarkan Kriteria Ketuntasan
minimal (KKM) mata pelajaran sosiologi di SMA Negeri 1 Kebumen tahun
2010/2011 yang telah ditetapkan yaitu 75, diketahui bahwa pada ulangan harian
sosiologi sebelumnya yang diikuti 31 peserta didik hanya 16,12 % atau 5 peserta
didik yang tuntas dengan nilai di atas atau sama dengan 75. Sedangkan nilai rerata
peserta didik kelas XI.IS.2 adalah 68,90. Gambaran tentang nilai tertinggi, nilai
terendah, nilai rerata, dan rentang nilai dapat terlihat jelas pada tabel 1 Nilai
ulangan kondisi awal peserta didik.
Tabel 1.
Nilai Ulangan Kondisi Awal Peserta didik
No.
Uraian
Jumlah
1
Nilai Tertinggi
85
2
Nilai Terendah
50
3
Nilai Rerata
4
Rentang Nilai
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
68,90
35
13
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
Deskripsi Siklus I
Proses pembelajaran dalam siklus I berlangsung selama 6x45 menit dan
dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui
pemanfaatan media Microsoft Power Point kelompok besar. Pada kegiatan inti,
guru menggali inti materi berupa Konflik Sosial. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana pengetahuan awal peserta didik mengenai Konflik
Sosial. Beberapa pertanyaan awal disampaikan dan peserta didik diberi waktu 5
menit untuk menjawab pertanyaan. Selanjutnya, melalui media Microsoft Power
Point guru menyampaikan materi berupa teks mengenai definisi Konflik Sosial
dan berpesan agar peserta didik mendengarkan dengan baik sehingga dapat
mencapai tujuan pembelajaran. Setelah materi selesai disampaikan, kegiatan
berikutnya adalah aktivitas kelompok. Guru membentuk kelompok besar secara
heterogen yang masing-masing kelompok terdiri atas 6 anggota. Karena jumlah
siswa 31, maka ada 1 dari 5 kelompok yang jumlah anggotanya 7. Melalui media
Microsoft Power Point, guru menampilkan gambar-gambar bertema konflik
sosial. Berdasarkan gambar-gambar yang ada, masing-masing kelompok saling
berdiskusi untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Pada kegiatan inti pertemuan kedua dilaksanakan kegiatan presentasi
kelompok. Presentasi dilaksanakan dengan cara diundi untuk maju ke depan kelas
menyampaikan hasil diskusi. Di awal kegiatan sempat terjadi masalah karena ada
kelompok yang belum siap dan belum lengkap, sehingga pelaksanaan presentasi
dari kelompok pertama kurang sempurna. Ketidaksiapan kelompok ternyata
berpengaruh kepada peserta didik yang lain karena pada waktu menunggu untuk
beberapa menit, beberapa peserta didik sempat sedikit ramai. Terlihat pula
sebagain peserta didik ada yang bercanda dengan temannya.
Pelaksanaan ulangan harian siklus I pada materi Konflik Sosial diikuti
oleh 31 peserta didik. Pada umumnya peserta didik dapat mengidentifikasi faktorfaktor penyebab terjadinya Konflik Sosial. Demikian pula, sebagian peserta didik
juga dapat mengklasifikasikan macam-macam Konflik Sosial. Namun, peserta
didik pada umumnya belum dapat mendiskripsikan cara-cara yang tepat untuk
menanggulangi terjadinya Konflik Sosial.
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
14
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
Berdasarkan hasil ulangan pada siklus I diketahui bahwa peserta didik
pada umumnya dapat mengidentifikasi secara benar dan runtut terjadinya Konflik
Sosial. Demikian pula, sebagian peserta didik juga dapat mengklasifikasikan
macam-macam Konflik Sosial secara benar. Meskipun ada sebagian kecil peserta
didik yang salah dalam menjawab soal tentang klasifikasi macam-macam Konflik
Sosial. Namun, pada umumnya peserta didik salah dalam menjawab soal tentang
cara-cara yang tepat untuk menanggulangi terjadinya Konflik Sosial.
Ulangan harian diikuti oleh 31 peserta didik. Hasil ulangan harian dapat
diketahui dari nilai tertinggi, nilai terendah, nilai rerata, dan rentang nilai. Nilai
yang diperoleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran siklus I yaitu nilai
tertinggi 85, nilai terendah 53, nilai rerata 72,32, dan rentang nilai 32.
Perbandingan nilai tertinggi, nilai terendah, nilai rerata, dan rentang nilai dapat
dilihat pada tabel 2, nilai ulangan siklus I.
Tabel 2.
Nilai Ulangan Siklus I
No.
Uraian
Jumlah
1.
Nilai Tertinggi
85
2.
Nilai Terendah
53
3.
Nilai Rerata
4.
Rentang Nilai
72,32
32
Prosentase pencapaian kriteria ketuntasan minimal bagi peserta didik
belum mencapai 75 %. Selain itu untuk mengetahui perubahan lebih lanjut pada
aktivitas dan hasil belajar sosiologi materi Struktur Sosial bagi peserta didik kelas
XI.IS.2 SMA Negeri 1 Kebumen semester 1 tahun 2010/2011 maka tindakan
dilanjutkan dengan siklus II.
Deskripsi Siklus II
Tindakan siklus II, tindakannya diubah. Guru menyusun rencana
tindakan yaitu dengan membentuk kelompok kecil secara heterogen dengan
jumlah anggota 4 tiap kelompoknya. Karena jumlah siswa 31, maka ada 1 dari 8
kelompok yang jumlah anggotanya 3. Melalui media Microsoft Power Point, guru
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
15
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
menayangkan gambar-gambar tentang proses mobilitas sosial yang dilakukan
individu dalam kelompok. Melalui aktivitas kelompok, peserta didik ditugaskan
untuk menganalisis proses mobilitas yang ditampilkan melalui media Microsoft
Power Point. Tema diskusi berbeda untuk masing-masing kelompok dan
diberikan dengan cara diundi. Masing-masing saling berdiskusi dan saling
bertukar pikiran untuk menyelesaikan tugas dari guru. Setelah selesai diskusi,
kegiatan dilanjutkan dengan presentasi.
Saat kegiatan pembelajaran berlangsung, sebagian besar peserta didik
memperhatikan guru yang sedang menerangkan materi, sebagian besar peserta
didik mengajukan pertanyaan untuk hal-hal yang belum dipahami, sebagian besar
peserta didik juga memberikan tanggapan atas beberapa pertanyaan yang
diberikan guru. Saat pembentukan kelompok kecil, dengan lebih tanggap peserta
didik segera menyesuaikan diri. Hal ini dikarenakan mereka semakin menyadari
pentingnya efektifitas dan efesiensi waktu untuk kerja kelompok. Pada saat
kegiatan diskusi berlangsung, peserta didik saling bertukar pikiran, mencatat halhal yang penting dan menganalisis proses mobilitas sosial untuk disusun sebagai
bahan laporan dan presentasi kelompok. Pada saat presentasi, peserta didik juga
tampak antusias mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. Hal itu tampak dari
banyaknya peserta didik yang bertanya maupun menanggapi saat presentasi.
Diakhir pembelajaran dilakukan evaluasi berupa ulangan harian yang
diikuti oleh 31 peserta didik. Berdasarkan hasil ulangan harian siklus II dapat
diketahui nilai yang telah diperoleh peserta didik yaitu nilai tertinggi 93, nilai
terendah 68, nilai rerata 80,93, dan rentang nilai 25. Gambaran tentang nilai
tertinggi, nilai terendah, nilai rerata, dan rentang nilai dapat dilihat pada tabel 3
Nilai ulangan siklus II.
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
16
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
Tabel 3.
Nilai Ulangan Siklus II
No.
Uraian
Jumlah
1.
Nilai Tertinggi
90
2.
Nilai Terendah
63
3.
Nilai Rerata
4.
Rentang Nilai
77, 03
27
PEMBAHASANNYA
Kegiatan pembelajaran dalam kondisi awal dilakukan guru dengan
menggunakan metode ceramah tanpa variasi. Peran guru sangat dominan
sedangkan peserta didik cenderung pasif. Kegiatan peserta didik lebih banyak
pada aktivitas membaca, mendengarkan, mencatat, dan menjawab pertanyaan jika
diminta oleh guru. Kegiatan pembelajaran ini tidak merangsang peserta didik
untuk berpikir ke tingkat yang lebih tinggi, kreatif, interaktif, dan inovatif.
Berdasarkan hasil dan kegiatan pembelajaran dalam kondisi awal, guru
lalu mengadakan perbaikan tindakan pembelajaran dalam siklus I. Kegiatan
pembelajaran dalam siklus I dilakukan guru dengan perencanaan yang lebih
tertata. Guru memanfaatkan media Microsoft Power Point sebagai sarana untuk
menyampaikan materi pelajaran secara lebih menarik. Dengan metode ini, guru
benar-benar mengemas kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik dan
interaktif dan menyenangkan sehingga merangsang peserta untuk berpartisipatif
aktif sehingga tercapai tujuan pembelajaran. Dalam aktivitas kelompok, guru
membentuk kelompok besar secara heterogen dengan jumlah anggota tiap
kelompok 6 anggota. Dengan media Microsoft Power Point guru menampilkan
gambar-gambar tentang Konflik Sosial yang harus dianalisis oleh masing-masing
kelompok. Setelah selesai, masing-masing kelompok mempresentasikan laporan
hasil diskusi di depan kelas. Nilai rerata yang dicapai peserta didik pada siklus I
72,32. Kegiatan pembelajaran siklus I dilanjutkan dengan pembelajaran siklus II
karena prosentase pencapaian KKM belum mencapai 75% tapi baru tercapai 48,39
% atau baru 15 dari 31 peserta didik yang tuntas. Selain itu, untuk mengetahui
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
17
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
ada/tidaknya perubahan aktivitas dan hasil belajar melalui pemberian tindakan
yang berbeda.
Pembelajaran dalam siklus II dilaksanakan dengan perubahan. Guru
memanfaatkan media Microsoft Power Point dengan kelompok kecil. Pada siklus
II, terjadi perubahan dalam pembentukan kelompok, yaitu membentuk kelompok
kecil yang terdiri atas 4 anggota. Dengan aktivitas kelompok kecil, maka masingmasing anggota memiliki peran yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam
kelompok. Kerja kelompok juga lebih efektif karena semua terlibat, semua
bekerja, dan tidak ada anggota yang pasif, atau anggota yang mendominasi
pembicaraan. Peserta didik juga antusias untuk bertanya atau menanggapi
pertanyaan. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih hidup dan lebih interaktif
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Hasil belajar sosiologipun
meningkat terbukti nilai rerata yang dicapai peserta didik 80,93.
Hasil Tindakan
Aktivitas belajar sosiologi pada kondisi awal menunjukkan bahwa
sebagian besar peserta didik tidak memperhatikan guru dalam proses
pembelajaran, sebagian besar peserta didik tidak memiliki keberanian bertanya
dan menyampaikan pendapat, sebagian besar peserta didik terlihat malas
mengikuti kegiatan pembelajaran berlangsung. Sebagian besar peserta didik tidak
antusias mengikuti pembelajaran. Beberapa peserta didik ada yang bercanda
dengan temannya, ada yang melamun, dan ada juga yang mengantuk.
Pada siklus I, sebagian peserta didik memperhatikan guru dalam proses
pembelajaran, sebagian peserta didik memiliki keberanian bertanya dan
menyampaikan pendapat, sebagian peserta didik terlihat malas mengikuti kegiatan
pembelajaran. Bahkan masih ada peserta didik
ada yang bercanda dengan
temannya, ada yang melamun, dan ada juga yang mengantuk. Sedangkan pada
siklus II terjadi peningkatan aktivitas belajar, yaitu sebagian besar peserta didik
memperhatikan guru dalam proses pembelajaran, sebagian besar peserta didik
memiliki keberanian bertanya dan menyampaikan pendapat. Sebagian besar
peserta didik antusias mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini tampak pada
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
18
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
banyaknya peserta didik yang bersemangat untuk bertanya maupun menjawab
pertanyaan
Hasil belajar sosiologi peserta didik dari kondisi awal ke kondisi akhir
mengalami peningkatan. Hal ini tampak pada perpandingan perolehan nilai
ulangan harian yang dilaksanakan sebanyak 3 kali yaitu pada kondisi awal, siklus
II, dan siklus II. Nilai ulangan harian dapat diuraikan dengan nilai tertinggi, nilai
terendah, nilai rerata, dan rentang nilai. Nilai tertinggi yang dicapai peserta didik
pada kondisi awal 85, dan pada siklus I masih sama dengan kondisi awal yaitu
85, dan mengalami peningkatan pada siklus II, 93. Ini menunjukkan bahwa
pencapaian hasil belajar dari kondisi awal ke kondisi akhir ada peningkatan pada
nilai tertinggi peserta didik sebesar 8 persen. Nilai terendah yang dicapai peserta
didik pada kondisi awal 50, meningkat pada siklus I, 53 dan meningkat lagi pada
siklus II, 63. Nilai rerata yang dicapai peserta didik pada kondisi awal 68,90,
meningkat pada siklus I, 72,32 dan semakin meningkat pada siklus II, 80,93.
Terjadi peningkatan nilai rerata peserta didik dari kondisi awal ke siklus II sebesar
12,03 persen. Sedangkan rentang nilai pada kondisi awal 35, pada siklus I,32 dan
pada siklus II, 25. Dengan demikian secara umum terjadi peningkatan aktivitas
dan hasil belajar sosiologi materi Struktur Sosial bagi peserta didik di SMA
Negeri 1 Kebumen semester 1 tahun 2010/2011.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan teori, media Microsoft Power Point merupakan sebuah alat
bantu presentasi berbasis teknologi komputer untuk menyampaikan laporan atau
materi pelajaran sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami. Pemanfaatan
media Microsoft Power Point dengan aktivitas kelompok merupakan kegiatan
pembelajaran dengan memanfaatkan media presentasi untuk menyampaikan dan
untuk melibatkan peserta didik dalam kerja kelompok atau berkolaborasi agar
tercapai tujuan pembelajaran.
Berdasarkan kenyataan, media Microsoft Power Point benar-benar
merupakan alat bantu presentasi untuk menyampaikan materi pelajaran dengan
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
19
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
memanfaatkan berbagai fasilitas aplikasi seperti teks, gambar, gambar bergerak,
suara, dan lain-lain sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik untuk disajikan.
Media Microsoft Power Point juga bermanfaat untuk menunjang aktivitas
kelompok. Karena penyajian materi menjadi lebih menarik sehingga merangsang
peserta didik untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Kegiatan pembelajaran
menjadi lebih hidup dan interaktif. Aktivitas dan hasil belajar peserta didik
meningkat. Jadi, berdasarkan teori dan kenyataan, pemanfaatan media Microsoft
Power Point dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar sosiologi materi
Struktur Sosial bagi peserta didik kelas XI.IS.2 SMA Negeri 1 Kebumen semester
1 Tahun 2010/2011.
Saran
Bagi peserta didik, peningkatan aktivitas dan hasil belajar sosiologi
melalui pemanfaatan media Microsoft Power Point hendaknya merangsang
peserta didik untuk berpikir dan berpartisipasi aktif, kreatif, serta inovatif dalam
kegiatan pembelajaran; Bagi guru, penelitian ini memberikan wawasan dan
inspirasi untuk memilih berbagai metode pembelajaran yang kreatif, inovatif,
interaktif, inspiratif, dan menyenangkan, serta memotivasi peserta didik untuk
dapat berperan aktif; Bagi sekolah, hendaknya mendukung guru untuk
melaksanakan penelitian tindakan kelas, apabila banyak guru yang melakukan
penelitian tindakan kelas maka kualitas sekolah akan lebih meningkat karena
memiliki banyak guru yang profesional dalam bidangnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad,Azhar.2010. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Dahar, Ratna Willis. 1989. Teor –Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Daim Azis, Moh. 2010. Penelitian Tindakan Kelas Peningkatan Keaktifan dan
Hasil Belajar Turbin dalam Pelajaran PDTM melalui Penggunaan
Media Microsoft Power Point bagi Peserta Didik Kelas XI TPB SMK
Negeri 1 Gombong Semester 2 Tahun 2009/2010
Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenanda Media Group.
Sardiman A.M. 2010. Interaksi dan Motivasi. Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor–Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
20
Asih Pangestuti, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sosiologi materi
Struktur Sosial melalui Pemanfaatan Media Microsoft Power Point
Soekanto, Soerjono. 1999. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Sudjana, Nana.2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Offsett.
Tim Yudhistira. 2005. Sosiologi 2. Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Kebumen
21