PENELITIAN TINDAKAN KELAS SMA - Blog Sekolah Dasar Artikel-Ranti

PEMANFAATAN MIMIKO ATRAKTIF SEBAGAI UPAYA
MENINGKATKAN SPATIAL INTELLIGENCE DALAM PENGINDERAAN
JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KELAS XII IPS 1
SMAN GONDANGREJO
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
*)SURANTI TRI UMIATSIH
ABSTRAK. Penginderaan Jauh (Remote Sensing) dan Sistem Informasi Geografis
merupakan pokok bahasan yang dianggap baru oleh guru Geografi. Permasalahan yang
dihadapi dalam pembelajaran tersebut antara lain rendahnya kecerdasan keruangan
siswa, rendahnya minat siswa belajar Geografi dan masih rendahnya kemampuan guru
dan siswa dalam bidang teknologi dan komputer. Melalui pemanfaatan MIMIKO
ATRAKTIF maka diharapkan dapat membantu guru maupun siswa dalam belajar
Penginderaan Jauh maupun Sistem Informasi Geografis. Dari hasil penelitian yang
dilakukan di kelas XII IPS 1 SMAN Gondangrejo maka diketahui bahwa pemanfaatan
MIMIKO ATRAKTIF dapat meningkatkan spatial intelligence siswa. Kesan siswa
terhadap pembelajaran Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis yang
memanfaatkan MIMIKO ATRAKTIF sangat baik. Hal ini ditunjukkan oleh kesan dalam
model pembelajaran baru menganggap baik 77,5%, memberi keleluasaan belajar 92,5%,
senang belajar 92,5%, menambah pengetahuan dan ketrampilan 82,5%, dan
menumbuhkan kerjasama 85%.
KATA KUNCI: MIMIKO ATRAKTIF, Spatial Intelligence, Penginderaan Jauh dan

Sistem Informasi Geografis.

USE ATRRACTIVE MIMIKO AS AN EFFORT TO INCREASE SPATIAL
INTELLIGENCE IN REMOTE SENSING AND GEOGRAPHIC
INFORMATION SYSTEM IN CLASS XII IPS 1 SMAN GONDANGREJO
LESSON YEAR 2010/2011
ABSTRACT. Remote Sensing and GIS are the subject of which are considered

new by the teachers of Geography. The problem faced in learning include
students' spatial intelligence low, low interest student studying Geography and
the low ability of teachers and students in the field of technology and
computers. Through the use of ATRRACTIVE MIMIKO it is expected to help
teachers and students in learning Remote Sensing and Geographic Information
System. From the results of research conducted in class XII IPS 1 SMAN
Gondangrejo it is known that the use of ATRRACTIVE MIMIKO can improve
students' spatial intelligence. The impression students towards learning Remote
Sensing and Geographic Information System that uses ATRRACTIVE
MIMIKO is very good. This is demonstrated by impression in the new learning
model considers both 77.5%, 92.5% gave the freedom to learn,happy to to learn
92.5 %,increase knowledge and skills of 82.5 %,and foster co-operation 85 %.

KEYWORDS: Atrractive of Mimiko, Spatial Intelligence, Remote Sensing and
Geographic Information System.

*) Guru Geografi SMAN Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar

2

PENDAHULUAN
Pendidikan Geografi mengemban amanah untuk membangun dan
mengembangkan pemahaman peserta didik tentang variasi dan organisasi spasial
masyarakat, tempat dan lingkungan di muka bumi (Sri Hayati,2010). Dalam
kurikulum SMA, matapelajaran Geografi bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut : (a) memahami pola spasial, lingkungan dan
kewilayahan serta proses yang berkaitan, (b) menguasai ketrampilan dasar dalam
memperoleh data dan informasi, mengkomunikasikan dan menerapkan
pengetahuan geografi, (c) menampilkan perilaku peduli terhadap lingkungan
hidup dan memanfaatkan sumber daya alam secara arif serta memiliki toleransi
terhadap keragaman budaya masyarakat (Lampiran Permendiknas No.22 Tahun
2006).
Salah satu aspek yang harus dikuasai oleh peserta didik adalah

memahami pemanfaatan citra Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi
Geografis. Dari aspek tersebut diharapkan akan terasah spatial intelegence
peserta didik. Pembelajaran Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi bagi guru
Geografi saat ini masih menjadi masalah utama untuk menyampaikannya kepada
siswa. Permasalahan lain yang dihadapi oleh banyak guru Geografi untuk
mengajarkan PJ dan SIG adalah masih rendahnya kemampuan teknologi mereka.
Pembelajaran PJ dan SIG bila menggunakan metode ceramah hanya akan
menghasilkan konsep-konsep abstrak yang tidak dipahami oleh siswa. Siswa
menjadi bingung, dan akhirnya ramai sendiri pada saat pembelajaran.
Pelaksanaan proses pembelajaran pokok bahasan PJ dan SIG di KELAS
XII IPS 1 SMA Negeri Gondangrejo banyak ditemui kendala. Jumlah siswa
sebanyak 40 siswa. Kelas ini merupakan kelas yang paling ramai, siswa malas
belajar, dan prestasi belajarnya juga paling rendah. Berdasarkan hasil ulangan
harian I ada 15 anak yang nilianya di bawah batas ketuntasan.
Salah satu langkah yang ditempuh untuk mengatasi permasalahan ini
adalah memanfaatkan teknologi multimedia yang diaplikasikan dengan berbagai
metode pembelajaran yang disebut “METODE MIMIKO ATRAKTIF”, akronim
dari MultI MedIa Komputer Aktif TRAmpil KreaTIF. Dengan pemanfaatan

2


3

MIMIKO ATRAKTIF diharapkan siswa lebih mudah memahami konsep-konsep
Penginderaan Jauh dan SIG sekaligus dapat meningkatkan spatial intelegence
(kecerdasan keruangan).
Melvin L. Silberman (2004: 20-21) menyatakan bahwa proses belajar
berlangsung secara bergelombang. Belajar memerlukan kedekatan dengan materi
yang hendak dipelajarinya serta keterlibatan aktif. Ketika kegiatan belajar
sifatnya pasif, siswa mengikuti pelajaran tanpa rasa keingintahuan, tanpa
mengajukan pertanyaan, dan tanpa minat terhadap hasilnya. Berkaitan dengan
hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti penggunaaan MIMIKO
ATRAKTIF

Sebagai

Upaya

Meningkatkan


Spatial

Intelligence

dalam

Penginderaan Jauh (PJ) dan Sistem Informasi Geografis (SIG).
Permasalahan

dalam

penelitian

ini

adalah:

(1)

Sejauhmanakah


penggunaan MIMIKO ATRAKTIF dapat meningkatkan spasial intelligence
siswa dalam Penginderaan Jauh (PJ) dan Sistem Informasi Geografis (SIG)?, (2)
Bagaimanakah kesan siswa terhadap pemanfaatan MIMIKO ATRAKTIF dalam
proses pembelajaran PJ dan SIG? Tujuan yang ingin diketahui dalam penelitian
ini adalah (1) sejauhmana peningkatan spatial intelligence siswa dalam PJ dan
SIG, (2) kesan siswa terhadap Metode MIMIKO ATRAKTIF dalam proses
pembelajaran PJ dan SIG. Melalui penelitian ini diharapkan : (1) keaktifan siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran Geografi di SMA meningkat, (2)
menumbuhkan sikap spatial intelligence, (3) menumbuhkan sikap mencintai
alam, (4) meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran Geografi.
LANDASAN TEORI
Kemajuan

di

bidang

teknologi


pendidikan

maupun

teknologi

pembelajaran menuntut digunakannya berbagai media pembelajaran dan
peralatan-peralatan yang semakin canggih. Dalam dunia pendidikan saat ini
berkembang kegiatan pembelajaran yang bergerak menuju dikuranginya sistem
pembelajaran konvensional yang mengedepankan ceramah diganti dengan
sistem pembelajaran yang mengedepankan pemanfaatan teknologi multi media.

3

4

Realitas di lapangan menunjukkan adanya keterbatasan multi media
pembelajaran

baik


jenis

maupun

jumlahnya

serta

kemampuan

guru

memanfaatkan media masih kurang. Memperhatikan fenomena tersebut, betapa
kemampuan guru masih sangat perlu untuk meningkatkan kualitasnya terutama
dalam pemanfaatan multi media. Permasalahan yang segera dipecahkan adalah
bagaimana upaya meningkatkan kualitas pembelajaran geografi melalui
pemanfaatan teknologi multi media.
Yusufhadi Miarso (1985) memberikan batasan media pembelajaran
sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang fikiran,

perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar pada diri siswa. Model pembelajaran berbasis teknologi
multimedia

dimaksudkan

agar

perhatian

dan

partisipasi

siswa

dapat

ditingkatkan. Hal ini seperti yang dikemukakan Criswell (1989:1), ….. to any
use computer to present instructional material, provide participation of the

student action. Very simply, the goal of Computer-Based Instruction (CBI) is
teach.
Teknologi multimedia memiliki sejumlah manfaat di antaranya: (1)
mengatasi kelemahan pada pembelajaran kelompok maupun, (2) membantu
menjadikan gambar atau contoh yang sulit didapatkan di lingkungan sekolah
menjadi lebih konkrit, (3) memungkinkan pengulangan sampai berkali-kali tanpa
rasa malu bagi yang berbuat salah, (4) mendukung pembelajaran individual, (5)
lebih mengenal dan terbiasa denga computer, (6) merupakan media
pembelajaran yang efektif, (7) menciptakan pembelajaran yang enjoymen atau
joyful learning (Mukminan, 2008). Untuk penggunaan teknologi multimedia
dalam pembelajaran akan sangat membantu dalam rangka pembelajaran yang
menyenangkan.
Dalam penelitian ini, peneliti memanfaatkan MIMIKO ATRAKTIF
sebagai upaya meningkatkan kecerdasan spasial. MIMIKO merupakan akronim
dari Multimedia Komputer Aktif Trampil dan Kreatif. Melalui pemanfaatan
multimedia ini diharapkan siswa akan senang belajar geografi dan pembelajaran
geografi akan menjadi lebih menarik.

4


5

Geografi adalah studi yang bersifat padu tentang hubungan keruangan
gejala. Menurut Mukminan (2010) spasial terkait erat dengan kata space yang
berarti ruang. Spasial berarti keruangan. Ruang merupakan lingkungan di sekitar
kita atau keadaan geografis sekitar kita. Kecerdasan spasial (spatial intelligence)
merupakan kekuatan daya pikir seseorang terhadap konsep keruangan, yakni
berpikir holistik-komprehensif. Kecerdasan spasial dapat diasah melalui
pembelajaran peta, pengalaman, travelling, sekaligus mempertajam daya ingat,
dan faktor pembawaan sejak kecil. Belajar peta merupakan salah satu alasan
untuk memiliki kecerdasan spasial. Perkembangan citra satelit juga banyak
membantu seseorang dalam melatih kecerdasan spasial. Lebih lanjut menurut
Mukminan (2010), kecerdasan spasial dapat ditumbuhkembangkan secara
kognitif, afektif maupun psikomotorik.
Penginderaan Jauh (remote sensing) adalah ilmu untuk memperoleh
informasi terhadap objek, daerah atau fenomena melalui analisis dan interpretasi
tanpa menyentuh langsung objek, sedangkan Sistem Informasi Geografis (SIG)
menurut Aronaff dalam Prahasta (2005) adalah sistem informasi yang
berdasarkan kerja komputer yang mampu menerima masukan, mengelola
(memberi, mengambil, meanipulasi, dan menganalisis data), kemudian
memberikan uraian. Kedua ilmu tersebut pada intinya memerlukan media
komputer maupun teknologi lainnya. Untuk membantu penyampaian materi
kedua ilmu tersebut agar mudah dipahami oleh siswamaka dalam penelitian ini
peneliti memanfaatkan multimedia komputer yang diaplikasi dengan beberapa
metode pembelajaran yang disebut MIMIKO ATRAKTIF.
Pemanfaatan MIMIKO ATRAKTIF yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah suatu pembelajaran yang berbasis multimedia komputer. Dengan
pemanfaatan multimedia komputer diharapkan dapat terjadi proses pembelajaran
yang aktif trampil, kreatif, dan sekaligus siswa merasa senang untuk belajar
geografi khusunya dalam pembelajaran Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi
Geografis. Media yang digunakan dalam pembelajaran ini merupakan integrasi
dari media power point, google earth, foto udara, dan metode diskusi yang
semuanya berbasis komputer. Peralatan yang digunakan dalam pembelajaran

5

6

selain komputer adalah internet, dan seperangkat LCD. Pemanfaatan MIMIKO
ATRAKTIF ini dimaksudkan untuk mengatasi konsep-konsep PJ dan SIG
geografi yang dianggap masih abstrak bagi siswa apabila diajarkan dengan
menggunakan ceramah.
Kerangka Berpikir
Seorang guru yang kreatif selalu berusaha mencari ide-ide kreatif untuk
membantu siswa dalam proses belajar. Salah satunya dengan memadukan
berbagai metode pembelajaran. Metode MIMIKO dilakukan dalam tiga siklus.
Setiap siklus dirancang untuk menarik minat siswa untuk belajar dan memahami
geografi. Kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan dapat mendorong aktivitas
siswa dalam pembelajaran sehingga kualitas pembelajaran yang dilihat dari segi
proses maupun hasil dapat meningkat. Secara ringkas dapat dibuat kerangka
berpikir sebagai berikut.
Siklus I :
Penggunaan
Media Power
Point
Tes
permainan

Siklus II:
Google Earth
Interpretasi
Foto Udara untuk
PJ dan SIG
Presentasi
hasil interpretasi

-

-

Siswa
aktif dalam
proses
pembelajaran
Spatial
Intellegence
meningkat

Gambar 1 : Kerangka Berpikir

6

Prestasi
Belajar
Meningkat

7

Hipotesis yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah:
1. Pemanfaatan MIMIKO ATRAKTIF dapat meningkatkan spasial intelligence
siswa kelas XII IPS 1 dalam Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi
Geografis
2. Pemanfaatan MIMIKO ATRAKTIF dapat meningkatkan minat siswa kelas XII
IPS 1dalam mempelajari Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis
METODE PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas ini

dilakukan di SMA Negeri Gondangrejo,

Kabupaten Karanganyar pada kelas XII IPS 1 semester 1. Penelitian dilakukan
pada bulan Oktober-Desember 2010 tahun pelajaran 2010/2011. Pemilihan kelas
XII IPS1 sebagai objek penelitian, karena kelas ini memiliki nilai rata-rata yang
lebih rendah dibanding kelas lain.
Subjek dari penelitian ini adalah kelas XII IPS1 dengan jumlah siswa
sebanyak 40 anak. Jumlah siswa laki-laki sebanyak 15 anak, dan jumlah siswa
perempuan sebanyak 25 anak. Kemampuan siswa rata-rata sangat rendah.
Untuk melakukan penelitian ini, prosedur yang dilakukan meliputi perencanaan
tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, analisis dan refleksi. Kegiatan yang
dilakukan dalam perencanaan tindakan antara lain: (a) menyusun RPP, (b)
menyusun media, (c) menyusun materi, (d) menyusun instrument. Selanjutnya
pada tahap pelaksanaan tindakan kegiatan yang dilakukan adalah : untuk
melaksanakan metode MIMIKO ATRAKTIF membutuhkan waktu 2 minggu
dengan 2 kali pertemuan tiap minggunya, dengan alokasi waktu setiap pertemuan
2x 45 menit. Pertemuan minggu pertama dilakukan tindakan dengan media power
point dan ceramah. Selanjutnya pada pertemuan minggu kedua dilakukan tindakan
dengan media internet dengan google earth diaplikasikan dengan metode diskusi.
Pada pertemuan minggu ketiga, tindakan yang diberikan adalah pemanfaatan foto
udara yang diaplikasikan dengan diskusi.
Pada tahap pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan (observasi),
tes dan angket. Pedoman observasi dan tes digunakan untuk mengetahui
peningkatan space intelligence sedangkan untuk mengetahui minat siswa terhadap

7

8

pembelajaran PJ dan SIG digunakan angket. Tes dilakukan sebanyak 2 kali yaitu
tes permainan pada siklus I, tes lisan dilakukan saat presentasi interpretasi pada
siklus II. Selanjutnya pada tahap terhakhir yang dilakukan adalah analisis dan
refleksi. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik
analisis deskriptif persentase. Teknik ini digunakan untuk mengetahui persepsi
dan kesan siswa terhadap Metode MIMIKO ATRAKTIF dalam proses
pembelajaran PJ dan SIG di SMAN Gondangrejo. Pada bagian refleksi dilakukan
analisis data mengenai proses, masalah dan hambatan yang dijumpai, kemudian
dilanjutkan dengan refleksi dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan.
Salah satu aspek penting dari kegiatan refleksi adalah evaluasi terhadap
keberhasilan dan pencapaian tujuan.
Untuk

mengetahui

berhasil

atau

tidaknya

pembelajaran

dengan

pemanfaatan MIMIKO ATRAKTIF maka ada beberapa indikator yang dapat
digunakan yaitu : (1) Secara klasikal pemanfaatan MIMIKO ATRAKTIF
dikatakan berhasil apabila terjadi peningkatan nilai spatial intelligence kelas lebih
dari 65, (2) Kecerdasan spasial dikatakan meningkat apabila lebih dari 70% siswa
mampu memahami ruangnya terutama tempat tinggal atau lingkungan
sekolahnya, (3) kecerdasan spasial dikatakan meningkat bila terjadi perubahan
sikap siswa dalam memahami ruang yang ada di sekitarnya.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA
1. Siklus I
Kegiatan yang dilakukan untuk setiap siklus kegiatannya meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi) dan refleksi.
Pada tahap perencanaan guru memberikan informasi tentang kegiatan belajar yang
akan dilakukan. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang PJ dan SIG melalui
media power point selama 30 menit.
Pada tahap pelaksanaan, setelah menerima penjelasan tentang materi PJ dan
SIG siswa melakukan tes permainan dengan media komputer. Siswa yang
menjawab benar diberi bonus skor, namun bila tidak diberi hukuman. Dalam

8

9

kegiatan ini siswa ktif berpikir untuk menjawab, dan muncul kegembiaraan dalam
belajar. Nampaknya siswa timbul minat untuk belajar.
Pada kegiatan pengamatan guru memantau tes permainan yang dilakukan
oleh siswa. Dari hasil pengamatan sementara oleh guru, siswa belum banyak yang
terlibat, karena yang terlibat berpikir aktif adalah siswa yang maju bermain,
sementara yang belum bermain banyak yang bercanda. Kegiatan ini dilakukan
dalam dua pertemuan. Pada pertemuan kedua siswa sudah lancar melakukan tes
permainan.
Kecerdasan keruangan dalam penelitian ini diindikatorkan dari hasil tes
permainan yang dilakukan pada Siklus I. Siswa diberi seperangkat pertanyaan
dalm media komputer yang hasilnya langsung bisa diperoleh. Hasil tes kecerdasan
keruangan rsiswa, yang masuk kategori amat baik sebanyak 10 siswa (25%),
kategori baik sebanyak 24 siswa (60%), kategori cukup

sebanyak 5 siswa

(12,5%) dan kategori kurang sebanyak 1 siswa (2,5%).
2. Siklus II
Pada tahap perencanaan guru memberikan informasi tentang materi kegiatan
belajar yang akan dilakukan. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang cara
pengoperasian google earth melalui media internet. Kemudian siswa dibentuk
kelompok dengan anggota 2 orang. Setiap kelompok mempersipakan diri pada
komputer kelompoknya masing-masing. Dalam tahap ini kondisi siswa aktif,
karena mereka sudah dapat bekerjasama dengan anggota kelompok.
Pada tahap pelaksanaan, siswa diberi tugas mencari lokasi dengan
menggunakan google earth, selanjutnya lokasi yang ditemukan dicopy. Dengan
mencari lokasi melalui media ini siswa diharapkan dapat menemukan lokasilokasi baru yang diinginkan dengan mudah dan dapat memahaminya. Kegiatan
berikutnya

adalah

menginterpretasikan

menginterpretasikan
foto

udara

yang

foto

udara.

berbeda.

Tiap

kelompok

Selanjutnya

siswa

mempresentasikan hasil interpretasi foto udaranya. Kegiatan ini dilakukan dalam
dua kali pertemuan.

9

10

Pada kegiatan pengamatan guru masih memantau cara kerja kelompok,
keaktifan anggota kelompok, keterlibatan setiap anggota dalam kelompoknya,
maupun mengamati keaktifan siswa dalam berdiskusi selama proses pembelajaran
berlangsung. Dari hasil pengamatan sementara oleh guru, hampir seluruh siswa
sudah banyak yang terlibat, masing-masing anggota telah bekerja sama secara
baik, mereka sudah tidak merasa canggung lagi. Keaktifan anggota dalam proses
belajar meningkat.
Space intteligence pada siklus II ini diindikatorkan dari hasil presentasi
interpretasi foto udara yang dilakukan oleh tiap kelompok. Berdasarkan hasil
presentasi interpretasi foto udara pada siklus II di kelas XII IPS1 SMAN
Gondangrejo semester 1 tahun pelajaran 2010/2011 diketahui space intteligence
sebagai berikut: nilai kecerdasan spasial siswa yang masuk kategori amat baik
sebanyak 25 siswa (62,5%), kategori baik sebanyak 15 siswa (37,5%). Keaktifan
siswa tampak dalam kegiatan interpretasi foto udara, mereka tidak hanya aktif
mengoperasikan komputer, tetapi juga aktif dalam berpikir maupun dalam
kegiatan presentasi. Sementara kelompok lain juga aktif dalam mengikuti jalannya
diskusi untuk memberikan pertanyaan maupun sanggahan dari hasil presentasi
kelompok yang maju.
3.

Kesan Siswa Terhadap Pembelajaran Penginderaan Jauh dan Sistem
Informasi Geografis yang Memanfaatkan MIMIKO ATRAKTIF

Tabel di bawah ini menunjukkan kesan siswa terhadap MIMIKO ATRAKTIF .
Tabel 1. Kesan Siswa pada Pembelajaran MIMIKO ATRAKTIF
No

Kesan Siswa

1.
2.
3.
4.
5.

Amat Baik
Pengalaman Baru
42,5
Keleluasaan Belajar
12,5
Kesenangan Belajar
45
Pengetahuan dan Ketrampilan
17.5
Kerjasama
32,5
Sumber : Data primer, 2010

Kategori (%)
Baik
Cukup
35
17,5
80
7,5
47,5
7.5
65
17,5
52,5
15

Kurang
0
0
0
0
0

Dari kesan diatas dapat disimpulkan bahwa umumnya siswa merasa mendapat
pengalaman baru dalam pembelajaran, memperoleh keleluasaan dalam belajar,

10

11

merasa senang dalam belajar, pengetahuan dan ketrampilannya bertambah, dan
terjalinnya kerjasama kelompok. Hal ini ditunjukkan oleh skor pada kategori amat
baik dan baik yang cukup dominan.
PEMBAHASAN
1. Peningkatan Kecerdasan Spasial (Spatial Intelligence) dalam Penginderaan
Jauh (PJ) dan Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan Pemanfaatan
MIMIKO ATRAKTIF
Kecerdasan spasial atau kecerdasan ruang merupakan kemampuan
memahami ruang atau tempat tinggalnya. Untuk spatial intelligence siswa pada
siklus I dilakukan dengan tes permainan setelah siswa menerima penjelasan guru
dengan menggunakan media power point. Sedangkan untuk mengetahui spatial
intelligence pada siklus II dilakukan dengan tes lisan yang dilakukan pada saat
presentasi hasil interpretasi foto udara. Dari dua siklus yang dilakukan terjadi
peningkatan spatial intelligence. Hal ini dapt ditunjukkan pada grafik berikut.

Gambar 2: Diagram Spatial Intelligence, 2010
Pada gambar 2 terlihat nilai kecerdasan spasial siswa meningkat, misalnya
pada siklus I siswa dengan nilai kategori amat baik sebanyak 10 orang meningkat

11

12

menjadi 25 orang, kategori baik dari 24 turun menjadi 15 siswa, kategori cukup
dari menjadi 0 dan kategori kurang dari 1 menjadi nol Hal ini menunjukkan
bahwa pemahaman siswa tentang ruang yang menjadi tempat tinggalnya semakin
meningkat hal ini diindikasikan dari peningkatan kategori amat baik dan
penurunan kategori kurang, cukup dan baik. Banyak siswa yang menganggap
bahwa pemanfaatan MIMIKO ATRAKTIF dapat membantu memahami tempattempat yang tidak mereka ketahui sebelumnya, dan mereka merasa senang untuk
belajar PJ dan SIG dengan menggunakan media komputer.
Suasana belajar yang menyenangkan akan meningkatkan interaksi siswa
dengan guru, dan siswa dengan siswa. Di saat proses belajar mengajar
berlangsung pada tiap tahap siswa mempunyai kesempatan berinteraksi dengan
gagasan baru ini dalam situasi yang berbeda (Hadisubroto, 1998, dalam Rosmaini,
S, 2005). Pada tiap tahap pemanfaatan MIMIKO ATRAKTIF ini siswa terlibat
dalam berbagai aktivitas sehingga siswa termotivasi dan tertarik dengan
penerapan metode ini.
2. Kesan Siswa terhadap Pembelajaran Metode MIMIKO ATRAKTIF
Kesan siswa terhadap pembelajaran Geografi dengan Metode MIMIKO
ATRAKTIF dalam pembelajaran ini dilihat dari persepsi model pembelajaran
baru, keleluasaan dalam belajar, kesenangan terhadap model pembelajaran,
penambahan pengetahuan dan ketrampilan dan munculnya kerjasama dan
toleransi

dalam

kelompok.

Kesan

terhadap

model

pembelajaran

baru

diindikatorkan dari soal no 1,2, dan 19. Hasil kesan siswa terhadap model
pembelajaran baru dibagi dalam 4 kategori yaitu amat baik, baik, cukup dan
kurang. Hasil kesan siswa terhadap model pembelajaran baru dapat dilihat pada
diagram berikut.

12

13

Gambar 3: Kesan Siswa Terhadap Model Pembelajaran Baru
Pada diagram diatas terlihat siswa sebagian besar siswa menganggap
MIMIKO ATRAKTIF sebagai pengalaman baru Hal ini berarti sebagian besar
siswa menganggap bahwa pemanfaatan MIMIKO ATRAKTIF sebagai model
pembelajaran baru baik utuk diterapkan. Kesan siswa terhadap pemanfaatan
MIMIKO ATRAKTIF yang memberikan keleluasaan dalam belajar terangkum
pada diagram berikut.

Gambar 4: Kesan terhadap Keleluasaan Belajar
Pada gambar di atas terlihat sebagian besar siswa (80%) memberi kesan baik
terhadap proses pembelajaran yang memanfaatkan MIMIKO ATRAKTIF. Dengan

13

14

model pembelajaran yang memanfaatkan multimedia komputer ini mereka
beranggapan dapat memberikan keleluasaan belajar. Selanjutnya kesan terhadap
kesenangan siswa dalam proses pembelajaran yang memanfaatkan MIMIKO
ATRAKTIF dapat dilihat pada gambar 5 berikut ini

Gambar 5 : Kesan terhadap Kesenangan Belajar
Dari gambar 5 di atas terlihat bahwa sebagian besar siswa senang dengan
pembelajaran Penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis yang
memanfaatkan MIMIKO ATRAKTIF. Siswa yang memberi kesan baik sebanyak
19 siswa (47,5%), kesan amat baik sebanyak 18 siswa (45%) dan hanya sedikit
siswa yang memberi kesan cukup 3 siswa (7,5%). Gambar 5 menunjukkan kesan
siswa terhadap penambahan pengetahuan dan ketrampilan siswa.

14

15

Gambar 6 : Kesan terhadap Penambahan Pengetahuan dan ketrampilan
Dari gambar 6 diketahui kesan siswa terhadap pemanfaatan MIMIKO ATRAKTIF
dalam hal penambahan pengetahuan dan ketrampilan sebagian besar siswa (65%)
menganggap baik. Dari gambaran di atas maka dapat disimpulkan bahwa proses
pembelajaran Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis yang
memanfaatkan MIMIKO ATRAKTIF dianggap baik oleh siswa. Selanjutnya
kesan siswa terhadap pemanfaatan MIMIKO ATRAKTIF yang menumbuhkan
sikap kerjasama dan toleransi terlihat pada gambar berikut.

Gambar 7: Kesan Siswa terhadap Tumbuhnya Kerjasama
Gambar 7 menunjukkan kesan siswa terhadap pemanfaatan MIMIKO ATRAKTIF
dalam hal proses pembelajaran yang menumbuhkan kerjasama dan toleransi.

15

16

Sebanyak 13 (32,5%) siswa memberi kesan amat baik, 21 siswa (52,5%) berkesan
baik dan 6 siswa berkesan cukup. Dari gambaran tersebut dapat disimpulkan
bahwa umumnya siswa menganggap bahwa pembelajaran PJ dan SIG yang
memanfaatkan MIMIKO ATRAKTIF dianggap dapat menumbuhkan kerjasama
dan toleransi.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan :
(1) Pemanfaatan MIMIKO ATRAKTIF dalam pembelajaran Penginderaan Jauh
dan Sistem Informasi Geografis dapat meningkatkan spatial intelligence siswa.
Hal ini ini dibuktikan dari hasil tes permainan maupun tes lesan yang dilakukan
saat interpretasi foto udara dari siklus I yang mengalami peningkatan pada siklus
II, (2) Kesan siswa terhadap pembelajaran yang memanfaatkan MIMIKO
ATRAKTIF dalam Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis sebagian
besar baik. Hal in diindikasikan dari model pembelajaran baru (42,%)
menganggap amat baik, keleluasan dalam belajar 80% menganggap baik,
kesenangan dalam belajar 45% menyatakan amat senang, 47,5% senang,
penambahan pengetahuan dan ketrampilan 65 % siswa menyatakan baik, 52%
siswa

menyatakan

bahwa

pemanfaatan

MIMIKO

ATRAKTIF

dapat

menumbuhkan kerjasama kelompok yang baik.
Saran:
(1) Untuk memanfaatkan MIMIKO ATRAKTIF dalam pembelajaran PJ dan SIG,
guru perlu bekal tekonologi komputer yang cukup, (2) Siswa perlu memperdalam
ilmu komputer meski secara sederhana untuk mempelajari PJ dan SIG secara
mendalam, (3) Sekolah perlu menambah fasilitas belajar yang berbasis teknologi.

DAFTAR PUSTAKA

16

17

Criswell, Eleanor L. 1989. The Design of Computer-Based. New York: Macmillan
Publishing Company.
Eddy Prahasto.2005. Sistem Informasi Geografis Konsep-Konsep Dasar.
Bandung: Informatika.
Hadi Sabari Yunus.2008. Geografi dan Pembelajarannya: menuju Pembelajaran
Berstandar Internasional. Makalah. Disajikan pada Seminar Peningkatan
Kualitas Pembelajaran Geografi. UMS.
Melvin L. Silberman. 2004. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif.
Bandung: Penerbit Nusamedia-Penerbit Nuansa.
Mukminan.2008. Pemanfaatan Teknologi Multimedia untuk Peningkatan Kualitas
Pembelajaran Geografi. Makalah. Disajikan pada Seminar Peningkatan
Kualitas Pembelajaran Geografi. UMS.
Mukminan. 2010. Keterpaduan Pendidikan Geografi pada Pendidikan Dasar dan
Menengah dengan Pendidikan Tinggi. Handout workshop. Universitas
Gadjah Mada
Sri Hayati.2010. Proporsi Kurikulum Geografi dalam pendidikan Dasar dan
Menengah. Disajikan dalam Seminar Arah Pendidikan dan Riset Geografi di
Indonesia. Fakultas geografi Universitas Gadjah Mada.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar
Isi. Jakarta. Depdiknas.
Yusufhadi Miarso,dkk.1985. Teknologi Komunikasi Pendidikan. Pengertian dan
Penerapannya di Indonesia. Jakarta: Pustekkom Dikbud dan CV
Rajawali.

17