PENELITIAN TINDAKAN KELAS SMA - Blog Sekolah Dasar artikel lomba

Quantum Learning dengan Modul Berbahasa Inggris sebagai Upaya
Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas XI TKRD SMK Negeri 2 Surakarta Semester 1 Tahun Pelajaran
2010/2011

Artikel Penelitian

Oleh :
Wening Sukmanawati

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMK NEGERI 2 SURAKARTA
(Jln. LU Adisucipto No. 33 Telp. (0271) 714901, Fax 727003 Surakarta)
Kode Pos 57139

i

Quantum Learning dengan Modul Berbahasa Inggris sebagai Upaya
Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas XI TKRD SMK Negeri 2 Surakarta Semester 1 Tahun Pelajaran

2010/2011
Oleh: Wening Sukmanawati
(Guru IPA SMK Negeri 2 Surakarta Kec. Banjarsari Kota Surakarta)
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa dan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Kuantum dengan modul berbahasa inggris pada kelas XI
TKRD semester 1 tahun pelajaran 2010/2011.
Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan di mulai dari bulan Agustus
sampai bulan September 2010,bertempatdi kelas SMK N 2 Surakarta
.Adapun sebagai subyek penelitian adalah siswa kelas XI TKRD dengan
Jumlah siswa 34.
Prosedur penelitian yang digunakan dengan menggunakan
prosedur Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan 2
siklus.Sedangkan teknik yang digunakan untuk pengumpulan data adalah
teknik tes dan teknik non tes.Adapun alat pengumpul data berupa butirbutir soal tes tertulis yang harus dikerjakan siswa selama pelaksanaan
penelitian dan lembar Observasi motivasi belajar siswa.
Hasil penelitian menunujukkkan bahwa pelaksanaan pembelajaran melalui
model Pembelajaran Kuantum dengan Modul Berbahasa Inggris dapat
meningkatkan Motivasi belajar dan prestasi belajar IPA kelas XI TKRD

SMK N 2 Surakarta pada semester 1 tahun pelajaran 2010/2011.
berdasarkan lembar pengamatan dari siklus 1 ke siklus 2 terjadi
peningkatan motivasi belajar terbukti pada penilaian lembar observasi
terjadi peningkatan kategori baik pada kelima aspek yang dinilai yaitu:
Pada aspek interaksi dengan guru pada kategori baik terjadi peningkatan
dari 35,29% menjadi 82,35% atau mengalami peningkatan 133,35%,
sedangkan pada aspek keaktifan dalam kelompok pada kategori baik
terjadi peningkatan dari 41,17% menjadi 88,23%
atau mengalami
peningkatan sebesar 114,30%, sedangkan pada aspek tanggung jawab
dalam pembelajaran terdapat peningkatan pada kategori baik dari 29,41%
menjadi 88,23% atau mengalami peningkatan sebesar 200%. Pada aspek
kelima yaitu antusias dalam pembelajaran terjadi peningkatan kategori
baik dari 58,82% menjadi 79,41% atau mengalami peningkatan sebesar
35,00%, sedangkan pada aspek kehadiran tidak terjadi peningkatan. Pada
prestasi belajar juga terjadi peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2 yaitu
terjadi peningkatan nilai tertinggi dari 80 menjadi 94 atau mengalami
ii

peningkatan sebesar 17,5%, sedangkan pada nilai terendah terjadi

peningkatan dari nilai 47 menjadi 67 atau mengalami peningkatan sebesar
42,55% dan nilai rerata terjadi peningkatan dari 63,47 menjadi 88,58 atau
mengalami peningkatan sebesar 39,56%.
Kata kunci :Motivasi Belajar,Prestasi Belajar,Modul Bahasa Inggris,
Quantum Learning

PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam menekankan pada

pengamatan gejala alam biotik dan gejala alam abiotik sehingga siswa
dituntut untuk bereksperimen dan mengamati gejala- gejala tersebut.
Pada SMK Negeri 2 Surakarta sejak tahun 2004 merupakan sekolah
Rintisan Bertaraf Internasional (RSBI) dalam pembelajaran menggunakan
pengantar berbahasa Inggris. Kondisi awal pada proses pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam pada kelas XI TKRD pada awal pelajaran
semester 1 tahun pelajaran 2010/2011 pada kompetensi Mengidentifikasi
limbah menggunakan pengantar dalam bahasa Inggris pada akhir

pelajaran setelah diadakan ulangan harian hanya ada 7 siswa pada kelas
XI TKRD yang mempunyai nilai diatas KKM

sehingga masih banyak

siswa yang mempunyai nilai dibawah ketuntasan. Batas nilai KKM mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah 70 sehingga nilai yang kurang
dari 70 dianggap belum tuntas

dan siswa diwajibkan menuntaskan

dengan mengikuti remidi
Masih rendahnya nilai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
tersebut dapat dilihat dari daftar nilai hasil belajar siswa pada Kompetensi
Mengidentifikasi limbah, Rendahnya nilai pada kompetensi ini disebabkan
siswa belum terbiasa dengan pengantar dalam bahasa Inggris serta guru
dalam pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah tanpa ada

iii


buku ataupun modul dalam pembelajaran, sehingga pada kondisi ini
banyak siswa yang hanya bercakap-cakap dengan teman bahkan ada
yang

mengantuk

di

dalam

kelas

sehingga

pada

kompetensi

mengidentifikasi limbah nilai siswa sangat rendah sekali. Kondisi siswa
seperti inilah yang membuat guru merasa prihatin dan mencoba membuat

suatu

metode

mengajar

yang

membuat

siswa

menarik

dan

menyenangkan sehingga siswa akan termotivasi untuk belajar dan
prestasi belajar mereka akan baik..
Model pembelajaran Kuantum sebagai salah satu alternatif dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang membawa siswa belajar

dalam suasana yang lebih nyaman dan menyenangkan. Siswa akan lebih
bebas dalam menemukan berbagai pengalaman baru dalam belajarnya,
sehingga

diharapkan

dapat

tumbuh

berbagai

kegiatan

belajar

siswa.Dengan pembelajaran Kuantum dengan Modul Berbahasa Inggris
diharapkan motivasi dan prestasi belajar akan terjadi peningkatan
Rumusan Masalah
1. Apakah model pembelajaran Kuantum dengan modul berbahasa

Inggris dapat meningkatkan motivasi belajar siswa bagi kelas XI TKRD
(Teknik Kendaraan Ringan) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam semester I SMK Negeri 2 Surakarta pada tahun pelajaran
2010/2011?.
2. Apakah model pembelajaran Kuantum dengan modul berbahasa
Inggris dapat meningkatkan prestasi belajar siswa bagi kelas XI TKRD

iv

(Teknik Kendaraan Ringan) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam semester I SMK Negeri 2 Surakarta pada tahun 2010/2011?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa

dan

prestasi

belajar


siswa

dengan

menggunakan

model

pembelajaran Kuantum dengan modul berbahasa inggris pada kelas XI
TKRD semester 1 tahun pelajaran 2010/2011.
LANDASAN TEORI
Pengertian Belajar
Pengertian

belajar,

para

ahli


pendidikan

dan

psikologi

mengemukakan rumusan yang berbeda-beda sesuai dengan bidang
keahlian masing-masing. Menurut Robert M. Gagne yang dikutip oleh
Ratna Wilis Dahar (1989 : 11), ”Belajar adalah suatu proses dimana suatu
organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman”. Perubahan
yang dimaksud yaitu perubahan tentang segala aspek, yang meliputi
bertambahnya pengetahuan, perubahan

sikap

maupun

kebiasaan,


bertambahnya kecakapan dan minat, maupun kemampuan menyesuaikan
diri dengan lingkungan, dan sebagainya. Perubahan-perubahan tersebut
terjadi melalui pengalaman atau latihan secara terus menerus. Dari
berbagai pendapat para ahli dapat disimpulkan pengertian belajar adalah
seperangkat proses kognitif yang merespon stimuli, dalam lingkungan
sosial yang secara bersama-sama akan menghasilkan akumulasi
pengalaman, melewati pengolahan informasi, pemberian reward dan
punishment sehingga menjadi kapabilitas baru.
v

Pembelajaran Kuantum
Quantum Learning didefinisikan sebagai interaksi-interaksi yang
mengubah energi menjadi cahaya. Dalam kegiatan belajar di kelas,
“Quantum Learning” menggunakan berbagai macam metode ceramah,
tanya jawab, diskusi, demonstrasi, kerja kelompok, eksperimen, dan
metode pemberian tugas. Metode ceramah bermanfaat untuk mengetahui
fakta yang sudah diajarkan dan proses pemikiran yang telah diketahui
serta untuk merangsang siswa agar mempunyai keberanian dalam
mengemukakan pertanyaan, menjawab atau mengusulkan pendapat.
Metode demonstrasi membantu siswa dalam memahami proses kerja
suatu alat atau pembuatan sesuatu, membuat pelajaran menjadi lebih
jelas dan lebih konkret serta menghindari verbalisme, merangsang siswa
untuk lebih aktif mengamati dan dapat mencobanya sendiri.
Dalam pelaksanaannya Quantum learning melakukan langkahlangkah pengajaran dengan enam langkah yang tercermin dalam istilah
TANDUR(Miftahul A’la 2010: 34-40) yaitu; (1) Tumbuhkan minat dengan
memuaskan (2) Alami (3) Memberi nama (3) Demonstrasikan (4) Ulangi
(5) Rayakan.
Modul Pembelajaran
Pengajaran modul termasuk salah satu sistem individual yang
paling baru dan menggabungkan keuntungan dari berbagai metode
pengajaran individual lainnya, seperti tujuan spesifik dalam bentuk
kelakuan yang dapat diamati dan diukur, belajar menurut kecepatan
masing-masing, balikan atau feedback yang banyak.
vi

Suatu modul ialah suatu kesatuan yang bulat dan lengkap yang
terdiri atas serangkaian kegiatan belajar yang secara empiris telah terbukti
memberi hasil belajar yang efektif, untuk mencapai tujuan yang
dirumuskan secara jelas dan spesifik. Pengajaran modul adalah
pengajaran yang sebagian atau seluruhnya terdiri atas modul. Modul itu
dapat mengandung berbagai macam kegiatan-kegiatan belajar seperti
membaca buku pelajaran atau karangan-karangan,

memperhatikan

gambar atau foto serta diagram, melihat film dan slide, mendengarkan
audio-tape, menyelidiki berbagai alat demonstrasi, turut serta dalam
proyek dan eksperimen.
Motivasi Belajar
Martin Handoko dalam kosasih (2007:35) mengartikan bahwa
motivasi itu sebagai suatu tenaga atau faktor yang terdapat dalam diri
manusia, yang menimbulkan, mengarahkan dan megorganisasikan
tingkah lakunya. Motivasi merupakan salah satu komponen yang amat
penting dalam pembelajaran dan merupakan sesuatu yang sulit di ukur.
Sedangkan menurut Slavin dalam Kosasih (2007:35) keamauan untuk
belajar merupakan hasil dari berbagai faktor yaitu kepribadian, kebiasaan
serta karakteristik belajar siswa. Motivasi juga dapat diartikan sebagai
tenaga pendorong ataupun penarik yang menyebabkan adanya tingkah
laku kearah tujuan tertentu.

vii

Prestasi Belajar
Istilah prestasi belajar berasal dari bahasal Belanda ”Prestatie,”
selanjutnya dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil
usaha. Prestasi selalu dihubungkan dengan motivasi tertentu, seperti
dikemukakan oleh Robert M. Gagne sebagaimana dikutip Syaiful sagala
(2007: 17-18) bahwa, ”Belajar terjadi apabila ada hasilnya yang dapat
diperlihatkan”. Hasil belajar tersebut dapat berupa: informasi verbal,
ketrampilan intelek, ketarampilan motorik, sikap, dan siasat kognitif.
Menurut W.S Winkel (1999:51): ”Prestasi belajar dapat dilihat dari
perubahan-perubahan

dalam

pengertian

(kognitif),

pengalaman

ketrampilan, nilai sikap yang bersifat konstan. Perubahan ini dapat berupa
sesuatu yang baru atau penyempurnaan sesuatu hal yang pernah dimiliki
atau

dipelajari

sebelumnya”.

Sedangkan

menurut

Muhibbin

Syah

(1999:141): ”Prestasi belajar merupakan taraf keberhasilan murid atau
santri dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah atau pondok
pesantren yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil
tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu”.
METODOLOGI PENELITIAN
Setting dan Subyek Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan di mulai dari bulan Agustus
sampai bulan September 2010 pada semester 1 tahun pelajaran
2010/201. Mata pelajaran yang peneliti gunakan adalah IPA. .Adapun

viii

sebagai subyek penelitian adalah siswa kelas XI TKRD SMK Negeri 2
surakarta tahun pelajaran 2010/2011 dengan Jumlah siswa 34.
Analisa Data
Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan Analisis diskriptif komperatif yaitu membendingkan nilai
awal dan nilai tes antar siklus maupun dengan indicator kinerja. Dan
dilanjutkan refleksi untuk mengkaji dan menilai hasil tindakan masingmasing

siklus

untuk

dijadikan

masukan

terhadap

pelaksanaan

pembelajaran. Analisa data pada Motivasi Belajar Siswa menggunakan
analisis deskriptif kualitatif berdasarkan pada hasil observasi dan refleksi
pada siklus 1 dan siklus 2.
Prosedur Penelitian
Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan melalui dua siklus.
Sebagai data kondisi awal adalah ulangan harian pertama pada awal
semester 1 dimana pada pembelajaran dengan menggunakan metode
ceramah.Kompetensi yang disampaikan pada penelitian pendahuluan
adalah mengidentifikasi limbah. Pengamatan ini dimaksudkan untuk
mengetahui seberapa besar motivasi siswa dalam menerima pelajaran
dan bagaimana prestasi siswa dengan menggunakan metode ceramah
tersebut. Setelah diadakan pengamatan ternyata motivasi belajar siswa
dirasa masih rendah begitu pula prestasi belajarnya juga masih rendah.
Menghadapi keadaan tersebut ,kemudian penulis mencari solusi
melalui

pelaksanaan

pembelajaran

ix

dengan

menggunakan

model

pembelajaran Kuantum dengan menggunakan Modul berbahasa Inggris.
Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan melalui 2 siklus,dan setiah siklus
terdiri dari empat tindakan yaitu: Perencanaan, Tindakan, Observasi,
Refleksi.
HASIL PENELITIAN
Deskripsi Motivasi Belajar
Aspek

Siklus 1
Baik

Kurang

Baik
100%

Kurang

Kehadiran dalam
pembelajaran

100%

Interaksi dengan
guru dalam
pembelajaran.
Keaktifan dalam
kelompok

35,29% 64,70%

82,35% 17,64%

41,17% 58,82%

88,23% 11,76%

Tanggung Jawab
dalam
Pembelajaran.

29,41% 70,58%

88,23% 11,76%

58,82% 41,17%

79,41% 20,58%

Antusias dalam

0%

Siklus 2
0%

pembelajaran

Dari kondisi awal ke kondisi akhir terjadi peningkatan motivasi
belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kuantum dengan modul berbahasa Inggris

lembar

pengamatan pada kelima aspek, pada kategori baik pada semua aspek
terjadi peningkatan, sedangkan pada kategori kurang terjadi penurunan.
Adapun peningkatan pada kategori baik pada kelima aspek adalah:aspek
kehadiran tidak terjadi peningkatan berarti siswa terrespon baik dalam
x

pembelajaran dengan model pembelajaran Kuantum dengan modul
berbahasa Inggris. Pada aspek interaksi dengan guru pada kategori baik
terjadi peningkatan dari 35,29% menjadi 82,35% atau mengalami
peningkatan 47,06 %, sedangkan pada aspek keaktifan dalam kelompok
pada kategori baik terjadi peningkatan dari 41,17% menjadi 88,23% atau
mengalami peningkatan sebesar 47,06%, sedangkan pada aspek
tanggung jawab dalam pembelajaran terdapat peningkatan pada kategori
baik dari 29,41% menjadi 88,23% atau mengalami peningkatan sebesar
59,09%. Pada aspek kelima yaitu antusias dalam pembelajaran terjadi
peningkatan kategori baik dari 58,82% menjadi 79,41% atau mengalami
peningkatan sebesar 20,59%, sedangkan pada aspek kehadiran tidak
terjadi peningkatan
Deskripsi Prestasi Belajar
No

Uraian

1.
2.
3

Nilai Terendah
Nilai tertinggi
Nilai Rerata

Ulangan
Harian
Kondisi Awal
33
73
57,58

Ulangan
Harian
Siklus 1
47
80
63,47

Ulangan
Harian
Siklus 2
67
94
80,58

Dari kondisi awal ke kondisi akhir terjadi peningkatan prestasi
belajar dari rata-rata

57,58 menjadi nilai rata- rata 80,58 atau terjadi

peningkatan sebesar 39,94% dan nilai terendah dari kondisi awal ke
kondisi akhir terjadi peningkatan dari 33 menjadi 67 atau meningkat
sebesar 103,03% serta pada nilai tertinggi terjadi peningkatan dari 73
menjadi 94 atau meningkat menjadi 28,76%.
PENUTUP

xi

Simpulan
Pembelajaran dengan mengunakan model pembelajaran Kuantum
dengan modul berbahasa Inggris pada kompetensi mengidentifikasi polusi
pada kelas XI TKRD semester I tahun pelajaran 2010/2011 yang
merupakan model pembelajaran yang menbuat siswa senang dan tidak
terbebani dalam pembelajaran dengan membawa mereka kedalam dunia
nyata dapat meningkatkan motivasi belajar.
Pembelajaran dengan model pembelajaran Kuantum dengan
modul berbahasa Inggris pada kompetensi mengidentifikasi polusi pada
Kelas XI TKRD pada Semester 1 dapat meningkatkan prestasi belajar dari
kondisi awal ke Siklus 2 terjadi peningkatan.
Saran
1. Bagi siswa Dengan pembelajaran dengan model Kuantum dengan
modul berbahasa Inggris
menarik

hendaknya

yang merupakan pembelajaran yang

dapat

meningkatkan

motivasi

belajar

siswa.dan prestasi belajar siswa.
2. Bagi guru Dalam penggunaan model Kuantum dengan modul
berbahasa Inggris hendaknya guru memberikan apersepsi yang
mendorong siswa untuk belajar konsep Polusi Udara dalam
kehidupan sehari-hari sehingga motivasi belajar siswa dan prestasi
belajar siswa dapat meningkat.

Perlunya model

pembelajaran

Kuantum dengan modul berbahasa Inggris dapat dikembangkan
lebih luas dan bermanfaat bagi pembelajaran.

Daftar Pustaka
A.Kosasih.2007.Optimalisasi media pembelajaran.Jakarta.Grasindo.

xii

Muhibbin Syah. 2006. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.
Bandung : Remaja Rosdakarya
Miftahul A’la.2010.Quantum Teaching.Yogyakarta.Diva Press
Ratna Wilis Dahar. 1989. Teori-teori Belajar. Bandung, Erlangga
Syaiful Sagala. 2007. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung. Alfa
Beta.
Winkel. W.S 2007. Psikologi Pembelajaran. Yogyakarta. Media Abadi.

xiii