PSIKOLOGI OLAHRAGA (SPORT PSYCHOLOGY) OPENCOURSEWARE UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Slide PSY 417 CH 10
Coaching Youth
Sports: Special
Considerations
Wahyu Gabriel Thamrin,
[email protected]
d
Fandy Nofaldiansyah,
[email protected]
Messy Nurjanah
[email protected]
Sport Socialization
Sosialisasi merupakan sebuah
proses komunikasi masyarakat
kepada seseorang yang ia
diharapkan.
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
WAHYU G. THAMRIN | Page 2
Socialization Factors
Terdapat beberapa
faktor yang dapat
mempengaruhi dan
berperan dalam
olahraga dan
aktifitas fisik :
Situational and Environmental Factors
Family Trends
Personal Factors
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
WAHYU G. THAMRIN | Page 3
When Are Children Ready to
Compete?
Orang tua terlalu mendorong anak untuk
berkompetisi dan juara
Judge Objectively
Orangtua mencari bakat dan minat yang
sesuai
Mengarahkan
Membuat anak senang bukan orang tua saja
yang senang.
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
WAHYU G. THAMRIN | Page 4
Primary Factors of
Readiness
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
Sign of Readiness
for Learning Sport
Skill
WAHYU G. THAMRIN | Page 5
Why Children Participate in
Sport?
• Youth sport popular >< Children dorp out sport
• Dipengaruhi oleh alasan seorang anak berpartisipasi
dalam olahraga mengetahui kebutuhan, keinginan dan
tujuan.
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
WAHYU G. THAMRIN | Page 6
Sport
Commitment
Model
1.
2.
3.
4.
5.
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
Sport Enjoyment
Involvement alternatives
Personal investments
Social constraints
Involvement opportunities
WAHYU G. THAMRIN | Page 7
Why Children Drop Out
• Gould (1984) alasan utama anak berhenti
olahraga adalah tekanan untuk menang
• Minimnya keberhasilan, keterlibatan dalam
kegiatan lain, dan adanya minat lain juga menjadi
penyebab.
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
WAHYU G. THAMRIN | Page 8
Penyebab Anak-anak Berhenti
Olahraga
Comparative appraisal
Anak anak mulai membandingkan dirinya
dengan orang lain untuk menentukan status
mereka pada kemampuan motorik mulai usia
4 sampai 5 tahun.
perceived lack of ability
robert (1993) alasan utama anak anak
berhenti olahraga adalah mereka gagal
karena merasa dirinya kurang mampu
low intrinsic motivation
Persepsi individu dari keberhasila atau
kegagalan yang menentukan pengaruh
kompetensi terhadap motivasi dan
ketekunan
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
WAHYU G. THAMRIN | Page 9
Coaching Children: Positive
Approaches To Avoiding Dropout
• reason 1 : not getting to play
Salah satu cara pelatih dalam
memberikan kepemimpinan yang
efektif untuk anak anak adalah
memahami alasan anak anak
meninggalkan olahraga dan
mengatasi kekhawatiran mereka
secara individu
• reason 2 : negative reinforcement
• reason 3 : mismatching
• reason 4 : psychological stress
• reason 5 : failure
• reason 6 : overorganization
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
WAHYU G. THAMRIN | Page 10
Gender Differences : Implikasi Dalam Pelatihan
Wanita
• Di masa anak-anak hingga puber pelatihan laki-laki dan perempuan bisa
disamakan dan perempuan cenderung memiliki performa lebih baik.
• Setelah puber perbedaan antara keduanya jadi nyata dan
perkembangan fisik dan fisiologik menyebabkan sehingga tidak baik
untuk dilatih bersamaan.
• Serat otot perempuan lebih sedikit dari serat otot laki-laki, sementara
lemak tubuh perempuan lebih banyak dari laki-laki.
Beberapa Faktor Kewanitaan yang
Mempengaruhi Metode Pelatihan
•
Menarche: Datangnya haid pertama bagi perempuan remaja bisa tertunda jika
sering melakukan aktifitas fisik sebelum pubertas, hal ini bisa memunculkan
masalah psikologis bagi seorang atlit karena keraguan tentang feminitasnya.
•
Kehamilan: Dalam kehamilan sebaiknya berkonsultasi ke dokter untuk
memastikan jadwal aktifitas yang tepat, kebanyakan peneliti sangat tidak
menganjurkan aktifitas intens dalam triwulan pertama kehamilan.
•
Kontrasepsi: Pilihan alat kontrasepsi juga penting, karena beberapa
diantaranya dapat menyebabkan efek negatif pada performa fisik.
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
WAHYU G. THAMRIN | Page 12
Role of Parents
•
Menyediakan kesempatan perdana anak
untuk memperkenalkannya ke olahraga.
•
Mempertahankan interest anak ke
olahraga tersebut.
•
Mempengaruhi anak untuk menarik diri
dari olahraga.
•
Mutu dan tingkat keterlibatan orangtua
sangat berpengaruh dalam presepsi diri
dan motivasi olahragawan muda,
positifnya presepsi orangtua mengenai
kompetensi anak mendorong anak untuk
mempunyai presepsi diri yang positif.
•
Dukungan dan presepsi positif juga
mempengaruhi tanggapan emosional
anak secara positif dan orangtua dapat
mempengaruhi motivasi anak untuk
menghadapi tantangan.
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
WAHYU G. THAMRIN | Page 13
Meeting Orientasi Orangtua
•
Mengedukasikan orangtua mengenai tujuan dan prioritas tim dan
perkumpulan atlit.
•
Menyediakan pengalaman olahraga berkualitas.
•
Agenda Meeting: Direncanakan dan harus mencakup beberapa bagian yaitu
pengenalan, pengertian olahraga, bahaya dan resiko cedera, keperluan
perlengkapan, filsafat pelatihan, prosedur darurat, tanggung jawab anak,
dan tanggung jawab orangtua.
•
Sebaiknya ada ringkasan tertulis untuk para orangtua yang tidak hadir.
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
WAHYU G. THAMRIN | Page 14
Evaluasi Pasca Musim
•
Untuk menentukan efek positif dan negatif dari sebuah musim.
•
Mempengaruhi bagaimana pelatihan kedepannya dapat diubah hingga dapat
memastikan efek positif.
•
Evaluasi dilakukan oleh pelatih, tapi direkomendasikan adanya pihak kedua
untuk menghindari kebiasan.
•
Yang harus di evaluasi: Skill, pengetahuan, kebugaran, dan sikap para atlit.
4 Tahapan proses evaluasi:
1.Pengidentifikasian hasil musim
2.Pengumpulan data evaluasi
3.Penganalisaan data evaluasi
4.Pengimplementasian perubahan yang diperlukan
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
WAHYU G. THAMRIN | Page 15
Hak-hak Olahragawan Muda
1.
Hak untuk berpatisipasi dalam sebuah cabang olahraga.
2.
Hak berpartisipasi di level yang sesuai dengan kematanagan dan kemampuan
setiap anak.
3.
Hak untuk mendapat pimpinan dewasa yang terkualifikasi.
4.
Hak untuk bermain sebagai anak dan bukan sebagai dewasa.
5.
Hak anak untuk berpartisipasi dalam kepemimpinan dan pengambilan
keputusan.
6.
Hak untuk berpartisipasi dalam lingkungan yang aman dan sehat.
7.
Hak untuk mendapat persiapan yang sesuai dalam partisipasinya.
8.
Hak untuk mendapat kesempatan yang sama.
9.
Hak untuk diperlakukan dengan martabat yang seusai.
10. Hak untuk bersenang-senang dalam olahraga.
Di AS The National Association for Sport and Physical
Education telah menyiapkan serangkaian petunjuk untuk
membantu para pendamping untuk menyediakan
program olahraga yang berkualitas untuk pemuda.
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
WAHYU G. THAMRIN | Page 16
TERIMA KASIH
Wahyu Gabriel Thamrin,
[email protected]
Fandy Nofaldiansyah,
[email protected]
Messy Nurjanah
[email protected]
Sports: Special
Considerations
Wahyu Gabriel Thamrin,
[email protected]
d
Fandy Nofaldiansyah,
[email protected]
Messy Nurjanah
[email protected]
Sport Socialization
Sosialisasi merupakan sebuah
proses komunikasi masyarakat
kepada seseorang yang ia
diharapkan.
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
WAHYU G. THAMRIN | Page 2
Socialization Factors
Terdapat beberapa
faktor yang dapat
mempengaruhi dan
berperan dalam
olahraga dan
aktifitas fisik :
Situational and Environmental Factors
Family Trends
Personal Factors
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
WAHYU G. THAMRIN | Page 3
When Are Children Ready to
Compete?
Orang tua terlalu mendorong anak untuk
berkompetisi dan juara
Judge Objectively
Orangtua mencari bakat dan minat yang
sesuai
Mengarahkan
Membuat anak senang bukan orang tua saja
yang senang.
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
WAHYU G. THAMRIN | Page 4
Primary Factors of
Readiness
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
Sign of Readiness
for Learning Sport
Skill
WAHYU G. THAMRIN | Page 5
Why Children Participate in
Sport?
• Youth sport popular >< Children dorp out sport
• Dipengaruhi oleh alasan seorang anak berpartisipasi
dalam olahraga mengetahui kebutuhan, keinginan dan
tujuan.
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
WAHYU G. THAMRIN | Page 6
Sport
Commitment
Model
1.
2.
3.
4.
5.
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
Sport Enjoyment
Involvement alternatives
Personal investments
Social constraints
Involvement opportunities
WAHYU G. THAMRIN | Page 7
Why Children Drop Out
• Gould (1984) alasan utama anak berhenti
olahraga adalah tekanan untuk menang
• Minimnya keberhasilan, keterlibatan dalam
kegiatan lain, dan adanya minat lain juga menjadi
penyebab.
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
WAHYU G. THAMRIN | Page 8
Penyebab Anak-anak Berhenti
Olahraga
Comparative appraisal
Anak anak mulai membandingkan dirinya
dengan orang lain untuk menentukan status
mereka pada kemampuan motorik mulai usia
4 sampai 5 tahun.
perceived lack of ability
robert (1993) alasan utama anak anak
berhenti olahraga adalah mereka gagal
karena merasa dirinya kurang mampu
low intrinsic motivation
Persepsi individu dari keberhasila atau
kegagalan yang menentukan pengaruh
kompetensi terhadap motivasi dan
ketekunan
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
WAHYU G. THAMRIN | Page 9
Coaching Children: Positive
Approaches To Avoiding Dropout
• reason 1 : not getting to play
Salah satu cara pelatih dalam
memberikan kepemimpinan yang
efektif untuk anak anak adalah
memahami alasan anak anak
meninggalkan olahraga dan
mengatasi kekhawatiran mereka
secara individu
• reason 2 : negative reinforcement
• reason 3 : mismatching
• reason 4 : psychological stress
• reason 5 : failure
• reason 6 : overorganization
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
WAHYU G. THAMRIN | Page 10
Gender Differences : Implikasi Dalam Pelatihan
Wanita
• Di masa anak-anak hingga puber pelatihan laki-laki dan perempuan bisa
disamakan dan perempuan cenderung memiliki performa lebih baik.
• Setelah puber perbedaan antara keduanya jadi nyata dan
perkembangan fisik dan fisiologik menyebabkan sehingga tidak baik
untuk dilatih bersamaan.
• Serat otot perempuan lebih sedikit dari serat otot laki-laki, sementara
lemak tubuh perempuan lebih banyak dari laki-laki.
Beberapa Faktor Kewanitaan yang
Mempengaruhi Metode Pelatihan
•
Menarche: Datangnya haid pertama bagi perempuan remaja bisa tertunda jika
sering melakukan aktifitas fisik sebelum pubertas, hal ini bisa memunculkan
masalah psikologis bagi seorang atlit karena keraguan tentang feminitasnya.
•
Kehamilan: Dalam kehamilan sebaiknya berkonsultasi ke dokter untuk
memastikan jadwal aktifitas yang tepat, kebanyakan peneliti sangat tidak
menganjurkan aktifitas intens dalam triwulan pertama kehamilan.
•
Kontrasepsi: Pilihan alat kontrasepsi juga penting, karena beberapa
diantaranya dapat menyebabkan efek negatif pada performa fisik.
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
WAHYU G. THAMRIN | Page 12
Role of Parents
•
Menyediakan kesempatan perdana anak
untuk memperkenalkannya ke olahraga.
•
Mempertahankan interest anak ke
olahraga tersebut.
•
Mempengaruhi anak untuk menarik diri
dari olahraga.
•
Mutu dan tingkat keterlibatan orangtua
sangat berpengaruh dalam presepsi diri
dan motivasi olahragawan muda,
positifnya presepsi orangtua mengenai
kompetensi anak mendorong anak untuk
mempunyai presepsi diri yang positif.
•
Dukungan dan presepsi positif juga
mempengaruhi tanggapan emosional
anak secara positif dan orangtua dapat
mempengaruhi motivasi anak untuk
menghadapi tantangan.
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
WAHYU G. THAMRIN | Page 13
Meeting Orientasi Orangtua
•
Mengedukasikan orangtua mengenai tujuan dan prioritas tim dan
perkumpulan atlit.
•
Menyediakan pengalaman olahraga berkualitas.
•
Agenda Meeting: Direncanakan dan harus mencakup beberapa bagian yaitu
pengenalan, pengertian olahraga, bahaya dan resiko cedera, keperluan
perlengkapan, filsafat pelatihan, prosedur darurat, tanggung jawab anak,
dan tanggung jawab orangtua.
•
Sebaiknya ada ringkasan tertulis untuk para orangtua yang tidak hadir.
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
WAHYU G. THAMRIN | Page 14
Evaluasi Pasca Musim
•
Untuk menentukan efek positif dan negatif dari sebuah musim.
•
Mempengaruhi bagaimana pelatihan kedepannya dapat diubah hingga dapat
memastikan efek positif.
•
Evaluasi dilakukan oleh pelatih, tapi direkomendasikan adanya pihak kedua
untuk menghindari kebiasan.
•
Yang harus di evaluasi: Skill, pengetahuan, kebugaran, dan sikap para atlit.
4 Tahapan proses evaluasi:
1.Pengidentifikasian hasil musim
2.Pengumpulan data evaluasi
3.Penganalisaan data evaluasi
4.Pengimplementasian perubahan yang diperlukan
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
WAHYU G. THAMRIN | Page 15
Hak-hak Olahragawan Muda
1.
Hak untuk berpatisipasi dalam sebuah cabang olahraga.
2.
Hak berpartisipasi di level yang sesuai dengan kematanagan dan kemampuan
setiap anak.
3.
Hak untuk mendapat pimpinan dewasa yang terkualifikasi.
4.
Hak untuk bermain sebagai anak dan bukan sebagai dewasa.
5.
Hak anak untuk berpartisipasi dalam kepemimpinan dan pengambilan
keputusan.
6.
Hak untuk berpartisipasi dalam lingkungan yang aman dan sehat.
7.
Hak untuk mendapat persiapan yang sesuai dalam partisipasinya.
8.
Hak untuk mendapat kesempatan yang sama.
9.
Hak untuk diperlakukan dengan martabat yang seusai.
10. Hak untuk bersenang-senang dalam olahraga.
Di AS The National Association for Sport and Physical
Education telah menyiapkan serangkaian petunjuk untuk
membantu para pendamping untuk menyediakan
program olahraga yang berkualitas untuk pemuda.
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
WAHYU G. THAMRIN | Page 16
TERIMA KASIH
Wahyu Gabriel Thamrin,
[email protected]
Fandy Nofaldiansyah,
[email protected]
Messy Nurjanah
[email protected]