proksi kepedulian

Majalah Donatur Yatim Mandiri Agustus 2016 / Syawal- Dzulkaidah 1437 H

Lembaga Amil Zakat Nasional

Certificate No: 10071
ISO 9001:2008

Pemberi Beasiswa Yatim
Terbanyak 2011

Proklamasi
Donatur:

145.041

Berkat donasi Anda,
133 anak yatim dhuafa
dari penjuru Indonesia
bisa menikmati
pendidikan gratis berkualitas
di SMP-SMA Insan Cendekia Mandiri

Boarding School (ICMBS)

Mata Hati

Rasulullah SAW bersabda, “Siapa saja
yang meringankan beban seorang Mukmin di
dunia, Allah pasti akan meringankan
bebannya pada Hari Kiamat. Siapa saja
yang memberikan kemudahan kepada orang
yang kesulitan, Allah pasti akan memberi
dia kemudahan di dunia dan akhirat.
Siapa saja yang menutupi aib seorang
Muslim di dunia, Allah pasti akan
menutupi aibnya di dunia dan akhirat.
Allah SWT selalu menolong hambaNya,
selama hamba itu menolong saudaranya.”
(HR. Muslim)

Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2016


1

Yayasan Yatim Mandiri
VISI
Menjadi Lembaga Terpercaya dalam
Membangun Kemandirian Ya m
MISI

1. Membangun nilai-nilai kemandirian ya m dhuafa
2. Meningkatkan per sipasi masyarakat dan dukungan
sumberdaya untuk kemandirian ya m dan dhuafa
3. Meningkatkan Capacity Building Organisasi.

Bunda Keysa

Sebuah lembaga sosial yang memang ditunggu
keberadaannya...maju terus dan sukses lah yatim mandiri

Pembina


Leny Fitria

.
Bendahara
Dewan Pengawas Syariah

Alhamdulillah semoga makin banyak masyarakat yang
tersentuh oleh program Yatim Mandiri

Yusuf Zain, S.Pd, MM
Ir. Bimo Wahyu
Prof. Dr. H.Imam Bawani, MA
Prof. Dr. HM. Roem Rowi, MA
Drs. Agustianto, MA
KH. Abdurrahman Navis, Lc, MHI
Zaini Faisol
Drs. Sodikin, M.Pd

Ibnu Rusdi


Inisiatif yang patut dicontoh. Penanganan anak-anak
yatim melalui kerja kelembagaan terasa lebih
termanajemen dan prospektif. Salam apresiatif buat
Yatim Mandiri.

Direktur Fundraising
Direktur Operasional
Direktur Pendistribusian Hendy Nurrohmansyah
dan Pendayagunaan
Direktur ICMBS Dr. Margono
Direktur MEC Muklis, ST
H. Mutrofin, SE
Imam Solikin
GM Regional Office III Andriyas Eko V, SP
.
.
,
.
Penasehat Hukum H. Mahfud, SH


Aprilia

Yatim mandiri Bundanya Dhuafa Kreatif banget ya keren

Saksikan Liputan Berita dan Tausyiah di
Yatim Mandiri TV Channel dengan subcribe di:

HEAD OFFICE

Graha Yatim Mandiri
Jl. Raya Jambangan 135-137 Surabaya 60232
Telp.(031) 8283488 (Hunting) Fax.(031) 8291757
Website: www.yatimmandiri.org
Email: info@yatimmandiri.org

atau ketik : www.youtube.com/yatimmandiritv
Dewan Redaksi : Sumarno, Yusuf Zain, Bimo
Wahyu, Sodikin, Andriyas Eko V, Zaini Faisol,
Imam Solikin Pemimpin Umum : Zaini Faisol
Wakil Pemimpin Umum : Shiddiq Baihaqi

Pemimpin Redaksi : Bambang Prianggodo
Reporter : M. Irsyad Layout : Hilya,dan Asfol.
Fotografer : Wirawan Sirkulasi : Naura
Diterbitkan oleh : Yayasan Yatim Mandiri
Alamat Redaksi : Graha Yatim Mandiri, Jl
Raya Jambangan 135 - 137 Surabaya Telp.
(031) 8283488, Fax. (031) 8291757
E-Mail : redaksi@yatimmandiri.org
ISSN : 1410-542X

-

Permata Syariah
BNI

02901445144

-

-


2244900000
-

BALI Jl. Merpati X No 9A, Monangmaning ,Denpasar bali 081 333241248,BALIKPAPAN Jl. Pattimura
RT104 No.38 B, Batu Ampar , Balikpapan Telp.(0542) 860 609,081 25344932. BANDUNG Jl. Rusa
No.12 Buah Batu Bandung. Telp (022) 7309138, 0877 8164 3543, BANTEN Jl. Ayip Usman No.11
Cikepuh Kebaharan Serang Banten Telp. (0254) 219375,081287448444. BATAM Perumahan Kurnia
Djaya Alam Parkit 01, no.02 Batam Center - Batam Telp. (085) 109050200,081372601112. BEKASI Jl.
Laskar Perum Griya Metropolitan Blok DI-4 Pekayon Jaya Bekasi (021) 82401706, 085 108056400
BLITAR Jl. Cemara No.286 Blitar Telp. (0342) 4559117, 085103761333, BOGOR Jl.Sempur Kaler No 2
Bogor Tengah - Kota Bogor Telp (0351) 8409054, 0813 3177 1830. BOJONEGORO Perumda Blok A No.
11 Bojonegoro Telp. (0353) 893314, 0851 0461 1158 DEPOK Jl. Tanjung No. 208C, Blok B cinere estate
Kota Depok Telp. 082140742135, (021) 7533982, 0852 407 421 35 GRESIK Ruko Multi Sarana Plaza
Blok B-11 Jl. Gubernur Suryo Gresik Telp. (031) 399 0727, 0835 4774 2008, Fax. (031) 399 0727 JAKARTA
Jl. Utan Kayu Raya No.64 matraman Jakarta Timur. Telp. (021) 29821197, (081) 316313700 JEMBER Jl.
Nusantara Komplek Ruko, GOR Kaliwates No.4, Jember Telp. (0331) 427062, 0851-0264-0333
JOMBANG Perum Widya Graha Permai 14B RT 31/RW 06 Jl. Pattimura Gang III, Jombang Telp.(O321)
865879, 0851 0015 0808 KEDIRI Jl. Dr. Saharjo No. 119 Campurejo Mojoroto Kediri Telp. (0354)
3782141, 0812 3389 7975 KUDUS Jl. Kiai Telingsing Gang 02 Purwosari Wijilan No.419 Telp. (0291)

4250151,0851 027 542 79 KEPANJEN Jl. Panglima Sudirman 209 A Kepanjen Telp.

2424Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2016

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, serta shalawat
dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita,
Nabi Muhammad SAW.
Hari Kemerdekaan adalah merdeka dari kemusyrikan.
Merdeka dari dijajah cinta dunia, diperbudak nafsu, syahwat,
penilaian makhluk dan kemunafikan. 71 tahun sudah
Indonesia merdeka.
Benarkah negeri tercinta ini sudah benar-benar merdeka?
Ketika masih banyak anak-anak yang putus sekolah dan tidak
sempat mengenyam pendidikan di bangku sekolah. Ketika
masih banyak rakyat Indonesia yang berada dibawah garis
kemiskinan. Ketika hati masih sulit untuk berbagi dan peduli
pada lingkungan sekitar.
Yang dituntut dari kenyataan akan kenikmatan menjadi
bangsa merdeka tentulah rasa syukur kepada Allah SWT.

Rasa syukur itu jelas tidak sekadar membalas pengorbanan
para pejuang kemerdekaan. Rasa syukur itu adalah
dengan cara menjadikan Indonesia Raya sebuah bangsa
yang memiliki harkat dan martabat yang semestinya.
Disinilah kepribadian bangsa harus dibentuk oleh setiap
elemen bangsa yang memiliki kepedulian terhadap masa
depan Indonesia dan bangsanya.
Kepedulian kepada orang-orang yang “tak
beruntung” dalam kehidupan sehari-hari merupakan
bagian dari ajaran mulia Islam. Mereka yang
mendapatkan kelebihan rezeki diwajibkan membantu
atau mengurangi beban penderitaan kaum dhuafa.
Dalam Islam peduli kepada sesama merupakan
bagian dari ajaran Islam itu sendiri. Pribadi-pribadi
muslim yang dipenuhi rasa simpati dan empati kepada
orang lain lebih dicintai oleh Allah SWT. Allah SWT
berfirman, “Dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah
berbuat baik padamu.” (QS. Al-Qashas: 77).
Itulah tema bahasan utama Rubrik Bekal Hidup
Majalah Yatim Mandiri Edisi Agustus 2016. Selain itu, juga

masih ada tema-tema menarik pada rubrik-rubrik lainnya.
Semoga Majalah Yatim Mandiri edisi kali ini semakin
informatif dan menarik, serta dapat menambah wawasan
bagi para donatur.

2-3

4

Prol Majalah

Bekal Hidup

8
9

Hikmah
Oase

10


Iklan

11

Jendela

12
Move On
13
Cermin
14-15 Tausiyah

16-17 Solusi Islam

18

Smart Parenting

20
21
22

Komik Anak
Doa & Karyaku
Muslimah

23
24

Dapur
Pustaka & Iklan

25

Solusi Sehat

26-27 Fenomena
28
Kinerja
29
30

31
32

Silaturahim
Penerima
Manfaat

Naik Kelas
Pintu Rezeki
34
35
36-39
40

Iklan
Kemandirian
kabar Nusantara
Catatan

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
(0341) 392199,081 332900639, LAMPUNG Jl. Sultan Haji No.19 kel. Sepang Jaya kec. Kedaton, Bandar Lampung telp. (0721) 700953, 085275669977 LAMONGAN Jl.
Nangka No.3 Perum Deket Permai, Lamongan Telp. (0322) 324025, 0821 3993 9427, LUMAJANG JL.Suwandak No.42, Lumajang. Telp. (0334) 890300. MADIUN Jl. Yos
Sudarso No.64 B Madiun Telp. (0351) 457740, 081332537501. MAKASSAR Jl Sultan Alaudin no 76 A Makassar Telp. (0411) 884050,081330003450. MALANG Jl. Titan 2
BB.12 Purwantoro-Blimbing Kota Malang Telp. (0341) 4371011, 085 100 390 444, MAROS Jl.Ibrahim (HM kasim DM ) NO.19,Turikale MAROS Telp. (0411)
371635,082343430681. MOJOKERTO Perum Kranggan Permai C-14 Jl. Pahlawan Mojokerto Telp.(0321) 322964, 3869898, 0851 0786 9898 PALEMBANG Jl. R.
Sukamto Lorong Pancasila No.73 samping Mc’Donald depan PTC mall Telp. (0711) 362598, 085 267348612, PASURUAN Perum Pondok Sejati Indah Blok IX/5 Pasuruan
Telp. (0343) 418440,088805508832, 085234993585. PEKALONGAN Jl. Karya Bhakti No.81 Medono Pekalongan Telp. (0285) 4410156 ,085 329277285,PONOROGO Jl.
Urip Sumoharjo gang I No. 20 Mangkujayan Ponorogo 63413. Telp 0352-488223,0812 5951 5665. PROBOLINGGO Jl. Cokroaminoto No.37 Probolinggo Telp (0335)
427430, 085 103644849 PURWOKERTO Jl. Warga Bhakti Gang III no 50 kel. Prwokerto lor, kec. Purwokerto Timur. Telp 0281-623510, 0851 0092 6664, SEMARANG Jl.
Nangka Timur No. 35 Semarang Telp. (024) 8416166, 085107027287,085751543068. SIDOARJO Perum Taman Tiara Regency Blok A No.2 Sidoarjo Telp. (031)
99702587. SOLO Jl Nakula no 38 Protojayan, Serengan, Surakarta,Telp. (0271) 656218,(0851) 0301 2224 SRAGEN Jl. Cut Nyak Dien RT.01 RW.01 No.21 Mageru Kidul,
Kroyo, Karangmalang Sragen, (0271) 890 296, 082 221536222, SURABAYA Jl. Bendul Merisi Selatan I/2A Surabaya Telp. (031) 8494100, 0851- 0098-6844 TANGERANG
Jl. Cibodas Raya No. 7 Perumnas 1 Karawaci Baru Tangerang Telp. (021) 2917 0263, 081218631744, 0851 0168 4004. TUBAN Jl. Raya Bogorejo No.29 Tuban Telp.
(0356) 327118, 0813-3388-3360. TULUNGAGUNG Jl. Pahlawan III No. 5A, Kedungwaru Tulungagung Telp. (0355) 332 306, 0851-0577-0187.YOGYAKARTA Jl. Jazuli
Karangkajen MG III/892. RT/RW 043/011 Yogyakarta Telp. (0274) 2871601, 0822 4359 0007 , GRAHA YATIM MANDIRI: Jl. Raya Jambangan 135-137 Surabaya Telp.
(031) 8283488 , Fax. (031) 8291757, MEC Jl. Jambangan no.70 surabaya,031-8299970,085748888170,Fax : 031-8297654.

3

3
Yatim
Mandiri/Edisi
Agustus
Yatim
Mandiri/Edisi
Agustus
20162016

Bekal Hidup

Proklamasi Kepedulian

71 niscaya dirayakan
dengan meriah di
pelosok-pelosok
negeri ini. Namun
sudahkah kita
menghitung berapa
nilai “tulang-tulang
yang berserakan”
yang dikorbankan
oleh ribuan para
pejuang pada saat
merebut kemerdekan
itu dari tangan
penjajah?
Yang dituntut dari
kenyataan akan
kenikmatan menjadi
bangsa merdeka
tentulah rasa syukur
kepada Allah SWT,
yang telah
ari Kemerdekaan adalah merdeka dari
menciptakan Indonesia menjadi sebuah negara
kemusyrikan. Merdeka dari dijajah
yang merdeka. Rasa syukur itu jelas tidak sekadar
cinta dunia, diperbudak nafsu, syahwat
membalas pengorbanan para pejuang
dan kemunafikan.
kemerdekaan.
71 tahun sudah Indonesia merdeka. Benarkah
Rasa syukur itu adalah dengan cara
negeri tercinta ini sudah benar-benar merdeka?
menjadikan Indonesia Raya yang telah menjadi
Ketika masih banyak anak-anak yang putus sekolah
bagian setara dari negara-negara di dunia ini,
dan tidak sempat mengenyam pendidikan di
sebuah bangsa yang memiliki harkat dan
bangku sekolah. Ketika masih banyak rakyat
martabat yang semestinya. Disinilah kepribadian
Indonesia yang berada dibawah garis kemiskinan.
bangsa harus dibentuk oleh setiap elemen bangsa
Ketika hati masih sulit untuk berbagi dan peduli
yang memiliki kepedulian terhadap masa depan
pada lingkungan sekitar.
Indonesia dan bangsanya.
Kita memang tak akan pernah bisa membalas
Sekali lagi, Kepedulian. Karena ternyata,
pengorbanan siapa saja yang mengorbankan
elemen penting dari spirit perjuangan para
segalanya bagi kita. Termasuk mereka yang disebut pahlawan juga ternyata adalah kepedulian.
“pahlawan bangsa.”
Pengorbanan hanyalah konsekuensi logis dari
Telah 71 tahun kita merdeka. Indonesia secara
adanya kepedulian. Para pahlawan adalah mereka
de facto maupun de jure, resmi menjadi negara
yang pertama-tama ada dalam benaknya adalah
merdeka. Kendati masih harus bertanya, apakah
kepedulian akan nasib orang lain.
sudah pula setara kualitas kemerdekaannya
dengan bangsa-bangsa di dunia? atau sebaliknya,
Peduli Sesama
sudahkah bangsa-bangsa lain juga sudah
Kepedulian kepada orang-orang yang “tak
semerdeka kita?
beruntung” dalam kehidupan sehari-hari
Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke
merupakan bagian dari ajaran mulia Islam. Mereka

H

4

Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2016

Bekal Hidup
yang mendapatkan kelebihan rezeki diwajibkan
membantu atau mengurangi beban penderitaan
kaum dhuafa.
Yang tampak kasat mata adalah mereka yang
hidup dalam keberlimpahan harta tetapi masih
bersikap individualistik, alias mengutamakan
kepentingan dirinya dan kelompoknya. Kegiatan
sosial kemasyarakatan, apalagi di perkotaan, sudah
menjadi barang asing. Masing-masing orang
tampak sibuk dan memikirkan urusannya sendirisendiri.
Akhirnya setiap orang nyaris tak mempedulikan
orang lain di sekitar tempat tinggalnya. Mereka
yang bernasib tak mujur lebih banyak meratapi
nasibnya. Sementara yang hidup berkecukupan
acuh tak acuh pada kondisi mereka. Meski mereka
mampu mengulurkan tangan untuk membantu
beban hidup kaum dhuafa itu, mereka enggan
karena sebagian menganggap hidup kaum dhuafa
itu bukan kewajibannya. Melainkan pemerintah.
Padahal, dalam Islam peduli kepada sesama
merupakan bagian dari ajaran Islam itu sendiri.
Pribadi-pribadi muslim yang dipenuhi rasa simpati
dan empati kepada orang lain lebih dicintai oleh
Allah SWT. Sebaliknya, mereka yang bersifat arogan
dan individualis mendapat murkaNya.
Allah SWT berfirman, “Dan berbuat baiklah
sebagaimana Allah telah berbuat baik padamu.” (QS.
Al-Qashas: 77).
Berbuat baik di sini mengandung banyak makna.
Salah satunya adalah peduli. Peduli dapat diartikan
dalam bentuk berbagi atau memberikan kelebihan

rezeki kepada orang lain. Dalam Islam, wujud
berbagi itu bisa berupa sedekah dan zakat. Jika
bersedekah itu bersifat anjuran, sedangkan zakat
itu wajib sebagai tanda menyucikan hartanya.
Berbagi harus dilandasi dengan keikhlasan
untuk membantu orang lain atau saudara yang
membutuhkan. Tak boleh ada keberatan dalam
hati saat menyalurkan pemberian tersebut, kecuali
hanya mengharap ridha Allah semata. Jika yang
diutamakan adalah hal demikian, maka Allah SWT
telah menjanjikan pahala yang berlipat ganda.
Allah SWT berfirman, “Perumpamaan orangorang yang menafkahkan harta mereka di jalan
Allah adalah sebutir benih yang menumbuhkan
tujuh butir dan setiap butir membuahkan lagi 100
biji. Allah melipat gandakan (pahala) bagi siapa
yang dikehendaki-Nya. Allah maha luas karuniaNya dan lagi maha mengetahui.” (QS. Al-Baqarah:
261)
Rasulullah SAW sendiri termasuk orang yang
paling peduli pada sesama. Hingga kepada
keponakannya, Ali bin Abi Thalib, beliau
memberikan wasiat seperti ini, ”Wahai Ali! Sebaikbaik manusia di antaramu adalah yang paling
banyak manfaatnya bagi manusia lain.” (HR.
Bukhari).
Karena itulah, kita yang mengaku sebagai
seorang muslim sudah seharusnya tunduk pada
perintah Allah SWT serta meneladani Rasulullah
SAW. Jika Rasulullah peduli pada sesama,
mestinya kita juga demikian.(*)

Yatim Mandiri
Mandiri/Edisi Agustus 2016

5

Bekal Hidup

Bentuk Kepedulian

Sesama Muslim

M

anusia memang tidak akan pernah
lepas dari apa yang disebut sosial. Yakni
makhluk yang memerlukan orang lain,
berkomunikasi dengan sesama, bertukar pikiran,
tolong-menolong dan lain sebagainya. Dalam
pandangan Islam seseorang tidak akan dikatakan
sempurna imannya sampai ia mencintai saudaranya
seperti ia mencintai dirinya sendiri.
Kendatipun pandangan Islam sudah demikian
benar, namun kenyataannya masih banyak orang
yang kurang peka (bersikap apatis) terhadap
permasalahan sosial sekarang ini, sehingga tatanan
sosial menjadi kurang seimbang. Akhirnya terjadilah
banyak kekacauan seperti pencurian, perampokan,
pembunuhan, jual beli manusia dan lain sebagainya.
Disisi lain, seorang muslim mempunyai karakter
dan kewajiban yang sama besarnya dengan hablum
minallah (hubungan dengan Allah/ibadah), yaitu
hablum minannas atau hubungan dirinya dengan
sesama manusia. Yakni, seorang muslim mempunyai
kewajiban untuk saling peduli.
Hal tersebut dapat dimanifestasikan dalam
berbagai hal, seperti saling menolong, memberi,
mengasihi dan lain sebagainya. Namun dalam
kenyataannya masih banyak muslim yang apatis
terhadap tanggung jawab sosial tersebut. Padahal,
sejatinya sudah sangat jelas Islam juga mewajibkan
tanggung jawan sosial tersebut yang tercantum
dalam Al-Quran dan Hadis Nabi.

6

Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2016

Sedekah merupakan suatu bentuk kepedulian
sosial. Kerena dalam sedekah mendidik kita untuk
saling memberi, menolong dan mengasihi
terhadap sesama. Dalam Islam, tentu sangat
dianjurkan untuk peduli terhadap sesama sebagai
salah satu wujud habluminallah, yang salah satu
bentuknya adalah sedekah. Jadi, sedekah
mempunyai arti penting dalan kepedulian sosial.
Sedekah sebagai salah satu bentuk kepedulian
sosial sangat dianjurkan dalam Islam. Namun
yang perlu dipahami bahwa kepedulian sosial
tidak hanya dengan harta, bisa dengan apapun
yang kita punya. Bahkan sekadar berkata baik
adalah sedekah yang artinya merupakan suatu
bentuk kepedulian sosial. Jika dilandasi dengan
niat yang ikhlas, maka Allah akan membalasnya
dengan kebaikan, baik di dunia ataupun di
akhirat.
Berikut ini bentuk kepedulian yang erat
kaitannya dengan sedekah, di antaranya:
1. Melepaskan berbagai kesusahan orang
mukmin. Orang muslim yang membantu
meringankan atau melonggarkan kesusahan
saudara seimannya, berarti telah menolong
hamba Allah yang sangat disukai olehNya. Allah
SWT pun akan memberikan pertolongan serta
menyelamatkannya dari berbagai kesusahan, baik
ketika di dunia maupun di akhirat nanti.
2. Melonggarkan kesusahan orang lain. Namun,
haruslah sesuai dengan kemampuan saja. Jika
mampu meringankan dengan memberikan
materi, berilah materi kepadanya. Jika tidak
memiliki materi, berilah saran atau jalan keluar
agar masalah yang dihadapinya cepat selesai.
Atau doakanlah agar kesusahannya dapat segera
diatasi dengan pertolongan Allah SWT.
3. Menutupi aib seorang mukmin serta menjaga
orang lain dari berbuat dosa. Orang mukmin pun
harus berusaha menutupi aib saudaranya. Apalagi
jika ia tahu bahwa orang yang bersangkutan tidak
akan senang kalau aib atau rahasianya diketahui
oleh orang lain.
4. Allah SWT senantiasa akan menolong
hambaNya, selagi hamba itu menolong
saudaranya. Maka, orang yang suka menolong
orang lain, hendaknya tidak khawatir akan jatuh
miskin. Jadi, jangan pernah ragu untuk
bersedekah.(*)

Bekal Hidup

Peduli

Terhadap
Sesama

S

ebuah kisah disampaikan Abu
Khubaisy kepada murid-muridnya.
Suatu hari Abdullah bin Umar,
khalifah yang terkenal sebagai pembangun
Bait al Maqdis, terserang penyakit. Para
asistennya sangat mengkhawatirkan umur
khalifah karena penyakitnya itu. Ternyata, Allah
SWT belum berkenan memanggil Abdullah ke
haribaanNya. Khalifah berangsur-angsur pulih.
Setelah kondisi kesehatannya membaik,
sang khalifah berkeinginan untuk menyantap
ikan panggang. Mendengar keinginan itu, para
pembantunya langsung mencari ikan dan
memanggangnya. Hidangan ikan panggang
yang aromanya begitu memikat meningkatkan
selera makan khalifah. Ia ingin segera
menyantapnya.
Pada saat khalifah akan memulai makan,
tiba-tiba muncul seorang musafir yang tampak
sangat kelaparan. Serta-merta, Khalifah
Abdullah bin Umar menyuruh pembantunya
segera mengangkat hidangan yang ada di
hadapannya dan memberikannya kepada si
musafir. Perintah itu membuat para
pembantunya protes, sebab merasa jerih
payahnya tak dinikmati khalifah.
Mereka keberatan kalau makanan tersebut
diberikan kepada musafir tadi. “Hidangan ini
dengan sengaja kami buatkan untuk tuan dan
sesuai dengan pesanan tuan. Namun,
mengapa diberikan kepada musafir itu?”
Khalifah menyampaikan penjelasan kepada
pembantunya mengapa ia urung menyantap
hidangan itu.
“Wahai pembantuku, tahukah kamu bila

aku
memaka
n
makanan
ini, maka sebetulnya
itu aku lakukan
karena aku
menginginkan dan menyukainya. Tetapi,
bila musafir itu memakannya, itu karena ia
benar-benar membutuhkannya. Jadi,
sesungguhnya makanan itu lebih berharga
bagi dia daripada untukku,” katanya.
Khalifah kemudian menyampaikan firman
Allah SWT, "Kalian sekali-kali tidaklah
memperoleh kebajikan sehingga kalian
menyedekahkan apa-apa yang kalian
senangi.”
Kisah di atas sejatinya mengandung
hikmah tertinggi di mana seharusnya kita
memiliki rasa peduli terhadap sesama
apalagi dalam situasi darurat dan mendesak.
Di dalam kehidupan sehari-hari, terdapat
perilaku kurang baik yang sering dilakukan
oleh sebagian besar kita. Perilaku itu adalah
mendahulukan kepentingan pribadi
daripada kepentingan orang lain alias
kurang peduli sesama. Kadang kala kita sulit
untuk berkorban demi orang lain, walau
dalam kondisi darurat sekalipun.
Sulit sekali menemukan pribadi-pribadi
yang dipenuhi rasa simpati dan empati
kepada orang lain. Yang ada malah sifat
arogansi individualisme yang merajalela
dalam lubuk sanubari setiap manusia.
Padahal, kepedulian terhadap sesama akan
membawa manfaat dan maslahat besar bagi
kita semua. Semoga teladan ini dapat
menjadi inspirasi agar kita menjadi manusia
yang lebih baik.(*)
Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2016

7

Hikmah

Penghancur Itu

Bernama ‘Acuh’

F

Oleh: Khairul Hibri

aham materialisme yang saat ini
mencengkram masyarakat dunia, benarbenar telah mencetak manusia era modern
menjadi pribadi individualis, yang cirinya lebih
mengutamakan kepentingan pribadi dan cuek
dengan apa yang dialami oleh lingkungan
disekitarnya. Celakanya, hal ini juga menyerang
kaum muslimin. Tengok kota-kota besar, semisal
Jakarta dan Surabaya. Di sana terdapat rumahrumah mewah dan apartemen-apartemen tinggi,
tapi tak jauh dari kawasan elit itu ada kumunitas
yang sekedar makan saja mereka tidak mampu.
Tidak ada kepedulian dari kaum borju itu.
Bahaya yang lebih besar, bila kaum muslimin tak
segera mengubah sikap acuhnya, maka orang-orang
kafir dan sejenisnya, akan sangat mudah
menghantam dan membunuhi umat Islam. Tragedi
kemanusiaan yang terjadi di Palestina, Suriah,
Rohingnya, adalah buktinya. Tidak ada alasan yang
membuat kaum kafir berani bertindak lancang
kepada umat Islam, kecuali melihat rapuhnya tali
persaudaraan di tubuh kaum muslimin.
Salah satu bentuknya; acuh dengan persoalan
yang menimpa saudara-saudara se-iman. Padahal
nyata, bahwa kekuatan umat Islam itu ada pada
jamaah. Dan jamaah akan solid bila ada kepedulian
antara sesama anggota jamaah itu tinggi. “AlIttihaadi Asaasu al-Najaahi” (Persatuan adalah
pangkal dari keberhasilan atau kesuksesan).
Islam sangat menekankan pada ummatnya
untuk gemar membantu. Berbagai janji-janji manis
diimingkan dan aneka macam ancaman diberikan
oleh Allah agar kaum muslimin bergegas dan ringan
tangan untuk menunaikannya. Seperti hadits yang
diriwayatkan oleh Muslim berikut ini, “Barang siapa
yang melepaskan dari seorang muslim kesusahan
dari kesusahan-kesusahan dunia, niscaya Allah
melepaskannya dari kesusahan-kesusahan hari
kiamat. Dan barang siapa memberi kelonggaran
kepada orang yang susah, niscaya Allah akan
memberi kelonggaran baginya di dunia dan akhirat;

8

Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2016

dan barang siapa menutupi aib orang muslim,
niscaya Allah menutupi aibnya di dunia dan akhirat.
Dan Allah selamanya akan menolong setiap hambaNya, selama hambanya menolong saudaranya” (HR.
Muslim).
Sedangkan dalam bentuk ancaman bagi mereka
yang melantarkan saudaranya sesama muslim,
Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah beriman
seseorang, bila ia dalam keadaan kenyang
sementara tetangganya kelaparan.”
Dan yang pasti satu diantara tujuan
disyariatkannya zakat, infak dan shodaqoh ialah
untuk menumbuhkan rasa kepedulian antar sesama
muslim sehingga melahirkan rasa cinta dan kasih
sayang antar mereka.
Inilah yang menjadi praktik orang-orang saleh
terdahulu, terutama para sahabat. Betapa kita
dapati mereka saling bersaing untuk memberi
bukan untuk menerima. Peristiwa perlombaan
antara Abu Bakr dan Umar pada perang Tabuk, bisa
dijadikan bukti. Saat itu Abu Bakr menginfakkan
seluruh hartanya, sedangkan Umar memberikan
separuhnya. Mendapati hal ini Umar pun
berkomentar, “Setelah hari ini saya tidak akan
pernah bisa mengungguli Abu Bakr dalam
peribadatan”.
Tidak hanya dari golongan hartawan yang
memiliki karakter macam ini. Mereka yang papa
pun tidak mau ketinggalan. Seperti yang dituturkan
oleh Abu Masy’ud berikut ini; “Rasulullah SAW jika
memerintahkan kami untuk bersedekah, maka salah
seorang di antara kami (yang miskin) berangkat ke
pasar dan menjadi kuli angkut, hingga ia
mendapatkan upah satu mud (kira-kira 7 ons) untuk
ia sedekahkan…………” (HR. Bukhari dan Muslim).
Tingginya rasa kepedulian inilah yang menjadi
sumber kekuatan umat Islam, sehingga mampu
tampil sebagai kaum yang tinggi/agung dan tidak
ada yang menyamainya, pada zamannya. Semoga
masa itu juga akan segera menyapa kita. Wallahu
‘Alamu Bish-Shawab.(*)

Oase

Membangun
Kepedulian
Oleh: Drs. Usman Daud, MA.
Konsultan Hukum Islam dan Keluarga
“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk
orang miskin yang meminta dan orang miskin yang
tidak mendapat bagian.” (QS. adz-Dzariyyaat: 19)
Ayat di atas adalah salah satu ayat yang memiliki
konteks penting tentang cara membangun dan
mengembangkan kepedulian terhadap sesama. Pada
ayat lain kita temukan teks yang berbeda tetapi
memiliki makna yang sama, bahwa membangun dan
mengembangkan kepedulian dimulai dari qarib
kerabat yang terdekat dan lebih spesifik lagi adalah
mereka yang memiliki kekerabatan yang dekat melalui
suatu garis nasab. (QS. al-Baqarah/2 : 177, dan QS. alIsra’/17 : 26) dengan cara yang tidak berlebih-lebihan
dengan (kemungkinan) memiliki dua tujuan utama,
yaitu membagun silaturahim dan membangun
ekonomi dengan skala mengangkat status ekonomi.
Nabi Muhammad memberikan pelajaran penting
baik berupa instruktif maupun aplikatif kepada kita
bahwa, “Siapa saja dari umat muslim yang tidak
membangun kepedulian dalam hal urusan kaum
muslimin maka dia tidak termasuk golongan kami.”
(HR. Ashabus Sunan)
Sebuah redaksi yang memiliki peringatan dan
ancaman akan kealpaan kita terhadap urusan dan
kepentingan umat Muslim yang secara realita
kehidupan selalu terpingirkan, baik dibidang
pendidikan, ekonomi, politik dan sosial. Maka perlu
dibangun ghirah akan kebersamaan bahwa
persaatuan, dan ukhwah adalah bagian penting dari
kehidupan umat muslim.
Beberapa cara yang bisa dipakai untuk
membangun dan mengembangkan kepedulian sosial
dalam masyarakat muslim yaitu:

1. Membangun dan
Mengembangkan cara pandang yang lebih
berempati. Dengan membangun kepedulian,
kita bisa memiliki kemampuan untuk berempati
kepada orang lain dan menjalani hidup
berdasarkan rasa kasih sayang, cinta kasih, dan
belas kasih kepada orang-orang disekitar kita.
2. Mengembangkan sifat-sifat peduli dengan
bersikap sopan. Bersikap sopan akan membuat
kita menjadi seseorang yang lebih peduli dan
memperlakukan orang lain dengan rasa hormat.
Bersikap sopan berarti berkelakuan baik, tidak
berselera rendah atau kasar di depan orang lain.
Rasulullah SAW bersabda, “Memberi maaf
kepada orang yang mendhalimi engkau” (HR.
Bukhari). Ini adalah salah satu kategori akhlaq
yang agung.
3. Dan peduli kepada orang lain. Membantu
orang yang membutuhkan bantuan adalah salah
satu aspek utama dan penting dari rasa
kepedulian. Membantu orang lain berarti
membantu keduanya, baik teman maupun
anggota keluarga yang membutuhkan bantuan
dalam hidup mereka dan membantu orangorang yang kurang beruntung dalam komunitas
kita. Ganjaran silaturahim dan ganjaran
memberikan bantuan menjadi dua hal yang
tidak boleh dipisah karena itulah sabda Nabi
SAW yang dimaknai dengan sebuah pesan
moral yang tinggi, “Bahwa bagi orang yang
membutuhkan ada hak walau dia datang
mengendarai kuda” (HR. Abu Daud). Maka,
“Menghubungkan silaturahim kepada orang
yang telah memutuskan hubungan dengan
engkau” (HR. Bukhari). Hal ini adalah salah satu
cara untuk peduli kepada orang lain, walau
terkadang sikap yang kita rasakan dan kita
terima tidak selalu baik.
Inilah model-model pengembangan untuk
membangun rasa kepedulian sosial di dalam
masyarakat muslim untuk membangun rasa
kebersamaan dan menghapus sekat-sekat status
sosial dalam masyarakat muslim. Wallaahu a’lam.(*)

Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2016

9

Jendela

Semarak Kampung
Berkah Ramadhan
itu, khususnya keluarga yatim dhuafa. Mereka pun
mendapatkan berbagai ilmu, diantaranya
pembelajaran tentang Islam dan pelatihan
keterampilan untuk para ibu. Sedangkan untuk
anak-anak yatimnya, mereka dapat mengikuti
Pesantren Ramadhan Kreatif. “Alhamdulillah tanggal
16 Juni anak yatim mendapat ilmu langsung oleh
Bupati dan Wakil Bupati Lumajang,” kata Khotib
selaku Ketua Panitia Kampung Berkah Ramadhan
ulan puasa selalu menjadi waktu yang
RO 1 Yatim Mandiri.
spesial untuk umat Islam. Dan di bulan
Sementara itu, Kampung Berkah Ramadhan di
Ramadhan ini, Yatim Mandiri menggelar
kegiatan bertema Kampung Berkah Ramadhan, yang Demak, Jawa Tengah, juga berlangsung semarak.
Warganya, khususnya ibu-ibu, diajari untuk
merupakan salah satu Program Ramadhan Selaksa
membuat onde-onde ungu. Lalu, juga diajari
Cinta Yatim Mandiri 2016.
memasarkan makanan populer di daerah Demak
Seperti yang diungkapkan oleh Hendy
dan Semarang tersebut. Mereka dibina oleh Suciati
Nurrohmansyah, Direktur Pendistribusian dan
selaku Ketua Pelaksanaan Program Kewirausahaan
Pendayagunaan Yatim Mandiri, bahwa kegiatan
Sektor Industri Kota Semarang. “Harganya bisa
tersebut mempunyai tiga tujuan. Yakni pertama,
sampai Rp 5 ribu hingga Rp 7 ribu per satu ondemeramaikan siar dakwah didaerah yang
onde,” jelas Fandi, Ketua Panitia Kampung Berkah
membutuhkan sentuhan dakwah. Kedua,
Ramadhan RO 2 Yatim Mandiri.
memberdayakan masyarakat. Dan ketiga, adalah
Sedangkan untuk para pemudanya, menurut
memberikan edukasi kepada masyarakat tentang
Fandi, mereka diajak untuk memakmurkan masjid
program memberdayakan anak yatim disebuah
yang ada di kampung tersebut. “Kebetulan
desa. “Dengan konsep Yatim Mandiri ikut terlibat
ditempat itu hanya ada satu masjid. Dan itu pun
secara intens, mengajak masyarakat di desa
kurang terurus dengan baik. Untuk itu, mereka kami
tersebut untuk memakmurkan bulan Ramadhan,”
ajak untuk aktif berperan serta mengurusi masjid.
kata Hendy.
Dan sekarang pun telah di bentuk Remaja Masjid
Hal ini seperti yang terlihat di Lumajang. Warga
(Remas),” sambung Fandi.
menyambut hangat saat mobil yang bertuliskan
Di Bogor, Jawa Barat, Kampung Berkah
Mobil Sehat Yatim Mandiri tiba di Desa Selok AwarRamadhan disambut antusias dan dukungan dari
awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang.
seluruh warga Desa Cibedug. Mereka dengan
Desa yang terletak di ujung selatan Kabupaten
Lumajang ini, dipilih Yatim Mandiri untuk menggelar semangat mengikuti seluruh kegiatan yang
diadakan oleh Yatim Mandiri. Para wanitanya
kegiatan Kampung Berkah Ramadhan.
Selain di Lumajang, Jawa Timur, Kampung Berkah mendapatkan Program BISA, berupa pelatihan
Ramadhan ini juga diadakan di dua wilayah lainnya. merenda dan menyulam.
Dan diakhir kegiatan
Yakni di Demak, Jawa Tengah, tepatnya di Kelurahan
Kampung Berkah Ramadhan
Kebon Batur, Kecamatan Mrangen. Dan yang ketiga
di tiga wilayah tersebut,
di Bogor, Jawa Barat, yakni di Kampung Cibedug,
Yatim Mandiri juga
Desa Nagrak, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten
menyalurkan bantuan Paket
Bogor.
Lebaran Bercahaya untuk
Kegiatan tersebut diadakan selama 2 minggu
untuk memberdayakan warga kampung di tiga kota warga setempat.(ir)

B

Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2016 11

Move on

Berubah
atau
Punah
Oleh: Jamil Azzaini
Penasehat Yatim Mandiri

..apa yang bisa kita
dapatkan di masa lalu belum
tentu bisa kita dapatkan di
hari ini..

P

erubahan terjadi begitu cepat. Brand
atau produk yang dulu menjadi
pemimpin pasar sekarang sudah
punah. Apple dan IBM yang dulu saling menghina
sekarang malah saling bekerjasama.
Sebaliknya, super hero dalam film laga yang
dulu bersatu kini berseteru: Batman berseteru
dengan Superman, Tim Avangers bertempur satu
sama lain dengan alasan masing-masing.
Di dunia kerja, perubahan juga terjadi begitu
cepat. Banyak hal tergantikan dengan peran sosial
media. Gen Y sekarang lebih senang menjadi kutu
loncat, pindah dari satu perusahaan ke perusahaan
lainnya.
Komplain pelanggan bisa menyebar cepat ke
berbagai penjuru dan sulit dihentikan.
Lingkungan di luar kita berubah begitu cepat.
Bersiaplah “punah” apabila kita enggan berubah.
Perubahan perilaku dimulai dari pikiran, maka jauhi
hal-hal yang membuat pikiran buntu dan terlalu

12

Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2016

asyik dengan keberhasilan masa lalu.
Ingatlah, apa yang bisa kita dapatkan di masa
lalu belum tentu bisa kita dapatkan di hari ini.
Buat pikiran Anda terbuka dengan ide dan
gagasan baru. Pikiran itu seperti parasut, ia akan
berfungsi optimal saat terbuka. Bila kita menjadi
orang yang “denial” terhadap ide dan gagasan
positif yang baru, rasanya hidup kita tak pantas
di dunia nyata, sebaiknya kita minta
dimuseumkan saja.
Bagi Anda yang belum sadar bahwa dunia
berubah, ingatlah cerita tentang kodok. Apabila
kodok dimasukkan ke air yang mendidih, ia akan
langsung melompat.
Tetapi apabila ia dimasukkan ke dalam panci
berisi air biasa, ia akan tetap tenang. Nah
rebuslah air itu, katak tidak menyadari
perubahan yang terjadi dan akhirnya ia mati.
Salam SuksesMulia!

Cermin
juga diajari membuat e-mail baru dengan ID
Anazkia, karena e-mail yang lama telah kadaluarsa.
Tak hanya itu, Anaz pun diperkenalkan cara
chatting di YM. Kemudian ia mulai memahami
penggunaan milis (mailing list). Meski terkesan
sederhana, Anaz begitu antusias ketika tahu ia bisa
berkenalan dengan mereka yang ada di benua lain.
Eli Yuliana
Dari milis itu pula, Anaz kemudian mengenal
blog. Ceritanya, Anaz yang rajin mengupdate isi
percakapan di milis bertemu dengan orang yang
kerap menshare tulisan dari blognya. Tertarik
membaca, Anaz pun berniat pula memiliki blog.
Dan setelah diajari oleh salah satu temannya, Anaz
berhasil membuat blog pribadinya. Blog pertama
yang ia buat di bulan Agustus 2007 itu pun mulai
bercabang.
Minat Anaz pada penulisan di blog memang
eterbatasan tak menghalangi Eli Yuliana
besar. Gaji yang ia peroleh pun dibelikan laptop.
mempelajari teknologi. Berbekal
Begitu sudah memiliki laptop, ia pun rajin
kekhawatiran saat akan menjadi TKW di
membawanya saat berkunjung ke tempat temannegeri jiran, ia pun mulai mengenal internet dan aktif
temannya sesama TKW, baik yang kerja di kilang
menulis di blog. Namun siapa sangka, bertahun
(pabrik) maupun yang kerja rumah tangga. Anaz
setelahnya, ia mampu menjadkan hobi barunya ini
mencoba memperkenalkan mereka dengan blog.
sebagai ladang untuk menularkan kepedulian pada
Betapa pun senangnya di negeri orang, pada
sesama.
akhirnya Anaz memutuskan kembali ke Indonesia.
Anazkia, begitulah ia memperkenalkan dirinya di
Ia juga sempat mengikuti beberapa lomba menulis
blog. Biasa di sapa Anaz. Perempuan kelahiran
blog dan menjadi pemenang. Selain itu ia juga
Pemalang, 13 Agustus 1982 ini mengaku dirinya
sempat terpilih mengikuti video dokumenter
termasuk orang yang tak betah diam. Saat ini, ia
Diaspora Indonesia mewakili tenaga kerja saat
bekerja paruh waktu mengasuh anak temannya,
masih berada di Malaysia. Dan terakhir mendapat
selain menjadi relawan di sejumlah komunitas.
penghargaan Acer Srikandi Blogger Favorit 2013.
Kegiatan Anaz memang tak jauh-jauh dari urusan
Berkat keaktifannya sebagai mantan TKW yang
berbagi.
doyan nge-blog, Anaz sering diundang ke
Itu semua berawal di tahun 2006 saat ia akan
berbagai tempat untuk berbagi kisah. Ia juga aktif
berangkat ke Malaysia sebagai TKW (Tenaga Kerja
terlibat di komunitas Blogger Hibah Sejuta Buku.(*)
Wanita). Anaz merasa perlu mencari pekerjaan yang
mampu memenuhi kebutuhan hidupnya. Berusaha
mandiri, ia pun melamar menjadi TKW melalui teman
calon majikannya.
Tentu saja keinginannya ini mendapat tentangan
dari keluarga. Berulang kali membujuk, akhirnya
sang bunda mengizinkan Anaz merantau. Saat itu
Anaz mengaku, ia modal nekat menjadi TKW karena
sebenarnya ada rasa takut akan tinggal di tempat
asing. Lantaran itu, sebelum berangkat, ia meminta
kepada salah seorang temannya untuk mengajari
cara menggunakan e-mail. Beruntung, kekhawatiran
Anaz tidak terbukti. Ia bertemu majikan yang sangat
baik.
Bahkan Anaz akrab dengan anak majikannya. Ia

Anazkia

Blogger
Peduli Sesama

K

Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2016 13

Tausiyah

Saling
Mendoakan

Oleh: Ustad Yusuf Mansur

J

ika kita ingin meminta kebahagiaan,
kesehatan, kesenangan, rezeki berupa
uang, pekerjaan, rumah tangga, anakanak keturunan yang saleh dan salehah, lagi
sehat-sehat, panjang umur, maka mintalah
bukan hanya untuk diri kita.
Tapi juga untuk semua manusia di jagad
alam ini. Kalo perlu, ketika bicara rezeki, minta
buat seluruh penghuni alam semesta.
Ya, hanya dengan menambahkan sedikit
kalimat, kita bakal menangguk kebaikan yang
bukan main banyaknya. Energi doa buat yang
lain, baliknya segede, seluas, sebanyak, sebaik,
doa-doa yang kita panjatkan untuk yang lain.
Apalagi Islam memberi penilaian spesial,
pahala dan kebaikan tambahan. Bahwa di
setiap doa untuk semua mukmin dan
mukminah, muslim dan muslimah, maka tiap

14

Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2016

satu orang tersebut, dihitung sebagai
sedekah. Sedang setiap sedekah, diganjar
10 kali hingga 700 kali lipat.
Bayangkan ketika kita mendoakan dua
milyar penduduk muslim? Itu akan
bertambah-tambah, misalnya, ketika kita
menyebut doa kita untuk semua muslim
muslimah di semua zaman, hingga akhir
zaman. Masya Allah jumlahnya.
Ditambah lagi jika mau memohonkan
kebaikan untuk semua manusia, misalnya
untuk kesehatan, keamanan, keselamatan,
yang tentunya boleh, plus bagi semua
makhluk di muka bumi. Allahu akbar.
Doa Untuk Penghuni Alam
Untuk pepohonan, dedaunan, pasir, air,
udara... Bisa juga kita doakan, agar misalnya,

Tausiyah
amal tasbih penghuni alam diterima.
Malaikat-malaikat, yang pastinya
diterima tasbih dan dzikirnya, bisa juga kita
doakan agar diterima Allah amal-amalnya.
Para nabi, para rasul, para alim ulama,
hingga ulama-ulama akhir zaman, kita
doakan pula.
Allahu akbar, betapa dahsyatnya
kebaikan yang kembali buat kita. Secara kita
doakan saja Rasul kita, Nabi kita,
Muhammad SAW, udah nggak keruan
banyaknya kebaikan, ini semua nabi.
Ya, pokoknya saat berdoa, lebarin, luasin,
panjangin, banyakin, buat orang lain dan
alam, di luar diri kita dan keluarga kita.
Subhaanallaah... Terasa kepedulian dan
kebersamaannya, bahkan ketika masih
berwujud doa.
Mudah-mudahan juga nanti di amalamal salehnya, di rezekinya, juga bukan
untuk dirinya sendiri saja. Tapi untuk alam
semesta dan seisinya.
Kiranya, mulai sekarang, kalau minta
sembuh dari flu, batuk, doanya dilebarin,
diluasin, dipanjangin... "Sembuhkanlah flu
saya, dan flunya mereka-mereka yang flu.

Juga flunya yang flu yang menimpa
orang-orang kemudian...".
Hingga bila flu itu menimpa orang lain,
maka kebaikan mengalir buat beliau yang
flu, dan mengalir balik ke kita. Bayangkan
itu. Kembangkan lagi di semua urusan doa
dan mendoakan.(*)

Bahwa di setiap doa
untuk semua mukmin
dan mukminah, muslim
dan muslimah, maka
tiap satu orang
tersebut, dihitung
sebagai sedekah.
Sedang setiap
sedekah, diganjar 10
kali hingga 700 kali
lipat..

Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2016 15

Solusi Islam

Tata Cara Shalat
Makmum Masbuk
Oleh: KH. Abdurrahman Navis, Lc, MHI
Ketua Bidang Fatwa MUI Jawa Timur

Assalammualaikum Wr. Wb.
Ustad Navis yang saya hormati. Dalam
shalat berjamaah, makmum harus mengikuti
gerakan shalat. Saya masih bingung, ketika saya
menjadi makmum masbuk.
Yang ingin saya tanyakan adalah:
1. Disaat saya takbiratul ikhram, dan imam
sudah rukuk, apa yang harus saya lakukan?
2. Jika saya ketinggalan 1 rakaat pada shalat
Subuh, dan ikut berjamah pada rakaat ke 2,
untuk menyempurnakan shalat saya apakah
saya harus membaca doa qunut kembali
(Saya selalu menggunakan doa qunut)?
3. Bolehkah makmum masbuk menjadi imam,
ketika ada orang lain ingin shalat
berjamaah?

16

Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2016

Demikian pertanyaan yang saya ajukan.
Atas jawaban dan bimbingannya saya
ucapkan terimakasih.
Purwadi, Bogor
Jawaban:
Wa’laikumussalam Warahmatullahi
Wabarkatuh
Pak Purwadi yang saya hormati. Seorang
makmum harus mengikuti imam dalam
gerakan shalat, jangan sampai mendahului
dan jangan ketinggalan lebih dua rukun fi’li
karena imam memang untuk diikuti.
Lalu bagaimana kalau makmum masbuq
seperti pertanyaan Anda? Baiklah pengasuh
jawab:

Solusi Islam
1. Kalau Anda takbiratul ihram imam sudah
ruku’, maka ruku’lah mengikuti imam
tanpa harus membaca Al-Fatihah, karena
Al-Fatihahnya itu ditanggung imam bagi
makmum masbuq. Kalau menemui imam
sedang ruku’ belum I’tidal, maka tidak
harus menambah. Tapi kalau menemui
imam ruku’ sudah I’tial, maka dianggap
tidak menemukan satu rakaat dan harus
menambah kekurangannya setelah
imam salam. Hal ini berdasarkan hadits
dari sahabat Abu Hurairah radhiallahu
‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda, “Jika shalat telah
didirikan (terdengar iqamat), maka
janganlah mendatanginya dengan
berlari-lari (tergesa-gesa). Dan
datangilah shalat itu dengan berjalan
tenang. Apa yang kamu dapati dari
imam, maka kerjakanlah sepertinya, dan
apa yang terlewatkan darimu maka
sempurnakanlah.” (HR. Bukhari no. 908
dan Muslim no. 151)
2. Ya. Sunnah baca qunut lagi. Karena

qunut yang pertama mengikuti imam
dan yang kedua qunut sunnah bagi
Anda yang disunnahkan berqunut
Subuh pada rakaat kedua.
3. Ya boleh jadi imam bagi jamaah yang
baru datang setelah imam yang
pertama selesai salam. Karena setelah
imam salam, berarti makmum masbuq
itu bersetatus shalat sendiri dan boleh
dimakmumi oleh jamaah lain. Tapi
kalau masih belum selesai salam imam
yang pertama, maka jamaah yang
datang bermakmum pada imam dan
tidak boleh bermakmum pada yang
sedang makmum masbuq. (syekh
wahbah Azzuhaili. al fiqh al islami wa
adillatuh. Bab shalat jamaah)
Pak Purwadi. Ushakanlah shalat
berjamaah ke masjid tidak terlambat agar
tidak masbuq dan sangat besar pahalanya
kalau menemui takbiratul ihram imam.
Wallahu a’lam bisshawab.(*)

Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2016

17

Smart Parenting

Hati yang Baper
Oleh: Elly Risman

Pakar Parenting, Yayasan Kita & Buah Hati

K

alau ibu-ibu sudah berkumpul, tak
bisa dihindari pasti, obrolan
sampai ke pembicaraan tentang
orang lain. Nyerempet gibah. Seringkali ibuibu mencari pembenaran, “Lho kan
ngomonginnya untuk mencari solusi…”.
Memang, membicarakan orang lain bisa jadi
‘beti’ (beda tipis) dengan menunjukkan
kepedulian sosial.
Suatu hari diantara kumpulan kami ada
seorang ibu yang beberapa hari terakhir
terlihat sensitif sekali, baper. Tentu saja
langsung jadi subyek rumpian ibu-ibu. Semua
baru saja jadi pengamat dan peramal, apa
yang kemungkinan terjadi pada dirinya,
bagaimana seharusnya dia bersikap, dan
sebagainya. Intinya semua mengritiklah apa
yang dia tampilkan.
Lalu ada seorang ibu yang bilang “Kita
tanya aja yuk ke dia sebetulnya ada apa sih?”
Tentu saja usulnya membuat yang lain ramai
merespon. “Ah, takut salah omong, nanti dia
tersinggung…biarin aja deeeh”. “Takut ah,
nanti dibilang mau tau aja urusan orang”.
Diskusi akhirnya lebih produktif ketimbang

18

Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2016

gibah: mengerucut pada membicarakan diri
masing-masing, maunya orang melakukan
apa jika diri sendiri sedang baper. Ada yang
bilang senangnya ditanya, yang lain justru
lebih senang tidak ditanya.
Seorang ibu mengaku sebetulnya ingin
sekali curhat kepada kami, tapi jika melihat
kami asyik ngobrol soal lain, dia tidak mau
merusak suasana dan memilih diam. Terkejut
kami mendengar ungkapannya. Sepertinya
dia jenis perempuan yang tidak pernah
punya masalah, ternyata oh ternyata, punya
juga….
Menjaga Perasaan
Kami akhirnya mencapai kesepakatan
untuk saling memperhatikan dan menjaga
perasaan masing-masing. Langkahnya
seperti ini: Jika ada di antara kami yang
baper, yang lain memperhatikan dan
bertanya tentang perasaan, yang bunyinya
“…kamu lagi sedih ya…” atau menggunakan
kata perasaan lain seperti sebal, kesal, dan
sebagainya. Mengapa? Karena manusia
senang sekali dikenali dan dipahami

Smart Parenting
perasaannya. Jika perasaannya dikenali, ia akan
merasa dihargai keberadaannya.
Hindari pertanyaan yang berbunyi “…ada apa
sih kok kelihatannya kamu sedih”, karena seringkali
sulit mengungkapkan peristiwa atau hal yang
membuat kita baper. Kan bisa saja itu rahasia atau
makin membuat sedih jika dibicarakan lagi.
Jika pun orang yang sedang baper tidak mau
menjawan pertanyaan tentang perasaan, ya yang
bertanya tidak perlu ketularan baper, karena berarti
orang tersebut belum siap menjawab jujur.

perasaan, sehingga barangkali dia bilang “tidak”
ketika ditanya begitu, karena belum pas atau
bahkan dia tidak bisa mengenali perasaannya.
Tebak saja terus dengan kata perasaan yang
lain, misalnya sebel, kesal, kecewa, dan
sebagainya, sampai ia akhirnya tumpukan
sampah itu buyar dan air bisa mengalir lancar.
Jika perasaannya sudah mengalir, maka ia
akan merasa sedikit lebih baik. Kita bisa lanjutkan
dengan bertanya “ …lalu sekarang apa yang
kamu pikirkan?” Lanjut lagi dengan pertanyaan “
…lalu sekarang apa yang kamu ingin lakukan?”.
Batasan Kepo
Sama sekali tidak ada pertanyaan tentang
Menurut pengalaman saya, memang sulit
“mengapa”.
menahan diri untuk kepo terhadap problem orang
Jika apa yang ia pikirkan dan inginkan benar
lain. Pertanyaan “mengapa” “ada apa sih” lebih
dan aman bagi dia, kita bisa dorong dia untuk
lancar meluncur dari bibir ketimbang pertanyaan
membuat rencana bagaimana merealisasikannya.
yang bernada empati terhadap perasaan. Padahal
Sebaliknya, jika tidak benar dan tidak aman bagi
pertanyaan itu tidak memberi hasil apa-apa, selain dirinya, kita pertanyakan lagi dan lagi apakah itu
memuaskan penanya.
benar-benar akan menghilangkan perasaan
Lalu apa dong batasan yang bisa kami lakukan? negatifnya dan apakah dia sudah pertimbangkan
Kumpulan ibu-ibu rumpi ini akhirnya
konsekuensinya?
menyimpulkan bahwa jika kita benar-benar empati
Selanjutnya, bantu teman baper kita
pada orang itu, fokus pada kepentingan penanya.
membayangkan konsekuensinya. Jika ia tetap
Jangan-jangan ia sangat butuh melepaskan
ingin melakukan hal yang tidak benar dan tidak
emosi negatifnya. Perasaan seperti air. Ia butuh
aman bagi dirinya, maka sebaiknya kita dorong
diberi jalan agar mengalir. Jika tidak diberi got, ia
ia mengunjungi konselor yang profesional.
akan muncrat ke sana ke mari tidak karuan. Jadi,
Demikianlah sharing pengalaman kami
kita bisa membantu dia menyediakan got.
dikumpulan ibu-ibu doyan ngerumpi. MudahPertanyaan berbunyi “…kamu sedang sedih ya…” itu mudahan kami selalu mengingat kesepakatan
bisa jadi pintu masuk ke got. Di mulut got bisa jadi kami tersebut, dan hati yang baper akan terbantu
mampet karena banyak sampah berbagai
dengan rumusan itu. Semangaaat!(*)

Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2016 19

Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2016

21

Muslimah

M

embahas tentang cemburu, sama
seperti membahas tentang cinta.
Rumusnya sebenarnya simpel, jika cinta
karena Allah cemburunya pun karena Allah. Tapi jika
cinta karena hawa nafsu, maka cemburunya pun
karena hawa nafsu. Cinta karena Allah adalah cinta
sebab ada pada seseorang sifat dan perilaku yang
dicintai Allah. Dan yang pasti Allah hanya mencintai
sifat dan perilaku yang menaati secara mutlak
seluruh perintahNya dan menjauhi laranganNya.
Pun, saat ujian menyapa.
Apa sebenarnya cemburu itu? Banyak yang
pernah merasakan tapi masih susah saat
mendefinisikan. Pengertian paling sederhana adalah
rasa tidak suka karena sikap dan perbuatan
pasangan dengan orang lain. Ketika suami berjalan,
berboncengan berduaan dengan wanita lain,
seorang istri salehah pasti cemburu. Istri salehah
pun akan cemburu ketika didapati suaminya tengah
asyik ber-sms, ber-bbm, ber-fesbuk ria dengan
wanita asing. Ini cemburu yang benar, cemburu
karena Allah pun cemburu dengan perilaku seorang
suami seperti itu.
Islam telah mengatur sedemikian rupa
bagaimana interaksi antar lawan jenis, sekalipun di
dunia maya. Islam melarang berdua-duaan karena
yang ketiganya adalah setan. Islam pun
mengajarkan interaksi pria wanita hanya dalam tiga
hal, pengobatan, pendidikan dan jual beli. Itupun
masih lebih afdol dilakukan sesama jenis, kecuali
situasi yang tak memungkinkan.
Cemburu, sebuah rasa yang Allah hadirkan
sebagai suatu bentuk ujian pada manusia. Sama
seperti cinta, sakit, dan luka. Dan yang namanya
perasaan pasti berada di bawah kendali manusia.
Memilih untuk diikuti, berarti cemburu yang
menguasai kita, atau memilih untuk dikelola yang
berarti cemburu berada di bawah kekuasaan kita.
Rasulullah SAW bersabda “Rasa cemburu ada
yang disukai Allah dan ada pula yang tidak

22

Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2016

Saat

Cemburu
Datang
disukaiNya. Kecemburuan yang disukai Allah adalah
yang disertai alasan yang benar. Sedangkan yang
dibenci ialah yang tidak disertai alasan yang benar
(cemburu buta).” (HR. Abu Daud).
Betapa berbahayanya bila cemburu buta terjadi.
Tak lagi si pencemburu buta takut pada Allah. Tak
peduli lagi ia pada dosa. Tak malu ia melakukan
tindakan apa saja, sekalipun menyebarkan aibnya
sendiri. Hawa nafsu yang terus diperturutkan dapat
melupakan banyak hal, termasuk kehormatan diri
dan keluarganya.
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk
menghindari perasaan cemburu buta:
1. Selalu mengikatkan hati, lisan dan perbuatan
pada aturan Allah. Ucapkan hanya kalimatkalimat yang baik pada pasangan sekalipun
sedang cemburu, sebab ucapan pun adalah doa.
Hindari lisan yang mencaci maki, menghujat
apalagi menghinakan.
2. Perbanyaklah berdzikir untuk menenangkan hati.
3. Memilih sabar dalam mengendalikan cemburu.
Sesungguhnya sabar adalah penolong dan
memiliki pahala tanpa batas.
4. Berdoa memohon pertolongan Allah SWT dan
membasahi hati serta lisan dengan istighfar.
5. Selalu mengingat mati. Ini akan menjaga kita
dari memilih perbuatan dosa dan mendholimi
pasangan.
6. Bersikap qona’ah, menerima segala ketentuan
Allah dengan lapang dada.
7. Bersyukur pada pasangan. Ingatlah segala
kebaikannya dan maafkan kekhilafannya yang
tidak disengaja.
8. Membangun kepercayaan dan keterbukaan
dengan pasangan.
9. Jauhi sifat dan perilaku dendam, apalagi dengan
memanfaatkan kelembutan dan kebaikan hati
pasangan.
10. Senantiasa melakukan introspeksi diri.
Wallohu’alam.(*)

Kuo Tie

Dapur

Ayam

Bahan Kulit:
Ÿ 100gr tepung terigu
Ÿ 75ml air
Ÿ 1/2sdt garam
Bahan Isi:
Ÿ 250gr daging ayam giling
Ÿ 50gr daun kucai
Ÿ 50gr daun bawang
Ÿ 1 butir telur
Ÿ 2 siung bawang putih, cincang halu