LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMA NEGERI 7 YOGYAKARTA JALAN M.T. HARYONO 47, YOGYAKARTA.

(1)

SMA NEGERI 7 YOGYAKARTA JALAN M.T. HARYONO 47, YOGYAKARTA

Disusun Sebagai Bukti Pelaksanaan Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Tahun 2014 Dosen Pembimbing Dra. Vincensia Sri Indah Pinasti, M.Si

Disusun oleh: Edy Purwanto

11413241012

JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014


(2)

I. ANALISIS SITUASI

SMA Negeri 7 Yogyakarta adalah sebuah Sekolah Menengah Atas di Yogyakarta, yang beralamat di Jalan M.T. Haryono 47, Yogyakarta. Sekolah ini berada di tengah perkotaan dan di tepi jalan raya, sehingga memiliki kelebihan dalam mendukung kegiatan belajar mengajar bagi siswa untuk belajar dengan tenang tanpa adanya gangguan kebisingan aktifitas jalan raya. Dalam perkembangannya SMA Negeri 7 Yogyakarta terus meningkatkan kualitasnya dalam memberikan fasilitas dan mutu pendidikan kepada siswa dan masyarakat. SMA Negeri 7 Yogyakarta memiliki kondisi dan fasilitas yang dapat dijelaskan seperti di bawah ini:

A. Profil SMA N 7 Yogyakarta 1. Identitas Sekolah

a. Nama Sekolah : SMA N 7 YOGYAKART

b. Nama Kepala Sekolah Madrasah :Drs. Budi Basuki, MA

c. Alamat :

1) Jalan/nomor : Jl. KHA. Dahlan No. 130 Yogyakarta 2) Desa/Kelurahan : Suryodiningratan

3) Kecamatan : Mantrijeron 4) Kabupaten/Kodya : Yogyakarta

5) Propinsi : Daerah Istimewa Yogyakarta 6) Kode Pos : 55141

7) Telepon/Fax. : 0274-378333 8) E-Mail Sekolah : info@seveners.com

d. Status Sekolah : Negeri

e. NSS : 301046009049

f. Tahun Berdiri : 1 Juli 1983

2. Latar Belakang Sekolah

Berdasarkan SK Mendikbud RI No.0473/0/1983 yang menetapkan dibukanya SMA baru, maka terhitung mulai tanggal 1 Juli 1983 SMA Negeri 7 Yogyakarta berdiri. Pada awal tahun ajaran 1983/1984 pengelolaan dan pembinaan SMA Negeri 7 Yogyakarta diserahkan kepada SMA Negeri 1 Yogyakarta dengan Kepala Sekolah dirangkap oleh Drs. Mulyono (Alm.) dengan menempati gedung SMA Negeri 1 Yogyakarta masuk siang.


(3)

Adapun tenaga pengajarnya adalah guru-guru SMA Negeri 1 Yogyakarta dan 10 orang guru yang dinota dinaskan berdasarkan SK Kakanwil DIY No. 807/I.13.4/C.2/1983, yaitu :

1. Drs. Suprayitno (SMAN 6 Yogyakarta) 2. Drs. Sismadi (SMAN 6 Yogyakarta) 3. Dra. H. Mudjijah (SMAN 6 Yogyakarta) 4. Ratmitun (SMAN 6 Yogyakarta)

5. Bakri (SMAN 6 Yogyakarta)

6. Drs. Muslim Syukur (SMAN 6 Yogyakarta) 7. Petrus Sudiyono (SMAN 6 Yogyakarta) 8. Sukiman Marsudi (SMAN 6 Yogyakarta) 9. Tuti Sukastini (SMA 2 Wonosari)

10.Hadi Sudarsono (Alm.) (SMA 1 Sleman)

Kemudian berdasarkan SK.Mendikbud RI no.95329/Kl.2/1984 tanggal 18 Oktober 1984 menetapkan Dra. Sri Soewarni sebagai Kepala SMA Negeri 7 Yogyakarta. Pada tahun ajaran 1985/1986 SMA N 7 Yogyakarta mulai menempati kampus Fakultas Kedokteran UGM dan RSU Pugeran Yogyakarta. Dari waktu ke waktu pengelola SMAN 7 Yogyakarta makin bertambah silih berganti. Adapun deretan kepala sekolah yang pernah menjabat dari awal didirikannya sekolah tersebut yakni:

1. Drs. Mulyono (Alm.) (1983-1984) 2. Dra. Sri Soewarni (1984-1988)

3. Drs. Mashari Subagijono (1988-1991) 4. R.Ay. Tri Martani (1991-1993) 5. Drs. Sapardi (1993-1997) 6. Drs. Panut S. (1997-2001)

7. Drs. Timbul Mulyono (2001-2005 8. Drs. Hardja Purnama (2005-sekarang)

Pada perkembangannya, ditahun 1983 sampai dengan tahun 1985 SMA 7 Yogyakarta memiliki Jumlah kelas sebanyak 12 kelas dengan menempati gedung SMAN 1 Yogyakarta dan jadwal belajar masuk sore. Tahun 1985 sampai dengan tahun 1991 dengan Jumlah kelas 12 SMA 7 Yogyakarta menempati gedung baru di Jl. MT. Haryono 47


(4)

Yogyakarta. Penambahan kelas terus ditingkatkan sehingga pada tahun 1991 sampai dengan 1994 SMA 7 Yogyakarta memiliki Jumlah kelas 15. Kemudian ditahun 1994 sampai sekarang jumlah kelas di SMA 7 Yogyakarta yakni 24 kelas dengan 8 kelas setiap tingkatnya.

Kelas I : 256 Siswa Kelas II : 256 Siswa Kelas III : 237 Siswa 3. Visi

Menyiapkan lulusan yang berkarakter, unggul dan siap berkompetisi di era global

. 4. Misi

a. Meningkatkan Prestasi Akademik peserta didik melalui peningkatan kompetnsi tenaga pendidik dan kependidikan, pengelolaan sarana yang efektif dan layanan pembelajaran berbasis TIK

b. Meningkatlan Pembelajaran yang humanis dan berkarakter melalui pengembangan nilai-nilai kebangsaan dan ketakwaan.

c. Meningkatakan Apresiasi terhadap keunggulan lokal melalui pengembangan pendidikan berbasis keunggulan local.

d. Mengembangkan keunggulan kompetitif melalui peningkatan ketrampilan yang mendorong kreatifitas peserta didik

5. Kondisi Lingkungan Sekolah

a. Kondisi fisik yang menunjang pencapaian Visi dan Misi Sekolah. SMA N 7 Yogyakarta yang terletak di tengah-tengah kota dan di pinggir jalan besar, di Jalan M.T. Haryono 47, Yogyakarta, dengan luas tanah 5.685m2, yang dilengkapi dengan pendopo, ruang pertumuan, kantin dan sejumlah taman sekolah turut memperindah kondisi fisik sekolah. Lahan sekolah cukup luas dan rindang, namun untuk menambah ruangan atau gedung hanya dapat dilakukan dengan menambahkan lantai gedung sebab tidak tersedia lahan kosong untuk pembangunan fisik sekolah.

b. Kondisi non fisik Sekolah yaitu lingkungan belajar yang kondusif untuk berkembangnya potensi keunggulan menjadi unggulan yang nyata, baik lingkungan dalam arti fisik maupun sosial psikologis. Kondisi lingkungan belajar yang terjadi pada SMA N 7 Yogyakarta, sangatlah mendukung karena lingkungan sekolah yang cukup luas dan


(5)

terletak di pinggir jalan sehingga sangatlah memudahkan siswa berangkat menuju kesekolah, selain aktifitas kegiatan belajar mengajar, aktivitas pengembangan kulikuler dan ekstrakulikuler sekolah sangat didikung oleh kenyamanan beraktifitas. Sehingga yang perlu untuk ditingkatkan lagi yakni kedisiplinan siswa, dimana masih ditemukan beberapa siswa yang terlambat ketika berangkat kesekolah. c. Jumlah sarana prasarana yang menunjang untuk memenuhi kebutuhan

belajar siswa serta menyalurkan minat dan bakatnya, baik dalam kegiatan kurikulum maupun ekstra kurikuler.

1. Lab. Teknologi Informasi dan Komunikasi

Fasilitas: 30 unit komputer terkoneksi internet, ruang ber-AC, dan LCD Projector.

2. Lab. Fisika

Fasilitas: Alat praktikum standar nasional, LCD Projector, OHP, dan komputer terkoneksi internet.

3. Lab. Kimia

Fasilitas: Alat praktikum standar nasional, LCD Projector, OHP, dan komputer terkoneksi internet.

4. Lab. Biologi

Fasilitas: Alat praktikum standar nasional, LCD Projector, OHP, dan komputer terkoneksi internet.

5. Lab. Bahasa

Fasilitas: 30 bilik dilengkapi peralatan standar nasional Lab. Bahasa.

6. Lab. Sejarah

Fasilitas: LCD Projector, Dokumen sejarah, Maket 7. Ruang Audio Visual

Fasilitas: LCD Projector, TV 21″, Movie Player, ruang ber-AC, dan

komputer terkoneksi internet. 8. Perpustakaan

Fasilitas: 5 unit komputer terkoneksi internet 9. Perpustakaan Digital

Fasilitas: 30 unit komputer terkoneksi internet, ruang ber-AC, LCD Projector dan menerapkan teknologi Thin Client


(6)

11.Fasilitas Olah Raga

Fasilitas: Lapangan Basket, Lapangan Voli, Lapangan Bulu Tangkis, dan Atletik.

12.Unit Kesehatan Sekolah (UKS)

Fasilitas: Pelayanan Dokter Umum dan Dokter Gigi 13.Bangsal Wiyata Mandala

14.Kantin

15.Akses HOTSPOT (WIFI) seluruh lingkungan sekolah 6. Sumber Pendanaan Madrasah

a. Dana DIK b. Dana BP-3

7. Usaha Produktif Sekolah a. Menyewakan kantin

b. Mengembangkan usaha Foto Copy dan Print 8. Kendala yang Dihadapi

a. Kendala ruang parker yang sempir sehingga terkadang harus memarkirkan kendaraan di dekat lapangan Basket Ball.

b. Ruang Ibadah yang sempat dipindahkan karena pembangunan Musholah Sekolah

9. Program Kerja Madrasah

a. Program Jangka Pendek (Program Tahunan) a. Bidang Akademis:

Penataan Perpustakaan

Penambahan Buku Mata Pelajaran Peningkatan Kemempuan bahasa Asing Pemadatan Materi Kelas III

Persiapan Peserta Olimpiade dan Mata Pelajaran Perbaikan penambahan sarana dan prasarana b. Bidang Fisik/Sarana

Penataan Kantor Tata Usaha Penataan Laboratorium Pembuatan pegangan tangga Rehab sayap Kantor

Pembelian Komputer 1 (satu) Unit Upgrade Komputer sebanyak 40 Unit


(7)

1) Usul Penambahan Kelas

2) Pengadaan studio Radio SMA N 7 Yogyakarta 3) Pengadaan Sarana Ketrampilan

b. Program Jangka Panjang (Program 10 Tahun Kedepan atau lebih dari 10 Tahun)

1) Penataan Bangunan sesuai Master Plan 2) Pembatasan Master Plan

10. Strategi Pengembangan Sekolah a. Pengembangan Kurikulum Sekolah

SMA N 7 Yogyakarta yang berciri khas Teknologi, lulusannya dituntut menguasai ilmu Komunikasi dan Teknologi sekaligus ilmu pengetahuan umum, hal ini tentu saja menjadi dilemma bagi SMA N 7 Yogyakarta, mengingat sekolah mungkin hanya sebagai pilihan kedua, bahkan mungkin pilihan ketiga bagi siswa tersebut. Untuk itu pengelolaan SMA N 7 Yogyakarta diharapkan dapat memilih alternatif-alternatif untuk mengembangkan madrasahnya.

Dalam rangka memenuhi tuntutan kurikulum 2013 tersebut, SMA N 7 Yogyakarta mengembangkan kurikulum yang diusahakan tidak menyalahi aturan dari Diknas serta diusahakan dapat melayani kepentingan siswa yang ada di Sekolah, yaitu dengan cara sebagai berikut:

1) Pada saat Penerimaan Siswa Baru melakukan tes psikologi dan baca kemampuan logika, hal ini dimaksudkan agar siswa yang terjaring memiliki kemampuan penalaran yang unggul dan spiritual yang baik.

2) Memberikan tambahan mata pelajaran IPA (Fisika, Kima, dan Biologi), Bhs. Inggris, dan Ekonomi bagi siswa kelas I berdasarkan seleksi.

3) Peminatan dilakukan di kelas I, hal ini dimaksudkan agar supaya pelajaran jurusan benar-benar dikuasai siswa, sehingga pada saat menempuh ujian siswa diharapkan sudah lebih siap.

4) Memasukkan pelajaran komputer sebagai pelajaran wajib yang harus diikuti oleh semua siswa di kelas I dan II.

5) Bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja dalam rangka memberi kesempatan kepada siswa-siswa yang tidakl melanjutkan untuk mendapatkan informasi sekaligus peluang bekerja bagi siswa- siswa yang berminat untuk bekerja.


(8)

b. Pengembangan Proses Belajar Mengajar (PBM)

Sejalan dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi di bidang pendidikan, proses belajar mengajar di SMA N 7 Yogyakarta, selain tidak lagi menggunakan metoda mengajar klasik/tradisional seperti ceramah, diskusi, informasi, pemberian tugas, sudah mulai digunakan multi media. Hal ini dimaksudkan agar supaya lebih menarik minat siswa dalam menerima pelajaran.

1) Menyelenggarakan kegiatan Proses Belajar Mengajar dengan media Elektronik seperti VCD, Komputer, Internet, dll.

2) Menyelenggarakan kegiatan Proses Belajar Mengajar dengan cara praktek langsung di perusahaan-perusahaan/tempat usaha, baik yang besar atau kecil.

3) Menyelenggarakan kegiatan Proses Belajar Mengajar dengan cara tatap muka.

4) Menyelenggarakan kegiatan Proses Belajar Menagajar dengan cara survei ke tempat-tempat wisata yang berhubungan dengan sejarah. 5) Menyelenggarakan kegiatan Proses Belajar Mengajar dengan cara

diskusi dan tanya jawab.

c. Pengembangan Sumber Daya Manusia ( SDM )

1) Menyekolahkan guru/karyawan ke sekolah yang lebih tinggi. 2) Membekali guru/karyawan dengan cara kursus, seminar, ataupun

pelatihan yang berhubungan dengan kegiatan yang menunjang seperti: komputer, internet, dll.

3) Menyelenggarakan metoda-metoda pengajaran yang lebih efektif dengan bekerja sama dengan pihak asing.

d. Pengembangan Fasilitas Sekolah

1) Menambah lokal kelas dengan menaikan keatas.

2) Menambah fasilitas komputer dan mesin elektronik lainnya. 3) Menambah ruang laboratorium.

4) Menambah fasilitas olah raga.

5) Menambah tempat parkir baik guru ataupun siswa. 6) Menambah ruang Aula.

11. Penyelenggaraan Evaluasi

Penyelenggaraan evaluasi kegiatan Madrasah dilaksanakan setelah kegiatan yang dilaksanakan selesai dikerjakan seperti kegiatan Ujian baik yang bersifat intern maupun ujian negara sehingga bisa diketahui


(9)

kekurangan-kekurangan dalam penyelenggaraannya dan dapat dijadikan acuan untuk penyelenggaraan tahun-tahun berikutnya.

B. Keadaan Fisik Sekolah 1. Ruang kelas

MAN Yogyakarta II memiliki kelas sebagai ruang belajar bagi siswa yang berjumlah 23 ruang. Adapaun rinciannya sebagai berikut:

a. Ruang Kelas X : 8 kelas (Kelas MIA 1, MIA 2, MIA 3, MIA 4, MIA 5, MIA 6 dan IIS 1, IIS 2)

b. Ruang kelas XI: 8 kelas (6 kelas IPA, 2 kelas IPS) c. Ruang kelas XII: 8 kelas (5 kelas IPA, dan 3 kelas IPS ) 2. Ruang Laboratorium penunjang KBM

SMA N 7 Yogyakarta memiliki beberapa fasilitas laboratorium, diantaranya laboratorium Fisika, Kimia, Biologi, dan Komputer. Laboratorium Kimia barada di lantai I timur Mushola, sedangkan Laboratorium Fisika, Biologi, dan Komputer berada di lantai II secara berderetan dari yang paling utara yaitu Laboratorium Fisika, perpustakaan, Laboratorium Komputer dan paling selatan yaitu Laboratorium Biologi.

Laboratorium IPA memiliki beberapa alat penunjang seperti gelas ukur, kerangka, torso manusia 1 unit sebagai media, dan perlengkapan laboratorium lainnya. Laboratorium komputer memiliki 20 unit komputer. 3. Ruang Aula Lantai III

SMA N 7 Yogyakarta telah memiliki satu buah ruang Pertemuan yang terletak di lantai II dekat dengan kelas X MIA. Ruangan ini memiliki fasilitas penunjang seperi LCD, OHP, Screen, meja, White Board, dan lain sebagainya.

4. Ruang Guru

Ruang guru terletak di sisi sekolah bagian Belakang. Ruang ini telah memiliki fasilias meja dan kursi bagi setiap guru, AC, papan pengumuman bagi guru, almari peralatan P3K, data siswa dan guru, serta berbagai perlengkapan lainnya, sedangkan ruang piket guru terletak di bagian depan bersebelahan dengan ruang Pameran Piala.

5. Ruang Tata Usaha

Ruang Tata Usaha (TU) terletak di sisi sekolah bagian depan, yang mana pada mulanya runagan ini bentuknya sangat kuno karena menurut cerita ruagan ini merupakan ruangan Perawatan RSU Pugeran dimana merupakan tempat bekas Rumah Sakit Milik Fakultas Kedokteran UGM.


(10)

Ruang TU ini sangat penting sebagai tempat pelayanan administrasi sekolah, baik siswa, guru, karyawan, dan warga sekolah lainnya, serta administrasi yang berkaitan dengan pihak dalam dan luar sekolah. Ruang TU ini telah memiliki fasilias meliputi absen sidik jari, meja, kursi, beberapa unit komputer, televisi, almari arsip warga sekolah, kipas angin, dan berbagai perlengkapan pendukung lainnya.

6. Ruang Bimbingan dan Konseling

Ruang Bimbingan dan Konseling (BK) terletak di sisi sekolah bagian Timur Dekat Parkiran Siswa. Ruang BK ini sangat penting dalam menjalankan fungsinya sebagai tempat untuk membimbing dan mengarahkan siswa dalam menghadapi masalah siswa baik dalam bidang akademik dan non akademik. Selain itu ruang BK juga merupakan ruang untuk memberikan pelayanan bagi siswa dalam membantu mengarahkan prestasi dan bakat siswa. Bimbingan Konseling juga sangat berperan dalam membantu guru-guru, karyawan, dan orang tua siswa dalam mengembangkan anak didik dan kemajuan sekolah.

Secara umum kondisi fisik dan organisasi BK SMA N 7 Yogyakarta telah tergolong baik. Adapun data inventaris ruang BK adalah sebagai berikut: ruang tamu, ruang konseling, dan ruang kerja, meja, kursi, almari, papan tulis, bagan mekanisme penanganan masalah siswa di sekolah, bagan mekanisme kerja, dan struktur organisasi BK.

7. Lapangan Olahraga dan Upacara

SMA N 7 Yogyakarta memiliki lapangan olahraga dan upacara, yaitu lapangan basket dan futsal yang digunakan juga sebagai lapangan upacara, dan lapangan volley di bagian belakang. Akan tetapi kondisi lapangan volly ini kurang terawat. Dibagian tepi lapangan basket digunakan sebagai tempat parkiran, dan lantainya kurang memenuhi persyaratan keamanan lapangan olahraga.

8. Ruang Ibadah (masjid)

Bangunan mushola terletak di bagian tengah sekolah. Masjid dengan dua lantai di mana lantai I untuk putra sedangkan lantai II untuk putri. Memiliki fasilitas tempat wudhu, almari mukena, mimbar, karpet, dan beberapa aksesoris mushola lainnya.

9. Perpustakaan

Perpustakaan SMA N 7 Yogyakarta terletak di sisi sekolah bagian utara Ruang Guru. Perpustakaan SMA N 7 Yogyakarta menyediakan berbagai buku fiksi dan non fiksi, seperti buku teks pelajaran, buku


(11)

penunjang, novel, majalah, dan lain-lain. Secara garis besar, buku yang tersedia di perpustakaan SMA N 7 Yogyakarta cukup lengkap dan tertata rapi.

Administrasi perpustakaan yang digunakan sudah cukup rapi, dan berjalan sesuai dengan ketentuan. Pada tahun ini telah dilakukan system pencatatan buku tidak lagi manual karena telah digunakan penomoran secara barcode pada beberapa buku yang ada.

10. Koperasi Siswa

Koperasi Siswa (KOPSIS) SMA N 7 Yogyakarta terletak di sisi sekolah bagian barat Pendopo Sekolah. Koperasi Siswa ini dikelola oleh penjaga Koperasi. Koperasi Siswa menjual berbagai makanan kecil, dan minuman, peralatan sekolah, perlengkapan pakaian seragam sekolah, dan berbagai keperluan lainnya.

11. Ruang UKS dan Ruang Piket Guru

Ruang UKS berada di dalam area pendopo, yaitu terdapat di sisi sekolah bagian selatan kantor TU. Ruang UKS dibagi menjadi dua untuk siswa putra dan siswa putri. Ruang UKS ini telah memiliki berbagai sarana penunjang, seperti meja, temat tidur, kasur, bantal, selimut, almari, kipas angin, perlengkapan P3K, dan berbagai perlengkapan dan aksesoris lainnya. Ruang ini sebenarnya memberikan kontribusi yang lebih bagi warga sekolah. Sedangkan ruang piket guru juga telah memiliki berbagai sarana penunjang seperti Televisi, satu set komputer, meja, kursi, almari, white board, fasilitas hostpot, dan fasilitas penunjang lainnya.

12. Ruang Kantin

Ruang Kantin MAN SMA N 7 Yogyakarta terletak di sisi timur sekolah bersebelahan dengan Mushollah. SMA N 7 Yogyakarta memiliki banyak ruang kantin yang menyediakan berbagai makanan ringan dan minuman, serta menu sarapan dan makan siang. Ruang kantin ini telah dikelola dengan baik, sehingga kebersihan dan kerapiannya telah terjaga. 13. Tempat Parkir sepeda dan sepeda motor

Tempat parkir sepeda motor SMA N 7 Yogyakarta terletak di sisi timur depan dan timur belakang sekolah. Tempat parkir bagian depan disediakan bagi guru dan karyawan. Tempat parkir bagian belakang disediakan bagi siswa. Tempat parkir ini telah dikelola dengan baik dengan mempercayakan ketertiban dan keamanan bersama bagi warga sekolah. 14. Kamar kecil untuk guru dan karyawan


(12)

Kamar kecil untuk guru dan karyawan terletak di gedung sekolah berbagai tempat. Telah tersedia dua kamar kecil bagi guru dan karyawan yang teletak di sisi timur Ruang piket dan terdapat 3 buah kamar kecil yang terdapat di sisi utara ruang guru.

15. Kamar kecil untuk siswa

Kamar kecil bagi siswa terletak di berbagai tempat dan tiap kelas memiliki kamar kecil sendiri-sendiri. Bagi Siswa kelas XII IPS yang letaknya di lantai 1 sisi utara, kamar kecilnya terletak disisi paling barat kelas yang bersebelahan dengan kamar kecil guru, sedangkan bagi siswa putra memiliki kamar mandi sendiri disisi paling timur kelas. Bagi siswa putri kamar kecil terdapat disisi paling barat gedung kelas dan bagi siswa putra terdapat di kamar kecil samping kiri tangga.

Bagi siswa yang berada di lantai 2 juga sama untuk kamar mandi putri terdapat disisi barat aula lantai 2 dan untuk siswa putra terdapat disisi kiri tangga. Bagi siswa yang berada di gedung selatan yang terdiri dari siswa kelas IPS dan IPA juga mempunyai kamar mandi sendiri. Terdapat 4 buah kamar kecil di lantai 1.

C. Kondisi Nonfisik Sekolah 1. Potensi Sekolah

SMA N 7 Yogyakarta merupakan salah satu sekolah yang berbasis IT (informasi dan Teknologi) dan dikelola oleh Depertemen Pendidikan dan terletak di tengan perkotaan. Letak sekolah SMA N 7 Yogyakarta yang strategis sedikit dan di pinggir jalan raya yang cukup representatif dan kondusif untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran memberikan daya dukung tersendiri bagi pengembangan siswa. Hal ini memberikan dukungan bagi siswa untuk belajar berinteraksi dengan masyarakat setempat, dan kenyamanan bagi siswa dalam belajar sehingga terhindar dari kebisingan yang mengganggu aktifitas belajar mengajar.

2. Potensi guru dan karyawan

Jumlah guru SMA N 7 Yogyakarta sejumlah 56 guru, yang terdiri dari 46 orang guru tetap, dan 10 orang guru tidak tetap yang mengampu 5 mata pelajaran.SMA N 7 Yogyakarta memiliki 17 karyawan, yang terdiri dari 6 karyawan PNS dan 11 karyawan tidak tetap. Karyawan SMA N 7 Yogyakarta terbagi kerjanya dalam beberapa titik, diantaranya adalah petugas perpustakaan, petugas laborat, Tata Usaha, Tukang Kebun, petugas keamanan, dan Jaga Malam.


(13)

3. Potensi siswa

Pada tahun ajaran 2014/2015 SMA N 7 Yogyakarta memiliki siswa, yang meliputi:

a. Kelas X:

X MIA 1 : 36 siswa X MIA 2: 36 siswa

X MIA 3: 36 siswa X MIA 4 : 36 siswa

X MIA 5 : 35 siswa X MIA 6: 36 siswa XIIS 1 : 20 siswa X IIS 2 : 21 Siswa

b. Kelas XI:

XI MIA 1 : 33 siswa XI MIA 2 : 33 siswa XI MIA 3 : 32 siswa XI MIA 4 : 32 siswa

XI MIA 5 : 32 siswa XI MIA 6 : 31 siswa XI IIS : 33 siswa XI IIS : 30 siswa c. Kelas XII:

XII MIA 1: 28 siswa XII MIA 2: 27 siswa XII MIA 3: 29 siswa XII MIA 4 : 28 siswa XII MIA 5 : 29 siswa

XII IPS 1 : 32 siswa XII IPS 2 : 32 siswa XII IPS 3: 32 siswa

Siswa SMA N 7 Yogyakarta ini adalah siswa-siswa pilihan dari kota Yogyakarta dan sekitarnya. Beberapa siswa SMA N 7 Yogyakarta telah membuktikan kemampuannya dengan mengukir prestasi, baik dalam bidang akademik maupun non akademik, seperti lomba Ketangkasan Bahasa Jepang, Olimpiade, Lomba Roket Air, baris berbaris, dan debat bahasa Inggris. Selain itu masih banyak lagi prestasi yang telah diukir siswasiswi SMA N 7 Yogyakarta yang patut dibangakan.

4. Media pembelajaran

Media yang tersedia antara lain OHP, LCD, fasilitas internet, white board alat-alat peraga dan media laboratorium fisika dan biologi. Selain itu juga tersedia media audio-visual, alat-alat olahraga serta alat-alat kesenian berupa alat musik.

5. Kegiatan Ekstrakurikuler Siswa

Untuk membina kepribadian serta mengembangkan diri siswa maka dilaksanakan sejumlah kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan pada


(14)

sore hari mulai pukul 14.00 – 16.30 WIB dengan kegiatan, waktu dan nama pembina sebagai berikut:

II. RUMUSAN PROGRAM KEGIATAN PPL

A. Pra PPL

PPL adalah suatu upaya yang dijalankan untuk meningkatkan kualitas pendidik agar mampu menghasilkan tenaga pengajar yang profesional. Program PPL ini merupakan program pengajaran dan pelatihan yang disebut dengan program kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Kelangsungan proses kegiatan PPL ini berupa keterpaduan aspek manajemen waktu.

Sebelum melaksanakan kegiatan PPL mahasiswa mendapatkan pembekalan PPL di kampus yang diselenggarakan oleh UPPL. Materi pembekalan meliputi pengembangan wawasan mahasiswa, pelaksanaan pendidikan yang relevan dengan kebijakan-kebijakan baru dalam bidang pendidikan, dan materi yang terkat dengan teknis PPL. Pembekalan dilaksanakan dalam kelompok kecil berdasarkan kelompok sekolah atau lembaga dengan DPL PPL kelompok yang bersangkutan sebagai tutor. Dalam pembekalan tersebut dijelaskan bahwa Kegiatan PPL UNY 2014

No Jenis Ekstra Pembimbing Hari

Latihan

Pukul

1. Pramuka Hanung Kristianto Jumat 14.00 – 16.00 2. Mentoring Budi Luhur, S.Kom Kamis 14.00 – 15.30 3. Praktikum IPA Amudiono, S.Pd Senin,

Rabu

14.00 – 15.30

4. PMR PMI Cabang Kota Selasa 14.00 – 15.30

5. Catur Besar Martono S.Kom Selasa 14.00 – 15.30 6. Broadcasting Lilik Yuliani. S.Pd Selasa 14.00 – 15.30

7. PASUS Tugimin, S.Si Sabtu 14.00 – 15.30

8. Volley Ball Drs. Doso Priyono Rabu 15.30 – 16.30

9. Bola Basket Sudiro M.OR Rabu 15.30 – 16.30

10. Tartil Murotal Drs. Siti Hinduniyah Kamis 15.30 – 16.30 11. Baca tulis

Al-Qur’an

Suyono, M.Ag Kamis 15.30 – 16.30

12. KIR Dra. Pujiastuti Senin 14.00 – 15.30


(15)

dilaksanakan selama 2 bulan 17 hari, terhitung mulai tanggal 1 Juli sampai 17 September 2012. Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan PPL UNY 2014 di SMA N 7 Yogyakarta dapat di lihat pada matriks kegiatan.

B. Rancangan Program

Berdasarkan hasil observasi pra PPL, kemudian disusunlah rancangan program PPL. Rancangan program PPL untuk SMA N 7 Yogyakarta dirancang berdasarkan pada pertimbangan:

1. Kesediaan sekolah sesuai dengan potensi yang ada 2. Kemampuan mahasiswa

3. Faktor pendukung yang diperlukan (pengajaran) 4. Ketersediaan tenaga dan waktu yang diperlukan 5. Kesinambungan program

C. Penjabaran Program Kerja PPL

PPL adalah suatu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan agar mampu menghasilkan tenaga pengajar yang profesional. PPL merupakna pembentukan dan peningkatan kemampuan profesional. Misi yang tersebut diupayakan untuk mencapai misi yang lebih besar, antara lain pemberdayaan pendidikan di sekolah dan pemberdayaan para mahasiswa peserta PPL itu sendiri. Kegiatan yang termasuk dalam lingkup PPL yang lebih diarahkan ke pelatihan pengalaman profesionalisme pembelajaran. Jadi, kegiatan tersebut saling mendukung dan menunjang ke arah pencapaan tujuan peningkatan dan pemberdayaan yang difokuskan pada hal-hal yang berkaitan dengan usaha peningkatan kualitas pendidikan di sekolah, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kegiatan PPL merupakan suatu wadah bagi mahasiswa untuk memperoleh pangalaman dalam bidang manajerial dan pembelajaran di sekolah. Melalui kegiatan PPL terpadu ini diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan serta pengetahuan dalam bidang kependidikan. Melalui kegiatan ini pula mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah.

PPL bertujuan antara lain: (1) mengabdikan sebagian kompetensi mahasiswa untuk membantu lebih memberdayakan masyarakat sekolah demi tercapainya keluaran sekolah yang lebih berkualitas, dan (2) melatih kemampuan profesionalitas mengajar mahasiswa secara konkret.

Berdasarkan observasi pra PPL yang dilaksanakan di SMA N 7 Yogyakarta pada tanggal 1 Juli 2014 dan diketahui kondisi fisik dan non


(16)

fisik sekolah serta berbagai permasalahan yang dihadapi, maka mahasiswa PPL SMA N 7 Yogyakarta, maka dapat dirumuskan program kerja PPL, yaitu sebagai berikut:

1. Perumusan Program PPL

Program utama pelaksanaan PPL ini adalah praktik mengajar. Sebelum praktik mengajar dilaksanakan, ada beberapa administrasi pembelajaran yang harus dibuat. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan observasi kegiatan pembelajaran di kelas. Dengan melakukan observasi maka mahasiswa dapat menentukan teknik dan media yang tepat untuk digunakan dalam praktik mengajar.

Selain praktik mengajar di kelas, program pelaksanaan PPL yang lain adalah mengikuti kegiatan sekolah. Kegiatan ini dapat berupa kegiatan rutin dan kegiatan insidental.

Berdasarkan hasil observasi kelas yang dilakukan oleh peserta PPL mulai tanggal 1 Juli 2014, maka untuk program yang direncanakan pada program PPL UNY di SMA N 7 Yogyakarta adalah sebagai berikut :

a. Pembuatan dan penyusunan Silabus tahun pelajaran 2014.

b. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) satu semester.

c. Pembuatan Prota dan Prosem

d. Pembuatan Soal dan Media Pembelajaran e. Prakter mengajar


(17)

I. PERSIAPAN

Sebelum pelaksanaan PPL banyak hal yang perlu dipersiapkan dan dilaksanakan oleh mahasiswa. Beberapa hal yang dilakukan mahasiswa dalam rangka persiapan KKN-PPL adalah sebagai berikut :

A. Pembekalan PPL

Sebelum pelaksanaan PPL, mahasiswa memperoleh pembekalan yang dilaksanakan di kampus UNY, baik di UPPL maupun di masing-masing fakultas. Tujuan dari Pembekalan adalah agar mahasiswa menguasai kompetensi sebagai berikut:

1. Mendalami dan menghayati konsep dasar, arti, dan tujuan, pendekatan, program, pelaksanaan, monitoring, dan pelaksanaan PPL

2. Mendapatkan informasi tentang situasi, kondisi, potensi, dan permasalahan sekolah yang akan dijadikan lokasi PPL

3. Memiliki bekal pengetahuan tata karma kehidupan di sekolah

4. Memiliki wawasan tentang pengelolaan dan pengembangan lembaga pendidikan

5. Memiliki bekal pengetahuan dan ketrampilan praktis agar dapat melaksanakan program dan tugas-tugasnya di sekolah

6. Memiliki pengetahuan untuk dapat bersikap dan bekerja dalam kelompok secara interdisipliner dan lintas sektoral dalam rangka peyelesaian tugas di sekolah

7. Memiliki kemampuan menggunakan waktu secara efektif dan efisien pada saat melaksanakan program PPL

Materi yang disampaikan pada saat pembekalan antara lain pengembangan wawasan mahasiswa, pelaksanaan pendidikan yang relevan dengan kebijakan-kebijakan baru bidang pendidikan, dan materi yang terkait dengan teknis PPL.

B. Praktik Pembelajaran Mikro

Praktik pembelajaran mikro adalah mata kuliah yang wajib bagi calon mahasiswa PPL. Secara umum pengajaran mikro bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan kompetensi dasar mengajar sebagai bekal praktik mengajar di sekolah/lembaga pendidikan dalam program PPL. Secara khusus tujuan pengajaran mikro adalah:


(18)

2. Membentuk dan meningkatkan kompetensi dasar mengajar terbatas dan terpadu

3. Membentuk kompetensi kepribadian 4. Membentuk kompetensi sosial

Mahasiswa tidak bisa mengikuti program PPL jika nilai pengajaran mikro yang didapatkan kurang atau dinyatakan tidak lulus oleh dosen pengampu pengajaran mikro. Praktik pengajaran mikro ini dilaksanakan sejak bulan Maret sampai bulan Juni 2014.

C. Koordinasi dengan Dosen Pembimbing Lapangan

Koordinasi dengan dosen pembimbing lapangan juga sangat penting dilakukan. Begitu pula dengan Tim PPL UNY di SMA N 7 Yogyakarta, sebelum penerjunan, diadakan koordinasi atau pertemuan dengan dosen pembimbing lapangan untuk membahas bagaimana acara observasi dan juga PPL yang akan dilaksanakan di SMA N 7 Yogyakarta. Selain itu juga tim mendapatkan beberapa masukan atau nasihat yang perlu diperhatikan ketika kita berada di sekolah SMA N 7 Yogyakarta. Koordinasi perdana dilakukan di fakultas Ilmu Sosial UNY dengan agenda membahas pelaksanaan observasi sekolah yang akan dilaksanakan beberapa hari ke depan. Setelah itu koordinasi selanjutnya dilakukan insidental/fleksible. D. Koordinasi dengan Kelompok Tim PPL

Koordinasi kelompok PPL juga sangat penting. Koordinasi ini dilakukan secara rutin setiap minggu sekali. Pada koordinasi ini dibahas berbagai hal terkait persiapan untuk program PPL yang akan dilaksanakan di lokasi PPL. Selain itu juga membahas berbagai hal yang diperlukan ketika terjun ke sekolah sebagai contoh adalah pembahasan tentang dana PPL. Walaupun terkadang banyak kendala saat koordinasi diantaranya jadwal kuliah yang tidak sama, akan tetapi kegiatan koordinasi ini tetap berlangsung walau hanya dengan beberapa personil saja dan akhirnya semua persiapan pun dapat diselesaikan dengan cukup baik. Dari awal tim KKN-PPL SMA N 7 Yogyakarta memang terhalang oleh faktor jadwal yang berbeda dari para personilnya yang terkadang mempengaruhi hasil kerja.

E. Observasi

Kegiatan observasi ini dilakukan sebelum penerjunan ke sekolah, tepatnya dilaksanakan pada tanggal 2 Juli 2014 jam 09.00 WIB di SMA N 7 Yogyakarta. Sebelum melakukan observasi keliling sekolah, Tim PPL UNY disambut oleh pihak sekolah dan diperkenalkan dengan para guru


(19)

yang akan memberikan arahan dan bimbingan selama pelaksanaan PPL. Pada saat observasi juga dilakukan serah terima mahasiswa dari kampus ke sekolah oleh dosen pembimbing lapangan. Setelah acara seremonial selesai dilanjutkan dengan berkeliling sekolah melihat kondisi fisik sekolah maupun kondisi non fisik sekolah.

Hasil dari observasi ini kemudian akan menjadi bahan pertimbangan atau acuan dalam menyusun program PPL. Program dipilih berdasarkan pertimbangan sebagai berikut :

1. Permasalahan Guru dan potensi yang dimiliki 2. Mengacu pada pengajaran Guru di Kelas 3. Kemampuan mahasiswa dari segi pemikiran 4. Faktor pendukung yang diperlukan

5. Ketersediaan tenaga yang diperlukan 6. Ketersediaan waktu

7. Kesinambungan Program

Selain observasi sekolah dilakukan juga observasi kelas yang dilaksanakan sesuai dengan jadwal mengajar guru. Observasi kelas penyusun lakukan sebanyak dua kali dengan dua guru yang akan menjadi pembimbing selama PPL. Observasi kelas penting untuk mengetahui bagaimana kondisi kelas dan bagaimana biasanya guru mengajar, agar bisa mempersiapkan terlebih dahulu sebelum masuk dan mengajar di kelas. F. Persiapan Administrasi Pembelajaran

Setiap mahasiswa selain mempersiapkan program juga harus mempersiapkan perangkat pembelajaran sebelum terjun mengajar di kelas. Diantaranya adalah Silabus dan RPP. Perangkat administtrasi tersebut digunakan ketika kami terjun mengajar di kelas.

II. PELAKSANAAN PPL

Pelaksanaan PPL dilaksanakan dengan menyesuaikan dari pihak sekolah dan kesepakatan antara mahasiswa dengan guru pembimbing yang bersangkutan. Penyusun mulai masuk dan mengajar di kelas dari akhir bulan Juli sampai sebelum libur lebaran atau sampai awal Agustus, kemudian dilanjutkan setelah libur lebaran sampai akhir pelaksanaan PPL, sebelum penarikan yaitu 17 September. Penyusun mendapat dua kelas sebagai kelas pengajaran Sosiologi yaitu kelas XI IPS 1 dan kelas XI IPS 2 masing-masing kelas berjumlah 34 siswa dan 30 siswa.


(20)

A. Penyusunan perangkat pembelajaran

Sebelum masuk kelas dan mengajar siswa, penyusun harus menyusun berbagai perangkat pembelajaran yang sebelumnya harus dikonsultasikan dengan guru pembimbing untuk diberi pengarahan dan masukan. Perangkat pembelajaran yang disiapkan oleh penyusun adalah RPP yang akan digunakan untuk mengajar, bahan ajar, dan perangakat lain seperti slide power point, media games yaitu kertas tebak kata dan lembar soal dalam bentuk TTS, dan sebagainya.

B. Praktek mengajar

Kegiatan praktik mengajar bisa dikatakan sebagi bagian inti atau bagian terpenting dari program PPL ini. Dengan praktik mengajar langsung, diharapkan penyusun dapat memperoleh pengalaman mengajar secara langsung di lapangan, dan penyusun juga mampu mengaplikasikan semua ilmu yang sudah dipelajari di bangku kuliah.

Penyusun diberikan kesempatan untuk mengajar di kelas sampai tanggal 17 September 2014 dan mengampu 2 kelas yaitu kelas XI IPS 1 dan kelas XI IPS 2. Selama proses belajar mengajar banyak hal-hal di luar dugaan yang terjadi. Perbedaan antara XI IPS 2 dan XI IPS 1 dalam kegiaatan pembelajaran sangat tampak. XI IPS 1 lebih tenang dan tertib, lebih fokus dalam memperhatikan materi, berbeda dengan XI IPS 2 yang lebih ramai dan kurang fokus dalam pembelajaran. Dari praktik mengajar kelas penyusun mendapat banyak sekali pembelajaran dan menyadari beberapa kekurangan yang ada pada penyusun sehingga perlu terus belajar lebih banyak lagi jika ingin menjadi guru yang sesungguhnya.

Pada praktik mengajar di kelas penyusun mendapat bagian untuk mengajar KD 1 dan KD 2.

Berikut adalah jadwal mengajar selama PPL beserta materi yang disampaikan:

Pertemuan

ke- Tanggal Jam Kelas Materi

1 Jumat,

8 Agustus 2014 1-2 XI IPS 1

1. Pengertian Kelompok Sosial 2. Pengertian Para Tokoh sosiologi

2 Jumat,

8 Agustus 2014 3-4 XI IPS 2

1. Pengertian Kelompok Sosial 2. Pengertian Para Tokoh sosiologi 3

Kamis, 14 Agustus 2014

1-2 XI IPS 1

1. Ciri-ciri kelompok Sosial Secara Umum

2. Ciri-Ciri keompok Sosial dari Soerjono Soekanto

4 Selasa,

12 Agustus 3-4 XI IPS 2

1. Ciri-ciri kelompok Sosial Secara Umum


(21)

2014 2. Ciri-Ciri keompok Sosial dari Soerjono Soekanto 5 Selasa, 19 Agustus 2014

3-4 XI IPS 1

1.Dasar Pembentukan kelompok sosial

6

Jumat, 15 Agustus 2014

3-4 XI IPS 2

1. Dasar Pembentukan kelompok Sosial

7 Kamis,

21 Agust 2014 1-2 XI IPS 1

Klasifikasi Kelompok Sosial menurut cara Terbentuknya

8 Senin,

18 Agust 2014 3-4 XI IPS 2

Klasifikasi Kelompok Sosial menurut cara Terbentuknya

9 Selasa,

26 Agust 2014 3-4 XI IPS 1

Klasifikasi Kelompok Sosial Menurut erat longgarnya ikatan Kelompok

10 Jumat,

22 Agust 2014 3-4 XI IPS 2

Klasifikasi Kelompok Sosial Menurut erat longgarnya ikatan Kelompok

11 Senin,

25 Agust 2014 1-2 XI IPS 2

Klasifikasi Kelompok Sosial

1. Menurut Hubungan Antar anggota

2. Menurut Pencapaian Tujuan 3. Menurut Pendapat Merton 4. Menurut Sudut Pandang

Individu

12

Kamis, 28 Agustus 2014

3-4 XI IPS 1

Klasifikasi Kelompok Sosial

1. Menurut Hubungan Antar anggota

2. Menurut Pencapaian Tujuan 3. Menurut Pendapat Merton 4. Menurut Sudut Pandang

Individu

13 Selasa,

2 Sept 2014 1-2 XI IPS 1

Ulangan Harian 1

14 Selasa,

2 Sept 2014 3-4 XI IPS 2

Ulangan Harian 1

15 Selasa,

9 Sept 2014 1-2 XI IPS 2

Remidi UH 1 dan Ulangan susulan

16 Selasa,

9 Sept 2014 3-4 XI IPS 1

Remidi UH 1 dan Ulangan susulan

17 Kamis,

11 Sept 2014 1-2 XI IPS 1

Evaluasi dan Penutup

18 Jumat,

12 Sept 2014 1-2 XI IPS 2

Evaluasi dan Penutup

Selama pelaksanaan PPL penyusun melakukan berbagai hal selain mengajar di dalam kelas, diantaranya:

1. Menggantikan guru yang tidak bisa mengajar

Guru yang digantikan antara lain adalah guru bidang studi Sosiologi kelas XI IPS 1, ada juga guru agama, dan sebagainya. Akan tetapi kedudukan penyusun disana hanya menyerahkan tugas dan menunggu kelas yang kosong.


(22)

2. Mendampingi guru pembimbing ketika mengajar di kelas

Hal ini dilakukan agar penyusun mengamati bagaimana guru mengajar dan bagaimana kondisi dari siswa ketika diajar oleh guru, sebagai bahan pembanding adakah perbedaan antara diajar oleh PPL dengan guru sesungguhnya.

3. Piket UKS, KBM, Perpustakaan, Tatib, BK

Penyusun juga rutin piket UKS, KBM, perpustakaan, tatib, dan BK sesuai dengan jadwal yanng telah dibuat. Hal yang dilakukan ketika piket KBM adalah mengurus absensi guru, siswa, temasuk mengurus perijinan dan keterlambatan, dan juga tugas bagi kelas yang tidak ada guru. Sedangkan piket UKS antara lain tugas membersihkan UKS, mengisi buku administrasi UKS, dan melayani siapapun yang membutuhkan pertolongan kesehatan. Sedangkan tugas ketika piket perpustakaan adalah inventarisasi buku hibah dan buku baru dari pembelian. Piket tatib mengurui tentang perijinan bagi siswa yang akan ijin dan siswa telat. Piket BK membantu administrasi BK.

C. Evalusi Pembelajaran

Evaluasi pembelajaran dilakukan hanya satu kali yaitu tentang Pembentukan Kelompok Sosial. Hal ini dikarenakan waktu yang tidak memungkinkan. Soal evaluasi dibuat sendiri dengan pertimbangan guru pembimbing. Soal evaluasi terdiri dari 8 essai berstruktur. Evaluasi dilakukan di dua kelas dalam hari yang sama yaitu Selasa tanggal 2 September 2014 dan XI IPS 1 pada jam 1-2 dan XI IPS 2 pada jam 3-4. Namun, kegiatan ini berlangsung dengan tertib dan beberapa siswa mampu mengerjakan sebelum waktu selesai. Hasil evaluasi menunjukkan perbedaan yang signifikan dari kedua kelas. Kelas XI IPS 1 mendapatkan hasil yang tidak lebih baik dari XI IPS 2. Ada beberapa siswa yang tidak bisa menyelesaikan soal ujian, meski soal yang dikeluarkan adalah soal yang sudah berulang kali penyususn jelaskan.

III. ANALISIS HASIL PELAKSANAAN

Dari pelaksanaan program kerja PPL yang telah dilaksanakan dan hasil yang diperoleh, dapat dikatakan program PPL berjalan dengan baik, lancar, tanpa ada hambatan yang berarti. Jumlah mengajar lebih dari 8 kali tatap muka, seperti yang telah ditugaskan. Dalam pelaksanaan program PPL mahasiswa dapat melaksanakan dengan baik atas dukungan dari berbagai pihak yang telah sangat membantu dalam proses baik itu dalam tahap persiapan, pelaksanan maupun evaluasi. Bantuan yang sangat besar dari Dosen Pembimbing Lapangan


(23)

(DPL) dan Guru Pembimbing sangat membantu praktikan dalam melaksankan program-program praktikan. Kendala yang dirasakan oleh praktikan dalam pelaksanaan program adalah :

1. Penyusunan perangkat pembelajaran (RPP, silabus, dan lain-lain)

Kesulitan dalam mencari bahan dan batasan materi untuk tiap pertemuannya karena menyesuaikan waktu apalagi ketika Ramadhan dengan jumlah jam pelajaran yang lebih seingkat dari biasanya. Setelah konsultasi pada guru dan dosen, banyak masukan yang sangat membantu sehingga praktikan menemukan solusi yaitu mencari sumber di internet dan buku, membuat media dan batasan materi yang akan disampaikan sesuai dengan hasil observasi.

2. Penyusun hanya mempunyai persiapan sedikit berupa antisipasi terhadap hal-hal yang terjadi di lapangan ketika masuk kelas, misalnya bagaimana jika siswa tidak bisa dikendalikan, bagaimana jika siswa lama dalam memahami materi, bagaimana jika siswa bosan dengan apa yang penyusun lakukan,dsb.

3. Sebagai mahasiswa yang masih awam, pada pertemuan awal dalam menyampaikan konsep materi belum bisa runtut, dan belum mampu mengajar secara efektif namun semakin lebih baik pada pertemuan selanjutnya.

4. Terkadang Praktikan belum sesuai dalam mengalokasikan waktu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran pada rencana pembelajaran.

IV. REFLEKSI

Dengan melihat analisis hasil pelaksanaan PPL di atas, hambatan dan permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan PPL antara lain :

1. Beberapa siswa perlu meningkatkan kemampuan dasar untuk menyerap materi pelajaran.

2. Sebelum terjun masuk ke kelas seharusnya sudah dipersiapkan administrasi pembelajarannya, sehingga proses pembelajaran menjadi terstruktur dengan baik karena ada acuan atau pedomannnya.

3. Waktu merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan dan diatur dengan baik, agar pelaksanaan pembelajaran lebih teratur.

4. Sering-sering berkonsultasi dengan guru dan sharing segala hal yang masih dirasakan sulit atau apapun yang akan dilakukan harus dikoordinasikan dengan guru pembimbing agar tidak ada kekeliruan.


(24)

I. Kesimpulan

Berdasarkan kegiatan PPL yang telah dilaksanakan, maka praktikan dapat menarik kesimpulan yaitu :

1. Kegiatan PPL merupakan wahana untuk memberikan bekal bagi praktikan (calon guru) tentang bagaimana menjadi seorang guru yang memiliki dedikasi dan loyalitas tinggi pada instansi dan profesinya.

2. Komunikasi yang baik antara guru, siswa, dan karyawan sangat diperlukan agar proses dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

3. Seorang guru harus memiliki kesiapan mengajar baik materi, mental, kepribadian, maupun penampilan selain modal ilmu yang telah dikuasai dengan baik sebagai syarat utama.

4. Seorang guru harus terus belajar dan menggali pengalaman dari berbagai pihak pada proses pembelajaran.

5. Setiap hal yang dikoordinasikan atau dikonsultasikan terlebih dahulu akan menghasilkan hasil yang baik, sebaliknya akan banyak kekeliruan yang dapat berakibat fatal jikalau tidak ada koordinasi dan konsultasi yang baik antara mahasiswa dengan guru dan dosen.

II. Saran

Kegiatan PPL yang telah dilaksanakan selama kuranglebih dua bulan telah memberikan banyak pengalaman bagi praktikan. Adapun hasil dari pelaksanaan tersebut, praktikan dapat memberikan saran sebagai berikut :

1. Kepada pihak SMA N 7 Yogyakarta diharapkan lebih meningkatkan kualitas siswa dan mendukung serta memfasilitasi setiap potensi yang dimiliki siswa.

2. Kepada mahasiswa PPL berikutnya, diharapkan untuk menjalin komunikasi yang lebih baik dengan guru pembimbing dan pihak sekolah, sehingga pelaksanaan PPL berjalan dengan lancar.

3. Kepada pihak UPPL UNY diharapkan memonitoring sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan dilakukan di lokasi masing-masing, sehingga peserta PPL dapat terkoordinasi dengan baik.


(25)

Suwarna. 2011. Materi Pembekalan KKN-PPL. Yogyakarta: UPPL UNY

Suwarna. 2011. Materi Pembekalan Pengajaran Mikro. Yogyakarta: UPPL UNY Suwarna. 2011. Panduan KKN PPL. Yogyakarta: UPPL UNY


(26)

(1)

21

2014 2. Ciri-Ciri keompok Sosial dari Soerjono Soekanto

5

Selasa, 19 Agustus 2014

3-4 XI IPS 1

1.Dasar Pembentukan kelompok sosial

6

Jumat, 15 Agustus 2014

3-4 XI IPS 2

1. Dasar Pembentukan kelompok Sosial

7 Kamis,

21 Agust 2014 1-2 XI IPS 1

Klasifikasi Kelompok Sosial menurut cara Terbentuknya

8 Senin,

18 Agust 2014 3-4 XI IPS 2

Klasifikasi Kelompok Sosial menurut cara Terbentuknya

9 Selasa,

26 Agust 2014 3-4 XI IPS 1

Klasifikasi Kelompok Sosial Menurut erat longgarnya ikatan Kelompok

10 Jumat,

22 Agust 2014 3-4 XI IPS 2

Klasifikasi Kelompok Sosial Menurut erat longgarnya ikatan Kelompok

11 Senin,

25 Agust 2014 1-2 XI IPS 2

Klasifikasi Kelompok Sosial

1. Menurut Hubungan Antar anggota

2. Menurut Pencapaian Tujuan 3. Menurut Pendapat Merton 4. Menurut Sudut Pandang

Individu

12

Kamis, 28 Agustus 2014

3-4 XI IPS 1

Klasifikasi Kelompok Sosial

1. Menurut Hubungan Antar anggota

2. Menurut Pencapaian Tujuan 3. Menurut Pendapat Merton 4. Menurut Sudut Pandang

Individu

13 Selasa,

2 Sept 2014 1-2 XI IPS 1

Ulangan Harian 1

14 Selasa,

2 Sept 2014 3-4 XI IPS 2

Ulangan Harian 1

15 Selasa,

9 Sept 2014 1-2 XI IPS 2

Remidi UH 1 dan Ulangan susulan

16 Selasa,

9 Sept 2014 3-4 XI IPS 1

Remidi UH 1 dan Ulangan susulan

17 Kamis,

11 Sept 2014 1-2 XI IPS 1

Evaluasi dan Penutup

18 Jumat,

12 Sept 2014 1-2 XI IPS 2

Evaluasi dan Penutup

Selama pelaksanaan PPL penyusun melakukan berbagai hal selain mengajar di dalam kelas, diantaranya:

1. Menggantikan guru yang tidak bisa mengajar

Guru yang digantikan antara lain adalah guru bidang studi Sosiologi kelas XI IPS 1, ada juga guru agama, dan sebagainya. Akan tetapi kedudukan penyusun disana hanya menyerahkan tugas dan menunggu kelas yang kosong.


(2)

22

2. Mendampingi guru pembimbing ketika mengajar di kelas

Hal ini dilakukan agar penyusun mengamati bagaimana guru mengajar dan bagaimana kondisi dari siswa ketika diajar oleh guru, sebagai bahan pembanding adakah perbedaan antara diajar oleh PPL dengan guru sesungguhnya.

3. Piket UKS, KBM, Perpustakaan, Tatib, BK

Penyusun juga rutin piket UKS, KBM, perpustakaan, tatib, dan BK sesuai dengan jadwal yanng telah dibuat. Hal yang dilakukan ketika piket KBM adalah mengurus absensi guru, siswa, temasuk mengurus perijinan dan keterlambatan, dan juga tugas bagi kelas yang tidak ada guru. Sedangkan piket UKS antara lain tugas membersihkan UKS, mengisi buku administrasi UKS, dan melayani siapapun yang membutuhkan pertolongan kesehatan. Sedangkan tugas ketika piket perpustakaan adalah inventarisasi buku hibah dan buku baru dari pembelian. Piket tatib mengurui tentang perijinan bagi siswa yang akan ijin dan siswa telat. Piket BK membantu administrasi BK.

C. Evalusi Pembelajaran

Evaluasi pembelajaran dilakukan hanya satu kali yaitu tentang Pembentukan Kelompok Sosial. Hal ini dikarenakan waktu yang tidak memungkinkan. Soal evaluasi dibuat sendiri dengan pertimbangan guru pembimbing. Soal evaluasi terdiri dari 8 essai berstruktur. Evaluasi dilakukan di dua kelas dalam hari yang sama yaitu Selasa tanggal 2 September 2014 dan XI IPS 1 pada jam 1-2 dan XI IPS 2 pada jam 3-4. Namun, kegiatan ini berlangsung dengan tertib dan beberapa siswa mampu mengerjakan sebelum waktu selesai. Hasil evaluasi menunjukkan perbedaan yang signifikan dari kedua kelas. Kelas XI IPS 1 mendapatkan hasil yang tidak lebih baik dari XI IPS 2. Ada beberapa siswa yang tidak bisa menyelesaikan soal ujian, meski soal yang dikeluarkan adalah soal yang sudah berulang kali penyususn jelaskan.

III. ANALISIS HASIL PELAKSANAAN

Dari pelaksanaan program kerja PPL yang telah dilaksanakan dan hasil yang diperoleh, dapat dikatakan program PPL berjalan dengan baik, lancar, tanpa ada hambatan yang berarti. Jumlah mengajar lebih dari 8 kali tatap muka, seperti yang telah ditugaskan. Dalam pelaksanaan program PPL mahasiswa dapat melaksanakan dengan baik atas dukungan dari berbagai pihak yang telah sangat membantu dalam proses baik itu dalam tahap persiapan, pelaksanan maupun evaluasi. Bantuan yang sangat besar dari Dosen Pembimbing Lapangan


(3)

23

(DPL) dan Guru Pembimbing sangat membantu praktikan dalam melaksankan program-program praktikan. Kendala yang dirasakan oleh praktikan dalam pelaksanaan program adalah :

1. Penyusunan perangkat pembelajaran (RPP, silabus, dan lain-lain)

Kesulitan dalam mencari bahan dan batasan materi untuk tiap pertemuannya karena menyesuaikan waktu apalagi ketika Ramadhan dengan jumlah jam pelajaran yang lebih seingkat dari biasanya. Setelah konsultasi pada guru dan dosen, banyak masukan yang sangat membantu sehingga praktikan menemukan solusi yaitu mencari sumber di internet dan buku, membuat media dan batasan materi yang akan disampaikan sesuai dengan hasil observasi.

2. Penyusun hanya mempunyai persiapan sedikit berupa antisipasi terhadap hal-hal yang terjadi di lapangan ketika masuk kelas, misalnya bagaimana jika siswa tidak bisa dikendalikan, bagaimana jika siswa lama dalam memahami materi, bagaimana jika siswa bosan dengan apa yang penyusun lakukan,dsb.

3. Sebagai mahasiswa yang masih awam, pada pertemuan awal dalam menyampaikan konsep materi belum bisa runtut, dan belum mampu mengajar secara efektif namun semakin lebih baik pada pertemuan selanjutnya.

4. Terkadang Praktikan belum sesuai dalam mengalokasikan waktu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran pada rencana pembelajaran.

IV. REFLEKSI

Dengan melihat analisis hasil pelaksanaan PPL di atas, hambatan dan permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan PPL antara lain :

1. Beberapa siswa perlu meningkatkan kemampuan dasar untuk menyerap materi pelajaran.

2. Sebelum terjun masuk ke kelas seharusnya sudah dipersiapkan administrasi pembelajarannya, sehingga proses pembelajaran menjadi terstruktur dengan baik karena ada acuan atau pedomannnya.

3. Waktu merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan dan diatur dengan baik, agar pelaksanaan pembelajaran lebih teratur.

4. Sering-sering berkonsultasi dengan guru dan sharing segala hal yang masih dirasakan sulit atau apapun yang akan dilakukan harus dikoordinasikan dengan guru pembimbing agar tidak ada kekeliruan.


(4)

25 BAB III PENUTUP

I. Kesimpulan

Berdasarkan kegiatan PPL yang telah dilaksanakan, maka praktikan dapat menarik kesimpulan yaitu :

1. Kegiatan PPL merupakan wahana untuk memberikan bekal bagi praktikan (calon guru) tentang bagaimana menjadi seorang guru yang memiliki dedikasi dan loyalitas tinggi pada instansi dan profesinya.

2. Komunikasi yang baik antara guru, siswa, dan karyawan sangat diperlukan agar proses dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

3. Seorang guru harus memiliki kesiapan mengajar baik materi, mental, kepribadian, maupun penampilan selain modal ilmu yang telah dikuasai dengan baik sebagai syarat utama.

4. Seorang guru harus terus belajar dan menggali pengalaman dari berbagai pihak pada proses pembelajaran.

5. Setiap hal yang dikoordinasikan atau dikonsultasikan terlebih dahulu akan menghasilkan hasil yang baik, sebaliknya akan banyak kekeliruan yang dapat berakibat fatal jikalau tidak ada koordinasi dan konsultasi yang baik antara mahasiswa dengan guru dan dosen.

II. Saran

Kegiatan PPL yang telah dilaksanakan selama kuranglebih dua bulan telah memberikan banyak pengalaman bagi praktikan. Adapun hasil dari pelaksanaan tersebut, praktikan dapat memberikan saran sebagai berikut :

1. Kepada pihak SMA N 7 Yogyakarta diharapkan lebih meningkatkan kualitas siswa dan mendukung serta memfasilitasi setiap potensi yang dimiliki siswa.

2. Kepada mahasiswa PPL berikutnya, diharapkan untuk menjalin komunikasi yang lebih baik dengan guru pembimbing dan pihak sekolah, sehingga pelaksanaan PPL berjalan dengan lancar.

3. Kepada pihak UPPL UNY diharapkan memonitoring sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan dilakukan di lokasi masing-masing, sehingga peserta PPL dapat terkoordinasi dengan baik.


(5)

26

DAFTAR PUSTAKA

Suwarna. 2011. Materi Pembekalan KKN-PPL. Yogyakarta: UPPL UNY

Suwarna. 2011. Materi Pembekalan Pengajaran Mikro. Yogyakarta: UPPL UNY Suwarna. 2011. Panduan KKN PPL. Yogyakarta: UPPL UNY


(6)

27