Profesi Akuntansi dan Peran PT

PENTINGNYA SERTIFIKASI PROFESI
DAN PERAN PERGURUAN TINGGI

Agenda
1 Sertifikasi Profesi
2

Peran Perguruan Tinggi

3Sertifikasi Profesi Akuntansi CA & CPA

Profil Lulusan S1 Akuntansi
• Profesional yang mampu menghasilkan
informasi keuangan dan non keuangan
sebuah entitas (akuntan internal, tax
specialist, sistem analisis, intenral
auditor, eksternal, auditor)
• Profesional yang mampu menggunkan
informas keuangan non keuangan untuk
pengambilan keputusan (analis
keuangan, konsultan, staf keuangan)


3

Keunggulan Akuntan
• Semua organisasi membutuhkan akuntan
untuk pencatatan transaksi, administrasi
perpajakan, pelaporan keuangan.
• Akuntan mudah memahami proses bisnis
perusahaan karena memahami alur
kegiatan melalui dokumentasi transaksi.
• Akuntan dapat bekerja dalam perusahaan
maupun bekerja sebagai akuntan /
auditor profesional

4

Sertifikasi Profesi
• Disyaratkan oleh regulasi sebelum
melakukan kegiatan tertentu misal
Akuntan Publik; Penilai; Dokter

• Standardisasi kompetensi seseorang
dianggap mampu menjalankan profesi
• Pengakuan kompetensi seseorang
• Nilai tambah pada saat masuk dunia
kerja, karena dengan sertifikasi
seseorang dianggap memiliki kompetensi
yang disyaratkan oleh profesi

5

Sertifikasi Profesi Akuntansi
Pengakuan global kompetensi dan
profesionalitas
Kompetensi umum dan khusus bidang profesi
tersebut
Kombinasi pendidikan formal dan ujian
Mengikuti ketentuan umum kurikulum
internasonal. Misal untuk Akuntansi  IES
ditentukan oleh IFAC
Pengakuan antar profesi - MRA


6

Pilihan Profesi












Akuntan Publik
Akuntan Manajemen
Akuntan / Auditor
Pemerintah

Konsultan Pajak
Konsultan Manajemen
Internal Auditor
Akuntan Pendidik
Keuangan Perusahaan
Penilai
Pengusaha
Lainnya

• CPA  akuntan publik
• CPMA  akuntansi manajemen
• QIA  internal auditor
• USKP  konsultan pajak
• CPSAK  sertifikasi PSAK
• SAS  Akuntan Syariah
• US-AAP  Ujian Sertifikasi Ahli
Akuntansi Pemerintahan
• MAPI Cert  Penilai
• CA  konsultan jasa akuntansi,
financial preparer


7

Profesi di Bidang Akuntansi
 Akuntan yang bekerja di sebuah perusahaan / organisasi  menyusun
laporan keuangan berdasarkan standar akuntansi di sebuah organisasi
dengan bantuan teknologi informasi.
 Auditor eksternal yang  jasa atestasi atas laporan keuangan
berdasarkan standar profesi auditor dan jasa lainnya
 Auditor internal  audit internal kegiatan operasional dan keuangan
perusahaan serta audit investigasi
 Staf keuangan, perpajakan dalam sebuah perusahaan  menyelesaikan
kegiatan pelaporan dan pengambilan keputusan di bidang keuangan
dan perpajakan di organisasi/perusahaan.
 Konsultan manajemen, perpajakan dan sistem informasi  dengan
konsep dasar konsultasi dan teori & praktek memberikan saran pada
perusahaan.
 Analis laporan keuangan  menyarankan kepada investor atau kreditor
dalam pengambilan keputusan kredit dan investasi.
 Sistem analis yang dapat merancang, mendisain sistem informasi

keuangan sebuah perusahaan.
 Penilai  meilai transaksi dan bisnis untuk tujuan transaksi dan laporan
keuangan
8

Profesi di Bidang Akuntansi
Akuntan internal entitas
 Bekerja dalam sebuah entitas
 Tanggung jawab utama menyusun laporan keuangan sesuai dengan
standar yang berlaku untuk organisasi tersebut (pencatatan dan
penyusunan laporan, IT specialist, kebijakan akuntansi)
 Untuk entitas yang besar, penyusunannya menggunakan basis IT,
sehingga diperlukan penguasaan IT dan software akuntansi
 Sertifikasi: CA, CPA, CPMA

Audit internal entitas
 Menjalankan fungsi internal audit:
 Audit operasi
 Audit khusus
 Review laporan keuangan


 Independen dari kegiatan operasi perusahaan tetapi merupakan bagian
dari manajemen
 Mitra eksternal auditor dalam menjalankan tugasnya
 Harus ada untuk organisasi yang diregulasi : bank, lembaga keuangan,
listed company
 Pemerintah  BPKP, Inspektorat, Bawasda; Swasta  Internal Auditor;
Controler.
9
 Sertifkasi CIA, QIA

Profesi di Bidang Akuntansi
Auditor
 Bekerja dalam sebuah kantor akuntan publik – independen
 Pekerjaan auditor : assurance (audit laporan keuangan), atestasi, penyusunan
laporan keuangan, jasa lainnya
 Untuk menjadi partner (akuntan publik) harus lulus CPA, memiliki pengalaman
mengaudit
 Harus menjaga profesionalitasnya melalui pendidikan profesi lanjutan (PPL)
 Diregulasi oleh kementerian keuangan – PPAJP

 Penguasaan akuntansi keuangan dan auditing
 Sertifikasi : CPA Indonesia atau ACCA, CPA dll untuk bekerja di LN

Konsultan Manajemen
 Bekerja di KAP atau konsultan manajemen
 Memberikan saran untuk permasalahan perusahaan; efisiensi,
penilaian perusahaan, transaksi merger & akuisisi, penyusunan
rencana strategis, rencana pengembangan usaha, konsultan sistem
informasi.
 Sertifikasi : CA, CPA, CPMA, CFA, CISA
10

Profesi di Bidang Akuntansi
Konsultan Pajak
 Bekerja pada KAP atau kantor konsultan pajak
 Membantu perusahaan menyelesaikan administrasi perpajakan atau dispute
masalah pajak dengan kantor pajak  dalam rangka pengajuan keberatan,
banding, kasasi
 Memberikan saran pada suatu entitas agar pajak menjadi efisien atau
membantu menganalisis dampak perpajakan terhadap suatu rencana bisnis atau

transaksi tertentu – tax planning dan tax manajemen
 Sertifikasi : USKP, CA

Konsultan Keuangan & Analis Keuangan
 Bekerja pada sebuah perusahaan investasi / sekuritas atau bekerja
secara independen
 Memberikan konsultasi / rekomendasi mengenai investasi dalam
saham dan bentuk-bentuk investasi yang lain.
 Membantu melakukan penilaian perusahaan, memberikan konsultasi
transaksi merger and aquisitio
 Kemampuan yang diperlukan : manajemen keuangan, investasi,
financial planner.
 Sertifikasi : CFA, CFP

11

Profesi di Bidang Akuntansi
Akuntan di Instansi Pemerintah
 Internal auditor – BPKP, Inspektorat
 Efisiensi dan efektivitas organisasi

 Review laporan keuangan
 Audit khusus

 Eksternal auditor – BPK
 Audit operasional
 Audit tujuan tertentu
 Audit laporan keuangan

 Akuntan Internal – bagian keuangan Kementerian Lembaga,
Pemda, sistem informasi akuntansi
 Keuangan – Perbendaharaan, Perencanaan, Anggaran, Keuangan
 Direktorat Jenderal Pajak, Dinas Pendapatan

12

Stakeholder Profesi Akuntansi

Pendidik
an
Asosiasi

Profesi
Regulator

• Pendidikan luar sekolah – program
pelatihan
• SMK Akuntansi
• Vokasi: DI, DII, DIII, DIV, Magister
Terapan
• S1 Akuntansi
• PPAk
• S2 MAKSI, S2 Magister Science
• S3 Akuntansi
• Pendidikan Luar Negeri
• IAI: Komp. Akt Pendidik & Sektor Publik
• Asosiasi Profesi Akuntansi : IAPI, IAMI
• Asosiasi Profesi lain terkait akuntansi dan
Internasional – Internal Auditor, CISA,
ACCA, CMA, CIMA, CPA Negara lain






PPAJP
Bapepam-LK
Kemendiknas - DIKTI
BNSP
Internasional – IFAC
13

Profesi untuk Lulusan Akuntansi – saat ini

CPA Ind
Certified
Public
Accountant

Ak
Akuntan





Akuntan Publik
Prasyarat  S1 Akuntansi ??
Dapat memberikan jasa sesuai dengan UU AP





Akuntan
Prasyarat  S1 + Pendidikan Profesi Akuntansi
Ak bukan sekedar gelar akedemik tetapi gelar
profesi
Apakah sesuai dengan profesional accountant
(IFAC)



Profesi untuk Lulusan Akuntansi – saat ini


CMA

CPMA








Certified Management Accountant di bawah
Institute Management Accountant (Australia)
7 level member, CMA (S2), AMA & GMA (S1)
Melalui pendidikan S2 atau pelatihan untuk mata
ajar tertentu.

Certified Profesional Management Accountant
S1 Akuntansi / DIV + 1 thn pengalaman, / S1 non
akuntansi + 2th pengalaman , DIII + 8than pglmn.
Organisasi Profesi IAMI

Profesi lain Lulusan Akuntansi
QIA

CIA

CFA
Certified
Financial
Analyst

• Qulifying Internal Auditor
• Prasyarat  S1 Akuntansi dan Pengalaman
sebagai Internal Auditor
• Internal Auditor Pemerintah dan BUMN/D/S




Certified Internal Auditor
Prasyarat S1
Pasar menilai berbeda internal auditor yang
memiliki gelar CIA

• Certified Financial Analyst
• S1
• Pasar menilai berbeda analis yang memiliki CFA
walaupun masih level 1 dari 3 level CFA.

16

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
MEA merupakan wujud kesepakatan dari negara-negara
ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan
dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan
dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia
serta menciptakan pasar regional bagi kurang lebih 500 juta
penduduknya.

Perdagangan bebas dapat diartikan tidak ada hambatan tarif
(bea masuk 0-5%) maupun hambatan nontarif bagi negaranegara anggota ASEAN.

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015
4 Pilar ASEAN Economic
Community (AEC)
Terbentuknya
Pasar dan
basis produksi
tunggal
• Bebas arus
barang

• Bebas jasa
• Bebas investasi
• Bebas tenaga
kerja
• Bebas arus
permodalan
• Priority
Integration
Sectors (PIS)
• Pengembangan
sektor foodagricultureforestry

Kawasan
Berdaya-saing
Tinggi
• Kebijakan
persaingan
• Perlindungan
konsumen,
HKI
• Pembanguna
n
infrastruktur
• Kerjasama
energi
• Perpajakan
• E-commerce

Kawasan
dengan
Pembangunan
Ekonomi yang
Merata
• Pengembanga
n UKM
• Mempersempit
kesenjangan
pembangunan
antar negara
ASEAN

Integrasi
dengan
Perekonomian
Dunia

• Pendekatan
koheren
terhadap
hubungan
ekonomi
eksternal,
• Partisipasi yang
semakin
meningkat
dalam jaringan
suplai global

18

IMPLEMENTASI AEC 2015
Mendorong dan
melindungi investasi
antar negara ASEAN
atas dasar perlakuan
Nasional.

Bea masuk turun ke 0%
pada 2010 (kecuali CLMV
pada 2015)

Mengijinkan
saham asing
sampai 70%

Mendorong hubungan
pasar modal dan
pengembangan pasar
saham.

Mutual Recognition
Agreements (MRA) untuk 8
jasa profesi

DAMPAK AEC 2015
Indonesia sekedar pemasok energi dan bahan baku bagi industrilasasi di
kawasan ASEAN, sehingga nilai tambahnya mininal.

Melebarnya defisit perdagangan jasa seiring peningkatan perdagangan
barang.
Mendorong aliran tenaga kerja sehingga harus menyiapkan strategi
karena membanjirnya Tenaga Kerja Asing (TKA) akan berdampak pada
lapangan kerja yang lebih luas bukan pasar tenaga kerja nasional
dipenuhi oleh TKA.
Bagaimana agar tidak terjadi masalah pengangguran tetapi justru
menghasilkan pasar baru tenaga kerja di LN.

Mendorong masuknya investasi ke Indonesia dari dalam/luar ASEAN.

Mutual Recognition Agreement
MRA ini menjadi sebuah hal mutlak yang
dilakukan untuk mendukung liberalisasi
sektor jasa yang berasaskan
keadilan/fairness.
Terdapat sejumlah hakikat dari MRA.

• Negara tujuan atau negara penerima mengakui kualifikasi
profesional dan muatan latihan yang diperoleh dari negara pengirim
atau negara asal tenaga kerja terampil.
• Kedua, negara asal diberikan otoritas untuk mengesahkan
kualifikasi dan pelatihan dengan cara memberikan diploma atau
sertifikat. Ketiga, pengakuan tidak bersifat otomatis.

MRA Framework
Jasa teknik
arsitek
jasa perawatan
praktisi medis;
praktisi gigi /dokter
gigi
jasa akuntan
penyigian
(surveying).

Jasa Akuntansi
Jasa akuntansi meliputi jasa audit, pembukuan
MRA tidak meliputi jasa audit atas laporan
keuangan. dan atau praktik akuntan independen.
Akuntan berizin (akuntan publik) yang berhak
memanfaatkan MRA dan mendaftar menjadi ASEAN
CPA.
Peningkatan profesionalitas akuntan
• Menjaidi tuan di negeri sendiri
• Siap masuk ke pasar Asean

ASEAN MRA
Accountancy Services


MRA untuk jasa Akuntansi telah disepakati :


Pengakuan kesetaraan profesi akuntansi di ASEAN melalui
ASEAN CPA.



Untuk dapat teregistrasi menjadi ASEAN CPA harus telah
memiliki sertifikasi profesi dari asosiasi profesi dan/atau
regulator profesi di masing-masing negara anggota ASEAN.

• Professional Regulatory Authority (PRA) di Indonesia adalah
PPAJP, sedangkan National Accountancy Body (NAB) adalah
IAPI, IAI, dan IAMI.

24

Movement Natural Persons via ACPA

Asean CPA
Pendaftaran
tanpa melalui
mekanisme ujian

Pemegang CPA dari
NAB/PRA masingmasing 10 negara
Asean

ACPA monitoring
committee
(level ASEAN)
ACPA Register
ACPA dapat bekerja di negara
Asean, subject to domestic
regulation
National
Monitoring
Committee
Registered Foreign
Professional
Accountant

25

Field ACPA
KAP And Others
Licensing Firm
Partners/
AP

Direksi

Professional
auditors
(10% porsi
untuk RFPA)

Professional
accountants

Entry level

Entry level

Partners/
AP closed
ACPA
playing
field,
subject to
local
regulation

26

DATA STATISTIK
No

Negara

Asosiasi
Akuntan

1

Brunei

BICPA

2

Cambodia

KICPAA

3

Indonesia

Jumlah
Akuntan
2013

Jumlah
Penduduk
(2012)

GDB
(2012)

Per
Kapita

56

412.200

$16,95B

$13.590

284

14.860.000

$14,04B

$880

IAI

14.735

246.900.00

$878,00B

$3.420

IAPI

1.511
172

6.646.000

$9,41B

$1.270

MIA

29.654

29.240.000

$305,00B

$9.820

4

Lao PDR (per
Des 2011)

5

Malaysia

6

Phillipines

PICPA

21.031

96.710.000

$250,20B

$2.500

7

Singapore

ISCA

26.572

5.312.000

$274,70B

$47.210

8

Thailand

FAP

52.805

66.790.000

$366,00B

$5.210

9

Vietnam

VAA

8.000

88.780.000

$155,80B

$1.550

10

Myanmar

MAC & MICPA

1.460

52.800.000

LICPA

Sumber: AFA Secretariat, Worldbank

$65

27

Profesi Akuntansi
Pekerjaan bersifat umum – mudah dipelajari oleh
berbagai pihak
Hasil pekerjaan  laporan keuangan yang
dibutuhkan banyak pihak, sehingga semua
orang ingin mempelajarinya
Menggunakan dan mengikuti standar
internasional
• International Financial Reporting Standar
• Standar kurikulum internasional dalam International
Education Standar
• Auditor – International Auditor Standar

28

Akuntan Profesi Global
• Menggunakan Standar Akuntansi Internasional dalam
menyusun Laporan Keuangan :
• International Public Sector Accounting Standar
• International Financial Reporting Standard
• International Financial Reporting Standard for Small
Medium Enterprise
• Auditor bekerja dengan International Auditing Standard
• Tunduk pada kode etik internasional
• Menggunakan standar kerja international sehingga dapat
dengan mudah bekerja di lingkungan global.
• Menuntut peningkatan kualifikasi sehingga memenuhi
ketentuan standar internasional

29

Agenda
1 Sertifikasi Profesi
2

Peran Perguruan Tinggi

3Sertifikasi Profesi Akuntansi CA & CPA

Peran Perguruan Tinggi







Menyesuaikan kurikulum pendidikan dengan
kebutuhan sertifkasi profesi.
Menyiapkan proses belajar mengajar
sehingga mahasiswa dapat mencapai
kompetensi yang disyaratkan dalam
sertifikasi kompetensi.
Menyiapkan tenaga pengajar yang menguasai
sertifikasi profesi  memiliki sertifikasi profesi
Menyiapkan infrastruktur  lab laboratorium,
sistem, infrastruktur komunikasi
Menjalin kerjasama dengan organisasi profesi
31

Kurikulum Perguruan Tinggi







Kurikulum perguruan tinggi dikembangkan dan dilaksanakan
berbasis kompetensi.
Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan tinggi
dikembangkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan
untuk setiap program pendidikan dengan melibatkan
asosiasi profesi, instansi pemerintah terkait, serta
kelompok ahli yang relevan, melalui forum program studi
sejenis.
Program studi wajib merumuskan kompetensi atau learning
outcomes lulusannya dengan mengacu pada Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan pada rumusan
kompetensi hasil kesepakatan forum program studi sejenis
yang melibatkan dunia profesi dan stakeholders.
Kompetensi lulusan terdiri dari kompetensi umum,
kompetensi utama, dan kompetensi khusus.
32

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (Perpres 8/2012)
Menjadi acuan pokok dalam rangka penetapan kompetesi
lulusan
S3
S2

S1

Subspesiali
s
Spesialis

8

Profesi

7

5
D
II

AKADEMIK

AHLI

6

D IV
D III

Sekolah
Menenga
h Umum

9

4
DI

Sekolah
Menegah
Kejuruan
KEJURUAN, VOKASI,
PROFESI

JENJANG PENDIDIKAN

TEKNISI/ANALIS

3
2

OPERATOR

1
JENJANG
PENDIDIKAN
NONFORMAL,

UNDANG-UNDANG NO 12 TAHUN 2012 PENDIDIKAN TINGGI
JENJANG PENDIDIKAN FORMAL PADA
PERGURUAN TINGGI
Doktor

Magiste
r

Spesialis

Doktor
Terapan

Profesi

Magister
Terapan
D IV /
Sarjana
terapan
D III

Sarjana

D
II
PROGRAM AKADEMIK
pendidikan tinggi program
sarjana dan/atau program
pascasarjana yang diarahkan
pada penguasaan dan
pengembangan cabang ilmu
pengetahuan dan teknologi.

Pendidikan
Profesi:
pendidikan tinggi setelah
program sarjana yang
menyiapkan Mahasiswa dalam
pekerjaan yang memerlukan
persyaratan keahlian khusus

VOKASI :

DI

pendidikan
tinggi program diploma yang
menyiapkan Mahasiswa untuk
pekerjaan dengan keahlian
terapan tertentu sampai
sarjana terapan dapat
dikembangkan sampai
magiter terapan dan doktor

KKNI Level 6

Dari Megawati Santoso, Sosialisasi .... 2010/2

KESENJANGAN KEMAMPUAN DAN KEBUTUHAN

37

KOMPETENSI

38

Kualifikasi Akuntan Profesional
Kualifikasi sebagai akuntan profesional:
• Professional values
• Ethics
• Attitudes

Tiga bidang utama (knowledge) IES 2:
 Accounting, finance, and related knowledge
 Organizational and business knowledge
 Information technology knowledge and
competence
Keahlian (Skill) (IES 3):
 Intellectual skills
 Technical and functional skills
 Personal skills
 Interpersonal and communication skills
 Organizational and business
management skills

Accounting, finance, and related knowledge

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

financial accounting and reporting;
management accounting and control;
taxation;
business and commercial law;
audit and assurance;
finance and financial management; and
professional values and ethics.

40

Organizational and business
knowledge
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

economics;
business environment;
corporate governance;
business ethics;
financial markets;
quantitative methods;
organizational behavior;
management and strategic decision
making;
i. marketing; and
j. international business and
globalization.
41

Information technology knowledge and
competence
a. general knowledge of IT;
b. IT control knowledge;
c. IT control competences;
d. IT user competences; and
e. one of, or a mixture of, the competences
of, the roles of manager, evaluator or
designer of information systems.

42

Skill – IES 3
• The skills professional accountants require
are grouped under five main headings:
a) Intellectual skills
b) Technical and functional skills  numeracy
decision modeling and risk analysis,
measurement, reporting, compliance with
legislation
c) Personal skills  self management,
professional skepticism, decision making,
initiative.
d) Interpersonal and communication skills
e) Organizational and business management
skills

Value & Ethic – IES 4
• the public interest and sensitivity to
social responsibilities;
• continual improvement and lifelong
learning;
• reliability, responsibility, timeliness,
courtesy and respect; and
• laws and regulations.

KEAHLIAN SEORANG AKUNTAN












Analytical/critical thinking 4,53
Written communication
4,39
Oral communication
4,22
Computing technology
4,10
Decision making
4,03



Interpersonal skills
3,94
Continuous learning
3,82
Teamwork
3,81
Business decision modeling 3,65
Professional demeanor
3,64
Leadership
3,58














Risk Analysis
Measurement

3,42
3,32

Project management
3,26
Customer orientation
3,23
Change management
3,13
Negotiation
3,13
Research
3,08
Entrepreneurship
2,99
Resources Management2,98
Salesmanship
Foreign language

2,61
2,60

45

Konsep belajar di PT
• Pendidikan : Mengubah Perilaku sesuai
dengan harapan / tujuan pendidikan yang
ditetapkan.
• Menekankan pada “mengajarkan mahasiswa
untuk belajar”, tidak sekedar menerima
informasi
• Menekankan pada belajar secara mandiri,
mahasiswa sebagai subyek yang melakukan
pembelajaran

46

Alternatif 2

KULIAH DAN TUTORIAL

Mahasiswa Belajar

KOMPETEN
KOMPETEN

?
SS
A
A
G
G
U
U
TT

II
S
S
AA
T
T
EENN
S
EES
R
PPR

RR
A
A
IINN
M
M
SSEE

TT
A
A
BBUU ELL
M DDE
EEM
OO
M
M M
M

LIN
GK
UN
TE B
RA EL
G
TA
NC AJA AN
K T AN R
& K ER
GD
ON AN
A
N
C
TE
A
KS
NG
TU
AL

Student Centered Learning
DOSEN

SEBAGAI FASILITATOR
DAN MOTIVATOR

INTERAKSI
MENITIK
BERATKAN PADA

PEMBELAJARAN

SUMBER
BELAJAR

MULTI DEMENSI

METHOD OF
INQUIRY and
DISCOVERY
MAHASISWA

MENUNJUKKAN
KINERJA KREATIF
KOGNITIF
PSIKOMOTOR
AFEKTIF

UTUH

Reading

20%

Hearing words

30%

Looking at picture

PASSIVE

10%

Watching video

50%

Verbal
reciving
Visual
reciving

Looking at an exhibition
Watching a demonstration
Seeing it done on location

Participating in a discussion
Giving a talk
Doing a Dramatic Presentation
Simullating the Real Experience

90%
TINGKAT
MEMORISASI

Doing the Real Thing
MODEL PEMBELAJARAN

ACTIVE

70%

Participating
Doing
TINGKAT
KETERLIBATAN

Prinsip keseimbangan dalam belajar
• Kegiatan belajar mengajar di kampus –
intelectualskill
• Belajar mandiri di perpustakaan dan di
rumah – mengasah kemampuan untuk
longlife learning
• Kegiatan kemahasiswaan di kampus - softskill
• Kegiatan sosial di lingkungan tempat tinggal
- softskill
• Membantu orang tua – softskill, spiritualskill
• Mengembangkan hoby dan potensi diri
lainnya – softskill, spiritualskill
50

Agenda
1 Sertifikasi Profesi
2

Peran Perguruan Tinggi

3Sertifikasi Profesi Akuntansi CA & CPA

Cetak Biru Profesi Akuntansi Indonesia

Akuntan
Publik

Pendidikan
profesi

Uji profesi

WNI
bersertifikat LN

DIII Akuntansi

Akuntan
Beregister

Teknisi
Teknisi
Akuntansi
Akuntansi

Syarat
pendidikan

MRA
Asosiasi

Min
DIV/S1
Akuntansi
atau
setara

Ujian CA

PPA

Pengakuan

Jasa

WNA
bersertifikat LN

MRA G2G

Teknisi
Akuntansi
Level 6

Min
DIV/S1
Non
Akuntansi
atau
setara

Pengalaman

CA
+
Ak.

3 thn
sbg
praktisi

Professional
Accountant in
Business, Akuntan
Pendidik, Akuntan
Sektor Publik,
KJA
(non Asurans)

MRA
Asosiasi
Ujian
CPA

3 thn
sbg
prakti
si

CPA

1500
jam
audit

MRA
Asosiasi
WNI
bersertifikat LN

MRA G2G

WNA
bersertifikat LN

AP

KAP
(Asurans
)

Pathways Chartered Accountant Indonesia

*akan diatur lebih lanjut

KOMPETENSI CA:
1. CA adalah akuntan profesional yang bertanggung
jawab untuk menyiapkan dan melaporkan laporan
keuangan kepada pemegang saham dan publik.
2. CA dapat menganalisis dan mengevaluasi informasi
keuangan, membuat keputusan berdasarkan
informasi tersebut, dan merencanakan implementasi
keputusan yang diambil.
3. CA dapat bertindak sebagai konsultan mengenai
masalah akuntansi, perpajakan, keuangan,
pelaporan manajemen, dan sistem informasi, serta
diberikan lisensi untuk mendirikan kantor jasa
akuntansi selain jasa asurans.
4. CA dapat menandatangani laporan keuangan
perusahaan.

Subjek Ujian CA


Pelaporan korporat (corporate reporting)



Manajemen stratejik dan kepemimpinan (strategic
management and leadership)



Etik profesi dan tata kelola korporat (ethic and corporate
governance)



Akuntansi manajemen lanjutan (advanced management
accounting)



Manajemen perpajakan (taxation management)



Manajemen keuangan lanjutan (advanced financial
management)



Sistem informasi dan pengendalian intern (information
system and control)
55

Kurikulum CA
Pelaporan korporat
1.
Pengenalan mengenai pelaporan korporat
2.
Peran dan tanggungjawab akuntan
profesional dalam pelaporan korporat
(entitas pemerintahan, komersial, nirlaba,
syariah)
3.
3-6 Analisis substansi transaksi (aset,
liabilitas, pendapatan, biaya) untuk entitas
pemerintahan, entitas komersial, entitas
nirlaba, entitas syariah
4.
7-10 Analisis laporan keuangan:

Kepatuhan terhadap standar
pelaporan

Kepatuhan terhadap peraturan dan
perundangan

Kejanggalan-kejanggalan dalam
laporan keuanganuntuk entitas
pemerintahan, entitas komersial,
entitas nirlaba, entitas syariah
5.
Pelaporan tata kelola
6.
Pelaporan berkelanjutan
7.
Pelaporan integrasian
8.
Isu-isu terkini

Manajemen stratejik dan
kepemimpinan
1. Pengantar
2. Pemetaan arah perusahaan: visi dan
misi, tujuan, dan strategi
3. Evaluasi lingkungan eksternal
perusahaan
4. Evaluasi sumber daya, kapabilitas, dan
daya saing
5. Strategi kompetitif generik
6. Penguatan posisi kompetitif: langkah
stratejik, waktu, dan lingkup operasi
7. Strategi bersaing di pasar internasional
8. Strategi korporat: diversifikasi dan
multibisnis
9. Etika, tanggung jawab sosial korporat,
keberlanjutan lingkungan, dan strategi
10. Membangun organisasi yang mampu
melaksanakan strategi dengan baik:
sumber daya manusia, kemampuan,
dan struktur
11. Mengelola operasi internal: tindakan
yang mendorong pelaksanaan strategi
dengan baik
56
12. Budaya perusahaan dan

Kurikulum CA
Etik Profesi dan Tata Kelola Korporasi
1. Pengantar
2. Teori Etika dan Pengambilan Keputusan
Beretika
3. Lingkungan Etika dan Akuntansi
4. Etika Akuntan Profesional (Kode Etik Akuntan
Profesional dan IFAC Code of Etics (Part A
dan Part C)
5. Etika Akuntan Profesional (IFAC Code of Etics
(Part B))
6. Iklim Etika dan Integritas Organisasi
7. I. Alasan diperlukan tata kelola yang baik
dan etika bisnis II. Definisi dan Prinsip dasar
tata kelola III. Tinjauan struktur tata kelola
di Indonesia IV. Prinsip-prinsip tata kelola
menurut OECD V. Manfaat Tata kelola bagi
korporat dan lingkungan VI. Overview
regulasi dan pedoman tata kelola di
Indonesia VII. Instrumen penilaian dan bukti
empiris terhadap praktek tata kelola di
Indonesia dan ASEAN
8. Prinsip perlindungan terhadap hak
pemegang saham
9. Prinsip perlakuan setara terhadap pemegang
saham
10.Prinsip Tanggung Jawab Dewan

Akuntansi Manajemen Lanjutan
1.
Pendahuluan
2.
Pengembangan sistem manajemen
biaya
3.
Penggunaan Sistem Manajemen
Biaya untuk Effisiensi
4.
Penggunaan Sistem Manajemen
Biaya untuk Pengambilan Keputusan
Stratejik –Pelanggan
5.
Penggunaan Sistem Manajemen
Biaya untuk Pengambilan Keputusan
Stratejik –Produk
6.
Penggunaan Informasi Akuntansi
untuk Pengambilan Keputusan Jangka
Pendek
7.
Penggunaan Informasi Akuntansi
untuk Perencanaan Laba
8.
Akuntansi Manajemen Lingkungan
9.
Landasan Sistem Pengendalian
Stratejik
10. Poses Penyusunan Anggaran
11. Sistem Pengendalian Stratejik –
Penekanan pada Pengendalian
Keuangan
12. Sistem Pengendalian Stratejik 57
Terintegrasi

Kurikulum CA
Manajemen Perpajakan
1. Overview KUP
2. Overview PPh
3. Overview PPN
4. Pengertian Dasar Manajemen Pajak
5. Pemilihan Sumber Pembiayaan (bagian 1)
6. Pemilihan Sumber Pembiayaan (bagian 2)
7 . ax Planning dan Pengendalian atas
Penghasilan Usaha dan Penghasilan
Lainnya
8 Tax Planning dan Pengendalian atas
Unsur-unsur Harga Pokok Penjualan dan
Pengurang Penghasilan Bruto
9 Tax Planning dan Pengendalian atas PPh
Pasal 21
10. Tax Planning dan Pengendalian atas
unsur-unsur objek withholding tax (selain
PPh Pasal 21)
11. Tax Planning dan Pengendalian atas Pajak
Pertambahan Nilai
12. Tax Planning dalam pemanfaatan tax
incentives
13. Konsep dasar pajak internasional
14. Muatan Lokal

Manajemen Keuangan Lanjutan
1. Pengelolaan Nilai Perusahaan, Strategi,
dan Nilai Perusahaan
2. Perhitungan Penciptaan Nilai
3. Pengukuran kinerja perusahaan
keseluruhan
4. Merjer, akuisisi, dan divestasi
5. Kesulitan keuangan
6. Manajemen Tresuri dan modal kerja
7. Options dan Manajemen Keuangan
8. Warrants dan convertibles
9. Derivatif dan Lindung Nilai Resiko
10. Manajemen Risiko Perusahaan
11. Strategi Pendanaan
12. Teori dan Pasar Valuta Asing
13. Penentuan dan Peramalan Nilai Tukar,
Transaction Exposure
14. Operating Exposure dan translation
exposure

58

Kurikulum CA
1.

Sekilas Mengenai Sistem Informasi

2.

Sistem Informasi Eksekutif (EIS)

3.

PeranTeknologi Informasi dalam Mendukung Sistem Informasi

4.

PeranTeknologi Informasi dalam Mendukung Sistem Informasi

5.

Sistem Informasi dan Pengendalian Internal

6.

Sistem Informasi dan Pengendalian Internal

7.

Auditatas Sistem Informasi Berbasis Teknologi Informasi

8 .Siklus Proses Bisnis
9. Pembahasan Kasus: mengidentifikasi kelemahan dari narasi suatu siklus
akuntansi dan memberikan rekomendasi pengendalian yang disarankan.
10. Siklus Proses Bisnis Pendukung: Manajemen Sumber Daya Manusia dan
Siklus Penggajian
11. Siklus Proses Bisnis Pendukung:Buku Besar(General Ledger) dan Siklus
Pelaporan

12. Internal ControloverFinancial Reporting :Implementasi and Desain IcoFR
13. Internal ControloverFinancial Reporting : Evaluasi dan PelaporanICoFR
14. Pembahasan kasus : siklus dalam industri jasa keuangan.

59

PERKEMBANGAN CPA INDONESIA

CERTIFIED PUBLIC ACCOUNTANT

CPA - Indonesia
CPA  Certified Public Accountant

Akuntan
Publik

UJIAN CPA
Program
S1/DIV
Akuntansi

Program
Profesi
Akuntansi

Program S1
Akuntansi

Auditing and Attestation,
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
AM, MK & SI
Lingkungan Bisnis, HK, Perpajakan

Gelar
Sertifikasi
CPA

Pengalaman
(min 3 th praktik - 4 thn mengajar,
akt or audit)
• Peserta yang telah lulus mempunyai kesempatan untuk memenuhi persyaratan
pengalaman dalam 5 tahun. Apabila dalam waktu tersebut persyaratan belum
terpenuhi, kelulusan seluruh mata ujian dinyatakan tidak berlaku lagi.
• Sertifikat hanya berlaku selama pemegangnya terdaftar sebagai anggota IAPI.
• Jika sertifikatnya sudah tidak berlaku tidak berhak menggunakan sebutan CPA.
• Pemegang sertifikat yang sudah dinyatakan tidak berlaku mempunyai kesempatan
selama 2 tahun untuk menghidupkan kembali sertifikatnya dengan memenuhi
persyaratan yang ditetapkan IAPI.

61

Kompetensi Profesional SDM KAP
• Knowledge bidang:
– akuntansi, auditing, keuangan, bisnis, sistem dan related field
• Professional skills:
– intellectual, personal, interpersonal & communication,
organizational
– Managerial, leadership, enterpreneurship skills
• Professional values, ethics and behaviour:
– professional skepticism & professional judgment, ethical
principles, commitment to public interest
Diperoleh
melalui

• pendidikan bidang akuntansi, auditing, keuangan
dan related field yang relevan.
• Pengalaman kerja dalam menerapkan kompetensi
tersebut.
62

CPA Life-Long Learning

CPA adopts life-long learning concept

CPA certification
completed after
initial professional
development
including pratical
experience

• Dalam bentuk SKP dari
Continuing Professional
Development
• Membership di IAPI
• Sertifikat CPA dibatalkan, jika
SKP tidak terpenuhi, dapat
dipulihkan jika CPD terpenuhi

Retirement:
CPA
certificate
cancellation

To protect public trust
63

Bagaimana Mendapatkan CPA of Indonesia?

Lulus
ujian
CPA
dalam
waktu
tentukan

• Pengalaman
kerja bidang
akuntansi,
auditing,
keuangan
minimal 3
tahun, atau
• Pengalaman
sebagai tenaga
pengajar
akuntansi,
keuangan dan
auditing minimal
4 tahun

• Anggota
IAPI

CPA

64

Ujian CPA
• Diselenggarakan IAPI
• Komputerisasi, melalui Prometric
• Syarat peserta ujian adalah S1/D4/S2/S3
Akuntansi
• CPA of Indonesia Exam testing center:
Jakarta, Surabaya, Yogya, Bandung,
Lampung, Singapore, Malaysia
• Bentuk soal pilihan ganda (90-100 soal)
dan 2-3 soal essay

65

Mata Ujian CPA of Indonesia Exam
 APK: Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
 LBHP: Lingkungan Bisnis, Hukum Komersial dan
Perpajakan
 AAS: Auditing dan Assurance
 AMSI: Akuntansi Manajemen, Manajemen Keuangan
dan Sistem Informasi
• Durasi ujian 14 jam:
– AAS 4 jam
- AMSI
3 jam
– APK 4 jam
- LBHP
3 jam

Informasi lebih detil & Silabus lengkap:
www.iapi.or.id, www.cpaindonesia.or.id
66

Pengembangan CPA Indonesia 2016
• UU 5/2011 tentang Akuntan Publik :
– staf KAP termasuk sebagai pihak terasosiasi, namun belum ada
mekanisme untuk mitigasi risiko
• AEC 2015 :
– MRA di sektor tenaga kerja bidang akuntansi melalui ACPA
• Kebutuhan SDM yang kompeten di KAP:
– sertifikasi hanya tersedia untuk level partner namun secara konten
belum fit dengan kebutuhan untuk menjalankan peran partner.
– Sertifikasi level staf auditor dan auditor spesialis belum tersedia
• SMO IFAC:
– IAPI sebagai associate member IFAC, expected will be approved in
Nov 2014
– MRA dengan asosiasi lainya

67

Strategi CPA of Indonesia
• Pertumbuhan CPA of Indonesia melalui:
– Meningkatkan minat calon peserta
– Meningkatkan kesiapan calon peserta
– Mendorong tumbuhnya test center di kota-kota besar di Indonesia
melalui kerjasama dengan pihak universitas atau pihak lain.
– Meningkatkan flexibilitas ujian CPA of Indonesia
• Meningkatkan kualitas konten kompetensi dan mutu jasa Akuntan
Publik
• Meningkatkan brand dan penerimaan publik CPA of Indonesia
• Meningkatkan peran CPA of Indonesia, mendorong praktik good
governance, meningkatan kesadaran reliabilitas informasi keuangan
• Competency-based organization

68

Competency-Based Membership

Partners
Partners
Professional
auditors
Entry level

Professional
auditors

Entry level

Redefinisi membership

Advanced Level:
Ability to integrate their multi
discipline knowledge, ethics,
and values to solve complex
situation problem in auditing
Intermediate Level:
Ability to analyze and
evaluate medium situation
problem in auditing based
on specific knowledge,
ethics and values

Foundation Level:
Ability to apply their
knowledge, ethics, and
values to solve low situation
problem in auditing
69

Rencana Pengembangan CPA of Indoensia
Syarat
Partner

Auditors

Level
Akuntan Publik

Level
Staf
Profesional

Entry
level
CPA :
CPAI
ACPAI

• CPAcc
• Lulus ujian CPA
• Pengalaman
asurans

CPA

CPAI

ACPAI

Certified Public Accountant
:
Certified Professional Auditor Indonesia
:
Associate Certified Professional Auditor Indonesia







Lulus ujian
Member IAPI
Pengalaman 3 tahun
S1/S2/S3 akuntansi
CAcc
• Lulus ujian
kemampuan dasar
• D3 / semester 6 S1
akuntansi

70

Rencana Pengembangan CPA of Indoensia
Designasi
CPA

CPAcc

CAcc

Level Ujian
Ujian tingkat
lanjutan
Ujian tingkat
profesional
Ujian tingkat
dasar

Kompetensi
Advanced Level

Intermediate
Level

Foundation Level

Rujukan IES
IES 8

IES 2 – 6

IES 1

Mata Ujian
1 mata ujian
auditing
lanjutan

5 mata ujian

5 mata ujian

Sebagian mata ujian pada tingkat dasar dan tingkat profesional dapat ditempuh
ketika seseorang masih menempuh pendidikan di bidang akuntansi, namun sertifikat
diterbitkan ketika sudah menyelesaikan pendidikan minimal S1 dan syarat praktik
pengalaman kerja terpenuhi.
71

Ujian Tingkat Dasar
• 5 mata ujian pada tingkat kemampuan dasar:
– Pengantar auditing & asurans
– Akuntansi & pelaporan keuangan
– Pengantar ekonomi makro & mikro
– Pengantar manajemen, perpajakan & hukum bisnis
– Akuntansi biaya, manajemen keuangan & sistem informasi
Setiap mata ujian tersebut sudah ditentukan learning outcomesnya. Contoh LO untuk pengantar auditing & asurans:
• Menjelaskan tujuan dan tahapan suatu audit atas laporan
keuangan
• Menjelaskan dan menerapkan prosedur audit atas golongan
transaksi pendapatan, dst…….
72

Ujian Tingkat Profesional
• 5 mata ujian dengan tingkat kemampuan intermediate:
– Auditing, asurans & etika profesi
– Akuntansi dan pelaporan keuangan lanjutan
– Akuntansi manajemen, manajemen keuangan dan teknologi
informasi
– Strategi bisnis dan perpajakan lanjutan
– Manajemen risiko, tata kelola dan pengendalian internal

Setiap mata ujian tersebut telah ditentukan LO. Contoh LO untuk
mata auditing, asurans dan etika profesi pada level ini:
• Menyusun strategi audit yang tepat sesuai tujuan audit
• Menilai risiko salah saji material
• Menerapkan standar auditing yang relevan dan ketentuan UU yang
berlaku dalam audit atas laporan keuangan
73

Ujian Tingkat Lanjutan
• 1 mata ujian auditing lanjutan dengan kemampuan tingkat lanjut
dengan keahlian profesional untuk menerapkan berbagai disiplin
pengetahuan (menggabungkan) yang dilandasi nilai-nilai, etika
dan perilaku profesional dalam audit atas laporan keuangan:
– Audit atas laporan keuangan
– Pelaporan dan akuntansi keuangan
– Tata kelola dan manajemen risiko
– Lingkungan bisnis
– Teknologi informasi
– Hukum bisnis dan ketentuan peraturan UU yang berlaku
– Keuangan dan manajemen keuangan

74

Kerjasama IAPI dengan Universitas









Pembukaan CPA test center di daerah-daerah
ISA update for auditing lecturer
General stadium
Dosen tamu
Sosialisasi CPA Exam
Diskusi silabus
Pendidikan pelatihan berkelanjutan
Waiver ujian CPA (ketika model baru telah berjalan)
MOU atau MOA antara IAPI dengan Universitas atau
pihak relevan lainya

75

PROGRAM PENDIDIKAN PENILAIAN
Oleh : Hamid Yusuf, MAPPI (cert)

Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI)

Penilai dan Peranannya
77

Penilai saat ini dapat melakukan pekerjaan penilaian
sesuai dengan bidangnya untuk berbagai keperluan,
seperti :









Perpindahan hak kepemilikan
Pembiayaan dan kredit
Pasar modal
Kepentingan
pengadilan/Litigasi
meliputi;
eminent
domain, kontrak properti, kerusakan lingkungan dan pajak
Akuntansi keuangan meliputi; penentuan nilai aset,
penyertaan dan kewajiban dalam laporan keuangan dan
transaksi
Penentuan kelayakan investasi dan proyek

Nilai Ekonomi dan Penggunaannya
78

Jual Beli

Standa
r
Akunta
nsi

Laporan
Keuang
an

Peratura
n
Bapepa
m

NILAI
Ekono
mi
Pasar
Modal

Ketentu
an Jual
Beli

Agunan
Peratura
n Bank
Indonesi
a

Siapa Penilai?
79



Peraturan Menteri Keuangan (PMK) RI No.
125/PMK/01/2008 :






Penilaian,
adalah
proses
pekerjaan
untuk
memberikan estimasi dan pendapat atas nilai
ekonomis suatu objek pada saat tertentu sesuai
dengan SPI
Penilai, adalah seseorang yang dengan keahliannya
menjalankan kegiatan penilaian.
Penilai Publik, yang telah memperoleh ijin dari
Menteri untuk memberikan jasa sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri Keuangan atau Penilai
eksternal sebagaimana dimaksud dalam PMK di
bidang Kekayaan Negara dan Lelang

Peraturan Terkait
80



Peraturan dan perundangan yang terkait
dengan Penilaian seperti pada :
 Undang-Undang Pasar Modal No. 8/1995
 Peraturan Pemerintah No. 45/1995
 Peraturan Bapepam VIII.C.1/2008
 Undang-Undang Perbankan No.
10/1998(perubahan)
 Peraturan Bank Indonesia Tentang Penilaian
Kualitas Aktiva Bank Umum meliputi :
 PBI NO. 2/7/PBI/2005
 PBI NO. 9/6/PBI/2007 (perubahan)
 PBI NO. 11/2/PBI/2009 (perubahan)
 Dan ketentuan lainnya yang terkait.

Penilai Publik (Persyaratan)
81

Designasi
-P

Designasi
-T

Designasi
-S

Serifikasi
- P (S1

Sertifikasi
-T
(S2

Ujian
Sertifikasi
Penilai

Penilaian
atau lulus
PDP)

Anggota
MAPPI - P

Penilaian
atau lulus
PLP)

Anggota
MAPPI - T

(USP)

Anggota
MAPPI S

Penil
ai
Publi

Lingkup Jasa Penilaian
82

Bidang jasa Penilaian Properti meliputi :
a. Tanah dan bangunan beserta kelengkapan , serta
pengembangan lainnya atas tanah
b. Instalasi dan peralatan yang dirangkai dalam satu
kesatuan dan/atau berdiri sendiri yang digunakan
dalam proses produksi
c.
Alat transportasi, alat berat, alat komunikasi, alat
kesehatan, alat laboratorium dan utilitas, peralatan
dan perabotan kantor dan peralatan militer
d. Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan
kehutanan
e. pertambangan

Lingkup Jasa Penilaian
83



Bidang jasa Penilaian Bisnis meliputi :
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Entitas bisnis
Penyertaan
Surat berharga termasuk derivasinya
Hak dan kewajiban perusahaan
Aktiva tidak berwujud
Kerugian ekonomis yang diakibatkan oleh suatu
kegiatan atau peristiwa tertentu ( economic
damage) untuk mendukung berbagai tindakan
korporasi atau atas transaksi material
g. Opini kewajaran

Lingkup Jasa Penilaian
84



Bidang jasa lainnya yang terkait
meliputi :
a. Konsultasi pengembangan properti
b. Desaian sistem informasi aset
c. Pengelolaan properti
d. Studi kelayakan usaha
e. Jasa agen properti
f. Pengawasan pembiayaan proyek

Basis Kompetensi Penilai
85

International Valuation Standard
tentang persyaratan Kompetensi
Penilai Profesional harus memiliki :
1.
2.
3.

(IVS)
bagi

pengetahuan (knowledge),
kemampuan (skill) dan
pengalaman (experience)

Basis Kompetensi Penilai
86

Dalam
pengembangan
basis
kompetensinya seorang Penilai Profesional
harus
memiliki
dan
dapat
mengembangkan :







Kemampuan melakukan analisis dan riset
Kemampuan personal
Kemampuan berkomunikasi
Kemampuan dalam penggunaan teknologi
Manajemen proyek
Kemampuan
memberikan
pendapatan
profesional

Basis Kompetensi
87

Untuk memenuhi tingkat kompentensi
yang profesional maka bagi Penilai
dibutuhkan :
1. pendidikan (education),
2. ujian (examination) dan
3. pengalaman (experience)
4. etika (ethics)

Designasi Penilai Profesional

Universit
y Degree

Professi
onal
exam

Professi
onal
Valuer

Structur
ed
training
in ethic

Work
experien
ce

Licensin
g

Continui
ng
educatio
n

Skema Pendidikan Umum Penilaian terhadap
Jenjang Keanggotaan MAPPI berlaku tahun 2011
Anggota
MAPPI-A

Pendidikan Dasar
Penilaian (PDP-1)

lulus

Anggota
MAPPI-P

tdk lulus

Keterangan
:
= Down grade

Menyelesaikan
Pendidikan Dasar
Penilaian (PDP-2),
(dalam 2 tahun)

Anggota
MAPPI-T*

lulus
tdk
lulus

Menyelesaikan
Pendidikan
Lanjutan
Penilaian (PLP-1
&2), (dalam 2
tahun)
lulus

Anggota
MAPPI-T**

- MAPP-T* masih berkewajiban PLP 1 dan 2
- MAPPI-T** telah menyelesaikan PLP 1 & 2 dalam masa 2 tahun (maksimal) sejak
menjadi anggota
MAPPI-T*

Ujian Sertifikasi
Penilai (USP)

lulus

Anggota
MAPPI-S

Skema Pendidikan bagi Sarjana Penilaian
terhadap Jenjang Keanggotaan MAPPI berlaku tahun
2011
Minimal Sarjana
D3 Penilaian

Anggota
MAPPI-P

Anggota
MAPPI-T*

Minimal Dua
Tahun
Pengalaman dan
menjadi anggota
MAPPI - P

Menyelesaikan
Pendidikan
Lanjutan
Penilaian (PLP-1
&2), (dalam 2
tahun)/
Dikecualikan bagi
S2 Penilaian
lulus

tdk
lulus

Ujian Sertifikasi
Penilai (USP)
lulus

Keterangan
:
= Down grade

Anggota
MAPPI-T**

- MAPP-T* masih berkewajiban PLP 1 dan 2
- MAPPI-T** telah menyelesaikan PLP 1 & 2 dalam masa 2 tahun (maksimal) sejak menjadi
anggota
MAPPI-T* dan dikecualikan bagi lulusan S2 Penilaian
- Persyaratan anggota MAPPI-T sebelumnya wajib telah menjadi anggota MAPPI-P

Anggota
MAPPI-S

Kurikulum Inti Pendidikan
Penilaian
Pendidikan Lanjutan
Penilaian

Pendidikan Dasar
Penilaian
No. Materi

Jam

No. Materi

Jam

1

KEPI dan SPI

17

1

SPI Lanjutan

10

2

Prinsip Dasar
Penilaian

22

2

Pendekatan
12
Pendapatan Lanjutan

3

Prosedur Dasar
Penilaian

28

3

HBU & Analisis Pasar 7

HBU & Analisis
Pasar

15

4

Permodelan Statistik
& Finance

7

Matematika
Penilaian

6

5

Kasus Penilaian Real
Properti

36

6

Kasus Penilaian
Properti Tertentu

36

Jumlah

108

4
5

6 Masing-masing
Pendekatan pendidikan
32
diberlakukan
Penilaian ujian terdiri; PDP
(PDP-1
dan PDP-2) dan PLP
Jumlah
120
(PLP-1 dan PLP-2)

Pendidikan Dasar Penilaian (PDP)
92

Pendidikan Dasar Penilaian (PDP) Properti MAPPI sebagai
persyaratan pendidikan penilaian tingkat dasar bertujuan
memberikan pembekalan bagi Penilai Pemula dengan
kosentrasi objek penilaiannya adalah Properti Sederhana.






Properti Sederhana adalah properti yang tidak bersifat kompleks
dan dapat terdiri dari real properti meliputi tanah, tanah dan
bangunan serta personal properti lainnya.
Real properti sederhana dimaksud dibatasi kepentingan rumah
tinggal, rumah kantor dan rumah toko dalam satuan unit normal.
Untuk properti kategori ini tidak termasuk kepada tanah dalam
skala luas yang diperuntukan kawasan pengembangan
perumahan atau sejenisnya
Personal properti sederhana dimaksud dibatasi kepada properti
yang bersifat individu seperti mesin penggerak tunggal,
peralatan, perabotan, kendaraan bermotor dan alat berat

Kurikulum PDP-1
KEPI dan SPI (17)
- Organisasi dan Peraturan
- Kode Etik Penilai
Indonesia
- Standar Penilaian
Indonesia
- Standar Penilaian
Internasional
- Penyusunan Laporan
Penilaian

Prinsip Dasar Penilaian (22)
Prosedur Dasar
- Konsep dan Prinsip Dasar Penilaian (28)
Penilaian
- Hukum Properti
- Ekonomi Pertanahan
- Pajak Properti
- Market Area
- Penataan Ruang

- Proses Penilaian
- Pengetahuan Bangunan
- Pengetahuan Personal
Properti
- Data dan Kebutuhannya
- Teknik Inspeksi
Lapangan

Kurikulum PDP-2
HBU & Analisis Pasar (15)
Matematika Penilaian & Permodelan
(6)
- Pengenalan HBU
Pendekatan
- Analisis Pasar
Penilaian (38)
- Pengukuran Uang
Properti
dan
- Investasi Properti
Waktu
- Manajemen Properti - Statistik Dasar
&
Agensi

- Teknik Penyusunan
RAB BAngunan
- Teori Dasar
Pendekatan Biaya
- Teknik Penyusutan
- Pendekatan Data
Pasar
- Pendekatan
Pendapatan

Pendidikan Lanjutan Penilaian (PLP)
95

Pendidikan Lanjutan Penilaian (PLP) Properti MAPPI sebagai
persyaratan pendidikan penilaian tingkat lanjutan, bertujuan
memberikan pembekalan bagi Penilai Madya dengan
kosentrasi objek penilaiannya adalah Properti Umum.






Properti Umum adalah properti yang dapat bersifat kompleks dan
dapat terdiri dari real properti meliputi tanah, tanah dan
bangunan serta personal properti lainnya.
Real properti termasuk dan tidak terbatas kepada objek properti
berwujud meliputi tanah, tanah dan bangunan untuk berbagai
keperluan seperti untuk kepentingan komersil, perkebunan dan
pertambangan
Personal properti sederhana dimaksud termasuk dan tidak
terbatas kepada properti berwujud yang bersifat individu namun
properti dalam skala besar/luas seperti untuk keperluan industri

Kurikulum PLP-1
SPI Lanjutan (10)
- Pedoman Penerapan
Penilaian Indonesia
- Petunjuk Teknis PPPI
- Pelaporan Penilaian
Lengkap

Permodelan Statistik & Finance (7)
Pendekatan
Pendapatan (12)
- Model Statistik
Lanjutan
- Pendekatan
- Real Estate Finance
Pendapatan
- Memahami
Lanjutan-1
Pelaporan
- Pendekatan
Keuangan
Pendapatan
Lanjutan -2

Kurikulum PLP-2
Kasus Penilaian Properti Komersial (36)
Kasus Penilaian Properti
Tertentu (36)
- Penilaian Pengembangan
Lahan
- Penilaian Parsial
- Penilaian Hotel
- Penilaian Properti
- Penilaian Apartemen
Pertambangan
- Penilaian Gedung Perkantoran - Penilaian Properti Perkebunan
- Penilaian Pusat Perbelanjaan - Penilaian Tanaman Hutan
- Penilaian Lap. Golf & Sport
- Penilaian Properti Bisnis
Centre
Khusus
- Penilaian Mesin dan Peralatan

Akuntan

TERIMA
KASIH

Profesi untuk
Mengabdi pada
Negeri
Dwi Martani
081318227080
martani@ui.ac.id atau d
wimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/

PERKEMBANGAN STANDAR
AKUNTANSI
BERBASIS IFRS per 2015

Agenda

1.
Standar
Akuntansi di Indonesia
2. Perkembangan PSAK
r
i
a
sd 2015
s
d
n
3.
Overview PSAK
n
a
a
t
t
S un
k
A

Standar Akuntansi
• Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan
keuangan yang relevan dan reliable
(representational faitfullness)
• Memudahkan penyusun laporan keuangan
karena ada pedoman baku sehingga
meminimalkan bias dari penyusun
• Memudahkan auditor dalam mengaudit
• Memudahkan pembaca laporan keuangan
untuk menginterpretasikan dan
membandingkan laporan keuangan entitas
yang berbeda.
• Pengguna laporan keuangan banyak pihak
sehingga penyusun tidak dapat menjelaskan
kepada masing-masing pengguna

Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan memberikan infomasi  posisi keuangan,
kinerja perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan
Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen (stewardship), dan pertanggungjawaban sumber
daya yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan disusun
untuk memenuhi sebagian besar pemakai.
Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi
keuangan (SAK/IFRS). Penerapan standar akuntansi keuangan
untuk hal-hal yang bersifat material: “Pernyataan ini tidak
wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material”
Laporan perusahaan
Laporan keuangan,
Laporan Tahunan (Annual Reporting),
Laporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting) – Tripple
bottom line,
• Laporan Terintegrasi (Integrated Reporting) – Laporan yang
lebih ringkas dan menekankan pada EVA




102

Empat Pilar Standar Akuntansi
Indonesia
Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
signifikan - SAK-ETAP
Standar Akuntansi Syari’ah – SAK
Syariah
Standar Akuntansi Pemerintahan SAP
 IFRS hanya diadopsi PSAK full 2012, pada tahun 2013
dilakukan revisi beberapa standar dan ditambahkan standar
baru 65, 66, 67, 68 yang akan efektif pada tahun 2015. Pada
tahun 2015 dikeluarkan PSAK 69 Agrikultur
 SAK ETAP digunakan untuk entitas yang tidak memiliki
akuntabilitas publik signifikan.
 DSAS telah mengeluarkan 10 PSAK Syariah

103

SAK ETAP


SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa
akuntabilitas publik signifikan.
• ETAP adalah entitas yang:
– Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
– Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general
purpose financial statement) bagi pengguna eksternal.




Menggunakan acuan IFRS untuk Small Medium Enterprises.
Lebih sederhana antara lain:
– Aset tetap, tidak berwujud menggunakan harga perolehan
– Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan
metode ekuitas.
– Pajak menggunakan konsep pajak terutang bukan pajak
tangguhan




BPR sesuai aturan BI menggunakan SAK ETAP
Diterbitkan tahun 2011
104

PSAK SYARIAH
• Basis transaksi
• Digunakan oleh entitas yang melakukan transaksi syariah
baik entitas lembaga syariah maupun non lembaga syariah
• Pengembangan dengan model PSAK umum namun
berbasis syariah dengan acuan fatwa MUI
• PSAK 100 – PSAK 110
– Bank Syariah  PSAK Syariah + PSAK
– BPR Syariah  PSAK Syariah + SAK ETAP






PSAK 101 Penyajian Laporan
Keuangan Syariah
PSAK 102 Akuntansi
Murabahah (Revisi 2013)
PSAK 103 Akuntansi Salam
PSAK 104 Akuntansi Istishna
PSAK 105 Akuntansi
Mudharabah







PSAK 106 Akuntansi
Musyarakah
PSAK 107 Akuntansi
PSAK 108 Akuntansi
Asuransi Syariah
PSAK 109 Akuntansi
Infaq dan Shadaqoh
PSAK 110 Akuntansi

Ijarah
Transaksi
Zakat,
Sukuk
105

SAP
• Instansi Pemerintah menggunakan Standar
Akuntansi Pemerintahan, PP 24 tahun 2005  PP
71 tahun 2010
• Standar disusun oleh Komite Akuntansi
Pemerintahan kemudian ditetapkan dengan PP
• Diterapkan untuk entitas pemerintah dalam
menyusun LKPP dan LKPD:
– instansi pemerintah pusat
– Instansi pemerintah daerah
– BLU dikonsolidasikan dengan LKP – menggunakan PSAP
dan PSAK,
– BUMN (sbg investasi pemerintah)  menggunakan PSAK

• Entitas