DAMPAK INTERAKSI EKONOMI SOSIAL TRANSPOR
DAMPAK INTERAKSI
1. INTERAKSI EKONOMI:
a)
Rumah Tangga
1)
Hubungan dengan perusahaan
· Dalam perekonomian, rumah tangga membeli barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan
untuk dikonsumsi.
· Rumah tangga mendapatkan penghasilan berupa gaji, sewa, bunga dan sebagainya dari
perusahaan atas balas jasa dari penawaran faktor produksi.
2)
Hubungan dengan pemerintah
·
Rumah tangga berkewajiban membayar pajak kepada pemerintah.
·
Rumah tangga menerima pendapatan berupa gaji, bunga dan sebagainya.
·
Rumah tangga mendapatkan fasilitas publik dari pemerintah sebagai buah dari pembayaran
pajak.
3)
·
Hubungan dengan masyarakat luar negeri
Rumah tangga memenuhi kebutuhan akan barang atau jasa yang tidak diproduksi didalam negeri
dengan cara mengimpornya dari luar negeri.
·
Rumah tangga mengekspor sumber daya ke luar negeri.
b)
Perusahaan
1)
Hubungan dengan rumah tangga
·
Perusahaan menghasilkan barang dan jasa yang dapat dikonsumsi oleh rumah tangga.
·
Perusahaan memberikan sejumlah keuntungan dan penghasilan atas balas jasa berupa gaji, upah,
sewa dan sebagainya.
2)
Hubungan dengan pemerintah
·
Perusahaan berkewajiban untuk membayar pajak kepada pemerintah.
·
Perusahaan menjual hasil produksinya baik berupa barang atau jasa kepada pemerintah.
3)
Hubungan denga masyarakat luar negeri
·
Perusahaan melakukan kegiatan ekspor dan impor barang dan jasa dari dan ke luar negeri.
c)
Pemerintah
1)
Hubungan dengan rumah tangga
·
Pemerintah mendapatkan setoran pajak dari rumah tangga yang digunakan untuk kebutuhan
pembangaunan, operasional, fasilitas publik dan sebagainya.
2)
Hubungan dengan perusahaan
·
Pemerintah menerima setoran pajak dari perusahaan.
·
Pemerintah membeli dan memakai produk yang dihasilkan oleh perusahaan baik berupa
barang maupun jasa.
3)
Hubungan dengan masyarakat luar negeri
·
Pemerintah menerima pajak dari masyarakat luar negeri.
·
Pemerintah mendapatkan penerimaan berupa divisa dari hasil mengekspor barang dan jasa.
·
Pemerintah menetapkan kebijakan dalam ekspor dan impor.
d)
Masyarakat luar negeri
1)
Hubungan dengan rumah tangga
·
Masyarakat luar negeri menyediakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga
begitupun sebaliknya.
2)
Hubungan dengan perusahaan
·
Masyarakat luar negeri mengekspor barang dan jasa ke perusahaan begitu juga sebaliknya.
Dengan adanya interaksi antar pelaku ekonomi, perputaran barang dan jasa, uang, dan faktor
produksi dapat terjadi sehingga kebutuhan dari masing-masing pelaku ekonomi dapat terpenuhi.
2. INTERAKSI KOMUNIKASI
komunikasi setidak-tidaknya memiliki tiga dimensi:
1. Fisik, adalah ruang dimana komunikasi berlangsung yang nyata atau berwujud.
2. Sosial-psikoilogis, meliputi, misalnya tata hubungan status di antara mereka yang terlibat,
peran yang dijalankan orang, serta aturan budaya masyarakat di mana mereka berkomunikasi.
Lingkungan atau konteks ini juga mencakup rasa persahabatan atau permusuhan, formalitas atau
informalitas, serius atau senda gurau
3. Temporal (waktu), mencakup waktu dalam hitungan jam, hari, atau sejarah dimana
komunikasi berlangsung.
Dampak Komunikasi positif:
- terjalinnya interaksi sosial
- terjalin kedekatan emosional
- mempererat persahabatan
- menumbuhkan sikap saling percaya
- membina keakraban
- adanya kejelasan
- tercipta sikap keterbukaan
- mengurangi kemungkinan adanya konflik/curiga/berpikir negatif
Dampak komunikasi negatif:
- jika komunikasi terjadi distorsi atau terganggu oleh banyak noise atau hambatan/gangguan
dalam prosesnya, akan terjadi salah persepsi/ salah paham.
3. INTERAKSI BUDAYA
4. INTERAKSI TRANSPORTASI
Pengertian Transportasi
Transportasi atau perangkutan adalah perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain dengan
menggunakan alat pengangkutan, baik yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan (kuda,
sapi, kerbau), atau mesin.
Unsur-Unsur Dasar Transportasi
Ada lima unsur pokok transportasi, yaitu:
a) Manusia, yang membutuhkan transportasi
b) Barang, yang diperlukan manusia
c) Kendaraan, sebagai sarana transportasi
d) Jalan, sebagai prasarana transportasi dan
e) Organisasi.
Moda Transportasi
Moda transportasi terbagi atas tiga jenis moda, yaitu:
1. Transportasi darat: kendaraan bermotor, kereta api, gerobak yang ditarik oleh hewan
(kuda, sapi, kerbau), atau manusia. Moda transportasi darat dipilih berdasarkan faktor-faktor:
• Jenis dan spesifikasi kendaraan
• Jarak perjalanan
• Tujuan perjalanan
• Ketersediaan moda
• Ukuran kota dan kerapatan permukiman
• Faktor sosial-ekonomi
2. Transportasi air (sungai, danau, laut): kapal, tongkang, perahu, rakit. Dan
3. Transportasi udara
Fungsi dan Manfaat Transportasi
Fungsi Transportasi (Regional dan Lokal) Transportasi perlu untuk mengatasi kesenjangan
jarak dan komunikasi antara tempat asal dan tempat tujuan. Untuk itu dikembangkan sistem
transportasi dan komunikasi, dalam wujud sarana (kendaraan) dan prasarana (jalan). Dari sini
timbul jasa angkutan untuk memenuhi kebutuhan perangkutan (trans-portasi) dari satu tempat
ke tempat lain. Di sini terlihat, bahwa transportasi dan tata guna lahan merupakan dua hal
yang tidak dapat dipisahkan. Jadi salah satu tujuan penting dari perencanaan tata guna lahan
atau perencanaan sistem transportasi, adalah menuju ke keseimbangan yang efisien antara
potensi tata guna lahan dengan kemampuan transportasi.
Untuk wilayah perkotaan, transportasi memegang peranan yang cukup menentukan. Suatu
kota yang baik dapat ditandai, antara lain dengan melihat kondisi transportasinya.
Transportasi yang baik, aman, dan lancar selain mencerminkan keteraturan kota, juga
memperlihatkan kelancaran kegiatan perekonomian kota. Kebutuhan lahan yang sangat luas
untuk sistem transportasi (terutama transportasi darat) ini mempunyai pengaruh besar
terhadap pola tata guna lahan, terutama di daerah perkotaan. Di sini masalah lingkungan
perlu diperhatikan. Perubahan tata guna lahan akan berpengaruh terhadap kondisi fisik tanah
(terutama muka air tanah ).
Manfaat Transportasi :
Meliputi manfaat sosial, ekonomi, politik, dan fisik.
Peranan Transportasi dalam Pengembangan kota dan Wilayah
Perencanaan transportasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perencanaan kota dan
wilayah. Rencana kota tanpa mempertimbangkan keadaan dan pola transportasi yang akan
terjadi sebagai akibat dari rencana itu sendiri, akan menghasilkan kesemrawutan lalu lintas di
kemudian hari. Akibat lebih lanjut adalah meningkatnya jumlah kecelakaan, pelanggaran,
dan menurunnya sopan-santun berlalu-lintas, serta meningkatnya pencemaran udara.
Transportasi di dalam Lingkungan Perkotaan
Transportasi yang berwawasan lingkungan perlu memikirkan implikasi atau dampak terhadap
lingkungan yang mungkin timbul, terutama pencemaran udara dan kebisingan. Ada tiga
aspek utama yang menentukan intensitas dampak terhadap lingkungan, khususnya
pencemaran udara dan kebisingan, dan penggunaan energi di daerah perkotaan, yaitu:
a) Aspek perencanaan transportasi (barang dan manusia).
b) Aspek rekayasa transportasi, meliputi pola aliran moda transportasi, sarana jalan, sistem
lalu lintas, dan faktor transportasi lainnya.
c) Aspek teknik mesin dan sumber energi (bahan bakar) alat transportasi.
Transportasi dan Lingkungan
Pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable Development) sebagaimana didefinisikan
sebagai: pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini, tanpa mengurangi kemampuan
generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Sistem Kegiatan Transportasi
Pendekatan secara makro (komprehensif/holistik) mengenai sistem kegiatan transportasi,
dapat digambarkan sebagai berikut, yaitu tentang hubungan kota-kota dan desa, yang dimana
semua itu terkait dengan masalah transportasi diantara keduanya.
1. INTERAKSI EKONOMI:
a)
Rumah Tangga
1)
Hubungan dengan perusahaan
· Dalam perekonomian, rumah tangga membeli barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan
untuk dikonsumsi.
· Rumah tangga mendapatkan penghasilan berupa gaji, sewa, bunga dan sebagainya dari
perusahaan atas balas jasa dari penawaran faktor produksi.
2)
Hubungan dengan pemerintah
·
Rumah tangga berkewajiban membayar pajak kepada pemerintah.
·
Rumah tangga menerima pendapatan berupa gaji, bunga dan sebagainya.
·
Rumah tangga mendapatkan fasilitas publik dari pemerintah sebagai buah dari pembayaran
pajak.
3)
·
Hubungan dengan masyarakat luar negeri
Rumah tangga memenuhi kebutuhan akan barang atau jasa yang tidak diproduksi didalam negeri
dengan cara mengimpornya dari luar negeri.
·
Rumah tangga mengekspor sumber daya ke luar negeri.
b)
Perusahaan
1)
Hubungan dengan rumah tangga
·
Perusahaan menghasilkan barang dan jasa yang dapat dikonsumsi oleh rumah tangga.
·
Perusahaan memberikan sejumlah keuntungan dan penghasilan atas balas jasa berupa gaji, upah,
sewa dan sebagainya.
2)
Hubungan dengan pemerintah
·
Perusahaan berkewajiban untuk membayar pajak kepada pemerintah.
·
Perusahaan menjual hasil produksinya baik berupa barang atau jasa kepada pemerintah.
3)
Hubungan denga masyarakat luar negeri
·
Perusahaan melakukan kegiatan ekspor dan impor barang dan jasa dari dan ke luar negeri.
c)
Pemerintah
1)
Hubungan dengan rumah tangga
·
Pemerintah mendapatkan setoran pajak dari rumah tangga yang digunakan untuk kebutuhan
pembangaunan, operasional, fasilitas publik dan sebagainya.
2)
Hubungan dengan perusahaan
·
Pemerintah menerima setoran pajak dari perusahaan.
·
Pemerintah membeli dan memakai produk yang dihasilkan oleh perusahaan baik berupa
barang maupun jasa.
3)
Hubungan dengan masyarakat luar negeri
·
Pemerintah menerima pajak dari masyarakat luar negeri.
·
Pemerintah mendapatkan penerimaan berupa divisa dari hasil mengekspor barang dan jasa.
·
Pemerintah menetapkan kebijakan dalam ekspor dan impor.
d)
Masyarakat luar negeri
1)
Hubungan dengan rumah tangga
·
Masyarakat luar negeri menyediakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga
begitupun sebaliknya.
2)
Hubungan dengan perusahaan
·
Masyarakat luar negeri mengekspor barang dan jasa ke perusahaan begitu juga sebaliknya.
Dengan adanya interaksi antar pelaku ekonomi, perputaran barang dan jasa, uang, dan faktor
produksi dapat terjadi sehingga kebutuhan dari masing-masing pelaku ekonomi dapat terpenuhi.
2. INTERAKSI KOMUNIKASI
komunikasi setidak-tidaknya memiliki tiga dimensi:
1. Fisik, adalah ruang dimana komunikasi berlangsung yang nyata atau berwujud.
2. Sosial-psikoilogis, meliputi, misalnya tata hubungan status di antara mereka yang terlibat,
peran yang dijalankan orang, serta aturan budaya masyarakat di mana mereka berkomunikasi.
Lingkungan atau konteks ini juga mencakup rasa persahabatan atau permusuhan, formalitas atau
informalitas, serius atau senda gurau
3. Temporal (waktu), mencakup waktu dalam hitungan jam, hari, atau sejarah dimana
komunikasi berlangsung.
Dampak Komunikasi positif:
- terjalinnya interaksi sosial
- terjalin kedekatan emosional
- mempererat persahabatan
- menumbuhkan sikap saling percaya
- membina keakraban
- adanya kejelasan
- tercipta sikap keterbukaan
- mengurangi kemungkinan adanya konflik/curiga/berpikir negatif
Dampak komunikasi negatif:
- jika komunikasi terjadi distorsi atau terganggu oleh banyak noise atau hambatan/gangguan
dalam prosesnya, akan terjadi salah persepsi/ salah paham.
3. INTERAKSI BUDAYA
4. INTERAKSI TRANSPORTASI
Pengertian Transportasi
Transportasi atau perangkutan adalah perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain dengan
menggunakan alat pengangkutan, baik yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan (kuda,
sapi, kerbau), atau mesin.
Unsur-Unsur Dasar Transportasi
Ada lima unsur pokok transportasi, yaitu:
a) Manusia, yang membutuhkan transportasi
b) Barang, yang diperlukan manusia
c) Kendaraan, sebagai sarana transportasi
d) Jalan, sebagai prasarana transportasi dan
e) Organisasi.
Moda Transportasi
Moda transportasi terbagi atas tiga jenis moda, yaitu:
1. Transportasi darat: kendaraan bermotor, kereta api, gerobak yang ditarik oleh hewan
(kuda, sapi, kerbau), atau manusia. Moda transportasi darat dipilih berdasarkan faktor-faktor:
• Jenis dan spesifikasi kendaraan
• Jarak perjalanan
• Tujuan perjalanan
• Ketersediaan moda
• Ukuran kota dan kerapatan permukiman
• Faktor sosial-ekonomi
2. Transportasi air (sungai, danau, laut): kapal, tongkang, perahu, rakit. Dan
3. Transportasi udara
Fungsi dan Manfaat Transportasi
Fungsi Transportasi (Regional dan Lokal) Transportasi perlu untuk mengatasi kesenjangan
jarak dan komunikasi antara tempat asal dan tempat tujuan. Untuk itu dikembangkan sistem
transportasi dan komunikasi, dalam wujud sarana (kendaraan) dan prasarana (jalan). Dari sini
timbul jasa angkutan untuk memenuhi kebutuhan perangkutan (trans-portasi) dari satu tempat
ke tempat lain. Di sini terlihat, bahwa transportasi dan tata guna lahan merupakan dua hal
yang tidak dapat dipisahkan. Jadi salah satu tujuan penting dari perencanaan tata guna lahan
atau perencanaan sistem transportasi, adalah menuju ke keseimbangan yang efisien antara
potensi tata guna lahan dengan kemampuan transportasi.
Untuk wilayah perkotaan, transportasi memegang peranan yang cukup menentukan. Suatu
kota yang baik dapat ditandai, antara lain dengan melihat kondisi transportasinya.
Transportasi yang baik, aman, dan lancar selain mencerminkan keteraturan kota, juga
memperlihatkan kelancaran kegiatan perekonomian kota. Kebutuhan lahan yang sangat luas
untuk sistem transportasi (terutama transportasi darat) ini mempunyai pengaruh besar
terhadap pola tata guna lahan, terutama di daerah perkotaan. Di sini masalah lingkungan
perlu diperhatikan. Perubahan tata guna lahan akan berpengaruh terhadap kondisi fisik tanah
(terutama muka air tanah ).
Manfaat Transportasi :
Meliputi manfaat sosial, ekonomi, politik, dan fisik.
Peranan Transportasi dalam Pengembangan kota dan Wilayah
Perencanaan transportasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perencanaan kota dan
wilayah. Rencana kota tanpa mempertimbangkan keadaan dan pola transportasi yang akan
terjadi sebagai akibat dari rencana itu sendiri, akan menghasilkan kesemrawutan lalu lintas di
kemudian hari. Akibat lebih lanjut adalah meningkatnya jumlah kecelakaan, pelanggaran,
dan menurunnya sopan-santun berlalu-lintas, serta meningkatnya pencemaran udara.
Transportasi di dalam Lingkungan Perkotaan
Transportasi yang berwawasan lingkungan perlu memikirkan implikasi atau dampak terhadap
lingkungan yang mungkin timbul, terutama pencemaran udara dan kebisingan. Ada tiga
aspek utama yang menentukan intensitas dampak terhadap lingkungan, khususnya
pencemaran udara dan kebisingan, dan penggunaan energi di daerah perkotaan, yaitu:
a) Aspek perencanaan transportasi (barang dan manusia).
b) Aspek rekayasa transportasi, meliputi pola aliran moda transportasi, sarana jalan, sistem
lalu lintas, dan faktor transportasi lainnya.
c) Aspek teknik mesin dan sumber energi (bahan bakar) alat transportasi.
Transportasi dan Lingkungan
Pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable Development) sebagaimana didefinisikan
sebagai: pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini, tanpa mengurangi kemampuan
generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Sistem Kegiatan Transportasi
Pendekatan secara makro (komprehensif/holistik) mengenai sistem kegiatan transportasi,
dapat digambarkan sebagai berikut, yaitu tentang hubungan kota-kota dan desa, yang dimana
semua itu terkait dengan masalah transportasi diantara keduanya.