Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah bappeda

Perencanaan Pembangunan
Ekonomi Daerah

Bab ini menjelaskan
1. Pengertian Perencanaan Pembangunan Daerah
2. Perlunya perencanaan pembangunan ekonomi
daerah
3. Metode-metode kuantitatif dalam analisis
potensi daerah
4. Tahap-tahap perencanaan pembangunan
ekonomi daerah
5. Sumberdaya perencanaan pembangunan
ekonomi daerah
6. Informasi yang dibutuhkan dalam perencanaan
pembangunan ekonomi daerah

Perencanaan Pembangunan Ekonomi
Daerah

Adalah perencanaan untuk
memperbaiki penggunaan

sumberdaya-sumberdaya publik
yang tersedia di daerah tersebut
dan untuk memperbaiki kapasitas
sektor swasta dalam menciptakan
nilai sumberdaya-sumberdaya
swasta secara bertanggung jawab

Perlunya perencanaan
pembangunan ekonomi daerah
Campur tangan pemerintah diperlukan
untuk mencapai proses pembangunan
yang lebih cepat. Campur tangan
pemerintah dimaksudkan untuk
mencegah akibat-akibat buruk dari
mekanisme pasar terhadap
permbangunan daerah serta menjaga
agar pembangunan dan hasil-hasilnya
dapat dinikmati berbagai daerah yang
Lanjut
ada


Sejauh mana campur tangan tersebut?
Cakupan campur tangan pemerintah berbeda
untuk tiap daerah, ini disebabkan karena
keadaan sosial ekonomi yang berbeda (Tingkat
pembangunan >< Tingkat kesejahteraan).
Kalau dibiarkan, ini dapat berdampak kurang
baik bagai suatu negara. Kenyataannya, kalau
perkembangan ekonomi diserahkan pada
mekanisme pasar, biasanya cenderung untuk
memperbesar dan bukannya memperkecil
ketidakmerataan antar daerah. Karena
kegiatan ekonomi akan menumpuk di tempattempat dan daerah-daerah tertentu.

Myrdal (1957) perpindahan modal
cenderung menambah ketidakmerataan. Di
daerah-daerah yang sedang berkembang,
permintaan barang/jasa akan mendorong
naiknya investasi, yang pada gilirannya
akan meningkatkan pendapatan.

Sebalinknya di daerah-daerah yang kurang
berkembang, permintaan akan investasi
rendah dikarenakan pendapatan masyarakat
yang rendah. Semua perubahan untuk
daerah-daerah yang dirugikan yang timbul
karena adanya ekspansi ekonomi dari suatu
daerah disebut Back Wash Effect

Disamping kerugian tersebut, ada
juga keuntungan bagi daerahdaerah disekitar dimana ekspansi
ekonomi terjadi, misalnya
terjualnya hasil prosuksi daerah.
Adanya kesempatan kerja baru dsb.
Pengaruh yang menguntungkan
karena adanya ekspansi ekonomi
suatu daerah ke daerah sekitarnya
dinamakan spread effect

Pro kontra Campur tangan pemerintah
Pro :

1. Mekanisme pasar menghambat pertumbuhan ekonomi
daerah terbelakag.
2. Dalam mekanisme pasar, keputusan didasarkan pada
metode trial & error
3. Dibutuhkan oleh daerah yang baru berkembang
4. Menghemat pengeluaran pemerintah untuk pembangunan
daerah
5. Ekspansi ekonomi yang hanya terpusat ke beberapa
daerah tertentu hanya akan membawa masalah baru
Kontra :
6. Mekanisme pasar mampu menciptakan harmonisasi antar
daerah
7. Campur tangan pemerintah akan mempengaruhi efisiensi
ekonomi
8. Campur tangan pemerintah dianggap “membantu yang
gagal, menghukum yang sukses”

Implikasi perencanaan
pembangunan ekonomi daerah
1. Perencanaan pembangunan ekonomi daerah yang

realistik memerlukan pemahaman tentang hubungan
antar daerah dengan lingkungan nasional
2. Sesuatu yang tampaknya baik secara nasional belum
tentu baik untuk daerah, dan sebaliknya yang baik bagi
daerah belum tentu baik secara nasional
3. Perangkat kelembagaan yang tersedia untuk
pembangunan daerah (administrasi, proses pengambilan
keputusan, otoritas) biasanya sangat berbeda pada
tingkat daerah dengan yang tersedia pada tingkat pusat.
“Perencanaan daerah yang efektif harus bisa
membedakan apa yang seyogyanya dilakukan dan
apa yang dapat dilakukan”

Tahap-tahap perencanaan
pembangunan daerah
Blakely (1989) ada 6 tahap dalam proses
perencanaan pembangunan ekonomi
daerah :
1. Pengumpulan dan analisis data
2. Pemilihan strategi pembagunan daerah

3. Pemilihan proyek-proyek pembangunan
4. Pembuatan rencana tindakan
5. Penentuan rincian proyek
6. Persiapan perencanaan secara keseluruhan
dan implemental

Tahap perencanaan menurut Bendavid-Val (1991) agak
berbeda dari Blakely, ada 3 poin menarik, yaitu :
1. Pengumpulan dan analisis data bukan merupakan
suatu tahap dalam proses perencanaan secara
keseluruhan, tetapi secara terus menerus berfungsi
mendukung dan menyediakan informasi pada setiap
tahap perencanaan
2. Semua tahap dalam proses perencanaan merupakan
bagian dari siklus dimana tujuan-tujuan secara
periodik ditinjau kembali, sasaran-sasaran dirumuskan
kembali, dst
3. Suatu rencana yang sudah disosialisasikan bukanlah
merupakan akhir dari suatu proses, tetapi sesuatu
yang dihasilkan dari waktu ke waktu untuk

kepentingan-kepentingan praktis

Skema perencanaan model ideal
7
Evaluasi

1
Perumusan
Masalah

Pengumpula
n dan
analisis data

3
Identifikasi
Pilihan

6
Implementasi


Publis
h plan

2
Perumusan
Sasaran

5
Implementasi

4
Comparativ
Assesment

Sistem informasi perencanaan (Pengumpulan
dan analisis data) seyogyanya mencakup 5
bidang utama :
1. Evaluasi siklus perencanaan sebelumnya
2. Kinerja dari proyek-proyek pembangunan

sebelumnya yang dilakukan di daerah
tersebut dan daerah-daerah sejenis lainnya.
3. Penaksiran sumberdaya-sumberdaya
pembangunan di luar daerah
4. Karakteristik dan dimamika kondisi daerah
5. Keterkaitan antara kondisi daerah dengan
daerah-daerah lainnya

Sumberdaya perencanaan untuk
pembangunan daerah
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses. Suatu
proses dimana suatu masyarakat menciptakan suatu
lingkungan :
1. Lingkungan fisik
2. Lingkungan Regulasi
3. Lingkungan attitudinal
yang mempengaruhi hasil-hasil pembangunan
ekonomi seperti kenaikan kesempatan kerja dan
pertumbuhan ekonomi. Dalam menciptakan
lingkungan yang sehat. Pemerintah daerah

menggunakan sumberdaya-sumberdaya
pembangunan yang utama

Informasi yang dibutuhkan dalam
perencanaan pembangunan ekonomi
daerah

1.
2.
3.
4.
5.

Data kependudukan
Kondisi pasar tenaga kerja
Karakteristik ekonomi
Kondisi fisik/Lokasional
Layanan jasa bagi
masyarakat


Ukuran-ukuran pertumbuhan
ekonomi dan keterkaitan
Menggambarkan hubungan antara perekonmian daerah
dengan lingkungan sekitarnya. Teknik-teknik yang
digunakan untuk memperbandingkan perekonomian daerah
:
1. Analisis Shift Share
Digunakan dalam menganalisis perubahan stuktur
ekonomi daerah dibandingkan dengan perekonomian
nasional. Bertujuan untuk menentukan kinerja atau
produktivitas kerja perekonomian daerah dengan
membandingkannya dengan daerah yang lebih besar
(regional atau nasional). Analisis ini memberikan data
tentang kinerja perekonomian dalam 3 bidang yang
berhubungan satu sama lain, yaitu : Pertumbuhan
employement
pada industri daerah
=
ekonomi, Perubahan
pergeseran
proporsional
dan pergeseran
diferensialpertumbuhan ekonomi +pergeseran proporsi +
pergeseran diferensial

2. Location Quotiens
Teknik ini digunakan untuk memperluas
analisis Shift Share. Teknik ini membantu
kita untuk menentukan kapasitas ekspor
perekonomian daerah dan derajat self
sufficiency suatu sektor.
Dalam teknik ini kegiatan ekonomi dibagi
menjadi dua golongan, yaitu : Industry
Basic dan Industry non Basic
Rumus menghitung LQ
Dimana :

3. Angka Pengganda pendapatan (k)
Adalah suatu perkiraan tentang
potensi kenaikan pendapatan dari
suatu kegiatan ekonomi yang baru
dalam masyarakat.
Rumus menghitung (k)

Dimana :

4. Angka Pengganda Pengerjaan
Dimaksudkan untuk mengukur
pengaruh suatu kegiatan ekonomi
baru terhadap penciptaan jumlah
pekerjaan
Rumus menghitung angka
pengganda pengerjaan
Angka pengganda pekerjaan =
Pengerjaan
total
Pengerjaan Sektor ekspor

5. Analisis input-output (I-O)
adalah suatu teknik pengukuran
ekonomi daerah (regional). Biasanya
digunakan untuk melihat keterkaitan
(linkages) antar industry dalam
upaya untuk memahami kopleksitas
perekonomian serta kondisi yang
diperlukan untuk mempertahankan
keseimbangan antara penawaran
dan permintaan.

6. Rasio Penduduk Pengerjaan
Adalah salah satu cara yang terbaik
untuk mengetahui kemampuan
setiap sector dalam perekonomian
dalam menangkap peluang
kesempatan kerja adalah dengan
cara menentukan proporsi lapangan
kerja yang dihasilkan untuk
penduduk suatu daerah persektor.
Rumus untuk menghitung RPP

7. Identifikasi daerah tertekan (Tipologi
Klaassen)
Tingkat pertumbuhan
pendapatan daerah
dibandingkan dengan
tingkat perumbuhan
pendapatan nasional

Tingkat pendapatan daerah dibandingkan dengan
tingkat pendapatan nasional
Tinggi (>1)

Rendah (>1)

Tinggi (>1)

Tipe 1
Daerah Makmur

Tipe 2
Daerah tertekan dalam
proses membangun

Rendah (>1)

Tipe 3
Daerah makmur yang
menurun (potensial
untuk tertekan)

Tipe 4
Daerah tertekan

SEKIAN
&
TERIMA KASIH