TELEVISI SEBAGAI MEDIA MASSA docx

TELEVISI SEBAGAI MEDIA MASSA

Tidak dapat dipungkiri peran televisi saat ini semakin besar dan peranannya sebagai media
komunikasi visual sangat luar biasa, dibandingkan media massa lainnya. Televisi mampu
mengkomunikasikan pesan pesannya yang sangat sederhana lewat pancaran sinar yang
dibentuk oleh garis garis tabung elektronik dan bersifat sepintas. Maka pesan yang
disampaikan harus lebih mudah dipahami dalam sekilas. Pesan pesan yang bersifat sederhana
itu dengan gambar idom idom gambar yang sangat universal sehingga tayangan orang dewasa
mudah dipahami oleh anak anak.
Pesan pesan yang disampaikan secara audio tentang kosakata sangat terbatas menyebabkan
iteraksi tevesisi dengan pemirsa diangkat selesai segara telah lewat informasi lewat tanpa
dapat direvisi, diverifikasi apalagi dievaluasi. Munculnya televisi menghadirkan suatu
revolusi dimana manusia dihadapkan pada jaman komunikasi visual pada layar televisi.
Pada dasarnya media televisi mempunyai peranan pokok yaitu memberikan informasi atau
pesan yang mengandung unsur pendidikan, penerangan, hiburan dan promosi. Dengan tugas
dan peranan yang harus diemban diiringi dengan tumbuhnya kompetisi dari sekian banyak
jumlah stasiun televisi maka maka merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh pihak yang
berkecimpung pada media penyiaran ini. Upaya meraih perhatian khalayak sebanyak
mungkin tentunya juga menjadikan medan perang bagi para kompetitor untuk menyajikan
progam-program siarannya semenarik mungkin.
Dengan adanya warna baru dunia pertelevisian Indonesia ini maka masyarakat sebagai

konsumen media ini mempunyai banyak pilihan untuk mengakses informasi yang akan
didapatnya dengan memilih channel favorit mereka. . Adanya televisi swasta ini jelas
didorong oleh adanya pelaku di bidang ini yang tidak semata hanya sebagai penyelenggara
siaran namun berlandaskan pada landasan bisnis. Kapitalisme industri televisi Indonesia
memang sangat berpengaruh besar pada sajian tayangan yang diberikan kepada khalayak
Daya tarik televisi yang sangat luar biasa juga menimbulkan pengaruh yang sangat kuat akan
dampak dari sebuah siaran televisi Kekuatan untuk membentuk opini masyarakat secara
global dan cepat dan menciptakan efek-efek yang luar-biasa yang mampu mengubah dan
mempengaruhi perilaku pemirsanya harus diimbangi dengan lahirnya kebijakan maupun etika
dalam mengatur media ini agar dapat berfungsi sebagai mana fungsinya.

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN RADIO DIDUNIA
Berkat penemuan dari para pakar teknologi, benda fisik yang lazim disebut pesawat
radio ini bisa didengar melalui gelombang atau frekuensi SW (Short Wave), AM (Amplitudo
Modulation), dan FM (Frequency Modulation).Di masa Charles Herrold pada tahun 1912,
radio siaran secara regular telah memiliki daya pikat yang potensial sebagai media aural,
yang bisa didengar.
Mencoba menelusuri jejak kronologi histori dan sepak terjangnya, semenjak awal ditemuka
pada 1877, benda yang mengandalkan gelombang elektromagnetik ini terus mengalami
perkembangan dalam beberapa eksperimen, dan fungsinya sebagai perwujudan aplikasi

teknologi media telah dilakukan oleh James Clark Maxwell, Henrich Hertz, Glugliemo
Marconi, Lee De Forest, Regisnald Fessenden, serta Charles Herrold.
Penemuan berikutnya oleh tiga orang cendekiawan muda.Di antaranya, seorang pakar ilmu
teori alam asal inggris bernama James Clark Maxwell yang mendapat julukan Scientific
father of wireless, berhasil menemukan rumus-rumus (1865) yang diduga mewujudkan
gelombang elektromagnetik, yakni gelombang yang digunakan radio dan televisi
Rumus Maxwell kemudian diuji eksperimen oleh Henri Hertz (1884), yang dilanjutkan
Gluglielmo Marconi pada 1894 untuk mewujudkan penemuan radio kearah yang lebih
sempurna, yaitu pada 1895 penemuannya itu dapat menerima tanda-tanda tanpa kawat dalam
jarak 1 (satu) mil dari sumbernya. , dan pada 1896 jaraknya menjadi 8 (delapan)
mil.Klimaksnya, menurut William Albig dalam buku Modern Public Opinion, menjelaskan
cara-cara pengiriman tanda-tanda kawat yang dilakukan Marconi telah melintasi Samudera
Atlantik pada 1901.Kemudian Lee De Forest mengembangkan penemuannya. Dengan
memperkenalkan lampu vkum yang memungkinkan suara dapat disiarkan (1906).

Dokumen yang terkait

ANALISIS KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN AC-BC MENGGUNAKAN BUTON GRANULAR ASPHALT (BGA) 15/20 SEBAGAI BAHAN KOMPOSISI CAMPURAN AGREGAT HALUS

14 283 23

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

REPRESENTASI CITRA PEREMPUAN DALAM IKLAN DI TELEVISI (ANALISIS SEMIOTIK DALAM IKLAN SAMSUNG GALAXY S7 VERSI THE SMARTES7 ALWAYS KNOWS BEST)

132 481 19

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

EFEKTIVITAS PENGAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MEDIA LAGU BAGI SISWA PROGRAM EARLY LEARNERS DI EF ENGLISH FIRST NUSANTARA JEMBER

10 152 10

INTENSIFIKASI PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH ( DI KABUPATEN BANYUWANGI

16 118 18