Faktor Faktor Penyebab Infeksi Saluran K

Prosiding Seminar Nasional dan Diseminasi Penelitian Kesehatan
STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya, 21 April 2018
ISBN: 978-602-72636-3-5

Faktor-Faktor Penyebab Infeksi Saluran Kemih (ISK)
(Literature Review)
1

Erna Irawan, Universitas BSI Bandung, Erna.ewn@bsi.ac.id
2

Hilman Mulyana, Stikes Mitra Tasik, h_main@ymail.com
ABSTRAK

Infeksi Saluran Kencing (ISK) menempati urutan kedua infeksi yang sering menyerang
setelah infeksi saluran pernafasan dengan jumlah 8,3 juta pertahun. Terdapat banyak
faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan angka kejadian ISK. Tujuan literature
review ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian infeksi
saluran kemih. Literature review dilakukan melalui jurnal yang berbasis elektronik yaitu
database proquest dan google scholar. Artikel yang digunakan sesuai dengan kata kunci
yaitu faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya ISK (risk factor of urinary tract

infection) dari tahun 2013-2018. Jenis penelitiannya adalah korelasi. Jumlah artikel yang
ditemukan adalah 508 dan 10 artikel yang diambil sesuai dengan topik tersebut. Teknik
penulisan menggunakan IMRAD. Faktor-faktor yang mempengaruhi angka kejadian
infeksi saluran kemih (ISK) dapat dipengaruhi oleh bakteri (uropatogen) pseudomonas
aeruginosa E.coli (UPEC) yang bermuatan P fimbriae, dan dapat dipengaruhi
faktorpenyakit seperti penyakit HIV, DM tipe 2, inkontinensia urin serta dapat
dipengaruhi oleh faktor lain seperti multi-drug resisten terhadap ISK, penggunaan popok
yang lama pada anak, kebisaan hygiene yang kurang baik dan anak yang belum di
sirkumsisi.

ABSTRACT
Urinary Tract Infection (UTI) ranks second infection that often attacks after respiratory
tract infections with the amount of 8.3 million per year. There are many factors that
cause an increase in the incidence of UTI. The purpose of this review literature is to
analyze the factors that influence the incidence of urinary tract infections. Literature
review is done through electronic journals based on proquest database and google
scholar. Articles used in accordance with the keywords are factors that affect the
89

Prosiding Seminar Nasional dan Diseminasi Penelitian Kesehatan

STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya, 21 April 2018
ISBN: 978-602-72636-3-5

occurrence of UTI (risk factor of urinary tract infection) from the year 2013-2018. The
type of research is correlation. The number of articles found is 508 and 10 articles are
taken according to the topic. Writing techniques using IMRAD. Factors affecting the rate
of urinary tract infection (UTI) can be affected by the bacteria (uropatogen)
pseudomonas aeruginosa E.coli (UPEC) containing P fimbriae, and may be affected by
factors such as HIV disease, type 2 diabetes, urinary incontinence and may be affected by
other factors such as multi-drug resistant to UTI, the use of old diapers in children, poor
hygiene and unopposed children.
Infeksi saluran kemih di Indonesia dan

PENDAHULUAN

prevalensinya tinggi. Jumlah penderita

Infeksi saluran kemih merupakan suatu

ISK di Indonesia adalah 95 kasus/ 104


infeksi baik pada saluran kemih atas dan

penduduk

atau bawah, yang mana jumlah bakteri

(Bradley & Colgan et al, 2005).

Terdapat

banyak

menyebabkan

Menurut Rowe & Juthani (2013) ISK

angka

adalah salah satu infeksi yang paling


faktor

terjadinya

kejadian

penyebab

sering didiagnosis pada anak dan lansia.

ISK,

ISK.

yang

peningkatan
Bervariasinya


luasnya

spektrum

organisme yang menjadi penyebab, serta

Angka kejadian ISK adalah 1:100

sedikitnya

pertahun. Insiden ISK meningkat pada

uji

klinis

yang

telah


dilaksanakan, mempersulit penyusunan

anak menurun pada umur dewasa dan

antimikroba

meningkat lagi pada lansia. >10%

pilihan

yang

dapat

digunakan dalam terapi ISK (Shirby &

wanita yang > 65 tahun melaporkan

Soeliongan, 2013). Faktor risiko yang


mengalami ISK dalam 12 tahun terakhir.

paling

Jumlah ini meningkat hampir 30% pada

sering

diidentifikasi

adalah

penggunaan antibiotik sebelumnya dan

wanita >80 tahun. Menurut Sukandar

penggunaan katerisasi (Tenney et al,

(2006) ISK menempati urutan kedua


2017). ISK adalah infeksi yang paling

infeksi yang sering menyerang setelah
pernafasan

sekitar

2014).

(CFU/ml) dalam satu speimen urin

saluran

atau

180.000 kasus baru pertahun (Depkes,

>105 koloni perunit bakteri permililiter

infeksi


pertahunnya

sering didapat di masyarakat dunia dan

dengan

patogen yang paling umum adalah E.

jumlah 8,3 juta pertahun.
90

Prosiding Seminar Nasional dan Diseminasi Penelitian Kesehatan
STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya, 21 April 2018
ISBN: 978-602-72636-3-5

coli

(Klapaczyńska


(2018).

Dengan

umur 50-59 tahun. Sebagian besar pasien

banyaknya faktor ISK maka penelitian

ISK berjenis kelamin perempuan (Shirby

ini bertujuan literature review ini adalah

& Soeliongan, 2013).

untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi kejadian infeksi saluran
kemih

METODELOGI


LANDASAN TEORI

Literature review dilakukan melalui
jurnal yang berbasis elektronik yaitu

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah jenis

database proquest & google scholar.

infeksi nosokomial yang paling umum

Artikel yang digunakan sesuai dengan

yang menyebabkan sekitar 40% dari

kata kunci yaitu faktor-faktor yang

semua infeksi per tahun. Selain itu,

berpengaruh terhadap terjadinya ISK

beberapa penelitian telah melaporkan

(risk factor of urinary tract infection)

bahwa sekitar 80% infeksi saluran kemih

dari

nosokomial terjadi setelah instrumentasi

tahun

2013-2018.

Jenis

penelitiannya adalah korelasi. Jumlah

terutama kateterisasi (Darmadi, 2008).

artikel yang ditemukan adalah 508 dan

Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan

10 artikel yang diambil sesuai dengan

penyakit infeksi yang sering ditemukan

topik tersebut.

di praktik umum. Beberapa penelitian

HASIL

menunjukkan adanya faktor-faktor yang
dapat

menyebabkan

terjadinya

Menurut

ISK

Dawa

et

al

(2014)

seperti umur, jenis kelamin, berbaring

melakukan penelitian kepada 57 pasien

lama, penggunaan obat immunosupresan

dengan kateter urin saat masuk rawat

dan

katerisasi,

inap bedah dan ortopedi antara Mei dan

kebiasaan menahan kemih, kebersihan

Juni 2013. Peneliti juga mengumpulkan

genitalia, dan faktor predisposisi lain

data dari masing-masing kasus pasien

(Sholihah, 2017)

menggunakan

steroid,

pemasangan

daftar

periksa

yang

meliputi: tanggal penyisipan kateter,

Angka kejadian ISK meningkat pada

tanggal

pasien berumur 40 tahun ke atas dengan

pengangkatan,

investigasi

laboratorium yang relevan misalnya,

puncak tertinggi yaitu pada kelompok

hasil kultur urin jika tersedia. Sampel
2

Prosiding Seminar Nasional dan Diseminasi Penelitian Kesehatan
STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya, 21 April 2018
ISBN: 978-602-72636-3-5

urin sama-sama diperoleh dari beberapa

Cochrane dari 1966 hingga Februari

pasien untuk kultur. Hasil menunjukkan

2016 untuk artikel yang mengidentifikasi

ISK lebih banyak pada pasien laki laki

faktor

(26,3%) dibandingkan dengan pasien

Didapatkan

perempuan (19,3%), (15,7%) faktor usia

31.284 pasien dengan budaya positif

mengalami penurunan (11,5%) dari hasil

memberikan bukti untuk 12 faktor risiko

7

(50,9%)

UTI MDR . Faktor risiko yang paling

penuh.

sering diidentifikasi adalah penggunaan

penelitian

memiliki

sebelumnya,

kantong

drainase

risiko

untuk

MDR

UTI.

25 penelitian termasuk

Pertumbuhan bakteri yang signifikan

antibiotik

ditemukan pada 45,6% (26) pasien

dibuktikan dalam 16 dari 20 penelitian

dengan

dibandingkan

yang mengevaluasi faktor risiko ini.

dengan 54,4% (31) dari pasien yang

Rentang waktu yang digunakan untuk

kultur

menentukan

kateter

urinnya

urin

tidak

menghasilkan

sebelumnya,

sebagaimana

penggunaan

antibiotik

pertumbuhan organisme yang signifikan.

sebelumnya berkisar dari 2 hari hingga

Sekitar 84,2% (48) pasien berada di

365 hari. Faktor risiko lain dengan data

kateter urin berdiam, 21,1% (12) pasien

pendukung terkuat adalah kateterisasi

pemasangan

dari

urin, rawat inap sebelumnya, dan rumah

sepuluh hari setelah pemasangan kateter

perawatan. 11 dari 14 penelitian yang

dan kateterisasi jangka panjang dapat

menilai kateterisasi urin sebagai faktor

berrisiko

saluran

risiko memberikan bukti bahwa kateter

kemih. (84,7%) gram negatif adalah

urin tidak hanya meningkatkan risiko

patogen yang paling umum termasuk

pengembangan

Pseudomonas

meningkatkan

kateterisasi

signifikan

lebih

infeksi

aeruginosa,

E.

coli,

Klebsiella spp dan Proteus spp.

ISK,
risiko

ISK

tetapi
menjadi

Multidrug resistant.

Menurut Tenney et al (2017)

Menurut Janasiska et al (2017)

tujuan dari penelitian ini adalah untuk

yang

mengumpulkan data yang diterbitkan

menggunakan desain penelitian cohort

saat ini untuk menentukan faktor risiko

yang dikumpulkan menggunakan lembar

yang

konsisten

observasi. Penelitian ini sudah dilakukan

diidentifikasi untuk ISK. Database yang

di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado,

digunakan adalah PubMed, Embase, dan

pada Bulan September- Oktober 2017.

paling

sering

dan

3

melakukan

penelitian

dengan

Prosiding Seminar Nasional dan Diseminasi Penelitian Kesehatan
STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya, 21 April 2018
ISBN: 978-602-72636-3-5

Populasi pada penelitian ini adalah

tidak terkena infeksi saluran kemih yaitu

seluruh responden yang ada di UGD dan

berjumlah

Ruang

sedangakan

Rawat

Inap

RSU

GMIM

6

responden

(85.7%)

responden

dengan

Pancaran Kasih Manado. Sampel yang

pemasangan kateter urine yang sesuai

digunakan yaitu sebanyak 30 orang.

dan responden yang tidak terkena infeksi

Hasil

saluran

penelitian

didapatkan

bahwa

kemih

yaitu

berjumlah

1

sebagian besar responden berada pada

responden (14.3%). Terdapat hubungan

rentang usia 26-30 tahun yaitu sebanyak

antara

25 responden (83%), sebagian besar

kejadian infeksi saluran kemih di RSU

pendidikan terakhir responden adalah

GMIM Pancaran Kasih Manado.

diploma tiga (DIII) yaitu sebanyak 17
responden

(53.5%).

Lama

semua pasiensuspect ISK yang akan
dilakukan pemeriksaan kultur urin di

kateter urine didapatkan sebagian besar

Laboratorium Mikrobiologi RSUP Prof.

pemasangan kateter urine tidak sesuai

dr. R. D. Kandou Manado periode

SPO yaitu sebanyak 23 responden (77%)

November

sedangkan pemasangan kateter urine

Sebelumnya

dari 30 responden dengan pemasangan

menghindari

yang tidak terkena infeksi saluran kemih

dilanjutkan
identifikasi.

dan responden yang terkena infeksi

(82.6%),

penjelasan

kontaminasi.

Kemudian

bakteri >10per ml urin pemeriksaan

dengan

pemasangan kateter urine tidak sesuai

responden

diberikan

dilakukan hitung bakteri. Jika jumlah

yaitu berjumlah 4 responden (17.4%),

berjumlah

2012.

mengenai cara pengambilan urin untuk

kateter urine tidak sesuai dan responden

yaitu

Desember

Urin Porsi Tengah (midstream urine).

(23%). Hasil analisis menunjukan bahwa

kemih

sampai

Bahan untuk sampel urin diambil dari

sesuai SPO yaitu sebanyak 7 responden

saluran

dengan

(2013) dengan sampel penelitian adalah

(90%). Pada 30 kegiatan pemasangan

responden

kateter

Menurut Shirby & Soeliongan

bekerja

responden ≥1 berjumlah 27 responden

sedangkan

pemasangan

dengan
Bakteri

isolasi

dan

selanjutnya

diinokulasi pada media isolasi dan

19

diinkubasi pada suhu 37ºC selama 24

sementara

jam. Kemudian dibuat pengecatan gram

responden dengan pemasangan kateter

untuk mendapatkan sifat gram dari

urine yang sesuai dan responden yang

kuman yang ditemukan. Selanjutnya
4

Prosiding Seminar Nasional dan Diseminasi Penelitian Kesehatan
STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya, 21 April 2018
ISBN: 978-602-72636-3-5

dilakukan

identifikasi

penyebab

ISK.

jenis

Hasil

bakteri

Kejadian ISK terutama diidentifikasi

penelitian

melalui diagnosis UTI rawat jalan /

menunjukkan 36 pasien dicurigai ISK

rawat

dan hanya 30 pasien yang diperiksa

menunjukkan jumlah kejadian ISK per

urinnya.

tersebut

1000 pasien-tahun. Faktor yang paling

Escherichia

penting yang terkait dengan risiko ISK

organisme

adalah usia yang lebih tua (Hazard Ratio

tersering yang menyebabkan ISK yaitu

(HR) = 1,56-1,70 untuk > 79 tahun),

sebanyak 5 kasus (16,7%). Hal ini sesuai

jenis kelamin perempuan (HR = 1,38-

dengan hasil penelitian yang dilaporkan

1,57), UTI dalam dua tahun sebelumnya

oleh Samirah, dkk. (2004) dan Mahesh

(HR = 2.77- 5,94), jumlah penyakit

et al. (2011) yang menemukan E. coli

penyerta yang diukur dengan CCI (HR =

sebagai jenis bakteri penyebab ISK

1,32-1,52 untuk CCI> 6) dan setidaknya

tersering. Saluran kemih merupakan

satu cystoscopy pada tahun sebelumnya

tempat yang paling umum dari infeksi E.

(HR = 2,06-5,48). Selain itu, nilai-nilai

coli, dan lebih dari 90% ISK tanpa

HbA1c tinggi di tahun sebelumnya (HR

komplikasi disebabkan infeksi E. Coli.

= 1,29-1,4 mengacu HbA1c> 9,5%) dan

Tingkat kekambuhan setelah infeksi E.

fungsi ginjal yang buruk (HR = 1,11-

coli pertama adalah 44% selama 12

1,211

bulan.

glomerulus (GFR)