KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DINIYAH KEAGAMA INDONEISA

KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DINIYAH (KEAGAMAAN) : SUATU ALTERNATIF
DALAM UPAYA PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA

Penulis :
Drs. Amron Rosyidi ( Pembina Ekstrakurikuler Diniyah (Keagamaan) SMPN 3 Kec. Sawoo).
ABSTRAK
Degradasi moral anak-anak bangsa ini semakin hari semakin meningkat baik kuantitas maupun
kualitasnya. Hal ini dapat kita lihat dimedia masa elektronik maupun koran.
Kegiatan ekstra kurikuler diniyah (keagamaan), merupakan sebuah upaya alternatif dalam
pembentukan karakter siswa. Dimana Kegiatan ektrakurikuler adalah kegiatan yang menunjang
kegiatan intrakurikuler yang pelaksanaannya di luar jam kegiatan intrakurikuler. Kegiatan
ekstrakurikuler diniyah adalah upaya pemantapan dan pengayaan nilai-

nilai dan norma serta pengembangan kepribadian, bakatdan minat peserta didik pendidikan
agama yang dilaksanakan di luar jamintrakurikuler dalam bentuk tatap muka atau non tatap
muka. Pendidikan karakter adalah gerakan nasional untuk menciptakan sekolah yang
membina generasi muda yang beretika, bertangung jawab, dan peduli melalui permodelan
dan mengajarkan karakter baik dengan penekanan pada nilai universal yang kita setujui
bersama. Sehingga nilai-nilai apa yang diberikan pada siswa di kegiatan ekstrakurikuler
diniyah sesuai dengan nilai-nilai pendidikan karakter di sekolah. Maka sebagai simpulan
kegiatan ekstrakurikuler diniyah (keagamaan) sangat diperlukan dan sangat tepat dalam


pembentukan karakter siswa.

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di media masa baik elektronik maupun koran, kita setiap hari disuguhi oleh
berita-berita yang memprihatinkan tentang anak-anak bangsa ini. Degradasi moral
yang terus menerus, yang semakin hari semakin rusak dan semakin parah.
Seperti beberapa berita dari internet dibawah ini :

Merdeka.com.Informasi yang dihimpun, Jumat (14/11/2014) pemicu tawuran tersebut karena
provokasi akun Twitter @JalurSma. Akun Twitter itu berkicau kalau SMA 60 berhasil
mengalahkan SMA 109.
Tak terima dengan cuitan akun tersebut, siswa SMA 109 dan SMA 60 saling ejek di dunia maya.
Akhirnya mereka memutuskan untuk bertemu dan 'perang'.
Tawuran pun tak terhindarkan. Bermodal senjata tajam dan benda tumpul, mereka saling serang.
Akhirnya Andy tergeletak bersimbah darah dan dibawa ke RS JMC, Mampang. Andy

menghembuskan napas terakhir karena menderita luka yang cukup parah.
http://www.merdeka.com/peristiwa/ibunda-sebut-andy-ikut-tawuran-karena-diajak-teman.html,
22/02/2015
Liputan 6.com- Hanya dengan bertelanjang dada dan mengenakan celana pendek, MY warga Desa
Jenangan, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo hanya duduk terdiam ketika dimintai
keterangan warga di pinggir kebun jagung Desa Ronowijayan, Kecamatan Siman, Kabupaten
Ponorogo.
Pelajar sebuah SMK ini mengaku baru saja berbuat mesum dengan pacarnya YS, seorang siswi kelas
8 sebuah SMP di sebuah gubuk kebun jagung. Ia sering menganiaya pacarnya jika keinginannya
berbuat mesum ditolak.
http://news.liputan6.com/read/2108913/berbuat-mesum-di-kebun-jagung-sepasang-pelajar-ditangkapwarga, 22/02/2015

Merdeka.com - Kasus tragis seorang anak membunuh kedua orangtua kandung ini terjadi di
Brebes, Jawa Tengah. Selain membunuh kedua orangtua, remaja bernama Tasdik B Warno (19),
warga Desa Malahayu, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, ini juga
menganiaya dua saudara kandungnya.
http://www.merdeka.com/peristiwa/kejamnya-anak-di-brebes-tega-bunuh-kedua-orangtuakandung.html 22/02/2015

Dan masih ada puluhan bahkan ratusan berita seperti itu, terjad setiap hari i di
tanah air kita ini.


Hal ini menunjukkan perlu penanganan yang serius dari semua pihak, yaitu
antara pemerintah, masyarakat yang didalamnya adalah keluarga khususnya
orang tua anak dan sekolah sebagai lembaga pendidikan.

Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pengembangan potensi peserta didik sebagaimana dimaksud dalam tujuan
pendidikan nasional tersebut dapat diwujudkan melalui kegiatan ekstrakurikuler yang
merupakan salah satu kegiatan dalam program kurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler
adalah program kurikuler yang alokasi waktunya tidak ditetapkan dalam kurikulum.
Jelasnya bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan perangkat operasional
(supplement dan complements) kurikulum, yang perlu disusun dan dituangkan
dalam rencana kerja tahunan/kalender pendidikan satuan pendidikan.
Kegiatan ekstrakurikuler menjembatani kebutuhan perkembangan peserta didik yang
berbeda; seperti perbedaan sense akan nilai moral dan sikap, kemampuan, dan
kreativitas. Melalui partisipasinya dalam kegiatan ekstrakurikuler peserta didik dapat

belajar dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dengan
orang lain, serta menemukan dan mengembangkan potensinya. Kegiatan
ekstrakurikuler juga memberikan manfaat sosial yang besar.
Ekstrakurikuler Keagamaan adalah upaya pemantapan dan pengayaan nilainilai dan norma serta pengembangan kepribadian, bakatdan minat peserta didik pendidikan
agama yang dilaksanakan di luar jamintrakurikuler dalam bentuk tatap muka atau non tatap
muka. (Permenag Nomor 16 Tahun 2010).
Membangun karakter (character building) adalah proses mengukir atau memahat jiwa
sedemikian rupa, sehingga berbentuk unik, menarik, dan berbeda atau dapat dibedakan
dengan orang lain. (Jihad ,dkk:2010 : 44)
Berdasarkan fakta yang ada di masyarakat dan uraian diatas maka kegiatan
ekstrakurikuler keagamaan adalah sejalan dengan pendidikan karakter siswa yang
menurut penulis hendaknya setiap sekolah memberikan perhatian lebih pada
kegiatan ekstrakurikuler keagamaan ini dalam upaya membangun moral dan
karakter anak didik, yang berarti pula sebagai alternatif pemecahan masalah
pemerosotan moral bangsa ini.

I.

PEMBAHASAN


A. Kegiatan Ektrakurikuler
1. Pengertian ektrakulikuler
Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh
peserta didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan
dari kegiatan kurikulum dan dilakukan di bawah bimbingan sekolah
dengan tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan
kemampuan peserta didik yang lebih luas atau di luar minat yang
dikembangkan oleh kurikulum. Berdasarkan definisi tersebut, maka
kegiatan di sekolah atau pun di luar sekolah yang terkait dengan tugas
belajar suatu mata pelajaran bukanlah kegiatan ekstrakurikuler.
(PermenDikbud RI no.81A tahun 2013 )
2. Fungsi dan Tujuan kegiatan ektra kurikuler
a. Fungsi
Kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan memiliki fungsi : (1). Fungsi
pengembangan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mendukung
perkembangan personal peserta didik melalui perluasan minat, pengembangan
potensi, dan pemberian kesempatan untuk pembentukan karakter dan pelatihan
kepemimpinan, (2). Fungsi sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi
untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik.
Kompetensi sosial dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta

didik untuk memperluas pengalaman sosial, praktek keterampilan sosial, dan
internalisasi nilai moral dan nilai sosial., (3). Fungsi rekreatif, yakni bahwa kegiatan
ekstrakurikuler dilakukan dalam suasana rileks, menggembirakan, dan
menyenangkan sehingga menunjang proses perkembangan peserta didik. Kegiatan
ekstrakurikuler harus dapat menjadikan kehidupan atau atmosfer sekolah lebih
menantang dan lebih menarik bagi peserta didik. , (4). Fungsi persiapan karir, yakni
bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan kesiapan karir
peserta didik melalui pengembangan kapasitas.
b.. Tujuan
Tujuan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan adalah: (1)
Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif,
dan psikomotor peserta didik., (2). Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat
mengembangkan bakat dan minat peserta didik dalam upaya pembinaan pribadi
menuju pembinaan manusia seutuhnya. (Permendikbud RI no. 81 A tahun 2013)

B. Kegiatan ekstrakurikuler diniyah (keagamaan)
1. Pengertian ektrakurikuler diniyah (keagamaan)
Ekstrakurikuler Keagamaan adalah upaya pemantapan dan pengayaan nilainilai dan norma serta pengembangan kepribadian, bakatdan minat peserta didik pendidikan

agama yang dilaksanakan di luar jamintrakurikuler dalam bentuk tatap muka atau non tatap

muka. (Permenag Nomor 16 Tahun 2010).
2. Jenis Ekstrakurikuler Keagamaan
Jika dibuat klasifikasi, maka jenis kegiatan ekstrakurikuler keagamaan pada pendidikan
dasar bisa dikelompokkan ke dalam lima hal, yaitu: pengenalan kitab suci, ibadah, kegiatan
sosial, pembiasaan akhlak mulia, dan penanamannilai sejarah keagamaan.
a.Pengenalan kitab suci
Kegiatan pengenalan kitab suci dilakukan dalam
rangka peningkatan kecintaaan dan pemahaman terhadap kitab suci dari agamayang
dianutnya karena di dalam kitab suci terdapat tuntunan di dalammenjalani sebuah kehidupan.
Di samping itu memahami kitab suci jugamerupakan upaya agar peserta didik bisa
meningkatkan keimanan danketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b.Ibadah
Kegiatan ibadah merupakan kegiatan ritual dilakukan oleh wargasekolah sesuai dengan
agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan bimbingan ibadah diharapkan
dapat meningkatkan mutu pelaksanaan ibadah sesuai dengan agama yang dianut.
c.Kegiatan Sosial
Kegiatan sosial merupakan kegiatan yang mengarahkan siswauntuk memiliki kepedulian
terhadap sesama dan lingkungan sekitarnya.Contoh kegiatan sosial adalah: membersihkan
tempat ibadah, gotongroyong/bakti sosial, kantin kejujuran, dan mengunjungi teman.
Kegiatantersebut diharapkan mampu membangun kebersamaan, solidaritas, dan persaudaraan

d.Pembiasaan Akhlak Mulia
Kegiatan ini ditujukan untuk membiasakan dan
meningkatkan pengamalan siswa terhadap nilai-nilai akhlak mulia dalam pergaulanseharihari. Sebagai contoh: membudayakan senyum, sapa, salam, sopan,santun, saling berbagi,
saling memaafkan, dan menghargai keragaman baik di lingkungan sekolah maupun di luar
sekolah.
e.Penanaman Nilai Sejarah Keagamaan
Kegiatan ini menekankan kepada kemampuan siswa dalammengambil pelajaran dari
peristiwa-peristiwa bersejarah, meneladanitokoh agama yang berprestasi, mengaitkannya
dengan fenomena-fenomena sosial untuk melestarikan dan
mengembangkankebudayaan/peradaban. Sebagai contoh pementasan drama, pemutaranfilm
sejarah keagamaan, wisata rohani, dan tafakur alam.
C.Pembentukan Karakter
1. Pengertian karakter
Pendidikan karakter adalah gerakan nasional untuk menciptakan sekolah yang membina
generasi muda yang beretika, bertangung jawab, dan peduli melalui permodelan dan
mengajarkan karakter baik dengan penekanan pada nilai universal yang kita setujui bersama.
(Jihad,dkk: 2010 : 60). Menurut Lickona (jihad,dkk:2010:56), pendidikan yang
mengembangkan karakter adalah upaya yang dilakukan pendidikan untuk membantu anak
didik, supaya mengerti, memedulikan, dan bertindak berdasarkan nilai-nilai etika. Anak didik
bisa menilai mana yang benar, sangat memedulikan tentang yang benar, dan melakukan apa

yang mererka yakini sebagi yang benarwalaupun ada tekanan dari luar dan godaan dari
dalam.
2. Nilai-nilai karakter dalam pendidikan karakter

Dalam implementasinya di kelas menurut Jihad,dkk (2010:64) pendidikan karakter bisa
dikembangkan melalui point-point sebagai berikut :
1. Cinta Tuhan dan kebenaran
2. Tanggung jawab, kedisiplinan, dan kemandirian
3. Amanah
4. Hormat dan santun
5. Kasih sayang, kepedulian, kerja sama
6. Percaya diri, kreatif dan pantang menyerah
7. Keadilan dan kepemimpinan
8. Baik dan rendh hati
9. Toleransi dan cinta damai
Berdasarkan Inpres No 1 Tahun 2010 tentang Pendidikan Karakter, bahwa nilai karakter
yang dikembangkan pada kegiatan sekolah ada 18, sebagai berikut :
1.Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakanajaran agama yang dianutnya,
toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk

agama lain.
2.Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikandirinya sebagai orang yang selalu
dapat dipercayadalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3.Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaanagama, suku, etnis,pendapat, sikap
dan tindakan oranglain yang berbeda dari dirinya
4.Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peratura.
5.Kerja Keras
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguhdalam mengatasi berbagai
habatan belajar dan tugasserta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya
6.Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkancara atau hasil baru dari apa
yang telah dimiliki
7.Mandiri
Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung padaorang lain dalam menyelesaikan
tugas-tugas
8.Demokratis

cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilaisama hak dan kewajiban dirinya dan
orang lain
9.Rasa InginTahu
sikap dan tindakan yang selalu berupaya untukmengetahui lebih mendalam dan
meluas dari apa yangdipelajarinya, dilihat, dan didengar
10.SemangatKebangsaan
cara berpikir, bertindak, dan wawasan yangmenempatkan kepentingan bangsa dan
negara di ataskepentingan diri dan kelompoknya.
11.Cinta TanahAir
Cara berfikir, bersikap dan berbuat yang
menunjukkankesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggiterhadap bahasa, ling
kungan fisik, sosial, budaya,ekonomi, dan politik bangsanya.

12.MenghargaiPrestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untukmenghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat,dan mengakui dan menghormati keberhasilan oranglain.
13.Bersahabat/Komuniktif
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerjasama
dengan orang lain.
14.Cinta Damai
Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkanorang lain merasa senang dan aman
atas kehadirandirinya
15.GemarMembaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk
membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagidirinya.
16.PeduliLingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegahkerusakan pada lingkungan alam
di sekitarnya, danmengembangkan upaya-upaya untuk memperbaikikerusakan alam
yang sudah terjadi
17.Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan
18.Tanggung- jawab
Sikap dan perilaku seseorang dalam melaksanakantugas dan kewajibannya terhadap
diri sendiri,masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya),negara dan Tuhan YME
(dikutip dari https://id.scribd.com/doc/180905723/Ekstra-Kurikuler-Keagamaan-dlmKurikulum-2013-docx#scribd, 22/02/2015)
D Keterkaitan Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan dengan PendidikanKarakter
Pendidikan karakter dan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan memiliki orientasi yang
sama, bahwa keduanya sama-sama menaruh perhatian pada persoalan nilai yang baik yang
harus dimiliki oleh siswa. Hal ini dapat dicermati dari pengertian pendidikan karakter yang
disebutkan oleh Jihad (2010) dan pengertian ekstrakurikuler keagamaan yang disebutkan
dalam Permenag Nomor 16 Tahun 2010.
Jihad,dkk (2010) dalam bukunya mengatakan bahwa Pendidikan karakter adalah gerakan
nasional untuk menciptakan sekolah yang membina generasi muda yang beretika, bertangung
jawab, dan peduli melalui permodelan dan mengajarkan karakter baik dengan penekanan
pada nilai universal yang kita setujui bersama.
Sedangkan dalam Permenag Nomor 16 Tahun 2010 disebutkan bahwa Ekstrakurikuler
Keagamaan adalah upaya pemantapan dan pengayaan nilai
nilai dan norma serta pengembangan kepribadian, bakat dan minat peserta didik pendidikan
agama yang dilaksanakan di luar jam intrakurikuler dalam bentuk tatap muka atau non tatap
muka.
Pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler keagamaan juga sejalan dengan tujuan pendidikan
karakter dalam Permendikbud RI no. 81 A tahun 2013 tentang implementasi kurikulum
pedoman kegiatan ekstakurikuler , yaitu: (1). Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat
meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik., (2).
Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat mengembangkan bakat dan minat peserta
didik dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya.
E. Format kegiatan ektrakurikuler diniyah (keagamaan) dalam pembentukan karakter.

Berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan, nilai karakter yang
ditanamkan/ditekankan bisa disesuaikan dengan jenis kegiatannya, sebagaimana contoh pada
tabel berikut.
Jenis kegiatan , nilai karakter dan Bentuk sikap serta perilaku
Kegiatan Ekstrakurikuler Diniyah (Keagamaan) di SMPN 3 Kecamatan Sawoo
N
o
1

2

Jenis
Kegiatan
Sholat

Dzikir
dan Doa

Nilai karakter

Bentuk sikap dan perilaku

Religius

Membiasakan melakukan ibadahtepat
waktu
Menghormati peribadatan
agamasendiri dan agama orang lain
Membiasakan senyum, sapa, dansalam
kepada orang tua, guru, danteman.

Keihlasan

Terbiasa melakukan ibadah
tanpa paksaan

Kebersamaan

Terbiasa melakukan peribadatansecara
bersama-sama
Sikap menghargai peribadatanyang
berbeda

Kedisiplinan

Melakukan peribadatan tepatwaktu
Melakukan peribadatan sesuaidengan
aturan

Religius

Membiasakan melakukan ibadahtepat
waktu
Menghormati peribadatan
agamasendiri dan agama orang lain
Membiasakan senyum, sapa, dansalam
kepada orang tua, guru, danteman.

Keihlasan

Terbiasa melakukan ibadah
tanpa paksaan

Kebersamaan

Terbiasa melakukan peribadatansecara
bersama-sama
Sikap menghargai peribadatanyang
berbeda

Kedisiplinan

Melakukan peribadatan tepatwaktu
Melakukan peribadatan sesuaidengan
aturan

3

4

Ahlaq
dan adab

Alqur’an

Kejujuran

Terbiasa menepati janji denganorang
lain
Selalu menyampiakan sesuatudengan
apa adanya.

Peduli lingkungan

Senang melakukan kegiatankebersihan
lingkungan
Senang dengan penghijauan
Terbiasa mendoakan orang lain

Saling menghargai

Terbiasa mendengarkan pendapatorang
lain yang berbeda

Sopan santun

Senang menyapa orang laindengan
ramah
Terbiasa dengan berpakaian bersihdan
rapih

Empati

Senang melihat temannya mendapatkan
keberhasilan
Senang mendengarkan keluhan orang
lain

Gemar membaca dan
menulis

Membiasakan membaca Alqur’an
Membiasakan menulis alqur’an
Senang berbagi ilmu dengan sesama

Kerjasama
Rasa ingin tahu

Senang mencari pengetahuan dalam
kitab suci

Disiplin

Patuh dengan tatacara membaca dan
menulis alqur’an

Religius

Toleransi
4

Amal
/shodaqo
h Jum’at

Kebersamaan

Menempatkan kitab suci pada
tempatnya
Senantiasa suci dari hadas ketika
membaca alqur’an
Menghormati kitab suci sendiri fdan
kitab suci orang lain
Senang melakukan kegiatan bersama di
masyarakat

Tanggung jawab

Terbiasa menyelesaikan tugasyang di
bebankan dengan baik
Menerima tugas dengan senanghati

Peduli sosial

Terbiasa memberikan sedekah pada

orang yang membutuhkan
Senang memberikan pertolongan
kepada orang lain.
Bersahabat

Senang bekerja sama untukmembantu
orang lain.

Toleransi

Senang membantu siapapun
tanpa pandang perbedaan

F.Evaluasi Program Ekstrakurikuler Diniyah (keagamaan)
Program ekstrakurikuler diniyah ( keagamaan) merupakan program yang dinamis.
Berdasarkan hasil evaluasi satuan pendidikan dapat melakukan revisi
“Panduan Kegiatan Ekstrakurikuler diniyah (keagamaan)” yang berlaku
pada tahun ajaran berikutnya.
Penilaian diberikan terhadap hasil belajar peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler
diniyah dan dinyatakan dalam bentuk raport.. Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan
nilai memuaskan pada kegiatan ekstrakurikuler diniyah (keagamaan) pada setiap semester.
Contoh raport kegiatan ekstrakurikuler keagamaan sebagai berikut :

LAPORAN HASIL BELAJAR EKSTRAKURIKULER
SMPN 3 KECAMATAN SAWOO
NAMA :.........................................
EKSTRAKURIKULER : DINIYAH
KLAS : ............................................
PELAJARAN : ….. / …../……..
NO
1.

MATA PELAJARAN
Risalah Sholat

2.

Dzikir dan Doa

3.

Akhlaq dan Adab

4.

Al-qur’an

NO
1.
2.
3.
4.

NILAI
86 - 100
76 - 85
60 - 75
< 60

NILAI

PREDIKAT
A
B
C
D

PROGRAM
SEMESTER/TAHUN
PREDIKAT

DISKRIPSI

DISKRIPSI
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang

KETERANGAN
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas

Catatan :
Wali Kelas

:

..............................................................................................................
...........................
..............................................................................................................
.............................
Wali Murid :
..............................................................................................................
.................................
..............................................................................................................
.................................

Sawoo, …………………….. 20….
Wali Murid

.
.........

........................

Ketua Program

Wali Kelas
/Pembina Kelas

........................................
...

. ........................
............

Selain raport sebaiknya sekolah dapat dan perlu memberikan penghargaan
kepada peserta didik yang memiliki prestasi sangat memuaskan atau cemerlang dalam
kegiatan ekstrakurikuler diniyah (keagamaan) .
Penghargaan tersebut diberikan untuk pelaksanaan kegiatan dalam satu kurun waktu
akademik tertentu; misalnya pada setiap akhir semester, akhir tahun, atau pada
waktu peserta didik telah menyelesaikan seluruh program pembelajarannya.
Penghargaan tersebut memiliki arti sebagai suatu sikap menghargai prestasi
seseorang.
Kebiasaan satuan pendidikan memberikan penghargaan
terhadap prestasi baik akan menjadi bagian dari
pengembangan diri peserta didik setelah mereka menyelesaikan pendidikannya.

III. Simpulan
Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan juga memiliki daya dukung positif bagi
optimalisasi keberhasilan pendidikan karakter.
Sebab dalam kegiatanekstrakurikuler keagamaan jika dicermati secara mendalam
mengandung banyak nilai karakter.

Pustaka Acuan / Daftar Rujukan
https://id.scribd.com/doc/180905723/Ekstra-Kurikuler-Keagamaan-dlm-Kurikulum2013-docx#scribd, diakses tgl. 22/02/2015
http://news.liputan6.com/read/2108913/berbuat-mesum-di-kebun-jagung-sepasang-pelajar-ditangkapwarga, 22/02/2015
http://www.merdeka.com/peristiwa/ibunda-sebut-andy-ikut-tawuran-karena-diajak-teman.html,
22/02/2015
http://www.merdeka.com/peristiwa/kejamnya-anak-di-brebes-tega-bunuh-kedua-orangtuakandung.html 22/02/2015

Jihad, Asep ,dkk. 2010.Pendidikan Karakter ,Teori dan Aplikasi,Jakarta,Direktorat Jendral
Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan Nasional
Permen Dikbud No. 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi KurikulumPedoman Kegiatan
Ekrakurikuler
Permen Kementerian Agama No 16 Tahun 2010, Tentang Ektra Kurikuler Keagamaan
Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional