Studi Kelayakan Bisnis Aspek Hukum Sosia

Praktikum Studi Kelayakan Bisnis

Praktikum ke : 4
Hari/Tanggal : Rabu, 07/03/2018
/2018
Kelas/Kelompok : MAB D2/
D2/6

ASPEK MANAJEMEN & HUKUM, ASPEK SOSIAL & EKONOMI,
SERTA ASPEK LINGKUNGAN
KOMODITAS IKAN HIAS POKDAKAN MINAKARYA BERSAMA
Kelompok 6 :
Arni Tsalitsa

J3J116040

Azizah Dyah Lestari

J3J116085

Katrin Septi Rachmawati


J3J116141

RM Nandito Arki

J3J116231

Muhammad Irsyad Hawari

J3J216348

Dosen :
Dr. Ir. Anita Ristianingrum, M.Si

PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN AGRIBISNIS
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2018

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perikanan merupakan salah satu sektor ekonomi yang mempunyai potensi dan peranan
penting bagi perekonomian Indonesia. Pembangunan perikanan merupakan bagian integral
dari pembangunan nasional. Peranan sektor perikanan dalam pembangunan nasional
terutama bisa dilihat dari fungsinya sebagai penyedia bahan baku pendorong agroindustri,
peningkatan devisa melalui penyediaan ekspor hasil perikanan, penyedia kesempatan kerja,
peningkatan pendapatan nelayan atau petani ikan dan pembangunan daerah, serta
peningkatan kelestarian sumberdaya perikanan dan lingkungan hidup.
Ikan hias merupakan

salah

satu komoditas perikanan yang menjadi komoditas

perdagangan yang potensial di dalam maupun di luar negeri. Ikan hias dapat dijadikan
sebagai sumber pendapatan devisa bagi negara. Ikan hias memiliki daya tarik tersendiri
untuk menarik minat para pecinta ikan hias (hobi) dan juga kini banyak para pengusaha ikan
konsumsi yang beralih pada usaha ikan hias. Daerah Bogor merupakan salah satu wilayah
sentra produksi ikan hias air tawar yang ada di Provinsi Jawa Barat. Menurut data yang
diperoleh, produksi ikan hias di Daerah Bogor mengalami perkembangan yang positif yakni

dengan adanya peningkatan jumlah produksi ikan hias air tawar setiap tahunnya.
Perkembangan produksi ini, karena adanya peningkatan jumlah produksi dan jumlah
pembudidaya ikan hias air tawar di Bogor.
Salah satu pembudidaya ikan hias air tawar adalah Pokdakan Minakarya Bersama yang
terletak Jl. Raya Wangun Cibalok RT.03 RW.06, Kelurahan Sindangsari, Kecamatan Bogor
Timur. Usaha ini dimulai pada bulan Januari tahun 2011 dan telah berkembang hingga saat
ini. Oleh karena itu, kami mengunjungi Pokdakan Minakarya Bersama untuk mengetahui
aspek manajemen & hukum, aspek sosial & ekonomi, serta aspek lingkungan yang ada di
pokdakan tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa bentuk badan usaha Pokdakan Minakarya Bersama ?
2. Bagaimana prosedur perizinan pendirian Pokdakan Minakarya Bersama ?
3. Bagaimana struktur organisasi di Pokdakan Minakarya Bersama ?

4. Berapa jumlah tenaga kerja yang ada di pokdakan, serta apa saja kualifikasinya ?
5. Apa job description dari pekerja yang ada di Pokdakan Minakarya Bersama ?
6. Apa manfaat bagi masyarakat dan pemerintah dengan adanya usaha ini ?
7. Apa saja limbah yang dihasilkan oleh pokdakan dan bagaimana dampaknya ?
8. Bagaimana penanganan limbah di Pokdakan Minakarya Bersama ?
1.3 Tujuan

1. Mengetahui bentuk badan usaha Pokdakan Minakarya Bersama.
2. Mengetahui prosedur perizinan pendirian Pokdakan Minakarya Bersama.
3. Mengetahui struktur organisasi di Pokdakan Minakarya Bersama.
4. Mengetahui jumlah tenaga kerja yang ada di pokdakan, serta apa saja kualifikasinya.
5. Mengetahui job description dari pekerja yang ada di Pokdakan Minakarya Bersama.
6. Mengetahui manfaat bagi masyarakat dan pemerintah dengan adanya Pokdakan
Minakarya Bersama.
7. Mengetahui limbah yang dihasilkan oleh pokdakan dan dampaknya.
8. Mengetahui penanganan limbah di Pokdakan Minakarya Bersama.

2. PEMBAHASAN

ASPEK MANAJEMEN DAN HUKUM
2.1 Bentuk Badan Usaha
Perusahaan budidaya ikan hias Pokdakan Minakarya Bersama belum berbentuk badan
hukum usaha. Hal ini dikarenakan skala usaha yang dijalankan masih sederhana, hampir
seluruh modal yang digunakan untuk menjalankan kegiatan usaha budidaya ikan hias air
tawar ini berasal dari pemiliki perusahaan. Meskipun awal pendirian usaha ini karena
adanya perkumpulan pembudidaya ikan hias, tetapi usaha yang dimiliki bersifat individu.
Berbeda dengan perusahaan yang telah berbentuk CV ataupun Firma. Pada CV atau Firma,

jumlah pemilik modal biasanya beberapa orang yang sepakat untuk menjalankan usaha
bersama. Perbedaan yang paling menonjol antara CV dan Firma adalah tanggung jawab
antar pemilik modal. Jika pada CV terdapat sekutu aktif yaitu orang yang memberikan
modalnya serta terlibat kedalam pelaksanaan kegiatan usaha dan sekutu pasif, yaitu hanya
memberikan modal tanpa ikut serta dalam pelaksanaan kegiatan usaha. Sedangkan pada
Firma, tidak terdapat sekutu aktif dan sekutu pasif semua pemilik modal ikut terlibat dalam
pelaksanaan kagiatan usaha.
Pokdakan Minakarya Bersama dapat digolongkan dalam usaha perorangan karena modal
usaha yang digunakan berasal dari satu orang dan berperan sebagai pemilik perusahaan.
Keuntungan dari bentuk usaha ini adalah pemilik perusahaan dapat memiliki seluruh
keuntungan yang diperoleh dari perusahaan. Sedangkan kelemahannya adalah segala bentuk
kerugian atau beban perusahaan harus ditanggung sendiri oleh pemilik perusahaan.
2.2 Perizinan
Dalam mendirikan suatu usaha, perizinan merupakan salah satu faktor terpenting yang
harus diterapkan. Perizinan usaha memiliki manfaat antara lain :
a. Melindungi kepentingan masyarakat.
b. Membatasi pengawasan dan menghindari penyimpangan.
c. Memudahkan instansi apabila terjadi penyimpangan.
Beberapa perizinan usaha yang diterapkan oleh Pokdakan Minakarya Bersama, antara lain :


Perizinan Lokasi

Perizinan Usaha

Sertifikat tanah.

Akte pendirian.

Pembayaran PBB.

Tanda daftar perusahaan sesuai surat
keputusan.

Sertifikat penghargaan dan beberapa surat NPWP serta surat izin tempat usaha, dan
keputusan.

surat izin dari pemerintah.
Tabel 1 Perizinan Pokdakan Minakarya Bersama

Surat keputusan yang telah diterima pihak Pokdakan Minakarya Bersama dalam pendirian

usaha ikan hias, antara lain :
1. Surat Keputusan Lurah
Surat Keputusan lurah nomor 520/47-505 tentang pembentukan/pengukuhan kelompok
pembudidaya ikan di wilayah Kelurahan Sindangsari memuat hal sebagai berikut :
a. Menimbang mengenai usaha yang dilaksanakan mendorong peningkatan kesempatan
berusaha dan menciptakan lapangan kerja, perlu adanya peningkatan pembinaan
terhadap para petani ikan hias.
b. Mengingat usaha yang dijalankan harus sesuai dan didukung dengan peraturan
perundang-undangan, seperti tentang UU Perikanan, Keputusan Menteri Kelautan
dan Perikanan No.Kep. 44/Men/2002 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
Penyuluhan Perikanan, dll.
c. Memperhatikan instruksi Departemen Pertanian Nomor : OT.210/1071/XI/Pem/1992
tentang Penilaian Kelas Kemampuan Kelompok Tani.
d. Menetapkan pembentukan Pokdakan Minakarya Bersama, mensyahkan struktur
organisasi dan susunan pengurusnya, menganjurkan pokdakan tersebut untuk
menempatkan musyawarah mufakat dalam merencanakan dan melaksanakan
kegiatan usaha, menumbuhkan jiwa wirausaha, berupaya meningkatkan jumlah
anggota, memperluas wilayah kerja, menungkatkan kualitas, dll.

2. Surat Keputusan Camat

Surat Keputusan camat nomor 250/92 tentang kenaikan kelas kelompok pembudidaya
ikan di wilayah Kecamatan Bogor Timur memuat hal sebagai berikut :
a. Menimbang mengenai lokasi usaha pembudidayaan yang berada di Jl. Wangun
Cibalok RT 03 RW 06, Kelurahan Sindangsari, Bogor Timur sebagai kelas pemula
berdasarkan keputusan kelurahan tentang pengukuhan kelompok pembuddaya ikan.
Selain itu, dalam perkembangannya usaha ini telah mengalami peningkatan usaha
sehingga naik tingkat menjadi kelompok tani ikan hias kelas madya.
b. Mengingat usaha yang dijalankan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
ada atau tidak melanggar hukum.
c. Memutuskan bahwa usaha budidaya kelas madya ini memiliki pengurus dan anggota
yang mempunyai tugas dan tanggung jawab diantara lain : membina kerjasama
dalam melaksanakan usaha tani sesuai kesepakatan kelompok, bersama penyuluh
bersama dalam membuat rencana kegiatan kelompok dalam bidang produksi,
pengolahan, pemasaran,dll. Bagi anggota bertanggung jawab atas pelaksanaan
kegiatan usaha dan wajib mengikuti petunjuk yang telah berlaku.
3. Surat Keputusan Walikota Bogor
Surat Keputusan Walikota Bogor nomor 523.45-257-1 Tahun 2015 tentang kenaikan
kelas Pokdakan Minakarya Bersama sebagai kelompok kelas utama memuat hal sebagai
berikut :
a. Menimbang mengenai usaha yang dilakukan telah mencapai dan memadai untuk

dinaikkan kelompok kelas utama dikarenakan telah berfungsi sebagai kelas belajar,
wahana kerjasama, dan unit produksi.
b. Mengingat usaha yang dijalankan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
ada atau tidak melanggar hukum.
c. Menetapkan pokdakan sebagai kelas utama kelompok pembudidaya ikan hias dengan
adanya pemberian piagam pengukuhan kelas utama.
4. Surat Keputusan Kepala Dinas Pertanian
Surat Keputusan Kepala Dinas Pertanian Kota Bogor nomor 800/432/-ikan/2014
tentang penetapan pemenang lomba kinerja kelompok perikanan Pokdakan Minakarya
Bersama memuat hal tentang penilaian pokdakan tersebut yang telah sesuai dengan
kriteria budidaya ikan hias yang baik dengan dikaji dari berbagai aspek yang terlibat.

5. Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat
Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat nomor 002/Kep.812-BKD/2015 tentang
pemberiaan penghargaan kepada pemenang lomba kinerja kelompok dan kelembagaan
perikanan budidaya dalam rangka Adibhakti Mina Bahari Tingkat Provinsi Jawa Barat ,
dengan predikat terbaik berdasarkan penilaian pokdakan tersebut yang telah sesuai
dengan kriteria budidaya ikan hias yang baik dengan dikaji dari berbagai aspek yang
terlibat.
2.3 Struktur Organisasi


Struktur Organisasi
Kelompok Pembudidaya Ikan Mina Karya Bersama
Ketua
Muyke Febriana A.Md

Sekretaris
(Diki Hiryana)

Seksi Produksi
(Dicki Rahman Gunawan)

Bendahara
(Usep Suryana)

Seksi IPTEK
(Slamet Riadi)

Seksi Pemasaran
(Kemas Denmar)


Anggota

Gambar 1 Bagan Struktur Organisasi
2.4 Jumlah dan Kualifikasi Tenaga Kerja
a. Jumlah Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang terdapat di Pokdakan Minakarya Bersama merupakan anggota
dari kelompok pokdakan itu sendiri. Jumlah anggota di Pokdakan Minakarya Bersama

sebanyak 14 orang sudah termasuk pengurusnya. Hal tersebut dapat dirinci sebagai
berikut :
Tenaga Kerja

Jumlah

Ketua

1

Sekretaris

1

Bendahara

1

Bagian Produksi

1

Bagian IPTEK

1

Bagian Pemasaran

1

Anggota

8
Total

14

Tabel 2 Tenaga Kerja di Pokdakan Minakarya Bersama
b. Kualifikasi Tenaga Kerja
1. Ketua
a. Pendidikan minimal D3 jurusan Perikanan.
b. Memahami seluruh fungsi manajemen (Planning, Organizing, Actuating,
Controlling, Coordinating).
c. Berpengalaman dalam bidang budidaya ikan hias minimal dua tahun.
d. Berorientasi pada tujuan.
e. Mampu memimpin kelompok.
f. Adil, tegas, dan bijaksana.
2. Sekretaris
a. Pendidikan minimal SMA.
b. Menguasai Microsoft Office (Ms. Word, Ms. Excel, Ms. Power Point).
c. Berpengalaman dalam bidang administrasi.
3. Bendahara
a. Pendidikan minimal SMA.
b. Memahami bidang akuntansi dan pembukuan.

c. Berpengalaman dalam bidang akuntansi minimal satu tahun.
d. Menguasai Ms. Excel.
e. Jujur dan dapat dipercaya.
4. Seksi Produksi
a. Pendidikan minimal SMP.
b. Memiliki keterampilan dalam pembudidayaan ikan hias, mulai dari kemampuan
mengetahui berbagai jenis ikan hias, memahami cara pembudidayaannya, dan
memahami cara pemeliharaan dan perawatan ikan.
c. Mampu memenuhi target.
d. Telaten, ulet, dan terampil.
e. Memahami seluruh teknis budidaya dari mulai pendederan hingga panen.
5. Seksi Pemasaran
a. Pendidikan minimal SMA.
b. Berpengalaman dalam bidang pemasaran minimal enam bulan.
c. Dapat menganalisa peluang pasar dan kondisi pasar.
d. Mempunyai banyak channel dan koneksi.
e. Komunikatif dan dapat bernegosiasi dengan baik.
2.5 Job Description
Adapun fungsi, tugas, serta peranan dari pengurus kelompok yang tercantum dalam
struktur organisasi adalah sebagai berikut :
1. Ketua
a. Bersama-sama dengan kelompok membuat perencanaan strategis untuk mewujudkan
visi dan misi yang telah ditetapkan.
b. Melakukan controlling terhadap rencana-rencana kerja yang telah ditetapkan.
c. Menjaga soliditas, loyalitas, dan integritas masing-masing personil kelompok.
d. Memimpin dan melaksanakan proses reward & punishment sesuai dengan hasil
keputusan musyawarah kelompok.
e. Melakukan controlling terhadap realitas aset dan keuangan kelompok.
2. Sekretaris
a. Menjadi penyelia terhadap pihak-pihak eksternal baik swasta maupun pemerintah
dalam upaya mempromosikan keberadaan kelompok terkait dengan pelaksanaan
rencana strategis yang telahdisepakati.

b. Membuat dan mengadministrasikan dokumen-dokumen yang terkait dengan realitas
mobilitas kelompok.
c. Membantu ketua dalam melaksanakan proses-proses controlling baik terhadap
personil maupun aset dan keuangan kelompok.
3. Bendahara
a. Melaksanakan anggaran-anggaran keuangan sesuai dengan rencana strategis yang
disepakati dalam musyawarah kelompok.
b. Melaksanakan proses pembukuan terkait dengan seluruh realitas transaksi keuangan
kelompok.
c. Menjaga realitas alur keuangan kelompok.
d. Atas amanah kelompok melaksanakan transaksi baik penjualan maupun pembelian
untuk kemudian membuat serta melaporkan kepada pengurus kelompok.
4. Seksi Produksi
a. Menjamin pelaksanaan proses produksi budidaya sesuai dengan petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis budidaya agar panen dapat sesuai dengan target.
b. Membuat daftar komponen-komponen produksi yang dibutuhkan agar panendapat
sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
c. Menyusun daftar supplier benih dan pakan.
d. Menyusun data rotasi penebaran benih untuk menjamin kontinuitas panen.
5. Seksi Pemasaran
a. Menjamin pasar untuk setiap hasil produksi panen kelompok.
b. Melakukan penetrasi pasar untuk membuka peluang pasar yang baru atas hasil
produksi panen kelompok.
c. Bersama dengan pengurus melaksanakan bentuk-bentuk penelitian pasar untuk
mengetahui selera konsumen, baik dalam upaya menjaga pasar yang ada, membuka
pasar yang baru, atau melakukan diversifikasi terhadap produk yang dihasilkan
kelompok.
ASPEK SOSIAL DAN EKONOMI
2.6 Manfaat Bagi Masyarakat dan Pemerintah
a. Manfaat Bagi Masyarakat
Terbentuknya Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Minakarya Bersama ini
tentunya mendatangkan manfaat kepada masyarakat sekitar, diantaranya:

1. Sebagai wadah proses pembelajaran para pembudidaya, wadah untuk bekerjasama,
serta meningkatkan kesatuan swadaya dan swadana.
2. Mengurangi pengangguran.
3. Membuat masyarakat untuk menjadi produktif, kreatif, dan inovatif.
4. Memenuhi kebutuhan para anggota.
5. Meningkatkan skala usaha ke arah yang lebih besar dan bersifat komersial.
6. Meningkatkan kondisi ekonomi anggota.
7. Meningkatkan solidaritas sesama pembudidaya ikan.
b. Manfaat Bagi Pemerintah
1. Membantu peningkatan penghasilan negara.
2. Sebagai penguat produktivitas produk ikan ekspor unggulan.
ASPEK LINGKUNGAN
2.7 Limbah dan Dampaknya
Aspek ini membahas dampak terhadap lingkungan sekitar akibat berlangsungnya usaha
budidaya ikan hias air tawar yang terletak di Jl. Raya Wangun Cibalok, Bogor. Dilihat dari
sudut lingkungan di Pokdakan Minakarya Bersama, pokdakan ini tidak mempunyai limbah
yang membahayakan lingkungan sekitar, adapun limbah yang dihasilkan dari budidaya ikan
hias ini adalah. :
a. Air kotor yang berisi kotoran dari akuarium ikan
Dampak : tidak ada dampak negatif bagi air, tanah, maupun udara yang ditimbulkan dari
pembuangan air kotor sisa pemeliharaan ikan di akuarium. Hal ini dikarenakan kotoran
yang ada di air tersebut akan mengendap di dalam kolam penampungan pembuangan air
dan akan dimakan oleh ikan lele.
b. Air kotor yang mengandung bahan kimia seperti obat
Dampak : air akan berubah seperti warna obat yang diberikan. Perubahan warna air ini
akan terlihat kontras jika berada di akuarium, karena tujuannya sebagai pengobatan ikan
yang terkena penyakit. Air kotor bekas obat ini, sebelum dibuang ke sungai akan
ditampung terlebih dahulu dalam kolam penampungan. Oleh karena itu, air bekas obat ini
tidak terlalu mencemari air sungai maupun tanah.
c. Ikan yang mati

Dampak : tidak ada dampak negatif untuk tanah dan air, tetapi untuk udara akan
menimbulkan aroma tidak sedap apalagi jika ikan yang mati tersebut tidak dibuang
selama beberapa hari karena tidak terpantau. Namun, bau yang dikeluarkan oleh ikan hias
yang telah mati tidak terlalu menyengat sehingga tidak mengganggu masyarakat sekitar.
2.8 Penanganan Limbah

Gambar 2 Alur Penanganan Limbah Air
Limbah air bekas penyiponan atau pengurasan akuarium akan dialirkan melalui pipa
paralon yang ada disetiap bak semen dan akan mengalir menuju kolam lele berukuran 2 m x
2 m. Letak kolam ini berada dibawah lantai dan dilengkapi dengan penyaring kotoran berupa
pipa paralon yang diberi lubang. Pipa paralon ini berfungsi mengalirkan limbah tersebut ke
sungai yang terletak tepat dibelakang tempat budidaya. Limbah yang telah tersaring akan
ditampung selama beberapa hari sampai air tersebut menjangkau batas ketinggian pipa
pembuangan (pipa paralon). Apabila limbah tersebut telah menjangkau batas ketinggian,
maka secara otomatis limbah akan mengalir kesungai dalam kondisi bebas racun dan
kotoran.
Limbah lainnya yang dihasilkan Pokdakan Minakarya Bersama adalah limbah ikan mati.
Ikan yang mati akan diangkat dari akuarium pemeliharaan dan selanjutnya ikan tersebut
diberikan kepada ikan lele untuk dijadikan pakan. Persentase kelangsungan hidup ikan di
Pokdakan Minakarya Bersama adalah 75%.
Berdasarkan penuturan dari pengelola tempat budidaya, dijelaskan bahwa selama
Pokdakan Minakarya Bersama berdiri hingga sekarang, belum ada protes dari masyarakat
mengenai limbah yang dibuang ke sungai. Hal ini menandakan bahwa limbah yang
dihasilkan dari Pokdakan, tidak mencemari lingkungan baik sungai, tanah, maupun udara.

3. PENUTUP
3.1

Simpulan
Pokdakan Minakarya Bersama telah lama menjadi pembudidaya ikan hias untuk
memenuhi permintaan akan kebutuhan ikan hias baik dalam ataupun luar negeri. Dalam
pendirian Pokdakan Minakarya Bersama, tentu ada aspek yang menunjang berjalannya
usaha. Aspek tersebut antara lain aspek manajemen dan hukum, aspek sosial dan ekonomi,
serta aspek lingkungan. Ketiga aspek tersebut telah diterapkan oleh pokdakan secara baik.
Hal ini dapat dibuktikan melalui berbagai piagam prestasi yang telah didapat oleh
pokdakan dari hasil penilaian kelayakan usaha. Oleh karena itu, sampai saat ini Pokdakan
Minakarya Bersama dapat menjalankan usaha ikan hias secara kontinuitas dan selalu
berkembang.

3.2

Saran
Dalam budidaya ikan hias tersebut, Pokdakan Minakarya Bersama perlu membuat badan
hukum agar usaha yang dijalankan lebih dipercaya dan dikenal masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Bersama

MK.

2015.

Mengenal

Pokdakan

Minakarya

Bersama.

https://minakaryabersamanews.wordpress.com/2015/04/07/mengenal-pokdakanminakarya-bersama/. [Diakses pada tanggal 20 Februari 2018].

LAMPIRAN

Gambar 3 Bak Penampungan Air Kotor

Gambar 5 Obat Ikan

Gambar 4 Saluran Pembuangan Air

Gambar 6 Pipa Paralon