10. REKONS MODUL GP SENI TARI SMP KK J

GURU PEMBELAJAR MODUL PELATIHAN GURU

Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Tari Sekolah Menengah Pertama (SMP)

PEMENTASAN PEMENTASAN DAN MANAJEMEN PERTUNJUKAN DAN MANAJEMEN PERTUNJUKAN

KOMPETENSI PROFESIONAL KELOMPOK KOMPETENSI J

Penulis: Dr. Kuswarsantyo, M.Hum, 081328090666, condrowasesa@yahoo.co.id Editor Substansi : Dr. Rumi Wiharsih, 081328755579, rumiwiharsih@uny.ac.id Editor Bahasa : Ismiyatun, S.H., M.Pd.

Copyright 2016 c Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Seni dan Budaya, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

iii

iv

KATA PENGANTAR

vi

LAMPIRAN

Lampiran 1 Kunci Jawaban KP 1 Manajemen Pertunjukan.......................... 53 Lampiran 2 Kunci Jawaban KP 2 Mempersiapkan Pementasan Tari yang 54 Baik............................................................. Lampiran 3 Kunci Jawaban KP 3 Mempersiapkan Publikasi Dan Tata

55 Teknik Pentas yang Baik............................................................. Lampiran 4 Kunci Jawaban KP 4 Menganalisis Materi Yang Bersifat

56 Konsepsi Dan Apresiasi yang Relevan Dengan Kritik Pertunjukan Tari..............................................................

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1. Teater Terbuka................................................................... 29 Gambar

2. Arena Pentas Pendopo...................................................... 30 Gambar

3. Penataan Gamelan di Atas Panggung............................... 30

xi

xii

Pendahuluan:

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Modul ini secara umum akan membahas tentang bagaimana mekanisme

untuk mempersiapkan pementasan dan langkah langkah yang harus ditempuh untuk mewujudkan pertunjukan yang bagus. Pengelolaan pertunjukan memerlukan manajemen yang harus dibuat sesuai dengan prosedur pertunjukan. Dua poin utama yang akan dibahas dalam modul grade 10 ini adalah tentang pementasan dan manajemen pertunjukan. Dua aspek yang masing-masing memiliki penekanan berbeda. Pementasan lebih mengedepankan hasil di atas pentas, sedangkan manajemen pertunjukan lebih banyak membahas bagaimana memproses persiapan sebuah pertunjukan dengan tahap-tahap tertentu.

Pentingnya modul ini dipelajari karena siswa pada akhir kelas IX akan melakukan pementasan sekaligus perpisahan di sekolah. Langkah pertama untuk melakukan pementasan tentu saja diawali dengan perencanaan mengenai materi yang akan disajikan, proses latihan hingga pementasan. Pementasan yang dilakukan adalah hasil pembelajran satu semester sebelumnya. Dari materi yang telah diberikan, siswa diberi kesempatan untuk mengkreasi sebuah tarian yang bersumber dari tari tarian yang pernah diberikan sebelumnya. Dapat pula sumber inspirasi dari pengalaman pribadi siswa tentang budaya yang ada di sekitarnya. Tahap tahap untuk menghasilkan karya inilah yang perlu disampikan dalam modul 10 ini. Bagian kedua pembahasan modul ini adalah berbicara tentang manajemen pertunjukan. Pengelolaan pertunjukan dalam modul ini bertujuan untuk melatih siswa mengelola sebuah pertunjukan. Diawali dari persiapan, perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi. Tahap tahap ini harus diberikan kepada siswa untuk melatih kemandirian siswa dalam menyelenggarakan pertunjukan.

Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Tari SMP

Dasar pembuatan modul ini dilindungi undang-undang yang memberi kekuatan produk modul untuk dapat dipergunakan guru peserta diklat. Adapun dasar hukum tersebut adalah sebagai berikut.

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013.

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.

5. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

6. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 14 Tahun 2010 dan Nomor 03/V/PB/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya.

7. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Penilik dan Angka Kreditnya.

B. Tujuan Modul ini memberikan gambaran untuk melaksanakan kegiatan pementasan

dan pengelolaan pertunjukan. Dengan belajar merancang pengelolaan pertunjukan siswa akan belajar bertanggung jawab untuk melaksanakan sebuah pementasan. Kedua, peserta diklat akan mampu mengelola dan mempersiapkan sebuah karya yang dihasilkan dari proses belajar di semester sebelumnya. Pemberian materi pementasan dan manajemen pertunjukan ini mempertimbangkan kondisi peserta diklat dalam meraih perilaku yang telah ditetapkan. Pada akhir tugas pengelolaan pertunjukan ini siswa dapat semakin mantap dalam melaksanakan tugas untuk

Pendahuluan:

penyelenggaraan sebuah pertunjukan dengan standar minimum/derajat yang mesti dikuasai oleh peserta diklat (standart performance).

C. Peta Kompetensi

1. Menganalisis materi yang bersifat konsepsi dan apresiasi yang relevan dengan tata teknik pentas dalam sebuah pertunjukan tari.

2. Memahami materi yang bersifat konsepsi dan kreasi dalam tata lampu/ tata cahaya yang digunakan dalam pertunjukan tari.

3. Memahami materi yang bersifat konsepsi dan kreasi dalam tata dekorasi yang digunakan dalam pertunjukan tari.

4. Menganalisis materi yang bersifat konsepsi dan apresiasi yang relevan dengan Kritik pertunjukan tari.

5. Mempersiapkan manajeman pertunjukan tari yang baik.

D. Ruang Lingkup

1. Materi Pembelajaran 2, mengupas tentang persiapan pementasan;

2. Materi Pembelajaran 3, membicarakan pentingnya manajemen; pengelolaan seni pertunjukan, dan langkah –langkah yang harus ditempuh.

3. Materi Pembelajaran 4, membicarakan keterkaitan manajemen pertunjukan dengan pementasan.

4. Materi pembelajaran 5 mempersiapkan manajemen pertunjukan yang baik untuk suksesnya pementasan.

E. Cara Penggunaan Modul

1. Peserta diklat harus memahami modul ini secara utuh dari grade satu ke berikutnya.

2. Kesinambungan antara grade satu dengan grade berikutnya merupakan rangkaian yang tidak dapat dipisahkan.

3. Pengembangan isi modul sangat diperbolehkan karena akan memacu kreativitas, khususnya bagi guru peserta diklat dan siswa sebagai peserta didik di sekolah.

4. Melakukan uji keterampilan terkait dengan materi praktik tari.

5. Memberikan tugas pada siswa setelah materi pembelajaran diberikan.

Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Tari SMP

Kegiatan Pembelajaran 1: Manajemen Pertunjukan

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 MANAJEMEN PERTUNJUKAN

A. Tujuan Secara praktis tujuan pembelajaran ini adalah sebagai berikut.

1. Memberikan wawasan dan pemahaman tentang tahap-tahap yang harus dilakukan peserta diklat dalam manajemen sebuah pertunjukan.

2. Modul ini akan dijadikan sebagai ajang untuk melatih peserta diklat dalam mengelola manajemen pertunjukan.

3. Tujuan lain dalam tahapan ini adalah peserta diklat diberikan peluang utuk melakukan kerjasama dengan teman lain, baik untuk urusan di atas panggung (pementasan) maupun di luar panggung untuk mempersiapkan pementasan.

4. Tujuan ketiga adalah menguji tingkat kreatifitas dalam mewujudkan rencana manajemen pertunjukan yang telah dirancang.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi Capaian pembelajaran ini diharapan dapat:

1. Mengupas tentang persiapan manajemen pertunjukan.

2. Memberi pelajaran terkait pentingnya manajemen pengelolaan seni pertunjukan dan langkah -langkah yang harus ditempuh.

3. Membicarakan keterkaitan manajemen pertunjukan dengan pementasan.

4. Memberi pelajaran terkait dengan persiapan manajemen pertunjukan yang baik untuk suksesnya pementasan.

C. Uraian Materi Pengelolaan pementasan dan manajemen pertunjukan sebenarnya dua hal

yang saling terkait. Manajemen pertunjukan sebenarnya menaungi kegiatan

Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Tari SMP

pementasan. Oleh sebab itu, keduanya tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dalam skema pemahaman produksi manajemen dapat digambarkan sebagai berikut.

Manajemen pertunjukan

Komunikasi Persiapan pementasan

Kreator membuat Hasil karya seni Pementasan karya

Pendukung tari

Dari skema di atas dapat terlihat hubungan antara manajemen pertunjukan dengan pengelolaan pementasan serta pementasan. Pengelola pementasan dilakukan oleh sekelompok orang yang ditugasi khusus berkaitan dengan aspek yang ada di atas panggung pementasan, sedangkan materi pentas disiapkan oleh kreator (koreografer/penata tari. Manajemen pertunjukan ruang lingkupnya lebih luas, karena di samping mengkoordinasi seksi pementasan juga harus bekerja mencari sponsor, mengkoordinasi seksi seksi lain termasuk lighting, sound, tata panggung, setting dan aspek lain yang terkait.

Tahap berikut untuk mempersiapkan pertunjukan diperlukan perangkat yang lengkap sehingga akan membantu dalam menginformasikan rencana pementasan. Sebuah pergelaran yang bagus tentu harus dilengkapi dengan adanya buku acara atau leaflet. Buku acara ini menjadi panduan penting untuk penonton ketika hendak menyaksikan pertunjukan. Informasi yang harus dalam buku acara ini, antara lain informasi materi yang disajikan dan

Kegiatan Pembelajaran 1: Manajemen Pertunjukan

pendukungnya, dalam rangka apa pertunjukan itu disajikan dan susunan panitia produksi pergelaran yang telah mempersiapkan pergelaran ini.

1. Persiapan non artistik Membuat proposal Proposal untuk manajemen pergelaran sebuah pertunjukan harus dibuat untuk memberikan peluang bagi pihak-pihak tertentu yang ingin berpartisipasi dalam pementasan. Proposal ini bisa diajukan untuk sekolah secara internal, tetapi dapat pula ditujukan kepada mitra di luar sekolah yang telah ditunjuk oleh pihak sekolah. Proposal ini nantinya diharapkan dapat memperoleh bantuan berupa jasa, barang produk yang relevan untuk acara pertunjukan, atau uang untuk penyelenggaraan. Masing-masing jenis sumbangan dapat berupa donatur dan dapat pula sebagai sponsor. Untuk donatur pengertiannya adalah sumbangan yang sifatnya tidak mengikat, sedangkan sponsor di sini harus ada kesepakatan tentang hak dan kewajiban yang harus dilakukan kedua belah pihak.

Tahap pencarian dana ini biasanya dilakukan di awal proses yakni setelah terbentuknya kepanitiaan. Seksi usaha dana harus bekerja lebih awal daripada seksi yang lain. Peran seksi usaha dan dana dalam sebuah manajemen pertunjukan menjadi sangat penting karena dari seksi inilah rencana pementasan dan sebuah produksi pertunjukan dapat berhasil.

2. Persiapan secara artistik Persiapan secara artistik di sini berkaitan dengan penyiapan materi yang akan disajikan dalam pergelaran. Dari aspek artistik yang perlu dipersiapankan adalah perangkat pendukung yang secara langsung berhubungan dengan pementasan yakni berhubngan dengan tata teknik pentas yang meliputi desain panggung, lighting, sound, dan perangkat lain yang berhubungan dengan panggung. Penugasan untuk bidang artistik ini harus melibatkan beberapa orang yang satu sama lain tidak bisa dilakukan rangkap. Artinya satu orang harus bertanggung jawab pada satu tugas pokok yang harus diemban demi keberhasilan sebuah

Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Tari SMP

produksi. Tiga elemen pokok dalam melaksanakan tugas manajemen produksi disektor artistik meliputi

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Mengamati Dalam kegiatan mengamati ini Anda diminta mengamati persiapan pembuatan tim produksi manajemen pertunjukan, khususnya yang

berhubungan dengan pementasan pertunjukan tari. Agar kegiatan pengamatan lebih terarah, Anda dapat menggunakan instruksi dari fasilitator ataupun menggunakan panduan di bawah ini sebagai panduan dalam kegiatan pengamatan. Selain berdasar format pengamatan yang sudah disediakan. Anda juga bisa melakukan kegiatan secara individu atau secara kelompok. Kalau Anda ingin melakukan secara kelompok anda bisa mencari dua sampai tiga orang teman untuk dibuat dalam satu kelompok.

Setelah Anda mengamati, tuliskan hasil pengamatan Anda dengan membuat format pengamatan sendiri ataupun menggunakan format pengamatan seperti contoh di bawah ini.

Contoh Lembar kegiatan mengamati

Job Deskripsi No

Penggunaan

Persiapan Manajemen

Manajemen Pertunjukan

Manajemen

Pertunjukan 1 Menginventarisir bagian

Pertunjukan

Kejelasan tugas bagian penting dalam

Skala prioritas untuk

poko anggota tim manajemen pertunjukan

tahap pelaksanaan

manajemen pertunjukan

2. Melengkapi susunan crew Menempatkan orang Tanggung jawab produksi manajemen

anggota tim dan pertunjukan

yang sesuai dengan

bidangnya dalam kerja

kerjasama antar

manajemen

personal

pertunjukan

Kegiatan Pembelajaran 1: Manajemen Pertunjukan

2. Menanya Setelah Anda melakukan kegiatan pengamatan, apakah ada pertanyaan yang muncul dan mengganggu pikiran Anda? Mulailah melakukan kegiatan menanya. Tanyakanlah kepada fasilitator yang membimbing Anda tentang segala hal yang berhubungan dengan manajemen pengelolaan pertunjukan tari. Tanyakan tentang bagaimana cara mempersiapkan sebuah manajemen pertunjukan untuk pementasan tari.

Beberapa contoh pertanyaan di bawah ini dapat anda gunakan dan anda kembangkan sendiri.

a. Apakah yang disebut dengan tahap persiapan untuk manajemen pertunjukan tari?

b. Bagaimanakah anda dapat mengembangkan ide untuk membuat sebuah manajemen pertunjukan tari?

c. Mengapa kita perlu persiapan untuk membuat produksi manajemen pertunjukan ?

d. Bagaimana urutan persiapan membuat sebuah manajemen pertunjukan?

Lembar kegiatan menanya: Penggunaan format lembar pertanyaan adalah cara untuk mempermudah dalam menghimpun, mengurutkan pertanyaan yang diperoleh agar mempunyai susunan yang sistematis,dari yang sederhana/mudah ke hal yang sulit/kompleks; atau berdasarkan urutan waktu, dari yang awal ke yang paling mutakhir, dan seterusnya.

Buatlah daftar pertanyaan dengan menggali sebanyak mungkin pertanyaan agar mudah pencatatannya. Anda dapat membuat format kegiatan menanya ini secara mandiri atau mengembangkannya

berdasarkan contoh yang ada di bawah ini:

Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Tari SMP

Lembar Pertanyaan No.

Pertanyaan

1. Bagaimanakah langkah membentuk tim manajemen pertunjukan yang baik?

2. Komponen apa yang diperlukan dalam manajemen pertunjukan tari? 3. Persiapan apa saja untuk mendukung keberhasilan manajemen

pertunjukan tari ?

3. Mengumpulkan data/informasi/mencoba/eksperimen Berdasarkan hasil kegiatan menanya sebelumnya anda telah mengumpulkan beberapa pertanyaan terkait dengan persiapan manajemen pertunjukan dan tahap tahapnya. Kumpulkanlah berbagai informasi dan data yang berkaitan dengan manajemen pertunjukan tari dari buku-buku, atau informasi langsung melalui wawancara dengan ahli

tari khususnya dalam hal persiapan pementasan dan perencanannya.

Informasi Anda juga akan lebih menarik dan lengkap apabila diperkaya dengan searching di internet untuk melengkapi informasi tentang pementasan. Selain itu Anda juga bisa mencari dari sumber lain seperti: artikel, laporan, jurnal, penelitian, buku elektronik, gambar, video dan sebagainya. Kumpulkanlah berbagai informasi tersebut untuk memperluas wawasan dan pengetahuan Anda sebagai salah satu proses pembelajaran Anda secara mandiri.

Lembar kegiatan mengumpulkan data/informasi

Tanggal No.

Bentuk

Sumber Informasi Keterangan

Pengambilan Data 1 Pimpinan produksi

Informasi

3 bulan sebelum - manajemen

manajemen pertunjukan tari

2. Crew produksi

2 bulan sebelum - manajemen

manajemen pertunjukan

Kegiatan Pembelajaran 1: Manajemen Pertunjukan

Apabila memungkinkan cobalah membuat desain perencanaan manajemen pertunjukan bersama teman sekelompok. Masing-masing individu melaksanakan tugas sesuai dengan kebutuhan untuk persiapan manajemen pertunjukan tari.

4. Mengasosiasi/mendiskusikan

Diskusikan dengan teman-teman di kelas perihal informasi yang telah Anda kumpulkan mengenai manajemen pertunjukan tari yang telah Anda kumpulkan dari berbagai sumber. Topik diskusi dapat menyangkut:

a. Unsur -unsur yang mendukung dalam manajemen pertunjukan tari

b. Tahapan untuk mempersiapkan pertunjukan

Tuliskan beberapa catatan, khususnya masukan dari hasil diskusi anda dengan teman-teman untuk keperluan memperkaya/memperbaiki informasi dan kesimpulan sementara yang sudah Anda buat.

Catatan hasil diskusi:

a. Pentingnya manajemen pertunjukan

b. Perancangan manajemen pertunjukan harus dilakukan agar pementasan berhasil dengan baik

5. Mengomunikasikan Presentasikan hasil pengumpulan informasi, data hasil pembelajaran dan kesimpulan yang berhasil Anda buat tentang persiapan pembuatan tim manajemen pertunjukan tari hingga pelaksanaan pementasan. Presentasikan hasil pembelajaran Anda dengan cara mensimulasikan rencana pelaksanaan tim manajemen pertunjukan. Semakin lengkap Anda menggunakan media maka pemahaman Anda akan semakin lengkap, juga terhadap teman-teman Anda yang sama-sama mengumpulkan informasi/data pembelajarannya. Presentasi ini akan saling memperkaya wawasan dan pengetahuan Anda khususnya tentang persiapan manajemen pertunjukan tari.

Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Tari SMP

Tuliskan masukan-masukan yang Anda peroleh dari presentasi yang Anda sajikan di kelas/sekolah ataupun forum ilmiah lain yang dapat digunakan untuk menampilkan temuan Anda tentang persiapan manajemen pertunjukan tari.

E. Latihan/Kasus/Tugas

1. Buatlah rancangan manajemen pertunjukan tari dengan tiga tahap pelaksanaan!

2. Buatlah persiapkan manajemen pertunjukan tari yang baik!

3. Bagaimanakah dasar-dasar penyusunan materi manajemen pertunjukan tari?

F. Rangkuman Sebuah manajemen pertunjukan tidak bisa hanya dilakukan dengan cara

spontan atau improvisasi. Namun manajemen pertunjukan yang baik harus melalui tahapan perencananan diskusi untuk menyempurnakan, kemudian dilaksanakan dan terkahir dievaluasi. Dengan tahap tahap ini maka sebuah rancangan manajemen pertunjukan akan dapat terlaksana dengan baik. Untuk mendukung manajemen pertunjukan yang baik, diperlukan kerjasama yang baik antara direktur pementasan dengan manajemen pertunjukan adalah dua agenda yang sebenarnya memiliki kesatuan dan saling mendukung satu sama lain.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Umpan balik dan tindajk lanjut yang diharapkan dari kegiatan pembelajaran

pada modul grade 10 ini adalah :

1. Peserta Diklat dapat melaksanakan tanggung jawab untuk kegiatan manajemen pertunjukan

2. Peserta diklat untuk membuat perencanaan manajemen pertunjukan yang bagus

3. Peserta diklat dapat melakukan kerjasama dengan teman dalam mensukseskan kegiatan manajemen pertunjukan

4. Peserta diklat dapat mempraktikkan bagaimana tanggung jawab yang harus dilakukan dalam mendukung manajemen pertunjukan .

Kegiatan Pembelajaran 2: Mempersiapkan Pementasan Tari yang Baik

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 MEMPERSIAPKAN PEMENTASAN TARI YANG BAIK

A. Tujuan Modul ini bertujuan untuk mempersiapkan pementasan tari yang baik.

Peserta diklat akan diberikan dasar-dasar penyusunan materi pementasan tari yang didasarkan pada struktur dramatik sajian. Kedua, modul ini memberikan gambaran tentang karakterstik jenis pertunjukan tari dari sisi durasi penyajian hingga pola garap yang dihasilkan.

B. Indikator pencapaian

1. Mampu mempersiapkan pementasan tari yang baik.

2. Menguasai dasar-dasar penyusunan materi pementasan tari yang didasarkan pada struktur dramatik sajian.

3. Mampu memberikan gambaran tentang karakteristik jenis pertunjukan tari dari sisi durasi penyajian hingga pola garap yang dihasilkan.

C. Uraian Materi Sebuah pementasan tari hendaknya dipersiapkan secara matang.

Pementasan tari yang baik tentu saja harus didukung dengan perencanaan, proses pelaksanaan atau tindakan secara terorganisasi dan evaluasi dalam tiap tahap. Tiga tahapan ini penting dilakukan meskipun pementasan tersebut hanya berskala sekolah. Bentuk pementasan yang baik di sini dapat dilihat dari kelancaran pelaksanaan pementasan.

Dalam mempersiapkan pementasan dibutuhkan beberapa tahap perencanaan yang secara teknis adalah sebagai berikut.

Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Tari SMP

1. Pembentukan kepanitiaan Pertama menentukan siapa di antara sekelompok orang yang ditunjuk sebagai ketua. Peran ketua panitia adalah sebagai koordinator untuk melaksanakan acara pementasan. Peran kedua, sebagai penghubung antara pihak pengisi acara dengan pengatur acara (master ceremony). Panitia yang lain adalah bagian pimpinan artistik yang akan berhubungan langsung dengan pengisi (artis) yang akan tampil. Bagian lain yang penting adalah panitia urusan publikasi, dekorasi dan dokumentasi. Tiga komponen ini bisa dijadikan satu, tetapi masing-masing bidang diisi oleh satu orang penanggung jawab. Seksi lain yang memiliki peran penting dalam kepanitiaan adalah seksi acara, penerima tamu dan stage manager. Tiga seksi ini memiliki tugas berbeda dalam mendukung suksesnya pementasan. Seksi di luar masalah artistik adalah seksi usaha dana. Seksi usaha dana ini bekerja sebelum pelaksanaan kegiatan karena keberhasilan pementasan salah satunya adalah dukungan dana yang dilakukan sebelum pementasan.

2. Pembagian tugas dengan deskripsi pekerjaan masing-masing Pembagian tugas setelah dibentuk panitia akan memberikan arah yang jelas terhadap kewenangan masing masing bidang yang telah dibentuk. Tujuan pembagian tugas, antara lain untuk memaksimalkan potensi sesuai dengan bidang yang ada. Di samping itu, dalam melaksanakan pementasan akan lebih fokus pada bidang yang dibebankannya.

3. Melaksanakan kegiatan pementasan Setelah kepanitiaan terbentuk dan tugas pokok per bidang telah diberikan maka saat yang paling menentukan adalah pelaksanaan pementasan. Dalam melaksanakan pementasan ini peran seksi acara dan stage manager sangat menentukan keberhasilan pementasan. Stage manager bekerja di wilayah panggung atau di sekitar panggung dan yang ada di atas pentas (panggung). Untuk seksi acara kewenangannya adalah mengatur alur acara dari pembuka hingga pementasan dilaksanakan.

Kegiatan Pembelajaran 2: Mempersiapkan Pementasan Tari yang Baik

4. Mengevaluasi kegiatan Evaluasi kegiatan dilaksanakan setelah pementasan selesai. Biasanya dilakukan sepekan setelah acara selesai. Tujuannya tidak lain adalah untuk mengetahui kekurangan yang terjadi dalam kepanitiaan sehingga memunculkan masalah saat pentas berlangsung. Evaluasi ini diharapkan menjadi catatan untuk pelaksanaan acara pentas pada tahun tahun berikutnya. Untuk itu panitia pelaksana kegiatan pementasan harus memenuhi syarat sebagai berikut

1. Bertanggung jawab atas tugas yang diberikan

2. Konsentrasi dalam melaksanakan tugasnya

3. Bersedia bekerjasama dengan teman lain

4. Mau menerima kritik jika terdapat kesalahan

Tugas kewenangan seorang panitia pelaksana dalam kegiatan pementasan ini dapat diterapkan untuk kegiatan apa pun. Dalam konteks sekolah, latihan untuk bertanggung jawab melaksanakan acara pementasan ini penting artinya untuk membina dan melatih rasa tanggung jawab atas tugas yang diberikan, dan membentuk rasa percaya diri terhadap tugas yang diembannya., memupuk rasa solidaritas yang tinggi bagi siswa sehingga dalam melaksanakan kegiatan dapat saling bahu-membahu.

Kegiatan pementasan yang dipersiapkan siswa bukanlah tujuan utama. Tujuan yang paling penting untuk ditanamkan kepada siswa adalah bagaimana membuat rancangan dan proses yang bagus dalam komunikasi antar teman. Poin ini menjadi nilai lebih untuk bahan pertimbangan terhadap kinerja siswa ketika melaksanakan kegiatan di sekolah. Dengan latihan tanggung jawab di sekolah dampaknya akan bisa dirasakan ketika siswa berada di luar sekolah. Dengan demikian, latihan mengelola pementasan di sekolah akan memberikan kontribusi terhadap pembentukan sikap diri siswa di samping rasa percaya diri, juga menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap tugasnya.

Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Tari SMP

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Mengamati Dalam kegiatan mengamati ini Anda diminta mengamati persiapan

pementasan, khususnya yang berhubungan dengan pementasan pertunjukan tari. Agar kegiatan pengamatan lebih terarah, Anda dapat menggunakan instruksi dari fasilitator ataupun menggunakan panduan di bawah ini sebagai panduan dalam kegiatan pengamatan. Selain berdasar

format pengamatan yang sudah disediakan. Anda juga bisa melakukan kegiatan secara individu atau secara kelompok. Kalau Anda ingin melakukan secara kelompok Anda bisa mencari dua sampai tiga orang teman untuk dibuat dalam satu kelompok.

Setelah Anda mengamati, tuliskan hasil pengamatan Anda dengan membuat format pengamatan sendiri ataupun menggunakan format pengamatan seperti contoh di bawah ini.

Contoh Lembar kegiatan mengamati

Penggunaan

No Persiapan Pementasan

Panggung

Persiapan Materi Pementasan

Pementasan

1 Menginventarisasi pengisi Penataan dekorasi Urutan penyajian acara

yang baik 2. Menunjuk MC yang

Kualitas pengisi mampu membawakan

Tata lampu yang

terpilih acara

bagus

2. Menanya Setelah Anda melakukan kegiatan pengamatan, apakah ada pertanyaan yang muncul dan mengganggu pikiran Anda? Mulailah melakukan kegiatan menanya. Tanyakanlah kepada fasilitator yang membimbing Anda tentang segala hal yang berhubungan dengan pementasan tari. Tanyakan tentang bagaimana cara mempersiapkan sebuah pementasan tari.

Kegiatan Pembelajaran 2: Mempersiapkan Pementasan Tari yang Baik

Beberapa contoh pertanyaan di bawah ini dapat Anda gunakan dan Anda kembangkan sendiri.

a. Apakah yang disebut dengan tahap persiapan untuk pementasan?

b. Bagaimanakah Anda dapat mengembangkan ide untuk membuat sebuah pementasan?

c. Mengapa kita perlu persiapan untuk mementaskan pertunjukan?

d. Bagaimana urutan persiapan membuat sebuah pementasan?

Lembar kegiatan menanya: Penggunaan format lembar pertanyaan adalah cara untuk mempermudah dalam menghimpun, mengurutkan pertanyaan yang diperoleh agar mempunyai susunan yang sistematis, dari yang sederhana/mudah ke hal yang sulit/kompleks; atau berdasarkan urutan waktu, dari yang awal ke yang paling mutakhir, dan seterusnya.

Buatlah daftar pertanyaan dengan menggali sebanyak mungkin pertanyaan agar mudah pencatatannya. Anda dapat membuat format kegiatan menanya ini secara mandiri atau mengembangkannya berdasarkan contoh yang ada di bawah ini.

Lembar Pertanyaan No.

Pertanyaan

1. Bagaimanakah menata urutan pementasan yang baik? 2. Komponen apa yang diperlukan dalam pementasan tari? 3. Persiapan apa saja untuk mendukung keberhasilan pementasan tari?

3. Mengumpulkan data/informasi/mencoba/eksperimen Berdasarkan hasil kegiatan menanya sebelumnya, Anda telah mengumpulkan beberapa pertanyaan terkait dengan persiapan pementasan dan tahap tahapnya. Kumpulkanlah berbagai informasi dan data yang berkaitan dengan pementasan tari dari buku-buku, atau informasi langsung melalui wawancara dengan ahli tari, khususnya dalam ahal persiapan pementasan dan perencanannya.

Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Tari SMP

Informasi Anda juga akan lebih menarik dan lengkap apabila diperkaya dengan searching di internet untuk melengkapi informasi tentang pementasan. Selain itu, Anda juga bisa mencari dari sumber lain seperti: artikel, laporan, jurnal, penelitian, buku elektronik, gambar, video dan sebagainya. Kumpulkanlah berbagai informasi tersebut untuk memperluas wawasan dan pengetahuan Anda sebagai salah satu proses pembelajaran Anda secara mandiri.

Lembar kegiatan mengumpulkan data/informasi No.

Sumber Informasi

Bentuk

Tanggal Keterangan

Pengambilan Data 1 Pimpinan

Informasi

1 bulan sebelum - panggung

2. Crew stage

Data

1 bulan sebelum -

Apabila memungkinkan cobalah membuat desain perencanaan pementasan bersama teman sekelompok. Masing-masing individu melaksanakan tugas sesuai dengan kebutuhan untuk persiapan pementasan tari.

4. Mengasosiasi/mendiskusikan

Diskusikan dengan teman-teman di kelas perihal informasi yang telah Anda kumpulkan mengenai pementasan tari yang telah Anda kumpulkan dari berbagai sumber. Topik diskusi dapat menyangkut:

a. Unsur -unsur yang mendukung dalam pementasan tari

b. Tahapan untuk mempersiapkan pementasan

Tuliskan beberapa catatan, khususnya masukan dari hasil diskusi Anda dengan teman-teman untuk keperluan memperkaya/memperbaiki informasi dan kesimpulan sementara yang sudah Anda buat.

Kegiatan Pembelajaran 2: Mempersiapkan Pementasan Tari yang Baik

Catatan hasil diskusi

a. Pentingnya manajemen pertunjukan

b. Perancangan pementasan

5. Mengomunikasikan Presentasikan hasil pengumpulan informasi, data hasil pembelajaran dan kesimpulan yang berhasil Anda buat tentang persiapan pementasan hingga pelaksanaan pementasan. Presentasikan hasil pembelajaran Anda dengan cara mensimulasikan rencana pementasan. Semakin lengkap Anda menggunakan media maka pemahaman Anda akan semakin lengkap, juga terhadap teman-teman Anda yang sama-sama mengumpulkan informasi/data pembelajarannya. Presentasi ini akan saling memperkaya wawasan dan pengetahuan Anda khususnya tentang persiapan pementasan tari.

Tuliskan masukan-masukan yang Anda peroleh dari presentasi yang Anda sajikan di kelas/sekolah ataupun forum ilmiah lain yang dapat digunakan untuk menampilkan temuan Anda tentang persiapan

pementasan tari.

E. Latihan/Kasus/Tugas

1. Buatlah rancangan pementasan dengan tiga tahap pelaksanaan!

2. Buatlah persiapan pementasan tari yang baik!

3. Bagaimanakah dasar-dasar penyusunan materi pementasan tari yang didasarkan pada struktur dramatik sajian?

4. Berikan gambaran tentang jenis karakteristik jenis pertunjukan tari dari sisi durasi penyajian hingga pola garap yang dihasilkan!

F. Rangkuman Sebuah pementasan ternyata tidak bisa hanya dilakukan dengan cara

spontan. Namun pementasan yang baik harus melalui tahapan perencananan, diskusi untuk menyempurnakan, kemudian dilaksanakan dan terkahir dievaluasi. Dengan tahap-tahap ini maka sebuah rancangan

Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Tari SMP

pementasan akan dapat terlaksana dengan baik. Untuk mendukung pementasan yang baik diperlukan pula manajemen pertunjukan yang baik karena pada dasarnya antara acara pementasan dengan manajemen pertunjukan adalah dua agenda yang sebenarnya memiliki kesatuan dan saling mendukung satu sama lain.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Umpan balik dan tindak lanjut yang diharapkan dari kegiatan pembelajaran

pada modul KK J ini adalah:

1. Peserta diklat dapat melaksanakan tanggung jawab untuk kegiatan pementasan

2. Peserta diklat untuk membuat perencanaan manajemen pertunjukan yang bagus

3. Peserta diklat dapat melakukan kerjasama dengan teman dalam mensukseskan kegiatan pementasan

4. Peserta diklat dapat mempraktikkan bagaimana tanggung jawab yang harus dilakukan dalam mendukung pementasan.

Kegiatan Pembelajaran 3: Mempersiapkan Publikasi dan TataTeknik Pentas yang Baik

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3

DADD&DAN 5 MEMPERSIAPKAN PUBLIKASI DAN TATA TEKNIK PENTAS YANG BAIK

A. Tujuan Modul ini bertujuan untuk mempersiapkan publikasi dan tata teknik pentas

yang baik. Publikasi tidak hanya berkaitan dengan persiapan pementasan, tetapi juga berkaitan dengan kegiatan pra pertunjukan. Di dalam persiapan pembuatan publikasi dan tata teknik pentas tersebut akan diperkenalkan beberapa hal terkait dengan teknik untuk perencanaan program, pelaksanaan hingga evaluasi.

Secara praktis tujuan publikasi adalah untuk memperkenalkan produk yang akan ditawarkan. Dalam kaitannya dengan pementasan maka produk itu adalah sajian pertunjukan. Materi tata teknik pentas dalam modul ini akan memberikan gambaran kepada peserta diklat dalam melakukan tugas yang terkait dengan kelengkapan pementasan atau yang disebut dengan tata teknik pentas. Materi ini penting untuk diberikan karena akan memberikan arahan secara teoretis dan praktis mengenai cara kerja yang dilakukan dalam pementasan agar tidak terkesan spontanitas. Artinya, segala tahap yang akan dilakukan harus melalui proses perencanaan, pembahasan, pelaksanaan dan evaluasi. Dengan tahapan ini diharapkan pengelolaan publikasi atau pemasaran produk pementasan akan mendukung kesuksesan pementasan yang dilakukan.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi Indikator pencapaian kompetensi yang harus dikuasai peserta setelah

mempelajari materi ini adalah:

Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Tari SMP

1. Mampu membuat rancangan publikasi yang baik untuk sebuah pementasan.

2. Mampu menyusun desain tata teknik pentas yang baik.

C. Uraian Materi

1. Membuat rancangan publikasi untuk sebuah pementasan Publikasi dalam modul ini lebih difokuskan pada aspek daya tarik sajian

sehingga akan mampu menarik perhatian pengunjung untuk datang. Lebih spesifik lagi berkaitan dengan daya tarik sebuah pertunjukan yang harus dipublikasikan kepada masyarakat. Selanjutnya, berkaitan dengan menjalin kerjasama dalam penyelenggaraan pertunjukan, sehingga sebuah produksi akan mampu untuk membiayai total pertunjukan yang dirancang dengan dukungan dana yang ada. Aspek pertama publikasi terkait dengan produksi yang akan dipertunjukkan. Dalam publikasi ada beberapa cara yang dapat ditempuh:

a. Publikasi melalui media massa cetak.

b. Publikasi melalui media televisi dan radio.

c. Publikasi melalui pembuatan poster, leaflet, brosur, spanduk, dan baliho.

d. Publikasi melalui media sosial: internet, Facebook, Line, instagram dan sejenisnya.

Pada dasarnya semua media publikasi yang tersebut di atas bertujuan sama, yakni untuk menarik calon penonton menyaksikan sebuah pertunjukan yang ditawarkan dalam media tersebut. Untuk itu diperlukan syarat-syarat yang harus dipenuhi agar efektivitas publikasi itu dapat tercapai.

Kegiatan Pembelajaran 3: Mempersiapkan Publikasi dan TataTeknik Pentas yang Baik

a. Publikasi melalui media massa cetak Syarat yang harus dipenuhi adalah:

1) Informasi jelas.

2) Keterbacaan tulisan dalam media cetak itu dapat dipahami.

3) Terdapat gambar atau foto materi yang akan ditampilkan.

4) Keterangan waktu, tempat dan jam pertunjukan.

b. Publikasi melalui media televisi dan radio Publikasi melalui media televisi berbeda dengan media radio. Karena televisi dapat diakses secara audio visual. Tetapi untuk radio hanya dapat diakses melalui audio saja. Oleh karena itu, publikasi melalui radio harus dapat menggambarkan rencana pertunjukan yang akan diadakan dengan cuplikan audio salah satu materi yang akan disajikan. Hal ini akan memunculkan kesan penasaran dan ingin mengetahui pada pertunjukan yang akan disajikan. Dengan demikian maka publikasi yang dirancang ini akan mampu mendatangkan penonton yang banyak untuk hadir menyaksikan.

c. Publikasi melalui pembuatan poster, leaflet, brosur, spanduk, baliho Perancangan publikasi melalui poster, leaflet, brosur, spanduk dan baliho pada dasarnya memiliki substansi sama, yakni untuk memberikan informasi sejelas-jelasnya pada masyarakat tentang rencana pertunjukan yang akan diselenggarakan. Hanya saja karakteristik masing-masing jenis ini berbeda. Untuk poster, karena dibuat dalam bentuk cetak, sehingga harus menarik dan terbaca informasinya dengan jelas. Ada beberapa bentuk poster yang disertakan ilustrasi gambar terkait dengan program yang akan disajikan. Ada pula poster yang hanya menampilkan tulisan. Tentu saja yang lebih menarik adalah jenis poster yang ada gambarnya, karena akan memberi daya tarik pada masyarakat.

Leaflet, merupakan miniatur dari poster yang dicetak dalam jumlah lebih banyak dari pada poster. Leaflet biasanya diberikan pada saat penonton hadir sehiingga akan dapat mengetahui informasi

Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Tari SMP

pertunjukan yang hendak dilihat. Fungsi ini sama dengan brosur. Hanya saja brosur isinya lebih lengkap, karena tidak saja mengungkap

materi sajian, namun sampai pada pendukung tari, crew poduksi, susunan panitia, dan sponsor yang mendukung. Berbeda lagi dengan baliho yang dicetak dalam ukuran sangat besar dan dicetak terbatas. Baliho biasanya ditempatkan di titik-titik strategis di sudut kota, sehingga akan diketahui masyarakat dengan jelas. Isi baliho tidak beda dengan poster, hanya saja dalam ukuran yang besar. Tentu saja baliho yang dibuat harus menampilkan gambar menarik dari tokoh yang akan tampil, sehingga memberi daya tarik. Dalam baliho ini juga mencantumkan harga paket pertunjukan dan informasi di mana dapat dibeli tiket tersebut.

d. Publikasi melalui media sosial: internet, facebook, line, instagram dan sejenisnya. Karakteristik publikasi cetak dengan media elektronik memang sangat berbeda, meskipun substansinya sama. Untuk publikasi melalui media sosial: internet, facebook, line, instagram dan sejenisnya dituntut untuk lebih praktis, informatif, dan memiliki efek komersial sehingga akan menghadirkan pengunjung banyak.

Salah satu syarat untuk menarik minat masyarakat yang mengakses melalui media sosial adalah memberikan rasa penasaran yang tinggi sehingga akan memunculkan keinginan hadir menyaksikan. Adapun skema tampilan dapat bervariasi menurut fokus objek yang akan ditampilkan. Untuk jenis pertunjukan tari klasik keraton misalnya, hal yang menarik diekspose adalah ciptaan pada masa Sri Sultan Hamengku Buwana ke berapa dan sejarah tarian tersebut beserta gambar. Informasi seperti itu memberikan efek luar biasa pada pembaca. Dengan demikian tolok ukur keberhasilan media dalam kaitannya dengan publikasi ini adalah keterbacaan naskah, teks, gambar, dan informasi yang ada di dalamnya.

Kegiatan Pembelajaran 3: Mempersiapkan Publikasi dan TataTeknik Pentas yang Baik

2. Menyusun desain tata teknik pentas yang baik

a. Membuat rancangan desain panggung Dalam istilah pertunjukan orang sering menyebut pemanggungan. Teknik pemanggungan yang terjadi saat ini telah mengikuti perkembangan atau dinamika seni pertunjukan. Di kalangan masyarakat Jawa, pemanggungan identik dengan pendopo sebagai tempat paling sesuai. Di kalangan masyarakat modern orang menyebut stage sebagai tempat paling representatif. Bagi kalangan masyarakat di komunitas seni kerakyatan lebih sesuai dengan pilihan arena terbuka. Masing-masing jenis tersebut memiliki ciri keunikan sendiri-sendiri. Selain itu karekteristik ketiga jenis panggung itu berbeda-beda. Adanya tiga jenis desain panggung tersebut sangat menentukan dan berperan dalam menyampaikan pesan atau misi sebuah pertunjukan, yakni komunikasi dengan penonton. Wilayah yang harus dioptimalkan adalah bagaimana menentukan layout dari penempatan perangkat musik dan/atau gamelan yang akan digunakan. Pembuatan desain tata letak ini penting karena keterkaitan antara satu pertunjukan dengan pertunjukan lain harus harmoni.

Peran desainer panggung termasuk menentukan arena tempat pertunjukan, apakah di stage, teater arena, pendopo, atau tempat lain yang spesifik. Penentuan area pementasan ini sejak awal harus ditentukan dan dikomunikasikan dengan pembuat atau pengisi pentas.

Komunikasi antara bagian tata panggung dengan penata tari atau pengisi atraksi lain sangat dibutuhkan karena akan memberi dukungan terhadap kelancaran pertunjukan. Di samping hal itu, penentuan lokasi pentas akan menentukan pula bentuk sajian dari sisi koreografinya. Demikian pula untuk kelengkapan property dan setting yang dibutuhkan. Pola-pola pertunjukan di stage dapat dilakukan dengan cara realis dengan setting seperti suasana aslinya. Namun dapat pula dengan cara simbolis, yakni hanya menampilkan simbol-simbol tertentu yang dapat mewakili sebuah suasana.

Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Tari SMP

b. Lighting Penataan lampu atau lighting dalam sebuah pertunjukan akan berkaitan dengan pembentukan suasana dari sebuah pertunjukan yang telah disiapkan kreatornya. Tata lampu di sini berfungsi pula untuk menghidupkan suasana di samping memperjelas alur cerita ketika adegan dalam cerita tertentu memerlukan teknik permainan dengan kombinasi black out dan feet in. Salah satu contoh penggunaan teknik black out dan feet in ini adalah pada pertunjukan yang menghadirkan tokoh tertentu berubah wujud menjadi tokoh lain dalam waktu yang singkat. Misalnya, dalam Epos Ramayana, Rahwana berubah menjadi seorang kakek tua untuk mengelabui Sinta maka teknik lampu mati kemudian diterangkan pelan-pelan (feet in) akan menjadi sangat efektif untuk menjelaskan pada penonton bahwa Rahwana berubah wujud menjadi kakek-kakek.

Pemasangan lampu dari berbagai arah juga sangat penting artinya untuk memberikan kejelasan posisi penari atau pemain di atas panggung. Ketika penari berada di garis batas depan maka lampu yang dibutuhkan adalah lampu foot light yang letaknya di bawah menyorot ke atas arah muka penari. Lalu ada lampu yang harus mengikuti ke mana arah penari untuk berkomunikasi dengan lawan mainnya maka lampu jenis follow yang harus diadakan untuk mendukung suasana adegan tersebut.

Kemampuan seorang lightingman di sini memiliki peran sangat penting untuk menghidupkan adegan demi adegan yang hendak dipertunjukkan penari. Oleh karena itu, rancangan desain ligthing yang disiapkan penata tari hendaknya telah matang untuk disusun, sehingga lightingman akan lebih mudah untuk melakukan penyesuaian dengan kebutuhan tata lampu yang ada.

Tata lampu dalam sebuah pertunjukan bukan sekedar lampu penerangan, tetapi lampu pertunjukan yang merupakan bagian dari konsep penyajian yang utuh antara gerak, iringan, kostum, dan

Kegiatan Pembelajaran 3: Mempersiapkan Publikasi dan TataTeknik Pentas yang Baik

membantu ekspresi penari di atas pentas. Peran tata lampu inilah yang memberikan kekuatan terhadap ekspresi penari ketika membawakan sebuah tarian di atas panggung. Ada beberapa jenis tata lampu (cahaya) yang dapat digunakan untuk pementasan.

1) Tata lampu general

2) Tata lampu dengan permainan

3) Tata lampu teknik feet out dan feet in

Tiga jenis penataan lampu untuk pertunjukan tersebut memiliki keunggulan sesuai dengan karakter pertunjukan yang disajikan. Tari klasik yang dilakukan di atas pendopo biasanya cenderung dengan tata lampu general. Artinya, tidak menggunakan permainan warna atau teknik lain dalam mendukung pertunjukan tarinya. Penataan lampu jenis general ini secara umum dapat dipahami dan dinikmati penonton karena sajian di atas pentas akan terlihat utuh mulai dari postur penari hingga ekspresi wajahnya. Dengan teknik general ini maka gerak-gerak yang hadir biasanya cenderung dengan simbol-simbol tertentu.

Berbeda dengan teknik general, penataan lampu dengan pola permainan lebih dinamis jika kita melihat konteks pertunjukan dengan cerita-cerita tertentu yang digarap dengan inovasi. Kreasi tari yang dibuat secara khusus untuk pertunjukan sangat membutuhkan permainan lampu ini. Keberadaan tata lampu dengan permainan memberikan inspirasi bagi kreator untuk menuangkan ide gagasannya ke dalam pementasan yang ditampilkan. Teknik pementasan seperti ini biasa digelar di atas panggung proscenium atau teater arena. Dua tempat ini lebih tepat di banding pendopo untuk melakukan permainan lampu daripada pendopo. Dengan permainan lampu di atas pentas, maka kebutuhan artistik yang berkaitan dengan kualitas pertunjukan dapat dipenuhi. Hanya saja untuk mengoperasikan lampu dibutuhkan tenaga yang profesional karena perangkat di dalam tata lampu sangat rumit sehingga menuntut kecermatan dalam mengoperasikannya.

Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Tari SMP

Konsep pertunjukan atau pementasan dengan permainan lampu ini hendaknya dilakukan dengan perencanaan matang sehingga adegan per adegan atau bagian per bagian dalam acara bisa disesuaikan dengan teknik pencahayaan yang diinginkan. Khusus untuk perencanaan pementasan koordinasi antara penata tari atau pengisi kesenian dengan lightingman harus dilakukan secara intens, sehingga tidak terjadi salah persepsi yang berakibat pada kegagalan pertunjukan.

c. Sound system Sound system dalam sebuah pergelaran diperlukan untuk menghidupkan suasana gerak tari yang muncul dari iringan musik atau gamelan. Peran sound system tidak saja sebagai pengeras suara, tetapi juga membantu menghidupkan karakter tari atau sajian yang ditampilkan para pendukung pentas di atas panggung.

Penataan sound system dalam sebuah arena juga penting diperhatikan karena tempat pertunjukan akan menghubungkan antara penonton dengan pendukung di atas pentas. Artinya, apa yang dilakukan pendukung di atas pentas harus bisa ditangkap dengan baik oleh penonton. Dengan dukungan sound system yang baik, maka misi untuk menyampaikan maksud pertunjukan dapat dengan mudah diperoleh.

Keberadaan sound system dalam sebuah pertunjukan sangat membantu untuk menuntun irama bagi penari yang berada di atas panggung. Oleh karena itu, perlu kiranya sound control yang diletakkan di atas panggung menghadap ke arah penari. Ini merupakan cara efektif agar penari dapat mengikuti pola irama yang terdengar dari sound system yang mengarah ke mereka. Ada beberapa pengalaman yang pernah terjadi karena di atas panggung tidak ada sound control, maka penari tidak mendengar jelas suara iringan musik yang mengiringinya. Akibatnya irama yang harus diikuti menjadi terlambat seper sekian detik.

Kegiatan Pembelajaran 3: Mempersiapkan Publikasi dan TataTeknik Pentas yang Baik

d. Tata panggung Penataan panggung menjadi bagian lain dari pertunjukan yang menyedot perhatian penonton. Kesan pertama sebelum pementasan dimulai, orang atau penonton akan tertuju pada setting dekorasi atau yang biasa dikenal dengan tata panggung. Penataan panggung yang menarik akan memberi kesan tersendiri bagi penonton. Sungguhpun sajian yang tampil kurang bagus, namun jika setting dekorasi ditata sedemikian bagus maka kurang bagusnya pertunjukan dapat ditutup.

Gambar 1. Teater Terbuka

Hal inilah yang memberikan penekanan bahwa tata panggung menjadi sesuatu yang penting artinya untuk memberi daya tarik untuk dilihat. Sungguhpun tujuan utama penonton bukan pada masalah tata panggung, namun secara tidak langsung panggung yang bagus tertata dengan konsep matang tentu akan lebih menarik dibanding pementasan tanpa konsep penataan panggung yang bagus.

Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Tari SMP

Gambar 2. Arena pentas Pendopo

e. Penataan alat musik Penempatan instrumen pengiring kadang menjadi permasalahan tersendiri jika tidak dikomunikasikan antara pemain dengan pimpinan panggung. Dua kepentingan yang berbedfa orientasi ini kandang terjadi konflik. Sungguhpun hanya dalam konteks pertunjukan, namun kadang mempengaruhi psikologis penampil (pemain)

Gambar 3. Penataan Gamelan di atas panggung

Kegiatan Pembelajaran 3: Mempersiapkan Publikasi dan TataTeknik Pentas yang Baik