Persepsi Anak terhadap Peran Ayah dalam Keluarga dan Implikasinya terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling
2337-6740 - 2337-6740 - 2337-6740 - 2337-6880 2337-6880 2337-6880
ISSN Cetak:
ISSN Cetak:
ISSN Cetak:
ISSN Online: http://jurnal.konselingindonesia.com http://jurnal.konselingindonesia.com http://jurnal.konselingindonesia.com Volume 2 Nomor 1, Februari , Hlm 25-29 Volume 2 Nomor 1, Februari , Hlm 25-29 Volume 2 Nomor 1, Februari , Hlm 25-29 dan dan dan
ISSN Online:
ISSN Online:
Info Artikel: Diterima 08/01/2014 Direvisi 12/01/2014 Dipublikasikan 28/02/2014
Ikatan Konselor Indonesia (IKI)
Persepsi Anak terhadap Peran ran Ayah dalam Keluarga dan Implikasinya terhadap Pe p Pelayanan Bimbingan
dan Konseling
M David, Daharnis & Azrul Said id Universitas Negeri Padang
Abstract
Dad has a special role to th to the child. Fathers who work casually have a limited time time to be with his
children. The purpose of th f this research is to know the child's perception of the fath father's role in thefamily and its implication tions for guidance and counseling services. This research rch is descriptive
quantitative research with ith the populations is adolescent. Determination of the num umber of samples
using cluster sampling te technique. Retrieval of data using questionnaires and nd analysis with techniques percentage. The The results of this study reveal the child's overall perception tion of the father's role in the category very we well.Keyword: perception, father's role role , guidance and counseling
Copyright © 2014 IICE - Multika ltikarya Kons (Padang - Indonesia) dan IKI - Ikatan Konselo elor Indonesia - All Rights Reserved
Indonesian Institute for Counselin ling and Education (IICE) Multikarya Kons PENDAHULUAN
Sebagai sebuah sistem masy asyarakat, keluarga memiliki fungsi dan tujuan. Tujuan k n keluarga salah satunya adalah pengasuhan dan pendidika ikan anak. Pada mengasuh dan mendidik anak, ayah dan n ibu memiliki perannya masing-masing dan pelaksanaan p n peran ayah tidak dapat digantikan oleh ibu dan bergitu ju juga sebaliknya. Namun kerja sama antara ayah dan ibu dala dalam pengasuhan akan memberikan dampak yang lebih ba baik terhadap anak. Biller (dalam Jhon W. Santrock, 2003:2 3:207) menyatakan pola interaksi dan kerjasama yang positif ositif antara ayah dan ibu mempengaruhi perkembangan pe perilaku positif anak terhadap orang lain. Berbagi peran ran serta kerjasama yang positif oleh ayah dan ibu memuda dahkan bagi mereka dalam menghadapi permasalahan-perm ermasalahan yang datang, dengan begitu akan menimbulkan an kedamaian dalam keluarga.
Ayah sebagai kepala keluarg arga tentunya memiliki tanggung jawab yang lebih besar da dari pada ibu. Peran ayah yang memiliki kekhasan tersendiri diri akan sangat dibutuhkan anak bahkan oleh ibu. Menurut ut Gjerde (dalam Jhon W. Santrock 2003:176) kehadiran ay ayah akan mendorong kedekatan ibu dan anak. Dengan gan hadirnya ayah untuk mengendalikan anak, mengurangi ngi ketegangan ibu dalam merawat anak. Kemudian menu enurut Frank Furstenberg dan kathleen Haris (dalam John W n W. Santrock 2003:207) kehadiran ayah dalam perawatan tan dan pengasuhan anak dapat membantu anak dalam m mengatasi masa-masa sulitnya. Hadirnya ayah untuk m membantu anak dalam pemecahan masalah dapat mengu ngurangi stres anak dalam mengadapi masalah. Berdasark arkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa wa peran ayah di dalam keluarga sangat penting dan tidak tidak dapat digantikan oleh ibu.
Peran ayah sebagai pencari n ri nafkah utama untuk keluarga mempengaruhi pelaksanaan aan peran ayah yang lain. Fenomena yang ditemukan di Kelu eluarahan Pasie Nan Tigo, sering ditemukan keadaan ayah ah jarang berada di rumah disebabkan sebagian besar para a a ayah bekerja sebagai nelayan. Kondisi ini juga terjadi di kepada keluarga yang ayahnya tidak berkerja sebagai ne i nelayan. Anak tidak memiliki waktu yang cukup banyak u k untuk bersama ayahnya. Beberapa anak merasa takut dan an tidak akrab dengan ayahnya. Tujuan penelitian ini ada adalah untuk mengetahui
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di di Kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah h Padang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif ku if kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh re remaja rentang umur 13- 15 tahun. Penentuan jumlah samp mpel penelitian ini menggunakan teknik cluster sampling ling dengan menggunakan pengelompokan RW sebagai cluste luster -nya.
Data penelitian dikumpulkan lkan dengan menggunakan angket. Angket penelitian men enggunakan kriteria lima pilihan jawaban yaitu: Sangat Se t Sesuai, Sesuai, Kurang Sesuai, Tidak Sesuai, dan Sanga gat Tidak Sesuai. Untuk melihat persentase hasil penelitian tian, peneliti menggunakan rumus persentase: f f f
P P P x100 x100 x100 N N N
Keterangan: P = Persentase f = Frekuensi n = Jumlah
HASIL
Setelah dilakukan pengolaha han data, maka didapatkan hasil penelitian ini dapat dilihat p at pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.
Hasil Pengolahan Dat Data tentang Persepsi Anak Terhadap Peran Ayah dalam lam Keluarga
Skor Per Indikator Jumlah mlah Skor Per Sub Variabel Sub Variabel Indi ndikatorPersentase Persentase Jumlah Kategori Jumlah Kategori Capaian Capaian Sangat
Kebutuhan han lahiriah 1604 87,89 Baik Memberikan Nafkah Lahir
3067 84,02 Sangat Baik dan Bathin Kebutuhan han bathiniah 1463 80,16 Baik Upaya unt untuk berkumpu pul bersama 1469 80,49 Baik Menyediakan waktu untuk anak
2929 80,24 Baik berkumpul bersama anak Sikap keti etika berkumpu pul bersama 1460 80,00 Baik anak Menjadi c i contoh yang Sangat
1526 83,60 Memberikan pendidikan dan baik Baik bimbingan mengenai nilai
3124 85,58 Sangat Baik Mendidik ik dan Sangat dan norma 1598 87,60 membimb mbing anak Baik Sangat Membuat at aturan 1492 81,80 Baik
Membuat dan menjalankan 2992 81,97 Sangat Baik aturan di dalam keluarga
Sangat Menjalank ankan aturan 1500 82,20 Baik
Pada tabel 1 dapat dilihat pe t persepsi anak terhadap peran ayahnya dalam memberikan n n nafkah lahir dan bathin berada dalam kategori sangat baik aik yaitu dengan capaian 84,02%. Hal ini dapat dilihat pa pada indikator kebutuhan lahiriah, rata-rata persepsi anak te k terhadap peran ayahnya dalam indikator ini sangat baik aik yaitu dengan capaian 87,89%. Kemudian persepsi anak ak terhadap peran ayah pada indikator kebutuhan bathinia iniah berada pada kategori baik yaitu dengan capaian 80,16%. 6%.
Persepsi anak terhadap peran ran ayahnya dalam menyediakan waktu untuk berkumpul b l bersama anaknya berada dalam kategori baik yaitu dengan an capaian 80,24%. Hal ini dapat dilihat pada indikator u r upaya untuk berkumpul bersama anak, rata-rata persepsi si anak terhadap peran ayahnya dalam indikator ini ada dalah baik yaitu dengan capaian 80,49%. Kemudian perse rsepsi anak terhadap peran ayah pada indikator sikap ketik etika berkumpul bersama anak berada pada kategori baik ya yaitu 80,00%.
Persepsi anak terhadap pera eran ayahnya dalam memberikan pendidikan dan bimbing ingan mengenai nilai dan norma berada dalam kategori san sangat baik yaitu dengan capaian 85,58%. Hal ini dapat at dilihat pada indikator menjadi contoh yang baik, rata-ra -rata persepsi anak terhadap peran ayahnya dalam indikato ator ini adalah baik yaitu dengan capaian 83,60%. Selan lanjutnya persepsi anak terhadap peran ayah pada ind indikator mendidik dan membimbing anak berada pada ka kategori sangat baik yaitu dengan capaian 87,60%.
Persepsi anak terhadap peran ran ayahnya dalam membuat dan menjalankan aturan juga ga berada dalam kategori sangat baik yaitu dengan capaian ian 81,97%. Hal ini dapat dilihat pada indikator membuat atu t aturan, rata-rata persepsi anak terhadap peran ayahnya dala dalam indikator ini adalah sangat baik yaitu dengan capaia paian 81,80%. Kemudian persepsi anak terhadap peran aya ayah pada indikator menjalankan aturan berada pada kate ategori sangat baik yaitu dengan capaian 82,20%.
PEMBAHASAN Persepsi anak terhadap peran ay n ayahnya dalam memberikan nafkah lahir dan bathin
Persepsi anak terhadap pera eran ayahnya dalam memberikan nafkah lahir dan bathin in berada dalam kategori sangat baik. Jadi dapat dikatakan kan para ayah dari sampel penelitian ini sudah memaham hami bahwa memberikan nafkah kepada anaknya adalah se sebuah tugas utamanya sebagi pemimpin keluarga. Sesua suai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqoroh, aya ayat 23 yang terjemahannya:
“Para ibu hendaklah me menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, y yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusu suan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian k kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf...”
Pemahaman yang baik oleh leh ayah mengenai tanggung jawabnya untuk memberikan an nafkah terhadap anak- anaknya ditandai dengan terbentuk tuknya persepsi yang positif dari anak-anaknya terkait peran ran ini.
Persepsi anak terhadap peran ay n ayahnya dalam menyediakan waktu untuk berkumpul ul bersama anaknya
Persepsi anak terhadap pera eran ayahnya dalam menyediakan waktu untuk berkumpu pul bersama anak berada pada katergori baik. Berdasarkan h n hasil penelitian ini dapat dikatakan anak merasa ayahnya ya sudah mau dan mampu menyediakan waktu untuk berum rumpul bersama keluarga. Kehadiran ayah tersebut akan an memberikan pengaruh yang positif terhadap anak. Sesu Sesuai dengan pendapat Frank Furstenberg dan Kathleen n Haris (dalam John W. Santrock, 2003:207) yang menyata yatakan kehadiran ayah dalam perawatan dan pengasuhan an anak dapat membantu anak dalam mengatasi masa-masa sa sulit anaknya. Hadirnya ayah untuk membantu anak dala alam pemecahan masalah dapat mengurangi stres anak dala dalam menghadapi measalah tersebut. Ayah yang mamp mpu menyediakan waktu berkumpul bersama anak-anaknya ya akan mendukung pelaksanaan peran ayah yang lainnya.
a.
Persepsi anak terhadap peran a n ayahnya dalam memberikan pendidikan dan bimbinga bingan mengenai nilai dan
normaPersepsi anak terhadap pera eran ayahnya dalam memberikan pendidikan dan bimbing ingan mengenai nilai dan norma berada pada kategori sanga ngat baik. Ibrahim Dt. Sanggoeno Diradjo (2013:260) men enyatakan di dalam adat Minang Kabau, Laki-laki minang ang yang beristri wajib memberikan pengajaran dan petu etunjuk kepada anak dan istrinya adat sopan santun terhad hadap kaum kerabatnya maupun adat kepada orang lain. in. Berdasarkan pendapat tersebut, ayah sebagai pemipin ke keluarga memiliki kewajiban mengajarkan dan membimbin bing anggota keluarganya untuk mampu memahami dan men enjalankan nilai dan norma yang berlaku di dalam masyara arakat.
Hasil penelitian ini menunjuk jukan bahwa ayah sudah mampu menjalankan perannya den dengan sangat baik dalam memberikan pendidikan dan bimb mbingan nilai dan norma kepada anaknya. Kondisi ini akan an memberikan pengaruh positif terhadap anak dalam menj enjadi pribadi yang taat dan patuh terhadap nilai dan norm orma yang berlaku dalam masyarakat.
Persepsi anak terhadap peran ay n ayahnya dalam membuat dan menjalankan aturan
Persepsi anak terhadap peran ran ayahnya dalam membuat dan menjalankan aturan berad rada pada kategori sangat baik. Hal ini menandakan bahwa a a ayah sudah mampu dengan sangat baik dalam membuat d t dan menjalankan aturan di dalam keluarganya.
Menurut Elizabeth B. Hurlo rlock (1978:82) penerapan disiplin terhadap anak termasuk suk di dalam rumah akan membentuk pribadi anak yang b g berperilaku sesuai dengan nilai dan norma yang berla rlaku. Berdasarkan hasil penelitian ini, ayah yang sudah ma mampu membuat dan menjalankan aturan dengan baik di d i dalam keluarganya akan memberi dampak yang baik terhad hadap keluarganya terutama anaknya.
Implikasinya terhadap pelayana nan Bimbingan dan Konseling
Meskipun secara keseluruhan han persepsi anak terhadap peran ayahnya dalam keluarga a di kelurahan Pasie Nan Tigo berada dalam kategori sang ngat baik, namun tidak menutup kemungkinan masih dip diperlukannya pelayanan Bimbingan dan Konseling dalam m menyikapi hasil penelitian ini terutama menanggapi mas asih ada anak-anak yang memiliki persepsi yang kurang ba baik. Layanan juga akan diberikan kepada para ayah dengan gan agar dapat membantu para ayah untuk meningkatkan n kualitas peranannya di dalam keluarga. Berdasarkan n kondisi persepsi yang diungkapkan melalui penelitian i n ini, maka dapat disimpulkan pelayanan Bimbingan dan an Konseling yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: t:
A. Layanan informasi Layanan informasi meru rupakan layanan yang diberikan kepada individu dengan an memberikan informasi yang dibutuhkan individu (Pr (Prayitno, 2004: 3). Berdasarkan hasil penelitian ini, laya yanan ini akan diberikan kepada para ayah dengan tujua juan untuk membantu para ayah untuk menjalankan perann annya secara lebih terarah dan tepat. Materi layanan yang ng dapat diberikan yaitu:
1. Kebutuhan-kebutuhan an anak remaja.
2. Pentingnya menyediakan an waktu ayah untuk bersama anak.
B. Layanan konseling perorangan an Layanan konseling peror rorangan merupakan layanan konseling yang memungkin kinan klien mendapatkan layanan langsung tatap muka ka (secara perorangan) untuk mengentaskan permasalahan an yang dihadapinya dan perkembangan dirinya. Tujuan uan layanan konseling perorangan adalah agar klien dapat at mengentaskan masalah yang dihadapinya (Prayitno, 2 , 2004:1-4). Berdasarkan hasil penelitian ini, layanan ini ini akan diberikan kepada anak-anak yang memiliki per ersepsi kurang baik terhadap ayahnya. Melalui layanan n ini, anak akan dibantu untuk mengentaskan penyebab ab-penyebab terjadinya persepsi negatif tersebut.
C. Layanan bimbingan kelompok ok Layanan bimbingan kelo elompok adalah layanan yang memungkinan sejumlah klie lien secara bersama-sama melalui dinamika kelompok m memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik ik) tertentu (Dewa Ketut
Sukardi dan Desak P.E. Nila K ila Kusmawati, 2008:78). Berdasarkan hasil penelitian ini, la i, layanan akan diberikan kepada para ayah dengan ca cara membentuk anggota kelompok yang heterogen yait yaitu ayah yang mampu menjalankan perannya dengan gan baik dengan ayah yang dianggap memiliki hambata atan dalam menjalankan perannya. Layanan akan dilaku ilakukan dengan memberikan topik tugas, yaitu:
1. Penanaman nilai dan mor oral terhadap anak.
2. Aturan di dalam keluarga rga.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan penelitian yang ng telah dilakukan dapat disimpulkan persepsi anak terhada dap peran ayahnya dalam keluarga berada pada katergori s i sangat baik. Hal ini dapat dilihat pada hasil pengolahan an data berdasarkan sub variabel yang telah ditampilkan n sebelumnya yaitu; persepsi anak terhadap peran ayahn hnya dalam memberikan nafkah lahir dan bathin sudah ber berada pada kategori sangat baik, menyediakan waktu unt ntuk berkumpul bersama anak berada pada kategori baik, m , memberikan pendidikan dan bimbingan mengenai nilai d i dan norma berada pada kategori sangat baik, serta membu buat dan menjalankan aturan juga berada pada kategori sang angat baik.
Berkenaan dengan temuan p penelitian, peneliti mengemukakan beberapa saran kepada ada beberapa pihak yaitu; kepada para ayah di kelurahan Pas Pasie Nan Tigo agar terus mempertahankan dan meningkatk atkan kualitas peranannya dalam keluarga. Selanjutnya diha iharapakan kepada pihak Kecamatan Koto Tangah untuk tuk bekerja sama dengan pihak jurusan Bimbingan dan n Konseling untuk menigkatkan sumber daya manus nusia dan kesejahteraan masyarakatnya. Kemudian diharap rapkan kepada lulusan Bimbingan dan Konseling untuk m meningkatkan pelayanan Bimbingan dan Konseling agar pe pelayanan Bimbingan dan Konseling tidak dilakukan di se i sekolah saja, namun juga dapat dilakukan di luar sekolah sep seperti di kelurahan.
DAFTAR RUJUKAN Dewa Ketut Sukardi dan Desak ak P.E. Nila Kusmawati. 2008. Proses Bimbingan Dan n Konseling Di Sekolah .
Jakarta: Rineka Cipta. Elizabeth B. Hurlock. 1978. Perke rkembangan Anak . Jakarta: Erlangga. Ibrahim Dt. Sanggoeno Diradja. 2 . 2012. Tambo Alam Minangkabau. Bukittinggi: Kristal Mu ultimedia John W. Santrock. 2003. Adolesce scence . Jakarta: Erlangga.
Prayitno. 2004. L.1-L.9. Padang: U : UNP.