PENGARUH KOMPETENSI DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA REPORTER, DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MEDIASI DI PT SWC

  Jur nal Riset Manajemen dan Bi snis (JRMB) Fakul tas Ekonomi UNIAT Vol.2, No.3, Oktober 2017: 331 - 340 P-ISSN 2527–7502 E-ISSN 2581-2165

  

PENGARUH KOMPETENSI DAN PELATI HAN TERHADAP KINERJA

REPORTER, DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MEDIASI DI

PT SWC

  1*

  2 Ignatius Ario Sumbogo , Ngadino Surip Diposumarto

  1 Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis, Jakar ta, Indonesia

  2 Univer si tas Mer cu Buana Jakarta, Indonesi a Email-Kor espondensi :

  • ignatius.sumbogo@kalbis.ac.i d

  Infor masi Ar tikel ABST RACT Dr aft awal: 3 Agust us 2017

  This paper is st r uct ur ed in or der t o det ermine t he effect of Revisi : 28 Sept em ber 2017 compet ency, t r aining, and motivation on t he per for mance of t he

  Dit er ima : 25 Okt ober 2017 i nfot ainment r eport er s at PT SWC. The r esear ch met hod that is

  Avail abl e online: 31 Okt ober used i s a descriptive analysis wi t h collecti ng dat a t hrough

  2017 lit er at ur e st udy and obser vati on using t he quest ionnair es. The r esear ch is conduct ed among t he 64 r epor t er s of PT. SWC. The sur vey r esult s r evealed t hat an effort t o incr ease t he

  Keyw or ds: competency, per formance of t he r epor t er needs t o impr ove t heir training, motivation, compet encies t hr ough continuous, t echnical t r aining, focused performance on t he j our nalist i c t echnique, concept ual skills, and behavi or .

  The devel opment focusi ng on t he t echnical jour nalism, Tipe Ar tikel : Resear ch Paper communi cati on skill s, and behavior among t he r epor t er will cer t ainly impr ove t heir perfor mance, loyalt y, and dedicat ion, which at last w ill incr ease t he perfor mance of t he company.

  Peneli tian ini ber tujuan untuk mengetahui kuat pengar uh dar i var iabel kompet ensi , pelatihan, dan moti vasi ter hadap ki ner ja r epor t er ber ita infotainmen di PT. SWC. Metode yang

  Diter bitkan oleh Fakultas

  digunakan dalam peneli tian ini adalah anal isis deskr i pti f

  Ekonomi Univer sitas Isl am

  dengan teknik pengumpul an dat a mel al ui studi pust aka dan

  Att ahi riyah obser vasi dengan pengambi lan sampel mel al ui kuesioner .

  Lingkungan dan populasi dar i peneliti an i ni adalah 64 r epor t er ber ita. Dar i hasil peneli tian diket ahui bahwa kompet ensi dan pelati han ber pengar uh positif, si gnifikan, dan cukup kuat ter hadap kiner ja r epor t er ber it a. Peni ngkat an kiner ja repor t er ber ita dil akukan dengan peni ngkat an kualitas kompet ensi dengan pr ogr am pel at ihan t eknis jur nalisti k secar a kont inyu dan t er fokus pada di mensi kecakapan teknis jur nali stik, kemampuan konseptual , ilmu komunikasi, dan per i laku indi vi dual r epor ter ber ita. Fokus pelatihan pada tekni s jur nal istik, kemampuan konseptual , i lmu komuni kasi , dan per i laku r epor t er ber i ta akan meningkat kan pr estasi ker ja, loyalitas, dan dedikasi r epor ter ber ita, sehi ngga kiner ja semakin meningkat..

  Ignatius Ar io Sumbogo & Ngadino Sur ip Diposumar to. (2017). PENGARUH

  Pedoman Sitasi :

  KOMPETENSI DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA REPORTER, DENGAN MOTIVASI SEBAGAI

  VARIABEL MEDIASI DI PT SWC. Jur nal Riset Manajemen dan Bisnis (JRMB) Fakult as Ekonomi

  UNI AT , 2(3), 331-340

1. Pendahuluan

  Per tumbuhan i ndust ri hibur an di layar kaca dal am dasawarsa t er akhi r ber dampak pada peningkat an per saingan di kalangan pr odusen pr ogr am hibur an, secar a lebih spesi fik antar -r umah pr oduksi i nfotainmen. PT. SWC, sebagai salah satu r umah pr oduksi i nfotainmen, telah ber upaya menganti sipasi kondi si ter sebut dengan ber benah dan member i kan r espon positi f, salah satunya dengan memacu ki ner ja staff r edaksi ter ut ama r epor t er ber it a. Ruang lingkup r epor ter infot ai nmen adalah r anah jur nalisti k. Menur ut Mor i san (2011:217), pr ogr am infotainmen mer upakan bagian dar i genr e pr ogr am har d news, yakni pr ogr am ber ita yang cepat t ayang dengan objek pember itaan adalah kehi dupan selebr itis. Ruang lingkup i ni membuat peran dan fungsi r epor ter ber i t a infotainmen kr usi al dalam meni ngkat kan mut u pr ogr am ber ita, sebagaimana jurnalis pada umumnya, yai tu sebagai inspir ator mat er i ber i ta ber kual itas dan eksekutor ber i ta yang mumpuni (Divisi Etik dan Pengembangan Pr ofesi & Bir o Pendidikan AJI Indonesi a,2012:18).

  Manajemen PT SWC, sejak tahun 2010, sudah ber upaya meni ngkat kan kompet ensi r epor ter dengan menai kkan standar pendi di kan cal on r epor t er , dar i D3 menjadi S1. Namun dalam pr aktek r ekr utmen, bidang kesar janaan S1 cal on ti dak li nier dengan bi dang peker jaan yang digeluti yakni ilmu jur nalisti k. Data HRD menunjukkan hanya 12 orang dar i 64 r epor t er at au sekitar 15,7% yang memi liki latar belakang kesar janaan Il mu Jurnal istik. Sement ar a, si sanya ber asal dar i ber bagai di siplin il mu yang di kuatir kan ber pengar uh pada r endahnya kompet ensi jur nalist ik, yang meli puti ilmu komunikasi jur nalisti k, teknik jur nal istik, dan pemahaman kaidah jur nal isme.

  Sel ai n fakt or kompetensi, moti vasi r epor t er ber ita juga menj adi per hatian manajemen kar ena moti vasi mer upakan pendor ong utama untuk mencapai pr odukti vi tas ker ja (Khan, 2010:181) . Peni ngkat an motivasi menjadi tantangan kar ena data HRD menunjukkan sebanyak 39 r epor ter atau 51,3% mer upakan r epor ter yunior yang masa ker janya kur ang dar i 5 tahun. Manajemen ber usaha menyunt ikkan motivasi dengan menaikkan standar pengupahan sesuai upah minimum pr ovi nsi (UMP) DKI Jakar ta t ahun 2013, yakni Rp. 2.200.000,- dar i sebelumnya Rp. 1.850.000,-. Tetapi di si si l ai n, per usahaan justr u memangkas besar an kenai kan gaji pokok tahunan dar i sebelumnya 15%-20%/ t ahun menjadi 5%-10%/ t ahun. Selain itu, penetapan status kepegawaian t er indikasi ber masalah. Per usahaan hanya member i kan status kar yawan t etap ter batas untuk level jabatan setingkat kepala bagian sehi ngga ti dak mencakup staff r edaksi. Kebijakan ini didasar kan pada UU Ketenagaker jaan Pasal 59/ 2003 t entang Peker ja Kontr ak Waktu Ter t entu (PKWT), tetapi, faktanya, sifat peker jaan dan masa pengabdian kar yaw an tidak sesuai dengan ket ent uan yang t er cantum pada Pasal 59/ 2003 ter sebut . Mengacu KepMen Nomer 100/ 2004 tent ang Ketent uan Pelaksanaan PKWT, bahwa pr akt ek per usahaan yang tidak sesuai dengan UU No.13/ 2003 tentang Ketenagaker jaan, maka PKWT ber ubah menjadi PKWTT (Tidak Ter t entu) at au pegaw ai Tet ap. Pada pr akteknya, per usahaan tidak mengakomodasi UU t er sebut dan ter us memakai Pasal 59 UU No.13/ 2003 tent ang PKWT.

  Sel ai n faktor kompetensi dan motivasi r epor t er , pelati han juga menjadi kebutuhan untuk meningkat kan penget ahuan, keter ampil an, dan juga per ilaku positif kar yaw an ( Seever s, 2005:3). Pr aktek pelatihan r epor ter ber ita di PT SWC diadakan selama 3 bul an, mel iputi beber apa aspek kompet ensi jur nalisti k, tetapi dinil ai kur ang konti nyu dan kur ang fokus pada aspek-aspek yang di butuhkan.

  Ber dasar kan ur aian masal ah di at as, maka penelit ian di lakukan untuk mengkaji lebih dalam mengenai hubungan dan pengar uh kompetensi dan pelati han, ser ta motivasi ter hadap kiner j a r epor ter ber ita, baik secar a par si al maupun si mult an. Kajian ini di ni lai penting kar ena hasil peneliti an dihar apkan akan memper kaya peneli tian mengenai ki ner ja di bidang jur nal isme khususnya media t el evisi dan genr e pr ogr am ber ita hibur an. Peneliti an i ni mengambi l lokasi di PT SWC, dengan memposi si kan semua r epoter nya sebagai subjek peneli tian.

  Volume 2, No 3, Oktober 2017: 331 - 340

2. Tinjauan Pustaka

  Par a pakar t el ah banyak mendefinisikan kompetensi dar i ber agam per spektif dan aspek yang di teliti. Kompetensi didefini sikan sebagai kecakapan dan kemampuan yang diar ti kan secar a lugas kar akter istik dasar per ilaku indi vi du yang ber isi gambar an mot if, konsep dir i, nilai-nilai, penget ahuan atau keahlian yang ditunjukkan individu yang ber kiner ja unggul (Abel, 2008:16-17). Secar a lebih spesi fik, kompetensi dipahami sebagai kombinasi: 1) pengetahuan, yakni kemampuan pr osedur al ber sifat teknis seper ti kemampuan menganalisa keuangan, ahli komputer , jur nalistik dan sebagainya; 2) keahli an manaj er i al , yakni kemampuan mengembangkan or ang lai n dan membangun ker j asama t im; 3) kar akter isti k pr ibadi, yai tu kemampuan adapt asi, per caya diri, tahan st ress, integritas, dan sebagainya (Lindner , 2001:334).

  Ti ga aspek kompetensi ter sebut dibagi dalam tiga dimensi, yai tu: 1) kompetensi i ndividu, yakni kemampuan ter kait pengembangan kepr i badian, meliputi skill jur nali stik, kr eatifi tas dan inovasi, sol usi cepat, ker jasama tim; 2) kompet ensi jabat an, yakni kemampuan yang ter kait penyelesaian tugas-tugas ter tent u, meliputi t anggung jawab ker ja, komitmen, mengambil keputusan, dan melakukan per ubahan; 3) kompetensi or ganisasi, yakni kemampuan memahami kepent ingan or ganisasi, meli puti vi si dan mi si per usahaan, tujuan or ganisasi dan str uktur or ganisasi (Sanjaya, 2005:34; bdk. Kim, 2011:4).

  Pelati han secar a umum di pahami sebagai pr oses member i kan keahlian dan pengetahuan ter tentu sesuai t untutan jabatan dan menanggulangi kekur angan dalam kiner ja ser t a membentuk per il aku kar yawan yang unggul (Noe, et.al.,2003:251). Ti ga dimensi pelatihan menur ut Noe, et.al. (2003:451) meliput i: (1) keahl ian, yakni meli puti kecapakan t eknis (skill ), inovasi, kr eatifitas, dan kemampuan penyelesaian tugas khusus; (2) penget ahuan, yakni meliput i kecakapan konseptual, r asa ingin tahu, wawasan, keter bukaan, pengembangan i de dan gagasan; (3) per ilaku, yakni meliput i hubungan ker jasama, kontr i busi pada or ganisasi , shar ing i nfor masi (Blume, 2010:1066- 1067).

  Mot ivasi di defi nisi kan sebagai pengger ak dar i dal am hati seseor ang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan atau dor ongan (dr iving for ce) yang menyebabkan manusi a ber tingkah laku, dan di dalam pebuat annya itu mempunyai tujuan ter t entu (Othman, et .al., 2009:5-6). Peneliti an ini memakai dua Teor i Motivasi, yai tu 1) Teor i Hier ar ki Kebut uhan Manusia Abr aham Masl ow , yang mengelabor asi kebutuhan hi dup manusi a secar a hi er ar kis setur ut psikol ogis, dar i kebutuhan paling dasar hi ngga kebut uhan paling t inggi: kebut uhan fi siologi s, keamanan, afi liasi (sosi al isasi), penghar gaan dan kepuasan, ser t a per wujudan di r i (Caulton, 2012:4; bdk. Siagi an, 2007:286-294); dan 2) Teor i Motivasi Dua Faktor Her zber g, yakni: 1) Pemuas Ker ja (Sat isfier atau

  

Hygiene Fact or s) , seper t i gaji, super vi si, kondisi ker ja, jaminan ker ja, hubungan pr i badi,

  kebijaksanaan dan admi ni str asi ; dan 2) Fakt or Mot ivasi , yakni ter kai t dengan isi peker jaan seper ti sukses, pengakuan, tantangan, peningkatan dal am peker jaan (Ambr ose, et.al., 1999:233).

  Kiner ja adalah kegiat an pegawai ber dasar kan kemampuan, usaha, dan kesempatan kerj a yang dapat dinilai dar i out put (pr estasi ker ja), yakni sebagai hasil ker ja secar a kual itas dan kuantitas yang dicapai seor ang pegawai di bandi ngkan dengan tanggung jawab yang di ber i kan (Mangkunegar a, 2000:67) . Ber dasar kan t ingkat keter ukur an sukses ker ja, maka di mensi kiner j a di bagi menjadi : hasi l ker ja atau pr estasi , i nisi at if, kemampuan mengambil keputusan, ker jasama, kehadi r an, dapat di per caya, pel aksanaan wew enang dan tanggung jawab, taat dan seti a pada asal legal or ganisasi , ser ta di siplin. Pembagian dimensi onal ini sesuai dengan acuan dalam standar penilaian Kiner ja Kar yawan PT SWC, yang mel iputi : absensi , di sipl in, penguasaan peker jaan, komuni kasi, ker jasama, inisiatif, kr eati fitas, per encanaan, dan kepemi mpi nan (HRD SWC, 2010).

  Model konseptual dalam penelit ian ini adalah sebagai ber ikut:

  Gambar 1. Rerangka Pemikiran

  Ber dasar kan ker angka pemikir an di at as, maka r umusan hipot esi s peneli tian adal ah sebagai ber i kut: H : Kompet ensi ber pengar uh ter hadap Ki ner ja Repor ter ber ita.

  1 H 2 : Pel at ihan ber pengar uh ter hadap Kiner ja Repor ter ber ita.

  H : Kompet ensi ber pengar uh ter hadap Motivasi Repor ter ber i ta.

  3 H 4 : Pel at ihan ber pengar uh ter hadap Moti vasi Repor t er ber it a.

  H 5 : Kompet ensi dan Pel atihan ber pengar uh secar a simul tan ter hadap Moti vasi Repor ter ber ita. H 6 : Motivasi ber pengar uh ter hadap Kiner ja Repor ter beri ta.

3. Metode

  Metode peneliti an yang di gunakan adalah peneli tian deskr ipt if kuantitati f yai tu penel itian yang menjel askan aspek-aspek pada var i abel penel itian atau per il aku r esponden melalui sur vei kuesioner . Penel itian ini dilaksanakan di li ngkungan St aff Redaksi Di vi si Pr oduksi PT SWC yang ber l okasi di Kompl eks PWI Jaya, Jalan Media Massa Blok K, no. 188, Cipi nang, Jakar t a Timur 13420. Peneliti an dilakuan dar i bul an Januar i - Apr il 2014. Populasi dal am penel itian ini adalah r epor ter ber i ta yang ber jumlah 64 or ang. Pengambil an sampel dalam peneliti an menggunakan tekni k sampli ng jenuh atau sel ur uh anggota popul asi dipili h sebagai sampel (Sugi yono, 2001:61).

  Pengumpul an data pr imer ber upa hasil pengukur an per sepsi r esponden t er hadap empat var i abel utama peneliti an adal ah menggunakan inst r umen kuesioner . Var iabel kompetensi di ukur melalui 11 item per tanyaan, pel at ihan 10 item, motivasi 18 item, dan kiner ja 8 item. Peneliti an i ni menggunakan skala pengukur an Li ker t dengan nil ai poin jawaban 1 - 5, dimana var iabel yang di ukur dijabar kan sebagai sub-var i abel, kemudian sub-var iabel di jabar kan menjadi komponen yang dapat terukur .

  Tekni k analisis data yang di gunakan dalam peneliti an ini adalah Anali sis Regr esi Lini er Ber ganda dan Analisa Jalur (Pat h Anal ysis) kar ena penelit ian i ni di r ancang untuk melihat apakah faktor Kompet ensi dan Pelatihan yang mer upakan var i abel bebas (eksogen) mempunyai pengar uh langsung dan tidak langsung ter hadap Motivasi (endogen) dan juga dampaknya pada Kiner ja (endogen) sebagai var iabel t er i katnya. Diagr am jalur hubungan t iga var iabel Kompetensi (X

  1 ),

  Pelati han (X

  2 ), dan Kiner ja (Z), ser ta Var iabel Medi asi Motivasi (Y), dikembangkan dengan bentuk

  Diagr am Jalur seper ti dibawah ini: Per samaan Str uktur alnya sebagai ber i kut :

  Y =

   X1YX1 +

   X2YX2 + ρ ρ μ1

  X = ρ YZY + ρ

   X1ZX1 + ρ

   X2ZX2 + μ2

  Ket er angan:

  Volume 2, No 3, Oktober 2017: 331 - 340 Z : Kiner ja kar yaw an ß0 : Har ga Konstanta ß1, ß2 ß3: Koefisien r egr esi X1 : Kompetensi X2 : Moti vasi Y : Pelatihan

  : r esi du (factor di luar model/ er r or ter m)

  μ

  Data diolah dengan menggunakan met ode st atisti k melal ui softwar e SPSS (St atist ical Pr oduct for Ser vi ce Sol uti on) ver si 17.0.

4. Hasil dan Pembahasan

  4.1. Analisis Deskriptif

Ukuran sampel dalam penelitian ini sebanyak 64 reporter berita di PT SWC. Data hasil pengukuran

responden melalui instrumen kuesioner menunjukkan deskripsi variabel kompetensi sebagai berikut:

skor nyata kompetensi minimum 40, maksimum 55, skor rata-rata 46,98, deviasi standar 3,649. Skor

nyata pelatihan minimum 28, maksimum 48, skor rata-rata 39,81, deviasi standar 4,86. Skor nyata

motivasi minimum 64, maksimum 85, skor rata-rata 73,80, deviasi standar 5,44. Skor nyata kinerja

minimum 25, maksimum 40, skor rata-rata 34,27, deviasi standar 3,19. Skor rata-rata kompetensi

46,98 atau sama dengan 85,42% dari skor teoritis tertinggi. Skor rata-rata pelatihan 39,81 atau sama

dengan 79,62% dari skor teoritis tertinggi. Skor rata-rata motivasi 73,80 atau sama dengan 87,56%

dari skor teoritis tertinggi. Skor rata-rata kinerja 34,27 atau sama dengan 85,68% dari skor teoritis

tertinggi. Kesimpulan sementara adalah tingkat kualitas kompetensi, pelatihan, motivasi, dan kinerja

reporter berita masuk dalam kategori tinggi.

  4.2. Analisis Jalur dan Pengujian Hipotesis

  Hasil penguji an hipotesis menunjukkan Kompet ensi ber pengar uh terhadap Ki ner ja secar a signi fikan. Koefisien jal ur kompet ensi sebesar 0,266 (positif), mengandung ar ti bahw a setiap kenaikan Var iabel Kompet ensi satu satuan maka Var iabel Kiner ja akan naik sebesar 26,6%. Var iabel Kompetensi memi liki koefisien kor el asi ter hadap Kiner ja sebesar 0,309 menunjukkan hubungan cukup kuat, dengan koefisi en deter minasi atau besar nya kontr i busi yang dapat menjel askan Var iabel Kompetensi ter hadap Kiner ja sebesar 8,3%. Hasil ini diper oleh dar i besar nya pengar uh l angsung Kompetensi ter hadap Kiner ja adal ah 7,1%, dan yang tidak langsung atau melalui hubungannya dengan Pelati han sebesar 1,2%. Dar i Matr ik Kor el asi Di mensi, kor el asi pal ing dominan dit unjukkan ol eh kor elasi Var iabel Kompetensi dimensi individu dan jabatan ter hadap di mensi kesetiaan dan kejujur an dalam Var iabel Kiner ja masi ng-masing sebesar 35,3% dan 31,7%, yang menunjukkan hubungan kuat (dua arah).

  Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Hasil penguji an hipotesi s menunjukkan Pelatihan ber pengar uh ter hadap Kiner ja secar a si gnifikan.

  Dar i anal isis r egr esi diketahui, koefisien jalur Pel at ihan sebesar 0,326 (positi f) mengandung ar ti bahw a set iap kenai kan Var iabel Pelati han satu satuan maka Var i abel Kiner ja akan naik sebesar 32,6%. Var iabel Pelatihan memi liki koefisi en kor elasi ter hadap Kiner ja sebesar 0,361 menunjukkan hubungan cukup kuat dengan koefi sien deter minasi atau besar nya kontr i busi yang dapat menjel askan Var iabel Pelatihan ter hadap Ki ner ja sebesar 11,8%, di mana hasil ini diper oleh dar i besar nya pengar uh langsung Pelati han ter hadap Kiner ja r epor ter ber i ta sebesar 10,6%, dan yang tidak l angsung at au melalui hubungannya dengan Kompetensi sebesar 1,2%. Dar i Tabel Mat r ik Kor elasi Di mensi, kor elasi paling dominan ditunjukkan oleh kor elasi Var i abel Pel atihan dimensi penget ahuan ter hadap dimensi kesetiaan dal am Var i abel Kiner ja sebesar 29,9%, ser t a ant ar di mensi per ilaku dalam Var iabel Pelati han dengan dimensi keseti aan dan pr est asi dal am Var iabel Pelati han masing-masi ng sebesar 32% dan 28,9%, yang menunjukkan hubungan kuat (dua ar ah).

  Pengaruh Kompetensi terhadap Motivasi

  Hasil penguji an hipotesis menunjukkan Kompet ensi ti dak ber pengar uh si gnifikan ter hadap Mot ivasi . Diketahui dar i analisi s r egr esi yang telah diur ai kan sebel umnya, bahwa koefisien kor elasi Kompetensi ter hadap Moti vasi sebesar 0,161 (posi tif), namun kor elasi di bawah 0,25 dikategor i sangat lemah dan dapat dianggap tidak ada. Dapat di simpulkan dar i kedua analisa ter sebut bahwa per an dan manfaat kompetensi ti dak mampu meningkat kan motivasi r epor ter ber it a untuk mencapai kiner ja yang unggul. Hasil peneli tian i ni mengafir masi teor i Ainswort h, et .al. ( 2007), bahw a kompetensi mer upakan faktor yang disusun oleh kombinasi penget ahuan dan keter ampilan yang (lebih) r elevan dan ber pengar uh ter hadap kiner ja—bukan ter hadap moti vasi. Hasil peneli tian juga sesuai dengan Teor i Moti vasi Abr aham Maslow dan Fr eder ick Her zber g (Siagi an, 2007:286- 294), yakni bahw a Motivasi memil iki r elevansi sangat er at dengan kebutuhan-kebutuhan manusia, dan kompetensi bukan menjadi sebuah entitas kebutuhan yang dapat l angsung mempengar uhi mot ivasi . Moti vasi tidak dapat dilepaskan dar i sifat nya yang cender ung tidak pasti dan setiap w aktu dapat ber ubah dipengar uhi oleh ber bagai kebutuhan baik bentuk fisi k maupun psikis (per sonal it y).

  Di si si lain, mengacu pada pandangan Nestr om dan Davis (Pr aptini, 2001:24), bahwa mot ivasi mer upakan hasi l i nter aksi dar i si kap (at t it ude) dan keadaan ker ja (sit uation), yang ber ar ti ter dapat faktor -faktor l ai n yang menentukan Mot ivasi di sampi ng var iabel model Kompetensi dan Pelatihan (Pr yor , et .al.,2010:296-297).

  Pengaruh Pelatihan terhadap Motivasi Hasil penguji an hipotesis menunjukkan Pel atihan t idak ber pengar uh signi fikan ter hadap Motivasi.

  Diketahui dar i anal isis r egr esi yang telah diur ai kan sebel umnya, bahwa koefisien kor elasi Pelati han ter hadap Mot ivasi sebesar 0,217 (positi f), namun kor elasi di bawah 0,25 dikategor i sangat lemah. Dapat disimpul kan dar i kedua analisa t er sebut bahwa per an dan manfaat pelatihan sama sekal i tidak meningkat kan motivasi r epor ter ber ita untuk mencapai kiner ja yang unggul. Hasil penelit ian mengafir masi pandangan Ber nar din, bahw a Pelati han mer upakan mekanisme or ganisasi dengan melalui segal a upaya untuk lebih meni ngkat kan kiner ja kar yawan sesuai jabatan yang di ampu (Kur niawan, 2013; bdk. Rheinber g, et .al., 2010:515). Var iabel Kiner ja mer upakan yang ter kait er at dengan pel at ihan dan bukan per tama-tama Var iabel Moti vasi. Ar ti nya, dalam peneliti an ini, tidak ter dapat r elevansi ant ara pel at i han (pengembangan aspek penget ahuan, keahlian dan per i laku) dengan mot ivasi kar yaw an. Hasil penelitian juga sesuai dengan Teor i Mot ivasi Abr aham Maslow dan Fr eder ick Her zber g ( Siagian, 2007:286-294), yakni bahwa enti tas Mot ivasi lebi h ter kait er at dengan kebutuhan-kebutuhan manusia di bandingkan dengan enti tas pelati han. Di sisi l ai n, mengacu pada pandangan Nest r om dan Davis (Pr apti ni , 2001:24), bahw a mot ivasi mer upakan hasil i nt er aksi dar i sikap (at t it ude) dan keadaan ker ja (si t uati on), dimana i ni ber ar ti ter dapat faktor -fakt or lain yang menent ukan Motivasi di samping var iabel model yang di teliti yakni Kompetensi dan Pel ati han, yang har us digali dan ditemukan dalam peneli tian lanjut an.

  Pengaruh Kompetensi dan Pelatihan secara Simultan terhadap Motivasi

  Hasil pengujian hipotesis menunjukkan Kompetensi dan Pelatihan secar a ber sama-sama ti dak ber pengar uh signifikan secar a ber sama-sama ter hadap Motivasi. Hasi l peneliti an sesuai dengan Teor i Motivasi Abr aham Maslow dan Fr eder ick Herzber g ( Si agian, 2007:286-294), yakni bahw a enti tas Moti vasi lebih ter kait er at dengan kebutuhan-kebutuhan manusia dibandingkan dengan faktor Kompetensi dan Pel ati han. Dalam Teor i Kebut uhan, bai k menur ut Maslow maupun Fr eder ick Her zber g, tidak ada satu pun dar i ber bagai macam kebut uhan manusia t er sebut yang menyebut kan tent ang pengar uh pelati han ter hadap motivasi. Dalam kasus penel itian ini—dengan dimensi dan indi kator yang disusun—ter bukt i pandangan Her zber g dan Maslow ter sebut, bahw a tidak ada r elevansi ant ar a peni ngkat an kompet ensi dan pelatihan dengan meningkatnya moti vasi. Hal i ni di kar enakan tidak dapat di lepaskan sifat dar i moti vasi itu sendir i yang cender ung tidak pasti dan

  Volume 2, No 3, Oktober 2017: 331 - 340 setiap waktu dapat ber ubah di pengar uhi oleh ber bagai kebutuhan bai k bentuk fisik maupun psi ki s (Nur leli, 2011).

  Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja

  Hasil pengujian hi potesis menunjukkan Motivasi tidak ber pengar uh ter hadap Ki ner ja. Koefisien kor elasi Motivasi ter hadap Kiner ja sebesar 0,041 dinyatakan sangat lemah dan dapat dianggap tidak ada ( Cahyadi , 2012:47). Dapat disi mpulkan, peningkat an motivasi sama sekali tidak meningkat kan ki ner ja r eport er ber ita. Hal ini mengafir masi pandangan Mil ler dan For m (Pr aptini, 2001:81), motivasi beker ja t idak dapat dikaitkan hanya pada kebutuhan-kebut uhan ekonomi s bel aka, sebab or ang akan t etap beker ja walaupun mer eka sudah t idak membutuhkan hal-hal yang ber sifat mater ii l. Hal itu di lakukan mer eka kar ena imbal an yang mer eka per oleh dar i ker ja i tu adalah imbalan sosial, seper ti r espek dan pengaguman dar i r ekan-r ekan seker ja mer eka (Lest ar i, 2012). Di sisi lain, ter dapat var iabel -var iabel di luar model (motivasi) yang lebih kuat pengar uhnya ter hadap kiner ja par a r epor ter ber ita. Kiner ja mer upakan suatu konstr uk multi dimensional yang mencakup kompleks fakt or yang mempengar uhinya. Motivasi hanyal ah satu aspek dal am lingkup Faktor Indivi dual yang memi liki banyak faktor ber pengar uh seper ti penget ahuan, keter ampil an, kemampuan, keper cayaan dir i, dan komit men (Suwati, 2013).

  5. Keter batasan

  Beberapa ket er batasan dalam studi ini antar a lain: per t ama, kompetensi ber kor elasi positif, sangat lemah, dan ti dak si gnifikan ter hadap Motivasi r epor t er ber i ta. Penambahan kompet ensi tidak ber dampak pada penambahan moti vasi Repor t er ber ita PT. SWC. Dar i pengamat an lapangan dapat di simpulkan bahwa peningkatan mot ivasi r epor t er ber ita lebih dikai t kan dengan kecukupan ekonomis dan kepuasan batin. Hal-hal di luar per timbangan mater il dan kepuasan bati niah tidak ber dampak signi fikan terhadap motivasi. Tetapi di sisi lain, t idak ber dampaknya kompet ensi juga di kar enakan manajemen tidak secar a ser ius memper hatikan sebagai hal mendesak yang har us di tangani secar a menyelur uh dan ter fokus. Kedua, pelati han ber kor elasi positi f, l emah dan tidak signi fikan t er hadap mot ivasi r epor ter ber i ta. Pr oses pengembangan ski ll, capabilit y, dan per ilaku r epor ter ber ita, tidak ber dampak pada peningkatan motivasi . Dar i pengamat an lapangan diketahui, mot ivasi r epor ter ber ita lebih dikaitkan dengan kecukupan kebutuhan mat er i il, ekonomis, dan kepuasan bati n. Di sisi lain, belum ter lihat adanya keser iusan dar i manajemen unt uk mengadakan pr ogr am pelati han yang ber kualitas, kompr ehensif, kont inyu, dan ter fokus pada aspek-aspek yang di butuhkan par a r epor ter ber ita, seper ti i lmu komuni kasi jur nal istik, t eknis kew ar t awanan, dan per il aku jur nalisti k.

  6. Kesimpulan

  Dar i hasil uji hipotesis dan analisi s, maka dapat ditar ik beber apa kesi mpulan. Per t ama, kompetensi ber pengar uh posi tif, signi fikan, dan cukup kuat, ter hadap Kiner ja r epor ter ber ita. Kor elasi paling dominan di tunjukkan oleh dimensi individu dan jabat an (Var iabel Kompet ensi) t er hadap dimensi kesetiaan dan kejujur an (Var iabel Kiner ja). Hal ini menandakan bahw a peni ngkatan kompetensi r epor ter ber ita akan meningkat kan loyalitas dan dedikasi pada per usahaan. Sementar a dalam lingkup di mensi jabatan, peningkatan pemahaman atas pola per t anggungjawaban kiner j a or ganisasi, pengembangan iklim or ganisasi, dan peni ngkat an komitmen indi vi du, dapat mendukung kiner ja pegawai yang fokus pada tugas dan meminimalisi r t indak penyalahgunaan wew enang. Kedua, pelati han ber pengar uh positi f, signifikan, dan cukup kuat, ter hadap Kiner ja r epor ter ber ita. Kor elasi paling dominan ditunjukkan oleh kor elasi Var iabel Pel atihan khususnya dalam dimensi penget ahuan dan per il aku t er hadap dimensi keseti aan dan di mensi pr estasi dalam Var iabel Kiner ja. Dapat disimpul kan bahw a peningkatan pada aspek pengetahuan yang ter kait dengan bi dang jur nali stik dan aspek per i laku sosi al antar kar yawan, dapat member ikan pengar uh yang kuat ter hadap Kiner ja di li ngkungan r edaksi . Ar tinya, (a) r epor ter ber ita yang diber ikan pelatihan pada bi dang kecakapan konseptual dan waw asan yang luas ter hadap jur nalisme akan memi liki nilai kesetiaan yang lebi h dan ter pacu untuk melakukan pengembangan gagasan di dal am tubuh per usahaan, bukan di or ganisasi lain; dan (b) melalui pelati han, per ilaku kar yawan dapat ter bentuk sebagai mana dihar apkan.

  Ketiga, kompet ensi ber kor elasi positi f, sangat lemah, dan t idak signifi kan ter hadap Moti vasi r epor ter ber i ta. Penambahan kompet ensi tidak ber dampak pada penambahan motivasi Repor ter ber i ta PT. SWC. Dar i pengamat an lapangan dapat di simpulkan bahwa peningkat an mot ivasi r epor ter ber it a l ebih dikai t kan dengan kecukupan ekonomis dan kepuasan bati n. Hal-hal diluar per ti mbangan mater il dan kepuasan batiniah tidak ber dampak signifikan ter hadap moti vasi. Tetapi di si si lain, ti dak ber dampaknya kompetensi juga dikar enakan manajemen tidak secar a ser ius memper hati kan sebagai hal mendesak yang har us dit angani secar a menyelur uh dan t er fokus. Ke- empat, pelati han ber kor elasi posi tif, lemah dan ti dak si gni fikan ter hadap motivasi r epor t er ber ita. Pr oses pengembangan skill, capabilit y, dan per i laku repor ter ber i ta, t idak ber dampak pada peningkat an mot ivasi . Dari pengamat an l apangan di ket ahui , moti vasi r epor ter ber i t a lebih di kai tkan dengan kecukupan kebutuhan mater iil , ekonomis, dan kepuasan batin. Di si si l ai n, belum ter lihat adanya keser i usan dar i manaj emen untuk mengadakan pr ogr am pelati han yang ber kual itas, kompr ehensi f, kontinyu, dan ter fokus pada aspek-aspek yang dibutuhkan par a r epor ter ber ita, seper ti ilmu komuni kasi jur nalisti k, tekni s kewar t awanan, dan per ilaku jur nal istik.

  Keli ma, kompet ensi dan Pel ati han ber kor elasi posi tif, sangat lemah dan secar a simultan tidak ber pengar uh signifi kan t er hadap moti vasi r epor ter ber i ta. Dar i pengamatan di l apangan di ketahui , entit as mot ivasi pada dir i r epor t er ber ita l ebih t er kait er at dengan kebutuhan-kebutuhan mater i il, ekonomi , dan kepuasan bat ini ah manusia dibandingkan dengan fakt or Kompet ensi dan Pelati han. Di si si lain, keser iusan dar i manajemen untuk memper hat i kan peningkatan kompetensi r epor ter ber it a belum ter lihat, t er bukti pr ogr am pelati han cender ung menjadi sar ana for mali tas untuk memper kenalkan r epor t er ber ita pada bidang peker jaan jur nali stik dari pada sebagai upaya peningkat an kompetensi mer eka secar a ter fokus dan kontinyu. Ke-enam, motivasi ber kor el asi positi f, sangat l emah, dan ti dak memi liki pengar uh signi fikan ter hadap Kiner ja r epor ter ber ita. Upaya peningkat an motivasi melalui penambahkan aspek-aspek mot ivasi seper ti gaji dan bonus, tidak ber dampak signifikan pada kiner ja. Repor ter ber ita membut uhkan peni ngkat an motivasi yang tidak sekedar aspek mat er i il dan ekonomis, melainkan hal -hal intr insik seper ti penghar gaan, aktualisasi, dan per wujudan di r i. Pengamatan di lapangan juga menunjukkan, manajemen tidak member ikan t ant angan lebih kepada r epor ter ber i ta khususnya pencapaian tar get dan beban kiner ja liput an yang lebi h tinggi, ser ta ti dak adanya mekanisme penilaian ker ja yang kompr ehensif dan konti nyu.

  Ber dasar kan at as hasil anali sis pada bagian sebelumnya dan kesimpul an yang telah di papar kan di atas, maka ber ikut ini dikemukakan beber apa sar an yang dapat dijadikan bahan per ti mbangan dalam r angka meni ngkat kan kiner ja r epor ter ber ita.

  1. Pemimpin Redaksi dan Manajemen har us member i per hatian ter hadap pelatihan pada bi dang kompet ensi secar a khusus ter fokus pada di mensi individu dan dimensi jabatan. Pada bi dang kompet ensi individu, pel at ihan dapat difokuskan pada beber apa aspek dasar jur nalisti k yang mel iputi: (a) skill dan kapabi litas jur nal istik yang mendukung tugas pokok sebagai r epor ter ber ita media infotainmen, (b) menumbuhkan inisiatif, ide dan kr eatifi tas dalam dir i r epor ter ber ita, (c) kemampuan beker jasama (t eamwork) demi mencapai tujuan ber sama dan memelihar a lingkungan ker ja yang kondusif. Sement ar a pada Bidang Kompet ensi Jabat an, pelatihan dapat di fokuskan pada beber apa aspek dasar : (a) pener apan pol a per tanggungjawaban kiner ja, (b) peningkatan komitmen indi vi du dan or gani sasi , (c) ski ll dan kapabil itas pengambi lan keput usan, ser ta ( d) sikap ker ja yang positi f ter hadap per ubahan.

  Volume 2, No 3, Oktober 2017: 331 - 340

  2. Pemimpin Redaksi dan Manajemen har us member i per hati an ter hadap pelati han yang akan diber ikan pada r epor t er ber ita dengan lebi h memper hatikan pada dimensi penget ahuan dan per ilaku mengingat dampaknya yang si gnifi kan dal am meningkat kan keseti aan (loyalitas) dan pr estasi kiner ja r epor ter beri ta. Pada bi dang pengetahuan, pel at ihan yang diadakan har us mencakup beber apa aspek dasar seper ti: ( a) kecakapan pr ibadi masing-masi ng r epor t er ber ita, (b) pengembangan minat dan wawasan, (c) penumbuhan semangat untuk ber bagi ide dan gagasan antar kar yawan, ser ta (d) si kap positi f ter hadap per ubahan dan hal-hal bar u. Sement ar a pada Bidang Per i laku, pelatihan yang di gel ar dapat difokuskan pada beber apa aspek dasar yang meli puti: (a) pel at ihan ker j asama ant ar kar yawan r edaksi dan khususnya antar -r epor t er ber ita, (b) penumbuhan kemampuan ber komunikasi dengan sesama kar yawan, ( c) pengembangan kont r ibusi antar r epor ter ber ita, antar kar yaw an, ant ar r edaksi dalam or gani sasi, (d) si kap positi f dalam member ikan infor masi kepada sesama r epor t er ber ita, kepada ti m, r edaksi dan or gani sasi .

  Daftar Pustaka

  Abel, Mar ie-Helene. (2008). “Competenci es and Lear ni ng Or ganizational Memor y”. Jour nal of Knowledge Management . Vol. 12, (6), pp: 15-30. Ai nswor th, Smit h dan Mill er ship. (2007). Managing Per for mance Managing Peopl e. Ter jemahan. PT Bhuana Il mu Popul er . Jakar ta. Ambr ose, Maur een L. dan Kul ik, Car ol T. (1999). “Old Fr iends, New Faces: Moti vati on Resear ch in the 1990s”. Jour nal of Management. Vol. 25, (3), pp: 231-292. Bl ume, Br ian D. For d, J Kevin. Bal dwi n, Timothy T. dan Huang, Jason L. (2010). “Tr ansfer of Tr ai ning: A Meta-Analyti c Review”. Jour nal of Management . Vol. 36, (4), pp: 1065 – 1105. Cahyadi, Ar i ef. (2012). “Pengar uh Kompetensi, Pel atihan, dan Moti vasi ter hadap Ki ner ja Pegawai Pengel ol a Kepegawaian Kement r ian Kesehat an”. Tesis Pascasar jana (tidak di publikasi kan).

  Univer sitas Mer cu Buana Jakar ta. Caulton, Jane R. (2012). “The Development and Use of the Theor y of ERG: A Li teratur e Review”.

  Emer ging Leader ship Jour neys. Vol. 5, (1), pp: 2-8.

  Gunawan, Ade. (2011). “ Pengar uh Moti vasi Ker ja dan Kompetensi Gur u t er hadap Pr est asi Ker ja Pel ajar an Siswa SMA Neger i 14 Tanger ang”. Tesis Pascasar jana (ti dak di publikasikan).

  Univer sitas Mer cu Buana Jakar ta. Har tono, Rudi. (2012). “Pengar uh Kompetensi dan Kompensasi ter hadap Kiner ja Kar yawan pada

  PT Magna I ndonesia”. Tesis Pascasar jana (ti dak di publikasikan). Univer si tas Mer cu Buana Jakar t a. Khan, Kaleem Ullah. Far ooq, Syed Umar dan Khan, Zil akat. (2010). “A Compar ati ve Anal ysi s of the

  Factor s Deter mining Moti vati onal Level of Empl oyees Wor ki ng in Commer cial Banks in Kohat , Khyber Pukhtunkhw a”. Int er nat ional Jour nal of Business and Management . Vol . 5, (12), pp: 180-184.

  Kim, Youngmi. Seongseop, Samuel. Seo, Jeongmo dan Hyun, Jaechun. (2011). “Hotel Employees’ Competencies and Qualifi cat ions Requir ed Accor ding to Hotel Divisions”. Jour nal of . Vol. 3, (2) I-18, pp: 1-18.

  Tour ism, Hospit alit y, and Culinar y Ar t s Kur ni at i, K. (2013). “Pengar uh Kompetensi dan Komit men Or ganisasi ter hadap Kiner ja Kar yawan”. Tesi s Pascasar jana (tidak di publikasi kan). Univer sitas Mer cu Buana Jakar ta.

  Kur ni aw an, Rodr i gues. (2013). “Pengar uh Pelati han, Motivasi dan Disiplin Ker ja ter hadap Kiner ja Kar yawan PT Pelangi Indah Cor indo Tbk”. Tesis Pascasar jana (tidak di publikasikan).

  Univer sitas Mer cu Buana Jakar ta. Lestar i, Er na Y. (2012). “Pengar uh Disiplin Ker ja, Moti vasi Ker ja, dan Kompetensi ter hadap Kiner j a

  Gur u SMA 11 Semar ang”. Tesis Pascasar jana (tidak di publikasikan). Univer si tas Mer cu Buana Jakar t a.

  Volume 2, No 3, Oktober 2017: 331 - 340

  Li ndner , James R. (2001). “Competency Assessment and Human Resour ce Management Per for mance of County Extension Chai r s” . Jour nal of Sout her n Agr i cul t ur al Educat ion

  Resear ch . Vol. 51, (1), pp: 333-346.

  Mangkunegar a, Anwar Pr abu. ( 2000). Manajemen Sumber Daya Manusia Per usahaan. PT Remaj a Rosdukar ya. Bandung. Noe, Raymond A. Hollenbeck, John R. Ger har t , Bar r y dan Wr i ght, Patr i ck. (2003). Human Resour ce Management. Mc. Gr aw-Hill Ir wi n. New Yor k. Nur jannah, Siti. (2011). “Pengar uh Motivasi, Pelatihan dan Lingkungan Ker ja ter hadap Kiner ja

  Kar yawan Outsour cing pada PT. BRI Tbk Kanwil Jakar ta 1”. Tesis Pascasar jana (tidak dipublikasikan). Univer sitas Mer cu Buana Jakar ta. Nur leli. (2011) . “Pengar uh Motivasi dan Kedisi pli nan ter hadap Kiner ja Pegaw ai DPPKAD

  Kabupaten Bangka Selatan”. Tesis Pascasar jana (tidak dipubl ikasi kan). Univer sitas Mer cu Buana Jakar t a. Othman, Abdul K. Abdull ah, Hazman Shah dan Ahmad, Jasmine. (2009). “The Infl uence of Wor k

  Motivation on Emotional I ntell igence and Team Effect i veness Relationship”. Visi on: The Jour nal of t he Busi ness Per spective . Vol. 13, (4), pp: 1-14. Par dede, Ratlan dan Manur ung, Renhar d. (2014). Anal isis Jal ur : Teori dan Aplikasi dalam Riset Bi sni s. Rineka Ci pt a. Jakar t a. Pr aptini. (2001). Hubungan Ant ar a Mot ivasi Kerja dan Kepemimpi nan dengan Ki ner j a Pegawai di Lingkungan Dir jen Bi mbi ngan Masyar akat Hindhu dan Budha. Depag RI. Jakar t a. Pr yor , Mi ldr ed G. Singl et on, L. Taneja, Sonia dan Humphr eys, J. (2010). “Wor kpl ace Fun and it s

  Cor r elates: A Conceptual Inquir y”. Int er nati onal Jour nal of Management. Vol. 27, (2), pp: 294-302. Rheinber g, Fal ko dan Engeser , Stefan. (2010). “Motive Tr ai ni ng and Moti vati onal Competence”, in Implici t Mot ives. eds. Schultheiss O.C.1, Br unst ei n J. C., editor s. Oxfor d Univer sity Pr ess.

  England. pp: 510-548. Sanjaya, Wina. (2005). Pembelajar an dalam Implement asi Kur ikul um Berbasi s Kompet ensi. Kencana Pr enada Media. Jakar t a.

  Seever s, Br enda S. Baca, Jacqueline S. dan Leeuwen, Dawn Van. (2005). “Tr ai ning Methods and Needs Related to Volunteer Management Competencies of Extensi on 4-H Youth Development Agents”. Jour nal of Ext ension. Vol. 43, (6), pp: 2-10.

  Siagi an, Sondang. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi I , cet. ke-14. Pener bit Bumi Aksar a. Jakar ta. Suwati , Yul i. (2013). “Pengar uh Kompensasi dan Motivasi ter hadap Kiner ja Kar yaw an PT Tunas

  Hijau Samar inda” . Tesis Pascasar jana (ti dak dipubli kasikan). Univer si tas Mer cu Buana Jakar t a. Vi ndr iyatni . (2009). “Pengar uh Kedisipli nan, Motivasi Pegawai dan Pendidikan Latihan ter hadap

  Ki ner ja Pegawai Dinas Per i ndust r ian, Per dagangan dan Koper asi Kota Cil egon”. Tesis Pascasar jana (tidak dipubl ikasi kan). Univer si tas Mer cu Buana Jakar ta.

  Peraturan Perundangan dan Pedoman:

  Divisi Etik dan Pengembangan Pr ofesi dan Bir o Pendidi kan AJI I ndonesia. 2012. Mast er i Kompet ensi Kunci UKJ AJI. Edit or Wi lly Pr amudya. AJI. Jakar ta. Kep.Men. Nomer 100 Tahun 2004 tentang Ket entuan Pelaksanaan Peker ja Kontr ak Waktu Ter tent u (PKWT). Undang-Undang Republi k Indonesia Nomor 40 Tahun 1999 tent ang Per s. Undang-Undang Republi k Indonesi a Nomor 59 Tahun 2003 tentang Peker ja Kont r ak Wakt u Ter t entu (PKWT).