LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN TAHUN 2015

  LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN TAHUN 2015

DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2016

KATA PENGANTAR

  Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kekuatan dan petunuk-Nya sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun 2015 telah disusun sesuai rencana guna memenuhi kewajiban menyampaikan LKjIP setelah pelaksanaan program/ kegiatan APBD 2015 sebagaimana Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas.

  Dokumen LKjIP menyajikan hasil pengukuran kinerja tahun 2015 serta evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerjanya, sehingga dokumen LKjIP ini dapat memberikan informasi keberhasilan/ kegagalan Dinas Peternakan dan Perikanan serta dapat diketahui apakah program/ kegiatan yang dilaksanakan telah mencapai indikator dan target kinerja serta mengarah pada terwujudnya visi dan misi organisasi (Dinas Peternakan dan Perikanan).

  Selain itu, dokumen LKjIP juga menyajikan dokumen perencanaan dan kinerja lain seperti Rencana Strategis (Renstra), Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA), serta Penetapan Kinerja, sehingga dokumen LKjIP juga dapat digunakan untuk mengevaluasi konsistensi penerapan rencana strategis yang telah ditetapkan, melalui pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di masing-masing Bagian sekaligus dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip

  

Good Govemance, yaitu terwujudnya transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan di

Kabupaten Boyolali.

  Dengan tersusunnya LKjIP ini, diucapkan terima kasih kepada para pelaksanaan program/ kegiatan serta pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Harapan kita semua tentunya penyusunan LKjIP Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun 2015 ini, benar-benar didasarkan pada pengukuran kinerja yang realistis dan obyektif sehingga hasilnya dapat dijadikan sebagai bahan untuk menentukan langkah dan kebijakan Dinas Peternakan dan Perikanan di tahun selanjutnya (2016-2020) serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi-misi Bupati Boyolali yang salah satunya dilaksanakan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan.

  Demikian, semoga LKjIP Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun 2015 ini dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada kita semua, Amin.

  Boyolali, Januari 2016 KEPALA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BOYOLALI

BAMBANG JIYANTO, SP., MS

  Pembina Tk. I NIP. 19690628 199403 1 008

  

DAFTAR ISI

  Halaman KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ i DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... ii DAFTAR TABEL .................................................................................................................................. iii

  IKHTISAR EKSSEKUTIF ..................................................................................................................... iv

  BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................................

  1 A. Latar Belakang .....................................................................................................

  1 B. Gambaran Organisasi ...........................................................................................

  2 1. Kedudukan, Tugas dan Fungsi ....................................................................

  2 2. Sruktur Organisasi ......................................................................................

  2 3. Aspek Strategis dan Permasalahan Utama Organisasi ................................

  3 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA .........................................................

  4 A. Rencana Strategis Organisasi ................................................................................

  4 B. Perjanjian Kinerja ...................................................................................................

  5 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA .......................................................................................

  7 A. Capaian Kinerja Organisasi ....................................................................................

  7 B. Realisasi Anggaran ................................................................................................

  19 BAB IV PENUTUP ...................................................................................................................

  22 A. Kesimpulan ............................................................................................................

  22 B. Saran .....................................................................................................................

  22 DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................................

  24 A. Struktur Organisasi dan Tata Kerja

  B. Piagam Penghargaan

  C. Rencana Strategis

  D. Indikator Kinerja Utama

  E. Rencana Kinerja Tahunan

  F. Penetapan Kinerja

  G. Pengukuran Kinerja

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun 2015 ....................................

  5 Tabel 3.1 Pencapaian Kinerja Sasaran 1 ........................................................................................

  8 Tabel 3.2 Pencapaian Kinerja Sasaran 2 ........................................................................................

  8 Tabel 3.3 Capaian Kinerja Per Sasaran ......................................................................................... 18

Tabel 3.4 Capaian Kinerja Per Bagian ............................................................................................ 19Tabel 3.5 Alokasi dan Realisasi Anggaran ..................................................................................... 19

IKHISAR EKSEKUTIF A.

   Pendahuluan

  Dalam rangka lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta berorientasi kepada hasil (result oriented government), perlu adanya sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas tersebut, perlu adanya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) yang merupakan bahan utama untuk monitoring dan evaluasi sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Dengan telah terselesainya pelaksanaan tahun anggaran 2015, sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas, semua instansi pemerintah, termasuk Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali, wajib menyusun LKjIP. Selain itu, informasi dalam dokumen LKjIP merupakan bentuk pertanggungjawaban atas keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan tugas.

  Berdasar Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali. Peraturan Bupati Nomor 41 Tahun 2012 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali, Dinas Peternakan dan Perikanan dipimpin oleh Kepala Dinas, yang pelaksanaan tugas administrasi dibantu oleh seorang sekretaris dan tugas teknis dibantu oleh tiga kepala bidang. Jumlah pegawai secara keseluruhan 86 orang PNS dan 7 orang PTT. Dinas Peternakan dan Perikanan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di Bidang Peternakan dan Perikanan.

  B. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

  Visi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali sebagaimana tertuang dalam dokumen renstra Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali 2011- 2015 adalah “Terwujudnya

  keman dirian agribisnis peternakan dan perikanan”. Untuk mewujudkan visi tersebut, Dinas Peternakan

  dan Perikanan Kabupaten Boyolali melaksanakan misi :

  1. Memperkuat fasilitas sarana prasarana dan kelembagaan agribisnis peternakan dan perikanan;

  2. Meningkatkan produksi dan produktivitas usaha peternakan dan perikanan

  3. Meningkatkan usaha pengolahan dan pemasaran hasil produksi peternakan dan perikanan;

  4. Meningkatkan perlindungan kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, pada tahun 2015 Dinas Peternakan dan Perikanan

  Kabupaten Boyolali melaksanakan 11 (sebelah) program dengan 36 (tiga puluh enam) kegiatan serta 2 program dan 2 kegiatan Tugas Pembantuan (TP) dengan anggaran total sebesar Rp. 8.114.197.000,00 yang bersumber dari APBD dan Rp. 6.769.420.000,00 yang bersumber dari APBN (Kementerian Pertanian dan KKP RI). Seluruh program/ kegiatan tersebut direncanakan sebagai bagian dari Penetapan Kinerja Tahun 2015 untuk mencapai 2 Sasaran, atau dengan kata lain seluruh kegiatan diharapkan mempunyai kaitan sebab akibat dengan sasaran yang telah ditetapkan.

  C. Akuntabilitas Kinerja

  Berdasarkan penilaian sendiri (Self Assessment) atas realisasi pelaksanaan Penetapan Kinerja Tahun 2015, menunjukkan bahwa rata-rata nilai capaian kinerja dari 2 Sasaran yang telah ditetapkan lebih dari 100% (194%) sehingga dikategorikan sangat baik, 1 (satu) sasaran dengan indeks nilai kurang dari 100% (67%). Berikut capaian Kinerja per Sasaran :

NILAI CAPAIAN NO SASARAN KINERJA

  1. Meningkatnya pengelolaa keuangan daerah yang akuntabel

  67

  2. Meningkatnya jumlah produksi dan produktivitas peternakan dan 194 perikanan serta diversifikasi bahan pangan Berikut Capaian Kinerja per Bagian :

NILAI CAPAIAN NO SASARAN KINERJA

  1. Sekretariat

  67

  2. Bidang Peternakan 269

  3. Bidang Keswanvet 100

  4. Bidang Perikanan 218

  5. Bidang Peternakan dan Keswanvet 154 D.

   Simpulan dan Saran

  Secara keseluruhan capaian kinerja 131% (kategori Sangat Baik) dan mengalami peningkatan dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 (111%) dan tahun 2013 (117%) dan penurunan kinerja dibandingkan dengan tahun 2011 (156%) dan tahun 2012 (141%). Pembiayaan program/ kegiatan dari APBD Kabupaten Boyolali Tahun 2015 Rp. 8.114.197.000,00 terealisasi Rp. 7.811.464.730,00 dengan serapan anggaran sebesar 96% atau efisiensi anggaran sebesar 4%. Besar pembiayaan mengalami pengurangan dibanding tahun 2014 yang sebesar Rp. 11.672.038.000,00.

  Guna mempertahankan dan atau meningkatkan capaian kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali maka telah dilakukan rapat koordinasi serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pencapaian kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015.

  Sedangkan upaya yang dilakukan agar kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan lebih baik dan akuntabel antara lain melakukan reorientasi terhadap program/kegiatan yang kurang tepat sasaran, meningkatkan kualitas dokumen perencanaan, melakukan sinkronsasi antara dokumen perencanaan, terutama dengan merevisi dokumen IKU dan dokumen Renstra, serta memanfaatkan secara nyata hasil evaluasi kinerja sebagai bahan perbaikan pelaksanaan program/ kegiatan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dilaksanakan dalam rangka meningkatkan

  pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta berorientasi kepada hasil (result oriented governement ). Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas perlu adanya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP). Instansi yang wajib menyusun Laporan Kerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah Kementerian/Lembaga, Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/ Kota, Unit Organisasi Eselon I pada Kementerian/Lembaga, Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan unit kerja mandiri yang mengelola anggaran tersendiri dan atau unit yang ditentukan oleh pimpinan instansi masing-masing.

  Sesuai dengan siklusnya, setelah selesai pelaksanaan tahun anggaran 2015, pemerintah daerah menyusun LKjIP 2015 yang merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. LKjIP berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Dokumen LKjIP bukan dokumen yang berdiri sendiri, namun terkait dengan dokumen lain yaitu Indikator Kinerja Utama (IKU), RP JMD/ Renstra SKPD, RKPD/Renja SKPD, Penetapan Kinerja (Tapkin), dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT).

  Tujuan penyusunan LKjIP adalah menyajikan pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah (Dinas Peternakan dan Perikanan) dalam mencapai sasaran strategis instansi sebagaimana telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja diawal tahun anggaran. Dokumen LKjIP ini dapat digunakan sebagai :

  1. Sumber informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan dengan pembanding hasil pengukuran kinerja dan penetapan kinerja;

  2. Bahan evaluasi untuk mengetahui tingkat akuntabilitas kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan;

  3. Bahan evaluasi untuk penyusunan rencana kegiatan dan kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan pada tahun berikutnya.

  Peraturan perundang-undangan yang diacu dalam penyusunan dokumen LKjIP Dinas Peternakan dan Perikanan antara lain :

  1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

  2. Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP);

  3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Penetapan Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

  4. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 4 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RP JMD) Kabupaten Boyollai Tahun 2010-2015;

  5. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 10 Tahun 2014 tentang Anggaran dan Pendapatan dan Belanja Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2015;

  6. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 58 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2015; b. Bidang Peternakan terdiri dari :

  a. Sekretariat terdiri dari :

  4. Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD); dan 5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

  5. Bidang Perikanan; 6. UPTD. Dengan penjabaran sebagai berikut :

  4. Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner;

  3. Bidang Peternakan;

  2. Sekretariat;

  1. Kepala;

  Organisasi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali dibentuk berdasar Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali. Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali terdiri dari :

  2. Strutkur Organisasi

  3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang peternakan dan perikanan meliputi penyediaan sarana prasarana peternakan dan perikanan serta perlindungan hewan;

  7. Surat Perintah Pj. Setda Kabupaen Boyolali tentang Penyusunan Dokumen Kinerja tahun 2016 No. 050/ 00025/ 08/ 2016 tanggal 6 Januari 2016.

  2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang peternakan dan perikanan meliputi penyediaan sarana prasarana, pengembangan kelembagaan, produksi pengolahan dan pemasaran peternakan dan perikanan serta perlindungan hewan;

  1. Perumusan kebijakan teknis di bidang peternakan dan perikanan;

  Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Peternakan dan Perikanan mempunyai fungsi :

  Sedangkan tugas dan fungsi Dinas Peternakan dan Perikanan (sesuai Peraturan Bupati Nomor 41 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 16 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok Dinas Peternakan dan Perikanan adalah melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pemantuan di Bidang Peternakan dan Perikanan.

  1. Kedudukan, Tugas dan Fungsi

  Gambaran umum Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali dapat dilihat dari aspek kelembagaan, tugas pokok dan fungsi serta aspek strategis organisasi.

  B. Gambaran Organisasi

  • Subbagian Umum dan Kepegawaian - Subbagian Keuangan - Subbagian Perencanaan dan Pelaporan
  • >Seksi Produksi Ternak Ruminansia - Seksi produksi Ternak Non-Ruminansia
  • Seksi Sarpras dan Pasca Panen Hasil Ternak
c. Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner terdiri dari :

  • Seksi Pengamatan Penyelidikan Penyakit dan Pengawasan Obat Hewan - Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan - Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner

  d. Bidang Perikanan terdiri dari :

  • Seksi Produksi Perikanan - Seksi Pengendalian Sumber Daya Ikan dan Lingkungan - Seksi Sarpras dan Pasca panen Hasil ikan

  e. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (sebanyak 7 UPTD) terdiri dari :

  • UPTD RPH Ampel - UPTD BBI Tlatar Bangak - UPTD Puskeswan Boyolali, Ampel, Banyudono, Simo dan Wonosegoro.

3. Aspek Strategis dan Permasalahan Utama Organisasi

  1. Meningkatkan jaminan ketersediaan benih dan bibit ternak yang berkualitas secara berkelanjutan dengan bertumpu pada potensi lokal;

  2. Meningkatkan populasi dan produktivitas ternak ruminansia dan ternak non ruminansia;

  3. Meningkatkan dan atau mempertahankan status kesehatan hewan;

  4. Meningkatkan jaminan keamanan produk; Dalam pelaksanaan pembangunan perikanan, tujuan utama antara lain :

  Aspek-aspek strategis Dinas Peternakan dan Perikanan diperoleh dengan mengakomodasi isu organisasi (Dinas Peternakan dan Perikanan), permasalahan dan atau arah kebijakan dan program RPJMD Kabupaten 2011-2015, dan isu utama kementerian terkait dengan tugas dan fungsi Dinas Peternakan dan Perikanan, adalah :

  2. Mengelola sumber daya perikanan secara berkelanjutan;

  3. Meningkatkan produktivitas dan daya saing berbasis pengetahuan;

  4. Memperluas akses pasar domestik produk perikanan dan hasil olahannya Ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Peternakan dan Perikanan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut :

  1. Keterbatasan sarana prasarana penunjang;

  2. Keterbatasan akses informasi pasar;

  3. Terbatasnya dukungan infrastruktur daerah;

  4. Fluktuasi harga sarana prasarana pendukung dan harga produk;

  5. Keterbatasan peran lembaga keuangan dalam pembiayaan; 6. Kelembagaan kelompok yang masih lemah.

  1. Memperkuat kelembagaan dan sumber daya manusia secara terintegrasi

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Stratetis Organisasi Visi dan misi Dinas Peternakan dan Perikanan sebagaimana tercantum dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali 2011-2015 sebagai berikut :

  a. Visi Gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu 5 tahun (2011-2015) yang akan datang sebagaimana tersebut dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan adalah “Terwujudnya kemandirian agribisnis peternakan dan perikanan”.

  Kondisi tersebut ditandai dengan perkembangan masyarakat peternakan dan perikanan pada kurun waktu 5 tahun terakhir (2011-2015) dengan meningkatnya produksi dan produktivitas peternakan dan perikanan, meningkatnya sarana pendukung produksi peternakan dan perikanan, meningkatnya sarana pendukung produksi peternakan dari perikanan, meningkatnya jaminan mutu produk peternakan dan perikanan dan meningkatnya kelembagaan kelompok peternakan dan perikanan.

  b. Misi Upaya-upaya yang akan dilaksanakan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali, termasuk Bagian Organisasi dan Kepegawaian untuk mewujudkan visi organisasi, adalah :

  1. Memperkuat fasilitasi sarana prasarana dan kelembagaan agribisbis peterakan dan perikanan;

  2. Meningkatkan produksi dan produktivitas usaha peternakan dan perikanan;

  3. Meningkatkan usaha pengolahan dan pemasaran hasil produksi peternakan dan perikanan; 4. Meningkatkan perlindungan kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner.

  Perencanaan strategis merupakan perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun. Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali sebagaimana tertuang dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali Tahun 2011-2015 mempunyai sasaran strategis, sebagai berikut :

  1. Pengembangan kawasan peruntukan peternakan dilakukan dengan : Mengatur dan mengendalikan perkembangan kawasan peternakan dengan kawasan pemukiman; - Mengembangkan teknologi tepat guna; - Mengembangkan prasarana dan sarana pendukung; - Melakukan usaha kemitraan dengan pengembangan peternakan; - - Serta mengembangkan breeding center.

  2. Pengembangan kawasan peruntukan perikanan dilakukan dengan : Mengembangkan perikanan budidaya air tawar - Mengembangkan minapolitan - Mengoptimalkan produktivitas kawasan peruntukan perikanan - Mengembangkan perikanan ramah lingkungan - Meningkatkan sarana prasarana pendukung kawasan perikanan, serta - Mengembangkan sistem mina padi -

  Sasaran strategis-sasaran strategis tersebut memiliki 25 indikator kinerja dengan target kinerja setiap tahun selama 5 tahun perencanaan 2011-2015 secara lengkap sebagaimana terlampir. Seluruh indikator kinerja dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan merupakan Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator, yaitu ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Indikator dalam dokumen IKU berlaku 5 tahunan menyesuaikan dokumen renstra SKPD dan RPJMD dan digunakan sebagai acuan SKPD.

B. Perjanjian Kinerja

  Semua sasaran strategis dengan indikator capainya dijabarkan lebih lanjut ke dalam sejumlah program. Di dalam setiap program terkumpul sejumlah kegiatan yang memiliki kesamaan perspektif dikaitkan dengan maksud, tujuan dan karakteristik program. Penetapan program diperlukan untuk memberikan focus pada penyusunan kegiatan dan pengalokasian sumber daya organisasi. Dengan demikian kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari program. Rencana Kinerja Tahun 2015 Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali, disusun mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali 2011-2015 dengan mengambil target tahun 2015.

Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun 2015

  No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

  1

  2

  3

  4

  1 Meningkatnya pengelolaan keuangan Intensifikasi retribusi daerah (PAD) 100% daerah yang akuntabel

  70%

  2 Meningkatnya jumlah produksi dan Persentase kawasan perikanan produktivitas peternakan dan perikanan budidaya yang sehat serta diversivikasi bahan pangan

  Meningkatnya produksi ikan : Produksi budidaya 7.050 ton

  1,094 ton

  Produksi tangkap

  50%

  Terpenuhinya kebutuhan benih ikan

  32,258,724 ek

  Produksi benih ikan : Meningkatnya kelompok pembudidaya 13 kelp ikan Menurunnya angka kesakitan ternak (Morbiditas) Ternak besar < 3% Ternak kecil < 5% Unggas < 15% Menurunnya angka kematian ternak (Mortalitas) Ternak besar < 0,8% Ternak kecil < 1,2% Unggas < 10%

  Meningkatnya populasi ternak

  90,691 ek

  Sapi potong Sapi perah 64,830 ek

  171,700 ek

  Kambing dan domba

  1,249,725 ek

  Ayam buras

  312,181 ek

  Ayam pedaging Ayam petelur 728,423 ek

  133,926 ek

  Itik Meningkatnya :

  36,421,140 ltr

  Mempertahankan rata-rata produksi susu sapi perah

  8,926,317 kg

  Jumlah produksi daging

  10,242,169 kg

  Jumlah produksi telur (Sumber : Tapkin Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali Tahun 2015)

  Untuk mencapai/mewujudkan target kinerja yang telah ditetapkan tersebut., Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali melaksanakan Program dan Kegiatan dengan anggaran sebesar Rp.

  

14.180.780.000,00 yang selengkapnya sebagaimana dokumen Penetapan Kinerja Dinas Peternakan dan

  Perikanan Kabupaten Boyolali Tahun 2015 Perubahan (terlampir)

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan merupakan perwujudan kewajiban Dinas Peternakan dan Perikanan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegiatan pelaksanaan tugas

  pokok dan fungsinya dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun 2015 tergambar dalam tingkat pencapaian sasaran yang dilaksanakan sasaran yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.

A. Capaian Kinerja Organisasi

  Mengukur kinerja adalah menghitung kuantitas/kualitas keluaran (output) dan atau hasil (outcome) kegiatan/program yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya. Indikator keluaran (output) dan atau hasil (outcome) yang diukur berdasar indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja. Sesuai ketentuan, Indikator Kinerja SKPD minimal meliputi keluaran (output), sehingga pengukuran kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan dapat berupa keluaran (output) dan hasil (outcome) sesuai dokumen Penetapan Kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun 2015.

  a. Keluaran (Output) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan/atau non fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan masukan (input) yang digunakan.

  b. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran (output) kegiatan.

  Hasil (outcome) merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.

  Pengukuran pencapaian kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi kinerja dengan target kinerja pada dokumen Penetapan Kinerja. Pada tahun anggaran (APBD Kabupaten) 2015, Dinas Peternakan dan Perikanan telah melaksanakan berbagai kegiatan strategis untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan sebanyak 3 sasaran strategis. Penilaian capaian kinerja menggunakan rumus :

  1. Apabila semakin tinggi realisasi akan menunjukkan semakin tingginya kinerja atau semakin rendah realisasi akan menunjukkan semakin rendahnya kinerja menggunakan rumus : Realisasi

  Capaian Indikator Kinerja = x 100% Rencana

  2. Apabila semakin tinggi realisasi akan menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi akan menunjukkan semakin tingginya kinerja menggunakan rumus : Rencana

  − (Realisasi − Rencana) Capaian Indikator Kinerja = x 100%

  Rencana Simpulan hasil pengukuran dibagi menjadi 4 (empat) skala pengukuran dengan kategori sebagai berikut : a. Lebih dari 100% = Sangat Baik (A)

  b. 76% sampai 100% = Baik (B)

  c. 56% sampai 75% = Cukup (C)

  d. Kurang dari 55% = Kurang (K)

  • Keberhasilan capaian indikator kinerja ini, telah terlaksananya penarikan retribusi sebanyak 1 paket. Akan tetapi pada jumlah ketentuan target pendapatan asli daerah (PAD) Dinas Peternakan dan Perikanan tahun 2015 perubahan Rp. 951.692.000,00 (hasil rapat RKAP Dinas Peternakan dan Perikanan dengan DPRD Kabupaten Boyolali) sampai dengan akhir tahun 2015 terealisasi Rp. 634.880.500,00 (67%) atau belum tercapai 33% (Rp. 316.811.500,00);
  • Efisiensi penggunaan sumber daya yang dilakukan adalah dengan memaksimalkan kapasitas
  • Target indikator RKPD tahun 2015 yaitu 1 paket kegiatan penarikan dalam 1 tahun tercapai 1 paket atau 100%. Program/ kegiatan secara umum telah sesuai dengan Tapkin, RKPD/ Rentra Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun 2015.

  8

  Tahun 2011 Realiasi Tahun

  2012 Realisasi Tahun 2013

  Realisasi Tahun 2014 Target

  Tahun 2015 Realisasi Tahun

  2015 Capaian Tahun 2015

  Kate gori Koordinator

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  9

  Indikator kinerja Sat Target Renstra 2015

  10

  11

  12

  13

  1. Persentase kawasan perikanan budidaya yang sehat: %

  70

  70

  55

  60

  53

  56

  70 75 107% A Bid.

  Perikanan Meningkatnya produksi ikan :

  2. Produksi budidaya Ton 7.050 7.050 38.900 42.00 18.091 23.935 7.050 32.014 457% A

  Target RPJMD 2015 Realisasi

Tabel 3.2 Pencapaian Kinerja Sasaran 2

  Capaian kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali sesuai dengan pengukuran kinerja Tahun 2015 disajikan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini, antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir, dan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah. Sedangkan evaluasi capaian dan akuntabilitas kinerja meliputi analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan, analisis efisiensi penggunaan sumber daya, dan analisis program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan diuraikan guna memberikan gambaran efektivitas dan efisiensi pencapaian target kinerja.

  4

  A. Sasaran 1 : Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel

Tabel 3.1 Pencapaian Kinerja Sasaran 1

  Indikator kinerja Sat Target Renstra 2015

  Target RPJMD 2015 Realisasi

  Tahun 2011 Realiasi Tahun

  2012 Realisasi Tahun 2013

  Realisasi Tahun 2014 Target

  Tahun 2015 Realisasi Tahun

  2015 Capaian Tahun 2015

  Kate gori Koordinator

  1

  2

  3

  5

  B. Sasaran 2 : Meningkatnya jumlah produksi dan produktivitas peternakan dan perikanan serta diversifikasi bahan pangan

  6

  7

  8

  9

  10

  11

  12

  13 Intensifikasi retribusi daerah % 100 100 100 100

  97 88 100

  67

  67 C Sekretariat Capaian 67% C

  Capaian kinerja meliputi 1 (satu) indikator kinerja dengan capaian kinerja sebesar 67% (CUKUP). Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 1 :

  1. Intensifikasi retribusi daerah

  UPTD BBI Tlatar-Bangak dan UPTD RPH Ampel. Pada efisiensi kegiatan selanjutnya dapat dilaksanakan dengan menggali sumber pendapatan daerah (Sektor peternakan/ perikanan) yang potensial, seperti jasa kontrol lalulintas ternak, jasa perparkiran pasar ternak, dll.

  3. Produksi tangkap Ton 1.094 1.094 2.170 1.845 1.586 1.560 1.094 1.641 150% A

  4. Terpenuhinya kebutuhan benih ikan: %

  80.79

  21. Mempertahan kan rata-rata produksi susu sapi perah

  20. Itik Rb ek 133.93 133.93 195.66 196.80 118.26 172.04 133.93 172,06 128% A Meningkatnya :

  19. Ayam petelur Rb ek 728.42 728.42 387.59 1.814.30 1.108.05 1.025.58 728.42 1.872,92 257% A

  18. Ayam pedaging Rb ek 312.18 312.18 783.00 2.772.86 951.60 1.294.58 312.18 3.488,94 1.118% A

  17. Ayam buras Rb ek 1.248.73 1.248.73 1.408.04 1.852.78 417.59 839.58 1.248.73 887,71 71% C

  16. Kambing dan domba Rb ek 171.70 171.70 172.73 161.97 117.38 153.82 171.70 136,69 80% B

  72.12 64.83 86,36 133% A

  88.49

  36.4

  86.07

  64.83

  64.83

  15. Sapi perah Rb ek

  76.38 90.69 86,99 96% B

  90.12

  98.25

  Jt ltr

  36.4

  90.69

  11.07 8.9 9,63 108% A

  12.30 10.24 23,48 229% A Rata-rata 194% A

  20.02

  14.3

  8.57

  10.24

  10.24

  23. Jumlah produksi telur Jt kg

  21.59

  45.2

  10.57

  8.95

  8.9

  8.9

  22. Jumlah produksi daging Jt kg

  Peternaka dan Keswanvet

  46.8 39.6 44,2 36.4 45,5 125% A Bid.

  97.11

  90.69

  50

  13

  7. Meningkat-nya konsumsi ikan Kg / kapita

  13 16 123% A

  15

  15

  82

  8

  13

  Kelp

  14

  6. Meningkatnya kelompok pembudidayaan ikan

  5. Produksi benih ikan Jt ekor 32.30 32.30 118.67 120.75 89.40 148.24 32.30 122,66 380% A

  44 50 81,7 163% A

  27

  62

  61

  50

  14

  12

  14. Sapi potong Rb ek

  100% A Menurunnya angka kematian ternak (Mortalitas)

  Peternakan

  100% A Meningkatnya populasi ternak : Bid.

  13.Unggas % <10 <10 <5 <5 <12.60 <13.10 <10 < 0,001%

  100% A

  12. Ternak kecil % <1.2 <1.2 <0.2 <0.2 <1.38 <1.9 <1.2 < 0,007%

  100% A

  11. Ternak besar % <0.8 <0.8 <0.1 <0,2 <0.95 <1,8 <0.8 < 0,002%

  10. Unggas % <15 <15 <10 <10 <16.81 <19.00 <15 < 0,036%

  11

  100% A

  9. Ternak kecil % <5 <5 <0.6 <0.6 <5.65 <7.15 <5 < 0,16%

  100% A

  8. Ternak besar % <3 <3 <3 <3 <3.87 <4.20 <3 < 1,9%

  Keswanvet

  13 14 15,42 110% A Menurunnya angka kesakitan ternak (Morbiditas) Bid.

  12.20

  Capaian kinerja meliputi 23 (dua puluh tiga) indikator dengan capaian kinerja secara keseluruhan (rata- rata) 194% (kategori sangat baik) terdiri dari 20 (dua puluh) indikator kategori sangat baik (>100%), 2

  (dua) indikator kategori baik (76-100%) dan 1 (satu) indikator kategori cukup (71%). Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 2 untuk setiap indikator sebagai berikut :

  1. Persentase kawasan perikanan budidaya yang sehat Keberhasilan capaian indikator kinerja ini karena target 70% kawasan hanya tercapai 75% - kawasan atau capaian kinerja 107%. Hal ini terbukti dengan adanya peningatan kelembagaan dan kemampuan produktivitas kelompok pembudidaya. Faktor pendukung adalah efisiensi penggunaan anggaran kegiatan kajian kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar sebesar 78% untuk kegiatan survei desain/ EO program/ kegiatan pusat (DAK Kemen KP RI Tahun 2014).

  • Efisiensi penggunaan sumberdaya yang dilakukan adalah penggunaa 78% anggaran tercapai indikator kinerja 107%. SDM yang mendukung indikator kinerja ini adalah SDM Penyuluh Kecamatan dan SDM di Bidang Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan; Program/ kegiatan secara umum telah sesuai dengan Tapkin, RKPD/ Rentra Perikanan Dinas - Peternakan dan Perikanan tahun 2015 dan pelaksanaan 107% dan efisiensi anggaran sebesar 22%.

  2. Meningkatnya produksi ikan budidaya Keberhasilan capaian indikator kinerja ini adalah tercapainya indikator kinerja sebesar 457% - (Surplus). Hal ini terbukti telah diproduksi ikan lele konsumsi, nila dan carper sebanyak 32.014 ton di Wilayah Kab. Boyolali; Efisiensi penggunaan sumber daya yang dilakukan adalah menggunakan 96% anggaran - pendampingan kelompok pembudidaya ikan dengan efisiensi anggaran 4%, 98% kegiatan pembinaan dan pengembangan perikanan dengan efisiensi anggaran 2% dan 99% kegiatan kajian optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan dengan efisiensi anggaran 1%. Target produksi budidaya 7.050 ton tercapai 32.014 ton (+ 88 ton per hari) atau capaian kinerja - 457%. Program/ kegiatan secara umum telah sesuai dengan Tapkin dan RKPD/ Renstra Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan tahun 2015.

  3. Meningkatnya produksi ikan tangkap Keberhasilan capaian indikator kinerja ini adalah tercapainya indikator kinerja sebesar 150% - (realisasi 1.641 ton). Akan tetapi produktivitas ikan tangkapan mengalami kecenderungan turun baik dibandingkan tahun 2011 sebanyak 2.170 ton dan tahun 2012 sebanyak 1.845 ton, mengalami peningkatan produksi tangkapan dibandingkan tahun tahun 2013 sebanyak 1.586 ton dan tahun 2014 sebanyak 1.560 ton. Estimasi 10 tahun mendatang produktivitas ikan tangkapan bisa diestimasikan pada angka 250-350 ton per tahun dan dampak lebih lanjut petani penangkap ikan akan banyak menganggur karena pekerjaan utamanya tidak maksimal, maka hal yang dapat dilakukan Dinas adalah pemulihan daya dukung fisik waduk/ sungai, dengan rehabilitasi luasan dan kedalaman waduk/ sungai serta pelestarian kapasitas air waduk/ sungai. Hal ini dimaksudkan untuk mengembalikan plasma nutfah yang ada di Waduk ataupun di Sungai tersebut dan turunnya produksi pada tahun depan dapat diantisipasi.

  Efisiensi penggunaan sumber daya yang dilakukan adalah menggunakan 96% anggaran - pendampingan kelompok pembudidaya ikan dengan efisiensi anggaran 4%, 98% kegiatan kajian optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan dengan efisiensi anggaran 1%. Target produksi tangkap 1.094 ton tercapai 1.641 ton (4,5 ton per hari) atau capaian kinerja - 150%. Program/ kegiatan secara umum telah sesuai dengan Tapkin dan RKPD/ Renstra Dinas Peternakan dan Perikanan tahun 2015.

  4. Terpenuhinya kebutuhan benih ikan.

  Keberhasilan capaian indikator kinerja ini (200%) dikarenakan UPTD BBI Tlatar-Bangak dan - seluruh UPR Wil. Kab. Boyolali mampu memenuhi kebutuhan benih (ikan Lele, Nila, Carper, dll) untuk masyarakat/ kelompok pembesaran, secara teknis dikarenakan UPR dan BBI memiliki teknis budidaya yang memadai untuk membesarkan benih pada tingkat pemijahan, pembenihan wala sampai ukuran 1-3 cm/ ekor menjadi ukuran 7-9 cm/ ekor. Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan adalah menggunakan 97% anggaran - pengembangan bibit ikan unggul dengan efisiensi anggaran 3%, 96% anggaran pendampingan kelompok pembudidaya ikan dengan efisiensi anggaran 4%, 98% kegiatan pembinaan dan pengembangan perikanan dengan efisiensi anggaran 2% serta efisiensi teknis pembinaan masyarakat/ kelompok pembenih di wilayah/ sentra pembenihan ikan Lele dll. Target produksi terpenuhinya kebutuhan benih ikan 50% tercapai 100% atau capaian kinerja - 200%. Capaian indikator ini secara umum telah sesuai dengan Tapkin dan RKPD/ Renstra Dinas Peternakan dan Perikanan tahun 2015.

  5. Produksi benih ikan Keberhasilan capaian indikator kinerja ini (380%/ surplus) dikarenakan UPTD BBI Tlatar-Bangak - dan seluruh UPR Wil. Kab. Boyolali mampu memenuhi target/ melebihi target produksi benih yang telah ditargetkan di Tapkin, Renstra dan RKPD Dinas Peternakan dan Perikanan tahun 2015 sebesar 32,30 juta ekor benih; Efisiensi penggunaan sumber daya yang dilakukan adalah menggunakan 97% anggaran - pengembangan bibit ikan unggul dengan efisiensi anggaran 3%, 96% anggaran pendampingan kelompok pembudidaya ikan dengan efisiensi anggaran 4%, 98% kegiatan pembinaan dan pengembangan perikanan dengan efisiensi anggaran 2% serta efisiensi pembinaan masyarakat/ kelompok pembenih di wilayah/ sentra pembenihan (ikan Lele). Target produksi benih ikan 32,30 juta ekor tercapai 122,66 juta ekor atau capaian kinerja 380% - (surplus). Capaian indikator ini secara umum telah sesuai dengan Tapkin dan RKPD/ Renstra Dinas Peternakan dan perikanan tahun 2015.

  6. Meningkatnya kelompok pembudidaya ikan Keberhasilan capaian indikator kinerja ini (123%) dikarenakan Dinas Peternakan dan Perikanan - melalui petugas teknis lapangan berhasil menyakinkan masyarakat untuk menekuni budidaya perikanan (kelompok pembenih, pembesaran dan pengolahan), hal ini terbukti dari target 13 kelompok tercapai 16 kelompok (3 kelompok pembudidaya dan 1 kelompok pengolahan).

  Efisiensi penggunaan sumber daya yang dilakukan adalah menggunakan 99% anggaran kajian - sistem penyuluhan perikanan dengan efisiensi 1% anggaran dan memaksimalkan kegiatan lain selain kegiatan kajian sistem penyuluhan perikanan.

  • Target meningkatnya kelompok pembudidaya ikan sebanyak 13 kelompok tercapai 16 kelompok atau capaian kinerja 123%. Capaian indikator ini secara umum telah sesuai dengan Tapkin dan RKPD/ Renstra Dinas Peternakan dan perikanan tahun 2015.

  7. Meningkatnya konsumsi ikan Keberhasilan capaian indiator kinerja ini (110%) adalah keberhasilan gemar makan ikan atau - memasyarakatkan konsumsi ikan dari kaca mata Tapkin/ Renstra Dinas peternakan dan perikanan. Hal ini dibuktian tahun 2011 konsumsi ikan 12 kg/kapita, 2012 konsumsi ikan 11 kg/ kapita, 2013 konsumsi ikan 12,20 kg/kapita dan tahun 2014 konsumsi ikan 13 kg/ kapita. Akan tetapi konsumsi ikan dianggap masih rendah dibandingkan dengan daerah Jawa Barat rata-rata 23-26 kg/ kapita (2015) dan dibandingkan negara Jiran sebesar 55-68 kg/ kapita, maka Indonesia khususnya Kab. Boyolali yang merupakan salah satu sentra pembudidaya ikan harus menggeliatkan kesadaran konsumsi ikan. Peningkatan tersebut bisa dilakukan degan intervensi harga harus dikendalikansupaya harga ikan dapat kompetitif untuk standar konsumen Kab. Boyolali. Efisiensi penggunaan sumber daya yang dilakukan adalah melaksanakan kegiatan Gemarikan/ - Harkannas di lokasi sekolah (tahun 2013-2014). Efisiensi anggaran pada penggunaan 99% anggaran kegiatan kajian optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan dengan efisiensi 1% anggaran. Target konsumsi ikan 14 kg/ kapita tercapai 15,42 kg/ kapita atau capaian kinerja 110%. Capaian - indikator ini secara umum telah sesuai dengan Tapkin dan RKPD/ Renstra Dinas Peternakan dan perikanan tahun 2015.

  8. Menurutnya angka morbiditas ternak besar.

  Keberhasilan indikator kinerja ini (100%) dikarenakan mulai meningkatnya kesadaran peternak - terhadap pemahaman penyakit ternak besar dan diagnosa awal penyakit ternak besar; Efisiensi penggunaan sumber daya yang dilakukan adalah menggunakan 85% anggaran - kegiatan pendataan masalah peternakan dengan efisiensi anggaran 15%, menggunakan 92% anggaran kegiatan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak dengan efisiensi pengwasan perdagangan ternak dengan efisiensi 8%, menggunakan 99% anggaran kegiatan pengawasan perdagangan ternak antar daerah dengan efisiensi 1%, serta efisiensi teknis pembinaan masyarakat/ kelompok peternak di wilayah/ sentra ternak besar; Target menurunnya angka morbiditas ternak besar < 3% tercapai < 1,9% atau capaian kinerja - 100%. Capaian indikator ini secara umum telah sesuai dengan Tapkin dan RKPD/ Renstra Dinas Peternakan dan perikanan tahun 2015.

  9. Menurunnya angka morbiditas ternak kecil.