SIHIR KELAS DUNIA industri dengan motivasi

SIHIR KELAS DUNIA
Oleh Rosa Widyawan
Hampir satu windu Universitas di Indonesia tersihir predikat kelas dunia dan mengadakan
program menuju world class university. Pemerintah mendukung dengan dana untuk program
percepatannya. Levin, Dong dan Songshu dari Columbia University mengutarakan bahwa
Universitas kelas dunia itu mempunyai tiga peran penting yakni keunggulan dalam
pendidikan para mahasiswanya, kedua riset, pengembangan dan penyebaran pengetahuan,
dan ketiga mengadakan kegiatan yang mendukung kehidupan kebudayaan, sains dan
masyarakat madani. Dukungan paling menonjol di Indonesia adalah percepatan program S3
bagi para dosen dan repositori institusi yang menyimpan karya tulis dosen dan mahasiswa
dalam server universitas
Namun perpustakaan kebanyakan universitas atau khususnya perpustakaan akademik
(fakultas) yang seharusnya menjadi penopang keunggulan dalam memfasilitasi pendidikan,
riset, pengembangan dan penyebaran pengetahuan jarang dilibatkan dalam pengembangan
kurikulum, atau diminta pendapatnya pembuatan silabus para dosen. Padahal para penjaga
buku ini tahu persis kebutuhan para dosen dan mahasiswa, mereka piawai dalam menelusur
informasi, membuat panduan riset, dan mereka lah pawang pangkalan data bibliografis dan
teks digital lengkap yang disediakan oleh berbagai vendor yang dilanggankan oleh
pemerintah. Jangan dikira mereka tidak tahu bahwa hanya sedikit dari jurnal elektronik itu
merupakan core journal disiplin fakultasnya. Para pustakawan ini pulalah yang mengelola
repositori institusi yang menyimpan karya tulis dosen dan mahasiswa dalam server

universitas.
Tidak itu saja sebuah lembaga penelitian pun ikut tersengat sihir, lembaga penelitian yang
konon menghasilkan beragam produk riset yang sudah terasa kemanfaatannya bagi
masyarakat Indonesia ini berusaha menjadi lembaga berkelas dunia. Usaha ini didukung oleh
pusat informasi atau perpustakaan khusus yang berafiliasi padanya, sehingga perpustakaan ini
pun mengusung tema peningkatan kapasitas pelayanan dalam mendukung lembaga induk
sebagai lembaga penelitian dan pengembangan berkelas dunia. Ini tema jitu, karena sebuah
lembaga induk berkelas dunia akan tertatih tatih ketika malaksanakan tugasnya tanpa
dukungan kapasitas pelayanan informasi kelas dunia pula. Lembaga ini akan selalu merabaraba dalam menentukan kebijakan Sains untuk jangka pendek maupun panjang, para
penelitinya akan gagu dalam symposium berkelas dunia, tanpa dukungan informasi sains
terkini dari perpustakaannya.
Sebuah perpustakaan khusus tentu tahu betul penggunanya yakni para peneliti di lembaga
induknya itu yang menilai produk yang dihasilkannya, misalnya literatur yang mereka
himpun dalam bibliografi, webografi dan kumpulan taut jurnal inti per disiplin yang mereka
kirimkan secara berkala dalam bentuk Penyebaran Informasi Terseleksi. Kemas Ulang
Informasi, atau pelayanan inovatif lainnya. Sebuah perpustakaan yang memberikan
pelayanan prima kelas dunia perlu mempunyai sebuah pelayanan strategis. Misalnya
pelayanan penting untuk perkembangan sains Indonesia yang sampai sekarang belum muncul
adalah pangkalan data Indonesia Index Citation (Indeks sitiran Indonesia) yang mampu
menunjukkan efektivitas sebuah artikel ilmiah seorang penulis. Dalam indeks jenis ini tulisan

itu disitir berapa kali dimana, kapan, oleh siapa. Tidak sekadar disitir berapa kali seperti yang
terdapat pada Google Schoolar. Penting dicatat dengan pelayanan jenis ini kita bisa membuat

ranking jurnal yang paling banyak disitir sehingga para pembaca bisa membedakan jurnal
bermutu dan jurnal asal terbit.
Memang, produk, pelayanan, dan proses kelas dunia selalu dinilai oleh pengguna dan para
ahli agar menjadi terbaik diantara yang paling baik. Predikat ini merupakan penetapan
standar keunggulan dalam hal desain, kinerja, kualitas dan kepuasan pelanggan (peneliti dan
pembuat kebijakan sains) serta senilai jika dibandingkan dengan produk dan pelayanan lain
yang ada di belahan bumi manapun. Pihak perpustakaan harus membantu pengguna mereka
yakni para dosen, peneliti dan pententu kebijakan sains untuk memenuhi harapan rakyat
Indonesia. Mereka berhak mengharap inovasi sains teknologi yang sungguh nyata
mensejahterakan kaum jelata Indonesia, karena mereka adalah para pembayar pajak dan
penanggung hutang negara yang digunakan untuk membiayai penelitian mereka.