Baru Saja Oleh Irfan Husaini Nasution da

*) PUISI-PUISI KARYA IRFAN HUSAINI NASUTION
Baru Saja
Oleh : Irfan Husaini Nasution dan Heni Anggraini
Untuk Tawa mereka
Malam tetap malam
Kelam juga kelam
Muram, malam memang kelam
Hanya beda,
Jika titik-titik sinar
Membentuk rasi-rasi impian
Malam adalah malam
Kelam sebuah takdir, dan
Muram itu pilihan
Bukan muram mimpi kami,
Juga bukan kelam takdir yang digariskan untuk kami
Karena takdir akan kami sulam menjadi terang
Ini awal dari perjalanan,
Yang membentuk nekat untuk berbuat,
Mengukir impian jadi kenyataan
Kerikil tak akan menghentikan langkah
Yang telah berjalan setapak

Batu besar, gunung, dan bukit pun
Tak akan lelahkan langkah
Yang berpijak setapak demi setapak ini
Akan ada waktu menyulap bara menjadi api
Dan kami hembuskan pada setiap sudut tonggak mereka
Lalu kami aliri dengan damainya sajak-sajak
Menunjukkan kepada mereka,
Inilah mimpi yang telah menjadi kenyataan
Gelitar, 28 Juli 2013
Pukul : 00.56

*) PUISI-PUISI KARYA IRFAN HUSAINI NASUTION
Apakah Aku Mati Atau Masih Hidup ?
Oleh : Irfan Husaini Nasution
Masih ada suatu tempat
Kehidupan yang masih tersisah dalam diriku
Aku melihat secerah harapan baru
Ini memberitahuku kalau aku masih hidup
Harapan hancur dikubur saat ini
Dimana saat ini?

Benar dihadapanku sekarang
Biarkan aku merasakannya
Apakah aku mati atau masih hidup?
Haruskah aku merangkul kebahagiaan
Atau meneteskan air mata
Sebuah tubuh terkena terik dibawah sinar matahari
Telah menemukan tempat teduh
Seolah-olah seperti anak nakal
Mendapatkan senyumannya kembali
Inilah suasana hati yang ku rasakan sekarang
Merasa seperti luka lama yang sembuh terobati
Dimana saat ini ?
Apakah aku mati atau masih hidup
Gelitar , 28 Juli 2013
Pukul : 00.29 Wib

*) PUISI-PUISI KARYA IRFAN HUSAINI NASUTION
Ini Dunia Ku
Oleh : Irfan Husaini Nasution
Sudah cukup dekat untuk menyentuh

Tapi hilang seperti khayalan belaka
Bunga mimpi, hangat seperti baju hangat
Melewati awan-awan putih
Inilah dunia ku.
Biarkan aku masuk tanpa teriakan
Biarkan aku masuk, aku dalam keraguan
Ada lagi , banyak lagi, masih banyak lagi sepertiku
Aku tidak sendiri
Mengigau , terbelalak, melangkah dan tersandung.
Aku tidak sendiri , tidur berjalan , dengan mata terbuka
Melangkah, tersandung lagi dan lagi
Sekarang aku tidak dalam keraguan
Hanya seperti sedang merangcang matahari terbit kembali
Suatu saat duniaku akan terungkap
Akan mengejutkan setiap orang.
Buka mata , bagaimana aku berlari ke lain sisi
Dengan telinga aku mencoba mendapatkannya
Lalu aku meluncur seperti burung
Aku hanya ingin seperti itu.
Beribu sayap terbang, untuk melintasi bumi

Banyak lika liku ku temui
Namun jalan kecil ku ikuti
Dan menemukan duniaku
Gelitar , 30 Juli 2013
Pukul : 00.22 Wib

*) PUISI-PUISI KARYA IRFAN HUSAINI NASUTION
Permainan Terakhir
Oleh : Irfan Husaini Nasution
Nafas tersendat, menahan rasa sakit
Merah merona, seakan tak berarti
Menahankan api, tubuhku semakin larut.
Jiwa terkoyak, bermimpikan manismu
Rasa amarah, kini semakin padam
Bermandikan daki, semuanya tertunaikan
Ku tahu dalam kesunyian, mata pejam tak terhiraukan
Ku rapuh dan tenggelam dalam dalam
Darah menjalar, dosa tak terhapuskan
Semua menggila seakan tak berarti
Jantung terhimpit , mata tak terpejam

Semua menghilang dalam dalam
Oh Tuhan tolonglah, ku berdosa
Tunjukkan sinarmu oh malaikat
Tubuhku terguncang, ku pun hancur tanpa lebam
Tak ada rasa yang menghilang, semua belum berakhir permainan ini.
Gelitar , 30 Juli 2013
Pukul : 01.35 Wib