Cara Budidaya Jamur Merang doc

Cara Budidaya Jamur Merang (Volvariella volvaceae)

JAMUR, dalam sejarah telah dikenal sebagai makanan sekitar sejak tiga ribu
tahun yang lalu, dimana jamur menjadi makanan khusus buat raja Mesir yang
kemudian berkembang menjadi makanan spesial bagi masyarakat umum
karena rasanya yang enak. Di Cina, pemanfaatan jamur sebagai bahan obatobatan sudah dimulai sejak dua ribu tahun silam.
Jamur merang merupakan jenis jamur yang pertama kali dapat dibudidayakan
secara komersial. Di Cina jamur merang mulai dibudidayakan sejak
pertengahan abad 17, dan di Indonesia tanaman ini diperkirakan mulai
dibudidayakan sekitar tahun 1950-an. Sebenarnya Jamur merang tidak kalah
populer dengan Jamur Tiram. Jamur Merang telah banyak di konsumsi
sebagian besar warga indonesia. memang jamur merang perospeknya
kurang begitu menguntungkan dinadingkan dengan Budidaya Jamur tiram
yang telah banyak dibudidayakan oleh banyak kalangan. Dengan sedikitnya
para pembudidaya jamur merang ini tidak ada salahnya kita mencoba
membudidayakannya, sebagai peluang usaha yang menguntungkan. Karena
sekarang ini telah banyak di temuai berbagai jenis makanan yang dihasilkan
dari jamur merang. Sebut saja sate jamur, jamur goreng tepung, sup jamur,
pepes jamur, keripik jamur, dan banyak jenis makanan olahan lain dari jamur,
kini menjadi daftar menu utama di restoran-restoran yang menyediakan menu
khusus vegetarian. Di restoran dan rumah makan umum pun, menu

serbajamur kini semakin banyak ditemui.
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam Budidaya Jamur Merang (Jamur
Jerami) merupakan serangkaian kegiatan, mulai dari seleksi kultur jamur,
kompos, pemeliharaan atau perawatan pertumbuhan, dan pemanenan.

Gambaran dasar dan hal yang harus
disiapkan sebelum Berbudidaya
Jamur Merang.
1. Lahan harus pasti cukup luas
(untuk satu kubung tempat
penanaman perlu +/- lahan 5×12 m)
2. kapasitas satu kubung untuk satu
siklus tanam (+/-) satu bulan antara
300 s.d. 400 kg jamur. Idealnya kalau

kita pingin panen tidak terputus dan tenaga kerja bisa efisien kita harus
memiliki paling tidak 6 s.d 8 kubung.
3. Lokasi harus dekat dengan bahan baku, terutama Merang/ jerami / batang
padi sisa panen padi
4. Sumber air harus cukup bagus.

5. Diusahakan jauh dari pemukiman warga, karena ada bau tidak sedap
diantara proses vermentasi/ pembusukan jerami/merang.
6. Untuk proses sterilisasi dan penguapan ruang sebelum penyebaran bibit,
saat itu saya menghabiskan rata-rata 120 liter minyak tanah dalam waktu +/12Jam
7. Bahan baku lain yang harus diperhatikan limbah kapuk kapas (bukan
kapas sintetis) karena konsumsinya cukup banyak juga setiap siklusnya.

I.
Pembuatan Kumbung
A. Penentuan Lokasi :
Sketsa Kumbung Jamur Merang
1.
2.
3.

Sumber jerami
Sumber air
Jalan

B. Persyaratan Kumbung :

 Dinding dalam dan atas menggunakan plastik polyetilen.
 Dinding luar menggunakan sterofoam.
 Kumbung lebih baik ditempat
C.

Perbedaan kumbung :
 Kumbung atas lancip : bila panas maka uap akan mengalir ke
samping. Digunakan untuk kumbung yang memiliki satu rak ditengah.
 Kumbung atas datar : uap air akan jatuh ketengah-tengah kumbung.
Digunakan untuk kumbung yang memiliki dua rak

II.
Media
1. Jerami
2. Kapur CaCO3
3. Dedak
4. Limbah kapas
a) Jerami mengandung :
 Lignin
 Selulosa

 Silicca
b) Alternatif jerami :
 Alang-alang
 Eceng gondok
 Batang jagung
 Kelaras pisang

c)

Alternatif limbah kapas :
 Hampas sagu
 Hampas

tahu
 Hampas tempe
 Hampas kapuk
III.
Pembuatan Kompos
1. Lapisan atas
: kompos kapas

2. Lapisan bawah
: kompos jerami
IV.
1.
2.
3.
4.

Memasukkan Kompos
±10 hari kompos jerami masuk kumbung, simpan setinggi ±40 cm/rak.
Lapisi ± 0,5 cm kompos kapas yang telah dikompos selama 1 bulan.
Pasteurisasi sampai suhu 70°C, pertahankan 4-5 jam.
Penanaman dilakukan bila suhu < 40°C.

V.
Pasteurisasi / Steam
1. Lantai kumbung dibersihkan.
2. Peralatan untuk wadah penanaman bibit harus disertakan dalam
pasteurisasi.
3. Semua ruang tertutup.

4. Drum pasteurisasi diisi penuh, salurkan pipa ke dalam kumbung.
5. Setelah mencapai 70°C (biasanya setelah 7-8 jam). Suhu dipertahankan
selama 4-5 jam
6. Penanaman bibit dilakukan setelah istirahat 1 hari.
Catatan : - bila penyeteaman tidak matang, maka jendela harus dibuka agar
amoniak keluar.
- bila penyeteman matang, maka jendela ditutup saja.
Cara Pembibitan Jamur Merang :
1. Cari jamur payung di peranian bibit jamur merang
2. Iris-iris jamur, payungnya saja lalu masukkan dalam panci siramlah air
hangat supaya steril
3. Aduk abu sekam, sekam mentah dan irisan jamur dicampur air bersih
dengan banyak irisan 3/4 Kg. Tutup rapat pada tempat teduh selama 2-4 hari
4. Setelah 2-4 hari dibuka tutupnya akan terlihat serabut benang putih seperti
sarang laba-laba. Apabila tidak terlihat serabut putih berarti gagal.
VI.
Penanaman Bibit
1. pH diusahakan mencapai 7 / netral.
2. Peralatan untuk penanaman yang telah di pasteurisasi disiapkan untuk
diisi bibit.

3. Bibit log dihancurkan agar lembut. ( 1 log untuk 1m2)
4. Bibit ditabur pada 2/3 media dari tinggi media / tengahnya tidak di tabur.
5. Bibit sempilan di tanam di bawah media gulungan sebanyak 2 tempat
tanam.
6. Bisa juga dibuat bantalan di tiang danditanami bibit.

Penebaran Bibit Jamur
7. Hari I
: penanaman dilakukan
sore hari.
8. Hari II
: pertumbuhan miselium
diperhatikan.
9. Hari III : - Bila bibit telah keluar
miselium, maka langsung disiram.
- Bila bibit belum tumbuh, maka
penyiraman dilakukan hari ke 4.
- Penyiraman bibit dilakukan pada
tengah hari ± pkl 13.00
10. Hari IV : mulai hari ke 4, pintu & jendela dibuka antara pkl 06.00-06.15.

11. Hari V : jendela dibuka 15°. Pintu di buka pkl 00.00 selama ½ jam.
12. Hari VI : jendela di buka 30 °.
13. Hari VII : jendela di buka 45°.
14. Hari VIII : jendela di buka 60-90° / bila jamur tumbuh besar.
15. Panen selanjutnya jendela dibuka terus sampai selesai.
VII.
Pemeliharaan Media Budidaya
Jamur berumur 7 hari setelah
tanam
1. Penyiraman dilakukan 3 atau 4
hari setelah tanam. Untuk
mengubah masa vegetatif
menjadi masa generatif. Karena
penyiraman dilakukan pada siang
hari sehingga jamur menjadi stress
dan mengubah fase tanam.
2. Temperatur ruangan 34-36°C.
3. Temperatur media 34- 38°C.
4. Bila temperatur media
mencapai 38°C atau lebih maka akan tumbuh cendawan Monilia,

tumbuh antara hari ke V – VIII.
VIII.
Panen
1. Ciri jamur siap tanam :
 Bila masih ada tonjolan , panen dilakukan keesokan harinya.
 Bila bulat sudah merata , jamur siap panen.
2. Cara panen jamur :
 Lebih baik tidak menggunakan kuku tangan, tetapi menggunakan pisau
yang telah disterilkan.
 Tinggalkan / sisakan sedikit pangkal buah jamur yang di panen.
 Media tidak boleh terangkat.
3. Penyebab menurunnya kualitas jamur merang (bercak-bercak):
 Pasteurisasi tidak matang



Dedak tidak matang

4. Penyebab jamur pecah :
 Suhu terlalu tinggi

 Terlambat waktu panen.
Semoga Bermanfaat.,.,.

Cara Budidaya Jamur Tiram
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan jenis jamur pangan dari
kelompok Basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan
ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya
berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah
agak cekung. Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan
sering dikenal dengan sebutan King Oyster Mushroom. Jamur ini
merupakan salah satu jenis jamur yang cukup populer di tengah masyarakat
Indonesia, selain Jenis jamur lainnya seperti jamur merang, jamur kuping dan
jamur shitake. Pada umumnya jamur tiram dikonsumsi oleh masyarakat
sebagai sayuran untuk kebutuhan sehari-hari. Jamur tiram adalah jenis jamur
kayu yang memiliki kandungan nutrisi lebih tinggi dibandingkan dengan jenis
jamur kayu lainnya. Jamur tiram mengandung protein, lemak, fospor, besi,
thiamin dan riboflavin lebih tinggi dibandingkan dengan jenis jamur lain.
Jamur tiram mengandung 18 macam asam amino yang dibutuhkan oleh
tubuh manusia dan tidak mengandung kolesterol
Budidaya jamur tiram memiliki beberapa keunggulan dan kemudahan dalam

proses budidayanya sehingga dapat dikelola sebagai usaha sampingan
ataupun usaha ekonomis skala kecil, menengah dan besar (Industri). Negaranegara yang telah mengembangkan budidaya jamur tiram sebagai agrobisnis
andalan dan unggulan adalah Cina, belanda, Spanyol, Prancis, Belgia dan
Thailand. Negara-negara tersebut trermasuk produsen jamur terbesar di
dunia.
Jika anda tertarik menekuni usaha budidaya jamur tiram ini, hal penting yang
harus dipenuhi adalah menciptakan dan menjaga kondisi lingkungan
pemeliharaan (cultivation) yang memenuhi syarat pertumbuhan jamur tiram.
Hal lain yang penting adalah menjaga lingkungan pertumbuhan jamur tiram
terbebas dari mikroba atau tumbuhan pengganggu lainnya. Tidak jarang
pembudidaya jamur tiram mendapati baglog(kantong untuk media jamur
tiram) ditumbuhi tumbuhan lain selain jamur tiram, hal ini disebabkan proses
sterilisasi yang kurang baik dan lingkungan yang tidak kondusif.

Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk melakuka budidaya jamur
tiram ini, tahapan pemeliharaan atau penanaman jamur tiram meliputi
persiapan sarana produksi dan tahapan budidaya jamur tiram. Tahapan ini
merupakan proses budidaya jamur tiram dari mulai pembuatan media sampai
proses pemanenan jamur tiram. Jika anda tidak ingin repot menyemai benih,
anda bisa membeli baglog yang sudah siap dengan benih jamur tiram yang
sudah siap dibudidayakan.
Persiapan Budidaya Jamur Tiram
Bangunan/Ruangan Budidaya Jamur Tiram
Pada dasarnya bangunan bisa memanfaatkan ruangan yang ada dalm
rumah, biasanya bangunan untuk budidaya Jamur Tiram bangunan jamur
terdiri dari beberapa ruangan, diantaranya:
1. Ruang persiapan
Ruang persiapan adalah ruangan yang berfungsi untuk melakukan kegiatan
Pengayakan, Pencampuran, Pewadahan, dan Sterilisasi.
2. Ruang Inokulasi
Ruang Inokulasi adalah ruangan yang berfungsi untuk menanam bibit pada
media tanam, ruang ini harus mudah dibersihkan, tidak banyak ventilasi untuk
menghindari kontaminasi (adanya mikroba lain).
3. Ruang Inkubasi
Ruangan ini memiliki fungsi untuk menumbuhkan miselium jamur pada media
tanam yang sudah di inokulasi (Spawning). Kondisi ruangan diatur pada suhu
22 – 28 derajat C dengan kelembaban 60% – 80%, Ruangan ini dilengkapi
dengan rak-rak bambu untuk menempatkan media tanam dalam kantong
plastic (baglog) yang sudah di inokulasi.
4.Ruang Penanaman
Ruang penanaman (growing) digunakan untuk menumbuhkan tubuh buah
jamur. Ruangan ini dilengkapi juga dengan rak-rak penanaman dan alat
penyemprot/pengabutan. Pengabutan berfungsi untuk menyiram dan
mengatur suhu udara pada kondisi optimal 16 – 22 derajat
C dengan kelembaban 80 – 90%.
Peralatan Dan Bahan Budidaya Jamur Tiram
Peralatan yang digunakan pada budidaya jamur diantaranya, Mixer, cangkul,
sekop, filler, botol, boiler, gerobak dorong, sendok bibit, centong.

Bahan-bahan yang digunakan dalam budidaya jamur tiram adalah Serbuk
kayu, bekatul (dedak), kapur (CaCO3), gips (CaSO4), tepung jagung (bijibijan), glukosa, kantong plastik, karet, kapas, cincin plastik.
Proses dan Teknik Budidaya Jamur Tiram
Dalam melaksanakan Budidaya Jamur Tiram ada beberapa proses dan
kegiatan yang dilaksanakan antara lain:
1. Persiapan Bahan
Bahan yang harus dipersiapkan diantaranya serbuk gergaji, bekatul, kapur,
gips, tepung jagung, dan glukosa.
2. Pengayakan
Serbuk kayu yang diperoleh dari penggergajian mempunyai tingkat
keseragaman yang kurang baik, hal ini berakibat tingkat pertumbuhan miselia
kurang merata dan kurang baik. Mengatasi hal tersebut maka serbuk gergaji
perlu di ayak. Ukuran ayakan sama dengan untuk mengayak pasir (ram
ayam), pengayakan harus mempergunakan masker karena dalam serbuk
gergaji banyak tercampur debu dan pasir
3. Pencampuran
Bahan-bahan yang telah ditimbang sesuai dengan kebutuhan dicampur
dengan serbuk gergaji selanjutnya disiram dengan air sekitar 50 – 60 % atau
bila kita kepal serbuk tersebut menggumpal tapi tidak keluar air. Hal ini
menandakan kadar air sudah cukup.
4. Pengomposan
Pengomposan adalah proses pelapukan bahan yang dilakukan dengan cara
membumbun campuran serbuk gergaji kemudian menutupinya dengan plastic
5. Pembungkusan (Pembuatan Baglog)
Pembungkusan menggunakan plastik polipropilen (PP) dengan ukuran yang
dibutuhkan. Cara membungkus yaitu dengan memasukkan media ke dalam
plastik kemudian dipukul/ditumbuk sampai padat dengan botol atau
menggunakan filler (alat pemadat) kemudian disimpan.
6. Sterilisasi
Sterilisasi dilakukan dengan mempergunakan alat sterilizer yang bertujuan
menginaktifkan mikroba, bakteri, kapang, maupun khamir yang dapat
mengganggu pertumbuhan jamur yang ditanam. Sterilisasi dilakukan pada
suhu 90 – 100 derajat C selama 12 jam.

7. Inokulasi (Pemberian Bibit)
Inokulasi adalah kegiatan memasukan bibit jamur ke dalam media jamur yang
telah disterilisasi. Baglog ditiriskan selama 1 malam setelah sterilisasi,
kemudian kita ambil dan ditanami bibit diatasnya dengan mempergunakan
sendok makan/sendok bibit sekitar + 3 sendok makan kemudian diikat
dengan karet dan ditutup dengan kapas. Bibit Jamur Tiram yang baik yaitu:
- Varitas unggul
- Umur bibit optimal 45 – 60 hari
- Warna bibit merata
- Tidak terkontaminasi
8. Inkubasi (masa pertumbuhan miselium) Jamur Tiram
Inkubasi Jamur Tiram dilakukan dengan cara menyimpan di ruangan inkubasi
dengan kondisi tertentu. Inkubasi dilakukan hingga seluruh media berwarna
putih merata, biasanya media akan tampak putih merata antara 40 – 60 hari.
9. Panen Jamur Tiram
Panen dilakukan setelah pertumbuhan jamur mencapai tingkat yang optimal,
pemanenan ini biasanya dilakukan 5 hari setelah tumbuh calon jamur.
Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari untuk mempertahankan
kesegarannya dan mempermudah pemasaran. (Galeriukm).

Jamur kuping atau biasa disebut sebagai "lember" oleh orang dari Sunda
dapat menjadi semacam jamur yang tumbuh di sisa sisa tumbuhan yang
tersisa atau kayu lembab. Pengembangan budidaya jamur di Indonesia yang
semakin pesat, budidaya jamur sehingga saat ini tersebar di beberapa
daerah. ini {dapat} sebagai akibat dari jamur mungkin merupakan jamur
kosmopolitan atau dapat hidup di mana saja, mulai dari kawasan hutan pantai
sampai pegunungan tinggi dengan kebutuhan dari tempat yang cukup
lembab.
Jamur Kuping disebut sebagai sebagai tubuhan berdaun yang lebar seperti
telinga manusia (telinga), dan tambahan dikenal ada empat jenis, yaitu:
a. Auricularia auricula – Judae (tubuh buah lebar dan tebal)
b. Auricularia polytricha (tubuh buah kecil dan tebal)
c. Auricularia cornea (seperti Auricularia auricula)
d. Auricularia fuscosuccinea (seperti Auricularia polytricha)
Beberapa nama setempat/lokal jamur kuping yang sering didengar:
a. Indonesia : jamur kuping, supa lember (sunda), kuping lowo (Jawa), kuping
tikus, dan lain-lain.
b. Cina/Taiwan/Vietnam: mouleh, Yung-ngo, Muk-ngo, Mu-er , Mo -er
c. Jepang: Kikurage, Mokurage, Senji, Arage.
d. Hongkong/Singapura: Mouleh, Jew’s ear-fungi
e. Amerika Serikat: Tree-ear, Jew’s ear-fungi, Gelatinous fungi.
Warna tubuh buah pada umumnya hitam atau coklat kehitaman akan tetapi
adapula yang memiliki warna coklat tua. Yang paling memiliki nilai bisnis yang
tinggi adalah warna coklat pada bagian atas tubuh buah dan warna hitam
pada bagian bawah tubuh buah, serta ukuran tubuh buah kecil.
Siklus hidup jamur kuping seperti halnya jamur tiram maupun shiitake
meliputi; tubuh buah sudah tua menghasilkan spora yang berbentuk kecil,
ringan dan berjumlah banyak. Selanjutnya spora tersebut jatuh pada tempat
yang sesuai dengan persyaratan hisupnya seperti kayu mati atau bahan
berselulosa dan dalam kondisi lembab, maka spora tersebut akan
berkecambah membentuk miselia dengan tingkatan:
a. Miselai primer yang tumbuh terus membanyak dan meluas.
b. Miselai sekunder yang membentuk primordial (penebalan miselia pada
bagian permukaan miselia sekunder dengan diameter 0,1 cm).

c. Dari primordial akan tumbuh dan berbentuk kuncup tubuh buahpada tingkat
awal yang semakin lama semakin membesar (3-5 hari)
d. Dari primordia tersebut akan tumbuh tubuh buah jamur berbentuk melebar,
serta pada saat tua akan dipanen.
Jamur kuping merupakan salah satu konsumsi jamur yang memiliki sifat saat
dikeringkan lama, kemudian direndam dengan air dalam waktu relatif singkat
akan kembali seperti bentuk dan ukuran segarnya. Jamur kuping telah
dijadikan sebagai bahan berbagai masakan seperti Sayur kimlo, nasi goreng
jamur, tauco jamur, sukiyaki, dan bakmi jamur dengan rasa yang lezat dan
tekstur lunak yang terasa segar dan kering.
Agrobisnis jamur memiliki prospek cerah untuk dikembangkan ke skala
agroindustri dikarenakan agroindustri ini tidak menggunakan lahan yang tidak
terlalu luas, bahan baku untuk penanaman jamur dalam bentuk limbah seperti
serbuk gergaji, bekatul, serpihan kayu, waktu tanam dari bibit hingga
pemanenean sangat singkat, harga jual jamur tinggi, dan aspek nilia gizi
tinggi untuk kesehatan dan pengobatan. Selain aman dikonsumsi, bersifat
non kolesterol, dan berkhasiat sebagai obat dan penawar racun yang
dihasilkan dari lendir jamur kuping.
Budidaya Jamur Kuping
style="line-height: 1.4em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px;">
Budi daya jamur meliputi tahap proses pembuatan bibit dan proses produksi
jamur. Budi daya jamur kuping dapat dilakukan dibatang-batang kayu dengan
perlakuan tertentu agar tumbuh dengan baik. Perkembangan teknik budi daya
jamur kuping dengan menggunakan serbuk kayu atau serbuk gergajian. Cara
ini menguntungkan karena petani dapat menambahkan nutrisi kedalam media
tanam sehingga pertumbuhan jamur menujadi optimal
Setelah menuyeleksi jamur yang akan dibudidayakan, langkah budi daya
dimulai dengan pembuatan bibit jamur pada media tanam. Tahap berikutnya
adalah pemeliharaan jamur selama proses budi daya, panen jamur,
penanganan paspapanen dan pemasaran. Agar hasilnya maksimal, setiap
tahapan harus dilakukan dengan bnaik termasuk penyiapan media tanam .
Untuk media tanam bisa digunakan batangatau serbuk kayu.
Manfaat & Kandungan Jamur Kuping
Dari segi gastronomik ataupun organoleptik ( rasa, aroma dan penampilan),
jamur kuping kurang menarik bila dihidangkan sebagai bahan makanan.
Namun jamur kuping sudah dikenal dekat sebatai ahan makanan yang
memiliki khasiat sebagai obat dan penawar racun.
Lendir yang dihasilkan jamur kuping selama dimasak dapat menjadi
pengental. Lendir jamur kuping dapat menonaktifkan atau menetralkan
kolesterol. Jamur kuping dapat dibedakan berdasarkan bentuk, ketebalan,
dan warnanya. Jamur kuping ang mempunyai bentuk tubuh buah kecil (sering
disebut jamur kuping tikus) digemari oleh konsumen karena waranya lebih
muda, dan rasanya sesuai dengan selera. Jamur kuping yang tubuh buahnya
melebar (jamur kuping gajah) rasanya sedikit kenyal atau alot sehingga
kurang disenangi karena harus diiris kecil-kecil bila akan dimasak. Jamur

kuping selain untuk ramuan makanan juga unuk pengobatan. Untuk
mengurangi panas dalam, mengurangi rasa sakit pada kulit akibat luka bakar.
Kandungan nutrisi jamur kuping terdiri kadar air 89,1, protein 4,2, lemak 8,3,
karbohidrat total 82,8, serat 19,8, abu 4,7 dan nilai energi 351. Jamur kuping
dipanaskan, maka lendir yang dihasilkan oleh masyarakat dan tabib
pengobatan memiliki khasiat:
• Penangkar / penon-aktif racun baik dalam bentuk racun nabati, racun residu
pestisida, bakhan sampai ke racun berbentuk logam berat. Hampir semua
ramuan masakan Cina, jamur kuping selalu ditambahkan untuk tujuan
menonaktifkan racun yang terbawa dalam makanan.
• Kandungan senyawa dalam lendir jamur kuping, efektif untuk menghambat
pertumbuhan carcinoma dan sarcoma (kanker) sampai 80 – 90%. Berfungsi
juga untuk antikoagulan bahkan menghambat penggumpalan darah.
• Lendir jamur kuping dapat meghambat dan mencegah penggumpalan
darah.
Manfaat jamur kuping untuk pengobatan penyakit antara lain:
• Darah tinggi/pembuluh darah mengeras akibat penggumpalan darah: 3 gram
jamur kuping kering, rendam semalam dan buang airnya hingga tinggal jamur
basah, tempatkan dalam rantang, tambahkan air bersih dikusus hingga lunak,
tambahkan gula batu secukupnya dimakan secukupnya sehari sekali.
• Kurang darah dengan memasak jamur kuping 30 gram, ditambah 30 gram
buah kurma, ditambah air bersih 5 gelas diminum dimasak sampai airnya
tersisa 1 gelas. Hal diatas juga dapat diterapkan untk mengobati sakit wasir/
ambeian.
• Datang bulan tidak lancar dan memperlancar buang air besar. Jamur kuping
dimasak bersama bahan-bahan lain seperti sayuran.
Masa Panen Jamur Kuping
Budidaya dengan log tanam asal serbuk gergajian kayu memerlukahnn waktu
sekitar 3 bulan hingga panen, sementara dengan log tanam asal batang kau
dapat lebih dari 5 bulan, tetapi hasil dari log kau cenderung digemari dengan
harga lebih mahal. Masa panen untuk log tanam berbentuk ‘kantung lplastik’
dapat mencapai 1 – 2 bulan terus menerus dengan intergval waktu 1 – 2
minggu hingga semua bagian dari log tanam ditumbuhi jamur. Sementara
masa panen untuk log kayu umumnya lebih dari 4 bulan baru akan nampak,
serta pertumbuhan ini akan terus menerus berlangsung sampai 3-4 bulan jika
lingkungan log tanam dan tempatnya dipelihara diatur secara baik.
Aspek Pemasaran Jamur Kuping
Baik dalam keadaan segar (umumnya hasil panen dari alam) atau dalam
keadaan kering (hasil budidaya) harga jamur kuping lebih mahal kalau
dibandingkan dengan harga jamur lain seperti tiram maupun merang. Jenis
jamur kuping yang paling banyak dijual dilingkungan toko boat cina atau
shinshe yang memiliki bentuk kecil atau bertubuh buah tipis dalam keadaan
kering, umumnya berasal dari Taiwan atau daratan Cina yang disebut Mouleh.
Secara umum, pangsa pasar di dunia, jamur kuping menduduki tempat paling
bawah disamping jamur kancing, jamur shiitake, jamur merang dan
sebagainya. Di Pangsa pasar Asia, terutama di kawasan Cina, Hongkong,

Singapura, Malaysia dan sebagainya dimana penduduk etnis Cina banyak
berdiam, pangsa pasar jamur kuping sangat tinggi terutama dalam bentuk
kering.
Bahkan di Indonesia, dengan penduduk asal Cina cukup banyak, kebutuhan
jamur kuping masih harus didatangkan dari RRC, Thailand , Vietnam dan
sebagainya dalam bentuk kering. Serta yang masih segar, pada umumnya
masih merupakan hasil alam pada permulaan musim hujan atau menjelang
musim kemarau, karena pada musim tersebut, jamur kuping banyak
didapatkan tumbuh pada batang kayu kering di hutan.